Anda di halaman 1dari 15

BAB II

PEMBAHASAN
Reformasi merupakan suatu perubahan tatanan perikehidupan lama menjadi
perikehidupan baru yang lebih baik. Terjadinya peristiwa reformasi merupakan hal yang
sudahdirunggu-tunggu oleh seluruh bangsa Indonesia mengingat banyak penderitaan yang
sudahmereka alami selama berada dibawah keotoriteran seorang Soeharto. Peristiwa
reformasi inidiwujudkan dengan mengundurkan dirinya Soeharto dari jabatan sebagai
presiden Republik Indonesia.
A. FAKTOR PENYEBAB PERISTIWA REFORMASI
Banyak hal yang mendorong terjadinya peristiwa reformasi,yaitu terjadinya
berbagaimacam krisis. Terutama ketidakadilan dalam bidang politik,ekonomi dan hukum.
Tekad OrdeBaru pada awal kemunculannya pada tahun 1966 adalah akan melaksanakan
Pancasiladan UUD 1945 secara murni dan konsekuen dalam tatanan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Setelah Orde
Baru memegang tumpuk kekuasaandalam mengendalikan pemerintahan,muncul suatu
keinginan untuk terus menerus mempertahankan kekuasaannya atau status quo. Hal ini
menimbulkan akses-akses nagatif,yaitu semakin jauh dari tekad awal Orde Baru tersebut.
Akhirnya penyelewengandan penyimpangan dari nilai-nilai Pancasila dan ketentuan-
ketentuan yang terdapat pada UUD 1945, banyak dilakukan pada pemerintahan masa orde
baru.
1. Krisis Politik
Permasalahan politik muncul karena demokrasi yang tidak dilaksanakan
dengansemestinya, sehingga terdapat kesan bahwa kedaulatan berada di tangan
pihak/kelompok tertentu bahkan lebih banyak dipegang oleh kelompok penguasa. Segala
kebijakan yangdibuat oleh pemerintah orde baru selalu dengan alasan dalam kerangka
pelaksanaandemokrasi Pancasila,namun yang sebenarnya terjadi adalah dalam
rangkamempertahankan kekuasaan penguasanya (Soeharto). Padahal dalam UUD 1945
Pasal 2telah disebutkan bahwa kedaulatan adalah ditangan rakyat dan dilaksanakan
sepenuhnyaoleh MPR´. Pada dasarnya secara hokum kedaulatan rakyat tersebut dilakukan
oleh MPR sebagai wakil-wakil rakyat, namun faktanya angora MPR sudah diatur dan
direkayasa, sehingga sebagian besar anggota MPR diangkat berdasarkan ikatankekeluargaan
(nepotisme).
Keadaan ini mendorong munculnya rasa tidak percaya dari masyarakat terhadapwakil-wakil
mereka tersebut (MPR & DPR). Ketidakpercayaan tersebutlah yangmendorong munculnya
gerakan reformasi. Selain itu,pada masa orde baru pemerintah juga tidak berhasil
membangun kehidupan politik yang terbuka ,demokratis,jujur danadil. Pemerintah bersikap
tertutup.otoriter dan personal. Masyarakat yang memnerikankritik terhadap pemerintah
akan dianggap anti pemerintah,menghina kepala Negara,dananti pancasila. Akibatnya
kehidupan berbangsa dan bernegara yang demokratis tidak terwujud. Golkar yang menjadi
partai besar pada masa itu doperalat oleh pemerintah orde baru untuk mengamankan
kehendak penguasa.
Kehidupan politik pada masa orde baru memang bersifat represif, yaitu adanyatekanan yang
kuat dari pemerintah terhadap pihak oposisi atau orang-orang yang berpikir kritis,dimana
cirri-ciri kehidupan politik yang represif diantaranya adalah :
a. Setiap orang atau kelompok yang mengkritik kebijakan pemerintah dituduh
sebagaitindakan subversif (menentang Negara Kesatuan Republik Indonesia).
b. Pelaksanaan Lima Paket UU Politik yang melahirkan demokrasi semu atau
demokrasirekayasa
c. Terjadinya KKN yang merajalela dan masyarakat tidak memiliki kebebasan untuk
mengontrolnya.
d. Pelaksanaan dwi fungsi ABRI yang memasung kebebasan setiap warga Negara
sipiluntuk ikut berpartisipasi dalam pemerintah
e. Terciptanya masa kekuasaan presiden yang tak terbatas. Mekipun Soeharto
terpilihmenjadi presiden melalui sidang Umum MPR namun pemilihan tersebut
merupakanhasil rekayasa dan tidak demokratis.
Gerakan reformasi menuntut terjadinya perombakan/reformasi total disegala bidang
termasuk keanggotaan MPR,DPR yang menurut masyarakat sarat dengan unsure KKN.
Gerakan reformasi juga menuntut agar dilakukan pembaharuan terhadap lima paket
undang-undang politik yang dianggap menjadi sumber ketidakadilan,yaitudi antaranya :
a. UU No 1 Tahun 1985 tentang pemilihan umum
b. UU No 2 Tahun 1985 tentang Susunan,Kedudukan,Tugas,dan Wewenang DPR/MPR
c. UU No 3 Tahun 1985 tentang Partai Politik dan Golongan Karya
d. UU No 5 Tahun 1985 tentang Referendum
e. UU No 8 Tahun 1985 tentang Organisasi Massa
Kondisi dan situasi politik di Indonesia semakin memburuk setelah terjadinya peristiwa
kelabu pada tanggal 27 Juli 1996. Peristiwa ini muncul sebagai akibatterjadinya pertikaian di
dalam internal Partai Demokrasi Indonesia. Krisis politik sebagaisalah satu factor pendorong
reformasi bukan hanya menyangkut masalah internal PDIsaja namun masyarakat menuntut
adanya reformasi baik didalam kehidupan masyarakat maupun pemerintah Indonesia. Pada
masa itu sikap pemerintah akan sangat kerasterhadap siapapun yang berani memberikan
kritik maupun menentang terhadap kebijakan pemerintah. Selain itu masyarakat juga
menuntut adanya pembatasan masa jabatan presiden.
2. Krisis Hukum
Rekayasa-rekayasa yang dibangun pemerintahan Orde Baru tidak terbatas pada bidang
politik. Dalam bidang hukum pun, pemerintah melakukan intervensi.Artinya, kekuasaan
peradilan harus dilaksanakan untuk melayani kepentingan para penguasa dan bukan untuk
melayani masyarakat dengan penuh keadilan.Bahkan, hukum sering dijadikan alat
pembenaran para penguasa.
Kenyataan itu bertentangan dengan ketentuan pasa 24 UUD 1945 yang menyatakan
bahwa kehakiman memiliki kekuasaan yang merdeka dan terlepas dari kekuasaan
pemerintah (eksekutif). Dengan adanya ketidakadilan-ketidakadilan di bidanghokum
tersebut mendorong masyarakat untuk menuntut adanya reformasi. Mahasiswa sebagai
salah satu motor penggerak adanya reformasi juga melakukan tuntutan dalam bidang
hukum agar dapat mendudukkan masalah-masalah hukum pada kedudukan atau posisi yang
sesunggunya.
3. Krisis Ekonomi
Dengan adanya krisis yang melanda Negara-negara Asia Tenggara pada bulan Juli 1996
ternyata juga mempengaruhi kondisi perekonomian Indonesia. Indonesia belum mampu
menghadapi krisis global yang melanda dunia. Krisis ekonomi Indonesia diawali dengan
melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat. Pada tanggal 1 Agustus
1997, nilai tukar rupiah turun dari Rp 2,575.00 menjadi Rp 2,603.00per dollar Amerika
Serikat. Pada bulan Desember 1997, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat turun
menjadi Rp 5,000.00 per dollar. Bahkan, pada bulan Maret 1998, nilai tukar rupiah terus
melemah dan mencapai titik terendah, yaitu Rp 16,000.00 per dollar.
Ketika nilai tukar rupiah semakin melemah maka pertumbuhan menjadi 0% dan
berakibat pada iklim bisnis yang semakin lesu. Akibatnya banyak perusahaan ditutup yang
berimbas pada naiknya jumlah pengangguran dan naiknya tingkat kemiskinan. Selain itu,
daya beli menjadi rendah dan sulit mencari bahan- bahan kebutuhan pokok. Kondisi
moneter Indonesia mengalami keterpurukan yaitu dengan di likuidasikannya sejumlah bank
pada akhir tahun 1997. Sementara itu untuk membantu bank bank yang bermasalah,
pemerintah membentuk Penyehatan Perbankan Nasional (KLBI ). Namun usaha yang
dilakukan pemerintah ini tidak memberikan hasil karena pinjaman bank-bank bermasalah
tersebut semakin bertambah besar dan tidak dapat dikembalikan begitu saja. Krisis ekonomi
yang melanda Indonesia tidak dapat dipisahkan dari berbagai kondisi, seperti:
a. Hutang luar negeri
Indonesia yang sangat besar menjadi penyebab terjadinya krisis ekonomi. Meskipun,
hutang itu bukan sepenuhnya hutang Negara (hutang swasta),tetapi sangat besar
pengaruhnya terhadap upaya-upaya untuk mengatasi krisis ekonomi. Utang yang menjadi
tanggungan Negara hingga 6 Februari 1998 mencapai 63,462 miliar dollar AS, sedangkan
hutang swasta mencapai 73,962 miliar dollar AS. Akibat dari hutang tersebut maka
kepercayaan luar negeri terhadap Indonesia semakin menipis. Keadaan seperti ini juga
dipengaruhi oleh keadaan perbankan Indonesia yang dianggap tidak sehat karena adanya
kolusi dan korupsi serta tingginya kredit macet.
b. Industrialisasi
Pemerintah Orde Baru ingin menjadikan negara RI sebagai Negara industri.Keinginan
itu tidak sesuai dengan kondisi nyata masyarakat Indonesia. Masyarakat Indonesia
merupakan sebuah masyarakat agraris dengan tingkat pendidikan yangsangat rendah (rata-
rata).
c. Pemerintahan Sentralistik
Pemerintahan Orde Baru sangat sentra listik sifatnya sehingga semua kebijakan
ditentukan dari Jakarta. Oleh karena itu, peranan pemerintah pusat sangat menentukan dan
pemerintah daerah hanya sebagai kepanjangan tangan pemerintah pusat. Pelaksanaan
