Secara khusus, kegiatan diprioritaskan untuk memberikan wawasan pengetahuan tentang pendekatan
STEM dan cara penerapannya. Adapun pelaksanaan kegiatan pelatihan tentang STEM ini diuraikan
sebagai berikut.
Pada tahap ini peserta pelatihan diberikan materi pengantar tentang apa itu STEM dan mengapa
STEM. Penjelasan tentang pengantar STEM dilakukan dengan metode ceramah yaitu presentasi
menggunakan powerpoint. Setelah itu dilanjut dengan diskusi dan tanya jawab.
Tahap simulasi dilakukan setelah tahap penjelasan dan pengantar tentang STEM. Pada tahap ini
dibagi menjadi 4 sesi, yaitu sesi mengenal beruang (materi IPA/sains), mengenal volume dan kubus
(matematika), mengenal pesawat sederhana (materi IPA/sains) dan terakhir peserta diberikan sebuah
masalah yang harus diselesaikan dalam kelompok. Dalam sesi terakhir ini peserta menghasilkan
produk. Inilah yang menjadi ciri dan pendekatan STEM, yaitu adanya produk.
Sesi 1:
Peserta melihat tayangan video tentang “Beruang”. Setelah melihat tayangan, peserta dalam
kelompok menyajikan pengetahuan yang mereka peroleh tentang beruang.
Berdasarkan pengamatan selama kegiatan pelatihan diperoleh beberapa hasil yang positif,
diantaranya adalah:
1. Para peserta menunjukkan perhatian yang sangat tinggi terhadap materi yang disampiakan naras
umber.
2. Para peserta menunjukkan reaksi yang positif terhadap cara menerapkan pendekatan STEM.
3. Para peserta aktif bertanya dan mengungkapkan masalah-masalah yang dialaminya selama ini dan
mereka bersemangat untuk dapat menerapkan pendekatan STEM dalam mengajar.
4. Para peserta terlihat kompak dan menjalin kerja sama yang cukup baik dalam latihan tentang
penerapan pendekatan STEM.
Lampiarn Penjelasan
MATERI PENGGUNAAN PENDEKATAN STEM DALAM PEMBELAJARAN
Science :
Sains merupakan kajian berhubungan dengan peristiwa alam yang melibatkan penyelidikan,
penelitian dan pengukuran untuk menjelaskan sebab akibat dari sebuah fenomena alam.
Penyelidikan dan penilitian sains dapat digunakan untuk mengidentifikasi bukti – bukti yang
dibutuhkan untuk menjawab pertanyaan ilmiah dan menjawab permasalahan dalam kehidupan
manusia.
Technology :
Inovasi atau penemuan manusia yang dapat berupa perangkat lunak dan keras sebagai sarana untuk
memenuhi keinginan dan kebutuhan manusia, sehingga dapat mempermudah pekerjaan manusia
untuk kehidupan yang lebih maju.
Engineering :
Pengetahuan dan keterampilan untuk mendesain, mengaplikasikan, mereplikasi serta marekayasa
sebuah karya berupa peralatan, sistem dan mesin yang dapat digunakan oleh manusia untuk
mempercepat dan mempermudah proses produksi terhadap barang dan jasa.
Mathematic :
Ilmu yang berhubungan dengan numerasi, pola perubahan dan hubungan, ruang dan bentuk.
keterampilan berpikir secara rasional dan logis serta bernalar, dan menggunakannya secara
sistematik dan terstruktur.
a. Integrasi antara Sains, Teknologi, Enjinering (mesin) dan Matematika dalam satu pokok
pembahasan.
b. Diterapkan dengan menggunakan model pembelajaran berbasis proyek (PjBL)
c. Sesuai dengan kehidupan nyata, bersifat konstektual
d. Penerapan pembelajaran yang bertujuan untuk melatihkan soft skill dan hard skil
STEM memiliki pola yang dikenal dengan istilah EDP (Engineering Design Process) atau
proses mendesain sebuah karya atau mesin. EDP ini kemudian memiliki banyak versi yang telah
dirumuskan para ahli, namun secara umum EDP memiliki pola sebagai berikut.
Perumusan masalah
Rencana solusi
Membuat dan Mengembangkan model
Menggunakan model
Mengevaluasi,
Mengomunikasikan dan merefleksi.
Penjelasan Pola EDP (Engineering Design Process) atau proses mendesain sebuah karya atau mesin
dalam pendekatan STEM
No Pola EDP Penjelasan
1 Define the problem Perumusan masalah
2 Plan Solutions Rencana solusi
3 Make a model Membuat dan Mengembangkan model
4 Test The model Menggunakan model
5 Reflect and redesign Mengomunikasikan, merefleksi, mengevaluasi, mendesain
ulang
Maka dari itu, peneliti mengembangkan media http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All
rights reserved
mobil bertenaga angin berbasis STEM di kelas 157
IV sekolah dasar mengacu pada langkah-
langkah Education Design Research (EDR) yang
dikemukakan oleh McKenney & Reaves (2012).
Langkah-langkah tersebut antara lain, 1)
Analysis and Exploration; 2) Design and
Construction; 3) Evaluation and Reflection.
Gambar 1
Model Generik EDR McKenney & Reaves
Tahap Analysis and Exploration ini berfungsi
untuk mencari dan menganalisis permasalahan
yang akan diangkat dalam penelitian di kelas IV
SDN 1 Nagarasari Kota Tasikmalaya.
Pengambilan data dilakukan dengan dua tahap
yaitu studi literatur dan studi lapangan. Studi
literatur berupa kajian dan referensi dari
Kurikulum 2013, buku-buku, jurnal dan
penelitian terdahulu. Sedangkan studi lapangan
berupa observasi dan wawancara kepada
pendidik kelas IV di SDN 1 Nagarasari
Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya.
Tahap Design and Construction ini berfungsi
untuk merancang solusi untuk permasalahan
yang terkait pada penelitian ini. Desain yang
akan dibuat yaitu media pembelajaran berbasis
STEM (Science, Technology, Engineering and
Mathematics) berupa mobil bertenaga angin,
media ini disesuaikan dengan kebutuhan anak
pada tahap perkembangan kognitif menurut
teori Piaget dan disesuaikan pula dengan
kurikulum 2013 dalam pendidikan Abad 21
yang dikhususkan pada 4C (Communication,
Collaboration, Critical Thinking and Creativity
Innovation).
Tahap ini dilakukan untuk melihat kelayakan
media mobil bertenaga angin dalam
pembelajaran melalui kegiatan uji coba yang
dilaksanakan di kelas IV SDN 1 Nagarasari. Uji
coba ini dilakukan sebanyak dua kali
disesuaikan dengan hasil dari kelayakan media,
keterpakaian media dan hasil belajar peserta
didik menggunakan media mobil bertenaga
angin dalam pembelajaran tematik Kurikulum
2013 dengan subtema perubahan energi yang
mengintegrasikan mata pelajaran IPA dan
Matematika dengan cakupan materi Perubahan
Energi Gerak Akibat Pengaruh Angin dan
pembulatan hasil pengukuran. Pada tahap ini
juga bertujuan untuk merenungkan dan
melihat secara logis kemungkinan kelemahan
yang masih ada dalam media mobil bertenaga
angin Cika Tiar Falentina1, Dindin Abdul Muiz Lidinillah2
Mobil Bertenaga Angin : Media Berbasis STEM untuk Siswa
Kelas IV Sekolah Dasar
@2018-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU
SEKOLAH DASAR- Vol. 5, No. 3 (2018) 152-162
buku panduan yang dapat diperbaiki sehingga Untuk mengetahui penggunaan media tersebut
produk hasil pengembangan dapat dilakukan identifikasi dan analisis melalui dua
memberikan kontribusi terhadap dunia cara yakni studi literatur dan studi
pendidikan. Hasil refleksi tersebut bisa berupa pendahuluan di SD.
keputusan untuk desain dan prinsip desain, Berdasarkan studi literatur yang peneliti
yang sewaktu-waktu keputusan tersebut dapat lakukan dapat diketahui bahwa tujuan dan
dikembangkan lagi oleh peneliti lain. Dari tahap karakteristik Kurikulum 2013 selaras dengan
ini dapat dilihat kelayakan media mobil pembelajaran STEM, dimana pembelajaran
bertenaga angin setelah melalui proses validasi mengarahkan peserta didik dapat
dan uji coba. Dikatakan produk layak jika tidak mengembangkan keseimbangan antara
ditemukan atau sedikit perbaikan pada media pengembangan sikap spiritual dan sosial, rasa
mobil bertenaga angin, sehingga produk akhir ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan
dari penelitian pengemabngan ini dapat kemampuan intelektual dan psikomotorik;
digunankan oleh pendidik dan peserta didik di menyenangkan, menantang, dan memotivasi
sekolah dasar. peserta didik untuk berpartisipasi aktif; dan
Subjek penelitian yang terlibat dalam penelitian kontekstual dan kolaboratif. STEM mampu
ini adalah pendidik dan peserta didik kelas IV A membuat pembelajaran dikemas sesuai dengan
dan IV C SDN 1 Nagarasari Kota Tasikmalaya. tujuan dan karakteristik Kurikulum 2013
Dalam proses pengumpulan data, instrumen dengan melibatkan peserta didik dalam
yang digunakan yaitu, lembar wawancara, pembelajaran serta mengintegrasikan
lembar validasi media mobil bertenaga angin, pengetahuan dan keterampilan pada peserta
lembar obsevasi perilaku pendidik dan peserta didik. dilansir juga bahwa di sekolah dasar
didik, kuesioner tanggapan pendidik, dan pendidik masih melakukan pembelajaran di
lembar wawancara respon peserta didik. Teknik dalam kelas secara konvensional dengan
analisis data yang peneliti lakukan adalah data metode ceramah dan minim media
reduction (mereduksi data), data display pembelajaran. Hal ini diungkapkan oleh Rahayu
(membuat uraian terperinci), dan conclusion (2014, hlm. 2) bahwa fakta di Cika Tiar Falentina1,
drawing/verification (melakukan kesimpulan). Dindin Abdul Muiz Lidinillah2 Mobil Bertenaga Angin : Media
Berbasis STEM untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar
Data yang telah diperoleh selanjutnya direduksi @2018-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU
sesuai dengan kebutuhan dan disajikan SEKOLAH DASAR- Vol. 5, No. 3 (2018) 152-162
kedalam bentuk tabel dengan penjelasan teks http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All
bersifat deskripsi. Kemudian terakhir dilakukan rights reserved
158
penyimpulan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Penggunaan Media Pada Pembelajaran
STEM di Sekolah Dasar
beberapa sekolah, pada umumnya pelaksanaan media pembelajaran pada pembelajaran
pembelajaran di dalam kelas masih tematik itu penting, karena penyampaian
menggunakan metode konvensional yaitu materi akan lebih mudah dan peserta didik
metode ceramah yang paling dominan. akan lebih mudah juga dalam memahami
Pembelajaran pun menjadi kurang bermakna seluruh materi. Namun kendalanya wali kelas
dan perserta didik kurang aktif dalam proses belum mampu menggunakan media untuk
pembelajaran, karena pembelajaran berpusat pembelajaran tematik secara menyeluruh.
