D. PROSEDUR KERJA
Kesimpulan
Kalium permanganat bereaksi optimum pada suhu sekitar 60-70oC. artinya
permanganat bereaksi lambat pada suhu kamar, sebaliknya bereaksi cepat pada
suhu kira-kira 60-70oC.
Dalam pentitrasian, kalium permanganat tidak perlu lagi di berikan indikator,
karena KMnO4 sendiri bersifat autoindikator yaitu KMnO4 bisa sebagai indikator
dibuktikan dengan hanya 1 tetes larutannya bisa memberikan warna merah muda.
Kalium permanganat juga bersifat autokatalis.
Dikatakan titrasi permanganometri karena digunakan KMnO4 sebagai
larutan standar
lambat pada suhu kamar, sebaliknya bereaksi cepat pada suhu kira-kira 60-70oC.
Permanganat mengoksidasi lebih kuat dalam suasana basa daripada dalam
larutan-larutan asam.
Permanganat larut dalam regensia asam sulfat. Jika pencampuran larutan tersebut
dengan asam sulfat yang sangat pekat, larutan ini bisa meledak dengan spontan
pada suhu biasa, dan ledakan lebih besar mungkin terjadi pad pemanasan. Jadi
dalam melakukan percobaan ini agar menggunakan asam sulfat yang tidak terlalu
pekat atau setidaknya sebelumnya di encerkan terlebih dahulu dengan aquades.
Penambahan regensia Hidrogen Peroksida pda proses penentuan kadar H2O2
kepada KMnO4 yang telah diasamkan dengan asam sulfat mengakibatkan warna
menjadi hilang dan dilepaskan oksigen yang murni tetapi basah ( mengandung
air).
2MnO4- + 5H2O2 + 6 H+ 5CO2 + 2Mn2+ + 8H2O
Dalam penentuan normalitas kalium permanganat 0,1 N diperlukan Asam oksalat
sebagai titran. H2C2O4, dengan adanya asam sulfat, menghasilkan gas karbon
dioksida:
2MnO4- + 5(COO)2-2 + 16H+ 10CO2 + 2Mn2+ + 8H2O
Daftar Pustaka
Hermiyati, Indri. 2008. Petunjuk Praktikum Kimia Analisa. Akademi Teknologi
Kulit:Yogyakarta
No. Mh : 07.TPL.TBKKP.14