Disetujui oleh:
Asisten Kelas
Maghfiroh
NIM 135040201111409
Asisten Lapang,
RINGKASAN
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun laporan
Teknologi Produksi Tanaman dengan baik dan tepat pada waktunya.
Laporan Teknologi Produksi Tanaman ini dibuat dengan berbagai
observasi dan beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk membantu
menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan laporan Teknologi
Produksi Tanaman. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
laporan akhir praktikum Teknologi Produksi Tanaman ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada
laporan praktikum Teknologi Produksi Tanamanini.Oleh karena itu kami
mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat
membangun kami.Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk
penyempurnaan laporan selanjutnya.
Akhir kata semoga laporan akhir Teknologi Produksi Tanaman ini dapat
memberikan manfaat bagi semua pihak.
Penulis
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN.........................................................................i
KATA PENGANTAR................................................................................iii
DAFTAR ISI............................................................................................ iv
DAFTAR TABEL...................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR................................................................................. vi
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................. vii
1.
PENDAHULUAN............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang.............................................................................1
1.2 Tujuan......................................................................................... 1
2.
TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................2
2.1 Produksi Tanaman Tomat Di Indonesia.............................................2
2.2 Botani Tanaman Tomat..................................................................3
2.3 Teknik Budidaya Tanaman.............................................................7
2.4 Perlakuan Tanpa Pewiwilan pada Tanaman Tomat............................10
3.
DAFTAR PUSTAKA............................................................................... 15
DAFTAR TABEL
No.
Teks
Halaman
1.Produktivitas tomat lima provinsi sentra..............................................................2
2. Jadwal Kegiatan.................................................................................................11
DAFTAR GAMBAR
No.
Teks
Halaman
1.Kontribusi produksi tomat beberapa.....................................................................2
2. Akar, cabang, dan batang tomat...........................................................................5
3. Daun tomat ..........................................................................................................5
4. Buah tomat...........................................................................................................6
5. Biji tomat..............................................................................................................6
DAFTAR LAMPIRAN
1. PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
Tanamantomatadalahsalahsatusayuran
yang
cukup
popular
Indonesia.Tomatmerupakantanamanhortikultura
di
yang
berasaldarifamiliSolanaceae
yang.Tanamantomatdapattumbuhbaikpadadataranrendahsampaidatarantinggi
1500 meter dpl.Tanamantomatdapattumbuh optimal padatanahgemburdengan
pH
netral.Tanamantomatmerupakantanamanharipendek
memerlukanpenyinaran
minimal
yang
jam/hari.Tanamantomat
yang
sudahmengalamicukupmasavegetatif, jikamendapatkanpenyinarankurangdari
8
jam/harimakaakanmemasukimasageneratif
ditandaidenganmunculnnyabunga.Di
yang
kalanganmasyarakat
buahtomatbanyakdimanfaatkansebagaisayuran,
Indonesia
bahansambaldansaos,
jus
ataudinikmatidalambentukbuahsegar.
Dari
tahunketahunkonsumsibuahtomat
di
Indonesia
%.
Namunpadaditahunberikutnyakonsumsitomatkembalimeningkatsebesar
9,73%
(Susenas,
BPS
dalamBuletinPangan,
2014).
Meningkatnyakonsumsitomatharusdiimbangiolehmeningkatnyaproduksitomat
lokal
agar
Indonesia
tidakmendatangkantomatimpor.Sedangkanproduksitomat
daritahunketahunmasihnaikturun.Hal
di
inidapat
disebakanolehkurangnyakesadaranpetanidalammenerapkandanmengembangk
anteknologiproduksi.Para
petanicenderungacuhtakacuhdenganteknologisederhanauntukmeningkatkanha
silproduksi.Maka dari itu, untuk dapat menerapkan teknologi yang dapat
meningkatkan produksi tanaman tomat dilakukan pengamatan pada budidaya
tomat dengan pewiwilan dan tanpa pewiwilan.
1.2 Tujuan
TujuandaripraktikumTeknologiProduksiTanaman kali iniadalah agar
mahasiswadapatmengetahuitentangperbedaanhasildaritanamantomat
yang
dibudidayakandenganduaperlakuan
yang
berbeda.Duaperlakuantersebutyaitutanamantomatdenganperlakuanpewiwilan
danperlakuantanpapewiwilan.
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 ProduksiTanamanTomat Di Indonesia
Tomat merupakan salah satu sayuran yang popular di Indonesia.
