Laporan 2 TRP

Pabrik Purified Terephthalate Acid (PTA) dari Paraxylene
Menggunakan Proses BP (Amoco) 2020.1.18
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Asam tereftalat merupakan senyawa organik dengan rumus C 6H4 (CO2H)2.
yang digunakan untuk membuat pakaian dan botol plastik. Beberapa juta ton
diproduksi setiap tahun. (Sigma Aldrich, 2021).
Pertumbuhan industri di dunia yang luar biasa melibatkan penggunaan asam
terephthalat sebagai bahan untuk memenuhi pertambahan permintaan polyester
pada bidang tekstil. Di Indonesia sendiri kebutuhan akan asam terephthalat terus
mengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir seiring bertambahnya
permintaan akan asam terephthalate di Indonesia. Hal ini dikarenakan
pertumbuhan industri tekstil di Indonesia mengalami pertumbuhan pesat.
Untuk memenuhi kebutuhan akan asam terephthalate, Indonesia masih
mengimpor dari luar negeri. Di Indonesia asam terephthalat menjadi salah satu
komoditas impor yang cukup besar, hingga beberapa tahun belakangan jumlah
rata-rata impor asam terephthalat ke Indonesia mencapai kisaran 100.000 ton per
tahun.
Proses Amoco merupakan proses yang paling populer dan digunakan oleh
hampir 90% pabrik asam tereftalat di dunia. Dalam proses Amoco, oksidasi para-
xylene dapat dilakukan dengan menggunakan tiga ion sebagai katalis homogen,
yaitu kobalt, mangan dan ion bromida. Asam asetat dan oksigen/udara masing-
masing digunakan sebagai pelarut dan oksidan. Proses ini dikatakan paling
sederhana karena terdiri dari satu langkah reaksi dengan persamaan reaksi sebagai
berikut:
Gambar 2.1 Proses AMOCO untuk Oksidasi P-Xylene Menjadi Asam Teretalat
(Fadzil et al, 2014).
Laporan 2 1
Proses AMOCO menjanjikan karena selain prosesnya yang sederhana, hasil

dari proses Amoco juga akan mendapatkan yield dan konversi reaktan yang
relatif lebih tinggi daripada proses lainnya.
Maka dari itu, pembuatan pabrik asam terephthalate dengan bahan baku
para-xylene merupakan langkah yang strategis dan menarik untuk dilakukan serta
berdirinya pabrik asam terephthalate di Indonesia diharapkan dapat memenuhi
kebutuhan dalam negeri dan dapat membuka lapangan pekerjaan baru dan bisa
menambah cadangan devisa baru bagi negara melalui sektor industri.
Laporan 2 2
BAB II
DESKRIPSI PROSES
2.1 Tahap Reaksi
Bahan baku berupa para-xylene yang diperoleh dari PT. TPPI (Trans
Pacific Petrochemical Indotama) dan asam asetat diumpankan ke dalam reaktor
oksidasi pada tekanan 261,1 psia dan temperatur 25 oC. Katalis cobalt
dicampurkan dengan hasil recycle asam asetat dan diumpankan ke dalam reaktor
oksidasi. Reaksi oksidasi ini merupakan reaksi eksotermis, sehingga
menghasilkan panas. Panas yang dihasilkan harus dihilangkan agar reaktor tetap
bekerja secara adiabatis pada suhu dan tekanan yang ditentukan. Kondensor
refluks digunakan untuk menjaga suhu pada reaktor dengan merefluks kembali
uap yang terdiri dari asam asetat dan air. Sebagian uap air dari hasil kondensasi
dialirkan ke menara destilasi untuk menjaga kadar air di dalam reaktor. Hasil
keluaran reaktor berupa slurry 25 wt% padatan yang merupakan campuran dari
asam tereftalat, asam asetat, katalis dan air dialirkan ke tahap separasi.
2.2 Tahap Pemisahan

Pada tahap separasi / pemisahan, sebelum dialirkan ke dalam flash drum,
hasil keluaran reaktor diturunkan tekanannya terlebih dahulu menggunakan valve.
Kemudian slurry dimasukkan ke dalam flash drum dan dilakukan proses
kristalisasi. Slurry yang dihasilkan dari proses kristalisasi diumpankan ke tahap
filtrasi. Filtrat yang berisi larutan induk yang diperoleh dari tahap filtrasi diuapkan
dan dialirkan ke menara destilasi. Sedangkan presipitatnya dimasukkan ke dalam
tangki reslurry. Di dalam tangki reslurry presipitat direslurry dengan
ditambahkan air dari menara destilasi. Slurry yang dihasilkan dalam tahap ini
kemudian dipanaskan menggunakan heater hingga suhu 250oC – 350oC sebelum
dimasukkan ke dalam reaktor hidrogenasi. Menara distilasi digunakan untuk
memisahkan asam asetat, air dan katalis agar dapat digunakan kembali pada reaksi
ataupun untuk keperluan lain. Hasil atas menara distilasi berisi sebagian besar air
yang akan dialirkan ke tahap separasi dan juga ke utilitas. Sedangkan hasil
Laporan 2 3
keluaran bawah menara distilasi terdiri dari asam asetat dan katalis. Hasil bawah
ini akan di recycle dan dicampurkan dengan umpan segar katalis untuk dialirkan
ke reaktor.
2.3 Tahap Hidrogenasi

Proses hidrogenasi yaitu slurry yang dihasilkan dari heater masuk
kedalam reaktor hidrogenasi. Slurry direaksikan dengan hidrogen untuk
mengurangi zat pengotor. Setelah itu, hasil dari reaksi hidrogenasi ini
dipompakan ke dalam flash drum untuk dikristalisasi kembali. Hasil dari tahap
kristalisasi yang kedua ini diumpankan ke sentrifuges. Larutan induk hasil dari
sentrifuges ini dialirkan ke menara destilasi dan keluaran dari sentrifuges berupa
slurry dengan 90 wt% padatan kemudian dikeringkan menggunakan dryer.
Laporan 2 4
BAB III
ASUMSI, PENDEKATAN DAN JUSTIFIKASI DALAM PENYUSUNAN
NERACA MASSA DAN ENERGI
3.1 Asumsi, Pendekatan dan Justifikasi

Proses yang digunakan dalam produksi purified terephthalate acid
(PTA) dari oksidasi pixylene adalah proses BP Amoco. Kapasitas produksi PTA
adalah 100.000 ton/tahun dengan menggunakan basis umpan bahan baku hasil
trial and error sebanyak 80,303 kmol/jam. Setiap proses membutuhkan kondisi
operasi yang tepat agar proses berlangsung baik dan maksimal, yang didapat
melalui percobaan ataupun asumsi-asumsi yang diberikan.
3.2 Pendekatan yang Digunakan

3.2.1 Mixer (M-101)
Mixer merupakan salah satu alat pencampur dalam sistem emulsi sehingga
menghasilkan suatu dispersi yang seragam atau homogen. Pada mixer ini
dilakukan pencampuran bahan baku p-Xylene, pelarut asam asetat dan juga katalis
Cu(SO4)2.
3.2.2 Reaktor Oksidasi (R-101)

Pada unit reaktor ini terjadi reaksi oksidasi p-xylene membentuk asam
tereftalat. Proses terjadi pada suhu 200oC dan tekanan 15 atm dengan
menggunakan katalis Cu(SO4)2. Reaktor yang digunakan adalah reaktor bubble.
3.2.3 Reaktor Hidrogenasi (R-102)

Pada unit ini terjadi proses pemurnian asam tereftalat dari pengotornya,
yaitu 4-Carboxybenzaldehyde (4-CBA). Di dalam reaktor hidrogenasi ini terjadi
reaksi hidrogenasi 4-CBA membentuk p-toluic acid yang larut dalam pelarut
asam asetat. Proses ini terjadi pada suhu 250oC dan tekanan 15 atm. Reaktor yang
digunakan adalah reaktor
Laporan 2 5
3.2.4 Crystallizer (CR-101)

Crystallizer merupakan alat yang digunakan untuk mengkristalisasi larutan
dengan cara membuat jenuh larutan tersebut. Unit ini digunakan untuk
mendapatkan kristal asam tereftalat dengan mendinginkan slurry keluaran reaktor
dari suhu 200oC hingga 80oC pada tekanan 1 atm untuk membuat larutan menjadi
lewat jenuh sehingga didapatkan kristal asam tereftalat yang diinginkan.
3.2.5 Crystallizer (CR-102)

Unit crystallizer ini memiliki fungsi yang sama dengan crystallizer
pertama. Crystallizer kedua ini digunakan untuk mengkristalisasi kembali asam
tereftalat murni (PTA) yang dihasilkan dari reaktor hidrogenasi. Pada unit ini
dilakukan proses kristalilasi dengan pendinginan dari suhu 250 oC hingga 80oC
pada tekanan 1 atm.
3.2.6 Rotary Filter (RF-101)

Filter digunakan untuk penyaringan dan memisahkan komponen padatan
dengan cairan. Dalam unit ini terjadi proses penyaringan slurry keluaran dari
crystallizer pertama untuk memisahkan kristal PTA dengan larutan induk yang
terdiri dari asam asetat, air dan sisa p-xylene. Digunakan asumsi komponen cair
yang terikut pada padatan sebesar 10%. Larutan induk sebagai filtrat nantinya
akan diumpankan ke menara distilasi. Pada unit ini digunakan Rotary Vacuum
Drum Filter karena dinilai memiliki proses penyaringan yang lebih efektif dan
lebih cepat. Unit ini beroperasi pada suhu 80oC dan tekanan vakum.
3.2.7 Rotary Filter (RF-102)

Rotary filter yang kedua ini memiliki fungsi yang serupa dengan rotary
filter pertama. Pada rotary filter kedua ini terjadi proses penyaringan slurry
keluaran dari crystallizer kedua. Asusmsi yang digunakan pada rotary filter kedua
ini adalah 10% komponen cair yang terikut di dalam padatan/kristal. Unit ini
beroperasi pada suhu 80oC dan tekanan vakum.
Laporan 2 6
3.2.8 Reslurry Tank (V-101)

Unit tangki reslurry ini berfungsi untuk melakukan proses reslurry
terhadap kristal asam tereftalat hasil filtrasi dengan menambahkan air dari unit
distilasi. Tujuan reslurry ini adalah agar mempermudah dalam proses pemurnian
pada reaktor hidrogenasi. Unit ini beroperasi pada suhu 80oC dan tekanan 1 atm.
3.2.9 Flash Drum (FD-101)

Flash drum digunakan untuk memisahkan hasil kondensasi uap keluaran
reaktor menjadi 2 aliran, yaitu aliran refluks ke reaktor dan juga sebagian
dialirkan menuju ke unit distilasi.
3.2.10 Rotary Dryer (RD-101)

Rotary dryer digunakan untuk mengeringkan hasil akhir produk berupa
kristal PTA. Pada unit ini digunakan steam bersuhu 140oC untuk mengeringkan
krislat PTA. Asumsi yang digunakan adalah terdapat 1% pengotor yang terikut
pada kristal PTA yang terdiri dari campuran asam asetat, p-toluic acid dan juga p-
xylen yang tidak bisa teruapkan, sehingga menghasilkan PTA dengan kemurnian
mencapai 99%.
3.2.11 Menara Distilasi (T-101)

Pada alat ini digunakan untuk memisahkan sebagian asam asetat dan air
dari larutan induk sehingga diperoleh air dan oksigen sebagai produk atas serta
asam asetat dan p-xylene sebagai produk bawah. Hasil atas menara distilasi
diumpankan ke reslurry tank sebagai tambahan air pada suhu 60oC pada tekanan 1
atm. Kemudian hasil bawah menara distilasi akan di recycle dan diumpankan
kembali ke mixer pada suhu 118,53oC pada tekanan 1 atm.
3.2.12 Mixing Point (MP-101)

Pada unit ini terjadi pencampuran antara larutan induk dari aliran 11 (hasil
atas flash drum) pada suhu 60oC dan tekanan 1 atm, aliran 13 (hasil filtrat rotary
filter) pada suhu 80oC dan tekanan 1 atm serta aliran 21 (hasil filtrat rotary filter
2) pada suhu 80oC dan tekanan 1 atm.
Laporan 2 7
3.2.13 Condensor (E-101)

Pada unit ini terjadi proses pendinginan dan mengkondensasikan uap
larutan induk yang berasal dari uap reaktor oksidasi (R-101). Dimana uap yang
telah dikondensasi sebagian akan diumpankan kembali ke reaktor dan sebagian
diumpankan ke Menara distilasi (T-101) menggunakan Flash drum (FD-101).
3.2.14 Heater (E-102)

Heater digunakan untuk memanaskan aliran keluaran reslurry tank dari
80oC menjadi 250°C. Pada hetaer tidak terjadi perubahan pada massa tetapi
perubahan energi akibat perubahan suhu.
3.3.15 Condensor (E-103)

Pada unit ini terjadi proses pendinginan dan mengkondensasikan uap yang
berasal dari produk atas menara distilasi (T-101). Dimana uap yang telah
dikondensasi ini akan diumpankan ke reslurry tank pada suhu 60oC dan tekanan
1 atm.
3.2.16 Reboiler (E-104)

Reboiler adalah alat penukar panas yang digunakan untuk menghasilkan
uap yang diumpankan kembali ke bawah kolom distilasi. Fluida dari bagian
bawah kolom sebagian diuapkan kembali dalam reboiler, reboiler yang biasanya
digunakan dari jenis shell-and-tube (STHE).
3.2.17 Compressor (C-101)

Kompresor digunakan untuk menaikkan tekanan pada aliran gas. Jenis
kompresor yang digunakan pada yaitu kompresor sentrifugal dimana suhu input
dan output dijaga tetap dengan cara mengalirkan pendingin pada kompresor
tersebut. Pada kompresor tidak terjadi perubahan pada massa tetapi perubahan
energi akibat perubahan tekanan. Pada kompresor (C-101) ini digunakan untuk
menaikkan tekanan gas oksigen sebelum diumpankan ke reaktor oksidasi (R-101).
3.2.18 Compressor (C-102)
Laporan 2 8
Pada unit kompresor (C-102) ini digunakan untuk menaikkan tekanan gas
hidrogen sebelum diumpankan ke reaktor hidrogenasi (R-102).
3.2.19 Screw Conveyor (SC-101)

Screw conveyor digunakan untuk memindahkan padatan hasil penyaringan
pada Rotary filter (F-101) menuju ke reslurry tank (V-101).
3.2.20 Screw Conveyor (SC-102)

