A. Kasus Penting
1. Sambungan/Percabangan Saluran → Jadi pada saluran terbuka terdapat sambungan
2. Saluran non-Prismatik → Untuk saluran yang bukan dibuat oleh manusia, contohnya
sungai. Harus melakukan pendekatan untuk menghitung kecepatan, dimensi, dan
kecukupan dalam implementasi perancangan saluran.
3. Multi-weir → ada di IPAM dan IPAL dengan alat ukurnya berbentuk weir dan multi.
4. Aliran melalui media berbutir.
Adanya perubahan sifat kritis aliran. Ketika aliran 1 dan 2 bergabung ada perubahan
aliran. Debit bertambah, kedalaman normal bertambah, maka akan memberikan dampak efek
bangunan bendung untuk mencapai kedalaman bendung baru. Ketika ada penggabungan aliran
1 dan 2 bergabung akan menjadi 3.
Asumsi
- Aliran steady
- Distribusi kecepatan tergantung pada tekanan hidrostatis. Seberapa besar kedalaman
berbanding terhadap kecepatan mempengaruhi energi aliran.
Perubahan Aliran
Keuntungan loncatan hidrolis kita bisa melakukan flushing (membersihkan aliran jika
ada sedimentasi atau endapan). Hal ini baik untuk kesehatan saluran, tetapi loncatan hidrolis
tidak bisa dilakukan secara terus-menerus karena akan menyebabkan pengerusan (jika bahan
beton tidak ada masalah, tetapi jika saluran alam akan terjadi multisasa).
Aplikasi → pengontrol debit pada bak circular/rectangular. Alat ukur ada yang
menggunakan notch, cipoletti, dan ambang tajam. Memastikan debit yang keluar bekerja pada
debit yang spesifik karena kita tidak menggunakan pompa. WTP biasanya digunakan
menggunakan prinsip gravitasional. Contohnya v-notch kedalaman air tidak akan bisa melewati
kedalaman minimum v-notch. Karena sifatnya pengendali atas bawah makanya dia tidak bisa.
Problem Desain
- Mengatasi fluktuasi debit → mengatasi kondisi maks danmin
- Expected headloss (Darcy) → jumlah weir/notch
- Untuk notch → menghindari kondisi submerge
Problem Implementasi
- Karena gradien kecepatan menyebabkan udara terlarut akan terlepas dari matriks air
sehingga gas terjebak dalam media berbutir dalam fase campuran.
- Pada shallow-water, aliran lateral tidak bisa diabaikan.
Implementasi
- Unit filtrasi pada pengolahan air bersih
- Unit koagulasi (alternatif) pada pengolahan air bersih
- Perancangan green drainage
ALIRAN SLURRY
A. Slurry
Kalau berbucara lumpur ada 2, yaitu sludge dan slurry. Kalau sludge itu dominansi
padatnya lebih banyak dibandingkan air (padat). Kalau slurry ada padat didalamnya akan
mempegaruhi profil dari aliran fluida yang disebut non-newtonial fluid atau inviscid. Kalau di
TL itu fluida yang dialirkan tidak selalu air. Contohnya gambar di bawah yaitu, busa (gambar
kanan), plastis (gambar tengah), dan non-plastis (gambar kiri).
Kriteria Pengaliran
C. Interaksi Aliran Padat
Regim Aliran
Homogeneous
→ Dominan terdiri dari fine particles (< 50μm)
→ Berperilaku mengikuti matriks pembawaannya
- Heterogeneous
→ Ukuran dan bentuk terdistribusi pada rentang yang lebar
→ Berperilaku: densitas akan semakin membesar pada dasar saluran
Kecepatan Kritis
- Batas kecepatan campuran padat dalam matriks, sehingga berpotensi ke pengendapan atau
tidak.
- < kecepatan kritis: partikel akan cenderung mengendap
- > kecepatan kritis: partikel akan cenderung mengalir
D. Contoh Perhitungan
ALIRAN MULTIFASE
Aliran Multifase adalah campuran antara dua fluida atau dua jenis materi yang berbeda fase, yang
utamanya adalah fluida cair yang kemudian didalamnya terdapat materi padat maupun gas.
