KELAS : XI APL 1
LABORATORIUM
Uji ion Fe2+ dalam sampel besi (II) sulfat hepta hidrat dengan metode Permangganometri
Dasar Teori Besi (II) sulfat atau fero sulfat adalah senyawa kimia dengan rumus FeSO 4.Dikenal sejak zaman
kuno sebagai copperas dan sebagai vitriol hijau,heptahidrat biru – hijau adalah bentuk yang
pling umum dari bahan ini.Semua besi sulfat larut dalam air dan bersifat aquo complex.Besi
sulfat mempunyai geometri molekul oktahedral dan bersifat paramagnetik. Spesies besi (fe)
berbetuk ferro (fe2+) ataupun ferri (fe+).Besi (II) dapat dioksidasi oleh ion permanganat dengan
membentuk besi (III).Reaksi oksidasi dan reduksi (Redoks) antara besi (II) DAN ION
PERMANGANAT dapat berjalan apabila dalam kondisi asam.Untuk menentukan kadar besi (II) di
dalam FeSO47H2O dengan menggunakan titrasi permanganometri tidak perlu ditambahkan
dengan indikator dari luar.Hal ini dikarenakan kalium permanganat sudah dapat bertindak
sebagai indikator internal.
m Membuat larutan baku primer asam oksalat / H2C2O4 2 H2O 0,1000 grek / L sebanyak 50 mL
Prosedur :
1. Menghitung bobot asam oksalat ( H2C2O4 2 H2O ) yang harus ditimbang , cari Ar masing –
masing unsur pada tabel periodik
2. Menimbang hablur asam oksalat sesuai hasil perhitungan .
3. Mencatat data penimbangan dalam tabel dan laporkan
4. Membuat larutan baku primer asam oksalat dengan metode yang sesuai.
5. Memberi label
Membuat larutan HCℓ 4 N dari larutan HCℓ pekat sediaan dengan massa jenis ( ρ = 1,19 g/mL ),
37% b/b. dan Mr = 36,5 sebanyak 50 mL . SUDAH TERSEDIA
Prosedur :
1. Menghitung dengan rumus di bawah ini , berapa mL larutan HCℓ pekat sediaan yang
harus kita ukur.
Rumus : volume larutan HCℓ pekat yang harus diambil
V2 x N2 x BE Keterangan :
V1 =
10 x ρ x % V1 : volume larutan HCℓ sediaan yang harus diambil
V2 : volume larutan HCℓ yang akan dibuat
N2 : Konsentrasi ( N ) larutan HCℓ yang akan dibuat
BE : Bobot ekivalen HCℓ
Ρ : massa jenis larutan HCℓ sediaan
% : kadar ( % b/b ) larutan HCℓ sediaan
DIAGRAM ALIR
3.PINDAHKAN
KMnO4 KE DALAM
BURET 6.KEMUDIAN
MEMANASKAN
4.MEMIPET 10 ML LARUTAN
LARUTAN BAKU PRIMER TERSEBUT PADA
ASAM OKSALAT SUHU ± 70°C
5.MENAMBAHKA
N 2 ML LARUTAN
HCℓ 4 N
7.SEGERA MENTITAR
ASAM OKSALAT DENGAN K
– PERMANGANAT / KMnO
LAPORAN RESMI,MIA AGUSTHIA XI APL 1 4
8.MENGHENTIKAN TITRASI SAAT
MENCAPAI TITIK AKHIR TITRASI
DITANDAI DENGAN TERBENTUK
LARUTAN MERAH MUDA SEULAS
3.KEMUDIAN
1.MEMIPET 10 ML MEMANASKAN
SAMPEL / ZAT UJI LARUTAN TERSEBUT
PADA SUHU ± 70°C
2.MENAMBAHKA
N 2 ML LARUTAN
HCℓ 4 N
4.SEGERA MENTITAR
SAMPEL DENGAN K –
PERMANGANAT / KMNO4
Reaksi dan
perhitungan 1. Tuliskan reaksi larutan baku primer H2C2O4 2 H2O dengan larutan baku sekunder KMnO4
dan setarakan dengan cara ion elektron/setengah reaksi
C2O42─ + MnO4─ + H+ → Mn2+ + CO2 + H2O
Jawab
C2O42─ → 2CO2 + 2e x5
5e + 8H+ + MnO4─ → Mn2+ + 4H2O x 2
5C2O42─ → 10CO2
16H+ + 2MnO4─ → 2 Mn2+ + 8H2O
2. Tuliskan reaksi antara sampel / zat uji ion besi ( Fe2+ ) dengan titer KMnO4
Fe2+ + MnO4─ + H+ → Mn2+ + Fe3+ + H2O
Fe2+ → Fe3+ + e x5
5e + 8H+ + MnO4─ + → Mn2+ + 4H2O x1
5 Fe2+ → 5Fe3+
8H+ + MnO4─ + → Mn2+ + 4H2O
0,315 1000
N= x
63 50
N = 0,1 grek/L
keterangan :
BE = Mr : valensi
Valensi H2C2O4 = 2, karena jumlah H+ nya sama dengan 2
V1 + V2
Cari volum rata – rata K – permanga =
2
4,8 + 5
= = 4,9 mL
2
10 x 0,1
N2 =
4,9
N2 = 0,2040 grek / L
5. Menghitung kadar (%) b/b Fe sampel besi (II) sulfat hepta hidrat
Fp x V x N x BE Fe
% b/b = x 100%
Bobot sampel x 1000
10 x 0,85 x 0,2040 x 56
= x 100%
0,5067 x 1000
= 19,2018 % B/B
Analisis dan Ketika kelompok kami membuat KMnO4 , kami salah melakukan nya karena kami salah
Pembahasan menghitung,kami menimbang untuk volume nya 100 mL aquadest,namun kami menambahkan
aquadest nya hanya 50 Ml,mungkin hal tersebut yang membuat nilai volume KMnO 4 kami
berbeda dari kelompok lain
Kesimpulan Setelah melakukan percobaan, pengamatan dan pengolahan data, maka dapat disimpulkan
1. Saya dapat membuat larutan baku sekunder K – permanganat hidrat dengan konsentrasi
tertentu
2. Saya dapat membuat larutan baku primer asam oksalat dengan konsentrasi tertentu
3. Saya dapat menentukan konsentrasi ( N ) larutan baku sekunder K – permanganat /
KMnO4 sebesar 0,2040 grek/L
4. Saya dapat menentukan konsentrasi ( N ) larutan baku primer asam oksalat sebesar 0,1
grek/L
5. Saya dapat menghitung kandungan ion besi / Fe2+ dalam sampel secara kuantitatif
sebesar 19,2018 %B/B
Jawaban 1. Mengapa saat melarutkan hablur KMnO4 digunakan air hangat ( dengan suhu ± 70°C )
Pertanyaan 2. Mengapa larutan K – permanganate ( KMnO4 ) saat sebagai titer penentuan kadar Fe2+
harus menggunakan buret umberglass ( buret berwarna gelap )
3. Apa fungsi asam klorida / HCℓ atau asam sulfat encer pada titrasi Permangganometri ini
?
JAWAB
1. Untuk menghindari terbentuknya MnO2
2. Karena KMnO4 mudah teroksidasi oleh cahaya,cahaya matahari maupun cahaya lampu
3. Untuk menciptakan suasana asam