Anda di halaman 1dari 13

PENDEKATAN KURIKULUM 2013 BERDASARKAN STEAM

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kurikulum Pendidikan AUD

Dosen Pengampu
Anwar Rifai, M.Ag.

Kelompok 6

Kholifah Miftahul Janah ( 200416046 )


Leni Herawati ( 200416049 )
Minarti Rahmathia ( 200416057 )
Tia Arika ( 200416103 )

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANDUNG


FAKULTAS ILMU KEISLAMAN

0
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan
puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Pendekatan Kurikulum 2013 berdasarkan STEAM.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga
dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari
semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi perbaikan makalah yang telah kami
buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun. Khususnya kami tujukan makalah ini kepada Bapak Anwar Rifai, M.Ag.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah ini
dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Akhir kata kami ucapkan terima
kasih.

Bandung, November 2021


Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................................1
DAFTAR ISI..................................................................................................................................................2
BAB I............................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................3
BAB II...........................................................................................................................................................4
PEMBAHASAN.............................................................................................................................................4
A. Kurikulum 2013 PAUD berdasarkan STEAM....................................................................................4
B. Pengertian STEAM...........................................................................................................................4
C. Lima komponen STEAM...................................................................................................................5
D. Pengalaman Main melalui kegiatan STEAM.....................................................................................7
E. STRUKTUR “Pengembangan Pembelajaran STEAM AUD Kurikulum 2013”.....................................8
BAB III..........................................................................................................................................................9
KESIMPULAN...............................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................................10

2
BAB I
PENDAHULUAN

Kurikulum selalu mengalami pengembangan maupun penyempurnaan, hal


tersebut dalam rangka kehidupan masa kini, dan untuk membangun dasar bagi
kehidupan bangsa yang lebih baik di masa depan. Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan (Kemendikbud, 2013) Nomor 69 menjelaskan bahwa tugas mempersiapkan
generasi muda bangsa menjadi tugas utama suatu kurikulum.

Di lingkup pendidikan saat ini sudah banyak dikembangkan berbagai pendekatan


ataupun metode pembelajaran demi meningkatkan kualitaskemampuan peserta didik.
Semua usaha tersebut tentunya ditujukan untuk peningkatan kualitas sumber daya
manusia yang mampu mengatasi segala macam permasalahan kehidupan di muka bumi.

Pemilihan pendekatan yang tepat perlu menjadi perhatian, dan


menyesuaikan konsep utama dari kurikulum 2013 khususnya yang diterapkan pada
PAUD dengan pendekatan saintifik dan tematik holistik integratif dapat dipadukan
dengan pendekatan pembelajaran berbasis science, Technology, Engineering, Art,
and Mathematics atau yang bisa disingkat STEAM, yang banyak melibatkan anak dalam
proses penggalian informasi secara mandiri, mengaitkan materi pembelajaran
dengan kehidupan.

Konsep utama dalam pembelajaran STEAM adalah implementasi teori dan


praktik yang berjalan bersamaan. STEAM bukan hanya metode belajar, tetapi juga cara
berfikir. Melalui metode ini diharapkan anak mampu memecahkan masalah dengan
berbagai pengetahuan yang dimilikinya dan bekerjasama secara penuh, tidak hanya
mengandalkan sisi pengetahuan yang dimilikinya saja (Jatnika, 2019). Melalui
pembelajaran STEAM, anak akan lebih terlatih untuk cepat menganalisa
permasalahan dengan berbagai pendekatan, baik sains, teknologi, teknik, seni
ataupun matematika. Selan itu, anak juga terlatih untuk berfikir kritis, inovatif, dan
kreatif, dan dapat mengungkapkan pendapatnya baik secara lisan maupun tulisan.
Berdasarkan pada hal tersebut maka penulis akan menjelaskan secara lebih
lanjut tentang pendekatan kurikulum 2013 berdasarkan STEAM.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kurikulum 2013 PAUD berdasarkan STEAM

