Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN TUGAS KELOMPOK

“DEFINISI DAN PERSPEKTIF TENTANG PEMBELAJARAN STEM EDUCATION”

SEBUAH TUGAS UNTUK MEMENUHI PENILAIAN PADA MATA KULIAH


PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS STEM EDUCATION

GROUP 2

AGITHA AMY MEIWARI (21029057)


ASYROF AFIFAH (21029137)
AZZAHRA LADY ASHEL (21029007)
MUTIARA APRILIA SARI (21029027)

MATA KULIAH : PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS STEM EDUCATION

SESI : 202320290229

DOSEN :

Prof. Dr. Ahmad Fauzan, M.Pd., M.Sc

Dr. Rafki Nasuha Ismail M.Pd.

PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2024
KATA PENGANTAR

Puji dan puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat, taufik dan
hidayah-Nya, makalah dengan topik “Definisi dan Perspektif tentang Pembelajaran Stem
Education” ini dapat terselesaikan tepat waktu, walaupun ada beberapa kendala yang dihadapi.
Shalawat dan salam kita panjatkan kepada Nabi kita Muhammad SAW yang telah menjadi
guru dan teladan yang baik bagi kita semua.
Makalah ini disusun dengan tujuan agar dapat mengetahui tentang definisi dari STEM
Education serta perspektif yang berkaitan dengan pembelajaran berbasis STEM education.
Dalam proses penyusunan makalah ini, penulis memperoleh materi dari berbagai sumber di
internet seperti website dan artikel.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah pembelajaran
matematika berbasis STEM education ini atas bimbingan dan arahannya dalam pembuatan
tugas makalah ini.
Kami sebagai penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang positif dari para pembaca sangat diharapkan demi
tercapainya kesempurnaan makalah ini.

Padang, 9 Februari 2024


Hormat kami

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. 1


DAFTAR ISI............................................................................................................................. 2
BAB I ......................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 3
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................... 3
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................... 4
1.3 Tujuan Makalah............................................................................................................. 4
BAB II ....................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 5
2.1 Definisi Pembelajaran STEM Education..................................................................... 5
2.2 Perspektif tentang Pembelajaran STEM Education .................................................. 7
BAB III.................................................................................................................................... 14
KESIMPULAN ...................................................................................................................... 14
3.1 Kesimpulan ................................................................................................................... 14
3.2 Saran ............................................................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 16

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam dunia Pendidikan, ada berbagai istilah yang berkaitan dalam proses
pembelajaran, seperti model pembelajaran, pendekatan pembelajaran, teknik, media,
hingga keterampilan dasar mengajar. Tantangan bagi guru maupun calon guru ialah
bagaimana guru dapat menyusun dan memilih setiap unsur dalam strategi pembelajaran
yang sesuai dengan topik yang akan diajar, sehingga diharapkan proses transfer ilmu dari
guru ke siswa akan dapat berjalan dengan baik. Ada berbagai jenis model hingga
pendekatan yang sering dibahas baik itu dalam suatu penelitian maupun sumber-sumber
lain yang berkaitan dengan Pendidikan, salah satu istilah yang akhir-akhir ini sering
digunakan dalam dunia Pendidikan adalah STEM.
STEM merupakan singkatan dari science, technology, engineering, and mathematics,
istilah ini terus berkembang hingga saat ini, seperti penambahan unsur Art pada istilah
tersebut sehingga menjadi STEAM, ataupun penambahan unsur environment dalam istilah
tersebut. Kesemua disiplin ilmu maupun unsur yang terkandung dalam istilah STEM saling
berintegrasi satu sama lain dalam proses pembelajaran. STEM dikenal juga sebagai
pendekatan dalam pembelajaran, STEM telah berkembang untuk mewakili pendekatan
dalam mengajar dan belajar yang berpusat pada gaya dan minat belajar siswa secara
individu yang dimana STEM fokus pada pengembangan pengetahuan dan keterampilan di
bidang sains, teknologi, teknik dan matematika dalam mempersiapkan karir setiap individu
dengan melibatkan penemuan inovasi dan pemecahan masalah secara kreatif.
Berdasarkan hal ini, dapat dikatakan bahwa pembelajaran STEM menekankan pada
suatu kolaborasi antara disiplin ilmu yang dalam penerapannya menggunakan problem
yang dekat dengan kehidupan siswa. Konsep pendidikan yang berfokus pada aspek
kolaborasi, mengarahkan anak untuk berfikir kritis, kreativitas, berinovasi serta mencari
solusi (problem solving). Oleh karena itu untuk melahirkan generasi masa depan yang siap
menghadapi segala tantangan diperlukan pendekatan pembelajaran yang menekankan pada
praktek langsung seperti menerapkan pendekatan STEM dalam proses pembelajaran.
Sebagai seorang mahasiswa yang berfokus pada dunia Pendidikan, baik bagi
mahasiswa untuk mendalami definisi lebih jauh mengenai STEM serta mengetahui
berbagai perspektif terkait pembelajaran STEM education. Maka untuk menambah

