Anda di halaman 1dari 3

Pembahasan : Titrasi Argentometri

Kelas : 1 KIA
Kelompok : 4
Anggota : Dian Anisa Destryanti
Febri Aris Munandar
Yurika Dewi Safitri Liza
Moderator : Etyka Rahmasari (Kelompok 5)
Notulen : Yurika Dewi Safitri Liza

Berikut beberapa pertanyaan terkait hasil diskusi kelompok 4 tentang titrasi argentometri.
Pertanyaan tediri atas 3 sesi, dimana setiap sesinya terdiri atas 3 pertanyaan.

A. Sesi 1
1. Penanya : Eti Nurmahdani (Kelompok 3)
Pertanyaan: Jelaskan apa itu titik ekivalen dan titik akhir pada titrasi argentometri!
Penjawab : Yurika Dewi Safitri Liza
Jawaban : Titik ekivalen adalah titik saat titran yang ditambahkan bereaksi
seluruhnya dengan analit. Sedangkan titik akhir titrasi adalah titik dimana
terjadi saat indicator akan memberikan perubahan warna larutan ataupun
endapan pada saat titrasi. Jadi, titik akhir titrasi itu adalah titik dimana
larutan itu berubah warna , misalnya dalam metode mohr larutan berubah
warna dari putih menjadi merah bata karena adanya indicator kalium
romat (K2CrO4). Jadi, titik akhir titrasinya adalah saat warna larutan merah
bata. Sedangkan titik ekuivalennya saat titran AgNO3 ditambahkan dan
bereksi dengan analit, NaCl.

2. Penanya: Feni Sri Erani (Kelompok 2)


Pertanyaan : Pada metode fajans telah dituliskan indikatornya adsorbs yakni
fluoresein. Tolong sebutkan indicator adsorbsi selain fluoresein.
Penjawab : Dian Anisa Destryanti
Jawaban : indicator adsorbsi selain fluoresein adalah dichlorofluorescein, eosin atau
tetrabrom fluorescein dan diiodofluorescein.

3. Penanya: Aulia Syafitri (Kelompok 5)


Pertanyaan: Tadi dijelaskan bahwa adanya factor-faktor yang mempengaruhi
argentometri. Tolong jelaskan pengaruh efek-efek ion lain.
Penjawab : Febri Aris Munandar
Jawaban : pengaruh efek ion-ion lain adalah endapan bertambah kelarutannya bila
dalam larutan terdapat garam-garam yang berbeda dengan endapan.
*Penjelasan ditambahkan oleh Yurika Dewi Safitri Liza
Tambahan : jadi, jika dalam larutan tersebut terdapat adanya ion-ion lain selain analit,
misalnya analit kita Cl- lalu ada ion lain seperti misalnya SO42- maka
kelarutannya akan bertambah dampaknya kurva titrasi akan landai
sehingga titik ekuivalen akan sulit ditentukan.
B. Sesi 2
1. Penanya : Muhammad Hamzah Alhusaini (Kelompok 5)
Pertanyaan: Tadi dijelaskan syarat reaksi itu harus berlangsung cepat. Pertanyaan
saya adalah mengapa reaksi harus berlangsung cepat? Apakah ada
dampaknya bila reaksi tidak berlangsung cepat?
Penjawab : Yurika Dewi Safitri Liza
Jawaban : Tentunya reaksi kimia harus berlangsung cepat agar bisa mendapatkan
hasil yang lebih banyak, agar efisien waktu dan biaya. Tentunya
dampaknya adalah hasil yang didapatkan sedikit, tidak efisiennya waktu
dan biaya. Lalu, proses pelepasan ikatan kimia sebelumnya dan
pengikatan ikatan kimia yang baru akan tidak maksimal. Seperti misalnya,
analit kita NaCl dengan titran AgNO3. Nah, jika reaksi belangsung lambat
otomatis pelepasan ikatan kimia NaCl akan tidak maksimal begitu juga
dengan pegikatan kimia Cl- dengan Ag+ akan tidak maksimal.