Pengembangan Pembelajaran STEAM Kurikulum 2013 untuk PAUD perlu dilaksanakan secara
terpadu dengan metode saintifik sangat sejalan dengan konsep pembelajaran STEAM. Dalam penerapan
STEAM pada pembelajaran tematik PAUD, prinsip yang perlu dipegang dalam pengembangan tema
adalah 1) Kedekatan, 2) Kemenarikan, 3) Kesederhanaan, 4) dan Keinsidentalan. Selain itu cara untuk
penentuan tema, sub-tema, hingga materi pembelajaran dapat dilakukan dengan mengamati alam
sekitar, memperhatikan sosial budaya, serta memperhatikan minat dan kesukaan anak (Kemendikbud,
2015a). Dengan memperhatikan prinsip dan cara pengembangan tema mengacu pada Kurikulum 2013
maka pembelajaran STEAM harus memperhatikan perkembangan anak usia dini, hal-hal yang teramati
oleh AUD, dan berpusat pada minat dan kesukaan mereka disesuaikan dengan kekhasan pembelajaran
STEAM yakni kegiatan yang memiliki muatan sains, teknologi, matematika, dan engineering secara
terpadu dan melibatkan anak untuk memecahkan masalah atau mendapatkan kesimpulan dari yang
mereka pelajari.

B. Pengertian STEAM

STEAM merupakan singkatan dari Science (sains), Technology (teknologi), Engineering (teknik),
Art (seni), Mathematic (matematika). Istilah STEAM ini pertama kali diciptakan di Sekolah Desain Pulau
Rhode (RIDS), STEAM sendiri menggambarkan seni dalam desain dan sains.

Pendekatan STEAM pada kegiatan PAUD untuk melatih kreativitas anak usia dini, guru dapat
mengajak anak untuk mengembangkan kemampuan berpikir, berkreasi dan berinovasi. Memberikan
kesempatan kepada anak untuk mengeksplorasi alat dan bahan main dengan berbagai indra, serta
memberikan pengalaman langsung pada anak tentang scince, technology, engineering, art dan
mathematic. Pendekatan pembelajaran terpadu yang mendorong peserta didik untuk berpikir lebih luas
tentang masalah didunia nyata. Dengan kata lain Pendidikan STEAM dapat mendukung pengalaman
belajar yang berarti, pemecahan masalah, dan berpendapat bahwa sains, teknologi, teknik, seni dan
matematika saling berkaitan. Metode Pembelajaran STEAMbeberapa diantaranya :

4
1. Pembelajaran berbasis masalah (problem based learning)

STEAM merupakan pendekatan atau model pembelajaran yang memadukan lima disiplin ilmu
yang melengkapi sebagai dasar dari model pembelajaran berbasis masalah (problem based
learning). Setiap komponen dari disiplin ilmu STEAM bisa membuat peserta didik memecahkan
sebuah masalah dengan baik dan efektif. STEAM dilakukan secara terintegrasi dalam
pembelajaran di TK melalui keseharian anak. STEAM mendorong anak untuk membangun
pengetahuan tentang dunia disekeliling mereka melalui mengamati, menanya, dan
menyelidiki.

2. Pembelajaran berbasis Loose Parts

Selain itu ada juga pembelajaran STEAM berbasis Loose Parts, menurut Helista (2019) bahwa
Loose Parts sendiri dianggap sebagai objek atau bahan pembelajaran yang bersifat terjangkau
karena berasal dari bahn-bahan terbuka, dapaat dipisan dan disusun jadi satu, mudah dibawa,
dapat dijajarkan dan dipindah. Semua sifat dari Loose Part tersebut dapat merangsang
imajinasi anak untuk bermain, belajar dan bereksplorasi sesuai keinginannya sendiri tanpa
memerlukan keterlibatan orang dewasa yang bersifat kompleks. Alat permainan edukatif yang
dapat ditemui disekitar lingkungan bisa dari bahan alam (kayu, biji-bijian, daun, bunga dll) dan
bahan bekas (botol plastic, tutup botol, roda, kain perca, dll) yang mudah ditemui.