3
pengetahuan terkait STEM education, penulis memutuskan untuk menyusun makalah
dengan judul “Definisi dan Perspektif tentang Pembelajaran Stem Education”.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah pada makalah ini sebagai berikut:
1) Apa definisi dari pembelajaran STEM education?
2) Bagaimana perspektif tentang pembelajaran STEM education?

1.3 Tujuan Makalah


Makalah ini disusun dengan tujuan untuk:
1) Memahami definisi dari pembelajaran STEM education
2) Mengetahui perspektif tentang pembelajaran STEM education

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Pembelajaran STEM Education


STEM ini adalah pendekatan yang merujuk kepada empat komponen ilmu
pengetahuan, yaitu Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM)
merupakan suatu pendekatan dibentuk berdasarkan perpaduan beberapa disiplin ilmu yaitu
Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika. Pendekatan STEM menghubungkan
pembelajaran dengan empat komponen pengajaran, yaitu science, technology, engenering,
and mathematic tersebut. STEM telah berkembang untuk mewakili pendekatan dalam
mengajar dan belajar yang berpusat pada gaya dan minat belajar siswa secara individu.
STEM menerapkan pengetahuan dan keterampilan secara bersamaan untuk menyelesaikan
suatu kasus. Yang dimana STEM fokus pada pengembangan pengetahuan dan
keterampilan di bidang sains, teknologi, teknik dan matematika dalam mempersiapkan
karir setiap individu dengan melibatkan penemuan inovasi dan pemecahan masalah secara
kreatif. STEM juga mencakup 4C (critical thinking, communication, collaboration,
creativity) serta problem solving and research.
Pendidikan STEM memberi pendidik peluang untuk menunjukkan kepada peserta didik
betapa konsep, prinsip, dan teknik dari sains, teknologi, rekayasa, dan matematika
digunakan secara terintegrasi dalam pengembangan produk, proses, dan sistem yang
digunakan dalam kehidupan sehari-hari mereka. Oleh karena itu, definisi Pendidikan
STEM diadopsi sebagai pendekatan interdisiplin pada pembelajaran (Reeve, 2013).
Pendidikan STEM merupakan pendidikan yang mengintregasikan ilmu pengetahuan,
teknologi, rekayasa dan matematika secara formal berdasarkan kurikulum. Pendidikan
STEM bermakna memberi penguatan praktis pendidikan dalam bidang-bidang STEM
secara terpisah, sekaligus lebih mengembangkan pendekatan pendidikan yang
mengintegrasikan sains, teknologi, rekayasa, dan matematika dengan memfokuskan proses
pendidikan pada pemecahan masalah nyata dalam kehidupan sehari-hari ataupun
kehidupan profesi (Septiani, 2016).
Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan pembahasan setiap variabel STEM serta literasi
empat disiplin ilmu pada STEM :
STEM Keterangan

5
Sains (Science) Science merupakan pembelajaran pengetahuan alam yang
dilakukan dengan model pembelajaran melalui pendekatan
saintifik, dimana siswa mendapat pengalaman belajar
melalui mengamati, menanya, mengumpulkan informasi,
menalar, dan mengkomunikasikan ilmu yang diperolehnya.
Literasi sains :
Kemampuan dalam mengidentifikasi informasi ilmiah, lalu
mengaplikasikannya dalam dunia nyata yang juga
mempunyai peran dalam mencari solusi
Teknologi (Technology) Teknologi merupakan alat yang dipakai anak untuk
melakukan observasi, eksperimen dan pengukuran tidak
hanya barang elektronik.
Literasi teknologi :
Keterampilan dalam menggunakan berbagai teknologi,
belajar mengembangkan teknologi, menganalisis teknologi
dapat mempengaruhi pemikiran siswa dan masyarakat
Teknik (Engineering) Rekayasa terhadap teknologi diartikan sebagai Engineering.
Siantajani dalam (Siti Wahyuningsih, dkk, 2020:296)
Engineering dimulai dengan penyelidikan dan
mengidentifikasi masalah, kemudian mencoba
memecahkan masalah itu.
Teknik adalah pengetahuan untuk mengoperasikan atau
mendesain sebuah prosedur untuk menyelesaikan sebuah
masalah
Literasi Engineering :
Pemahaman tentang bagaimana teknologi dapat
dikembangkan melalui proses rekayasa/desain
menggunakan tema pelajaran berbasis projek dengan cara
mengintegrasikan dari beberapa mata pelajaran
Matematika Literasi matematika :
(Mathematics) kemampuan dalam menganalisis dan menyampaikan
gagasan, rumusan, menyelesaikan masalah secara

6
matematik dalam pengaplikasiannya dalam berbagai situasi
berbeda.
Tabel 1. Pembahasan setiap variable pada STEM
Sistem pembelajaran berbasis STEM (Science, Technology, Engineering, Mathematics)
bertujuan agar siswa memiliki inisiatif, dengan atau tanpa bantuan orang lain, untuk
menganalisis kebutuhan belajarnya sendiri, merumuskan tujuan belajarnya sendiri,
mengidentifikasi sumber-sumber belajar, memilih dan melaksanakan strategi belajar yang
sesuai serta mengevaluasi prestasi belajarnya sendiri, Astawan (2010).

2.2 Perspektif tentang Pembelajaran STEM Education


Berbagai perspektif dalam pendekatan pembelajaran STEM
1. STEM merupakan sains (atau matematika)
Dalam perspektif ini, STEM didefinisikan sebagai sains, dan terkadang didefinisikan
sebagai fisika atau biologi. Penggunaan dapat membingungkan karena dalam STEM
terdapat empat disiplin ilmu yang digantikan dengan disiplin ilmu yang tunggal.

Gambar 1. Single-discipline reference


2. STEM Merupakan sains dan matematika
Dalam beberapa kasus, pendekatan pembelajaran STEM mengacu pada sains dan
matematika.

Gambar 2. STEM as a reference for science and math


3. STEM berarti sains atau gabungan antara konten teknologi, Teknik, atau
matematika

7
Perspektif STEM yang kedua yaitu menekankan sains adalah disiplin ilmu yang
dominan kemudian jika sesuai dan diperlukan dalam telaah materi maka akan
diperkenalkan disiplin ilmu lain seperti teknologi, teknik dan matematika.
Beberapa guru sains memasukkan contoh teknologi dan teknik dalam pelajaran
mereka. Kadang-kadang guru sekolah dasar memperkenalkan masalah teknik dan
desain; Namun, desain teknik sering di kacaukan dengan praktik sains. Perspektif ini
mewakili langkah pertama menuju integrasi, tetapi guru tetap mempertahankan sains
(atau matematika) sebagai disiplin yang dominan dan, jika sesuai atau di perlukan, dan
memperkenalkan disiplin lain.
Perspektif ini mungkin memiliki beberapa variasi yang berbeda, misalnya, sains yang
menggabungkan teknologi, sains yang menggabungkan matematika, atau sains yang
menggabungkan Teknik

Gambar 3. Separate science disciplines that incorporate other disciplines


Kelemahan implementasi STEM dengan pendekatan tertanam adalah:
a. Pembelajaran yang terjadi terpotong-potong, dimana jika peserta didik tidak bisa
mengaitkan konten tertanam dengan konten utama maka peserta didik akan
beresiko hanya belajar sebagian dari pelajaran;
b. Telaah materi konten tertanam perlu mejadi perhatian karena harus sesuai dengan
jenjang kelas konten utama.
4. STEM Merupakan kumpulan disiplin ilmu yang saling terpisah
Perspektif STEM yang pertama adalah memandang STEM secara terpisah yaitu sains,
teknologi, teknik dan matematika. pendekatan ini disebut silo dimana penekanannya
pembelajaran pada perolehan pengetahuan dibandingkan kemampuan teknis
(Morrisson, 2006). Pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan empat subjek disiplin
ilmu sehingga memungkinkan peserta didik mendapat pemahaman yang mendalam.
Mari kembali ke metafora silos. Referensi ke STEM dalam perspektif ini mencakup
sains, teknologi, teknik, dan matematika, semua ada dalam kurikulum sekolah. Di

8
beberapa sekolah, T di masukkan sebagai teknologi informasi dan E adalah kursus /
pelajaran seperti Project Lead the Way. Perspektif ini dapat mencakup empat mata
pelajaran terpisah. Ada beberapa masalah yang terkait dengan perspektif ini.
a. Pertama, jika ada tiga atau empat mata pelajaran yang terpisah, mana yang paling
di butuhkan dalam menentukan kelulusan?
b. Masalah kedua, adalah masuknya teknologi dan rekayasa.
Memasukkan bagian terpisah ini dari mata pelajaran misalnya Pengantar STEM.
Apakah buku teks yang ada sudah mendukung pelajaran ini, dan apakah siswa
siswa memiliki kesempatan untuk mempelajari masing-masing disiplin ilmu secara
terpisah-pisah?

Gambar 4. Separate Disciplines


Kelemahan implementasi STEM dengan pendekatan silo adalah:
a. Dengan menerapkan pendekatan silo memiliki kecendrungan untuk mengurangi
manfaat menerapkan pendekatan STEM karena penerapannya yang tepisah,
dimana memungkinkan peserta didik tidak menyukai salah satu bidang;
b. Pendekatan silo yang menekankan pembelajaran tampa praktek akan membuat
peserta didik gagal dalam memahami integrasi yang terjadi secara alami antara
pembelajaran stem di kelas dan didunia nyata.
5. STEM berarti sains dan matematika yang terhubung oleh satu teknologi atau
program Teknik
Sains dan matematika adalah disiplin ilmu yang berdiri sendiri dengan koneksi ke
program lain yang menekankan pada teknologi dan/atau teknik.
A career and technical education (CTE) adalah contoh dari perspektif Pendekatan
Pembelajaran STEM ini. Di sini, individu akan menunjukkan bahwa CTE, misalnya,
merupakan indikasi dari Pendekatan Pembelajaran STEM. Asumsinya, sains dan
matematika sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kurikulum sekolah.

9
Gambar 5. Science and Math Connected by Technology or Engineering Program
6. STEM Means Coordination Across Disciplines
Kita bisa mulai dengan contoh, sering kali seorang Guru IPA meminta guru
matematika untuk mengenalkan konsep dalam matematika yang akan di terapkan
dalam IPA. Namun, jarang guru matematika meminta guru sains atau teknologi untuk
menerapkan konsep matematika.
Dalam beberapa kasus, konsep dan proses dapat di perkenalkan dan di terapkan dalam
disiplin Pendekatan Pembelajaran STEM yang berbeda. Pada kenyataannya, dua dari
empat disiplin ilmu kemungkinan besar akan mengoordinasikan konsep dan proses.

Gambar 6. Coordination Across Disciplines


7. STEM Merupakan penggabungan dua atau tiga disiplin ilmu
Salah satu bentuk integrasi Pendekatan Pembelajaran STEM adalah menggabungkan
dua disiplin ilmu, seperti sains dan teknologi atau teknik dan matematika. Model yang
lebih kompleks menggabungkan tiga dari empat disiplin ilmu. Integrasi sains,
teknologi, dan matematika akan menjadi contohnya.

Gambar 7. Combining Two or Three Disciplines


8. STEM berarti complementary overlapping across disciplines

10
Pendekatan Pembelajaran STEM dapat di integrasikan dengan mengurutkan disiplin
dalam unit atau kursus, atau dalam pelajaran sehingga STEM menjadi penekanan
utama dari pengalaman pendidikan.

Gambar 8. Integrated Disciplines


Gambar 8 menunjukkan potensi disiplin dalam Pendekatan Pembelajaran STEM yang
tumpang tindih yang mungkin terjadi, misalnya, dalam proses penyelidikan jawaban
atas pertanyaan ilmiah atau pemecahan masalah desain.
9. STEM Berarti mata pelajaran atau program transdisipliner
Ada perspektif Pendekatan Pembelajaran STEM yang melibatkan pendekatan
transdisipliner untuk masalah utama seperti perubahan iklim global, masalah
kesehatan, atau penggunaan sumber daya untuk energi.
Kursus yang di sebut Masyarakat Berkelanjutan dapat menjadi contoh di mana seluruh
kelompok disiplin STEM, dan mungkin yang lain (misalnya, etika, politik, ekonomi),
akan di gunakan untuk memahami tantangan kontemporer utama.

Gambar 9. STEM as a Transdisciplinary Course or Program


10. STEM Pendekatan terpadu
Perspektif STEM yang ketiga yaitu pendekatan pembelajaran STEM menghapus
tembok pemisah antar bidang konten STEM dengan mengajarkannya satu kesatuan,
dimana empat disiplin ilmu mulai dari sains, teknologi, tekni dan matematika diajarkan
secara integerasi dan saling mendukung.

11
Gambar 10. STEM sebagai pendekatan terpadu
Kelemahan implementasi STEM dengan pendekatan terpadu adalah:
a. guru dituntut untuk mampu menelaah materi yang sesuai dengan mengintegrasikan
keempat disiplin ilmu;
b. peserta didik yang lemah dalam eksperimen dan pengumpulan informasi akan
mengalami kesulitan.
11. Perspektif pembelajaran STEM (Science, Technology, Engineering, and
Mathematics) menekankan pada integrasi antara berbagai disiplin ilmu,
penerapan pengetahuan dalam konteks nyata, dan pengembangan keterampilan untuk
memecahkan masalah.
Perspektif lain tentang pembelajaran STEM Education
Menurut Pendapat Para Ahli :
a. Departemen Pendidikan California (2014) memberikan perspektif yang luas tentang
pendidikan STEM, yaitu, “STEM digunakan untuk mengidentifikasi mata pelajaran
individu, kursus yang berdiri sendiri, urutan kursus, kegiatan yang melibatkan salah
satu dari empat bidang, kursus terkait STEM, atau program studi yang saling
berhubungan atau terintegrasi.
b. Menurut Kaniawati, dkk (2021), dengan pembelajaran STEM memberikan perspektif
siswa tentang minat, karir, dan konten STEM termasuk dalam kategori positif.
Perspektif siswa tentang pembelajaran STEM pada segi minat, siswa lebih berminat
pada sains, yang diikuti oleh teknologi dan yang terakhir minat pada teknik dan
matematika. Pertimbangan dalam segi karir perspektif pembelajaran STEM, siswa
setuju untuk memiliki karir STEM. Dan terakhir perspektif siswa terhadap isi STEM
setuju dengan isi STEM.
Perspektif STEM Indikator

12
Minat • Perasaan suka
• Kepentingan keluarga
• Kepentingan diri sendiri
• Dorongan keluarga
• Harapan untuk masa depan
Karir • Kemampuan sains
• Pendapat para ilmuwan
• Tantangan sains
• Keterampilan memecahkan masalah
Partisipasi dalam STEM
Isi ( Konten ) • Konten menarik
• Bermanfaat
• Giat belajar
• Mudah dimengerti
• Butuh STEM
• Mengantung ilmu yang luas
• Terampil membuat proyek
• Pembelajaran sederhana
• Cepat mengerti
• Mudah diikuti
Tabel 2. Indikator perspektif Siswa Tentang STEM

