Anda di halaman 1dari 11

PROSES INDUSTRI

ASAM ASETAT
Pendahuluan

• Proses pembuatan etanol terdiri dari proses fermentasi bahan baku tetes tebu (molases)
yang mana merupakan hasil samping pembuatan gula pasir menjadi mash, kemudian
setelah itu mash tersebut yang telah mengandung kadar alkohol 8-10% akan didistilasi
menjadi alkohol (ethanol). Proses pembuatan asam asetat terdiri dari proses oksidasi uap
ethanol dengan udara dalam reaktor fixed bed menjadi asetaldehid, lalu asetaldehid cair
tersebut dioksidasi lagi dengan udara dalam reaktor gelembung menjadi asam asetat.
Sedangkan proses pembuatan etil asetat merupakan hasil reaksi esterifikasi antara asam
asetat dengan etanol yang berlangsung dalam reaktor fixed bed.
Kegunaan

Asam cuka kualitas food grade dengan kemurnian 99,8% berkadar asam formiat
dan asetaldehid sangat rendah serta bebas kandungan logam berat. Kegunaan dari
asam asetat ini biasanya adalah untuk :
1) Sebagai katalisator pelarut dalam pembuatan PTA (Pure Terephalic Acid)
2) Bahan baku selulosa asetat, etil asetat, vinil asetat dan asetik anhidrat.
3) Untuk kebutuhan industri tekstil, farmasi dan karet
4) Sebagai bahan tambahan makanan dan cuka makan
Asetaldehid Oksigen

Bahan Baku

Methanol CO
Proses

Fermentasi Karbonilasi Oksidasi


Unit Asam Asetat

Unit ini bertugas untuk mengolah asetaldehid menjadi asam asetat. Namun
saat ini asam asetat tidak diproduksi mengingat harga untuk produksi saat
ini lebih tinggi dari biaya membeli asam asetat langsung yang dari bahan
baku minyak bumi. Asam asetat yang dihasilkan di unit ini memiliki kadar
99,9% bW. Dimana dalam unit ini pembuatan asam asetat mengalami dua
tahap proses alam yaitu dalam seksi reaksi dan seksi distilasi.
Seksi ini terdiri dari tiga reaktor bantu (reaktor A, B
dan C) dan kolom aldehid dioksidasi dengan
udara dari kompresor final oxidizer dan
dimasukkan dalam reaktor gelembung dengan
tekanan tinggi serta fase cair dan katalis mangan
asetat. Reaksi yang terjadi merupakan reaksi

Seksi Reaksi eksotermis sehingga dibutuhkan pendingin untuk


mengambil panas dari hasil reaksi. Dimana reaksi
ini akan menghasilkan asam asetat mentah dan
dicampurkan ke reaktor bantu untuk dioksidasi
dengan oksigen sisa dari reaktor A. Hasil dari
reaktor B diumpankan ke final oxidizer untuk
diberikan ke seksi distilasi, sedangkan sisa dari
reaktor A digunakan sebagai recycle aldehid.
• Seksi ini terdiri dari tiga bagian yaitu main column,
recovery column dan dehydration column. Hasil
reaksi diumpankan ke kolom pemisah dengan alat
steam dan dikondensasikandan sebagian lagi
direfluks di recovery column. Hasil bawah
digunakan recycle katalis reaktor hasil kondensasi
dan hasil refluks sebagian diambil sebagai produk
asam asetat. Hasil atas dari main column berupa air
dan asam asetat didinginkan menghasilkan metil
Seksi Distilasi asetat, kemudian diumpankan ke dehydration
benzene column. Komponen ringan asam asetat
naik ke atas dan air yang ikut diikat oleh benzene.
Hasilnya direfluks dan sebagian diumpankan ke
ekstraktor untuk diambil airnya dengan
menggunakan pelarut dan terbentuk dua fasa yaitu
fraksi minyak yang diekstrak dengan benzene dan
fraksi air dibuang ke kanal. Uap didinginkan menjadi
produk asam asetat
Karbonilasi
Proses Oksidasi

Pada proses oksidasi etanol dengan


udara atau oksigen melewati dua
tahap. Tahap pertama yaitu oksidasi
ethanol denga asetaldehid. Tahap
kedua yaitu oksidasi asetaldehid
asetaldehid dengan udara menjadi
asam asetat pada fasa cair
menggunakan katalis mangan asetat.
Gas : amoniak
Limbah

Cair : sisa methanol

Padat : sisa katalis

Anda mungkin juga menyukai