Antara satu layer dengan layer yang lainnya akan terseparasi, terdiri dari Smooth
Flow dan Wavy Flow. Smooth Flow ditandai oleh interaksi antara fluidanya bentuknya
seolah-olah lurus yang menggambarkan interaksi sempurna, contohnya dalam mengalirkan
oily water dalam industri migas. Kemudian, pada Wavy Flow tergantung pada interaksi
bidang dengan fluida.
3. Bubble Flow dan Slug Flow
Elonganted Bubble Flow dan Slug Flow memiliki bentuk yang tidak sempurna
seperti potongan-potongan atau parsial, kondisi pencampurannya bertahap pada tiap
bentuknya, yang berjalan secara periodik mengikuti pola tertentu.
Annular Flow berbentuk cincin , fluida pencampur berada disekeliling dari fluida,
karena kohesi adhesinya berbeda antara fluida.
5. Spray Flow
Perhitungan dilakukan dengan Superficial Velocity, saat udara mulai berinteraksi satu
sama lain terhadap liquid, sehingga kecepatan dapat diambil dari debit dibagi luas
penampang.
𝐷
𝜙 = − log 2
𝐷0
Besar Butiran partikel berpengaruh juga pada perpindahan sedimen pada aliran fluida,
hubungan keduanya terlihat pada gambar diatas. Misalnya pada X, merupakan sedimen
paling kasar yang dapat dipindahkan oleh arus pada dasar saluran, dalam kasus ini besarnya
𝑋 = −1.5𝜙 atau sekitar 2.8 mm, jika alirannya melemah, maka grain size nya tidak akan
ada didalam aliran berikutnya, partikel tersebut akan bertahan pada dasar saluran. Lalu,
apabila alirannya menguat maka grain size nya akan ada dalam pola aliran, sehingga
partikel aliran dapat berpindah. Sehingga, ukuran pada titik-titik selanjutnya dapat
mengalami perubahan. Lalu, pada Y adalah sedimen paling kasar yang dapat dipindahkan
oleh arus yang tersuspensi, dalam kasus ini 𝑌 = 1.3 𝜙 atau sekitar 0.41 mm, artinya arus
harus cukup kuat untuk membawa 0.41 mm partikel agar mampu tersuspensi. Posisi untuk
X dikenal dengan sebutan Threshold for Sediment Movement. Sedangkan, posisi Y dikenal
dengan sebutan Threshold for Suspension.
- Shield’s Criterion for Initiation of Motion
Ketika memindahkan partikel dalam saluran, akan tergantung pada interaksi antar
partikel dengan partikel lain, yang bergantung pada gaya yang muncul didalamnya.
- Lift Force
Gaya untuk mengangkat partikel. Pada fluida, terjadi tekanan yang akan mereduksi
weightnya pada arah yang berlawanan, sehingga terjadi pergerakan.
A. Dispersion Concepts
Prinsipnya adalah terjandinya perubahan mekanisme kecepatan dimana aliran air dari
terbuka lalu akan melewati media berpori. Bentuknya menyelip diantara batuan-batuan.
Macroscopic Dispersion
Bentuknya random, jadi kita tidak bisa mengatur alirannya akan mengarah mana.
Heterogenity, saat ini batasannya hanya sampai macroscopic.
Experimental Continuous Tracer
Menggunakan konsentrasi awal di tes di bagian kiri. Akan mengalami pergeseran yang
menunjukkan waktu paruh. Antara yang masuk dengan yang keluar ada di C/C0.
B. Darcy Law
Berapa daya yang diperlukan oleh fluida sehingga bisa melewati media tersebut. Ada
6 faktor yang mempengaruhi.
- Q : debit
- hi : kedalaman potensial di bagian awal
- k : konduktivitas hidrolik
- L : panjang media
- A : area dari kolom
Spesific Notes for Darcy Equation
Bernoulli
Proprtional Direction
Biasanya milai kH > kv. Tetapi akan diasumsikan kH = kv.
Koreksi Tekanan