Anda di halaman 1dari 16

OPERASI TRIKORA

Bila Febiyanti (18407141002)


APA ITU TRIKORA ?
• TRIKORA adalah Tri Komando rakyat, yang merupakan
konflik 2 tahun dilancarkan Indonesia untuk menggabungkan
wilayah Papua bagian barat, dengan melakukan berbagai
upaya pengembaliannya supaya menjadi pulau di indonesia
melalui berbagai persiapan seperti Militer, melakukan
Diplomasi, kebijakan ekonomi, dan Konfrontasi total.
AWAL
• Keinginan Belanda untuk menjajah kembali Indonesia dengan tidak
menyerahkan IrianBarat kepada pihak indonesia , dengan memperkuat
sistem pertahanan melalui pengiriman Batalyon AD mereka secara terus
menerus di irian Barat sehingga pasukan Perang mereka semakin kuat
• Pada hasil KMB tahun 1949 Indonesia dan belanda tidak mencapai
kesepakatan tetapi masalah Irian Barat ini akan dibicarakan satu tahun
kedepan
• Belanda mempercepat prgram pendidikan guna memepersiapkan
Kemerdekaan Papua Barat dengan mengadakan Akademi AL tahun 1956
dan tentara papua
• Tahun 1957 Indonesia tidak ingin kalah dengan melakukan tindakan
pembentukan provinsi irian Barat pada tanggal 17 Agustus 1956 dan
Zainal Abidin Syah sebagai gubernur pertamanya
Terbentuknya Trikora
• Tanggal 19 Desember 1961,Soekarno mengumumkan
pelakasanaan trikora melalui pidatoya di alun-alun Utara
Yogyakarta yang disampaikan langsung didepan massa,
isinya yaitu :

Isi Trikora
1. Gagalkan Pembentukan Negara Boneka Papua buatan
belanda
2. Kibarkan sang merah putih di irian Barat
3. Bersiaplah untuk mobilisasi umum guna mempertahankan
kemerdekaan dan kesatuan tanah air.
• Soekarno melalui keputusan Presiden No. 1 Tahun 1962
dengan menunjuk Jenderal soeharto sebagai panglima
perang Komando Mandala untuk melawan Belanda
merebut irian barat
• Pemerintah RI merencanakan operasi militer bersandikan
operasi trikora, semua angkatan perang RI dikerahkan
untuk merebut Irian Barat
• Beberapa pasukan Khusus seperti Komando Pasukan
gerak Tjepat AURI, RPKAD (TNI AD), dan Kopaska (TNI
AL) yang diperintahkan untuk menyelinap misi
penyusupan. Pasukan Kopaska ini menjadi ujung tombak
dalam pertempuran.
Rencana Komando Mandala
• Dalam rencana pelaksanaan Operasi Trikora Soeharto
membagi menjadi 3 fase yaitu
- fase Infiltrasi (diisipenyusupan-penyusupan pasukan kecil
ke daerah irian Barat),
- fase Eksploitase (merupakan fase serangan terbuka terhadap
induk pasukan musuh di biak dan semua posisi musuh yang
penting dan kemudian membebaskan Irian Barat), dan
- fase Konsolidasi (menjadi fase kemenangan diseluruh
wilayah irian barat setelah pembebasan)
Pertempuran-Pertempuran yang terjadi

• Pertempuran laut Aru terjadi tanggal 15 Januari 1962


• Penyusupan Komando Mandalam dengan kapal dan pesawt melalui
beberapa operasi yang dilakukan yaitu:
- Tanggal 23 Maret 1962 dari pos 101/Honggodo dikirim 23 orang
pasukan PG 600 berhasil mendarat di sungai Jera dan mengadakan
Sabotase
- Tanggal 13 Mei 1962 dari pos 102/Jembatan telah diberangkatakan
20 anggota brimob (resimen pelopor Brigde mobil Polisi)
- Pos 193/Hanilo tanggal 18 Maret mengirimkan PG 300 dan
mendarat di Pulau gag
- Tanggal 20 April 1962 dua pleton PG 300 mendarat di Pulau Waigo
• Operasi penerjunan Udara
Langsung ke Irian Barat
yaitu antara lain:
1. Operasi Banteng 1 dan 2
2. Operasi Garuda
3. Operasi Srigala
4. Operasi Naga
Pertempuran Laut Arafuru
Tujuan dari Pertempuran Laut
Aru ini yaitu guna
mendaratkan pasukan ke
wilayah irian Barat

