Anda di halaman 1dari 16

LOGO

KELOMPOK II (DUA) slogan ”


“ Add your company

RISKAWATI (H311 15 021)


A. GITA TENRI SUMPALA (H311 15 025)

PT. SEMEN BOSOWA MAROS


Latar Belakang
Persaingan industri manufaktur di Indonesia
khususnya di bidang industri semen semakin ketat
dari hari ke hari, hal ini disebabkan oleh
meningkatnya konsumsi semen di Indonesia dari
tahun ke tahun dikarenakan pertumbuhan ekonomi
dan adanya kebijakan MP3EI (Masterplan
Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi
Indonesia) sehingga kebutuhan semen untuk
pembangunan infrastruktur juga akan mengalami
peningkatan, terlebih lagi dengan tren investasi
perumahan yang kian meningkat juga menjadi salah
satu faktor meningkatnya konsumsi semen di
Indonesia.
Sejarah Berdirinya PT. Semen LOGO
Bosowa Maros
1973 1990 1998 1999
LOGO

 Latar belakang pemilihan nama Bosowa yang berasal


dari singkatan Bone, Soppeng, Wajo didasarkan pada
latar belakang sejarah kerajaan Bugis yang dikenal
dengan nama “Telle Poccoe” (tiga serangkai). Dalam
sejarahnya, ketiga kerajaan tersebut selalu rukun dan
damai, bersaudara dan saling membantu dalam segala
hal. Selain itu, ketiga kerajaan tersebut mempunyai ciri
dan karakteristik yang berbeda, yaitu:
 a. Kerajaan Bone yang terkenal dengan sistem
pemerintahannya yang bagus.
 b. Kerajaan Soppeng yang terkenal dengan hasil
pertaniannya yang melimpah
 c. Kerajaan Wajo dengan masyarakat yang memiliki jiwa
bisnis yang tinggi
VISI MISI
 Visi: PT. Semen Bosowa Maros yang tumbuh dan
berkembang di era reformasi dengan dinamis
menyongsong era globalisasi dan perdagangan bebas
untuk menjadi perusahaan kelas dunia di bidang industri
semen dengan tekad memenuhi kepuasan pelanggan.

 Misi: Memberikan produk yang berkualitas, Semen yang


dibuat dengan pabrik teknologi canggih yang sesuai
dengan standar mutu internasional serta didukung oleh
sumber daya manusia yang handal, ramah lingkungan
sehingga memberikan manfaat bagi agama, bangsa,
dan masyarakat.
Proses Produksi
Semen 1. Pengeringan
dan
penggilingan
awal
2. Pencampuran
3. Pembakaran
4. Pendinginan
5. Penggilingan
akhir

Proses Proses
basah kering
“ Add your company slogan ”
Proses Produksi Semen Bosowa

LOGO
Secara garis besar proses produksi semen melalui 6
tahap, yaitu :

Penambahan dan Penyimpanan Penggilingan dan Pencampuran


Bahan Mentah Bahan Mentah

Homogenisasi dan
Pendinginan dan pencampuran bahan
pengepakan mentah

Penggilingan hasil
pembakaran Pembakaran
Laboratorium pada Pabrik Semen
Pada pabrik semen terdapat dua laboratorium,
yaitu laboratorium Research and Development
(R&D) dan Laboratorium Quality Control (QC).

1. Laboratorium Research and Development


Pengembangan Pengembangan
produk kemasan

Pengembangan Pengembangan
bahan bakar bahan baku
2. Laboratorium Quality Control

Laboratorium Quality Control pada pabrik semen


memiliki beberapa peran, diantaranya adalah:

a. Melakukan pemeriksaan rutin dan berkala


serta memonitor proses produksi agar tetap
sesuai dengan standar kualitas yang ditetapkan
perusahaan

b. Melakukan pemeriksaan terhadap


jalannya proses produksi semen untuk
memastikan kesesuaian prosedur

c. Memonitor kualitas material serta


hasil produksi dengan perbandingan
kualitas standar
d. Menyusun dan menyiapkan dokumen-
dokumen QC dan data produksi

e. Menganalisa permasalahan yang timbul


pada kualitas proses dan hasil produksi

f. Menyusun usulan pemecahan


masalah yang terkait dengan kualitas
proses dan hasil produksi.
Dampak Industri Semen terhadap Lingkungan

Berdasarkan bahan baku dan bahan bakar yang digunakan serta


proses produksi, industri semen menyebabkan dampak pada
lingkungan sebagai berikut :

Lahan Air Udara


Pengolahan Limbah
• Di banding sektor industri yang lain, industri
semen relatif tidak menghasilkan limbah cair
mengingat penggunaan teknologi berbasis proses
kering dalam pembuatan semen, tidak
menyertakan penggunaan air. Hanya sebagian
kecil saja air limbah yang dihasilkan dalam bentuk
air limpasan dari proses pendinginan, yang
dialirkan kembali ke tempat penampungan melalui
mekanisme sirkulasi tertutup untuk kemudian
digunakan kembali.
Pada dasarnya limbah padat bukan B3 yang dihasilkan terdiri
dari tiga jenis, yakni material rusak, sampah domestik, dan
barang-barang avfal (rusak atau bekas pakai). Material
rusak adalah material dari proses produksi pembuatan
semen yang gagal, sehingga pengelolaannya dilaksanakan
dengan cara pemanfaatan kembali melalui proses daur
ulang. Untuk limbah yang tergolong B3 yang umumnya
berbentuk pelumas bekas, memiliki prosedur penanganan
dan pengelolaan yang ketat. Sebagian besar pelumas
bekas dikelola dengan pemanfaatan kembali untuk
pelumasan peralatan pabrik, yang tidak memerlukan minyak
pelumas berkualitas bagus dalam prosedur perawatan/
pemeliharaan. Sedangkan pelumas bekas yang tidak dapat
digunakan kembali dan grease atau minyak gemuk bekas
pakai, akan dicampur dengan oil sludge untuk dibakar dan
digunakan sebagai alternatif bahan bakar.
KEBIJAKAN
MUTU

Standar mutu produk semen portland


yang diproduksi oleh PT. Semen
Bosowa Maros mengacu pada pada
Standar Nasional Indonesia Semen
Portland Komposit (SNI 15-7064-
2004).
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai