1
1. PENDAHULUAN
2
• Mengapa fluida memiliki kategori ilmu mekanika yang berbeda dengan benda
padat?
• Perbedaan fluida dengan benda padat berdasarkan kemampuan bertahan
terhadap tegangan geser (shear stress) yang dapat mempengaruhi keadaan
substansi tersebut.
Gambar. 1.1 Perbedaan sifat zat padat dan zat cair akibat gaya geser. (Fox, 2015)
3
• Fluida dan padatan juga dapat dibedakan secara mikroskopik.
Gambar. 1.2 Susunan atom dalam fase yang berbeda. (Cengel, 2018)
• Cairan dan gas adalah substansi yang dimaksud dalam kategori fluida yang
menjadi poin utama dalam mekanika fluida.
4
1.1. APLIKASI MEKANIKA FLUIDA
5
1.2. KONDISI TIDAK SLIP
• Aliran fluida sering bersinggungan dengan benda padat, sehingga penting untuk
mengetahui efek keberadan permukaan benda padat terhadap aliran fluida.
Gambar. 1.4 Fluida yang mengalir di atas permukaan yang diam berhenti total di
permukaan karena kondisi tidak slip. (Cengel, 2018)
6
• Fluida yang mengalir terhadap permukaan bidang datar berhenti seutuhnya
atau memiliki kecepatan nol relatif terhadap permukaan, karena fluida yang
kontak langsung dengan permukaan menempel pada permukaan tersebut,
kemudian disebut dengan kondisi tidak slip (no-slip condition).
• Sifat fluida yang mempengaruhi keadaan tidak slip dan pembentukan lapisan
batas fluida adalah viskositas.
• Kondisi tidak slip membentuk pola atau profil kecepatan. Area aliran yang
bersentuhan langsung dengan dinding dimana viskositas berperan penting
dinamakan lapisan batas (boundary layer) .
7
2. SEJARAH SINGKAT MEKANIKA FLUIDA
Gambar. 1.6 Alur waktu beberapa kontributor ilmu mekanika fluida. (Gerhart, 2016)
8
3. KLASIFIKASI ALIRAN FLUIDA
Pada praktek di lapangan, ada berbagai macam permasalahan aliran fluida yang
dihadapi, sehingga akan lebih mudah jika aliran fluida diklasifikasikan berdasarkan
karakteristik umum. Berikut beberapa kategori umum aliran fluida.
9
ALIRAN VISKOS DAN INVISCID
• Ketika dua lapisan fluida bergerak relatif terhadap satu sama lain, gaya gesekan
berkembang di antara keduanya dan lapisan yang lebih lambat memperlambat
lapisan yang lebih cepat.
• Resistansi internal untuk mengalir dikuantifikasi oleh sifat fluida yaitu
viskositas, yang merupakan ukuran ‘kelengketan’ internal fluida.
• Viskositas disebabkan oleh gaya kohesif antar molekul untuk cairan dan oleh
tumbukan molekul untuk gas.
• Aliran yang pengaruh gesekanya signifikan disebut aliran viskos (viscous
flow).
10
• Namun, ada daerah yang mana gaya viskos dapat diabaikan karena lebih kecil
dibandingkan dengan gaya inersia atau tekanan yang disebut dengan daerah
aliran tidak kental (inviscid flow) yang dapat menyederhanakan analisis
tanpa banyak kehilangan akurasi.
• Untuk mengetahui lebih pasti apakah gaya viskos dapat diabaikan, dapat
menggunakan bilangan Reynold (Reynolds number)
𝑉𝐿
𝑅𝑒 = 𝜌
𝜇
• Jika bilangan Reynold besar, efek viskos dapat diabaikan (tapi terdapat
beberapa konsekuensi) paling tidak untuk sebagian besar aliran; jika bilangan
Reynold kecil, maka efek viskos dominan.
11
Gambar. 1.7 Gambar kualitatif aliran inkompresibel pada bola.
