Anda di halaman 1dari 18

RESUME

INOVASI PEMBELAJARAN

Resume ini dibuat untuk memenuhi tugas individu Mata kuliah Perencanaan Pembelajaran

Dosen Pengampun : Prof.Dr.Herpratiwi,M.Pd

Penyusun :
Taniya Aprila (21020058)

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


AL-ISLAM TUNAS BANGSA
BANDAR LAMPUNG
Tahun Ajaran 2022/2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Segala puji kami haturkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufiq, serta
inayah-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah yang berjudul “Inovasi Pembelajaran”
ini. Sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Yang telah
membawa kita dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang.

Tak lupa pula penulis ucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Prof.Dr.Herpratiwi,M.Pd selaku dosen mata kuliah Perencanaan Pembelajaran yang


telah memberikan bimbingan dan arahan untuk pengerjaan tugas ini.

2. Orang tua dan teman-teman yang telah memberikan do’a dan dukungannya sehingga tugas
makalah ini dapat terselesaikan.

3. Pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dan jauh dari kata kesempurnaan dalam
penyusunan tugas makalah ini, oleh karena itu kritik dan saran sangat kami butuhkan dalam
memperbaiki makalah kami. Sebagaimana hal tersebut dapat membuka dan memberi
wawasan yang luas bagi kita bersama.

Bandar Lampung, 31 Maret 2023

Penyusun

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii

BAB 1 PEMBAHASAN
A. Latar Belakang ............................................................................................................ 1
B. Tujuan Penulisan Makalah........................................................................................... 2
C. Rumusan Masalah......................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pembelajaran Inovatif Steam........................................................................................ 3
B. Pembelajaran Inovatif Neorosains................................................................................ 8

BAB III PENUTUP


Kesimpulan......................................................................................................................... 12
Saran .................................................................................................................................. 13

DAFTAR PUSTAKA

II
1

BAB I

Pendahuluan

A. Latar Belakang Masalah

Inovasi atau pembaharuan merupakan ide, barang, metode yang dirasakan atau
diamati sebagai hal yang baru bagi seseorang atau kelompok masyarakat, baik berupa
hasil intervensi (penemuan baru) atau discovery (baru ditemukan orang), yang
digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan atau memecahkan masalah pendidikan
nasional. Adanya tuntutan inovasi tersebut menjadikan guru sebagai ujung tombak
dalam pelaksanaan pendidikan diharuskan untuk memiliki ide atau barang yang dapat
digunakan dalam rangka memecahkan permasalahan pendidikan di Indonesia lebih
khusus lagi permasalahan yang ada di sekolah.

Guru merupakan pihak yang sangat berpengaruh dalam proses belajar


mengajar. Kepiawaian dan kewibawaan guru sangat menentukan kelangsungan proses
belajar mengajar di kelas maupun efeknya di luar kelas. Guru harus pandai membawa
siswanya kepada tujuan yang hendak dicapai. Ada beberapa hal yang dapat
membentuk kewibawaan guru antara lain adalah, metode mengajar yang sesuai dengan
situasi dan kondisi siswa, hubungan antar individu, serta penguasaan materi yang
diajarkan. Pentingnya seorang guru dalam penguasaan materi sangat
diharapkanmdapat menyampaikannya kepada siswa secara runtut dan menyeluruh agar
tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran tersebut dapat terlaksana dengan baik.
Disamping penyampaian materi dari guru, siswa dapat memperoleh tambahan materi
dari buku pegangan yang dipinjamkan sekolah kepada peserta didik untuk lebih
mempermudah dalam mereka belajardi rumah.Akan tetapi, harapan yang ada dari buku
pegangan siswa yang dapat menambah pengetahuan siswa tersebut terhambat dengan
munculnya permasalahan yang ada, diantaranya tidak lengkapnya materi yang
disampaikan dalam buku.
2

Makalah ini memaparkan Penjelasan secara rinci mengenai Inovasi


Pembelajaran: Steam dan Neorosains, Mengingat betapa pentingnya pengetahuan kita
terhadap Pembelajaran Inovatif, maka penulis ingin mengungkapkan bagaimana:

“Inovasi Pembelajaran”

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pembelajaran Inovatif Steam ?
2. Bagaimana Pembelajaran Inovatif Neorosains?