pada pendidik dan terfokus pada buku sumber Keberadaan media pembelajaran di sekolah
yang digunakan. Sumber belajar yang merupakan hal yang paling penting, sementara
digunakan pada pembelajaran kurikulum 2013 hasil wawancara menunjukkan bahwa di
adalah buku guru dan buku siswa. Pada sekolah keberadaan media yang inovatif masih
pengggunaanya pendidik cenderung merasa jarang hanya sebatas media yang diperoleh dari
cukup hanya menggunakan buku tersebut saja pemerintah seperti KIT dan torso. Hal tersebut
tanpa alat bantu lain. Sehingga dapat menunjukkan bahwa keinginan pendidik dalam
disimpulkan bahwa dalam pembelajaran mengembangkan media pembelajaran masih
pendidik kurang memperhatikan penggunaan kurang, hampir semua pendidik yang bersedia
media pembelajaran dengan berbagai macam di wawancara menyebutkan bahwa
alasannya. Selain itu pendidik maupun sekolah keterbatasan waktu yang dimiliki pendidik
masih kurang dalam mengembangkan media untuk membuat media pembelajaran menjadi
pembelajaran, padahal media pembelajaran alasan.
merupakan salah satu komponen vital dalam Dari hasil studi literatur dan wawancara
pembelajaran. Pengembangan media terhadap tiga narasumber tersebut dapat
pembelajaran perlu dilakukan terutama media ditarik benang merah bahwa penggunaan
yang dapat membantu menyampaikan media dalam proses pembelajaran dinilai
pembelajaran tematik secara komprehensip. sangat penting. Dengan adanya media
Mengingat tujuan dari pembelajaran tematik pembelajaran, proses penyampaian materi
adalah menciptakan siswa yang mampu dalam pembelajaran menjadi lebih mudah Cika
memahami konsep secara utuh dan siswa Tiar Falentina1, Dindin Abdul Muiz Lidinillah2 Mobil
Bertenaga Angin : Media Berbasis STEM untuk Siswa Kelas IV
mampu mengaitkan segala keterhubungan Sekolah Dasar
dalam konsep tersebut selama pembelajaran. @2018-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU
Sejalan dengan literatur, studi pendahuluan di SEKOLAH DASAR- Vol. 5, No. 3 (2018) 152-162
SDN 1 Nagarasari Kota Tasikmalaya yang http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All
rights reserved
dilaksanakan melalui wawancara kepada 159
pendidik kelas IV memperoleh hasil bahwa
seluruh narasumber setuju bahwa penggunaan
dan terarah. Memperhatikan ketersediaan media dirancang untuk dapat dioprasikan oleh
media pembelajaran yang masih kurang atau peserta didik. Untuk mencapai media mobil
mungkin belum tersedia, sangat bertenaga angin yang sesuai harapan, media
memungkinkan untuk merancang media diujicobakan kepada peserta didik pada
pembelajaran yang dibuat khusus untuk pembelajaran untuk kemudian dievaluasi
pembelajaran tematik di kelas 4. Maka, kekurangan dan kelebihannya. Cika Tiar Falentina1,
ditetapkanlah media pembelajaran berbasis Dindin Abdul Muiz Lidinillah2 Mobil Bertenaga Angin : Media
Berbasis STEM untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar
STEM jenis tiga dimensi berupa mobil @2018-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU
beertenaga angin sebagai solusi untuk SEKOLAH DASAR- Vol. 5, No. 3 (2018) 152-162
mengatasi permasalahan yang terjadi. http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All
2. Rancangan Media Mobil Bertenaga Angin rights reserved
160
Berbasis STEM di Kelas IV Sekolah Dasar