(Fox, 2015)
Gambar. 1.8 Skematik lapisan batas. Gambar. 1.9 Mengalir di atas objek yang
(Fox, 2015) dimodifikasi. (Fox, 2015)
12
ALIRAN LAMINAR DAN TURBULEN
13
ALIRAN KOMPRESIBEL DAN INKOMPRESIBEL
14
• Oleh karena itu, cairan pada tekanan tertentu dianggap tidak dapat
dimampatkan. Namun, pada tekanan tinggi, efek komprebilitas cairan dapat
menjadi penting.
• Perubahan tekanan dan massa jenis dalam cairan berhubungan dengan bulk
compressibility modulus, atau modulus elastisitas.
• Jika modulus elastisitas tidak bergantung pada temperatur, maka massa jenis
hanya fungsi tekanan, atau dikenal dengan cairan dalam keadaan barotropic.
• Ketika menganalisa roket, pesawat luar angkasa, dan sistem lainnya yang
berkaitan dengan aliran gas kecepatan tinggi, kecepatan aliran sering
diungkapkan dalam bentuk tanpa dimensi (dimensionless) bilangan Mach
(Mach number) yang didefinisikan sebagai
𝑉 𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑎𝑙𝑖𝑟𝑎𝑛
𝑀𝑎 = =
𝑐 𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑠𝑢𝑎𝑟𝑎
15
• yang mana 𝑐 adalah kecepatan suara yang nilainya adalah 346 m/s pada
temperatur ruangan dan pada ketinggian permukaan laut.
• Aliran disebut sebagai sonic ketika 𝑀𝑎 = 1 , subsonic ketika 𝑀𝑎 < 1 ,
supersonic ketika 𝑀𝑎 > 1, dan hypersonic ketika 𝑀𝑎 ≫ 1.
• Aliran gas diperkirakan inkompresibel jika densitas berubah dibawah 5%,
biasanya dalam keadaan 𝑀𝑎 < 0,3.
• Oleh karena itu, efek komprebilitas udara pada suhu kamar dapat diabaikan
pada kecapatan dibawah 100 m/s.
• Namun, efek komprebilitas tidak boleh diabaikan untuk aliran supersonic,
karena fenomena aliran kompresibel seperti shock waves terjadi.
16
ALIRAN INTERNAL DAN EKSTERNAL
• Fluida dapat mengalir dalam ruang terbatas maupun di atas permukaan sebuah
objek.
• Fluida yang mengalir pada permukaan seperti pelat, kawat, pipa, atau objek
lainnya disebut aliran eksternal.
• Sedangkan fluida yang mengalir di dalam pipa atau saluran yang dibatasi atau
dikelilingi oleh permukaan benda padat, dinamakan aliran internal.
• Contohnya, air yang mengalir dalam saluran pipa di rumah adalah aliran
internal, sedangkan udara yang mengalir di sekitarmu ketika mengendarai
sepeda motor adalah aliran eksternal.
17
• Bagaimana dengan aliran air di sungai? Saluran sungai hanya terisi sebagian
cairan dan terdapat permukaan bebas yang terekspos langsung dengan
lingkungan. Kasus ini disebut dengan aliran saluran terbuka (open-channel
flow).
18
ALIRAN ALAMI DAN PAKSA
20
• Selama aliran fluida adalah tunak, sifat fluida dapat berubah dari satu titik ke
titik lainnya dalam suatu perangkat, namun dalam satu titik tetap, sifat fluida
tetap konstan.
• Oleh karena itu, volume, massa, dan kandungan energi total dari perangkat
aliran tunak atau bagian aliran, tetap konstan dalam keadaan tunak.
• Istilah aliran unsteady dan transient sering digunakan secara bergantian, tetapi
istilah ini tidak sama.
• Aliran transient mengalami perkembangan dari waktu ke waktu yang
kemudian menuju ke keadaan tunak. Sementara aliran unsteady, tidak pernah
mencapai aliran tunak seiring berjalannya waktu.
