Oleh:
Kelompok 1
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS RIAU
2018
BAB I
PENDAHULUAN
2.1 Viskositas
2.1.1 Pengertian Viskositas
Viskositas (kekentalan) berasal dari kataViscous (Soedojo, 1986). Suatu
bahan apabila dipanaskan sebelum menjadi cair terlebih dulu menjadi viscous
yaitu menjadi lunak dan dapat mengalir pelan-pelan.Viskositas dapat dianggap
sebagai gerakan di bagian dalam (internal) suatu fluida (Sears & Zemansky,
1982).
Viskositas diartikan sebagai resistensi atau ketidakmauan suatu bahan
untuk mengalir yang disebabkan karena adanya gesekan atau perlawanan suatu
bahan terhadap deformasi atau perubahan bentuk apabila bahan tersebut dikenai
gaya tertentu (Kramer, 1996). Viskositas secara umum dapat juga diartikan
sebagai suatu tendensi untuk melawan aliran cairan karena internal friction atau
resistensi suatu bahan untuk mengalami deformasi bila bahan tersebut dikenai
suatu gaya (Lewis, 1987).
Viskositas biasanya berhubungan dengan konsistensi yang keduanya
merupakan sifat kenampakan (appearance property) yang berhubungan dengan
indera perasa. Konsistensi dapat didefinisikan sebagai ketidakmauan suatu bahan
untuk melawan perubahan bentuk (deformasi) bila suatu bahan mendapat gaya
gesekan (sheering fore). Gesekan yang timbul sebagai hasil perubahan bentuk
cairan yang disebabkan karena adanya resistensi yang berlawanan yang diberikan
oleh cairan tersebut dinamakan gaya irisan (sheering stress). Jika tenaga diberikan
pada suatu cairan, tenaga ini akan menyebabkan suatu bentuk atau deformasi.
Perubahan bentuk ini disebut sebagai aliran (Lewis, 1987).
Suatu fluida memiliki kekentalan yang berbeda. Viskositas alias
kekentalan sebenarnya merupakan gaya gesekan antara molekul-molekul yang
menyusun suatu fluida. Jadi molekul-molekul yang membentuk suatu fluida saling
gesek-menggesek ketika fluida tersebut mengalir. Pada zat cair, viskositas
disebabkan karena adanya gaya kohesi (gaya tarik menarik antara molekul
sejenis). Sedangkan dalam zat gas, viskositas disebabkan oleh tumbukan antara
molekul (Suyitno, 1988).
Tingkat kekentalan suatu fluida juga bergantung pada suhu. Semakin
tinggi suhu zat cair, semakin kurang kental zat cair tersebut.Misalnya ketika
menggoreng ikan di dapur, minyak goreng yang awalnya kental menjadi lebih cair
ketika dipanaskan. Sebaliknya, semakin tinggi suhu suatu zat, semakin kental zat
tersebut (Kartika, 1990).
Satuan Sistem Internasional (SI) untuk koefisien viskositas adalah Ns/m 2 =
Pa.s (pascal sekon). Satuan CGS (sentimeter gram sekon) untuk koefisien
viskositas adalah dyn.s/cm2 = poise (P). Viskositas juga sering dinyatakan dalam
sentipoise (cP). 1 cP = 1/100 P. Satuan poise digunakan untuk mengenang seorang
Ilmuwan Perancis, Jean Louis Marie Poiseuille. 1 poise = 1 dyn .s/cm 2 = 10-
1
N.s/m2 (Kartika, 1990).
Viskositas cairan adalah fungsi dari ukuran dan permukaan molekul, gaya
tarik menarik antar molekul, dan struktur cairan. Tiap molekul dalam cairan
dianggap dalam kedudukan setimbang, maka sebelum sesuatu lapisan melewati
lapisan lainnya diperlukan energi tertentu. Sesuai hukum distribusi Maxwell-
Boltzmann, jumlah molekul yang memiliki energi yang diperlukan untuk
mengalir, dihubungkan oleh faktor e-E/RT dan viskositas sebanding dengan e-E/RT.
Secara kuantitatif pengaruh suhu terhadap viskositas dinyatakan dengan
persamaan empirik,
h = A e-E/RT............................................................................
(1.1)
dimana:
A = konstanta
E = energi ambang per mol yang diperlukan untuk proses awal aliran
Tabung Tabung
A B
η1 Τ 1...............................................................................(2.1)
γ1
=
η2 Τ 2 γ 2
dimana :
γ 1 = massa jenis air
Pada viskometer Ostwald yang diukur adalah waktu yang dibutuhkan oleh
sejumlah cairan tertentu untuk mengalir melalui pipa kapiler dengan gaya yang
disebabkan oleh berat cairan itu sendiri, waktu yang dibutuhkan oleh cairan untuk
melalui batas a dan b diukur menggunakan stopwatch.