Screw conveyor digunakan untuk memindahkan padatan hasil penyaringan
pada Rotary filter (F-102) menuju ke rotary dryer (RD-101).
3.2.21 Belt Conveyor (BC-101)

Belt conveyor digunakan untuk memindahkan padatan kering dari rotary
dryer (RD-101) ke gudang penyimpanan produk PTA.
3.2.22 Pump (P-101)

Pada unit ini umpan cair p-xylene dari tangki penyimpanan bahan baku
akan dipompakan menuju mixer (M-101).
3.2.23 Pump (P-102)

Pada unit ini umpan cair asam asetat dari tangki penyimpanan bahan baku
akan dipompakan menuju mixer (M-101).
3.2.24 Pump (P-103)

Pada unit ini umpan cair dari mixer (M-101) akan dipompakan menuju
reaktor oksidasi (R-101). Selain untuk memompa umpan cair, pompa (P-103) ini
juga digunakan untuk menaikkan tekanan umpan dari 1 atm ke 15 atm.
3.2.25 Pump (P-104)

Pada unit ini produk slurry dari reaktor oksidasi (R-101) akan
dipompakan menuju crystallizer (CR-101).
3.2.26 Pump (P-105)
Laporan 2 9
Pada unit ini produk hasil kristalisasi dari crystallizer (CR-101) akan
dipompakan menuju rotary filter (F-101).
3.2.27 Pump (P-106)
Pada unit ini produk slurry dari reslurry tank (V-101) akan dipompakan
menuju heater (E-102).
3.2.28 Pump (P-107)

Pada unit ini produk slurry dari reaktor hidrogenasi (R-102) akan
dipompakan menuju crystallizer (CR-102).
3.2.29 Pump (P-108)

Pada unit ini produk hasil kristalisasi dari crystallizer (CR-102) akan
dipompakan menuju rotary filter (F-102).
Laporan 2 10
BAB IV
NERACA MASSA DAN ENERGI
4.1 Neraca Massa

Dalam menghitung neraca massa terdapat 2 keadaan, yaitu keadaan steady
state dan unsteady state. Proses keadaan steady adalah proses dimana semua
aliran yang masuk sama dengan yang keluar, laju dan komposisinya tetap atau
tidak berubah terhadap waktu.
Pada keadaan ini persamaan neraca massa menjadi :
Jumlah massa masuk = Jumlah massa keluar
Pada proses unsteady state, laju alir maupun komposisi senantiasa berubah
terhadap waktu sehingga pada perhitungan neraca massa kondisi unsteady state
nilai akumulasi diperhitungkan.
Neraca massa di dalam sistem yang tidak bereaksi (Reklaitis, 1983)
N=∑Nj (3.1)
j
F = ∑ Fj (3.2)
j
Untuk komposisi masing – masing aliran (Reklaitis, 1983):

s
∑ w j=1 (3.3)
j=1
∑ x j=1 (3.4)
j=1
Jika masing – masing berat molekul untuk setiap jenis komponen diketahui
didalam aliran, maka (Reklaitis, 1983):
( )
s s
wjF
N=∑ =F ∑ ( w j=M j ) (3.5)
j=1 Mj j=1
s
wj
xj = (wjF/Mj)/N = (wj/Mj)/∑ ( ) (3.6)
j=1 Mj
Fj Nj
w j= atau x j= (3.7)
F N
Laporan 2 11
dimana :
N = laju alir dalam mol
F = laju alir dalam massa
Nj = laju alir komponen j perwaktu dalam mol
Fj = laju alir komponen j perwaktu dalam massa
W = fraksi massa
X = fraksimol
wj = Fraksi massa komponen j
xj = fraksi mol komponen j
Mj = berat molekul komponen j
Neraca massa sistem dengan reaksi tunggal (Reklaitis, 1983)

¿ out
N s =N s (3.8)
out ¿
R s=N s −N s (3.9)
out ¿
F s −F s
R s= (3.10)
Ms
Rs
r= (3.11)
σs
Neraca massa sistem dengan multi-reaksi (Reklaitis, 1983)
out ¿
R s=N s −N s (3.12)
out ¿ ¿
N s =N s + R s=N s + R ' s + R ' ' s (3.13)
dimana :
¿
Ns = laju alir masuk senyawa s
out
Ns = laju alir keluar senyawa s
Ms = Berat molekul senyawa s
Rs = Perubahan laju alir keluar dan masuk
rs = laju alir reaksi
s = koefisien reaksi
4.2 Neraca Energi

Neraca energi adalah persamaan matematis yang menyatakan hubungan
antara energi masuk dan energy keluar suatu system yang berdasarkan pada
Laporan 2 12
satuan waktu operasi. Neraca energi selalu dilengkapi dengan neraca massa
(walaupun neraca massa tersebut tidak ditampilkan secara eksplisit dan setiap
sistem umumnya memiliki satu neraca energi. Adapun Persamaan neraca energi
suatu sistem adalah:
[energi yang masuk] + [energi yang timbul dalam sistem] = [energi yang keluar]
+ [energi yang terpakai dalam sistem]
Adapun beberapa bentuk persamaan neraca energi
a. Neraca Energi di dalam sistem yang tidak bereaksi:

s
dQ dW ´
− =∑ ⌈ ∑ F sj ^
H s ( T j )− ∑ Fks ^
H s (T k ) ⌉ (3.14)
dt dt s=1 outlet inlet
streams j streams k
s T
Q=∑ N s ∫ Cp s dT (3.15)
s=1 T ref
b. Neraca Energi di dalam sistem yang bereaksi:

 Single Reaction
T
dQ
=r ∆ H R (Tref ) + ∑ N s ∫ Cps dT
out
(3.16)
dt s T ref
0 0
∆ H R (Tstandar )=∆ H f out−∆ H f i (3.17)
Tref
∆ H R ( Tref ) =∆ H R ( Tstandar ) + ∑ σ s ∫ Cp dT (3.18)
Tstandar
 Multiple Reaction
T
dQ
=r 1 ∆ H R ( Tref ) +r 2 ∆ H R ( Tref )−∑ N s ∫ Cp s dT
¿
(3.19)
dt 1
s
2
T ref
c. Persamaan untuk menghitung kapasitas panas (Reklaitis,1983):

Cp = a + bT + cT2 + dT3 (3.20)
d. Jika Cp adalah fungsi dari temperatur maka persamaan menjadi
(Reklaitis,1983):
T2 T2
∫ Cp dT =∫ ( a+bT +c T 2 +d T 3 ) dt (3.21)
T1 T1
Laporan 2 13
T2
b c d
∫ CpdT =a ( T 2−T 1 ) + 2 (T 22−T 21 )+ 3 ( T 32−T 31 )+ 4 ( T 24−T 41 ) (3.22)
T1
e. Untuk sistem yang melibatkan perubahan fasa (Reklaitis,1983):

T2 T2 T2
∫ CpdT =∫ Cpl dT + ∆ H n +∫ Cpv dT (3.23)

T1 T1 T1
f. Perhitungan energi untuk sistem yang melibatkan reaksi (Reklaitis,1983):

T2 T2
dQ
=r ∆ H r ( T ) + N ∫ Cp dT out −N ∫ Cp dT out (3.24)
dt T 1 T 1
Laporan 2 14
Pabrik Purified Terephthalate Acid (PTA) dari Paraxylene Menggunakan Proses BP (Amoco) 2020.1.18
4.3 Process Flow Diagram Prarancangan Pabrik PTA
Laporan 2 15
4.4 Hasil Neraca Massa dan Energi

Nomor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Aliran
T(C) 30 30 94.54 94.54 30 30 200 200 60 60
P (atm) 1 1 15 1 15 15 15 1 1
22633.85
F (Kg/jam) 8329.919 4523.580 18201.653 18201.653 12848.536 12848.536 8416.339 0 8419.489 5392.019
N 341.7920
(Kmol/jam) 78.458 75.330 242.653 242.653 401.517 401.517 225.690 3 225.690 132.532
1256336.8 1256336.8 2163377.2 1869928.3 6701486. 539037.37
77801.12 48602.25 489603.77
Q (kJ/jam) 1 1 59180.13 4 9 2 0
F komponen
(Kg/jam)
8329.918 202.5731
P-xylene 5 0 8525.806 8525.806 0 0 172.562 7 172.562 164.620
12848.536 12848.536 2958.452
oksigen 0 0 0 0 1 1 2520.163 5 2523.313 0.909653
5207.993
As. Asetat 0 4523.580 9644.432 9644.432 0 0 4436.4389 5 4436.4389 4095.797
12626.26
PTA 0 0 0 0 0 0 0 3 0 0
1511.030
air 0 0 31.41372 31.41372 0 0 1287.174 5 1287.1741 1130.692
127.5380
4-CBA 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0
Hidrogen 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
p-toluic acid 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Laporan 2 16
Nomor
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Aliran
T(C) 60 80 80 80 80 250 30 30 250 80
P (atm) 1 1 1 1 1 15 1 15 15 1
F (Kg/jam) 3027.47 22633.85 8462.96 14170.89 16600.65 16600.65 3.40 3.40 16604.08 16604.08
N
93.16 341.79 229.63 112.17 247.00 247.00 1.70 1.70 247.85 247.85
(Kmol/jam)
130952.7 1523109.0 7298433.3 7332571.6
244.45 9136.09 1531951.40
Q (kJ/jam) 8 1912405.60 947032.54 965373.05 3 6 9
F komponen
(Kg/jam)
P-xylene 7.94 202.57 161.10 41.47 41.47 41.47 0.00 0.00 41.47 41.47
oksigen 2522.40 2958.45 2958.45 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
As. Asetat 340.64 5207.99 4141.74 1066.26 1066.26 1066.26 0.00 0.00 1066.26 1066.26
PTA 0.00 12626.26 0.00 12626.26 12626.26 12626.26 0.00 0.00 12626.26 12626.26
air 156.48 1511.03 1201.67 309.36 2739.12 2739.12 0.00 0.00 2754.43 2754.43
4-CBA 0.00 127.54 0.00 127.54 127.54 127.54 0.00 0.00 0.00 0.00
Hidrogen 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 3.40 3.40 0.00 0.00
p-toluic acid 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 115.66 115.66
Laporan 2 17
Laporan 2 18
Nomor
21 22 23 24 25 26 27 28 29
Aliran
T(C) 80 80 100 100 76.89 100.19 118.52 100.19 118.52
P (atm) 1 1 1 1 1 1 1 1 1
F (Kg/jam) 16604.08 14029.18 1275.38 12753.80 13994.16 8646.01 5348.15 8646.01 5348.15
N
111.24 136.61 58.97 77.64 433.48 344.61 88.86 344.61 88.86
(Kmol/jam)
Q (kJ/jam) 503349.96 1028601.44 355154.81 1091815.72 1555101.12 826548.41 1129933.44 1367977.9 1129933.44
F komponen
(Kg/jam)
P-xylene 26.85 14.63 0.00 14.63 195.89 0.00 195.89 0.00 195.89
oksigen 0.00 0.00 0.00 0.00 5484.55 5484.55 0.00 5484.55 0.00
As. Asetat 690.20 376.05 303.93 72.12 5172.58 51.73 5120.85 51.73 5120.85
PTA 0.00 12626.26 0.00 12626.26 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
air 1782.98 971.45 971.45 0.00 3141.14 3109.72 31.41 3109.72 31.41
4-CBA 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
Hidrogen 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
p-toluic acid 74.87 40.79 0.00 40.79 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
Laporan 2 19
DAFTAR PUSTAKA
Laporan 1 20
Dibuat oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh
Ayla Annisa Liswani
Feru Setiawan
Teuku Muhammad Reza
LAMPIRAN A
PERHITUNGAN NERACA MASSA
A.1 Kapasitas Pabrik
Operasional Pabrik = 330 Hari
1 Hari Kerja = 24 Jam
Kapasitas Pabrik = 100.000 ton/tahun
= 100.000 x 1000 = 100.000.000 kg/tahun
= 100.000.000 : 330 hari : 24 jam
= 12626,26263 kg/jam
= 12626,26263 kg/jam : 166,13
= 76,002 kmol/jam
A.3 Kapasitas Bahan Baku
Bahan baku = - P-XYLENE 99,9%
Basis = 100 kmol/jam
A.4 Neraca Massa Mixer (M-101)
F29 C8H10 = 195.8882197 kg/jam

F1C6H4(CH3)2 = 8329.918517 kg/jam
F29 CH3COOH = 5120.852305 kg/jam
F29 H2O = 31.41372033 kg/jam
F2CH3COOH = 4523.580106 kg/jam

F3 C8H10 = 8525.807 kg/jam
F3 CH3COOH = 9644.432 kg/jam
F3 H2O = 31.414 kg/jam
Katalis Cobalt
- Neraca Massa Paraxylene

Input = Output
F1 + F29 = F3
8329.918517 kg/jam + 195.8882197 kg/jam = F3
F3 = 8525.807 kg/jam
Laporan 1 21
Ayla Annisa Liswani
Feru Setiawan
Teuku Muhammad Reza
- Neraca Massa Asam Asetat

Input = Output
F2 + F29 = F3
4523.580106 kg/jam + 5120.852305 kg/jam = F3
F3 = 9644.432 kg/jam
- Neraca Massa Air

Input = Output
F29 = F3
F3 = 31.41372033 kg/jam
A.5 Neraca Massa Reaktor (R-101)
F7 C8H10 = 172.5623284 kg/jam

F7 O2 = 2520.163265 kg/jam
F7 CH3COOH = 4436.438909 kg/jam
F7 H2O = 1287.17 kg/jam
F4 C8H10 = 8525.807kg/jam
F4 CH3COOH = 9644.432 kg/jam
F4 H2O = 31.414 kg/jam
F8 C8H10 = 202,5732 kg/jam

F8 O2 = 2958,4525 kg/jam
F8 CH3COOH = 5207,9935 kg/jam
F6 O2 = 12848.5361 kg/jam F8 C6H4(COOH)2 = 12626,2626 kg/jam
F8 H2O = 1511.0305 kg/jam
F8 C6H4COHCOOH = 127,5380 kg/jam
Basis = 80,30335063 kmol/jam

Konversi Paraxylene = 95,60% = 0,956
Suhu = 200oC
Tekanan = 15 atm
Katalis = Cobalt (II) Asetat
Laporan 1 22
Ayla Annisa Liswani
Feru Setiawan
Teuku Muhammad Reza
Reaksi:
Mula -mula 80,30335063 401,5167532

Reaksi 76,77000321 230,3100096 76,77000321 153,5400064
Sisa 3,533347428 171,2067436 76,77000321 153,5400064

Input – Output + Regenerasi = Acc
N4X4 – (N7X7 + N8X8) – Xp-x.n = 0
8525,807 – (N7X7 + N8X8) – (0,956 x 8525,807) = 0
8525,807 – (N7X7 + N8X8) – 8150,6715 = 0
(N7X7 + N8X8) = 375,1355 kg/jam
N7X7 = Output.yi
N7X7 = 375,1355 x 0,46
N7X7 = 172,5623 kg/jam
N8X8 = Output – N5X5

N8X8 = 375,1355 – 172,5623
N8X8 = 202,5732 kg/jam
- Neraca Massa Oksigen

N6X6 – (N7X7 + N8X8) – (Mol Bereaksi.Mr) = 0
12848.5361 - (N7X7 + N8X8) – (3.76.77.32) = 0
12848.5361 - (N7X7 + N8X8) – 7369 x 2 = 0
(N7X7 + N8X8) = 5478,6158 kg/jam
N7X7 = Output.yi
N7X7 = 5478,6158 x 0,46
N7X7 = 2520.163265 kg/jam
N8X8 = Output – N5X5

N8X8 = 5478,6158 – 2520,16
N8X8 = 2958,45 kg/jam
Laporan 1 23
Ayla Annisa Liswani
Feru Setiawan
Teuku Muhammad Reza

Input = Output
N4X4 = (N7X7 + N8X8)
9644,432 kg/jam = (N7X7 + N8X8)
N7X7= Output.yi
N7X7= 9644,432.0,46
N7X7= 4436,4389 kg/jam
N8X8= Output – N6X6

N8X8= 9644,432 – 4436,4389
N8X8= 5207,9935 kg/jam
- Neraca Massa Air

N4X4 – (N7X7 + N8X8) + (Mol Bereaksi.Mr) = 0
31.414 - (N7X7 + N8X8) + (2.76,77 x 18,02) = 0
(N7X7 + N8X8) = 2798.2046 kg/jam
N7X7 = Output.yi
N7X7 = 2798.2046 x 0,46
N7X7 = 1287,17 kg/jam
N8X8= Output – N6X6

N8X8= 2798.2046 – 1287,17
N8X8= 1511,0305 kg/jam
- Neraca Massa CTA (Crude Terephtalatic Acid)

Input = Output
0 = N8X8
0 = 1 x Mol bereaksi x Mr
0 = 1 x 76,77 x 166,13
= 12753,80 kg/jam
Impuritis 4-CBA = 1%, maka total 4-CBA dalam produk CTA:
Laporan 1 24
Ayla Annisa Liswani
Feru Setiawan
Teuku Muhammad Reza
1% x 12753,80 kg/jam = 127,54 kg/jam
Maka Output CTA = 12753,80 kg/jam - 127,54 kg/jam
= 12626,26 kg/jam
A.6 Neraca Massa Condensor (E-101)

F7 C8H10 = 172,5623284 kg/jam F9 C8H10 = 172,5623284 kg/jam
F7 O2 = 2523,31 kg/jam F9 O2 = 2523,31 kg/jam
F7 CH3COOH = 4436,438909 kg/jam F9 CH3COOH = 4436,438909 kg/jam
F7 H2O = 1287,17 kg/jam F9 H2O = 1287,17 kg/jam

Input = Output
N7X7 = N9X9
N9X9 = 172,56 kg/jam

Input = Output
N7X7 = N9X9
N9X9 = 2523,31 kg/jam

Input = Output
N7X7 = N9X9
N9X9 = 4436,44 kg/jam
- Neraca Massa Air

Input = Output
N7X7 = N9X9
N9X9 = 1287,17 kg/jam
Laporan 1 25
Ayla Annisa Liswani
Feru Setiawan
Teuku Muhammad Reza
A.7 Neraca Massa Flash Drum (FD-101)
F11 C8H10 = 7,94 kg/jam
F11 O2 = 2522,40 kg/jam
F11 H2O = 156,48 kg/jam
F9 C8H10 = 172,5623284 kg/jam

F9 O2 = 2523,31 kg/jam
F9 CH3COOH = 4436,438909 kg/jam
F9 H2O = 1287,17 kg/jam
F10 C8H10 = 164,6201155 kg/jam

F10 O2 = 0,909653524 kg/jam
F10 CH3COOH = 4095,797562 kg/jam
F10 H2O = 1130,692 kg/jam
Total Input = 8419,489 kg/jam = 225,69 kmol/jam

T = 333,15 K
P = 1 atm
Kompone Rumus
Mr A B C D E
n kimia
-
106,1 8,2881E
P-xylene C6H4(CH3)2 60,053 -4015,9 -19,441 2,3647E-
7 -03
12
- - -
20,669 1,2926E
Oksigen O2 32,04 5,2697E+ 6,7062E+ 9,8832E-
5 -02
02 00 13
-
As. 2,1806E-
CH3COOH 60,05 28,376 -2973,4 -7,032 1,5051E
Asetat 06
-09
- -
C6H4(COO 29,860 2,4247E 1,8090E-
Air 18 3,1522E+ 7,3037E+
H)2 5 -09 06
03 00
- P-xylene
Log P = A + (B/T) + (C x log10(T)) + (D x T) + (E x T2)
= 60,053 + (-4015,9 / 333,15) x (-19,441 x
log10(333,15)) + (8,2881E-03 x 333,15) + (-
2,3647E-12 x 333,152)
= 1,7172
P (mmhg) = 10 ^ Log P
= 10 ^ 1,7172
= 52,1446 (0,0686 atm)
-
Laporan 1 26
Ayla Annisa Liswani
Feru Setiawan
Teuku Muhammad Reza
- Oksigen
= 20,6695 + (-5,2697E+02 / 333,15) x (-6,7062E+0
x log10(333,15)) + (-1,5051E-09 x 333,15) + (-
9,8832E-13 x 333,152)
= 6,4767
= 10 ^ 6,4767
= 2997020,1751 (3943,4476 atm)
- Asam Asetat
= 28,376 + (-2973,4 / 333,15) x (-7,032+0 x
log10(333,15)) + (1,2926E-02 x 333,15) +
(2,1806E-06 x 333,152)
= 1,9537
= 10 ^ 1,9537
= 89,8897 (0,1183 atm)
- Air
= 29,8605 + (-3,1522E+03 / 333,15) x (-
7,3037E+00 x log10(333,15)) + (2,4247E-09 x
333,15) + (1,8090E-06 x 333,152)
= 2,1749
= 10 ^ 2,1749
= 149,5792 (0,1968 atm)
- Zi P-xylene = Massa input pxylene / total input flash drum

= 1,63 / 225,72
= 0,00720
Laporan 1 27
Ayla Annisa Liswani
Feru Setiawan
Teuku Muhammad Reza
- Zi Oksigen = Massa input oksigen / total input flash drum
= 78,76 / 225,72
= 0,34891
- Zi As. Asetat = Massa input as. asetat / total input flash drum
= 73,88 / 225,72
= 0,32731
- Zi Air = Massa input air / total input flash drum
= 71,46 / 225,72
= 0,31658
- Ki P-xylene = P p-xylene / P
= 0,0686 / 1
= 0,0686
- Ki Oksigen = P oksigen / P
= 3943,4476 / 1
= 3943,4476
- Ki As. Asetat = P as. asetat / P
= 0,1183 / 1
= 0,1183
- Ki Air = P air / P
= 0,1968 / 1
= 0,1968
Diketahui L/V = 1,4221
- Xi P-xylene = Zi P-xylene x (1 + L/V) / (Ki P-xylene + L/V)
= 0,00720 x (1 + 1,4221) / (0,0686 + 1,4221)
= 0,0117
- Xi Oksigen = Zi Oksigen x (1 + L/V) / (Ki Oksigen + L/V)
= 0,34891 x (1 + 1,4221) / (3943,4476 + 1,4221)
= 0,0002
- Xi As. Asetat = Zi As. Asetat x (1 + L/V) / (Ki As. Asetat + L/V)
= 0,32731 x (1 + 1,4221) / (0,1183+ 1,4221)
= 0,5147
Laporan 1 28
Ayla Annisa Liswani
Feru Setiawan
Teuku Muhammad Reza
- Xi Air = Zi Air x (1 + L/V) / (Ki Air + L/V)
= 0,31658 x (1 + 1,4221) / (0,1968 + 1,4221)
= 0,4736
- Yi P-xylene = Ki P-xylene x Xi P-xylene

= 0,0008
- Yi Oksigen = Ki Oksigen x Xi Oksigen
= 0,8448
- Yi As. Asetat = Ki As. Asetat x Xi As. Asetat
= 0,0609
- Yi Air = Ki Air x Xi Air
= 0,0932
Input
(kmol/jam Log P P P(atm) Zi Ki xi yi
)
1,72E+0
1,63 5,21E+01 6,86E-02 0,007200797 6,86E-02 1,17E-02 8,03E-04
0
6,48E+0
78,76 2997020,175 3943,447599 0,348911344 3943,447599 0,000214229 0,84480188
0
1,95E+0
73,88 8,99E+01 0,118275922 0,327308953 0,118275922 0,51466042 0,060871936
0
2,17E+0
71,46 149,5792463 0,196814798 0,316578905 0,196814798 0,473639501 0,093219263
0
- Aliran Top = Total Input Flash Drum / (1 + L/V)

= 225,69 kmol/jam / (1 + 1,4221)
= 93,178
- Aliran Bottom = (L/V) x Aliran Top
= 1,4221 x 93,1896
= 132,511
Input = Output
N9X9 = (N10X10 + N11X11)
172,5623284 = (N10X10 + N11X11)
N10X10 = xi P-xylene x aliran bottom

N10X10 = 0,0117 x 132,511
N10X10 = 1,550533253 kmol /jam (164,6201 kg/jam)
Laporan 1 29
Ayla Annisa Liswani
Feru Setiawan
Teuku Muhammad Reza
Laporan 1 30
Ayla Annisa Liswani
Feru Setiawan
Teuku Muhammad Reza
N9X9 = (N10X10 + N11X11)
172,5623284 = 164,6201 + N11X11
N11X11 = 7,94 kg/jam

Input = Output
N9X9 = (N10X10 + N11X11)
2523,31 = (N10X10 + N11X11)
N10X10 = xi Oksigen x aliran bottom

N10X10 = 0,0002 x 132,511
N10X10 = 0,028391184 kmol /jam (0,909653524 kg/jam)
N9X9 = (N10X10 + N11X11)

2523,31 = 0,909653524 + N11X11
N11X11 = 2522,40 kg/jam

Input = Output
N9X9 = (N10X10 + N11X11)
4436,44 = (N10X10 + N11X11)

N10X10 = 0,5147 x 132,511
N10X10 = 68,206454 kmol /jam (4095,797562 kg/jam)
N9X9 = (N10X10 + N11X11)

4436,44 = 4095,797562 + N11X11
N11X11 = 340,64 kg/jam
- Neraca Massa Air

Input = Output
N9X9 = (N10X10 + N11X11)
1287,66 = (N10X10 + N11X11)
Laporan 1 31
Ayla Annisa Liswani
Feru Setiawan
Teuku Muhammad Reza
N10X10 = 0,4736 x 132,511
N10X10 = 62,77007048 kmol /jam (1131,11667 kg/jam)
N9X9 = (N10X10 + N11X11)

1287,66 = 1131,11667 + N11X11
N11X11 = 156,54 kg/jam
A.8 Neraca Massa Crystallizer (CR-101)
F8 C8H10 = 202,5732 kg/jam

F8 O2 = 2958,4525 kg/jam
F CH3COOH = 5207,9935 kg/jam
F8 C6H4(COOH)2 (slurry) = 12626,2626 kg/jam
F8 H2O = 1511,0305 kg/jam
F12 C8H10 = 202,5732 kg/jam

F12 O2 = 2958,4525 kg/jam
F12 C6H4(COOH)2 (kristal) = 12626,2626 kg/jam
F12 H2O = 1511,0305 kg/jam

Input = Output
N8X8 = N12X12
N12X12 = 202,5732 kg/jam

Input = Output
N8X8 = N12X12
N12X12 = 2958,4525 kg/jam

Input = Output
N8X8 = N12X12
N12X12 = 5207,9935 kg/jam
Laporan 1 32
Ayla Annisa Liswani
Feru Setiawan
Teuku Muhammad Reza
- Neraca Massa Air
Input = Output
N8X8 = N12X12
N12X12 = 1511,0305 kg/jam
- Neraca Massa PTA

Input = Output
N8X8 (Liquid) = N12X12 (Solid)
N12X12 = 12626,2626 kg/jam (solid)
A.9 Neraca Massa Rotary Filter (F-101)

F13 C8H10 = 161,10 kg/jam
F13 O2 = 2958,45 kg/jam
F13 H2O = 1202,67 kg/jam
F12 C8H10 = 202,5732 kg/jam

F12 O2 = 2958,4525 kg/jam
F12 H2O = 1511,0305 kg/jam
F14 C8H10 = 41,47 kg/jam
F14 H2O = 309,36 kg/jam
Massa padatan = PTA + 4-CBA = 12753,8006

Massa liquid = P-xylene + As. Asetat + Air = 6922,164628
Asumsi konsentrasi larutan yang terbawa PTA (X) = 10%
10% = (X/(X + massa padatan)) x 100%
10% = (X/(X + (PTA + 4-CBA))) x 100%
0,1 X + 0,1(12.753,8006) = X
0,9 X = 0,1 (12.753,8006)
X = 1417,088959
Laporan 1 33
Ayla Annisa Liswani
Feru Setiawan
Teuku Muhammad Reza
Input = Output
N12X12 = N13X13 + N14X14
202,5732 = N13X13 + N14X14
N14X14 = Input / Massa Total Liquid x X

N14X14 = 202,5731681/1417,088959 x 6922,164628
N14X14 = 41,47 kg/jam
N12X12 = N13X13 + N14X14

202,5732 = N13X13 + 41,47
N13X13 = 161,10 kg/jam

Input = Output
N12X12 = N13X13
N13X13 = 2958,45 kg/jam
- Neraca Massa As. Asetat

Input = Output
N12X12 = N13X13 + N14X14
5207,993502 = N13X13 + N14X14

N14X14 = 5207,993502/1417,088959 x 6922,164628
N14X14 = 1066,26 kg/jam
N12X12 = N13X13 + N14X14

