Anda di halaman 1dari 5

Nama : Muhammad Riza

Fachruddin
Nim : 14150033
Kegagalan dan keberhasilan pada masa Orde Lama, Orde
Baru dan Reformasi

Orde lama merupakan konsep yang biasa dipergunakan untuk menyebut


suatu periode pemerintahan yang ditandai dengan berbagai penyimpangan
terhadap Pancasila dan UUD 1945. Kegagalan konstituante dalam
merumuskan undang undang dasar baru dan ketidakmampuan menembus
jalan buntu untuk kembali ke UUD 1945, telah mendoronng Presiden
soekarno pada tanggal 5 juli mengeluarkan Dekrit Presiden. Tindak lanjut
dari dekrit presiden tanggal 5 juli 1959 adalah pembentukn cabinet baru
yang diberi nama Kabinet Karya. Dalam prakteknya (atau masa Orde Lama),
lembaga lembaga Negara yang ada belum dibentuk berdasarkan UUD
1945sehingga sifatnya masih sementara.

Dalam masa ini, Presiden selaku pemegang kekuasaan eksekutif dan


pemegang kekuasaan legislative (bersama sama dengan DPRGR) telah
menggunakan kekuasaannya dengan tidak semestinya. Penyimpangan
terhadap Pancasila dan UUD 1945 terus berlangsung. Ketetapan MPRS No.
III/MPRS/1963 tentang pengangkatan presiden seumur hidup jelas
bertentangan dengan UUD 1945. pendek kata, periode pemerintahan antara
tahun 1959-1965 ditandai oleh berbagai penyelewengan wewenang dan
penyimpangan tarhadap pancasila dan UUD 1945 sehingga disebut sebagai
masa orde lama. Hampir semua kebijaksanaan yang dikeluarkan pemerintah
sangat menguntungkan PKI.
Berikut adalah analisis dimana kegagalan dan keberhasilan pada masa orde
lama:

Kegagalan
1. Banyaknya terjadi pemberontakan
2. Seringnya terjadi pergantian kabinet
3. Terjadinya krisis ekonomi
4. Munculnya gerakan 30s pki yang sangat merugikan bangsa indonesia
5. Era "Demokrasi Terpimpin", yaitu kolaborasi antara kepemimpinan PKI dan
kaum borjuis nasional dalam menekan pergerakan-pergerakan independen
kaum buruh dan petani, gagal memecahkan masalah-masalah politis dan
ekonomi yang mendesak. Pendapatan ekspor menurun, cadangan devisa
menurun, inflasi terus menaik dan korupsi birokrat dan militer menjadi
wabah.

Penyimpangan Sistem Pemerintahan Orde Lama


MPRS mengangkat ir.Soekarno sebagai presiden seumur hidup
Penyimpangan ideologis, konsepsi Pancasila berubah menjadi
NASAKOM (nasionalis, agama, komunis)

1
Kaburnya politik luar negeri yang bebas aktif menjadi "politik poros-
porosan" (mengakibatkan indonesia keluar dari PBB)
DPR hasil pmlu 1955 dibubarkan presiden
Hak budget DPR tidak brjln lagi stlh th 1960

Kelebihan

1. Indonesia berhasil merebut kemerdekaan


2. Indonesia berhasil mempertahankan kemerdekaan Indonesa
3. Indonesia berhasil merebut kembali Irian Barat
4. Dilakukannya Pemilihan Umum untuk yang pertama kalinya.

Orde Baru

Orde Baru adalah sebutan bagi masa pemerintahan Presiden Soeharto


di Indonesia. Orde Baru menggantikan Orde Lama yang merujuk kepada era
pemerintahan Soekarno. Orde Baru hadir dengan semangat "koreksi total"
atas penyimpangan yang dilakukan oleh Soekarno pada masa Orde Lama.

Orde Baru berlangsung dari tahun 1966 hingga 1998. Dalam jangka waktu
tersebut, ekonomi Indonesia berkembang pesat meskipun hal ini terjadi
bersamaan dengan praktik korupsi yang merajalela di negara ini. Selain itu,
kesenjangan antara rakyat yang kaya dan miskin juga semakin melebar.

Analisis kegagalan dan keberhasilan dalam masa pemerintahan Orde Baru;

Kegagalan

Kurangnya pembangunan mental para pelaksana pemerintahan.


Korupsi, kolusi dan nepotisme (kkn) menjadi budaya para pejabat
negara, aparat penegak hukum dan pengusaha.
Indonesia terperangkap pada utang luar negeri yang besarnya
mencapai US$137 Miliar.
Adanya ketidakadilan di bidang politik, ekonomi dan hukum.
Pemerintahan orde baru yang dipimpin oleh Presiden Soeharto tidak
konsisten dan konsekuen terhadap tekad awal Orde Baru.
Munculnya keinginan untuk terus menerus mempertahankan
kekuasaannya.

2
Sebagian anggota MPR diangkat berdasarkan hubungan kekeluargaan
(nepotisme)
Sekitar 40 lebih bank bermasalah dilikuidasi pemerintah
Pertumbuhan ekonomi menjadi minus sekitar 20%-30%
Sejak Juli 1997 ,nilai tukar rupiah terhadap dollar as merosot drastis
dan hanya tinggal bernilai 30%

Penyimpangan Sistem Pemerintahan Orde Baru

Pembangunan Indonesia yang tidak merata dan timbulnya


kesenjangan pembangunan antara pusat dan daerah, sebagian
disebabkan karena kekayaan daerah sebagian besar disedot ke pusat
Munculnya rasa ketidakpuasan di sejumlah daerah karena
kesenjangan pembangunan, terutama di Aceh dan Papua
Kecemburuan antara penduduk setempat dengan para transmigran
yang memperoleh tunjangan pemerintah yang cukup besar pada
tahun-tahun pertamanya
Bertambahnya kesenjangan sosial (perbedaan pendapatan yang tidak
merata bagi si kaya dan si miskin)
Pelanggaran HAM kepada masyarakat non pribumi (terutama
masyarakat Tionghoa)
Kritik dibungkam dan oposisi diharamkan
Kebebasan pers sangat terbatas, diwarnai oleh banyak koran dan
majalah yang dibredel
Penggunaan kekerasan untuk menciptakan keamanan, antara lain
dengan program "Penembakan Misterius"
Tidak ada rencana suksesi (penurunan kekuasaan ke
pemerintah/presiden selanjutnya

Kelebihan / keberhasilan

1. Pemerintah berhasil melakukan keberhasilan ekonomi dan peningkatan


jumlah infrastuktur.
2. Melakukan pembangunan ekonomi.
3. Meningkatnya sarana dan prasarana fisik yang dapat dinikmati oleh
sebgaian besar masyarakat indonesia.
4. Gerakan 30 S PKI berhasil ditumpas

3
5. Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong (DPR-GR) melakukan pembersihan
terhadap anggotanya dengan memecat 65 orang anggotanya yang mewakili
PKI dan ormas-ormasnya.
6. Indonesia menjadi anggota PBB
7. Pemerintah berhasil melakukan penghentian konfrontasi dengan Malaysia
8. Pemerintah berhasil menekan laju pertumbuhan penduduk
9. Swasembada pangan

Masa reformasi

Masa reformasi di Indonesia dimulai sejak runtuhnya rezim orde baru yaitu
sejak tanggal 21 Mei 1998. Presiden pertama pada era reformasi adala B.J.
Habibie, presiden ke-3 RI. Masa reformasi masih berlangsung hingga
sekarang. Berikut analisis pemerintahan di masa reformasi mulai dari bapak
presiden habibie sampai di era pemerintahannya Bapak Jokowi.

Kegagalan
1. Timor Timur lepas dari wilayah republik indonesia
2. Konflik antar kelompok etnis bermunculan di berbagai daerah
3. Adanya perangkapan jabatan yang membuat pejabat bersangkutan tidak dapat berkonsentrasi
penuh pada jabatan publik yang diembannya

(Penyimpangan) pada masa Reformasi


Belum terlaksananya kebijakan pemerintahan Habibie karena pembuatan perudang-
undangan menunjukkan secara tergesa-gesa, sekalipun perekonomian menunjukkan
perbaikan dibandingkan saat jatuhnya Presiden Soeharto.
Kasus pembubaran Departemen Sosial dan Departemen Penerangan pada masa
pemerintahan Abdurachman Wahid, menciptakan persoalan baru bagi rakyat banyak
karena tidak dipikirkan penggantinya.
Ada perseteruan antara DPR dan Presiden Abdurachman Wahid yang berlanjut dengan
Memorandum I dan II berkaitan dengan kasus Brunei Gate dan Bulog Gate,
kemudian MPR memberhentikan presiden karena dianggap melanggar haluan negara.
Baik pada masa pemerintahan Abdurachman Wahid maupun Megawati, belum
terselesaikan masalah konflik Aceh, Maluku, Papua, Kalimantan Tengah dan ancaman
disintegrasi lainnya.

4
Belum maksimalnya penyelesaian masalah pemberantasan KKN, kasus-kasus
pelanggaran HAM, terorisme, reformasi birokrasi, pengangguran, pemulihan investasi,
kredibilitas aparatur negara, utang domestik, kesehatan dan pendidikan serta kerukunan
beragam.

Kelebihan / keberhasilan

1. Praktik Korupsi,Kolusi dan Nepotisme (kkn) di kalangan para pejabat pemerintahan dan
pengusaha dalam kegiatan perekonomian nasoinal semakin banyak ditemukan bukti-buktinya.
2. Pemerintah tidak lagi otoriter dan terjadi demokratisasi di bidang politik
3. Peranan militer di dalam bidang politik pemerintahan terus dikurangi

Anda mungkin juga menyukai