Anda di halaman 1dari 3

Nama: Riski Pardomuan

NIM: 14/367052/TK/42304
Tugas Proses Industri Kimia 1-B
Pupuk Fosfat
Proses yang digunakan adalah Tennesse Valley Authority (TAV). Prinsipnya
adalah mengubah tricalciumphosphate menjadi garam yang mudah larut dalam air
(monocalciumphosphate).

Bahan baku:
1. Batuan Fosfat (PR)
Kadar P2O5 29-33 %
Kadar CaO 51,7 %
Kadar SiO2 4,35 %
Kadar H2O 1,0 %
Ukuran: maksimal 75 % lolos screen 4 mesh, minimal 95% lolos screen
200 mesh
2. Asam

Sulfat
Kadar H2SO4 minimal 98,5 %
Kadar Fe maksimal 0,01 %
Density 1,80 % gr/cc

3. Asam

Fosfat
Kadar P2O5 minimal 52-56 %
Kadar CaO maksimal 0,2 %
Kandungan suspended solid maksimal 1,0 %
Density 1,8 % gr/cc

Tahapan Proses Pembuatan TSP/SP-36


1. Pencampuran asam
SP-36 dibuat dengan campuran asam (mix acid) antara asam sulfat dan asam
fosfat sedang TSP dibuat dengan asam fosfat saja.
2. Rock Grindling
3. Reaksi
4. Granulasi dan pengeringan
Uraian proses
1. Pencampuran asam
Alat utamanya adalah Mixing Tank yang berfungsi untuk
mencampurkan asam fosfat dan asam sulfat dengan perbandingan tertentu
agar menghasilkan kadar P 2O5 sekitar 50 %. Temperature pencampuran asam
fosfat dan asam sulfat adalah 1050C.

Sebanyak 60 % dari total flow asam campuran dilewatkan cooler agar


temperaturnya turun sampai dengan temperature 50-60 0C kemudian
dialirkan ke unit reaksi. Sedangkan 40 % sisanya di recycle ke mixing tank.
2. Rock Grindling
Alat utamanya adalah ball mill yang berfungsi untuk menghalskan
phosphate rock yang over size termasuk butiran yang menggumpal karena
moisture dan sekaligus mengurangi kadar airnya dengan bantuan udara
panas.
Batuan fosfat dihaluskan dengan maksud untuk mepercepat reaksi
(acidulation) dengan mixed acid di unit reaksi.
Produk ball mill dengan pneumatic conveyor dialirkan ke classifier
untuk memisahkan batuan kasar ( di recycle) dengan batuan yang halus ( 80
% tertahan screen 200 mesh dengan kadar H 2O kurang dari 1 %) dialirkan ke
cyclone untuk memisahkan udara dan debu fosfat yang akan dikirim ke unit
reaksi atau di stock di dust silo.
3. Reaksi

Ca10(PO4)6F2 + 7H2SO4 3Ca(H2PO4)2 + 7CaSO4 + 2HF


Ca10(PO4)6F2 + 14H2SO4 10Ca(H2PO4)2 + 2HF

Peralatan utamanya adalah cone mixer yang berfungsi untuk proses


asidulasi phosphate rock dengan mixed acid untuk mengubah fosfat tidak
larut dalam air menjadi garam fosfat yang larut dalam air.
Phosphate rock. Diumpankan ke cone mixer melalui cone feeder screw
conveyor sedangkan mixed acid melalui 6 buah nozzle melingkar dengan
posisi tangensial terhadap cone sehingga menghasilkan pusingan campuran
rock/acid dalam cone mixer. Phosphate rock diumpankan kontinyu ke tengahtengah slurry yang berbentuk vortex.
Slurry acid/rock jatuh ke settling belt conveyor dan terjadi proses
denning yaitu perubahan bentuk dari slurry menjadi padatan atau yang
disebut ROP. ROP yang dihasilkan dikirim ke storage atau langsung ke unit
granulasi.
4. Granulasi dan pengeringan
Granulasi dilakukan dalam sebuah silinder granular berputar secara
kontinyu. Granular berupa drum dengan slope sangat kecil yang berfungsi
untuk mengubah ROP menjadi SP-36/TSP granul. Proses yang terjadi dalam
granulator adalah aglomerasi dari butiran kecil menjadi butiran-butiran yang
lebih besar dengan bantuan air dan panas dari steam.
Untuk mengeringkan batuan basah dari granulator, produk dikirim ke
unit pengeringan. Butiran basah SP-36/TSP dikeringkan dalam sebuah rotary
drum dryer. Udara pengering (gas panas dengan temperature 350-450 0C )
dialirkan searah dengan umpan.
Produk dari dryer dikirim ke unit screening untuk memisahkan antara
ukuran yang over size dan under size dengan onsize granul. Ukuran oversize
dan undersize dikirim lagi ke unit granulasi, sedang ukuran yang onsize

didinginkan terlebih dahulu dengan cooler lalu selanjutnya dikirim ke unit


pengantongan.
Sumber:
Purbohandono, Achmad Halim.2013.LAPORAN KERJA PRAKTEK PABRIK PUPUK
FOSFAT DEPARTEMEN PRODUKSI II PT. PETROKIMIA GRESIK.Jogjakarta:
JURUSAN TEKNIK KIMIA, FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS GADJAH MADA.

Anda mungkin juga menyukai