5207,993502 = N13X13 + 1066,17
N13X13 = 4141,74 kg/jam
- Neraca Massa Air
Input = Output
N12X12 = N13X13 + N14X14
1511,0305 = N13X13 + N14X14
Laporan 1 34
Ayla Annisa Liswani
Feru Setiawan
Teuku Muhammad Reza
N14X14 = 1511,0305/1417,088959 x 6922,164628
N14X14 = 309,36 kg/jam
N12X12 = N13X13 + N14X14

1511,597958 = N13X13 + 309,45
N13X13 = 1202,67 kg/jam
- Neraca Massa PTA

Input = Output
N12X12 = N14X14
N14X14 = 12626,26 kg/jam
- Neraca Massa 4-CBA

Input = Output
N12X12 = N14X14
N14X14 = 127,5380 kg/jam
A.10 Neraca Massa Reslurry Tank

F14 C6H4(CH3)2 = 41,47 kg/jam F28 H2O = 2429,7631 kg/jam
F14 C6H4(COOH)2 = 12626,26 kg/jam
F14 H2O = 309,36 kg/jam
F14 C8H6O3 = 127,5380 kg/jam
F15 C8H10 = 41,47 kg/jam

F15 C8H6O2 = 12626,26 kg/jam
F15 H2O = 2739,12 kg/jam
F15 C8H6O3 = 127,5380 kg/jam

Input = Output
N14X14 = N15X15
Laporan 1 35
Ayla Annisa Liswani
Feru Setiawan
Teuku Muhammad Reza
41,47 kg/jam = N15X15
- Neraca Massa Air

Input = Output
N14X14 + N28X28 = N15X15
309,36 + (2.N12X12 PTA) = N15X15
309,36 + (2.12626,26) = N15X15
2739,12 kg/jam = N15X15

Input = Output
N14X14 = N15X15
1066,26 kg/jam = N15X15
- Neraca Massa PTA

Input = Output
N14X14 = N15X15
12626,26 kg/jam = N15X15

Input = Output
N14X14 = N15X15
127,5380 kg/jam = N15X15
A.11 Neraca Massa Heater
F15 C8H10 = 41,47 kg/jam

F15 C8H6O2 = 12626,26 kg/jam
F15 H2O = 2739,12 kg/jam
F15 C8H6O3 = 127,5380 kg/jam
F16 C8H10 = 41,47 kg/jam

F16 C8H6O2 = 12626,26 kg/jam
F16 H2O = 2739,12 kg/jam
F16 C8H6O3 = 127,5380 kg/jam
Laporan 1 36
Ayla Annisa Liswani
Feru Setiawan
Teuku Muhammad Reza
Input = Output
N15X15 = N16X16
41,47 kg/jam = N16X16

Input = Output
N15X15 = N16X16
1066,26 kg/jam = N16X16
- Neraca Massa PTA

Input = Output
N15X15 = N16X16
12626,26 kg/jam = N16X16
- Neraca Massa Air
Input = Output
N15X15 = N16X16
2739,12 kg/jam = N16X16

Input = Output
N15X15 = N16X16
127,5380 kg/jam = N16X16
Laporan 1 37
Ayla Annisa Liswani
Feru Setiawan
Teuku Muhammad Reza
A.12 Neraca Massa Reaktor (R-102)
F16 C8H10 = 41,4703 kg/jam
F16 C8H6O2 = 12626,2626 kg/jam
F16 H2O = 2739,123 kg/jam
F16 C8H6O3 = 127,54 kg/jam
F19 C8H10 = 41,47 kg/jam
F19 C8H6O2 = 12626,26 kg/jam
F19 H2O = 2739,12 kg/jam
F19 C8H8O2 = 115,6587 kg/jam
F18 H2 = 3,39795 kg/jam
Mula -mula 0,84949 1,698977

Reaksi 0,84949 1,698977 0,84949 0,84949
Sisa 0 0 0,84949 0,84949

Input – Output - Regenerasi = Acc
N16X16 – N19X19 – n C8H6O3.Mr = 0
127,54 – N19X19 – 0,849.150,135 = 0
N16X16 = 127,54 – 127,54
N19X19 = 0
- Neraca Massa Air

N16X16 + n H2O.Mr = N19X19
2739,123 + (0,849.18,02) = N19X19
2754,43 = N19X19

Input = Output
N16X16 = N19X19
Laporan 1 38
Ayla Annisa Liswani
Feru Setiawan
Teuku Muhammad Reza
1066,26 kg/jam = N19X19

Input = Output
N16X16 = N19X19
41,47 kg/jam = N19X19
- Neraca Massa Hidrogen

Input – Output – Regenerasi = Acc
N18X18 – N19X19– n H2. Mr H2 = 0
2.nC6H8O3.Mr H2– N19X19– 1,698.2 = 0
2.0,849.2 – 1,698.2 = N19X19
3,396 – 3,396 = N19X19
0 = N19X19
- Neraca Massa p-toluic acid

0 – N19X19+ n C8H8O2. Mr = Acc
0 – N19X19+ 0,84949. 136,151 = 0
115,658 = N19X19
A.13 Neraca Massa Crystallizer (CR-102)

F19 C8H10 = 41,47 kg/jam
F19 C8H6O2 = 12626,26263 kg
F19 H2O = 2754,431 kg/jam
F19 C8H8O2 = 115,659 kg/jam
F20 C8H10 = 41,47 kg/jam

F20 C8H6O2 = 12626,27 kg/jam
F20 H2O = 2754,431 kg/jam
F20 C8H8O2 = 115,659 kg/jam
Laporan 1 39
Ayla Annisa Liswani
Feru Setiawan
Teuku Muhammad Reza

Input = Output
N19X19 = N20X20
41,47 kg/jam = N20X20

Input = Output
N19X19 = N20X20
1066,26 kg/jam = N20X20
- Neraca Massa PTA

Input = Output
N19X19 = N20X20
12626,26 kg/jam = N20X20
- Neraca Massa Air

Input = Output
N19X19 = N20X20
2754,431 kg/jam = N20X20

Input = Output
N19X19 = N20X20
115,659 kg/jam = N20X20
Laporan 1 40
Ayla Annisa Liswani
Feru Setiawan
Teuku Muhammad Reza
A.14 Neraca Massa Filter (F-102)
F20 C8H10 = 41,47 kg/jam

F20 C8H6O4 = 12626,27 kg/jam
F20 H2O = 2754,44 kg/jam
F20 C8H8O2 = 115,6587 kg/jam
F21 C8H10 = 26,8465 kg/jam
F21 H2O = 1782,9836 kg/jam
F22 C8H10 = 14,627 kg/jam

F22 H2O = 971,4472 kg/jam
F22 C8H6O4 = 12626,27 kg/jam
F22 C8H8O2 = 9,041 kg/jam
Massa padatan = 12626,2626 kg/jam

Massa liquid = P-xylene + As. Asetat + Air + p-toluic = 3977,8186 kg/jam
Asumsi konsentrasi larutan yang terbawa PTA (X) = 10%
10% = (X/(X + massa padatan)) x 100%
10% = (X/(X + (PTA))) x 100%
0,1 X + 0,1(12.626,2626) = X
0,9 X = 0,1 (12.626,2626)
X = 1402,91807

Input = Output
N20X20 = N21X21 + N22X22
41,47 kg/jam = N21X21 + N22X22

N22X22 = 41,47/3977,8186 x 1402,91807
N22X22 = 14,627 kg/jam
Laporan 1 41
Ayla Annisa Liswani
Feru Setiawan
Teuku Muhammad Reza
N20X20 = N21X21 + N22X22
41,47 = N21X21 + 14,627
N21X21 = 26,8465 kg/jam

Input = Output
N20X20 = N21X21 + N22X22
1066,26 kg/jam = N21X21 + N22X22

N22X22 = 1066,26/3977,8186 x 1402,91807
N22X22 = 376,0526 kg/jam
N20X20 = N21X21 + N22X22

1066,26 kg/jam = N21X21 + 376,0526
N21X21 = 690,2028 kg/jam
- Neraca Massa Air

Input = Output
N20X20 = N21X21 + N22X22
2754,44 kg/jam = N21X21 + N22X22
N22X22 = 2754,44/3977,8186 x 1402,91807
N22X22 = 971,4472 kg/jam
N20X20 = N21X21 + N22X22
2754,44 kg/jam = N21X21 + 971,4472
N21X21 = 1782,9836 kg/jam
- Neraca Massa PTA

Input = Output
N20X20 = N22X22
N22X22 = 12626,27 kg/jam

Input = Output
Laporan 1 42
Ayla Annisa Liswani
Feru Setiawan
Teuku Muhammad Reza
N20X20 = N21X21 + N22X22
115,6587 kg/jam = N21X21 + N22X22
N22X22 = 115,6587/3977,8186 x 1402,91807
N22X22 = 40,7911 kg/jam
N20X20 = N21X21 + N22X22
115,6587 kg/jam = N21X21 + 40,7911
N21X21 = 74,6876 kg/jam
A.15 Neraca Massa Rotary Dryer (RD-102)
F22 C8H10 = 14,627 kg/jam

F22 C6H8O2 = 12626,26 kg/jam
F22 H2O = 971,4472 kg/jam
F22 C8H8O2 = 40,7911 kg/jam
F23 H2O = 971,4472 kg/jam
F24 C8H10 = 14,627 kg/jam

F24 C6H8O2 = 12626,27 kg/jam
F24 C8H8O2 = 40,7911 kg/jam
Diinginkan air menguap 100% dan kandungan As.asetat 1%

1% = (massa As.asetat - X)/(massa PTA + massa As.asetat - X)*100%
1% = (376,0589 - X)/(12.626,2626 + 376,0589 - X)*100%
0,01 (12.626,2626 + 376,0589 - X) = (376,0589 - X)
126,2626 + 3,76056 - 0,01 X = 376,0589 - X
0,99 X = 246.029419
X = 248.5145
Laporan 1 43
Ayla Annisa Liswani
Feru Setiawan
Teuku Muhammad Reza
Komposisi uap
Air = 971,44719 kg/jam
As. Asetat = X = 248,5145
Komposisi Padatan = 12626.26263 kg/jam
Fasa cair yg terikut = Input As.Asetat – X
= 376,05257 – 248,5145
= 127,538 kg/jam

Input = Output
N22X22 = N24X24
14,627 kg/jam = N24X24

Input = Output
N22X22 = N24X24
40,7911 kg/jam = N24X24

Input = Output
N22X22 = N23X23 + N24X24
376,05257 kg/jam = N23X23 + N24X24
N24X24 = Fasa cair yg terikut padatan – N24X24 p-xylene – N24X24 p-toluic

N24X24 = 127,538 – 14,627 – 40,7911
N24X24 = 72,1197 kg/jam
376,05257 = N23X23 + N24X24

376,05257 – 72,1197 = N23X23
303,9329 kg/jam = N23X23
Laporan 1 44
Ayla Annisa Liswani
Feru Setiawan
Teuku Muhammad Reza
- Neraca Massa PTA
Input = Output
N22X22 = N24X24
12626,2626 kg/jam = N24X24
A.16 Neraca Massa Mixing Point (MP-101)
F11 C8H10 = 7,9442 kg/jam

F11 O2 = 2522,43 kg/jam
F11 H2O = 156,482 kg/jam
F13 C8H10 = 161,10 kg/jam

F13 O2 = 2962,15 kg/jam
F13 H2O = 1201,67 kg/jam
F25 C8H10 = 195,888 kg/jam

F25 O2 = 5484,554 kg/jam
F25 H2O = 3141,1363 kg/jam
F21 C8H10 = 26,85 kg/jam

F21 H2O = 1782,98 kg/jam
Input = Output
N11X11 + N13X13 + N21X21 = + N25X25
7,9442 + 161,10 + 26,40 = N25X25
195,8882 kg/jam = N25X25
Input = Output
N11X11 + N13X13 + N21X21 = + N25X25
340,64 + 4141,74 + 690,20 = N25X25
5172,5823 kg/jam = N25X25
Laporan 1 45
Ayla Annisa Liswani
Feru Setiawan
Teuku Muhammad Reza
- Neraca Massa Air
Input = Output
N11X11 + N13X13 + N21X21 = + N25X25
156,482 + 1201,67 + 1782,98 = N25X25
3141,1363 = N25X25

Input = Output
N11X11 + N13X13 + N21X21 = + N25X25
2522,4038 + 2962,15 = N25X25
5484,554 kg/jam = N25X25
A.17 Neraca Massa Menara Distilasi (T-101)
F25 C8H10 = 195,888 kg/jam

F25 O2 = 5484,5544 kg/jam
F25 H2O = 3141,1362 kg/jam
F26 O2 = 5484,5544 kg/jam

F26 H2O = 3109,7225 kg/jam
F27 H2O = 31,4137 kg/jam

F27 CH3COOH = 5120,8523
kg/jam
F27 C8H10 = 195,888 kg/jam
- Neraca Massa Paraxylene Bottom

Input = Output
N25X25 = N26X26
195,888 = N26 x 1
N26 = 195,888 kg/jam
Laporan 1 46
Ayla Annisa Liswani
Feru Setiawan
Teuku Muhammad Reza
- Neraca Massa Asam Asetat Distilat

Input = Output
N25X25 = N26X26
5172,5823 = N26 x 0,01
N26 = 51,7258 kg/jam
- Neraca Massa Asam Asetat Bottom
Input = Output
N25X25 = N27X27
5172,5823 = N27 x (1 – 0,01)
N27 = 5120,8523 kg/jam
- Neraca Massa Air Distilat

Input = Output
N25X25 = N26X26
3141,1363 = N26 x 0,99
N26 = 3109,7225 kg/jam
- Neraca Massa Air Bottom
Input = Output
N25X25 = N27X27
3141,1363 = N27 x (1 – 0,99)
N27 = 31,4137 kg/jam
- Neraca Massa Oksigen Distilat

Input = Output
N25X25 = N26X26
5484,5544 = N26 x 1
N26 = 5484,5544 kg/jam
Laporan 1 47
Ayla Annisa Liswani
Feru Setiawan
Teuku Muhammad Reza
A.18 Neraca Massa Condensor (E-103)

F26 O2 = 5484,5544 kg/jam F28 O2 = 5484,5544 kg/jam

Input = Output
N26X26 = N28X28
N28X28 = 5484,5544 kg/jam
- Neraca Massa As. Asetat

