KELAS : XI APL 1
LABORATORIU
A Tujuan
Setelah melakukan percobaan, diharapkan peserta didk dapat :
1. Membuat larutan baku sekunder Na – thiosulfat penta hidrat dengan
konsentrasi tertentu
2. Membuat larutan baku primer K – dikromat dengan konsentrasi tertentu
3. Menentukan konsentrasi ( N ) larutan baku sekunder Na – thiosulfat
4. Menghitung kandungan K – iodat / KIO3 dalam sampel secara kuantitatif
B Dasar Teori
Yodium (iodine) adalah mineral non-logam yang diperlukan untuk metabolisme
sel-sel. Yodium (bahasa Yunani: Iodes - ungu), adalah unsur kimia pada tabel
periodik yang memiliki simbol I dan nomor atom 53. Unsur ini diperlukan oleh
hampir semua mahkluk hidup. Yodium adalah halogen yang reaktivitasnya paling
rendah dan paling bersifat elektropositif. Yodium adalah mineral berwarna hitam
keabu-abuan, dan mengeluarkan asap korosif warna ungu saat dipanaskan.
Dalam tubuh terkandung sekitar 25 mg yodium yang tersebar dalam semua
jaringan tubuh, kandungannya yang tinggi yaitu sekitar sepertiganya terdapat
dalam kelenjar tiroid, dan yang relatif lebih tinggi dari itu ialah pada ovari, otot,
dan darah. Yodium diserap dalam bentuk yodida, yang di dalam kelenjar tiroid
dioksidasi dengan cepat menjadi yodium, terikat pada molekul tirosin dan
D Keselamatan Kerja
1. Memeriksa semua alat gelas yang digunakan telah bersih
2. Menyiapkan instrument sesuai dengan prosedur alat
3. Menggunakan jas praktikum , masker dan sarung tangan dengan benar
E Prosedur Kerja
Membuat larutan baku sekunder Na- thiosulfat penta hidrat ( Na2S2O3 5 H2O ) 0,1000
grek/L sebanyak 200 mL
Prosedur :
1. Menghitung bobot Na- thiosulfat penta hidrat yang harus ditimbang
( Mr = 248 ) dan ( BE = 248 ), valensi = 1
2 S2O32− S4O62─ + 2e
2 mol : 2 mol e maka perbandingannya
1 : 1 maka valensi nya 1
2. Menimbang hablur Na- thiosulfat penta hidrat sesuai hasil perhitungan
3. Mencatat data penimbangan dalam tabel dan laporkan
4. Membuat larutan baku primer Na- thiosulfat penta hidrat dengan metode yang
sesuai.
Catatan : Menggunakan aguadest yang didihkan !!!
Cr2O7─2 → Cr3+
14 H+ + Cr2O7─2 → 2 Cr3+ + 7 H2O + 6e
1 mol : 6 mol e , maka
perbandingannya
1 : 6, maka
valensi = 6
DIAGRAM ALIR
Menimbang 5 gram sampel,lalu masukkan kedalam Menambahkan 2,5 ml larutan KI 20% & 5 ml
Erlenmeyer dan membahkan aquadest sebanyak 25 larutan HCl 2N,Lalu di titrasi sampai kuning muda
F. Data Pengamatan
Data penimbangan 2 :
0.2
0.18
0.16
0.14
0.12
0.1
0.08
0.06
0.04
0.02
0
TITRASI 1 TITRASI 2
S2O32─ → S2O32─
Tahap 2 :
2. sebelum penambahan KI
CℓO─ + Cℓ─ + H+ → Cℓ2 + H2O
setelah penambahan KI
CℓO─ + I─ + H+ → Cℓ─ + I2 + H2O
S2O32─ + I2 + H+ → I─ + S4O62─ + H2O
N=
0,4926 x
1000 = 0,1005 grek/L
49 100
K2Cr2O7 Na2S2O3
V1 x N1 = V2 x N 2
10 x 0,1005 = 9,4 x N2
N2 = 0,1069 grek/L
Bt x 1000
= 160,10417 ppm
Keterangan :
IO3─ → I2
10 e + 12 H+ + 2 IO3─ → I2 + 6 H2O
10 mol e : 2 mol IO3─ , maka perbandingannya
5 : 1 , maka valensinya = 6
BE KIO3 = Mr : 5
Bs1 + Bs2
bobot sampel rata – rata = 2
5,0018 + 5,0002
= = 5,001 gram
2
J. Jawaban Pertanyaan
1. Mengapa harus ada iodium ( I2 ) dalam garam dapur yang biasa kita
komsumsi ?
2. Apa fungsi penambahan larutan KI pada titrasi penentuan K – iodat dalam
garam ?
3. Apa fungsi penambahan larutan HCℓ pada titrasi penentuan K – Iodat
dalam garam ?
Jawab :
1. Iodium bermanfaat untuk memicu pertumbuhan otak,menyehatkan
kelenjar tiroid,menyehatkan proses tumbuh kembang
janin,mencerdaskan otak dan untuk mengurangi resiko penyakit gondok
2. Untuk mengikat I-- menjadi I2
3. Untuk meningkatkan keasaman dalam suatu larutan tersebut
K. Daftar Pustaka
Arisman. 2007. Ilmu Gizi. Jakarta: EGC Penerbit buku kedokteran. G, Kartasapoetra. 2010. Ilmu
Gizi. Jakarta: Rineka cipta. Sunita Almatsier. 2001. Prinsip Dasar lmu Gizi. Jakarta: Gramedia