poitik sentra listik ini terlihat dari sebagian besar kekayaan di daerah-daerah diangkut ke
pusat. Hal ini menimbulkan ketidak puasan pemerintah dan rakyatdi daerah terhadap
pemerintah pusat.
Krisis moneter tidak hanya menimbulakan kesulitan keuangan Negara tetapi
jugatelah menghancurkan keuangan nasional. Mamasuki tahun anggaran 1998/1999
krisismoneter yelah mempengaruhi aktivitas ekonomi lainnya. Kondidsi perekonomian
semakin memburuk karena pada akhir 1997 persediaan sembako di pasaran mulai menipis.
Hal ini mengakibatkan harga-harga barang naik secara tidak terkendali. Kelaparan dan
kekurangan makanan mulai melanda masyarakat.
Untuk mengatasi kesulitan moneter,pemerintah meminta bantuan IMF. Namunkucuran
dana daii IMF yang sangat diharapkan oleh pemerintah belum terrealisasiwalaupun pada
tanggal 15 Januari 1998 Indonesia telah ,menandatangani 50 butir kesepakatan ( letter of
intent atau LOL) dengan IMF. Beban kehidupan masyarakat pun semakin berat ketika pada
tanggal 12 Mei 1998 pemerintah mengumumkan kenaikan ongkos angkutan dan BBM.
Dengan itu,barang kebutuhan ikut naik dan masyarakatsemakin sulit memenuhi kebutuhan
hidup.
4. Krisis Kepercayaan
Dengan adanya krisis ekonomi.politik dan hokum mengakibatkan adanya krisis
kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Masyarakat menjadi hilang kepercayaan
kepada pemerintah. Dengan adanya berbagai penderitaan ekonomi dan politik yang dialami
masyarakat mendorong terjadinya perilaku negative dan anarkhis. Beban yang semakin
berat serta tidak adanya kepastian kapan berakhirnya penederitaan yang mereka alami
mengakibatkan masyarakat frustasi dan semakin membuat masyarakat tidak percaya
kepada pemerintah. Ketidak puasan ini ditunjukkan dengan melakukan demonstrasi besar-
besaran yang banyak berakhir pada kerusuhan yang memakan banyak korban di beberapa
daerah.
B. KRONOLOGIS PERISTIWA REFORMASI/BERAKHIRNYA MASA
JABATANSOEHARTO
a. 22 Januari 1998
Rupiah tembus 17.000,- per dolar AS, IMF tidak menunjukkan rencana bantuannya.
b. 12 Februari 1998
Soeharto menunjuk Wiranto, menjadi Panglima Angkatan Bersenjata.
c. 5 Maret 1998
20 Mahasiswa Universitas Indonesia mendatangi gedung DPR/MPR untuk menyatakan
penolakan terhadap pidato pertanggung jawaban presiden yang disampaikan pada
SidangUmum MPR dan menyerahkan agenda Reformasi Nasional. Mereka diterima oleh
fraksi ABRI.
d. 10 Maret 1998
Soeharto terpilih kembali untuk masa jabatan lima tahun yang ketujuh kali dengan
menggandeng B.J. Habibie sebagai Wakil Presiden.
e. 14 Maret 1998
Soeharto mengumumkan cabinet baru yang dibamai dengan Kabinet Pembangunan VII.
Bob Hasan dan anak Soeharto, Siti Hardiyanti Rukmana terpilih sebagai menteri.
f. 1 Mei 1998
Soeharto melalui Menteri Dalam Negeri Hartono dan Menteri Penerangan Alwi Dahlan
mengatakan bahwa reformasi baru bisa dimulai tahun 2003.
g. 2 Mei 1998
Pernyataan itu diralat dan kemudian dinyatakan bahwa Soeharto mengatakan reformasi
bisa dilakukan sejak sekarang (1998).
h. 4 Mei 1998
Harga BBM meroket 71%, disusul 3 hari kerusuhan di Medan dengan korban sedikitnya 6
meninggal.
i. 7 Mei 1998
Peristiwa Cimanggis, bentrokan antara mahasiswa dan aparat keamanan terjadi
dikampus Fakultas Teknik Universitas Jayabaya, Cimanggis yang mengakibatkan
sedikitnya 52 mahasiswa dibawa ke RS Tugu Ibu, Cimanggis. Dua di antaranya
terkenatembakan di leher dan lengan kanan, sedangkan sisanya cedera akibat pentungan
rotandan mengalami iritasi mata akibat gas air mata.
j. 8 Mei 1998
Peristiwa Gejayan, 1 mahasiswa Yogyakarta tewas terbunuh.
k. 9 Mei 1998
Soeharto Berangkat seminggu ke Mesir untuk menghadiri pertemuan KTT G-15. Ini
merupakan lawatan terakhirnya keluar negeri sebagai Presiden RI.
l. 12 Mei 1998
Tragedi Trisakti, 4 Mahasiswa Trisakti terbunuh.
m. 13 Mei 1998
Kerusuhan Mei 1998 pecah di Jakarta. Kerusuhan juga terjadi di kota Solo. Soehartoyang
sedang menghadiri pertemuan negara-negara berkembang G-15 di Kairo, Mesir,
memutuskan untuk kembali ke Indonesia. Sebelumnya, dalam pertemuan tatap
mukadengan masyarakat Indonesia di Kairo, Soeharto menyatakan akan mengundurkan
diridari jabatannya sebagai presiden. Etnis Tionghoa mulai eksodus meninggalkan
Indonesia.
n. 1 4 Mei 1998
Demonstrasi terus bertambah besar hampir di seluruh kota-kota di Indonesia,
demonstranmengepung dan menduduki gedung-gedung DPRD di daerahdaera