Input = Output
N26X26 = N28X28
N28X28 = 51,73 kg/jam
- Neraca Massa Air

Input = Output
N26X26 = N28X28
N28X28 = 3109,72 kg/jam
A.19 Neraca Massa Reboiler

FR C8H10 = 7,1549 kg/jam
FR CH3COOH = 330,6952 kg/jam
FR H2O = 6,7602 kg/jam
F27 C8H10 = 955,53 kg/jam F29 C8H10 = 195,8882 kg/jam

Feed masuk pada kondisi bubble point atau saturated liquid feed, maka
q = 1.
L* = F + L
V* = V + ( q – 1 ) x F
Laporan 1 48
Ayla Annisa Liswani
Feru Setiawan
Teuku Muhammad Reza
Neraca Total :
B* = L* - V*
Dimana :
L* = Komponen trap out
V* = Komponen vapor RB
F = Komponen feed
L = Komponen Refluks
V = Feed
Dari rumus diatas, didapat nilai:
L* = 433,47521
V* = 344,61
B* = 88,8648
Laju alir
Laju alir
Komponen (kmol/jam xi
(kg/jam)
)
Oksigen 1,8620 0,0581 0,00065
Air 32,4645 1,8016 0,02029
As. Asetat 5109,4513 85,0866 0,95832
P-xylene 195,4400 1,8408 0,02073
Jumlah 5339,2177 88,7871 1
- Xi P-xylene = Laju Alir (kmol/jam) / Total Laju Alir

= 1,8450 / 88,86
= 0,02076
- Xi As. Asetat = Laju Alir (kmol/jam) / Total Laju Alir
= 85,2765 / 88,86
= 0,9596
- Xi Air = Laju Alir (kmol/jam) / Total Laju Alir
= 1,7433 / 88,86
= 0,01963
Maka input & refluks masing – masing komponen:
- Input P-xylene = Xi P-xylene x L*
= 0,02076 x 433,4752
= 9,00 kmol/jam
Laporan 1 49
Ayla Annisa Liswani
Feru Setiawan
Teuku Muhammad Reza
- Input As. Asetat = Xi As. Asetat x L*
= 0,95832 x 433,4752
= 415,97 kmol/jam
- Input Air = Xi Air x L*
= 0,02029 x 433,4752
= 8,50 kmol/jam
- Refluks P-xylene = Xi P-xylene x V*
= 0,02076 x 344,61
= 7,1549 kmol/jam (754,64 kg/jam)
- Refluks As. Asetat = Xi As. Asetat x V*
= 0,95832 x 344,61
= 330,6952 kmol/jam (19858,25 kg/jam)
- Refluks Air = Xi Air x V*
= 0,02029 x 344,61
= 6,76026 kmol/jam (121,82 kg/jam)
Input – Refluks = Output
955,53 - 754,64 = Output
Output = 195,882 kg/jam

24979,10 – 19858,25 = Output
- Neraca Massa Air

153,23 – 121,82 = Output
Laporan 1 50
Ayla Annisa Liswani
Feru Setiawan
Teuku Muhammad Reza
LAMPIRAN B
PERHITUNGAN NERACA ENERGI
Dari hasil perhitungan neraca massa selanjutnya dilakukan perhitungan neraca

energi. Perhitungan neraca energi didasarkan pada:
Basis : 1 jam operasi
Satuan panas : kj/jam
Temperatur referensi : 25oC (298,15 K)
Neraca Energi:
{ ( Energi masuk ) – ( Energi keluar )+ (Generasi energi ) – ( Konsumsi energi)}={ Akumulasi energi }
(Himmelblau,ed.6,1996)
Entalpi bahan pada temperatur dan tekanan tertentu adalah:

ΔH = ΔHT – ΔHf (Himmelblau, ed.6,1996)
Keterangan:
ΔH = Perubahan entalpi
ΔHT = Entalpi bahan pada suhu T
ΔHf = Entalpi bahan pada suhu referensi (25oC)
Enthalpi bahan untuk campuran dapat di rumuskan sebagai berikut:

ΔH = ΣnCpDt (Himmelblau, ed.6,1996)
Keterangan:
ΔH = Perubahan entalpi
n = mol
Cp = Kapasitas panas, J/mol.K
dT = Perbedaan temperatur (K)
B1. Neraca Energi Mixer (M-101)

ΔH29 C8H10 = 35942,56 kj/jam
Laporan 1 ΔH29 O2 = 0 kj/jam 51
ΔH29 CH3COOH = 1081704,38 kj/jam
ΔH29 H2O = 12286,50 kj/jam
Ayla Annisa Liswani
Feru Setiawan
Teuku Muhammad Reza
ΔH1 C6H4(CH3)2 = 77801,12 kj/jam

kg/jam ΔH3 C8H10 = 543964,78 kj/jam
ΔH3 O2 = 0 kj/jam
ΔH3 H2O = 4409,96 kj/jam
Katalis Cobalt
Keterangan:
ΔH1 = Panas aliran masuk P-xylene
ΔH2 = Panas aliran masuk Asam Asetat
ΔH29 = Panas aliran masuk dari Recycle Distilasi
ΔH3 = Panas aliran keluar Mixer (M-101)
Kondisi Operasi:
T1 = 303,15 K
T2 = 303,15 K
T29 = 391,68 K
Tref = 298,15 K
T3 = 331,76 K
a. Panas Aliran Masuk P-xylene

T1 = 303,15 K
Tref = 298,15 K
[
303 ,15
1,5158 (
∆ H 1 (Pxylene)=n ∫ CpdT =78,45830759 −11,035 ( 303 , 15−298 , 15 ) +
2
2
303 , 15 −298 ,15
298 ,15
∆ H 1 ( pxylene )=35942 , 56 kj/ jam
b. Panas Aliran Masuk Asam Asetat

T1 = 303,15 K
Laporan 1 52
Ayla Annisa Liswani
Feru Setiawan
Teuku Muhammad Reza
Tref = 298,15 K
[
303, 15
1,09710
∆ H 1 ( A . Asetat)=n ∫ CpdT =75,33022658 −18,9440 ( 303 , 15−298 ,15 ) +
2
( 303 ,152 −298
298, 15
∆ H 1 ( pxylene )=48602 ,25 kj / jam
c. Panas Aliran Masuk dari Recycle Distilasi

T29 = 391,68 K
Tref = 298,15 K
[
391 ,68
1,5158 (
−∆ H 29 (Pxylene)=n ∫ CpdT =78,45830759 −11,035 ( 391 , 68−298 , 15 ) +
2
2
391 , 68 −298 ,
298 ,15
∆ H 29 ( pxylene )=35942 , 56 kj/ jam
[
391,68
1,09710
−∆ H 29 ( A . Asetat)=n ∫ CpdT =85,27647468 −18,9440 ( 391 , 68−298 ,15 )+
2
( 391, 682−
298, 15
∆ H 29 ( A . Asetat )=1081704 , 38 kj/ jam
[
391 ,68
−0,0399530 (
−∆ H 29 ( Air )=n ∫ CpdT =1,743269719 92,0530 ( 391 ,68−298 , 15 ) +
2
2
391 , 68 −298
298 ,15
∆ H 29 ( Air )=12286 , 50 kj/ jam
d. Panas Aliran Masuk dari Recycle Distilasi

T3 = 331,76 K
Tref = 298,15 K
[
331 ,76
1,5158
−∆ H 3 (Pxylene)=n ∫ CpdT =80,3034 − 11,035 ( 331 ,76−298 , 15 ) +
2
( 331 ,76 2−298 , 152 ) +
298 ,15
∆ H 3 ( pxylene )=543964 ,78 kj/ jam
[
331, 76
1,09710 (
−∆ H 3 ( A . Asetat )=n ∫ CpdT=160,6067 −18,9440 (331 , 76−298 ,15 )+
2
2
331 ,76 −298 ,
298, 15
∆ H 3 ( A . Asetat ) =707962 ,06 kj/ jam
Laporan 1 53
Ayla Annisa Liswani
Feru Setiawan
Teuku Muhammad Reza
[
331 ,76
−0,0399530
−∆ H 3 ( Air )=n ∫ CpdT =1,7433 92,0530 ( 331 ,76−298 , 15 ) +
2
( 331, 762 −298 ,15 2) +
298 ,15
∆ H 3 ( Air )=4409 , 96 kj/ jam
e. Total Neraca Energi Mixer

Aliran panas masuk (kj/jam) Aliran panas keluar (kj/jam)
∆H1 77801,12 ∆H3 1256336,81
∆H2 48602,25
∆H29 1129933,44
total 1256336,81 1256336,81
B2. Neraca Energi Condensor (E-101)

∆H7 C8H10 = 45999,17095 kj/jam ∆H9 C8H10 = 11474,30831 kj/jam
∆H7 O2 = 0 kj/jam ∆H9 O2 = 0 kj/jam
∆H7 CH3COOH = 981209,9504 kj/jam ∆H9 CH3COOH = 339403,7495 kj/jam
∆H7 H2O = 427830,8089 kj/jam ∆H9 H2O = 188159,3125 kj/jam
Keterangan:
ΔH7 = Panas aliran masuk
ΔH9 = Panas aliran produk keluar
a. Panas aliran masuk liquid
T7 = 473,15 K
T ref = 298,15 K
[
473, 15
0,56470
−∆ H 7 ( pxylene )=n ∫ CpdT =1,625339817 −17,360 ( 473 ,15−298 , 15 ) +
2
( 473 ,15 2−
298,15
∆ H 7 ( pxylene )=45999,171 kj/ jam
[
473 ,15
−8,8999E-03 (
−∆ H 7 (oksigen)=n ∫ CpdT=78,75510203 −16,202 ( 473 ,15−298 , 15 ) +
2
473
298 ,15
∆ H 7 ( oksigen ) =414888,461 kj/ jam
[
473 ,15
0,03763
−∆ H 7 ( a . asetat )=n ∫ CpdT =73,87908258 34 , 85 ( 473 , 15−298 ,15 )+
2
( 473 , 152−
298 ,15
∆ H 7 ( a . asetat )=981209,9504 kj/ jam
Laporan 1 54
Ayla Annisa Liswani
Feru Setiawan
Teuku Muhammad Reza
[
473,15
−8,4186E-03
−∆ H 7 ( air )=n ∫ CpdT =1,743269324 33,933 ( 473 ,15−298 , 15 ) +
2
( 473 , 152−
298 ,15
∆ H 7 ( air )=4409,963775 kj/ jam

b. Panas aliran keluar vapor
T9 = 333,15 K
T ref = 298,15 K
[
333,15
1,5158 (
−∆ H 9 (Pxylene)=n ∫ CpdT =1,6253 −11,035 ( 333 , 15−298 ,15 )+
2
333 ,15
298,15
∆ H 9 ( pxylene )=543964 ,78 kj/ jam
[
333 ,15
1,09710
−∆ H 9 (A . Asetat )=n ∫ CpdT=73,8791 −18,9440 ( 333 , 15−298 ,15 )+
2
(3
298 ,15
∆ H 9 ( A . Asetat )=339403,7495 kj/ jam
[
333,15
−0,0399530 (
−∆ H 9 (Air )=n ∫ CpdT =71,4303 92,0530 ( 333 , 15−298 ,15 ) +
2
333 ,
298,15
∆ H 9 ( Air )=188159,3125 kj/ jam
c. Panas Pengembunan
T keluar = 333,15 K
T ref = 298,15 K
( )
n
T
H v ap= A 1−
Tc
−H v ap ( pxylene)=52 , 91 ¿ ¿ H v ap ( pxylene )=31,55502193 kj /mol

H v ap ( pxylene )=51287,63356 kj / jam
−H v ap (a . asetat )=11,575 ¿ ¿H v ap ( a . asetat )=32,76707129 kj/mol
H v ap ( a . asetat )=2420801,166 kj/ jam
Laporan 1 55
Ayla Annisa Liswani
Feru Setiawan
Teuku Muhammad Reza
−H v ap (air)=52,053 ¿ ¿ H v ap ( air )=34,14426482 kj/mol
H v ap ( air )=2438935,313 kj/ jam
Laporan 1 56
Ayla Annisa Liswani
Feru Setiawan
Teuku Muhammad Reza
B3. Neraca Energi Flash Drum (FD-101)
∆H11 C8H10 = 528,1071463 kj/jam
∆H11 O2 = 81489,79482 kj/jam
∆H11 CH3COOH = 26060,30482 kj/jam
∆H11 H2O = 22874,57505 kj/jam
∆H9 C8H10 = 11474,30831 kj/jam

∆H9 O2 = 81519,18245 kj/jam
∆H9 CH3COOH = 339403,7495 kj/jam
∆H9 H2O = 188159,3125 kj/jam
∆H10 C8H10 = 10946,20117 kj/jam

∆H10 O2 = 29,38763355 kj/jam
∆H10 CH3COOH = 313343,4447 kj/jam
∆H10 H2O = 165284,7374 kj/jam
a. Panas aliran masuk