C. Tujuan

1. Mendeskripsikan Pembelajaran Inovatif Steam.


2. Mendeskripsikan Pembelajaran Inovatif Neorosains.
3

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pembelajaran Inovatif Steam

Pendidikan adalah suatu sistem, maka inovasi pendidikan mencakup hal-hal


yang berhubungan dengan komponen sistem pendidikan dan melibatkan berbagai
unsur yang satu sama lain saling terkait. Inovasi pendidikan adalah suatu perubahan
yang baru dan secara kualitatif berbeda dari hal sebelumnya, serta sengaja diusahakan
untuk meningkatkan kemampuan guna untuk mencapai tujuan tertentu dalam
pendidikan.

Inovasi tidak hanya sekedar terjadinya perubahan dari suatu keadaan kepada
keadaan lainnya, akan tetapi terdapat unsur kesengajaan. unsur kualitas yang lebih
baik dari sebelumnya. dan terarah pada peningkatan berbagai kemampuan untuk
mencapai tujuan yang diharapkan. Timbulnya inovasi di dalam pendidikan disebabkan
oleh adanya persoalan dan tantangan yang perlu dipecahkan dengan pemikiran baru
yang mendalam dan progresif. Jadi, Inovasi Pendidikan merupakan usaha mengadakan
perubahan dengan tujuan untuk 1

NSF (National Science Foundation) memperkenalkan STEM pertama kali pada


tahun 1990an. STEM merupakan singkatan dari science, technology, engineering and
mathematics. Awalnya STEM disingkat dengan SMET tetapi singkatan ini memiliki
makna yang negatif dengan kata smut. Setelahnya dirubah menjadi METS namun
singkatan ini ditolak oleh anggota dengan pandangan bahwa singkatan ini menyerupai
nama grup baseball nasional amerika. Pada akhirnya terjadilah kesepakatan bahwa
singkatan menjadi STEM dikarenakan memiliki makna yang positif dan adanya
keterkaitan dan korelasi yang positif terhadap komponen-komponen yang berada di
dalam singkatan tersebut.

1
Saparuddin, Inovasi Pembelajaran, (Sukabumi: CV Jejak, 2022), hal. 15-16
4

STEM terdiri dari kata science, technology, engineering and mathematics.


Science merupakan disiplin ilmu yang mempelajari semua mengenai alam semesta
yang meliputi fenomena, fakta-fakta dan keteraturan yang tercipta di dalamnya. Aspek
sains dalam komponen ini meliputi ilmu alam, ilmu fisika, ilmu kimia, dan ilmu
biologi. Aspek sains ini juga meliputi pengimplementasian prinsip, fakta, konveksi
dan konsep yang berhubungan dengan disiplin ilmu tersebut.

STEM termasuk proses pembelajaran yang baru dalam dunia pendidikan.


Namun belakangan ini STEM menjadi hangat untuk dibicarakan. Bahkan di Negara
Amerika Serikat STEM menjadi topik yang sering dibicarakan. STEM menjadi
pembicaraan di Amerika Serikat dikarenakan adanya pendapat yang menyatakan
bahwa daya saing suatu negara dipengaruhi oleh program pendidikan yang
dilaksanakan oleh negara tersebut. Hal ini dalam upaya untuk mempersiapkan warga
negara yang inovatif yang akan memberikan perubahan bagi sistem ekonomi yang
sedang berkembang pada era teknologi.

STEM memiliki visi yaitu untuk menghilangkan adanya pemisahan


pembelajaran antarkomponen STEM dengan menggunakan pendekatan silo dan
pendekatan embeded (tertanam) dan menjadikan siswa sebagai subjek pembelajaran
(Breiner, Harkness, Johnson, & Koehler, 2012). Wang, Moore, Roehrig, & Park
(2011), menyatakan bahwa pada pembelajaran STEM siswa dituntut untuk
memecahkan permasalahan.

STEM merupakan perpaduan antara empat ilmu yaitu pengetahuan, teknologi,


rekayasa, dan matematika yang tergabung kedalam pendekatan interdisipliner yang
diterapkan berdasarkan kehidupan sehari-hari yang dikaitkan dalam proses pemecahan
masalah. Pembelajaran STEM juga meliputi proses kemampuan berpikir kritis,
kolaborasi dan analisis siswa dalam memadukan konsep dan proses dalam konteks
kehidupan siswa yang berhubungan dengan sains, teknologi, rekayasa dan matematika
yang mendorong pengembangan kompetensi dan keterampilan yang berguna dalam
kehidupan.

Ignatov, Pfeiffer dan Poelmas (2013) menyatakan bahwa STEM merupakan


sebuah keterampilan dan pengetahuan yang didapatkan secara bersamaan oleh siswa.
Hal yang menjadi dasar dalam pembelajaran STEM ini adalah pelaksana STEM harus
5

mampu menghubungkan keempat komponen STEM tersebut dapat dibelajarkan secara


terpadu dalam waktu yang bersamaan.

Sanders menyatakan bahwa STEM merupakan sebuah pendekatan


pembelajaran yang memadukan beberapa lebih disiplin ilmu yang tercantum di dalam
komponen STEM. Oroszlan menyatakan bahwa inovasi pembelajaran STEM yang
baik adalah pembelajaran yang mana siswa mampu menghubungkan komponen
STEM secara menyeluruh dan menyusun empat aspek tersebut dalam upaya
memecahkan masalah. Pembelajaran STEM merupakan maupun pengetahuan. Sebagai
contoh dalam pembelajaran listrik maka siswa akan dituntut mengenali sains,
teknologi, rekayasa dan matematika secara bersamaan. Pendekatan pembelajaran
STEM bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik agar memiliki kemampuan daya
saing secara global dan mampu berkerja sesuai dengan bidang keahlian siswa.
Hannover (2011) menyatakan bahwa STEM bertujuan untuk mengholistikkan
pengetahuan antarkomponen STEM.

Pembelajaran STEM memiliki tujuan yang besar terhadap system pendidikan.


Secara umum tujuan pembelajaran STEM yaitu untuk mempersiapkan dan
menghasilkan siswa yang ahli di bidang tertentu dalam upaya meningkatkan daya
saing global. Hanoover (2011) menyatakan bahwa STEM juga bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan siswa secara menyeluruh terhadap komponen STEM.
Bybee (2013) menyatakan bahwa STEM memiliki tujuan yaitu:

1. Mengembangkan sikap, keterampilan dan pengetahuan yang bertujuan untuk


dapat menemukan permasalahan yang berhubungan dengan dunia nyata,
fenomena alam, dan mampu menarik kesimpulan dan keputusan berdasarkan
fakta dan data yang ada mengenai isu terkait STEM.
2. Memahami bahwa pengetahuan, desain dan penyelidikan yang dilakukan oleh
manusia merupakan karakteristik STEM.
3. Membentuk lingkungan yang intelektual, material dan kultural yang terbangun
dari komponen STEM.
4. Mengetahui dan mengembangkan hasrat ingin tahu berkenaan dengan isu-
isu STEM.