o. 18 Mei 1998
Ketua MPR yang juga ketua Partai Golkar, Harmoko, meminta Soeharto untuk turun dari
jabatannya sebagai presiden. Jenderal Wiranto mengatakan bahwa pernyataan Harmoko
tidak mempunyai dasar hokum. Wiranto mengusulkan pembentukan "Dewan Reformasi".
Gelombang pertama mahasiswa dari FKSMJ, ForumKota, UI dan HMI MPO memasuki
halaman dan menginap di Gedung DPR/MPR.Mahasiswa menduduki Gedung DPR/MPR.
p. 19 Mei 1998
Soeharto berbicara di TV, menyatakan dia tidak akan turun dari jabatannya,
tetapimenjanjikan pemilu baru akan dilaksanakan secepatnya. Beberapa tokoh
Muslim,termasuk Nurcholish Madjid dan Abdurrahman Wahid, bertemu dengan
Soeharto. Ribuan mahasiswa menduduki Gedung DPR/MPR, Jakarta. Dilaporkan
Bentrokan terjadi dalam demonstrasi di Universitas Airlangga, Surabaya.
q. 20 Mei 1998
Amien Rais membatalkan rencana demonstrasi besar-besaran di Monas, setelah
80.000tentara bersiaga di kawasan Monas. 500.000 orang berdemonstrasi di Yogyakarta,
termasuk Sultan Hamengkubuwono X. Demonstrasi besar lainnya juga terjadi
diSurakarta, Medan, Bandung. Harmoko mengatakan Soeharto sebaiknya
mengundurkandiri pada Jumat, 22 Mei, atau DPR/MPR akan terpaksa memilih presiden
baru. Sebelasmenteri kabinet mengundurkan diri, termasuk Ginandjar Kartasasmita, milyuner
kayu BOb Hasan, dan Gubernur Bank Indonesia Syahril Sabirin.

