BERBASIS STEM
1. Pendahuluan
Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan berbagai disiplin ilmu
pengetahuan dan teknologi modern. Peran Matematika sebagai alat komunikasi formal yang
efektif. Permasalahan terkait gagasan dan pengetahuan yang disampaikan secara matematis
akan dapat diselesaikan dengan prosedur formal matematika yang langkahnya sangat presisi
dan tidak terbantahkan. Untuk itu, setiap peserta didik sangat membutuhkan penguasaan
matematika.
SMA Negeri 1 Cilegon merupakan sekolah yang melaksanakan Kurikulum 2013. Kurikulum
2013 menekankan pentingnya keseimbangan antara kompetensi pengetahuan, keterampilan
dan sikap. Tuntutan kemampuan matematika dibentuk melalui pembelajaran berkelanjutan:
mulai dari meningkatkan pengetahuan tentang berbagai metode matematika, dilanjutkan
dengan keterampilan menyajikan permasalahan secara matematis dan menyelesaikannya,
serta berdampak pengiring pada pembentukan sikap jujur, kritis, kreatif, teliti, dan taat
aturan. Kegiatan pembelajaran diarahkan untuk memberdayakan semua potensi peserta didik
menjadi kompetensi yang diharapkan.
Akan tetapi, peran pembelajaran tersebut ternyata tidak sepenuhnya didukung kenyataan
yang terjadi di SMA Negeri 1 Cilegon. Banyak di antara guru merasa puas terhadap hasil
belajar peserta didik baik dalam hal kompetensi pengetahuan, keterampilan, ataupun
kompetensi sikapnya. Hal ini terasa bertolak belakang dengan kenyataan bahwa SMA Negeri
1 Cilegon merupakan SMA favorit dan unggulan di kota Cilegon, terbukti dengan peminat
yang jumlahnya semakin banyak pada setiap tahun pelajaran baru.
Berdasarkan observasi yang dilakukan bahwa kreativitas, kemandirian, kerja sama peserta
didik masih rendah. Pembelajaran dengan pendekatan STEM dapat melatih siswa dalam
berpikir kritis, kreatif, mampu berkolaborasi dan berkomunikasi.
Pembelajaran berbasis STEM dalam kelas didesain untuk memberi peluang bagi peserta
didik untuk mengaplikasikan pengetahuan akademik dalam dunia nyata. Pengalaman belajar
berbasis STEM mengembangkan pemahaman peserta didik terhadap konten sains,
kemampuan inovasi dan pemecahan masalah. Untuk pencapaian keterampilan di abad 21
yang meliputi berfikir kritis, berfikir kreatif, kolaborasi dan komunikasi maka dibutuhkan
perencanaan pembelajaran yang mendukung hal tersebut.
2. Kajian Teori
Proses sains dengan pendekatan observasi, inkuiri dan percobaan yang didasarkan pada
fenomena dan permasalahn di dunia nyata. Hasil pengamatan tersebut dapat dikaitkan
dengan desain proses enginiring melalui proses analisis. Analisis masalah dan data lebih
mudah digambarkan melalui pemodelan termasuk menggunakan sketsa, diagram, hubungan
matematik, simulasi dan model purwarupa untuk memastikan bahwa solusi benar bisa
memecahkan masalah yang dihadapi. Penggunaan pemodelan ini membutuhkan kemampuan
matematika yang mumpuni.
SEAMEO QITEM in Science dan PPPPTK IPA dalam suatu Unit Pembelajaran Berbasis
STEM memberikan panduan bagi guru bagaimana mengembangkan rencana pembelajaran
berbasis STEM. Ada sepuluh langkah untuk pengembangan pembelajaran berbasis STEM,
yaitu : menentukan kompetensi dasar dan indikator kompetensi, menentukan tujuan
pembelajaran, menganalisis materi pembelajaran, menjelaskan tahapan pembelajaran,
menentukan kemampuan prasyarat, pengembangan keterampilan abad 21, pengembangan
penguatan pendidikan karakter, menyusun skenario pembelajaran, menentukan sumber
belajar, menentukan alat dan bahan, dan menentukan penilaian pembelajaran [ CITATION
Dia18 \l 1033 ]1) Menentukan Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Pada bagian ini dituliskan kompetensi dasar (KD) untuk ranah pengetahuan dan
keterampilan yang sesuai dengan topik STEM terpilih. Selanjutnya dituliskan rumusan
indikator pencapaian kompetensi (IPK) sesuai dengan KD yang dipilih.