2. Office Type
Tipe viskometer ini menggunakan kapiler yang pendek. Prinsip
pengukuran juga sama dengan tipe kapiler (berdasarkan waktu). Alat ini sangat
simpel, murah, dan dapat digunakan secara cepat, dan digunakan untuk cairan
newtonian maupun non newtonian. Alat yang dipakai disebut zhan viskometer.
3. Viskometer Rotasi
Pengukuran viskometer berdasarkan rotasi (putaran) dalam silinder.Alat
yang digunakan adalah stormer viskometer dan tipe Mac Michael. Alat stormer
viskometer banyak digunakan untuk mengukur viskositas susu kental manis,
produk olahan tomat, dan lainnya. Prinsip alat ini berdasarkan atas waktu yang
diperlukan.
(Kramer, 1996)
(Kramer, 1996)
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Viskositas dari berbagai cairan tergantung pada berat jenis dan suhu dari
suatu cairan.
2. Semakin tinggi suhu atau temperatur suatu cairan maka akan mengakibatkan
menurunnya viskositas dari suatu cairan, sebaliknya dengan suhu atau
temperatur yang lebih rendah maka viskositas suatu cairan akan semakin
tinggi.
3. Densitas suatu cairan akan semakin berkurang dengan bertambahnya suhu
dari cairan, walaupun pengaruh yang terjadi pada densitas cairan tidak
terlalu besar.
5.2 Saran
1. Sebelum menggunakan viskometer dan piknometer, harus dicuci bersih
terlebih dahulu agar tidak mempengaruhi hasil.
2. Pengamatan waktu untuk menentukan viskositas harus dilakukan dengan
teliti agar memperkecil persentase kesalahan.
DAFTAR PUSTAKA
A. Tugas
1. Sebagai cairan pembanding digunakan akuades. Tentukan terlebih dahulu
viskositas dan densitas akuades pada suhu kamar, 35°C, dan 45°C.
1. Suhu 30°C
a) Efflux time (t) = 0,4 second
b) Kinematic viscosity = 0,0003812 cP
c) Densitas = 1,025 gr/cm3
2. Suhu 35°C
a) Efflux time (t) = 0,3 second
b) Kinematic viscosity = 0,0002859 cP
c) Densitas = 1,023 gr/cm3
3. Suhu 45°C
a) Efflux time (t) = 0,2 second
b) Kinematic viscosity = 0,0001906 cP
c) Densitas = 1,017 gr/cm3
2. Tentukan juga viskositas dan densitas cairan lainnya pada suhu kamar,
35°C, dan 45°C.
a. Etanol
1) Suhu 30°C
a) Efflux time (t) = 0,3 second
b) Kinematic viscosity = 0,0002859 cP
c) Densitas = 0,829 gr/cm3
2) Suhu 35°C
a) Efflux time (t) = 0,2 second
b) Kinematic viscosity = 0,0001906 cP
c) Densitas = 0,821 gr/cm3
3) Suhu 45°C
a) Efflux time (t) = 0,1 second
b) Kinematic viscosity = 0,0000953 cP
c) Densitas = 0,809 gr/cm3
b. Etil Asetat
1) Suhu 30°C
a) Efflux time (t) = 0,5 second
b) Kinematic viscosity = 0,0004765 cP
c) Densitas = 0,918 gr/cm3
2) Suhu 35°C
a) Efflux time (t) = 0,4 second
b) Kinematic viscosity = 0,0003812 cP
c) Densitas = 0,902 gr/cm3
3) Suhu 45°C
a) Efflux time (t) = 0,3 second
b) Kinematic viscosity = 0,0002859 cP
c) Densitas = 0,892 gr/cm3
3. Tabelkan hasil pengamatan saudara pada berbagai suhu untuk keempat jenis
cairan yang diberikan.