r. 21 Mei 1998
Soeharto mengumumkan pengunduran dirinya pada hari Kamis 21 Mei 1998 Pukul 09.00
WIB di Istana Merdeka. Wakil Presiden B.J. Habibie menjadi presiden baruIndonesia.
Jenderal Wiranto mengatakan ABRI akan tetap melindungi presiden danmantan-mantan
presiden. Terjadi perdebatan tentang proses transisi ini. Yusril IhzaMahendra, salah satu
yang pertama mengatakan bahwa proses pengalihan kekuasaanadalah sah dan
konstitusional.
s. 22 Mei1998
Habibie mengumumkan susunan “Kabinet Reformasi”. Letjen Prabowo Subiyantodicopot
dari jabatan Panglima Kostrad. Di Gedung DPR/MPR, bentrokan hampir terjadi antara
pendukung Habibie yang memakai simbol-simbol dan Atribut keagamaan dengan
mahasiswa yang masih bertahan di Gedung DPR/MPR. Mahasiswa menganggap bahwa
Habibie masih tetap bagian dari Rezim Orde Baru. Tentara mengevakuasi mahasiswa
dariGedung DPR/MPR ke Universitas AtmaJaya.
C. TOKOH-TOKOH REFORMASI
Terdapat nama-nama yang mencuat seiring terjadinya peristiwa reformasi,
dimanamereka dianggap sebagai pahlawan proklamasi yang kedua oleh masyarakat.
Mereka adalah B.J Habibie, Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Megawati Soekarno Putri, Susilo
Bambang Yudhoyono (SBY). Mereka dianggap sebagai pahlawan yang akan membawa
masyarakat kearah kehidupan yang lebih baik dalam tatanan Indonesia yang baru. Namun
kenyataannya banyk sekali penyimpangan yang terjadi.
B.J. HABIBIE
Masa pemerintahan Habibie ditandai dengan dimulainya kerjasama dengan Dana
Moneter Internasional untuk membantu dalam proses pemulihan ekonomi. Selain
itu,Habibie juga melonggarkan pengawasan terhadap media massa dan kebebasan
berekspresi. Kejadian penting dalam masa pemerintahan Habibie adalah keputusannya
untuk mengizinkan Timor Timur untuk mengadakan referendum yang berakhir dengan
berpisahnya wilayah tersebut dari Indonesia pada Oktober 1999. Keputusan tersebut
terbukti tidak populer di mata masyarakat sehingga hingga kini pun masa pemerintahan
Habibie sering dianggap sebagai salah satu masa kelam dalam sejarah Indonesia.
ABDUR RAHMAN WAHID (Gus Dur)
Pada pemilu yang diselenggarakan pada 1999 partai PDI-P pimpinan Megawati
Soekarnoputri berhasil meraih suara terbanyak (sekitar 35%). Tetapi karena jabatan
presidenmasih dipilih oleh MPR saat itu, Megawati tidak secara langsung menjadi presiden.
Abdurrahman Wahid, pemimpin PKB, partai dengan suara terbanyak kedua saat itu, terpilih
kemudian sebagai presiden Indonesia ke-4.
Megawati sendiri dipilih Gus Dur sebagai wakil presiden. Masa pemerintahan
Abdurrahman Wahid diwarnai dengan gerakan-gerakan separatisme yang makin
berkembang di Aceh, Maluku dan Papua. Selain itu, banyak kebijakan Abdurrahman Wahid
yang ditentang oleh MPR/DPR. Beberapa catatan penting pada masa pemerintahan Gus Dur
diantaranya adalah : Tingginya jadwal kunjungan keluar negeri tanpa memberikan nilai lebih
untuk negeri ini, Meningkatnya secara tajam pembabatan hutan di negeri ini, yang
dampaknya dapat kita rasasakan akhir-akhir ini, dan Impotennya fungsi ABRI dan nyaris
tergantikan oleh pasukan khusus yang dibuat oleh Gus Dur dengan nama Pagar Nusa,
dimana keberadaan “ pasukan khusus “ ini sering menimbulkan keresahan dimasyarakat.
Pada 29 Januari 2001, ribuan demonstran berkumpul di Gedung MPR dan meminta Gus
Dur untuk mengundurkan diri dengan tuduhan korupsi. Di bawah tekanan yang besar,
Abdurrahman Wahid lalu mengumumkan pemindahan kekuasaan kepada wakil presiden
Megawati Soekarno Putri. Melalui Sidang Istimewa MPR pada 23 Juli 2001, Megawati
secararesmi diumumkan menjadi presiden Indonesia yang ke 5.
MEGAWATI SOEKARNO PUTRI
Megawati dilantik di tengah harapan akan membawa perubahan kepada Indonesia
karena merupakan putri presiden pertama Indonesia, Soekarno. Meski ekonomi Indonesia
mengalami banyak perbaikan, seperti nilai mata tukar rupiah yang lebih stabil, namun
Indonesia pada masa pemerintahannya tetap tidak menunjukkan perubahan yang
berartidalam bidang-bidang lain. Selain itu juga terdapat beberapa catatan penting pada
masa pemerintahan Megawatiyang tentunya masi teringat dengan jelas di pikiran seluruh
rakyat Indonesia. Diantaranya adalah : Terlalu masuknya Taufik Kiemas dalam urusan
kenegaraan menjadikan Republik ini seakan dipimpin oleh dua Presiden. Hal ini Nampak dari
tidak adanya ketegasan Megawati dalam setiap keputusan yang diambilnya selaku Presiden
RI. Dalam kepemimpinan Megawati inilah juga asset-aset Negara yang penting serta vital
banyak terjual kepihak asing. Diantaranya adalah Blok Cepu. Sebuah keputusan yang sangat
merugikan negeri ini. Popularitas Megawati yang awalnya tinggi di mata masyarakat
Indonesia, menurun seiring dengan waktu. Hal ini ditambah dengan sikapnya yang jarang
berkomunikasi dengan masyarakat sehingga mungkin membuatnya dianggap sebagai
pemimpin yang 'dingin’. Megawati menyatakan pemerintahannya berhasil dalam
memulihkan ekonomi Indonesia, dan pada 2004, maju ke Pemilu 2004 dengan harapan
untuk mempertahankan kekuasaannya sebagai seorang Presiden Republik Indonesia.
SUSILO BAMBANG YUDHOYONO
Pada tahun 2004, Indonesia menyelenggarakan pemilu presiden secara langsung
pertamanya. Ujian berat dihadapi Megawati untuk membuktikan bahwa dirinya masih bisa
diterima mayoritas penduduk Indonesia. Dalam kampanye, seorang calon dari partai baru
bernama Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono, muncul sebagai saingan yang hebat
baginya. Partai Demokrat yang sebelumnya kurang dikenal, menarik perhatian masyarakat
dengan pimpinannya, Yudhoyono, yang karismatik dan menjanjikan perubahan kepada
Indonesia. Karisma Yudhoyono berhasil menarik hati mayoritas pemilih dan Demokrat
memenangkan pemilu legislatif pada awal 2004, yang diikuti kemenangan Yudhoyono pada
pemilihan presiden.

D. KEBIJAKAN-KEBIJAKAN PADA MASA REFORMASI


Kebijakan Pada Masa Pemerintahan BJ.Habibie
Kebijakan yang diambil pada masa pemeintahan BJ Habibie diantaranya adalah :
a. Kebijakan dalam bidang politik dan Hukum
Reformasi dalam bidang politik berhasil mengganti lima paket undang-undang masaOrde
Baru dengan tiga undang-undang politik yang lebih demokratis. Undang undang tersebut
adalah :
1. UU No. 2 Tahun 1999 tentang Partai Politik.
2. UU No. 3 Tahun 1999 tentang Pemilihan Umum.
3. UU No. 4 Tahun 1999 tentang Susunan dan Kedudukan DPR/MPR
b. Membentuk Kabinet Reformasi Pembangunan
Pada tanggal 22 Mei 1998 Habibie membentuk cabinet baru yang dinamai Kabinet
Reformasi Pembangunan. Kabinet itu terdiri atas 16 orang menteri dan para menteri
tersebut diambil daari unsure unsure militer (ABRI), Golkar,PPP dan PDI.
c. Mengatasi masalah dwi fungsi ABRI
Setelah dilaksanakannya reformasi, peran ABRI di Perwakilan Rakyat DPR mulai
dikurangi secara bertahap yaitu dari 75 orang menjadi 38 orang. Langkah lain yang
ditempuh adalah pemisahan angkatan yang semula terdiri atas Angkatan darat, laut,
udaraserta kepolisian. Kemudian Polri berubah menjadi Kepolisian Negara dan istilah ABRI
pun berubah menjadi TNI yang terdiri atas angkatan darat, laut dan udara. Mulai tanggal15
Mei 1999.
d. Mengadakan Sidang Istimewa.
Sidang Istimewa yang dilaksanakan 10-13 November 1998 diharapkan MPR benar-benar
menyurahkan aspirasi masyarakat dengan perdebatan yang lebih terbuka dan
dapatmenampung aspirasi masyarakat. Hasil rapat tersebut menghasilkan 12 ketetapan.
e. Kebijakan dalam bidang ekonomi
Untuk memperbaiki perekonomian yang terpuruk, terutama dalam sektor perbankan,
pemerintah membentuk Badan Penyehatan Perbankan Nasional ( BPPN). Selanjutnya
pemerintah mengeluarkan UU No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli
danPersaingan Tidak Sehat, serta UU No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.
Selain itu, yang dilakukan Habibie adalah merekapitulasi perbankan, merekonstruksi
perekonoian Indonesia, melikuidasi bank bank yang bermasalah, menaikkan nilai tukar
rupiah terhadap dollar Amerika Serikat hingga dibawah Rp 10.000,
danmengimplementasikan reformasi yang diisyaratkan IMF
f. Kebijakan menyampaikan pendapat dan pers
Kebebasan menyampaikan pendapat terlihat dari munculnya partai-partai politik dari
berbagai golongan dan ideologi. Masyarakat bisa menyampaikan kritik secara
terbukakepada pemerintah. Di samping kebebasan dalam menyatakan pendapat,
kebebasan jugadiberikan kepada pers. Reformasi dalam pers dilakukan dengan cara
menyederhanakan permohonan Surat Izin Usaha Penerbitan (SIUP).
g. Pelaksanaan pemilu
Pada masa pemerintahan Habibie, berhasil diselenggarakan pemilu multipartai
yangdamai dan pemilihan presiden yang demokratis. Pemilu tersebut diikuti oleh 48 partai
politik.
Kebijakan Pada Masa Pemerintahan Abdur Rahman Wahid
a. Meneruskan kehidupan yang lebih demokratis seperti pemerintahan
selanjutnya. Diantaranya dengan memberikan kebebasan berpendapat
dikalangan masyarakatminoritas, kebebasan beragama, memperbolehkan
kembali budaya Tiong Hoa.
b. Merestrukturisasi lembaga pemerintahan Dilakukan dengan menghapus
departemen yang dianggap tidak efisien Diantaranya adalah menghilangkan
departemen penerangan dan social untuk mengurangi pengeluaran anggaran,
membentuk Dewan Keamanan Ekonomi Nasional
Kebijakan Pada Masa Pemerintahan Megawati Soekarno Putri
a. Memilih dan menetapkanDilakukan dengan meningkatkan kerukunan antr
elemen bangsa dan menjaga persatuan dan kesatuan. Namun usaha ini
terganggu dengan terjadinya Peristiwa Bom BAli yang mengakibatkan turunnya
kepercayaan internasional.
b. Membangun tatanan politik yang baru Diwujudkan dengan dikeluarkannya UU
tentang Pemilu, susunan dan kedudukan MPR/DPR dan pemilihan presiden dan
wakil presiden.
c. Menjaga keutuhan NKRI Menindak setiap usaha yang mengancam kebutuhan
NKRI seperti kasus ceh, Ambon,Papua, dan Poso. Hal tersebut diberi perhatian
karena mengingat telah lepasnya Timor Timor dari RI.
d. Melanjutkan Amandemen 1945 Dilakukan agar lebih sesuai dengan dinamika
dan perubahan zaman.
e. Meluruskan otonomi daerah Keluarnya UU tentang otonomi daerah
menimbulkan penafsiran yang berbeda tentang pelaksanaan otonomi daerah
sehingga pelurusan dilakukan dengan pembinaan terhadap daerah.
Kebijakan Pada Masa Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono
a. Anggaran pendidikan ditingkatkan menjadi 20% dari keseluruhan AP
b. Konversi minyak tanah ke gas.
c. MemberikanBLT ( BAntuan Langsung Tunai)
d. Pembayaran utang secara bertahap terhadap badan PBB
e. Buy Back saham BUMN
f. Pelayanan UKM (Usaha Kecil Menengah) bagi rakyat kecil
g. Subsidi BBM
h. Memudahkan prosedur bagi inverstor asing untuk berinvestasi di Indonesia
i. Meningkatkan sector pariwisata dengan mencanangkan Visit Indonesia 2008
j. Pemberian bibit unggul terhadap petani
k. Pemberantasan korupsi melalui KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi).
BAB III
PENUTUP KESIMPULAN
Reformasi merupakan suatu perubahan tatanan perikehidupan lama menjadi
perikehidupan baru yang lebih baik. Faktor penyebab terjadinya peristiwa Reformasi
adalah karena adanya Krisis Politik, Ekonomi, Hukum dan Kepercayaan. Terjadinya
peristiwa reformasi karena didorong oleh beberapa krisis tadi mendorong aksi
mahasiswa menuntut reformasi demi kehidupan yang lebih baik mengingat akan
banyaknya penderitaan yang sudah dialami oleh rakyat. Karena paksaan dari
berbagai pihak itulah akhirnya Presiden Soeharto mengundurkan diri dari kedudukan
presiden pada tanggal 21 Mei 1998 dan kemudian digantikan oleh BJ Habibie sebagai
presiden RI. Tokoh-tokoh yang namanya mencuat sebagai tokoh Reformasi
diantaranya adalah B.J Habibie, Abdurrahman Wahid, Megawati Soekarno Putri, dan
Susilo Bambang Yudhoyono. Tokoh tokoh tersebut dianggap akan memperjuangkan
kesejahteraan rakyat, rakyat banyak menggantangkan nasib kepada tokoh-tokoh
tersebut. Namun pada kenyataannya sebagian besar dari mereka hanya menjadikan
momen kekuasaan mereka sebagai jembatan emas menuju jabatan RI - 1 (Presiden,
Penguasa ). Kebanyakan dari mereka tidak terlalu banyak merubah nasibrakyat
dilihat dari masih banyaknya masalah yang terjadi pada masa mereka. Terdapat
beberapa kebijakan yang dibuat pada masa Reformasi, mulai dari masa
pemerintahan Habibie hingga Susilo Bambang Yudhoyono untuk menyelesaikan
beberapa masalah dalam biding politik, hukum, ekonomi, dan social.
DAFTAR PUSTAKA
Rukiyati.2008.Pendidikan Pancasila.Yogyakarta:UNY PRESS
Budiarjo,Miriam.2008.Dasar Dasar Ilmu Politik.Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama
MAKALAH
PANCASILA DI ERA ORDE REFORMASI
D
I
S
U
S
U
N
OLEH:

