Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PRAKTIK ANALISIS ELEKTROKIMIA

Penulis Laporan : Prasetya Aji Nugraha (2340246)


Kelompok/Kelas : 11/Akselerasi 2023
Nama Anggota : Qamila Nur Azisah (2340247)
Raihan Naufal Alviandeni (2340248)
Tanggal Praktikum : 18 Maret 2024

I. JUDUL
Elektrolisis Klor-Alkali

II. TUJUAN
1. Mengetahui prinsip pembuatan NaOH dengan cara Elektrolisis larutan garam
NaCl
2. Melaksanakan elektrolisis klor-alkali
3. Menetapkan jumlah NaOH yang dihasilkan

III. PRINSIP
Elektrolisis klor alkali adalah proses elektrolisis larutan natrium klorida menjadi
natrium hidroksida. Proses ini juga menghasilkan gas klor dan gas hidrogen sebagai
hasil samping. Natrium hidroksida akan terbentuk di katode (elektroda yang
dihubungkan dengan kutub negatif catu daya). Gas hidrogen yang dihasilkan
bersama-sama natrium hidroksida, sedangkan gas klor terbentuk di anode.
Jika sepasang elektrode karbon dicelupkan ke dalam larutan garam dapur jenuh,
kemudian dikenakan potensial DC sebesar 7,5 volt, maka ion Na+ akan bermigrasi
menuju katode (kutub negatif) dan ion Cl- akan bermigrasi menuju anode (kutub
positif). Ion Na+ akan direduksi logam Na yang akan segera bereaksi dengan air
membentuk NaOH dan membebaskan gas hidrogen. Ion Cl- akan dioksida menjadi
gas klorin yang akan dibebaskan di anode.

IV. REAKSI
A. Reaksi Standarisasi HCl
Na2B4O7 (aq) + 10 H2O(l) + 2 HCl(aq) → 2 NaCl(aq) + 4 H3BO3 (aq) + 5 H2O(l)

B. Reaksi Elektrolisis
NaCl(aq) → Na+(aq) + Cl-(aq)
Katoda 2 H2O(l)+ 2 e- → 2 OH-(aq)+ H2(g)
Anoda 2 Cl-(aq) → Cl2(g) + 2 e-
2H2O(l) + 2Cl-(aq) → 2 OH-(aq)+ H2(g)+ Cl2(g)

C. Reaksi Titrasi NaOH


NaOH(aq) + HCl(aq) → NaCl(aq) + H2O(l)

V. CARA KERJA
A. Standarisasi HCl 0,1 N
1. Bahan baku primer natrium tetraborat ditimbang sebanyak 0,1910 gram dan
dimasukkan ke dalam erlenmeyer
2. Air suling ditambahkan sampai boraks terlarut kemudian dihomogenkan
3. Indikator MM ditambahkan sebanyak 2-3 tetes dan dihomogenkan (larutan
warna kuning)
4. Larutan dititrasi dengan HCl 0,1 N hingga titik akhir merah jingga
5. Volume HCl 0,1 N yang terpakai dicatat
6. Pengulangan dilakukan hingga duplo.
B. Proses Elektrolisis Klor-Alkali
1. Peralatan elektrolisis disiapkan. Wadah sel dipastikan dalam keadaan kosong
2. Larutan garam NaCl jenuh yang sudah disaring disiapkan dengan
perbandingan (2 : 1) 200 mL larutan garam NaCl jenuh dan 400 mL aquadest
3. Campuran larutan dimasukkan ke dalam wadah sel yang telah dipasang
membran
4. Terminal catu daya dipasangkan pada elektroda karbon dan dipastikan
masing-masing kutub telah terpasang dengan benar
5. Catu daya dihidupkan dengan arus DC sebesar 7,5 volt, dilakukan selama
20-25 menit
6. Proses elektrolisis diamati dan dicatat perubahan yang terjadi
7. Setelah proses elektrolisis selesai, 10 mL larutan hasil elektrolisis diambil
sebanyak 10 mL di bagian katoda ke dalam erlenmeyer secara kuantitatif
(sebanyak 3 kali).
C. Penetapan Kadar NaOH
1. Larutan yang sudah dipindahkan ke dalam erlenmeyer ditambahkan indikator
PP sebanyak 2-3 tetes
2. Larutan dititrasi dengan HCl 0,1 N yang sudah distandarisasi
3. Volume penitaran dicatat dan dihitung kadarnya
4. Pengulangan dilakukan sebanyak tiga kali.
VI. DATA PENGAMATAN
A. Data Standarisasi HCl 0,1 N

Volume HCl
Ulangan Bobot Boraks (g) Indikator Titik Akhir N HCl
0,1 N (mL)

B. Data Elektrolisis

No. Elektoda Pengamatan

1. Katoda

2. Anoda

C. Data Penetapan Kadar NaOH

Volume NaOH Volume HCl 0,1 N


Ulangan Indikator Titik Akhir
(mL) (mL)
VII. PERHITUNGAN

VIII. PEMBAHASAN

IX. KESIMPULAN

X. DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai