Biji barley sendiri terdiri dari 10% husk (sekam) dan pericarp, 14% aleurone
dan lapisan pigmen, 73% starchy endosperm, dan 3% embrio. Barley kaya
akan pati dan gula, cukup protein dan sangat rendah lemak. Sekamnya
(lemma dan palea) sebagian terdiri dari lignin, pentodan, mannan, asam
urinat, hemiselulosa, dan selulosa. Silica terdapat di dinding luar sekam dan
awnnya banyak mengandung siliki. Pericarpnya kurang lignin, tetapi
sebaliknya, kompisisi kimianya mirip sekam. Testa mengandung selulosa
kasar dan lapisan pigmen sebagai penghalang untuk subtansi kimi dan
mikroba. Polifenol yang mungkin membentuk kompleks dengan protein
melimpah di bagian paricarp, testa, dan lapisan aleuron. Aleuron memiliki
dinding sel yang tebal terdiri dari arabinoxylan. Starchy endosperm terdiri
atas 85-90% pati yag tertutup pada dinding sel. -glucan membentuk 75%
dinding sel dan sisannya arabinosylan. Embrio terdiri atas 7% selulosa, 1417% lipid, 14-15% selulosa,5-10% rafinosa 5-10% abu dan 34% protein.
Dinding dari embrio mengandung asam uronat, pektin, hemiselulosa.
Barley milik genus Hordeum di suku Triticeae dari keluarga rumput, Poaceae (juga dikenal
sebagai Gramineae). Suku Triticeae adalah kelompok tanaman beriklim sedang yang terdiri dari
beberapa serealia dan makanan ternak yang penting secara ekonomis serta sekitar 350 spesies
liar. Genus Horedum tidak salah satu dari Triticeae karena mengandung kedua spesies tahunan,
seperti H. vulgare dan H. marinum dan spesies tahunan seperti H. bulbosum (Von Bothmer
1992).
Barley merupakan spesies tahunan yang tingginya 60-120 cm. Barley memiliki dua jenis sistem
akar, seminal dan adventif. Akar yang dihasilkan tergantung pada kondisi, tekstur dan struktur
tanah, serta pada suhu. Akar terdalam biasanya dari orign seminal dan lapisan atas tanah
kemudian dikemas dengan akar adventitiious kemudian berkembang
Akar : seperti gandum dan oats, barley juga menggunakan jenis sistem akar.
Pada bagian pertama, akar bibit berkembang dari perkecambahan ke tahap
anakan, akan muncul. Fungsinya sendiri yaitu untuk jangkar tanaman, dan
untuk menyediakan air dan nutrisi. Kedalam akar yang dicapai tergantung
pada kondisi hidro tanah, tekstur dan struktur, suhu eksternal dan suhu
internal dan berbagai susunan genetik.
Batang : batang tanaman barley yang tegak dan terdiri dari 5-7 rongga, ruas
silinder atau sendi, dipisahkan oleh node (simpul) yang menahan daun.
Seperti dalam semua Gramineae, daun terletak berlawanan di sepanjang
batang.
Daun : Daun dari barley berbentuk linear linselat (berbentuk pisau
pembedah) dan membentuk selubung, bilah, daun telinga (auricle) dan ligule
(membran di bagian atas selubung daun). Ligule dan terutama auricle hal ini
yangmenjadi pembeda barlei dengan biji-bijian serealia lainnya. Serealia ini
gundul menyelimuti batang dan menjadi pigmen dengan antosianin.
Bunga Paku (Flower-Spike) :
Ruas terakhir dari batang meluas sebagai malai, yang menahan spikula
bergantian pada simpul tersebt. Paku atau baris barley tidak memiliki spikula
terminal sebagaimana yang ada pada gandum. Paku dapt berujung tumpul
atau berkerudung, dan juga bisa halu atau bergigi. Pakunya dapat memiliki
dua atau enam baris biji-bijian, tergantung pada kesuburan paku lateral.
Malainya memiliki 10 hingga 30 simpul, sehingga bulir enam baris barley
dapat memiliki 25 hingga 60 butir dan dua baris barley memiliki 25 hingga
30 butir. Jadi yang disebut empat baris barley adalah enam baris barley yang
longgar (loose six-row barley), yang diberi nama H.vulgare strictu sen.
Buah :
Buah berbentuk oval, kariopsisnya bergerigi dengan ujung bulat. Paunya
mungkin lebih panjang atau pendek sesuai dengan jenis tanaman, namun
selalu memiliki berapa sekam dengan filiform awns yang menyimpan.
Biji :
Biji-bijian umumnya tertutup dengan pallea dan lemma yang mengikuti biji
atau terbuika. Biji-bijiannya bisa berwarna biru, hitam, ataupun putih.
Komposisi Gizi
Barley mengandung berbagai macam kandungan zat gizi yang diperlukan
oleh tubuh. Berikut merupakan komposisi gizi pada barley