C. Lima komponen STEAM

1. Sains (science)
Sains merupakan proses berpikir sistematis dimana sebuah ilmu diturunkan berdasarkan teori, hukum,
dan fakta yang ada dengan tujuan untuk mencari penyelesaian masalah.

Setiap masalah memiliki cara penyelesaian yang berbeda-beda dan juga perlu pendekatan khusus
sehingga penyelesaiannya dapat lebih komprehensif. Ruang lingkup pembelajaran sains di TK terbagi
menjadi dua dimensi, yaitu :

a. dilihat dari dimensi isi bahan kajian. Deskripsi pembelajaran sains dilihat dari isi bahan kajian
meliputi materi atau disiplin yang terkait dengna bumi dan jagad raya (ilmu bumi), ilmu hayati
(biologi), serta bidang kajian fisika dan kimia (Abruscato,2001)
5
b. dilihat dari bidang perkembangan. Terdapat tiga dimensi yang semestinya dikembangkan bagi
anak usia dini yaitu meliputi, penguasaan produk sains, penguasaan proses sains, pengusaan
sikap-sikap sains.

2. Teknologi (technology)

Tujuan pengenalan teknologi pada anak usia dini adalah untuk mengenalkan dan memahami
alat-alat teknologi sederhana untuk memudahkan pekerjaan serta bagaimana cara menggunakan alat-
alat sederhana tersebut. Seperti peralatan rumah tangga, peralatan bermain, peralatan pertukangan
dan lain sebagainya. Selain itu peserta didik juga akan dibekali cara membuat alat tersebut dan
bagaimana memperoleh ide untuk engetahui sebuah permasalahan bisa dikerjakan secara lebih efisien.

3. Teknik (engineering)

Peserta didik akan diberi sebuah cara untuk merancang sebuah system dan aturan untuk
menyelesaikan sebuah masalah. Atribut engineering dapat dikatakan sebagai teknik rekayasa, proses
rekayasa ini merupakan pola berpikir kreatif dalam mengembangkan cara baru dalam mengatasi
masalah yang ada. Aspek engineering dalam pendekatan STEAM adalah keterampilan yang dimilki
seseorang untuk mengoprasikan atau merangkai sesuatu.

4. Seni (art)

Art atau seni merupakan ukuran dari estetika atau nilai kehidupan. Secara konseptual
Pendidikan seni di Taman Kanak-kanak diarahkan pada perolehan atau kompetensi hasil belajar yang
beraspek pengetahuan, keterampilan dasar seni dan sikap yang berkaitan dengan kemampuan kepekaan
rasa seni, keindahan serta pengembangan kreativitas.

5. Matematika (mathematics)

Dalam matematika terdapat banyak hukum, aturan, dan teori yang digunakan untuk mendekati
logika suatu ilmu atau permasalahan. Kemampuan yang ingin dibangun dari mengenalkan matematika di
Taman Kana-kanak antara lain : membandingkan (komparasi), memilah (klasifikasi), bekerja dengan
pola, mengidentifikasi bentuk, logika dan sebab akibat.

6
D. Pengalaman Main melalui kegiatan STEAM

1. Explore

Ciptakan Steamy Learning Environment. Apa yang dapat dilakukan: (1) explore materials dengan
berbagai indera. (2) dorong rasa ingin tahu anak. (3) dorong anak untuk bertanya.

2. Extend

Tantanglah anak lebih lanjut. Ajak anak untuk melakukan investigasi. Tantangan yang terbuka agar anak
memecahkan masalah dengan material yang ada. Anak dapat ditantang secara individua tau kelompok.

3. Engage

Terus ajak anak untuk terlibat dalam pengalaman belajar. Kaitkan anak dengan kompetensi dasar yang
perlu dicapai.