K E LO M P O K 10 :

1. Dhea Shabilla Hilda ( 2218


2. Eka Kristina Br Hutabarat ( 2218053 )
3. Putri Saila Tumanggor ( 2218145 )
4. Putri Wulan Darih Yusuf ( 2218147 )
5. Riris Veronika Manik ( 2218161 )
6. Sonia Nursani Silalahi ( 2218198 )
7. Thiara Patrecia Siahan ( 2218

Dosen Pengampu : Suratno, M.Pd


Kelas : Farmasi 1 C

INSTITUT KESEHATAN DELI HUSADA DELITUA


FAKULTAS FARMASI PROGRAM SARJANA
T.A. 2022/2023
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa sebenarnya merupakan perwujudan dari
nilai-nilai budaya milik bangsa sendiri yang diyakini kebenarannya. Pancasila digali dari
budaya bangsa yang sudah ada, tumbuh, dan berkembang berabad-abad lamanya. Oleh
karena itu, Pancasila adalah khas milik bangsa Indonesia sejak keberadaannya sebagai sebuah
bangsa. Pancasila merangkum nilai-nilai yang sama yang terkandung dalam adat-istiadat,
kebudayaan, dan agama yang ada di Indonesia. Dengan demikian, Pancasila sebagai
pandangan hidup mencerminkan jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia.
Pancasila adalah ideologi dasar bangsa Indonesia, yaitu sebagai nilainilai yang
mendasari segala aspek kehidupan bermasyarakat rakyat Indonesia. Pancasila terdiri dari lima
sendi utama, yaitu: (1) Ketuhanan Yang Maha Esa; (2) Kemanusiaan yang adil dan beradab;
(3) Persatuan Indonesia; (4) Kerakyatan yang dipimpin oleh khidmat kebijaksaan dalam
permusyawaratan perwakilan; dan (5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pancasila yang lahir pada tanggal 1 Juni 1945 ini resmi ditetapkan sebagai dasar
Negara Indonesia dan masih terus digunakan hingga saat ini. Penerapannya berbeda sesuai
dengan masa yang ada. Di setiap masa, Pancasila mengalami perkembangan terutama dalam
mengartikan Pancasila itu sendiri. Dalam masa-masa tersebut, terdapat banyak hal yang
belum relevan dalam penerapan nilai-nilai luhur Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia.
Banyak penyimpangan yang terjadi.
Oleh karena itu, menarik rasanya untuk dibahas mengenai sejarah Pancasila sebagai ideologi
bangsa Indonesia serta perkembangan ideologi Pancasila pada masa Orde Lama, pada masa Orde
Baru, dan pada Era Reformasi.

B. Rumusan Masalah

Anda mungkin juga menyukai