Masyrakat Indonesia mengonsumsi tomat dalam baik dalam bentuk segar
ataupun olahan. Menurut Badan Pusat Statistik (2014) produksi tomat
Indonesia dalam kurun lima tahun terkahir adalah 2010 sebanyak 891616
ton, 2011 sebanyak 954046ton, 2012 sebanyak 893,504 ton, 2013 sebanyak
992780 ton, dan 2014 sebanyak 916001 ton. Lima provinsi penghasil tomat
paling tinggi adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Produktivitas tomat pada lima provinsi sentra
ProduksiTanamanSayuran
Provinsi
Tomat (Ton)
2010
2011
2012
2013
2014
JAWA BARAT
30477
4
35483
2
29401
2
35333
9
30468
7
SUMATERA UTARA
84353
93386
11239
1
11416
8
84339
JAWA TENGAH
76462
73009
65173
66878
60281
SUMATERA BARAT
49712
58078
65315
78186
74139
JAWA TIMUR
56342
67646
62021
63431
64852
yang
berdasarkan
diperoleholehSusenas,
BPS
dandikelolaholehBuletinPangankonsumsitomatpadatahun
2013-2014
harusditerapkanolehpetani.Teknologitersebutadalah
Agriculture
penerapan
GAP
Practice).MenurutDirjenHortikulturadalamBudiani
GAP
(Good
(2011)
bertujuanuntukmeningkatkanproduksidanproduktivitas,
meningkatkankualitasdankeamanandariprodukbudidaya.Penerapan
meliputibeberapaaspekyaitulokasi,
struktur,
GAP
lingkunganlahanpertanian,
satuaspek
yang
menjadisorotanuntukmeningkatkanproduksiadalahpemeliharaantomatdenga
npewiwilan.Pewiwilanadalahpembuangan
yangsangat
vigor
pada
ketiak
daun
tunas
dan
air
atautunasadventif
sedikit
menghasilkan
bunga.Pewiwilan
bertujuanuntukmengurangipersaingancahayauntukdaundannutrisidaribatang
utama.
Pewiwilandapatdilakukanpadasaattanamanberusia
minggusetelahtanaman.Pewiwilandapatdilakukandenganmembuang
2-3
tunas
KlasifikasiTanamanTomat
2.2.2
Kingdom
: Plantae
Divisi
: Spermatophyta
Subdivisi
: Angiospermae
Kelas
: Dycotiledonae
Ordo
: Tubiflorae
Famili
: Solanaceae
Genus
: Lycopersicum
Spesies
MorfologiTanaman
Menurut Pitojo (2005), bagian-bagian tubuh tanaman tomat dapat
Akar
Tanaman tomat memiliki akar tunggang, dan akar cabang
yang berwarna putih. Perakaran tidak terlalu dalam dan menyebar
ke segala arah hingga kedalaman 30-40 cm.
Batang
Batang tanaman tomat berbentuk bulat dengan cabang dekat
ketiak daun mulai dari tanah. Percabangan bagian bawah bertipe
monopodial, sedangkan percabangan bagian atas bertipe simpodial.
Batang dan cabang tomat tidak berkayu dan pada bagian dalam
batang hingga cabang terdapat empulur berwarna hijau. Batang
tomat berwarna hijau. Berdasarkan tipe pertumbuhan batangnya,
batang tomat dibagi menjadi 3 tipe:
5
Tipe determinate
Pertumbuhan batang diakhiri dengan rangkaian bunga atau buah,
periode tanaman relatif singkat, dan habitus yang pendek.
Tipe indeterminate
Pertumbuhan batang tanaman tidak diakhiri dengan rangkaian
bunga atau buah, periode tanaman lama, dan habitus yang relatif
tinggi.
Tipe semi-determinate
Batang tanaman tomat yang memiliki sifat antara 2 tipe tersebut.
Daun
Daun tanaman tomat merupakan daun majemuk yang
bersirip gasal, yang duduk teratur pada batang dan membentuk
spiral dengan filotaksis 2/5. Daun berwarna hijau denga ukuran 1530 cm dan lebar 10-25 cm. Tangkai daun berbentuk bulat,
berukuran panjang 3-6 cm. Jumlah sirip daun 7-9, yang terletak
berhadapan. Sirip daun bergerigi dan tidak teratur.