2. Penanya : Sebastian Hadinata (Kelompok 3)


Pertanyaan: Jelaskan pengaruh hidrolisis dan pengaruh kompleks pada kelarutan
argentometri!
Penjawab : Dian Anisa Destryanti
Jawaban : Pengaruh hidrolisis adalah jika garam dari asam lemah dilarutkan dalam
air maka akan dihasilkan perubahan konsentrasi H+ , dimana hal ini akan
menyebabkan kation garam tersebut mengalami hidrolisis dan hal ini akan
meningkatkan kelarutan garam tersebut. Sedangkan pengaruh kompleks
adalah kelarutan garam yang tidak mudah larut akan semakin meningkat
dengan adanya pembentukan kompleks antara ligan dengan kation garam
tersebut. Sebagai contoh AgCl akan naik kelarutannya jika ditambahkan
larutan NH3, hal ini disebabkan karena terbentuknya kompleks
Ag(NH3)2Cl.

3. Penanya : Yudis Afrizal (Kelompok 1)


Pertanyaan: Dijelaskan bahwa titrasi argentometri adalah titrasi penentuan analit yang
berupa ion halide (pada umumnya) dengan menggunakan larutan standar
perak nitrat AgNO3. Nah , apakah ada analit lain selain ion halide?
Penjawab : Febri Aris Munandar
Jawaban : Ada, yakni untuk menentukan merkaptan (thioalkohol), asam lemak, dan
beberapa anion divalent seperti ion fosfat PO43- dan ion arsenat AsO43-.
C. Sesi 3
1. Penanya : Eti Nurmahdani (Kelompok 5)
Pertanyaan : Dijelaskan tadi bahwa pada metode volhard bahwa untuk menentukan
kadar perak dilakukan secara langsung dan untuk menentukan kadar
klorida dilakukan secara tidak langsung. Pertanyaannya adalah apa
bedanya secara langsung dan secara tidak langsung?
Penjawab : Dian Anisa Destryanti
Jawaban : Titrasi langsung adalah titrasi dimana zat yang akan kita tentukan
kadarnya secara langsung dapat dititrasi dengan larutan standar hingga
reaksi berlangsung secara sempurna. Sedangkan titrasi tidak langsung
adalah metode titrasi yang mereaksikan larutan sampel berubah menjadi
zat lain, dan zat lain hasil reaksi inilah yang kemudian dititrasi oleh
larutan baku.

2. Penanya : Arga Romauli Sitohang ( Kelompok2)


Pertanyaan: Pada metode fajans dijelaskan bahwa titrasi menggunakan indicator
adsrobsi. Tolong jelaskan prinsip kerja dari indicator adsorbsi tersebut.
Penjawab : Yurika Dewi Safitri Liza
Jawaban : Prinsip kerja indicator adsorbsi adalah diserap. Diketahui bahwa
indicator adsorbsi bermuatan negative sedangkan endapan yang dihasilkan oleh titrasi
argentometri bermuatan positif. Jadi pada saat titrasi, endapan positif akan menyerap
indicator adsorbsi yang bermuatan negative pada permukaan endapan dan
menyebabkan timbulnya warna. Perubahan warna sesuai dengan indicator adsorbsi
yang digunakan.

3. Penanya : Raka Ade Dwi Cahya ( Kelompok 1)


Pertanyaan: Telah diketahui bahwa metode volhard digunakan untuk penetuan perak,
klorida, bromide, iodide, oksalat, karbonat dan arsenat. Pertanyaan saya
adalah apakah pada produk akhir nanti semua tujuan tadi ada semua dalam
satu produk tersebut? Mohon dijelaskan.
Penjawab : Yurika Dewi Safitri Liza
Jawaban : Tentunya tidak. Produk akhir hanya menentukan satu ion, hanya
mencapai salah satu dari tujuan yang anda sebutkan. Produk akhir
tergantung dengan analit saat titrasi. Pada metode volhard, larutan
misalnya larutan NaCl akan dititrasi dengan larutan AgNO3 hingga
timbulnya endapan putih (AgCl). Lalu, endapan disaring dan dicuci
dengan HNO3 . Selanjutnya filtrat ditambahkan indicator Fe3+ lalu dititrasi
dengan larutan KCNS hingga timbul endapan merah bata.

Anda mungkin juga menyukai