T9 = 333,15 K
T ref = 298,15 K
[
333,15
1,5158
−∆ H 9 (Pxylene)=n ∫ CpdT =1,6253 −11,035 ( 333 , 15−298 ,15 )+
2
( 333 ,15 2−298
298,15
∆ H 9 ( pxylene )=543964 ,78 kj/ jam
[
333 ,15
−0,00889990 (
−∆ H 9 (Oksigen)=n ∫ CpdT =78,7551 29,526 (333 ,15−298 ,15 )+
2
333 , 15
2
298 ,15
∆ H 9 ( Oksigen )=81519,18245 kj/ jam
[
333 ,15
1,09710
−∆ H 9 (A . Asetat )=n ∫ CpdT=73,8791 −18,9440 ( 333 , 15−298 ,15 )+
2
( 333 ,152 −
298 ,15
∆ H 9 ( A . Asetat )=339403,7495 kj/ jam
[
333,15
−0,0399530 (
−∆ H 9 (Air )=n ∫ CpdT =71,4303 92,0530 ( 333 , 15−298 ,15 ) +
2
2
333 ,15 −29
298,15
∆ H 9 ( Air )=188159,3125 kj/ jam

b. Panas aliran keluar (10)
T10 = 333,15 K
Laporan 1 57
Ayla Annisa Liswani
Feru Setiawan
Teuku Muhammad Reza
T ref = 298,15 K
[
333 ,15
1,5158
−∆ H 10 (Pxylene)=n ∫ CpdT =1,5505 −11,035 ( 333 , 15−298 , 15 ) +
2
( 333 , 152−298
298 ,15
∆ H 10 ( pxylene )=10946,20117 kj/ jam
[
333, 15
−0,00889990 (
−∆ H 10 (Oksigen )=n ∫ CpdT=0,0284 29,526 ( 333 , 15−298 , 15 ) +
2
333 ,15
2
298, 15
∆ H 10 ( Oksigen ) =29,38763355 kj/ jam
[
333, 15
1,09710
−∆ H 10 ( A . Asetat)=n ∫ CpdT =68,2065 −18,9440 ( 333 , 15−298 ,15 )+
2
( 333 ,152
298, 15
∆ H 10 ( A . Asetat )=313343,4447 kj/ jam
[
333 ,15
−0,0399530 (
−∆ H 10 ( Air )=n ∫ CpdT =62,7465 92,0530 ( 333 , 15−298 , 15 ) +
2
2
333 ,15 −2
298 ,15
∆ H 10 ( Air )=165284,7374 kj/ jam

c. Panas aliran keluar (11)
T11 = 333,15 K
T ref = 298,15 K
[
333, 15
1,5158
−∆ H 11 (Pxylene)=n ∫ CpdT =0,0748 −11,035 ( 333 ,15−298 , 15 ) +
2
( 333 , 152−298
298, 15
∆ H 11 ( pxylene ) =528,1071463 kj/ jam
[
333 ,15
−0,00889990 (
−∆ H 11 (Oksigen)=n ∫ CpdT =78,7267 29,526 ( 333 , 15−298 , 15 ) +
2
333 ,15
298 ,15
∆ H 11 ( Oksigen )=81489,79482 kj/ jam
[
333 ,15
1,09710
−∆ H 11 (A . Asetat )=n ∫ CpdT =5,6726 −18,9440 ( 333 ,15−298 , 15 ) +
2
( 333 , 152−
298 ,15
∆ H 10 ( A . Asetat )=26060,30482 kj/ jam
[
333, 15
−0,0399530 (
−∆ H 11 (Air )=n ∫ CpdT =8,6838 92,0530 ( 333 ,15−298 , 15 ) +
2
2
333 , 15 −29
298, 15
∆ H 11 ( Air ) =22874,57505 kj/ jam
Laporan 1 58
Ayla Annisa Liswani
Feru Setiawan
Teuku Muhammad Reza
B5. Neraca Energi Crystallizer (CR-101)
∆H8 C8H10 73233,67 kj/jam

∆H8 O2 = 487042,98 kj/jam
∆H8 CH3COOH = 2173325,25 kj/jam
∆H8 C6H4(COOH)2 (slurry) = 2815000,89 kj/jam
∆H8 H2O = 1129440,85 kj/jam
∆H8 C6H4COHCOOH 23442,56 kj/jam
∆H12 C8H10 = 21399,13 kj/jam

∆H12 O2 = 150725,75 kj/jam
∆H12 CH3COOH = 633063,08 kj/jam
∆H12 C6H4(COOH)2 (kristal) = 754354,44 kj/jam
∆H12 H2O 346847,01 kj/jam
∆H12 C6H4COHCOOH = 6016,18 kj/jam

T8 = 473,15 K
T ref = 298,15 K
[
473, 15
1.5158 (
−∆ H 8 ( pxylene )=n ∫ CpdT =1,908007611 − 11,035 ( 473 , 15−298 ,15 )+
2
2
473 , 15 −
298, 15
∆ H 8 ( pxylene )=73233,67205 kj/ jam
[
473 ,15
−8,8999E-03 (
−∆ H 8 (oksigen)=n ∫ CpdT =92,45164152 −16,202 ( 473 , 15−298 , 15 ) +
2
473
298 ,15
∆ H 8 ( oksigen )=487042,9759 kj / jam
[
473, 15
0,03763 (
−∆ H 8 ( as . asetat )=n ∫ CpdT =86,72761868 34 , 85 ( 473 , 15−298 , 15 ) +
2
2
473 , 15 −
298,15
∆ H 8 ( as . asetat )=2173325,248 kj/ jam
[
473, 15
0,63400
−∆ H 8 ( PTA )=n ∫ CpdT =76,00230317 −26 ( 473 , 15−298 , 15 ) +
2
( 473 , 152−298 , 1
298,15
∆ H 8 ( PTA )=2815000,887 kj/ jam
[
473 ,15
0,48210 (
−∆ H 8 ( 4−CBA )=n ∫ CpdT =0,84949 −28.23 ( 473 , 15−298 ,15 )+
2
2
473 , 15 −298
298 ,15
∆ H 8 ( 4−CBA )=23442,55879 kj/ jam
Laporan 2
[
473,15
−8,4186E-03
−∆ H 8 ( air )=n ∫ CpdT =83,8529689 33,933 ( 473 ,15−298 ,15 ) +
2
( 473 ,15 2−2
298 ,15
∆ H 8 ( air )=1129440,846 kj/ jam
b. Panas aliran keluar

T12 = 353,15 K
T ref = 298,15 K
[
353 ,15
1,5158 (
−∆ H 12 (Pxylene)=n ∫ CpdT=1,908007611 −11,035 ( 353 , 15−298 , 15 ) +
2
353 , 15
298 ,15
∆ H 12 ( pxylene )=21399 , 13 kj/ jam
[
353, 15
−0,00889990
−∆ H 12 (Oksigen)=n ∫ CpdT =92,45164152 29,526 ( 353 , 15−298 ,15 )+
2
( 35
298, 15
∆ H 12 ( Oksigen )=150725 ,75 kj / jam
[
353,15
1,09710 (
−∆ H 12 ( A . Asetat )=n ∫ CpdT =86,72761868 −18,9440 ( 353 , 15−298 ,15 ) +
2
353
298,15
∆ H 12 ( A . Asetat )=633063 ,08 kj / jam
[
353 ,15
0,63400 (
−∆ H 12 ( PTA )=n ∫ CpdT=76,00230317 −26 ( 353 ,15−298 , 15 ) +
2
2
353 , 15 −
298 ,15
∆ H 12 ( PTA )=754354 , 44 kj/ jam
[
353 ,15
0,48210 (
−∆ H 12 ( 4−CBA )=n ∫ CpdT =0,849488836 −28.23 ( 353 , 15−298 ,15 )+
2
35
298 ,15
∆ H 12 ( 4−CBA )=6016 ,18 kj / jam
[
353 ,15
−0,0399530
−∆ H 12 ( Air )=n ∫ CpdT=83,8529689 92,0530 ( 353 ,15−298 , 15 ) +
2
( 353 ,152
298 ,15
∆ H 12 ( Air )=346847 , 01 kj/ jam
B6. Neraca Energi Rotary Filter (F-101)

∆H13 C8H10 = 17017,99509 kj/jam
∆H13 O2 = 150725,7498 kj/jam
∆H13 CH3COOH = 503453,3 kj/jam
∆H13 C6H4(COOH)2 (kristal) = 0 kj/jam
∆H13 H2O = 275835,4993 kj/jam
Laporan 2 ∆H13 C6H4COHCOOH = 0 kj/jam
∆H12 C8H10 = 21399,13361 kj/jam

∆H12 O2 = 150725,7498 kj/jam
∆H12 CH3COOH = 633063,0827 kj/jam
∆H12 H2O = 346847,0094 kj/jam
∆H14 C8H10 = 4381,138519 kj/jam
∆H14 O2 = 0 kj/jam
∆H14 CH3COOH = 129609,7827 kj/jam
∆H14 H2O = 71011,51014 kj/jam

T12 = 353,15 K
T ref = 298,15 K
[
353 ,15
1,5158
−∆ H 12 (Pxylene)=n ∫ CpdT=1,908007611 −11,035 ( 353 , 15−298 , 15 ) +
2
( 353 , 15
298 ,15
∆ H 12 ( pxylene )=21399 , 13 kj/ jam
[
353, 15
−0,00889990 (
−∆ H 12 (Oksigen)=n ∫ CpdT =92,45164152 29,526 ( 353 , 15−298 ,15 )+
2
35
298, 15
∆ H 12 ( Oksigen )=150725 ,75 kj / jam
[
353,15
1,09710
−∆ H 12 ( A . Asetat )=n ∫ CpdT =86,72761868 −18,9440 ( 353 , 15−298 ,15 ) +
2
( 353
298,15
∆ H 12 ( A . Asetat )=633063 ,08 kj / jam
[
353 ,15
0,63400 (
−∆ H 12 ( PTA )=n ∫ CpdT=76,00230317 −26 ( 353 ,15−298 , 15 ) +
2
2
353 , 15 −
298 ,15
∆ H 12 ( PTA )=754354 , 44 kj/ jam
[
353 ,15
0,48210 (
−∆ H 12 ( 4−CBA )=n ∫ CpdT =0,849488836 −28.23 ( 353 , 15−298 ,15 )+
2
35
298 ,15
∆ H 12 ( 4−CBA )=6016 ,18 kj / jam
[
353 ,15
−0,0399530 (
−∆ H 12 ( Air )=n ∫ CpdT=83,8529689 92,0530 ( 353 ,15−298 , 15 ) +
2
353 ,15
2
298 ,15
Laporan 2
∆ H 12 ( Air )=346847 , 01 kj/ jam
b. Panas aliran keluar Top

T13 = 353,15 K
T ref = 298,15 K
[
353 ,15
1,5158
−∆ H 13 (Pxylene)=n ∫ CpdT =1,517372841 −11,035 ( 353 ,15−298 , 15 ) +
2
( 353 , 15
298 ,15
∆ H 13 ( pxylene )=17017,99509 kj/ jam
[
353, 15
−0,00889990 (
−∆ H 13 (Oksigen)=n ∫ CpdT=92,45164152 29,526 (353 , 15−298 ,15 )+
2
35
298, 15
∆ H 13 ( Oksigen ) =150725,7498 kj/ jam
[
353, 15
1,09710 (
−∆ H 13 ( A . Asetat)=n ∫ CpdT =68,97149277 −18,9440 ( 353 , 15−298 ,15 )+
2
353
298, 15
∆ H 13 ( A . Asetat )=503453 ,3 kj / jam
[
353 ,15
−0,0399530 (
−∆ H 13 ( Air )=n ∫ CpdT =66,68538264 92,0530 ( 353 , 15−298 ,15 )+
2
353 , 15
298 ,15
∆ H 12 ( Air )=275835,4993 kj/ jam
c. Panas aliran keluar Bottom

T14 = 353,15 K
T ref = 298,15 K
[
353 ,15
1,5158
−∆ H 14 (Pxylene)=n ∫ CpdT =0,39063477 −11,035 ( 353 ,15−298 , 15 ) +
2
( 353 , 152
298 ,15
∆ H 14 ( pxylene )=4381,138519 kj/ jam
[
353, 15
1,09710 (
−∆ H 14 ( A . Asetat )=n ∫ CpdT=17,75612592 −18,9440 ( 353 , 15−298 ,15 ) +
2
353
298, 15
∆ H 14 ( A . Asetat )=129609,7827 kj/ jam
[
353 ,15
0,63400
−∆ H 14 ( PTA )=n ∫ CpdT =76,00230317 −26 ( 353 , 15−298 ,15 ) +
2
( 353 ,15 2
298 ,15
Laporan 2
∆ H 14 ( PTA )=71011,51014 kj/ jam
[
353, 15
0,48210 (
−∆ H 14 ( 4−CBA )=n ∫ CpdT=0,849488836 −28.23 ( 353 ,15−298 , 15 ) +
2
35
298, 15
∆ H 14 ( 4−CBA )=6016,184059 kj/ jam
[
353 ,15
−0,0399530 (
−∆ H 14 ( Air )=n ∫ CpdT =17,16758625 92,0530 ( 353 , 15−298 , 15 ) +
2
353 ,15
298 ,15
∆ H 14 ( Air )=71011,51014 kj/ jam
B7. Neraca Energi Kompressor (K-101)
∆H5 O2 = 59180,13 kj/jam ∆H6 O2 = 2163377,24 kj/jam
Fungsi: Menaikan tekanan uap keluaran K-101 (Oksigen) untuk

menyesuaikan dengan kondisi di Reaktor-101 (R-101).
Keterangan:
ΔH5 = Panas aliran masuk K-101
ΔH6 = Panas aliran produk keluar K-101
a. Panas Aliran masuk Kompressor (K-101)

T5 = 303,15 K
Tref = 298,15 K
[
303 ,15
−0,00889990 (
−∆ H 5 (Oksigen)=n ∫ CpdT=401,5168 29,526 ( 303 , 15−298 , 15 ) +
2
303 ,15
298 ,15
∆ H 5 ( Oksigen )=59180 , 13 kj/ jam
b. Menghitung T5 Kompressor (K-101)

Tref = 298,15 K
CpTref x ( pxylene )=[ 29,526±0,008900 ×298 ,15+ ( 0,00003808× 298 , 15 ) + (−0,00000003263 ×
2
CpTref x ( pxylene )=¿29,4631 kj/kmol K
Laporan 2
∆ H ❑ =∑ CpdT ×Tin× ¿
kj
∆ H ❑=29,4631 K ×303 , 15 K × ¿
kmol
∆ H ❑=−5123 ,27
T 6=Tin× ¿
T 6=303 , 15 K × ¿
T 6=477 , 04 K
c. Panas Aliran Keluar Kompressor (K-101)

T6 = 477,04 K
Tref = 298,15 K
[
477 ,04
−0,00889990 (
−∆ H 6 (Oksigen)=n ∫ CpdT=401,5168 29,526 ( 477 ,04−298 , 15 ) +
2
477 , 0
298 ,15
∆ H 6 ( Oksigen )=2163377 , 24 kj / jam
d. Menghitung Kerja Kompressor (K-101)

W ( oksigen ) =∆ H out −∆ H ¿
W ( oksigen ) =2163377 , 24 kj/ jam−59180 , 13 kj/ jam
W ( oksigen ) =2104197 , 11kj/ jam
W ( oksigen ) =584 , 5 kW
1. Reaktor (R-101)
Kondisi Operasi:
P = 15 atm
T =200oC = 473,15 K
Tref = 25oC = 298,15 K
ΔH7 C8H10 = 45999.171 kJ/jam

ΔH7 O2 = 414888.461 kJ/jam
ΔH7 CH3COOH = 981209.9504 kJ/jam
ΔH7 H2O = 427830.8089 kJ/jam
ΔH4 C8H10 = 543964.7849 kJ/jam