Jawab :
g/cmJenis
Suhu (oC) Densitas (3) Viskositas (cP)
Cairan
30 1,025 0,0003812
45 1,017 0,0001906
30 0,829 0,0002859
45 0,809 0,0000953
30 0,918 0,0004765
45 0,892 0,0002859
30 0,932 0,0016201
45 0,919 0,0012389
B. Perhitungan
Konstanta viskometer = 0,000953
Kinematic viscocity = 0,000953 x waktu di dalam kapiler
Berat piknometer kosong = 15,45 gr
Berat jenis = (Piknometer + cairan) – piknometer kosong
10 ml
1. Aquades
a. 30oC
- Waktu = 0,4 s
- Kinematic viscocity = 0,000953 x 0,4 = 0,0003812 cP
- Berat piknometer + aquades = 25,70 gr
- Berat jenis = 25,70 – 15,45 = 1,025 gr/cm3
10
b. 35oC
- Waktu = 0,3 s
- Kinematic viscocity = 0,000953 x 0,3 = 0,0002859 cP
- Berat piknometer + aquades = 25,68
- Berat jenis = 25,68 – 15,45 = 1,023 gr/cm3
10
c. 45oC
- Waktu = 0,2
- Kinematic viscocity = 0,000953 x 0,2 = 0,0001906 cP
- Berat piknometer + aquades = 25,65 gr
- Berat jenis = 25,65 – 15,45 = 1,017 gr/cm3
10
2. Etanol
a. 30oC
- Waktu = 0,3 s
- Kinematic viscocity = 0,000953 x 0,3 = 0,0002859 cP
- Berat piknometer + etanol = 23,74 gr
- Berat jenis = 23,74 – 15,45 = 0,829 gr/cm3
10
b. 35oC
- Waktu = 0,2 s
- Kinematic viscocity = 0,000953 x 0,2 = 0,0001906 cP
- Berat piknometer + etanol = 23,66 gr
- Berat jenis = 23,66 – 15,45 = 0,821 gr/cm3
10
c. 45oC
- Waktu = 0,1 s
- Kinematic viscocity = 0,000953 x 0,1 = 0,0000953 cP
- Berat piknometer + etanol = 23,54 gr
- Berat jenis = 23,54 – 15,45 = 0,809 gr/cm3
10
3. Etil Asetat
a. 30oC
- Waktu = 0,5 s
- Kinematic viscocity = 0,000953 x 0,5 = 0,0004765 cP
- Berat piknometer + etil asetat = 24,63 gr
- Berat jenis = 24,63 – 15,45 = 0,918 gr/cm3
10
b. 35oC
- Waktu = 0,4 s
- Kinematic viscocity = 0,000953 x 0,4 = 0,0003812 cP
- Berat piknometer + etil asetat = 24,47 gr
- Berat jenis = 24,47 – 15,45 = 0,902 gr/cm3
10
c. 45oC
- Waktu = 0,3 s
- Kinematic viscocity = 0,000953 x 0,3 = 0,0002859 cP
- Berat piknometer + etil asetat = 24,37 gr
- Berat jenis = 24,37 – 15,45 = 0,892 gr/cm3
10
4. Gliserol
a. 30oC
- Waktu = 1,7 s
- Kinematic viscocity = 0,000953 x 1,7 = 0,0016201 cP
- Berat piknometer + gliserol = 24,77 gr
- Berat jenis = 24,77 – 15,45 = 0,932 gr/cm3
10
b. 35oC
- Waktu = 1,5 s
- Kinematic viscocity = 0,000953 x 1,5 = 0,0014925 cP
- Berat piknometer + gliserol = 24,70 gr
- Berat jenis = 24,70 – 15,45 = 0,925 gr/cm3
10
c. 45oC
- Waktu = 1,3 s
- Kinematic viscocity = 0,000953 x 1,3 = 0,0012389
- Berat piknometer + gliserol = 24,64 gr
- Berat jenis = 24,64 – 15,45 = 0,919 gr/cm3
10
LAMPIRAN B
DOKUMENTASI
LAMPIRAN A
TUGAS DAN PERHITUNGAN
C. Tugas
4. Sebagai cairan pembanding digunakan akuades. Tentukan terlebih dahulu
viskositas dan densitas akuades pada suhu kamar, 35°C, dan 45°C.
4. Suhu 30°C
d) Efflux time (t) = 0,4 second
e) Kinematic viscosity = 0,0003812 cP
f) Densitas = 1,025 gr/cm3
5. Suhu 35°C
d) Efflux time (t) = 0,3 second
e) Kinematic viscosity = 0,0002859 cP
f) Densitas = 1,023 gr/cm3
6. Suhu 45°C
d) Efflux time (t) = 0,2 second
e) Kinematic viscosity = 0,0001906 cP
f) Densitas = 1,017 gr/cm3
5. Tentukan juga viskositas dan densitas cairan lainnya pada suhu kamar,
35°C, dan 45°C.