Bunga
6
Gambar 3. Daun tomat (Sumber: Pitojo, 2005)
Buah
Buah tomat adalah buah buni, selagi masih muda berwarna
hijau, dan berbulu serta relatif keras. Setelah tua atau matang
berwarna merah, merah muda, atau kekuningan serta bertekstur
lunak. Bentuk buah tomat beragam; lonjong, pipih, oval,
meruncing, dan bulat. Diameter buah tomat antara 2 -15 cm
tergantung varietasnya
Biji
Pada setiap bakal buah tomat terdapat 250 1.000 bakal
biji. Dari jumlah tersebut hanya 25 -50 % yang bisa ditanam. Biji
7
dinding sel merentang, dan (3) adanya gula. Daerah pembesaran sel-sel
berada tepat di belakang titik tumbuh.
b. Generatif
Fase generatif tanaman berlangsung selama sekitar 40 hari.
Pada fase ini terjadi pada pembentukan dan perkembangan bunga,
buah, dan biji atau pada pembesaran dan pendewasaan struktur
penyimpanan makanan.Akar-akar dan batang yang berdaging.
2.3 TeknikBudidayaTanaman
Tomat adalah salah satu dari tanaman hortikultura yang mudah
dikembangkan di Indonesia. Tanaman tomat dapat dibudidayakan pada
dataran rendah hingga dataran tinggi 1500 mdpl. Walaupun mudah
dibudidayakan perlu adanya teknik budidaya yang dapat menunjang
pertumbuhan tanaman. Menurut Gafur (2006) dalam budidaya tomat hal
yang harus kita lakukan adalah sebagai berikut:
a. Pengolahan Tanah dan Penyiapan Bedengan
Lahan yang akan ditanami tomat pada awalnya dapat diolah dengan
dibajak atau dicangkul dengan kedalaman 20-30 cm. Setelah tanah
dibalik, tanah dibiarkan beberapa hari agar terpapar sinar matahari. Hal
ini bertujuan untuk membunuh hama dan penyakit yang mungkin
berada di lahan. Setelah itu, tanah disisir dan dibuat bedengan dengan
lebar 110 cm. Sebaiknya bedengan dibuat memanjang dari timur ke
barat agar semua tanaman mendapat sinar matahari yang cukup.
b. Persemaian
Benih tomat yang akan dibudidayakan hendaknya berasal dari buah
tomat yang sehat, tidak cacat dan matang sempurna. Sebelum diambil
bijinya, biji tomat diperam terlebih dahulu selama 3 hari. Setelah buah
tomat bewarna merah gelap dan lunak biji diambil dan dicuci
menggunakan air. Apabila biji tomat sudah bersih, biji tersebut
9
11
2.4 PerlakuanpadaTanamanTomat
Budidaya tanaman tomat memerlukan perlakuan-perlakuan tertentu.
Tujuan pemberian perlakuan-perlakuan tersebut adalah agar tanaman
tanaman tumbuh dengan optimal. Selain itu, perlakuan juga dapat
meningkatkan produksi tanaman. Perlakuan yang umum dilakukan pada
tanaman tomat, yaitu:
a. Pewiwilan dan Tanpa Pewiwilan
Pewiwilan merupakan kegiatan membuang tunas atau cabang
yang tidak produktif agar pertumbuhan cabang produktif optimal dan
menghasilkan buah yang baik. Menurut Syukur (2015), pewiwilan
adalah pembuangan tunas air atau cabang yang tidak diperlukan. Tunas
air harus dibuang karena tidak akan produktif dan hanya akan
memanfaatkan hasil fotosintesis dari daun-daun yang lain sehingga
mengganggu pertumbuhan cabang lainnya. Tanpa pewiwilan tunas air,
pertumbuhan tanaman akan lambat. Sedangkan, perlakuan tanpa
pewiwilan bertujuan untuk membandingkan pertumbuhan tanaman
tomat dengan tanaman tomat yang dilakukan pewiwilan.
b. Perendaman Benih dengan Fungisida
Perlakuan perendaman benih bertujuan untuk serangan OPT
tular benih maupun OPT tular tanah. Sebelum disemai benih tomat
terlebih dahulu direndam terlebih dahulu dengan larutan fungisida
Propamokarb
Hidroklorida
(1
ml/liter)
selama
setengah
jam
12
Tanggal
Kegiatan
Pengolahan lahan, pengaplikasian
1.