ΔH4 H2O = 4409.963775 kJ/jam
Laporan 2
ΔH8 C8H10 = 73233.67205 kJ/jam

ΔH8 O2 = 487042.9759 kJ/jam
ΔH6 O2 = 2163377.242 kJ/jam ΔH8 CH3COOH = 2173325.248 kJ/jam
ΔH8 C6H4(COOH)2 = 2815000.887 kJ/jam
ΔH8 H2O = 1129440.846 kJ/jam
ΔH8 C6H4COHCOOH = 23442.55879 kJ/jam
a. Panas Aliran Masuk

T4 = 331,759 K
Tref = 298,15 K
[
331,759
1.5158 (
∆ H 4 ( p−xylene )=n ∫ CpdT =80,3033 −11,035 ( 331,759−298 ,15 )+
2
2
331,759 −298
298, 15
∆ H 4 ( p−xylene )=543964,7849 kj/ jam
[
331,759
1,0971 (
∆ H 4 ( as . asetat )=n ∫ CpdT =160,6067013 −18,944 ( 331,759−298 ,15 )+
2
2
331,759 −
298 ,15
∆ H 4 ( as . asetat )=707962,0641 kj/ jam
[
331,759
1,0971
∆ H 4 ( air ) =n ∫ CpdT =1,743269324 −18,944 (331,759−298 , 15 ) +
2
( 331,7592−298 ,
298 ,15
∆ H 4 ( air ) =4409,963775 kj/ jam
[
331,759
−8,8999E-03 (
∆ H 6 (oksigen)=n ∫ CpdT =401.5167532 −16,202 ( 331,759−298 ,15 )+
2
331,
298 ,15
∆ H 6 ( oksigen )=2163377,242 kj/ jam
Laporan 2
b. Panas Aliran Keluar

T7 = 473,15 K
Tref = 298,15 K
- Top
[
473 ,15
0,56470
∆ H 7 ( p−xylene )=n ∫ CpdT =1,625339817 −17,360 ( 473 , 15−298 ,15 )+
2
( 473 , 152
298 ,15
∆ H 7 ( p−xylene )=45999,171kj / jam
[
473 ,15
−8,8999E-03 (
∆ H 7 (oksigen)=n ∫ CpdT=78,75510203 −16,202 ( 473 ,15−298 , 15 ) +
2
473 ,
298 ,15
∆ H 7 ( oksigen ) =414888,461 kj/ jam
[
473,15
0,03763
∆ H 7 ( as . asetat )=n ∫ CpdT =73,87908258 34 ,85 ( 473 ,15−298 , 15 ) +
2
( 473 ,152 −2
298 ,15
∆ H 7 ( as . asetat )=981209,9504 kj/ jam
[
473 ,15
−8,4186E-03 (
∆ H 7 ( air )=n ∫ CpdT =1,743269324 33,933 ( 473 ,15−298 , 15 ) +
2
2
473 ,15 −29
298 ,15
∆ H 7 ( air )=4409,963775 kj/ jam
- Bottom
[
473 ,15
1.5158
∆ H 8 ( p−xylene )=n ∫ CpdT =1,908007611 −11,035 ( 473 , 15−298 , 15 ) +
2
( 473 ,15 2−
298 ,15
∆ H 8 ( p−xylene )=73233,67205 kj/ jam
[
473 ,15
−8,8999E-03 (
∆ H 8 (oksigen)=n ∫ CpdT=92,45164152 −16,202 ( 473 ,15−298 , 15 ) +
2
473 ,
298 ,15
∆ H 8 ( oksigen )=487042,9759 kj / jam
[
473, 15
1,0971 (
∆ H 8 ( as . asetat )=n ∫ CpdT =86,72761868 −18,944 ( 473 , 15−298 , 15 ) +
2
2
473 ,15 −
298,15
∆ H 8 ( as . asetat )=2173325,248 kj/ jam
Laporan 2
[
473, 15
0,63400
∆ H 8 ( PTA )=n ∫ CpdT =76,00230317 −26 ( 473 , 15−298 , 15 ) +
2
( 473 , 152−298 , 152
298,15
∆ H 8 ( PTA )=2815000,887 kj/ jam
[
473 ,15
0,48210 (
∆ H 8 ( 4−CBA )=n ∫ CpdT =0,84949 −28.23 ( 473 , 15−298 ,15 )+
2
2
473 , 15 −298 , 1
298 ,15
∆ H 8 ( 4−CBA )=23442,55879 kj/ jam
[
473,15
1,0971
∆ H 8 ( air )=n ∫ CpdT =83,8529689 −18,944 ( 473 , 15−298 , 15 ) +
2
( 473 ,152−298 ,15
298 ,15
∆ H 8 ( air )=1129440,846 kj/ jam
c. Menentukan dQ/dT
Reaksi:
REAKSI KOEFISIEN ΔHF (298,15) (KJ/mol)
P-Xylene -1 18
Oksigen -3 0
PTA 1 -717.9
Air 2 -241.8
∆ H R 298 ,15=( ( 1 × ∆ HfPTA )+ ( 2× ∆ Hfair )) −( (1 × ∆ Hfp−x ) + ( 3 × ∆ HfO 2 ) )

∆ H R 298 ,15=¿
∆ H R 298 ,15=−1183 ,5 kJ /mol
∑ Cp dT =( (1 ×CpdT PTA ) +( 2 ×CpdT air ) ) −(( 1 ×CpdT p−x ) +( 3 × CpdT O 2 ) )

∑ Cp dT =¿
∑ Cp dT =98893,847 kJ /mol
∆ HR=∆ H R 298, 15+ ∑ Cp dT
kJ kJ
∆ HR=−1183, 5 + 98893,847
mol mol
kJ
∆ HR=97710,347 =97,710 kJ /kmol
mol
Laporan 2
dQ
=( ∆ HR ) + ∑ ∆ Hout −¿ ∑ ∆ Hin ¿
dT
dQ
=97,710+ 8571414 , 6−3419714,055
dT
dQ
=5151798 , 23 kJ / jam
dT
B8. Reaktor (R-102)

Kondisi Operasi:
P = 15 atm
T =250oC = 523,15 K
Tref = 25oC = 298,15 K
ΔH16 C8H10 = 20075.53375 kJ/jam

ΔH16 CH3COOH = 597738.2373 kJ/jam
ΔH16 C6H4(COOH)2 = 3947143.134 kJ/jam
ΔH16 H2O = 2701032.368 kJ/jam
ΔH16 C6H4COHCOOH = 32444.08717 kJ/jam
ΔH19 C8H10 = 20075.53375 kJ/jam

ΔH19 CH3COOH = 597738.2373 kJ/jam
ΔH8 H2 = 244.4474749 kJ/jam ΔH19 C6H4(COOH)2 = 3947143.134 kJ/jam
ΔH19 H2O = 2701032.368 kJ/jam
ΔH19 C6H8O2 = 51487.49628 kJ/jam

T16 = 523,15 K
T18 = 303,15 K
Tref = 298,15 K
- Aliran masuk dari Heater

∆H16 (p-xylene) = 20075.53375 kJ/jam
ΔH16 (as.asetat) = 597738.2373 kJ/jam
ΔH16 (PTA) = 3947143.134 kJ/jam
ΔH16 (air) = 2701032.368 kJ/jam
ΔH16 (4-CBA) = 32444.08717 kJ/jam
Laporan 2
[
303, 15
2.0178E-02
∆ H 18 (hidrogen)=n ∫ CpdT =1,698977671 25.399 ( 303 , 15−298 , 15 ) +
2
( 303 , 15
298, 15
∆ H 6 ( oksigen )=244.4474749 kj/ jam

T7 = 523,15 K
Tref = 298,15 K
[
523, 15
1.5158 (
∆ H 19 ( p−xylene )=n ∫ CpdT=0.39063477 −11,035 ( 523 , 15−298 , 15 ) +
2
2
523 , 15 −
298, 15
∆ H 19 ( p−xylene )=20075.53375 kj/ jam
[
523 ,15
1,0971
∆ H 19 ( as . asetat )=n ∫ CpdT=17.75612592 −18,944 ( 523 ,15−298 , 15 ) +
2
( 523 ,15 2−
298 ,15
∆ H 19 ( as . asetat )=597738.2373 kj/ jam
[
523 ,15
0,63400 (
∆ H 19 ( PTA )=n ∫ CpdT=76,00230317 −26 ( 523 ,15−298 , 15 ) +
2
2
523 , 15 −298 ,15
298 ,15
∆ H 19 ( PTA )=3947143.134 kj/ jam
[
523, 15
1.7877 (
∆ H 19 ( p−toluic ) =n ∫ CpdT =0.85 − 60.216 ( 523 ,15−298 ,15 )+
2
2
523 , 15 −298 , 15
2
298, 15
∆ H 19 ( p−toluic ) =51487.49628 kj/ jam
[
523 ,15
1,0971 (
∆ H 19 ( air )=n ∫ CpdT=152.8540952 −18,944 ( 523 ,15−298 ,15 ) +
2
2
523 ,15 −298 ,1
298 ,15
∆ H 19 ( air )=2716127.285 kj/ jam
c. Menentukan dQ/dT
Reaksi:
Laporan 2
REAKSI KOEFISIEN ΔHF (298,15) (KJ/mol)

4-CBA -1 -318.9
Hidrogen -2 0
Air 1 -241.8
p-toluic 1 -322.8
∆ H R 298 ,15=( ( 1 × ∆ Hfp−toluic ) + ( 1 × ∆ Hfair ) ) −( ( 1 × ∆ Hf 4−CBA ) + ( 2 × ∆ HfH 2 ) )

∆ H R 298 ,15=¿
∆ H R 298 ,15=−983 , 5 kJ /mol
∑ Cp dT =( (1 ×CpdT p−toluic ) +( 1 ×CpdT air ) )−(( 1× CpdT 4−CBA ) +( 2 ×CpdT H 2 ) )

∑ Cp dT =¿
∑ Cp dT =85488 ,01 kJ /mol
∆ HR=∆ H R 298, 15+ ∑ Cp dT
kJ kJ
∆ HR=−983 , 5 +85488 , 01
mol mol
kJ
∆ HR=84504 , 51 =84,5045 kJ /kmol
mol
dQ
=( ∆ HR ) + ∑ ∆ Hout −¿ ∑ ∆ Hin ¿
dT
dQ
=84,5045+7332571,686−7298677,808
dT
dQ
=33978 , 38 kJ / jam
dT
B9. Rotary Dryer (RD-101)

ΔH22 H2O = 304212.74 kJ/jam
ΔH22 C8H10 = 1545.16 kJ/jam
ΔH22 C6H4(COOH)2 = 754354.44 kJ/jam
ΔH22 H2O = 222989.25 kJ/jam
ΔH22 C6H8O2 = 4001.13 kJ/jam
ΔH24 C8H10 = 9389.893 kJ/jam

ΔH24 C6H4(COOH)2 = 1064804.238 kJ/jam
ΔH24 C6H8O2 = 5533.627 kJ/jam
Laporan 2

T22 = 353,15 K
Tref = 298,15 K
- Aliran masuk dari Rotary Filter
ΔH22 (p-xylene) = 1545.16 kJ/jam
ΔH22 (PTA) = 754354.44 kJ/jam
ΔH22 (air) = 222989.25 kJ/jam
ΔH22 (p-toluic) = 4001.13 kJ/jam

T7 = 373,15 K
Tref = 298,15 K
- Keluaran Uap
[
373 ,15
0,03763
∆ H 23 ( as . asetat )=n ∫ CpdT=5.0613300 34 , 85 ( 373 ,15−298 , 15 ) +
2
( 473 ,15 2−298
298 ,15
∆ H 23 ( as . asetat )=50942.08 kj/ jam
[
373 ,15
−8,4186E-03 (
∆ H 23 ( air )=n ∫ CpdT=53.9093894 33,933 ( 373 ,15−298 , 15 ) +
2
2
373 , 15 −29
298 ,15
∆ H 23 ( air )=304212.74 kj/ jam
- Keluaran produk
[
373 ,15
1.5158 (
∆ H 24 ( p−xylene )=n ∫ CpdT=0.1377711 −11,035 ( 373 , 15−298 ,15 )+
2
2
373 ,15 −2
298 ,15
∆ H 24 ( p−xylene )=9389.89 kj / jam
Laporan 2
[
373 ,15
1,0971
∆ H 24 ( as . asetat )=n ∫ CpdT =1.2009943 −18,944 ( 373 , 15−298 ,15 ) +
2
( 373 , 152−29
298 ,15
∆ H 24 ( as . asetat )=12087.95731 kj/ jam
[
373 ,15
0,63400 (
∆ H 24 ( PTA )=n ∫ CpdT =76,00230317 −26 ( 373 , 15−298 ,15 ) +
2
2
373 ,15 −298 ,15
298 ,15
∆ H 24 ( PTA )=1064804.238 kj / jam
[
373 ,15
1.7877
∆ H 24 ( p−toluic )=n ∫ CpdT=0.299602208 −60.216 ( 373 , 15−298 , 15 ) +
2
( 373 , 152−
298 ,15
∆ H 24 ( p−toluic )=5533.626963 kj/ jam
dQ
=∑ ∆ Hout −¿ ∑ ∆ Hin ¿
dT
dQ
=1091815 , 72−1028601.44 kJ / jam
dT
dQ
=418369.0885 kJ / jam
dT
c. Kebutuhan steam dan udara pengering

T umpan = 80oC
TG1 (udara out) = 100oC
TG2 (udara in) = 140oC
Laporan 2
H2 = 0 kg H2O/kg udara
Ls1 = 14029.1807 kg/jam
X1 = 0.107880453 kg cairan/kg padatan
Ls2 = 12753.8006 kg/jam
X2 = 0.006870352 kg cairan/kg padatan
G.H2 + LS1.X1 = G.H1 + LS2.X2

G.H1 = G.(0) + [(14122,1889).(0,11185)]- [(12845,2730).(0,0107)]
G.H1 = 1425.851269 kg/jam
Nama A Tc n
Water 52.053 647.13 0.321
acetic acid 11.575 592.71 -0.65
( )
n
T
1−
Tc
H vl air= A ×
BM ×1000
( )
0,321
353 ,15
1−
647 ,13
H vl air=52,053 ×
18 ,02 ×1000
H vl air=2242,295 kJ /kg
( )
n
T
1−
Tc
H vl as .asetat = A ×
BM ×1000
( )
−0 , 65
353 , 15
1−
592 , 71
H vl as .asetat =11,575 ×
60 , 05 ×1000
Laporan 2
H vl as .asetat =347,325 kJ /kg
H'Gi = Csi.(TGi - Tref) + Hi.Hvli

