Anda di halaman 1dari 11

PRAKTIKUM I

PENETAPAN KADAR AMONIAK

TITRASI ASIDIMETRI

Hari/Tanggal : Jum’at, 15 maret 2013

Nama : Dhika Juliana Sukmana

Nim : P07134012 009

I. TUJUAN

Mahasiswa dapat melakukan penetapan kadar Ammoniak dengan titrasi


Asidimetri.

II. Landasan Teori

Titrasi asidimetri adalah titrasi penentuan kadar basa dari suatu contoh
(sampel) dengan menggunakan larutan baku standard an indicator pH yang
sesuai. Larutan baku standar ialah larutan yang konsentrasinya telah
diketahui dengan teliti dimana larutan ini mengandung suatu gram ekivalen
tertentu pada setiap liternya. Larutan baku standar biasa digunakan sebagai
titran, sedangkan larutan yang akan ditentukan kadarnya sebagai titrat. Pada
praktikum ini, HCl bertindak sebagai titran.

HCl bukan merupakan baku primer, karenanya HCl harus distandarisasi


terlebih dahulu dengan Natrium teta borat sebagai baku primer. Ammonium
adalah ion yang apabila dengan sodium hidroksida akan menghasilkan

1
Ammoniak
ammonia. Kation monovalen (NH4+) dapat dipandang sebagai produk reaksi
ammonia ( suatu basa lewis ) dengan ion hidrogen. Ion ammonium
mempunyai simetri tetrahedral. Sifat kimia garam ammonium acap kali
serupa dengan garam logam alkali yang setara. Ammonium mempunyai
bentuk dalam fase cair.

III. Prinsip Kerja dan Reaksi

a. Prinsip kerja

Larutan Ammoniak dititrasi dengan menggunakan larutan Asam


Klorida (HCl) yang telah distandarisasi dengan larutan baku primer
Natrium Tetraborat (Na2B4O7) dan ditambahkan indicator Metil Orange
hingga mencapai titik akhir titrasi. Titik akhir titrasi ditandai dengan adanya
perubahan warna dari kuning menjadi jingga.

b. Reaksi

Na2B4O7 + 2HCl + 5H2O 2NaCl + 4H3BO3

HCl + NH4OH NH4Cl + H2O

IV. Alat dan Reagensia

a. Alat

 Neraca Analitik

 Beaker Glass

 Erlenmeyer

 Gelas Ukur

 Pipet Volum Volume 10,0 dan 25,0 ml

2
Ammoniak
 Batang pengaduk

 Labu Ukur

 Buret dan Stand

 Corong

 Tissue

b. Reagensia

 HCl pekat

 Ammonium Hidroksida 28%, d:0,88

 Na2B4O7.2H2O

 Indicator MO

 Aquadest

V. Cara Kerja

a. PEMBUATAN LARUTAN HCL 0,1 N

 Di dalam lemari asam diambil ±10 ml HCl pekat P.A

 Dimasukkan ke dalam gelas kimia 1 liter yang telah diisi aquadest 300
ml

 Diadukdan dipindahkan kedalam gelas ukur volume 1 liter

 Ditambahkan aquadest sampai tanda batas

 Dimasukkan ke dalam botol reagen tertutup dan dicampur dengan baik

 Diberi etiket dan tanggal pembuatan.

3
Ammoniak
b. LARUTAN HCL 0,1 N DENGAN NATRIUM TETRA BORAT
Na2B4O7.2H2O

 Ditimbang secara seksama 9,4 gram boraks

 Dimasukkan ke labu ukur volume 500,0 ml

 Ditambahkan aquadest sampai larut

 Diencerkan dengan aquadest sampai batas volume

 Dipipet 10,0 larutan Na2B4O7.2H2O tersebut dimasukkan ke dalam labu


Erlenmeyer volume 300 ml

 Ditambahkan 3-5 tetes indicator MO

 Dititrasi dengan larutan HCl 0,1 N sampai larutan berubah jingga

 Dihitung normalitas larutan HCl tersebut

c. PENETAPAN KADAR LARUTAN AMMONIAK

 Ditimbang secara seksama 8 gram ammoniak pekat dengan botol


timbang

 Dilarutkan dengan aquadest kedalam labu ukur volume 1 liter

 Dipipet 25,0 ml larutan tersebut dan dimasukkan kedalam Erlenmeyer

 Ditambahkan 3-5 tetes indicator MO

 Dititrasi dengan larutan HCl 0,1 N sampai berubah orange

 Dihitung kadar ammonia tersebut

4
Ammoniak
VI. Rumus Perhitungan

1. Normalitas HCl : (N1 x V1) : V2

Keterangan :

N1 : normalitas baku primer

V1 : volume baku primer

V2 : volume baku sekunder

𝑉𝑡 𝑥 𝑁 𝑥 𝐵𝐸 𝑥 𝑉1 𝑥 100% 𝑉𝑡 𝑥 𝑁 𝑥 𝐵𝐸 𝑥 𝑃 𝑥 100%
2. Kadar (%) NH3 : atau
𝑊(𝑚𝑔)𝑥 𝑉2 𝑊(𝑚𝑔)

Keterangan :

𝑉1
P= 𝑉2

P : pengenceran

V1 : volume seluruh sampel

V2 : volume sampel yang diperiksa

N : normalitas HCl

VII. Data Percobaan

a. Data Penimbangan

Natrium Tetraborat : 9,4035 g

Ammoniak : 8,0010 g

5
Ammoniak
b. Data Titrasi Standarisasi

No. Volume dipipet (ml) Pembacaan buret (ml) Volume titrasi (ml)
1. 10,0 0,00 – 9,20 9,20
2. 10,0 0,00 – 9,30 9,30
3. 10,0 9,70 – 18,60 8,90

c. Data Titrasi Penetapan Kadar

No. Volume dipipet (ml) Pembacaan buret (ml) Volume titrasi (ml)
1. 25,0 11,70 – 32,30 20,60
2. 25,0 0,00 – 20,20 20,20
3. 25,0 20,20 – 40,80 20,60

VIII. Perhitungan

Na2B4O7 Diketahui : W = 9,4035 𝑔𝑟


BM = 381,4
BE = 190,7
V = 0,5 L
𝑊
Dicari Normalitas Boraks. N = 𝐵𝐸 𝑥 𝐿
9,4035 𝑔𝑟
= 190,7 x 0,5 L

=0,0986 N

𝑁1 𝑥 𝑉1
Normalitas HCl :
𝑉𝑡

𝑁1 𝑥 𝑉1
Percobaan 1 : Normalitas HCl = 𝑉𝑡

0,0986 𝑥 10,0
= 9,20

= 0,1071 N

6
Ammoniak
𝑁1 𝑥 𝑉1
Percobaan 2 : Normalitas HCl = 𝑉𝑡

𝑁1 𝑥 𝑉1
: 𝑉𝑡

0,0986 𝑥 10,0
= 9,30

= 0,1060 N

𝑁1 𝑥 𝑉1
Percobaan 3 : Normalitas HCl = 𝑉𝑡

𝑁1 𝑥 𝑉1
= 𝑉𝑡

0,0986 𝑥 10,0
= 8,90

= 0,1107 N

0,1071+ 0,1060+0,1107
Normalitas HCl rata-rata = 3

= 0,1079 N

𝑉𝑡 𝑥 𝑁 𝑥 𝐵𝐸 𝑥 𝑃
Kadar (%) NH3 = 100%
𝑊

𝑉𝑡 𝑥 𝑁 𝑥 𝐵𝐸 𝑥 𝑃
Percobaan 1 : Kadar (%) NH3 = 100%
𝑊

20,60 𝑥0,1079 𝑥 17 𝑥 40
= 100%
8001

= 18,8909 %

𝑉𝑡 𝑥 𝑁 𝑥 𝐵𝐸 𝑥 𝑃
Percobaan 2 : Kadar (%) NH3 = 100%
𝑊

20,20 𝑥0,1079 𝑥 17 𝑥 40
= 100%
8001

= 18,5241 %
7
Ammoniak
𝑉𝑡 𝑥 𝑁 𝑥 𝐵𝐸 𝑥 𝑃
Percobaan 3 : Kadar (%) NH3 = 100%
𝑊

20,60 𝑥0,1079 𝑥 17 𝑥 40
= 100%
8001

= 18,8909 %

18,8909+18,5241 + 18,8909
% NH3 rata-rata = 3

= 18,7686 %

IX. Persyaratan

Pada etiket yang ada pada botol reagen sampel yang ditetapkan kadarnya
tertera kadar NH3 sebesar 25 %.