Willy Juanggo (2018) menyatakan ada beberapa manfaat pembelajaran STEM


yaitu:
6

a. Pembelajaran STEM dikembangkan atas adanya tantangan pada abad sekarang


ini. Dengan menerapkan pembelajaran STEM ini dipercaya akan menghasilkan
generasi yang memiliki daya saing yang tinggi. Pada saat sekarang, era revolusi
industri 4.0 menuntut generasi bangsa untuk dapat memiliki daya saing yang
tinggi. Era ini dibuktikan dengan adanya sistem cyber- physical yang
mengakibatkan adanya perubahan sistem kehidupan.
Pada zaman dahulu masyarakat dalam proses memenuhi kebutuhannya harus
pergi keluar rumah namun berbeda dengan zaman sekarang bahwa masyarakat
dengan menggunakan teknologi sudah bisa membeli segala kebutuhan yang
diinginkan. Pada era ini dunia sudah beralih kepada sistem virtual, konektivitas
manusia, data dan mesin berada di mana- mana. Sistem ini lah yang disebut
dengan istilah internet of things. Akibat dari adanya perubahan ini maka
masyarakat terutama generasi muda harus dibekali dengan keterampilan yang
berhubungan dengan era revolusi industri 4.0. Keterampilan yang dibutuhkan
pada era ini adalah kemampuan digital literacy, comunucation skill, critical
thingking, creativity in solving problems dan collaboration.
Keterampilan ini hanya akan berbeda dengan zaman sekarang bahwa masyarakat
dengan menggunakan teknologi sudah bisa membeli segala kebutuhan yang
diinginkan. Pada era ini dunia sudah beralih kepada sistem virtual, konektivitas
manusia, data dan mesin berada di mana- mana. Sistem ini lah yang disebut
dengan istilah internet of things. Akibat dari adanya perubahan ini maka
masyarakat terutama generasi muda harus dibekali dengan keterampilan yang
berhubungan dengan era revolusi industri 4.0. Keterampilan yang dibutuhkan
pada era ini adalah kemampuan digital literacy, comunucation skill, critical
thingking, creativity in solving problems dan collaboration. Keterampilan ini
hanya akan dapat diraih jika menggunakan model pembelajaran yang inovatif,
kreatif dan aktif, maka STEM merupakan pembelajaran yang relevan dengan
tuntutan ini.

b. Penerapan pembelajaran STEM merupakan salah satu cara untuk memperbaiki


sistem pendidikan di Indonesia. Permasalahan pendidikan yang dialami oleh
siswa Indonesia adalah permasalahan kualitas pembelajaran yang dilaksanakan.
Namun dengan sistem pembelajaran STEM berbasis masalah akan menuntut
siswa untuk dapat selalu aktif memecahkan permasalahan tersebut. Banyak
7

penelitian yang membutuhkan bahwa pembelajaran STEM dapat meningkatkan


kualitas pembelajaran siswa.

Oleh sebab itu lah, STEM memiliki tujuan dan manfaat yang banyak sehingga
perlu untuk dilaksanakan.

Dalam proses pembelajaran STEM ada dua aspek yang mendukung


terlaksananya pembelajaran STEM itu sendiri yaitu proses sains dan desain proses
engineering. Proses sains dan desain proses engineering ini memiliki keterkaitan satu
sama lainnya. Proses sains merupakan proses yang terdiri dari:

a. Melakukan pengamatan atau memberikan pertanyaan.

b. Mendesain hipotesis.

c. Menyusun jawaban alternatif.

d. Eksperimen

e. Mengemukakan dan menemukan kesimpulan.

Sedangkan proses engineering adalah sebuah tahapan siklus yang di mulai dari
pemetaan sebuah permasalahan kemudian merancang solusi permasalahan dan
membuktikan pemecahan masalah tersebut. Setelahnya dalam membuktikan proses
pemecahan masalah tersebut dapat dilaksanakan maka dilakukan pemodelan dalam
menjawab permasalahan tersebut. Pemodelan yang dilakukan ini kemudian
diujicobakan apakah model tersebut efektif atau tidak dalam memecahkan kasus
permasalahan. Apabila permodelan tersebut tidak efektif maka dilakukan revisi yang
bertujuan untuk memperbaiki desain tersebut. Model dalam kasus ini dapat berbentuk
proses, produk maupun sistem.

Proses pertama desain proses engineering adalah pemetaan masalah yang


dilakukan melalui proses sains dan menghasilkan gambaran menyeluruh dari
permasalahan tersebut. Hasil dari analisa pengamatan masalah akan dipecahkan
melalui teori dan model yang didapatkan dari proses pencarian solusi, berpikir kreatif,
dan kritis yang dilakukan dengan desain proses engineering (National Academy of
Sciences, 2011). Langkah selanjutnya yaitu dilakukan proses bersama antara sains
proses dan desain engineering dalam menganalisis teori dan model yang digunakan
8

apakah bisa untuk memecahkan permasalahan atau tidak dengan cara mengumpulkan
menganalisis dan menguji pemecahan masalah yang kemudian dievaluasi.

Pada gambar di atas, analisis merupakan kunci dalam menghubungkan sains


proses dan desain proses engineering, engineer dan saintis yang akan membentuk
pemecahan masalah. Dalam proses memecahkan masalah kedua bagian tersebut akan
melakukan penganalisisan masalah dan memastikan bahwa solusi yang diberikan
mampu untuk memecahkan permasalahan melalui model (digaram, sketsa, hubungan
matematik yang membutuhkan kemampuan matematika dalam proses pelaksanaannya.
Ketiga kemampuan ini lah yang siswa harus ketahui. Oleh sebab itu pembelajaran
STEM dapat meningkatkan daya saing lulusan Indonesia.

Karakteristik pendekatan STEM dalam kurikulum 2013 terletak kepada


keterpaduan dari komponen STEM dalam upaya memecahkan permasalahan yang
berhubungan dengan kehidupan nyata siswa. Dalam pelaksanaannya terdapat pola
pembelajaran STEM.2

B. Pembelajaran Inovatif Neorosains

Neurosains secara etimologi adalah ilmu neural (neural science) yang


mempelajari sistem syaraf, terutama mempelajari neuron atau sel syaraf dengan
pendekatan multidisipliner. Sedangkan secara terminologi, Neurosains merupakan
bidang ilmu yang mengkhususkan pada studi saintifik terhadap sistem syaraf. Dengan
dasar ini, neurosains disebut juga sebagai ilmu yang mempelajari otak dan seluruh
fungsi-fungsi syaraf belakang.
Neurosains merupakan satu bidang kajian mengenai sistem syaraf yang ada di
dalam otak manusia. Neurosains juga mengkaji tentang kesadaran dan kepekaaan otak
dari segi biologi, persepsi, ingatan, dan kaitannya dengan pembelajaran. Sistem syaraf
dan otak merupakan bagian fisikal bagi proses pembelajaran manusia. Neurosains
merupakan penelitian tentang otak dan pikiran. Studi tentang otak menjadi landasan
dalam pemahaman tentang bagaimana kita merasa dan berinteraksi dengan dunia luar
dan khususnya yang dialami manusia dan bagaimana manusia mempengaruhi yang
lain.

2
Zuryanty dll. Pembelajaaran Steam Disekolah Dasar, (Yogyakarta: Deepublish Publisher, 2020), hal.
12-23.
9

Otak adalah organ tubuh manusia yang posisinya ditempatkan Tuhan secara
terhormat dibagian atas tubuh manusia dan terlindungi dengan kokoh dibagian dalam
tengkorak kepala. Posisi otak ini merupakan simbol yang menunjukkan bahwa
manusia lebih mulia daripada makhluk ciptaan Tuhan yang lainnya. Muhammad
Neurosains, secara sederhana adalah ilmu yang khusus mempelajari neuron (sel saraf).
Berdasarkan, hasil penelitian di bidang neurologi, bahwa pertumbuhan sel jaringan
otak pada anak usia 0-4 tahun mencapai 50%, hingga anak usia 8 tahun mencapai 80
% dan kematangan pada usia 10-25tahun. Artinya, apabila pada urutan usia tersebut
otak tidak mendapatkan rangsangan yang optimal maka perkembangannya tidak akan
maksimal. Semakin dini penanganan dan bentuk rangsangan yang diberikan terhadap
anak maka hasilnya akan semakin baik. Sebaliknya, semakin lambat, maka semakin
buruk hasilnya.
Dalam berbagai materi lain dijelaskan, bahwa kurikulum pembelajaran
neurosains juga berkembang disiplin ilmu sistem saraf yang berhubungan antara
amnusia dengan Tuhan yang sangat berkaitan dengan jasmaniah. Materi spiritualitas
dalam pembelajaran neurosains terdiri dari dua variabel yaitu spiritualitas dan
intelektualitas. Konsep teoritis spiritualitas terdiri tiga komponen yaitu Spiritual
Health Item, Brain System Assessment, dan Neurofeedback. Oleh sebab itu, spiritual
dalam Islam lebih bersifat individualistik fokus pada pemikiran dan argumentasi yang
dianggap benar.
Perkembangan neurosains sebagai sebuah pengetahuan mengenai sistem syaraf
atau tentang otak manusia saat ini mengalami kemajuan yang signifikan. Para pakar
terus melakukan penelitian mengenai hubungannya dengan kehidupan manusia
termasuk dunia pendidikan dimana keunikan dari perkembangan kemampuan otak
sangat terkait dengan output capaian dari sebuah proses pendidikan. Namun,
terkadang manusia berpikir seperti teknologi teknologi tersebut dimana otak
digunakan sebagai tempat penyimpanan semata. Padahal kenyataannya, otak belajar
dengan campuran berbagai emosi, ingatan, niat, dan sebagainya yang membentuk
kehidupan mentalnya. Untuk itulah, dalam proses pembelajaran, sebenarnya otaklah
yang memasukkan informasi ke dalam wadah yang sebelumnya telah berisi informasi-
informasi yang berkaitan sehingga membutuhkan restrukturisasi, penyusunan, dan
penilaian kembali.
Disamping guru, orang tua juga perlu memahami teori neurosains. Orangtua
merupakan guru pertama anak. Secara teori pembentukan dan perkembangan sel dasar
10