Pada bagian ini tujuan pembelajaran dideskripsikan sesuai dengan IPK yang dirumuskan.
Pada bagian ini diidentifikasi proses pembelajaran yang sesuai pada keempat ranah sains,
teknologi, enginiring, dan matematika.
Pada bagian ini disajikan desain pembelajaran STEM pada topik terpilih yang
menjelaskan tahapan pembelajaran yang akan digunakan.
Bagian ini menjelaskan kemampuan yang harus dimiliki sebelumnya baik oleh guru
maupun peserta didik sebelum melaksanakan pembelajaran STEM pada topik terpilih.
Bagian ini menjelaskan tentang keterampilan abad 21 yang dilatihkan pada pembelajaran.
7) Menyusun skenario pembelajaran
Pada bagian ini dipilih pendekatan, model dan metode yang akan digunakan dalam
pembelajaran STEM pada topik terpilih. Selanjutnya diuraikan langkah-langkah
pembelajaran untuk masing-masing pertemuan tatap muka kedalam kegiatan
pembelajaran, serta alokasi waktu yang dibutuhkan sesuai dengan jumlah pertemuan yang
sudah ditentukan.
Bagian ini menyajikan sumber belajar yang digunakan sebagai referensi dalam
pembelajaran STEM pada topik terpilih.
Bagian ini menyajikan keperluan alat dan bahan yang digunakan sebagai referensi dalam
pembelajaran STEM pada topik terpilih.
Pada bagian ini diidentifikasi teknik dan bentuk penilaian yang digunakan dalam melihat
ketercapaian KD berdasarkan IPK yang dirumuskan. Instrumen penilaian yang digunakan
juga disajikan pada bagian ini.
Tujuan : Setelah menyimak paparan tentang Analisis STEM dalam Kurikulum 2013, diharapkan Anda
mampu mengindentifikasi Kompetensi Dasar (KD) untuk menentukan topik sains yang
sesuai dengan pendekatan STEM, mengembangkan Indkator Pencapaian Kompetensi
(IPK), serta membuat analisis STEM.
Langkah Kegiatan:
a) Isilah kolom di bawah ini dengan konsep/kompetensi dari setiap bidang kajian STEM sesuai
dengan topik yang dianalisis
Sains Teknologi
N Teknik
Aspek yang dinilai Waktu Penilaian
o Penilaian
1. Aspek sikap
a. Observasi perilaku :
Sikap terhadap materi pelajaran
Sikap terhadap guru/pengajar Selama
Pengamatan/pen
Sikap terhadap proses pembelajaran pembelajaran dan
skoran
b. Penilaian diri saat diskusi
c. Penilaian antar peserta didik
d. Jurnal
2. Aspek pengetahuan
a. Tes tertulis berupa
soal pilihan ganda,
uraian.
b. Tes lisan Penskoran Penyelesaian soal
Pada Kegiatan pembelajaran berlangsung yakni
diawal, tengah, dan pada akhir pembelajaran
c. Tugas
Berupa pekerjaan rumah (PR)
3. Aspek keterampilan Penyelesaian
Penilaian portofolio tugas (baik
Pengamatan /
individu maupun
penskoran
kelompok) dan
saat diskusi
Melalui pembelajaran project based learning (PjBL), peserta didik dapat menentukan
menganalisis, menyelesaiakan masalah yang berkaitan dengan ukuran pemusatan data
dan ukuran penyebaran data dalam bentuk tabel distibusi frekuensi dan histogram
menggunakan masalah konstektual serta keterkaitannya memiliki sikap responsif
(berpikir kritis) dan proaktif (kreatif) serta mampu berkomunikasi dan bekerjasama
dengan baik
B. ALAT DAN BAHAN
(Disi oleh peserta didik)
3.
4.
5.
F. PERBAIKAN DESAIN
Diisi oleh siswa sesuai hasil ujicoba. Isiian bisa berupa perbaikan desain dengan
mengambar ulang, merangkai ulang, atau perbaikan lainnya yang sifatnya
menyempurnakan produk proyek
4. Kesimpulan
Guru melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta
penilaian proses pembelajaran untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian
kompetensi lulusan. Dengan pembelajaran berbasis STEM peserta didik diberikan peluang
untuk mengaplikasikan pengetahuan akademik dalam dunia nyata. Penyajian pembelajaran
berbasis STEM menggambarkan adanya irisan konsep antara sains, teknologi, enjiniring dan
matematika. Selain itu Higher Order Thinking Skillsd (HOTS) menjadi keharusan didalam
pembelajaran maupun penilaiannya.
Daftar Pustaka