d. Etanol
4) Suhu 30°C
d) Efflux time (t) = 0,3 second
e) Kinematic viscosity = 0,0002859 cP
f) Densitas = 0,829 gr/cm3
5) Suhu 35°C
d) Efflux time (t) = 0,2 second
e) Kinematic viscosity = 0,0001906 cP
f) Densitas = 0,821 gr/cm3
6) Suhu 45°C
d) Efflux time (t) = 0,1 second
e) Kinematic viscosity = 0,0000953 cP
f) Densitas = 0,809 gr/cm3
e. Etil Asetat
4) Suhu 30°C
d) Efflux time (t) = 0,5 second
e) Kinematic viscosity = 0,0004765 cP
f) Densitas = 0,918 gr/cm3
5) Suhu 35°C
d) Efflux time (t) = 0,4 second
e) Kinematic viscosity = 0,0003812 cP
f) Densitas = 0,902 gr/cm3
6) Suhu 45°C
d) Efflux time (t) = 0,3 second
e) Kinematic viscosity = 0,0002859 cP
f) Densitas = 0,892 gr/cm3
6) Suhu 45°C
d) Efflux time (t) = 1,3 second
e) Kinematic viscosity = 0,0012389 cP
f) Densitas = 0,919 gr/cm3
6. Tabelkan hasil pengamatan saudara pada berbagai suhu untuk keempat jenis
cairan yang diberikan.
Jawab :
g/cmJenis
Suhu (oC) Densitas (3) Viskositas (cP)
Cairan
30 1,025 0,0003812
45 1,017 0,0001906
30 0,829 0,0002859
45 0,809 0,0000953
30 0,918 0,0004765
45 0,892 0,0002859
30 0,932 0,0016201
45 0,919 0,0012389
D. Perhitungan
Konstanta viskometer = 0,000953
Kinematic viscocity = 0,000953 x waktu di dalam kapiler
Berat piknometer kosong = 15,45 gr
Berat jenis = (Piknometer + cairan) – piknometer kosong
10 ml
5. Aquades
d. 30oC
- Waktu = 0,4 s
- Kinematic viscocity = 0,000953 x 0,4 = 0,0003812 cP
- Berat piknometer + aquades = 25,70 gr
- Berat jenis = 25,70 – 15,45 = 1,025 gr/cm3
10
e. 35oC
- Waktu = 0,3 s
- Kinematic viscocity = 0,000953 x 0,3 = 0,0002859 cP
- Berat piknometer + aquades = 25,68
- Berat jenis = 25,68 – 15,45 = 1,023 gr/cm3
10
f. 45oC
- Waktu = 0,2
- Kinematic viscocity = 0,000953 x 0,2 = 0,0001906 cP
- Berat piknometer + aquades = 25,65 gr
- Berat jenis = 25,65 – 15,45 = 1,017 gr/cm3
10
6. Etanol
a. 30oC
- Waktu = 0,3 s
- Kinematic viscocity = 0,000953 x 0,3 = 0,0002859 cP
- Berat piknometer + etanol = 23,74 gr
- Berat jenis = 23,74 – 15,45 = 0,829 gr/cm3
10
b. 35oC
- Waktu = 0,2 s
- Kinematic viscocity = 0,000953 x 0,2 = 0,0001906 cP
- Berat piknometer + etanol = 23,66 gr
- Berat jenis = 23,66 – 15,45 = 0,821 gr/cm3
10
c. 45oC
- Waktu = 0,1 s
- Kinematic viscocity = 0,000953 x 0,1 = 0,0000953 cP
- Berat piknometer + etanol = 23,54 gr
- Berat jenis = 23,54 – 15,45 = 0,809 gr/cm3
10
7. Etil Asetat
a. 30oC
- Waktu = 0,5 s
- Kinematic viscocity = 0,000953 x 0,5 = 0,0004765 cP
- Berat piknometer + etil asetat = 24,63 gr
- Berat jenis = 24,63 – 15,45 = 0,918 gr/cm3
10
b. 35oC
- Waktu = 0,4 s
- Kinematic viscocity = 0,000953 x 0,4 = 0,0003812 cP
- Berat piknometer + etil asetat = 24,47 gr
- Berat jenis = 24,47 – 15,45 = 0,902 gr/cm3
10
c. 45oC
- Waktu = 0,3 s
- Kinematic viscocity = 0,000953 x 0,3 = 0,0002859 cP
- Berat piknometer + etil asetat = 24,37 gr
- Berat jenis = 24,37 – 15,45 = 0,892 gr/cm3
10
8. Gliserol
a. 30oC
- Waktu = 1,7 s
- Kinematic viscocity = 0,000953 x 1,7 = 0,0016201 cP
- Berat piknometer + gliserol = 24,77 gr
- Berat jenis = 24,77 – 15,45 = 0,932 gr/cm3
10
b. 35oC
- Waktu = 1,5 s
- Kinematic viscocity = 0,000953 x 1,5 = 0,0014925 cP
- Berat piknometer + gliserol = 24,70 gr
- Berat jenis = 24,70 – 15,45 = 0,925 gr/cm3
10
c. 45oC
- Waktu = 1,3 s
- Kinematic viscocity = 0,000953 x 1,3 = 0,0012389
- Berat piknometer + gliserol = 24,64 gr
- Berat jenis = 24,64 – 15,45 = 0,919 gr/cm3
10