28 September 2015
2.
5 Oktober 2015
3.
12 Oktober 2015
4.
19 Oktober 2015
5.
26 Oktober 2015
6.
3November 2015
7.
10 November 2015
3.2 AlatdanBahan
Alat yang digunakan saat praktikum dibagi menjadi 3 macam, yaitu
alat penanaman dan penyiapan lahan, alat perawatan, dan alat pengamatan.
Pertama, alat penanaman dan penyiapan lahan berupa, cangkil, untuk
menggemburkan tanah; sprayer, penyemprotan agen hayati; papan nama,
untuk menandai lahan.
13
Penyiapan Lahan
Pertama, siapkan alat dan bahan yang diperlukan, seperti cangkil dan
cangkil.
Fungsi
dari
pencangkilan
sendiri
untuk
Penanaman
Pertama, pengambilan bibit sesuai yang telah ditentukan, yaitu 20
bibit.Tanam bibit pada lahan yang telah disiapkan. Setelah ditanam, beri
naungan berupa pelepah pisang yang dibengkokkan di atas tanaman untuk
melindungi tanaman yang masih baru dipindahkan dari penyemaian.
14
3.3.3
Pemupukan
Pemupukan pertama dilakukan pada saat sebelum tanam dengan
Perawatan
Selanjutnya, siram tanaman setiap hari dan lakukan pengamatan setiap
1 minggu sekali sesuai dengan parameter. Beri pupuk SP36 setelah 7 hst
dengan cara ditugal sekitar 5 cm disamping tanaman. Setelah tanaman cukup
besar atau sekitar 28 hst, beri ajir untuk menjaga agar tanaman tumbuh tegak.
Pengamatan tetap dilakukan sampai tanaman berbuah atau siap panen.
3.4 Parameter Pengamatan
Dalam kegiatan praktikum dilakukan pengamatan dari dua aspek, yaitu
aspek budidaya dan aspek hama dan penyakit. Parameter aspek budidaya
berupa tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah buah, dan jumlah bunga.
Sedangkan aspek hama dan penyakit parameternya berupa intensitas serangan
penyakit (indeks penyakit), serangan dan jenis arthropoda pada tanaman
tomat.
a. Aspek Budidaya
Pengamatan tinggi tanaman dilakukan dengan alat ukur berupa
penggaris atau meteran jahit. Pengukuran dilakukan dengan meletakkan
penggaris atau meteran jahit pada permukaan tanah yang datar lalu
melihat angka pada titik ujung batang atau tunas. Pengamatan jumlah
daun dilakukan dengan menghitung satu tangkai daun yang terdiri dari
15
(nxv ) x 100
NxZ
Keterangan :
I = Tingkat serangan (%),
n = jumlah skor yang sama,
v = nilai skor,
N = jumlah sampel yang diamati,
Z = nilai skor tertinggi
16
3.5 DenahPetakPraktikum
17
DAFTAR PUSTAKA
Billah, Tassim. 2014. Pusat Data Konsumsi Pangan: Tomat. Bulletin Konsumsi
Pangan. Vol 5 (4): 29-33.
BPS. 2014. Produksi Tomat http://bps.go.id/ diakses pada tanggal 9 November
2015.
Budiani, Sri Mei. 2011. Penerapan Good Agriculture Production (GAP) pada
Produksi Tanaman Tomat Cherry (Lycopersicon esculentum var.
cerasiforme) di PT. Saung Mirwan Megamendung, Bogor, Jawa Barat.
Bogor: Bogor Agricultere University.
Gafur. 2006. Seri Hortikultura: Budidaya Tomat .Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian,
Departemen Pertanian. Sulawesi Tengah.
Pitojo, S. 2005. Benih Tomat. Yogyakarta: Kanisius.
Prabaningrum, dkk. 2014. Panduan Praktis Budidaya Tomat. Lembang: Balai
Penelitian Tanaman Sayuran.
Rahmawati, H dkk. 2013. Pengaruh Kadar NaCl Terhadap Hasil dan Mutu Buah
Tomat (Lycopersicum Esculentum Merr.)
Rukmana, H.R. 1994. Tomat& Cherry. Yogyakarta: Kanisius.
Syukur. 2015. Bertanam Tomat di Musim hujan. Jakarta: Penebar Swadaya.
Wiryanta, B. 2002. Bertanam Tomat. Jakarta: AgroMedia Pustaka.
18