Kompresibilitas
Fluida kompresibel (mampu mampat) jika rapat massa fluida terpengaruh perubahan
T dan P fluida. Densitas fluida gas berubah secara nyata/signifikan jika T/P berubah
dalam rentang yang besar.
Fluida inkompresibel (tak mampu mampat) jika rapat massa fluida tak terpengaruh
perubahan T dan P fluida. Fluida inkompresibel adalah fluida cair.
Rejim Aliran
Dikenal 2 rejim aliran atau pola aliran dalam aliran fluida kondisi tunak (steady state)
yang tergantung kepada kecepatan rata-rata aliran (υ), densitas (ρ), viskositas fluida
(μ), dan diameter pipa.
Rejim aliran Laminer
Rejim aliran laminar mempunyai ciri-ciri sebagai
b
berikut dan terlihat dalam gambar 1.1 berikut:
a • Terjadi pada kecepatan rendah
• Fluida cenderung mengalir tanpa adanya
pencampuran lateral
• Berlapis-lapis seperti kartu
• Tidak ada arus tegak lurus arah aliran
• Tidak ada pusaran (arus eddy)
Karakteristik Fluida Transportasi Fluida Karakteristik Fluida Transportasi Fluida
Tekanan Fluida
Tekanan Fluida
Tekanan fluida : besaran fisika yang sangat penting, karena menyangkut energi
atau biaya dalam pengoperasian suatu system perpipaan.
Sepanjang pergerakan fluida dalam pipa akan selalu mengalami perubahan
tekanan yang besarnya sangat tergantung kepada berbagai variable seperti
kecepatan alir, rejim aliran, panjang lintasan dan system perpipaan.
Tekanan didefinisikan sebagai gaya per satuan luas yang sering dinyatakan dalam
satuan SI : N/m2 atau Pascal. Beberapa satuan yang sering digunakan yaitu psi
(=pounds per square inch atau lbs/inch2 dan bar (kg/cm2).
Perhitungan tentang tekanann fluida lebih banyak mengarah kepada perbedaan
tekanan antar dua titik dibandingkan tekanan mutlak di satu titik.
Pengukuran Tekanan dan Beda Tekanan (ΔP = P2 – P1) fluida yang mengalir dalam suatu
sistem perpipaan bisa dilakukan dengan beberapa cara, yaitu :
a. Dengan manometer gauge (Pgauge = P relatif terhadap tekanan udara luar) dari fluida
di titik tertentu.
Nilainya langsung terbaca di peralatan yang dipasang.
dilakukan dengan manometer pipa U yang yang dihasilkan merupakan P m Fluida (head)
P1 P2 fluida di suatu titik tertentu.
diisi oleh fluida air raksa tidak akan
terdeteksi, sehingga perlu dicari fluida yang Kurang praktis untuk mengukur
Fluida A
densitasnya kecil, bahkan mungkin lebih P fluida yang tinggi, karena P-1 P-2
2) Tentukan viskositas absolut (dinamis) minyak yang mempunyai specific gravity 0,83 dan Jika lempeng atas diberikan gaya tetap sebesar F, maka fluida lapisan atas juga akan
viskositas Saybolt Furol sebesar 40 detik. bergerak oleh gaya tetap (F) dengan kecepatan U tetap.
Fluida yang bersentuhan dengan lempeng bawah yang diam mempunyai kecepatan nol
Jawab :
(diam).
Hubungkan skala specific gravity 0,83 dengan nilai 40 detik pada skala Saybolt Furol. Garis Dengan demikian lapisan-lapisan fluida akan mempunyai kecepatan yang berbeda atau
yang dibuat akan memotong skala viskositas absolut di nilai 67 centipoise. terjadi gradien (penurunan) kecepatan lapisan fluida sepanjang arah Y.
Penurunan kecepatan (dV/dy) ini akan mempunyai profil garis lurus.
Karakteristik Fluida Viskositas Fluida Transportasi Fluida Karakteristik Fluida Transportasi Fluida
Fluida Newtonium
Viskositas Fluida
Fluida Newtonium : fluida yang mengikuti
hukum Newton tentang viskositas, yaitu
fluida yang tegangan gesernya sebanding
linier dengan gradien kecepatannya.
Viskositas fluida Newtonium akan konstan
tidak tergantung terhadap gradien
kecepatan pada kondisi suhu dan tekanan
kosntan. Kurva hubungan tegangan geser
dengan gradien kecepatan seperti terlihat
pada gambar 1.8
Contoh fluida non Newtonium : pasta,
slurry, high polimer dan emulsi. Nilai
Gambar 1.8 Kurva Hubungan Tegangan Geser
viskositas fluida ini berubah tidak hanya
karena perubahan suhu dan tekanan. Terhadap Gradien Kecepatan Berbagai Fluida
Fluida Newton : Fluida yang sesuai Hukum Newton tentang μ, nilai gradien kurva (μ) akan konstan
ditunjukkan dengan kurva garis lurus.
Fluida Ideal : Fluida yang mempunyai ketahanan terhadap tegangan geser nol, artinya tidak ada friksi antar
lapisan fluida. Fluida dengan μ rendah dapat dianggap fluida ideal.
Padatan Ideal : Tidak ada perubahan bentuk akibat kondisi pembebanan apapun.
Padatan Nyata : Mengalami perubahan bentuk padatan walaupun kecil mengikuti Hukum Hooke, kurva garis
lurus hampir tegak (perubahan kecil).
Plastik Ideal : Sanggup menahan tegangan geser dengan beban tertentu tanpa terjadi perubahan bentuk,
sesudahnya akan berubah bentuk sebanding dengan tegangan geser.
Karakteristik Fluida Transportasi Fluida Karakteristik Fluida Transportasi Fluida
Viskositas Fluida Viskositas Fluida
Contoh Soal :
3. Hitung tekanan dalam Bar di kedalaman minyak 10 m dengan sg 0,75
Jawab : Contoh Soal :
P = ρ . g .h
= 750 kg/m3 . 9,81 m/s2 . 10 m 1. Jika 5,6 m3 minyak beratnya 46.800 N, hitung densitas dan sg nya.
= (750 . 9,81 . 10) kg/(ms2) = Pa Catatan : densitas air 4 ℃ = 1000 kg/m3.
= (750 . 9,81 . 10) x 1 Bar/105 Pa
2. Viskositas air 20 ℃ sebesar 0,01008 poise. Hitung dalam Pa.s.
= 0,736 Bar
Jika sg nya sebesar 0,998, hitung viskositas kinematis (υ) dalam m2/det.
4. Berapa kedalaman minyak sg 0,75 yang akan menghasilkan tekanan 2,75 Bar?
Jawab : 3. Hitung tekanan dalam Bar di kedalaman minyak 10 m dengan sg 0,75
Catatan : 1 Bar = 105 Pa = 105 kg/(m.s2)
4. Berapa kedalaman minyak sg 0,75 yang akan menghasilkan tekanan 2,75 Bar?
h = P/ρ.g
= 2,75.105 Pa / (750 kg/m3 . 9,81 kg . m . det-2) 5. Ubah head tekanan 15 m air ke meter minyak dengan sg minyak 0,75.
= 37,4 m
h air = ρ min / ρ air x h min 6. Air 303 K mengalir dengan laju 10 gal/min dalam pipa dengan diameter dalam
= 0,75 x 37,4 = 28 m (Ø in) 2,067 in. Hitung NRe
Dari literatur : Air 303 K (30 ℃) ρ air = 0,996 gr/cm3 , μ air = 0,8007 cP
5. Ubah head tekanan 15 m air ke meter minyak dengan sg minyak 0,75.
Hminyak = hair /sg
= 15 / 0,75 = 20 m
6. Air 303 K mengalir dengan laju 10 gal/min dalam pipa dengan diameter dalam (Ø in) 2,067 1. Jika 5,6 m3 minyak beratnya 46.800 N, hitung densitas dan sg nya.
in. Catatan : densitas air 4 ℃ = 1000 kg/m3.
Jawab :
Hitung NRe (Geankoplis 2.5-1)
F = m . a atau m = F/a
Flow rate = 10 gal/min x 1 ft3 / 7,481 gal x 1 min / 60 det = 46.800 kg.m.det-2 / (9,81 m.det-2)
= 0,0223 ft3/det ρ = m/V
Diameter pipa = 2,067 / 12 = 0,172 ft = 46.800 kg.m.det-2 / (9,81 m.det-2) : 5,6 m3
A pipa = π/4 x D2 = 0,0233 ft2 = 852 kg/m3
V = 0,0223 / 0,0233 = 0,957 ft/det sg = ρ minyak / ρ air
Dari literatur : Air 303 K (30 ℃) = 852 / 1000 = 0,852
ρ air = 0,996 gr/cm3 x 1 lbm / 453,6 gr x 28317 cm3/ 1 ft3
2. Viskositas air 20 ℃ sebesar 0,01008 poise. Hitung dalam Pa.s.
= 0,996 x 62,43 lbm/ft3
Jika sg nya sebesar 0,998, hitung viskositas kinematis (υ) dalam m2/det.
μ air = 0,8007 cP x (6,7197.10-4 lbm/ft.det) / 1 cP
Jawab :
= 5,38.10-4 lbm/ft.det
Poise = dyne.det/cm2 = 100 cP
NRe = ρ . v . D / μ
1 cP = 10-3 Pa.s = 10-3 kg/(m.s) = 10-3 N/m2.s
= 1,905.104 sehingga rejim aliran yang terjadi TURBULEN.
0,01008 poise = 1,008.10-3 Pa.s
υ = μ/ρ
= 1,008.10-3 kg/(m.det) / (998 kg/m3)
Coba hitung kembali dengan satuan SI
= 1,01 . 10-6 m2/det
Transportasi Fluida
FANNING FACTOR Definisi merupakan besarnya friksi
yang terjadi karena gesekan yang
menyebabkan erosi pada antara metal
dan luida yang mengalis dalam
saluran perpipaan