H'G2 = Cs2.(TG2 - Tref) + H2.Hvl as.asetat
H'G2 = (1,005+1,88 x H2).(140 – 0)+(0 x 347,325)
H'G2 = 140,7 kJ/kg
H'G1 = Cs1.(TG1 - Tref) + H1.Hvl air
H'G1 = (1,005+1,88 x H1).(100 – 0)+(H1 x 2242,295)
H'G1 = 100,5 + 2430,295H1
- Entalpi padatan masuk

∆H input = 1028601.44 kJ/jam
Padatan masuk = 14029.18 kg/jam
∆ H inpu t
Hs 1=
Padatan masuk
kJ
1028601.44
jam
Hs 1=
kg
14029.18
jam
Hs 1=73 , 32 kJ / kg
- Entalpi padatan keluar

∆H output = 1091815,72 kJ/jam
Padatan keluar = 12753,8006326 kg/jam
∆ H output
Hs 2=
Padatan keluar
kJ
1091815 ,72
jam
Hs 2=
kg
12753 ,8
jam
Hs 2=85,60708659 kJ /kg
- Kebutuhan udara pengering
Laporan 2
Diasumsikan tidak ada panas yang hilang di rotary dryer, sehingga Q = 0
( 1 , 88× 1425,851 ) + ( 12753 , 8× 85,6071 )−(14029,181× 73 , 32)

G=
(140 ,7−1,005)
G = 471,7053 kg/jam
- Kebutuhan steam
Q steam = Q out – Q in
Q steam = 1446970,53 – 1028601,44
Q steam = 418369,09 kJ/jam
Dari steam tabel, Smith van ness, 2004:

Hv (140 C, 1 atm) = 2733,1 kJ/kg
Hl (100 C, 1 atm) = 419,1 kJ/kg
Q steam
F steam=
(Hv−Hl)
418369 ,09 kJ / jam

F steam=
( 2733 , 1−419 ,1 ) kJ /kg
F steam = 180,7990875 kg/jam
B10. Menara Distilasi (T-101)

ΔH22 (oksigen) = 382595.10 kJ/jam
ΔH22 (air) = 439485.70 kJ/jam

ΔH22 (air) = 674279.74 kJ/jam
ΔH22 (air) = 12286.50 kJ/jam

Laporan 2

T25 = 350,038058 K
Tref = 298,15 K
- Aliran masuk dari Mixing Point

ΔH22 (air) = 674279.74 kJ/jam
b. Panas Distilat
T26 = 373,37 K
Tref = 298,15 K
[
373, 37
−8,8999E-03 (
∆ H 26 (oksigen)=n ∫ CpdT =171.1783524 −16,202 ( 373 , 37−298 ,15 )+
2
373 ,
298, 15
∆ H 26 ( oksigen ) =382595.10 kj/ jam
[
373 ,37
−8,4186E-03
∆ H 26 ( air )=n ∫ CpdT =172.5706191 33,933 ( 373 , 37−298 , 15 ) +
2
( 373 , 372−2
298 ,15
∆ H 26 ( air )=439485.70 kj/ jam
[
373 ,37
0,03763 (
∆ H 26 ( as .asetat )=n ∫ CpdT =0.86144834 34 , 85 (373 , 37−298 , 15 ) +
2
2
373 , 37 −29
298 ,15
∆ H 7 ( as . asetat )=4467.62 kj/ jam
c. Panas Bottom
T27 = 391,678 K
Laporan 2
Tref = 298,15 K
[
391,678
1,0971 (
∆ H 27 ( air )=n ∫ CpdT =1.743269719 −18,944 (391,678−298 , 15 ) +
2
2
391,678 −298
298 ,15
∆ H 27 ( air )=12286.50 kj/ jam
[
391,678
1,0971 (
∆ H 27 ( as .asetat )=n ∫ CpdT=85.27647468 −18,944 ( 391,678−298 ,15 ) +
2
391,678
2
298,15
∆ H 27 ( as .asetat )=1081704.38 kj / jam
[
391,678
1.5158
∆ H 27 ( p−xylene )=n ∫ CpdT =1.845043041 −11,035 ( 391,678−298 , 15 ) +
2
( 391,678
298 ,15
∆ H 27 ( p−xylene )=35942.56 kj/ jam
dQ
=∑ ∆ Hout −¿ ∑ ∆ Hin ¿
dT
dQ
=1956481.85−1555101.12 kJ / jam
dT
dQ
=401380.7317 kJ / jam
dT
B11. Condensor (E-103)

∆H26 O2 = 382595.1006 kj/jam ∆H28 O2 = 382595.10 kj/jam
∆H26 H2O = 439485.6975 kj/jam ∆H28 H2O = 976685.85 kj/jam
∆H26 CH3COOH = 4467.615634 kj/jam ∆H28 CH3COOH = 8696.90 kj/jam
d. Panas aliran masuk

T26 = 373,37 K
T ref = 298,15 K
- Aliran masuk dari Top Distilasi
∆H26 (oksigen) = 382595.1006 kj/jam
∆H26 (air) = 439485.6975 kj/jam
∆H26 (as.asetat) = 4467.615634 kj/jam
e. Panas aliran keluar
Laporan 2
T28 = 373,37 K
T ref = 298,15 K
[
373,37
−8,8999E-03
∆ H 28 (oksigen)=n ∫ CpdT =171.18 −16,202 ( 373 , 37−298 , 15 ) +
2
( 373 ,37 2−2
298, 15
∆ H 28 ( oksigen )=382595.10 kj/ jam
[
373 ,37
1,0971 ( −
∆ H 28 ( air )=n ∫ CpdT=172.57 −18,944 ( 373 , 37−298 ,15 )+
2
373 , 37 −298 ,15 ) +
2 2
298 ,15
∆ H 7 ( air )=976685.85 kj/ jam
[
373, 37
1,0971
∆ H 28 ( a . asetat )=n ∫ CpdT=0.86 −18,944 ( 373 , 37−298 ,15 ) +
2
( 373 , 372−298 ,15 2)
298, 15
∆ H 28 ( a . asetat )=8696.90 kj/ jam
f. Panas Pengembunan
T keluar = 373,37 K
T ref = 298,15 K
( )
n
T
H v ap= A 1−
Tc
Name A Tc n
Oxygen 8.04 313.15 0.201
Water 52.053 647.13 0.321
acetic acid 11.575 592.71 -0.65
H v ap ( oksigen )=0 kj/mol
( )
0,321
373 ,37
H v ap (air)=52,053 1− H v ap ( air )=39.49239191 kJ /mol
647 ,13
H v ap ( air )=6815226.522 kj/ jam
Laporan 2
( )
−0 , 65
373 ,37
H v ap (a . asetat )=11,575 1−
592 ,71
H v ap ( a . asetat )=22.08723712 kj/mol
H v ap ( a . asetat )=19027.014 kj/ jam
dQ
=∑ ∆ Hout −¿ ∑ ∆ Hin−¿ ∑ ∆ Hvap ¿ ¿
dT
dQ
=1367977.85−826548.4137−6834253.536 kJ / jam
dT
dQ
=−6292824 kJ / jam
dT
B12. Reboiler (E-104)
∆H H2O = 21445.59674 kj/jam

∆H CH3COOH = 2171730.636 kj/jam
∆H C6H4(CH3)2 = 98138.29142 kj/jam
∆H27 H2O = 59932.52827 kj/jam
∆H27 CH3COOH = 5276466.026 kj/jam
∆H27 C6H4(CH3)2 = 175324.8878 kj/jam
∆H29 O2 = 12286.49597 kj/jam
∆H29 H2O = 1081704.384 kj/jam
∆H29 CH3COOH = 35942.56056 kj/jam

T26 = 391,68 K
T ref = 298,15 K
- Aliran masuk dari Bottom Distilasi
∆H27 (air) = 59932.52827 kj/jam
∆H27 (as.asetat) = 5276466.026 kj/jam
∆H27 (p-xylene) = 175324.8878 kj/jam
b. Panas aliran keluar
T29 = 391,678 K
T ref = 298,15 K
[
391,678
1,0971 ( −
∆ H 29 ( air )=n ∫ CpdT =1.74 −18,944 ( 391,678−298 ,15 ) +
2
391,678 −298 ,15 )+
2 2
298 ,15
∆ H 29 ( air )=12286.49597 kj/ jam
Laporan 2
[
391,678
1,0971
∆ H 29 ( a . asetat ) =n ∫ CpdT =85.28 −18,944 ( 391 , 68−298 ,15 )+
2
( 391,678 2−298 , 15
298 ,15
∆ H 29 ( a . asetat ) =1081704.384 kj/ jam
[
391,678
1.5158 (
∆ H 29 ( p−xylene )=n ∫ CpdT =1.845043041 −11,035 ( 391,678−298 ,15 )+
2
391,678
298 ,15
∆ H 29 ( p−xylene )=35942.56 kj/ jam
c. Panas Refluks
T keluar = 391,678 K
T ref = 298,15 K
[
391,678
∆ H ( air )=n ∫ CpdT=6.76 −18,944 ( 391,678−298 ,15 )+
1,0971
( 391,678 2−298 , 152 ) + −2,
298,15 2
∆ H ( air )=21445.59674 kj/ jam
[
391,678
1,0971
∆ H ( a . asetat )=n ∫ CpdT =330.70 −18,944 ( 391, 68−298 ,15 )+
2
( 391,6782−298 , 15
298 ,15
∆ H ( a . asetat )=2171730.636 kj / jam
[
391,678
1.5158
∆ H ( p−xylene )=n ∫ CpdT =7.15 −11,035 ( 391,678−298 , 15 ) +
2
( 391,678 2−298 ,15
298 ,15
∆ H ( p−xylene )=98138.29142 kj/ jam
d. Panas Pengembunan
( )
n
T
H v ap= A 1−
Tc
Name A Tc n
p-xylene 52.91 616.26 0.354
Water 52.053 647.13 0.321
acetic acid 11.575 592.71 -0.65
Laporan 2
( )
0,354
391,678
H v ap ( p−xylene)=52 , 91 1−
616.26
H v ap ( p−xylene )=37.01246836 kJ /mol
H v ap ( p−xylene )=68289.59718 kj/ jam
( )
0,321
391,678
H v ap (air)=52,053 1− H v ap ( air )=38.6245804 kJ /mol
647 ,13
H v ap ( air )=67333.06141 kj/ jam
( )
−0 , 65
391,678
H v ap (a . asetat )=11,575 1−
592 ,71
H v ap ( a . asetat )=23.37470172 kj/mol
H v ap ( a . asetat )=1993312.159 kj/ jam
dQ
=∑ ∆ Hout + ∑ ∆ H refluks+ ∑ ∆ Hvap−¿ ∑ ∆ Hin ¿
dT
dQ
=1129933.44+2291314.524+ 2128934.818−5511723.442
dT
dQ
=38459.339 kJ / jam
dT
Laporan 2

Laporan 2 TRP

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Laporan 2 TRP

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

Pabrik Purified Terephthalate Acid (PTA) dari Paraxylene

Menggunakan Proses BP (Amoco) 2020.1.18

1.1 Latar Belakang

Proses AMOCO menjanjikan karena selain prosesnya yang sederhana, hasil

2.1 Tahap Reaksi

2.2 Tahap Pemisahan

2.3 Tahap Hidrogenasi

3.1 Asumsi, Pendekatan dan Justifikasi

3.2 Pendekatan yang Digunakan

3.2.2 Reaktor Oksidasi (R-101)

3.2.3 Reaktor Hidrogenasi (R-102)

3.2.4 Crystallizer (CR-101)

3.2.5 Crystallizer (CR-102)

3.2.6 Rotary Filter (RF-101)

3.2.7 Rotary Filter (RF-102)

3.2.8 Reslurry Tank (V-101)

3.2.9 Flash Drum (FD-101)

3.2.10 Rotary Dryer (RD-101)

3.2.11 Menara Distilasi (T-101)

3.2.12 Mixing Point (MP-101)

3.2.13 Condensor (E-101)

3.2.14 Heater (E-102)

3.3.15 Condensor (E-103)

3.2.16 Reboiler (E-104)

3.2.17 Compressor (C-101)

3.2.18 Compressor (C-102)

3.2.19 Screw Conveyor (SC-101)

3.2.20 Screw Conveyor (SC-102)

3.2.21 Belt Conveyor (BC-101)

3.2.22 Pump (P-101)

3.2.23 Pump (P-102)

3.2.24 Pump (P-103)

3.2.25 Pump (P-104)

3.2.26 Pump (P-105)

3.2.28 Pump (P-107)

3.2.29 Pump (P-108)

4.1 Neraca Massa

Pada keadaan ini persamaan neraca massa menjadi :

Jumlah massa masuk = Jumlah massa keluar

Neraca massa di dalam sistem yang tidak bereaksi (Reklaitis, 1983)

Untuk komposisi masing – masing aliran (Reklaitis, 1983):

Neraca massa sistem dengan reaksi tunggal (Reklaitis, 1983)

4.2 Neraca Energi

Adapun beberapa bentuk persamaan neraca energi

a. Neraca Energi di dalam sistem yang tidak bereaksi:

b. Neraca Energi di dalam sistem yang bereaksi:

c. Persamaan untuk menghitung kapasitas panas (Reklaitis,1983):

e. Untuk sistem yang melibatkan perubahan fasa (Reklaitis,1983):

∫ CpdT =∫ Cpl dT + ∆ H n +∫ Cpv dT (3.23)

f. Perhitungan energi untuk sistem yang melibatkan reaksi (Reklaitis,1983):

4.3 Process Flow Diagram Prarancangan Pabrik PTA

4.4 Hasil Neraca Massa dan Energi

A.4 Neraca Massa Mixer (M-101)

F29 C8H10 = 195.8882197 kg/jam

F2CH3COOH = 4523.580106 kg/jam

- Neraca Massa Paraxylene

- Neraca Massa Asam Asetat

- Neraca Massa Air

A.5 Neraca Massa Reaktor (R-101)

F7 C8H10 = 172.5623284 kg/jam

F8 C8H10 = 202,5732 kg/jam

Basis = 80,30335063 kmol/jam

Mula -mula 80,30335063 401,5167532

- Neraca Massa Paraxylene