X. Hasil dan Kesimpulan

Hasil Percobaan:
Dari percobaan npenetapan kadar NH3 dengan larutan HCl yag telah
distandarisasi menggunakan larutan baku primer Natrium Tetraborat dengan titrasi
asidimetri didapatkan larutan NH4Cl dan H2O dengan titik akhir titrasi ditandai dengan
perubahan warna larutan dari kuning menjadi Orange dari penambahan indikator metil
orange.

Kesimpulan:
Berdasarkan hasil penetapan kadar NH3 dengan larutan HCl dari proses
titrasi didapatkan bahwa kadar NH3 sebesar 18,7686 % nilai ini lebih
rendah dibandingkan dengan nilai yang tertera pada etiket yaitu 25%.

8
Ammoniak
XI. Pembahasan

Percobaan ini melakukan titrasi penetapan kadar NH3 dengan larutan HCl.
HCl yang digunakan adalah HCL pro analitik dengan penghitungan dan
standarisasi menggunakan larutan natrium tetra borat. Dalam standarisasi
HCl dan penetapan kadar NH3, dibutuhkan indicator untuk mengetahui titik
akhir titrasi. Indikator yang dipilih adalah metil orange karena titrasi ini
dilakukan dengan asam kuat dan dan larutan NH3 yang bersifat basa,
sehingga kemungkinan pH <7. Trayek atau range pH untuk metil orange
adalah 3,1 – 4,8. Setelah penambahan 3-4 tetes indikator metil orange ke
dalam larutan borax dan dititrasi dengan HCl terjadi perubahan warna dari
kuning menjadi jingga. Setelah titrasi sampai didapatkan titik akhir diperoleh
kadar NH3 yang sebenarnya adalah 18,7686 %.

XII. Catatan dan Dokumentasi

A. CATATAN

Bilas dahulu alat-alat gelas dengan aquades sebelum digunakan


Sebelum melakukan titrasi, buret dibilas dengan aquades kemudian
setelah itu dibilas kembali dengan larutan titrant.
Pada saat penimbangan sampel, dilakukan dengan seksama dan sisa
sampel pada wadah timbang dipastikan terbilas semua.
Berat yang digunakan pada perhitungan adalah berat hasil penimbangan
bukan berat yang diperkirakan
Saat melakukan titrasi taruhkan kertas putih sebagai alas di bawah
erlenmeyer supaya perubahan warna terlihat lebih jelas
Kocokan pada erlenmeyer seirama dengan tetesas lautan titran.
Setelah selesai menggunakan alat cuci bersih dengan air lalu simpan di
tempat penyimpanan. Begitu pula bahan setelah selesai digunakan taruh
kembali ke tempat penyimpanan

9
Ammoniak
Bahan yang tersisa jangan di masukkan kembali ke botol reagen.
Jarak antara titik equivalen dan titik akhir titrasi tidak boleh terlalu jauh
sehingga akan mempengaruhi hasil akhir titrasi.

B. DOKUMENTASI

HCl dan NH3 sebelum penambahan indikator

HCl dan NH3 sebelum titrasi warna larutan kuning

10
Ammoniak
HCl dan NH3 setelah titrasi warna larutan orange

11
Ammoniak

Anda mungkin juga menyukai

  • Fotometer
    Fotometer
    Dokumen3 halaman
    Fotometer
    DhikaJess
    Belum ada peringkat
  • Spektrofotometri
    Spektrofotometri
    Dokumen6 halaman
    Spektrofotometri
    DhikaJess
    Belum ada peringkat
  • Praktikum Ii
    Praktikum Ii
    Dokumen7 halaman
    Praktikum Ii
    DhikaJess
    Belum ada peringkat
  • Praktikum Ix
    Praktikum Ix
    Dokumen12 halaman
    Praktikum Ix
    DhikaJess
    Belum ada peringkat
  • Praktikum Iii
    Praktikum Iii
    Dokumen9 halaman
    Praktikum Iii
    DhikaJess
    Belum ada peringkat
  • Praktikum Iv
    Praktikum Iv
    Dokumen13 halaman
    Praktikum Iv
    DhikaJess
    Belum ada peringkat
  • Praktikum XII
    Praktikum XII
    Dokumen11 halaman
    Praktikum XII
    DhikaJess
    Belum ada peringkat
  • Kesadaahan Air
    Kesadaahan Air
    Dokumen13 halaman
    Kesadaahan Air
    DhikaJess
    Belum ada peringkat
  • 40
    40
    Dokumen13 halaman
    40
    tutykere
    Belum ada peringkat