4. Evaluate

a. Menyediakan waktu untuk refleksi (refleksi anak dan guru)


b. berbagi pengalaman dengan guru yang lain
c. Hasil evaluasi digunakan untuk perencanaan selanjutnya

7
E. STRUKTUR “Pengembangan Pembelajaran STEAM AUD Kurikulum
2013”
Penentuan Tema

Penentuan Sub Tema

Penentuan Sub Subtema Kegiatan Pembelajaran berdasarkan muatan STEAM

Penentuan Kompetensi Dasar

Penentuan Media dan Metode Pembelajaran

Ilustrasi Pembelajaran

8
BAB III
KESIMPULAN

Dibutuhkan adaptasi dalam mengubah kebiasaan mengajar secara tradisional menjadi berpusat
pada anak sehingga anak mampu mengomunikasikan hasil ciptaannya berdasarkan desain yang mereka
kembangkan. Sebagai dasar kemampuan menerapkan STEAM di kelas, guru perlu memiliki kemampuan
untuk mengidentifikasi unsur-unsur STEAM yang dapat dieksplorasi dari tema yang telah ditentukan
mengacu pada K13 dan guru juga perlu memiliki pijakan dalam memahami produk sains yang dapat
muncul dari konteks sehari-hari.

Pembelajaran STEAM menekankan pada pembelajaran aktif,menstimulasi anak untuk


memecahkan masalah, fokus pada solusi, membangun cara berpikir logis dan sisteamatis, dan
mempertajam kemampuan berpikir kritis. Hal ini berperan besar dalam mempersiapkan anak untuk
membangun karakter yang kompetitif secara global dan mempersiapkan mereka untuk kesempatan
karir dibidang teknis dan kreatif di masa depan. Jadi STEAM adalah pendekatan pembelajaran terpadu
yang menghubungkan pengaplikasian di dunia nyata dengan pembelajaran di dalam kelas yang meliputi
lima disiplin ilmu yaitu sains, teknologi, engineering/hasil rekayasa, seni dan matematik.

Saran

Anak Usia Dini memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terhadap lingkungan sekitar mereka
(Sharapan, 2012). Hal itulah yang dapat diupayakan oleh guru dengan aktivitas yang dapat mengenalkan
Anak Usia Dini dengan ilmu yang melandasi perkembangan teknologi mulai dari hal yang sederhana
serta bagaimana proses pembelajaran tersebut dapat mengarahkan anak terlatihuntuk berpikir dan
memiliki sikap ilmiah melalui pendekatan STEAM

9
DAFTAR PUSTAKA

Jamiludin Usman, Luthfatun Nisa, Danang Prastyo, Nina Khayatul Virdyana. (2020). Journal Community
Engagement vol 2. Penguatan Satuan PAUD Pembelajaran Berbasis STEAM dalam Pendidikan Abad 21 di
Taman Kanak-kanak Islam Terpadu Nurul Hidayah Sampan

Yuliani Nurani M.Pd, Dr. (2019). Pendekatan Pembelajaran di Lembaga PAUD. Modul 4 PPG Bagi Guru
PAUD tahun 2019.Kemendikbud

Siti Nurakhmaliyah, Nurudin Usmana. (2021). Universitas Muhammadiyah Magelang. Pemahaman Orang
Tua Di PAUD Az-Zahra Dalam Menstimulasi Perkembangan Anak Melalui Pendekatan STEAM

Anisa Astra Jingga, Mardiyana, Triyanto. (2018). Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika vol.5, no 3,
hal 286-299. Pendekatan dan Penilaian Pembelajaran Pada Kurikulum 2013 Revisi 1017 Yang
Mendukung Peningkatan Kemampuan Koneksi Matematis Siswa

Annisa Qanita Auliyalloh, Anita Rakhman. (2020). Jurnal Ceria (Cerdas Energik Responsif Inovatif
Adaptif). Media Pembelajaran STEAM untuk Meningkatkan Kreativitas Berbahan LOOSE PARTS di
Kelompok Kasih Ibu

Kartika Metafisika, Ratna Pangastuti. (2019). Pengembangan Pembelajaran STEAM Kurikulum 2013
untuk Pendidikan Anak Usia Dini

10
11
12

Anda mungkin juga menyukai