Melalui misi Rahasia maka


dikeluarkanlah MTB (Motor
Torpedo Boat ) RI Harimau, RI
Matjan Tutul,dan RI Matjan
Kumbang
• Dalam operasi yang terjadi memberangkatkan tiga MTB yaitu RI
Matjan Tutul, RI Matjan Kumbang, dan RI Harimau. Sesuai intruksi
dari Kolonel Sudomo selaku yang ditunjuk sebagai Komando
operasi menyusun gugus tugas pasukan. Ri Matjan Tutul dengan
Komandan Kapten Wiranto serta diikuti Komondor Yos Sudarso, RI
Matjan Kumbang dipimpin Kapten Sidhoparomo, dan RI Harimau
dengan komandan Kapten Samuel Muda serta adanya kolonel
Sudomo dengan menggunakan nama Satuan tugas Khusus IX (STC-
19)
• Menjelang tanggal 15 Januari 1962 Kolonel Sudomo melakukan
brifing terkait rencana operasi yang mesti dilangsungkan,
menjelang malam MTB ini berjalan berurutan dan beriring-iringan
dengan hati-hati
• Pukul 20.25 ketiga MTB RI terdeteksi radarnya oleh letnan H Mucker Danoe yang berpatroli
menggunakan peswat Neptune
• pukul 21.45 pesawat Neptune tersebut mulai mengambil posisi siap menyerang dengan
menembakkan flare (Roket Suar)
• Dalam waktubersamaan RI Matjan Tutul mendeteksi dari jarak 9 mil siluet kapal perang milik
Belanda di arahLambung Kanan dan satu di lambung kiri serta sebuah fregat dan kapal
perusak (Destroyer)kelas Holland
• Sudomo memerintahkan ketiga kapal MTB ALRI putar halauan dan menghindari diri secepat-
cepatnya agar bisa kembali ke pamgkalan. RI Harimau melampaui lambung kiri, RI Matjan
Kumbang meruah halauan 239 derajat. Namun RI Matjan Tutul melakukan pengambilan
halauan 329 derajat yang mengarah ke posisi kapal Hr. Ms. Evertsen
• RI Matjan Tutul berhasil melakukan manuver guna mengalihkan perhatian kapal musuh
sehingga memusatkan penyerangan ke kapal Matjan tutul. Dan berkorbarlah pertempuran
laut yang tidak seimbang ini dengan kekuatan satu lawan empat (dua destroyer dan dua
pesawat udara) AL Belanda menembaki RI matjan Tutul dengan sangat gencar menggunakan
peluru-peluru meriam 12 cm yang mengenai bagian halauan dan anjungan RI Matjan tutul
• Pukul 22.08 Komondor Yos Sudarso (Deputi I ALRI lewat radio dengan perintah
legendarisnya “KORBANKAN SEMANGAT PERTEMPURAN” . Kemudian serentak
dengan tembakan dari kedua senjata 40 mm Matjan tutul diarahkan ke Evertsen
• Yos Sudarso mengambil alih pimpinan kapal dari Kapten Wiratno. Pukul 22.10
tembakanEvertsen tepat mengenai buritan Matjan tutul dan menimbulkan
kebakaran kecil yang dapat dipadamkan
• Matjan Tutul kemudian berganti halauanke kiri, dan evertsen kemudian juga
mengikuti dengan putar halauan ke kanan dengan terus menghujani tembakan
ke Matjan Tutul .kapal terlihat meledak dan penumpangnya berhamburan
diantara kobaran api yang besar. Tembakan Evertseen sekali lagi mengenai
anjungan RI Matjan tutul dan kapal tersebut berhenti bergerak.
• Pukul 22.50 kapal mulai tenggelam kedasar laut . Komondor Yos Sudarso gugur di
Medan pertempuran berama Kapten Wiratno, Kapten memet, Kapten Tjiptadi,
21 Orang tenggelam dan 53 orang ditawan Belanda.
• Sementara itu KRI Harimau dan Matjan Kumbang
juga mengalami kejaran oleh kapal belanda lainnya
namun berhasil meloloskan diri dari kejaran dan
tembakan. Dan esok harinya RI Matjan Kumbang dan
Harimau kembali kelokasi pertempuran laut Aru guna
melihat posisi tenggelamnya dan untuk menolong
korban, namun yang kelihatan hanya pecahan kapal
dan tumpahan minyak.
Akhir
• Melihat situasi yang terjadi atas kesungguhan pihak Indonesia maka
timbullah kekhawatiran pihak Belanda, forum PBB tanggal 25 Mei 1962
mengusulkan untuk menyelesaikan konflik perang Indonesia-Belanda
• Perundingan Indonesia – Belanda berjalan dan pada tanggal 16 Agustus
1962 tercapainya Persetujuan New York tentang penyerahan Irian Barat
kepada RI, berisi:

1. Tanggal 1 Oktober1962 Belanda menyerahkan kekuasaan kepada UNTEA (United
Nations Temporary Executive Authority)
2. UNTEA akan mempergunakan tenaga Indonesia (Sipil/militer)bersama penduduk Irian
dan sisa pegawai Belanda yang masih ada.
3. Pasukan RI di Irian Barat tetap di Irian Barat dengan statusdi bawah UNTEA
4. Pasukan Belanda berangsur-angsur dipulangkan, yang belum pulang tidak diperbolehkan
untuk ikut operasi
5. Berlaku lalu lintas bebas antara RI dan Irian Barat
6. Bendara RI mulai berkibar bersama bendera PBB tanggal 31 Desember 1962
7. Pemulangan pegawai Belanda (sipil/militer) harus selesai 1 Mei 1963, dan pemerintah
RI secara resmi menerima kekuasaan di Irianbarat dari UNTEA
DAMPAK OPERASI TRIKORA dan
Pertempuran Laut Aru
1. Kembalinya wilayah papua Barat menjadi wilayah RI
2. Menunjukkan pada Rakyat dan seluruh dunia bahwa
Angkatan laut, Udara, Darat Indonesia memiliki daya juang
tinggi terbukti dengan berbagai strategi yang dilaksankan
3. Gugurnya Komondor Yos Sudarso, dan semangat Juangnya
dalam pertempuran menjadi teladan.
Oke:)

Anda mungkin juga menyukai