otak banyak dipengaruhi oleh orang tua dan lingkungan. Sel darah yang membangun
otak dan sitem syaraf (neuron) pada embrio terjadi sejak berumur tiga minggu,
diturunkan dari rekombinasi genetik kedua orang tua, gizi seimbang dan stimulasi
positif dari ibu seperti suara ibu, degup jantung, tarikan nafas, sentuhan dan belaian
diperut yang lembut, dan pengaruh negatif seperti halnya obat keras, kafein, narkoba,
alkohol, nikotin, radiasi, teratogen dan emosi yang tidak stabil.
Pada era teknologi yang semakin canggih sekarang ini, menuntut adanya
inovasi dalam pembelajaran, kemajuan teknologi harus dimanfaatkan sebaik mungkin
oleh pendidikan agama Islam. Pendayagunaan teknologi dalam proses pembelajaran
menjadi keharusan sehingga proses pembelajaran menjadi keharusan sehingga proses
pembelajaran tidak stagnan. Inovasi pembelajaran pendidikan agama Islam harus
segela direlasikan, terutama dalam metode pembelajaran. Internet sebagai media
pembelajaran dapat menjadi alternatif metode pembelajaran , hal ini dapat diwujudkan
dalam bentul e-learning, atau aplikasi-aplikasi yang memudahkan penyampaian meteri
pembelajaran, sehingga proses pembelajaran semakin menarik dan tidak
membosankan.
Secara sederhana, neurosains diartikan sebagai ilmu yang secara khusus
mempelajari dan mengkaji sistem syaraf atau sistem neuron (sel syaraf) pada manusia.
Neurosains berkaitan erat dengan ketrampilan metakognitif yang merupakan
keterampilan berpikir tingkat tinggi. Dalam prosesnya keterampilan metakognitif ini
melalui tahapan regulasi emosi, kesadaran, memonitor proses kognitisi. Terjadinya
proses berpikir tingkat tinggi merupakan tugas dari bagian depan otak yang disebut
dengan lobus prefrontal/prefrontal cortex. Belahan otak bagian depan dikenal sebagai
pusat kontrol eksekutf atau pusat terjadinya berpikir tingkat tinggi. Juga tempat upaya
pemecahan masalah, regulasi demensi emosi, penentu watak dan karakter serta
kepribadian seseorang.
Menurut Moh. Hasan Machfoed, mengatakan neurosains adalah ilmu yang
mencoba mengungkapkan misteri otak. Otak menentukan kualitas hidup dan
kehidupan seseorang. Untuk itu seorang guru perlu mempelajari lebih spesifik tentang
pusat kecerdasan otak / neurosains. Para ahli pendidikan menyambut positif penetrasi
neurosains untuk pendidikan. Guru mempunyai hak istimewa dan kesempatan
meningkatkan kualitas dan kuantitas jalur penghubung neuron agar otak mereka dapat
dioptimalkan untuk kesuksesan masa depan anak didiknya. Memahami perkembangan
anak usia dini, sekolah dasar, anak autis, kebutuhan khusus, dan sulit belajar. Anak
11

harus memiliki waktu tidur yang cukup dan perlu ada jeda waktu pembelajaran.
Melakukan gaya belajar pengulangan dan beragam pendekatan.3

3
Pasiak, T. Manajemen Kecerdasan: memberdayakan IQ, EQ, dan Sq untuk kesuksesan hidup.
(Bandung: Mizan, 2006)
12

BAB III
PENUTUP

A.Kesimpulan

Berdasarkan kesimpulan dari makalah ini disimpulkan bahwa Inovasi


pendidikan adalah suatu perubahan yang baru dan secara kualitatif berbeda dari hal
sebelumnya, serta sengaja diusahakan untuk meningkatkan kemampuan guna untuk
mencapai tujuan tertentu dalam pendidikan. STEM merupakan sebuah pendekatan
pembelajaran yang memadukan beberapa lebih disiplin ilmu yang tercantum di dalam
komponen STEM. Oroszlan (2007) menyatakan bahwa inovasi pembelajaran STEM
yang baik adalah pembelajaran yang mana siswa mampu menghubungkan komponen
STEM secara menyeluruh dan menyusun empat aspek tersebut dalam upaya
memecahkan masalah. Pembelajaran STEM merupakan maupun pengetahuan. Sebagai
contoh dalam pembelajaran listrik maka siswa akan dituntut mengenali sains,
teknologi, rekayasa dan matematika secara bersamaan. Pendekatan pembelajaran
STEM bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik agar memiliki kemampuan daya
saing secara global dan mampu berkerja sesuai dengan bidang keahlian siswa.
Hannover (2011) menyatakan bahwa STEM bertujuan untuk mengholistikkan
pengetahuan antarkomponen STEM.

Neurosains secara etimologi adalah ilmu neural (neural science) yang


mempelajari sistem syaraf, terutama mempelajari neuron atau sel syaraf dengan
pendekatan multidisipliner. Sedangkan secara terminologi, Neurosains merupakan
bidang ilmu yang mengkhususkan pada studi saintifik terhadap sistem syaraf. Dengan
dasar ini, neurosains disebut juga sebagai ilmu yang mempelajari otak dan seluruh
fungsi-fungsi syaraf belakang. Neurosains merupakan satu bidang kajian mengenai
sistem syaraf yang ada di dalam otak manusia. Neurosains juga mengkaji tentang
kesadaran dan kepekaaan otak dari segi biologi, persepsi, ingatan, dan kaitannya
dengan pembelajaran. Sistem syaraf dan otak merupakan bagian fisikal bagi proses
pembelajaran manusia. Neurosains merupakan penelitian tentang otak dan pikiran.
Studi tentang otak menjadi landasan dalam pemahaman tentang bagaimana kita
13

merasa dan berinteraksi dengan dunia luar dan khususnya yang dialami manusia dan
bagaimana manusia mempengaruhi yang lain.

B. Saran

Dengan memperhatikan kesimpulan diatas, tentang Pembelajaran Inovatif. maka


penulis mengajukan saran-saran sebagai berikut :
1. Pentingnya mengetahui Pembelajaran Inovatif Steam.
2. Pentingnya mengetahui Pembelajaran Inovatif Neorosains.
14

DAFTAR PUSTAKA

Saparuddin, (2022), Inovasi Pembelajaran, Sukabumi: CV Jejak.


Zuryanty dll.(2020), Pembelajaaran Steam Disekolah Dasar, Yogyakarta: Deepublish
Publisher.
Pasiak, T.(2006), Manajemen Kecerdasan: memberdayakan IQ, EQ, dan Sq untuk
kesuksesan hidup. Bandung: Mizan.

Gambar Refrensi Buku :


15

Anda mungkin juga menyukai