13
BAB III
KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan
Setelah memahami pembahasan tentang definisi STEM education dan perspektif tentang
STEM education, dapat disusun kesimpulan bahwa
a. Definisi Pembelajaran STEM education
Pendidikan STEM merupakan pendidikan yang mengintregasikan ilmu pengetahuan,
teknologi, rekayasa dan matematika secara formal berdasarkan kurikulum. Pendekatan
STEM menghubungkan pembelajaran dengan empat komponen pengajaran, yaitu
science, technology, engenering, and mathematic. STEM telah berkembang untuk
mewakili pendekatan dalam mengajar dan belajar yang berpusat pada gaya dan minat
belajar siswa secara individu yang dimana STEM fokus pada pengembangan
pengetahuan dan keterampilan di bidang sains, teknologi, teknik dan matematika dalam
mempersiapkan karir setiap individu dengan melibatkan penemuan inovasi dan
pemecahan masalah secara kreatif
b. Perspektif tentang STEM Education
Berbagai perspektif dalam pendekatan pembelajaran STEM
1. STEM merupakan sains (atau matematika)
2. STEM Merupakan sains dan matematika
3. STEM berarti sains atau gabungan antara konten teknologi, Teknik, atau
matematika
4. STEM Merupakan kumpulan disiplin ilmu yang saling terpisah
5. STEM berarti sains dan matematika yang terhubung oleh satu teknologi atau
program Teknik
6. STEM Means Coordination Across Disciplines
7. STEM Merupakan penggabungan dua atau tiga disiplin ilmu
8. STEM berarti complementary overlapping across disciplines
9. STEM Berarti mata pelajaran atau program transdisipliner
10. STEM Pendekatan terpadu
11. Perspektif pembelajaran STEM (Science, Technology, Engineering, and
Mathematics) menekankan pada integrasi antara berbagai disiplin ilmu, penerapan

14
pengetahuan dalam konteks nyata, dan pengembangan keterampilan untuk
memecahkan masalah.
Perspektif lain tentang pembelajaran STEM Education
Menurut Pendapat Para Ahli :
a. Departemen Pendidikan California (2014)
“STEM digunakan untuk mengidentifikasi mata pelajaran individu, kursus yang
berdiri sendiri, urutan kursus, kegiatan yang melibatkan salah satu dari empat
bidang, kursus terkait STEM, atau program studi yang saling berhubungan atau
terintegrasi.”
b. Menurut Kaniawati, dkk (2021), dengan pembelajaran STEM memberikan
perspektif siswa tentang minat, karir, dan konten STEM termasuk dalam kategori
positif.

3.2 Saran
Kami selaku penulis dari kelompok 1 mohon maaf atas kekurangan makalah ini. Kami
tahu bahwa makalah ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, saran dari para pembaca
sangat kami butuhkan demi kesempurnaan makalah ini. Terima kasih banyak untuk para
pembaca.

15
DAFTAR PUSTAKA

Gunawan, P. (2019). Model pembelajaran STEAM (Scient, Technology, Engineering, Art,


Mathematics) dengan pendekatan saintifik. Model Pembelajaran STEAM, 1–64.

Anis, Herman. (2021). Pendekatan Pembelajaran STEM dalam berbagai Perspektif. Diakses
pada link : https://hermananis.com/pendekatan-pembelajaran-stem-berdasarkan-
berbagai-perspektif-dan-definisi/

Setiawan, et al. (2020). Pengenalan STEM (science, technology, engineering, and


mathematics) dan pengembangan Rancangan Pembelajarannya untuk Merintis
Pembelajaran Kimia dengan Sistem SKS di Kota Madiun. Lumbung Inovasi : Jurnal
Pengabdian Kepada Masyarakat), 57.

Riyanto, et al. (2021). Model Stem (Science, Technology, Engineering And Mathematics)
Dalam Pendidikan. Bandung : Widina Bhakti Persada.

D.English, Lyn. (2016). STEM education K-12: perspectives on integration. International


Journal of STEM Education.

16

Anda mungkin juga menyukai