• Istilah periodik mengacu pada jenis aliran tidak tetap di mana aliran berosilasi
dengan rata-rata tunak.
21
ALIRAN SERAGAM
• Salah satu jenis aliran yang sering tertukar dengan aliran tunak adalah aliran
seragam, karena aliran seragam (uniform flow) didefinisikan sebagai aliran
fluida dengan sifat fluida yang tidak terpengaruh pada posisi.
• Artinya, pada titik satu dan titik yang lainya dalam satu sistem, aliran seragam
memiliki sifat fluida yang sama, sedangkan aliran tunak dari satu titik dan titik
lainnya bisa berbeda.
• Jadi, aliran tunak tidak tergantung pada waktu, sedangkan aliran seragam tidak
tergantung pada posisi.
• Aliran fluida di dalam pipa (aliran internal) sebenarnya bukanlah aliran seragam,
tetapi diasumsikan seragam untuk penyederhanaan dalam perhitungan.
22
Gambar. 1.12 Perkembangan profil kecepatan pada pipa melingkar. 𝑉 = 𝑉(𝑟, 𝑧) dan dengan
demikian aliran adalah dua dimensi di daerah masuk, dan menjadi satu dimensi di hilir ketika
profil kecepatan berkembang sepenuhnya dan tetap tidak berubah sepanjang arah aliran, 𝑉 =
𝑉(𝑟). (Cengel, 2018)
23
4. SISTEM DAN VOLUME ATUR
25
• Volume atur dapat memiliki ukuran dan bentuk yang tetap seperti pada nozzle
di gambar 1.14a dengan batas nyata dan imajiner, atau melibatkan batas
bergerak seperti yang terjadi pada gambar 1.14b.
• Namun, kebanyakan volume atur menggunakan batas tetap dan tidak
melibatkan batas bergerak.
Gambar. 1.14 Sebuah volume kontrol mungkin melibatkan batas-batas tetap, bergerak, nyata, dan
imajiner. (Cengel, 2018)
26
5. METODE ANALISIS DAN TEKNIK
PENYELESAIAN MASALAH
27
• Hukum dasar tersebut dapat dirumuskan dalam sistem dan volume atur yang
sangat kecil (infinitesimal) atau terbatas (finite), sehingga pendekatan diferensial
dan integral penting dalam mekanika fluida.
• Hukum dasar yang menggunakan pendekatan diferensial memberikan solusi
rinci tentang perilaku suatu fluida, sedangkan hukum dasar yang menggunakan
rumusan integral, memberikan informasi solusi yang tidak begitu rinci.
• Misalnya, Anda memerlukan informasi distribusi tekanan pada permukaan
sayap pesawat terbang, maka akan lebih baik menggunakan pendekatan
diferensial, sedangkan jika Anda hanya memerlukan informasi gaya angkat
keseluruhan pada sayap, akan lebih tepat menggunakan rumusan integral.
• Formulasi integral dapat digunakan dalam sistem ataupun volume atur, dan
biasanya lebih mudah dalam analisis.
28
• Ada banyak kasus atau permasalahan mekanika fluida yang terlihat sederhana,
namun nyatanya sulit atau tidak bisa diselesaikan secara analitik. Dalam kasus
seperti itu, harus menggunakan solusi numerik yang lebih rumit dan/atau hasil
pengujian eksperimental.
• Dalam menyelesaikan masalah, terutama yang rumit, membutuhkan
pendekatan yang sistematis. Dengan menggunakan pendekatan langkah demi
langkah, akan mereduksi solusi dari masalah yang rumit menjadi solusi dari
serangkaian masalah sederhana. Ini akan membantu dalam menghindari
beberapa kesalahan umum.
• Pada tabel 1.1 dijelaskan tahapan dan indikator dalam menyelesaikan masalah
kasus mekanika fluida.
29
Tabel 1.1. Tahapan Penyelesaian Masalah Mekanika Fluida
30
PERTEMUAN SELANJUTNYA
31
BUKU REFERENSI
32