Anda di halaman 1dari 4

4.2.4.

Pengaruh Faktor Lingkungan Terhadap Tanaman (Polibag)


Sorgum (Sorghum bicolor) adalah tanaman serealia yang potensial
untuk dikembangkan dan dibudidayakan, khususnya pada daerah-daerah
marginal dan kering di Indonesia. Keunggulan sorgum terletak pada daya
adaptasi agroekologi yang luas, tahan terhadap kekeringan, produksi
tinggi, input lebih sedikit serta lebih tahan terhadap hama dan penyakit
dibandingkan tanaman pangan lain. Selain itu, tanaman sorgum memiliki
kandungan nutrisi yang tinggi, sehingga sangat baik digunakan sebagai
sumber pangan maupun pakan ternak alternatif (OISAT, 2011).
Zelaya (1996) yang dikutip oleh Yoku (2010), mengklasifikasikan
sorgum sebagai berikut :
Divisi : Anthophyta (angiospermae)
Kelas : monocotyledone
Ordo : poales
Famili : poaceace
Subfamili : panicoideae
Genus : sorgum
Spesies : Sorghum bicolor
Menurut Gardiner et al. (1985) disitasi Saputro (2006), faktor-
faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dikategorikan sebagai faktor
eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal meliputi iklim (cahaya,
temperatur, air, angin, panjang hari), tanah (bahan organik, tekstur,
ketersediaan nutrien, pH) dan biologis (gulma, serangga, bakteri),
sedangkan faktor internal antara lain meliputi laju fotosintesis, respirasi,
aktivitas enzim, pengaruh gen dan defrensiasi. Van Soest (1994)
menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan
produksi tanaman adalah faktor lingkungan yang terdiri cahaya
temperatur, panjang hari ketinggian tempat air, kesuburan tanah dan faktor
genetik yaitu spesies dan morfologi.
Gardiner et al, dkk.1985.Physiology Of Crop Plants.Scientific
Publishers : India
Klasifikasi Ilmiah Kangkung

Kerajaan : Plantae
Divisi : MagnolioPhyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Solanales
Famili : Convolvulaceae
Genus : Ipomoea
Spesies : L. aquatic

Kangkung, juga dikenal sebagai Ipomoea reptans Poir1.


merupakan sejenis tumbuhan yang termasuk jenis sayur-sayuran dan di
tanam sebagai makanan. Kangkung banyak dijual di pasar-pasar.
Kangkung banyak terdapat di kawasan Asia dan merupakan tumbuhan
yang dapat dijumpai hampir di mana-mana terutama di kawasan berair.
Ada dua bentuk kangkung. Kangkung mempunyai daun yang licin
dan berbentuk mata panah, sepanjang 5-6 inci. Tumbuhan ini memiliki
batang yang menjalar dengan daun berselang dan batang yang menegak
pada pangkal daun. Tumbuhan ini bewarna hijau pucat dan menghasilkan
bunga bewarna putih, yang menghasilkan kantung yang mengandung
empat biji benih. Terdapat juga jenis daun lebar dan daun tirus.

Syarat Pertumbuhan Tanaman Kangkung (Ipomea reptans)

1. Iklim

Tanaman ini dapat tumbuh dengan baik sepanjang tahun.


Kangkung darat (Ipomea reptans) dapat tumbuh pada daerah yang
beriklim panas dan beriklim dingin Jumlah curah hujan yang baik untuk
pertumbuhan tanaman ini berkisar antara 500¬5000 mm/tahun. Pada
musim hujan tanaman kangkung pertumbuhannya sangat cepat dan subur,
asalkan di sekelilingnya tidak tumbuh rumput liar. Dengan demikian,
kangkung pada umumnya kuat menghadapi rumput liar, sehingga
kangkung dapat tumbuh di padang rumput, kebun/ladang yang agak
rimbun.

Tanaman kangkung membutuhkan lahan yang terbuka atau


mendapat sinar matahari yang cukup. Di tempat yang terlindung
(ternaungi) tanaman kangkung akan tumbuh memanjang (tinggi) tetapi
kurus-kurus. Kangkung sangat kuat menghadapi panas terik dan kemarau
yang panjang. Apabila ditanam di tempat yang agak terlindung, maka
kualitas daun bagus dan lemas sehingga disukai konsumen. Suhu udara
dipengaruhi oleh ketinggian tempat, setiap naik 100 m tinggi tempat, maka
temperatur udara turun 1 derajat C.

2. Media Tanam
Kangkung darat (Ipomea reptans) menghendaki tanah yang subur,
gembur banyak mengandung bahan organik dan tidak dipengaruhi
keasaman tanah. Tanaman kangkung darat tidak menghendaki tanah yang
tergenang, karena akar akan mudah membusuk. Sedangkan kangkung air
membutuhkan tanah yang selalu tergenang air. Tanaman kangkung
(Ipomea reptans) membutuhkan tanah datar bagi pertumbuhannya, sebab
tanah yang memiliki kelerengan tinggi tidak dapat mempertahankan
kandungan air secara baik.

3. Ketinggian Tempat

Kangkung dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik di dataran


rendah sampai dataran tinggi (pegunungan) ± 2000 meter dpl. Baik
kangkung darat maupun kangkung air, kedua varietas tersebut dapat
tumbuh di mana saja, baik di dataran rendah maupun di dataran tinggi.
Hasilnya akan tetap sama asal jangan dicampur aduk.
(Adiwidjaja, 1997)
Adiwidjaja, Rahmat, dkk. (1997). Pengaruh Jenis dan Dosis Pupuk
Kandang terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kangkung Darat
(Ipomoeae reptans) kultivar sutera pada Inceptisols Laporan Penelitian.
Lembaga Penelitian Universitas Padjadjaran Fakultas Pertanian UNPAD.

Anda mungkin juga menyukai