Anda di halaman 1dari 8

NAMA : APRILYANA DWI ARIESTA

NIM : B1A119175

KELAS : D / 2019

KELOMPOK : 1 (SATU)

HADIS ANALISIS FARMASI II

Metode Analisis Volumetri

1. Marisa A.Rahman (183145201075): Jelaskan apa yang dimaksud dengan titik ekuivalen
dan titik akhir titrasi? Serta jelaskan bagaimana hubungan/kaitan antara titik akhir titrasi
dengan titik ekuivalen dalam suatu reaksi?
Jawaban :
Munira Alia Noho (B1A119167): Titik akhir titrasi merupakan titik saat indikator
asambasa mengalami perubahan warna. Titik ekuivalen, merupakan titik saat asam basa
tepat habis bereaksi.
Hubungan dari titik ekuivalen dan titik akhir titrasi ditentukan berdasarkan indikator yang
digunakan jika indikator yang digunakan memiliki trayek pH 6-8 contohnya indikator
bromtimol biru BTB, kemungkinan titik Ekuivalen sama dengan titik akhir titrasi.

2. Nur Awalya Hamzah (B1A119176): Apa yang akan terjadi jika tidak terlihat perubahan
pada saat titik Ekuivalen telah tercapai?
Jawaban:
Nurazizah Asmani (B1A119170): Titik ekuivalen adalah titik pada saat asam dan basa
tepat bereaksi. Penambahan titran dapat dihentikan ketika reaksi telah sempurna.
Penghentian ini dilakukan pada titik akhir titrasi. Titik akhir titrasi ditandai dengan
adanya perubahan warna larutan. Jadi apabila pada saat asam dan basa tidak dapat beraksi
maka tidak dapat dihentikan titrasi.

3. Agripa Toban Pare Bua’ (B1A119153): Jelaskan mengapa titrasi Alkalimetri langsung
sangat sering di gunakan?
Jawaban :
Siti Aisah (B1A119147): Jenis titrasi alkalimetri yang paling sering digunakan adalah
titrasi alkalimetri langsung. Pada titrasi ini, reaksi antara basa sebagai titran dengan asam
sebagai titrat dilakukan secara langsung. Dengan menggunakan jenis titrasi alkalimetri,
konsentrasi larutan titrat dapat segera diketahui setelah proses titrasi selesai.

4. Winarsih (B1A119140): Jelaskan bagaimana prosedur kerja pada titrasi alkalimetri?


Jawaban:
Nadia Muhtar (B1A119154): Dalam titrasi alkalimetri itu, basa digunakan sebagai titran
yang kemudian diteteskan ke larutan titrat yang bersifat asam, sehingga larutan menjadi
netral. Ketika mol basa bereaksi sama dengan jumlah mol asam dalam larutan titrat, maka
titik ekuivalen titrasi akan tercapai.

Metode Analisis Volumetri Kompleksometri dan Pengendapan

1. Ririn Dwiyanti Jusman (B1A119143): 3 cara penentuan suatu senyawa dengan titrasi
pengendapan! jelaskan ketiga cara penentuan tersebut?
Jawaban:
Sri Wahyuni (B1A119161):
• Metode Mohr merupakan salah satu bentuk metode Titrasi Argentometri, yaitu
metode titrasi untuk menentukan kadar zat dalam suatu larutan yang dilakukan
dengan pembentukan endapan bersama ion Ag+.
• Metode Volhard adalah teknik analitik di mana kita dapat menentukan konsentrasi
halida melalui titrasi balik.
• Metode fajans adalah teknik analitik di mana kita dapat menentukan konsentrasi
halida melalui adsorpsi. Dalam metode ini, fluorescein dan turunannya diadsorpsi
ke permukaan koloid perak klorida.

2. Aprilyana Dwi Ariesta (B1A119175): Ada 3 cara penentuan suatu senyawa dengan titrasi
pengendapan. Indikator apa yang digunakan pada setiap cara tersebut dan berikan
alasannya?
Jawaban :
Ayu Prihandari (B1A119162):
• Untuk indikatornya, metode Volhard menggunakan besi amonium sulfat. Di hasil
akhir proses titrasi, indikator ini akan berubah warna menjadi warna merah darah.
Selain itu, indikator seperti larutan garam ferri (Fe3+) juga bisa digunakan
sebagai indikator alternatif saat melakukan metode ini. Indikator yang dipakai
adalah Fe3+ dengan titran NH4CNS, untuk menentralkan kadar garam perak
dengan titrasi kembali setelah ditambah larutan standar berlebih.
• Metode Mohr adalah metode yang digunakan dalam pengukuran kadar klorida
dan bromida dalam suasana netral dengan larutan standar perak nitrat (AgNO3)
dan penambahan kalium kromat (K2CrO4) sebagai indikator. Titrasi dalam
suasana asam menyebabkan perak kromat larut karena terbentuk dikromat dan
dalam suasana basa akan terbentuk endapan perak hidroksida. Apabila ion klorida
atau bromida telah habis diendapkan oleh ion perak (Ag+), maka ion kromat akan
bereaksi dengan perak (Ag) berlebih membentuk endapan perak kromat
(Ag2CrO4) yang berwarna coklat/merah bata sebagai titik akhir titrasi.
• Dalam metode Fajans, dinamai Kazimierz Fajans, biasanya diklorofluorescein
digunakan sebagai indikator. Indikator yang digunakan dalam cara ini adalah
indikator absorbsi seperti cosine atau fluonescein menurut macam anion yang
diendapkan oleh Ag+.

3. Gisela Hardjono (B1A119168): Kesalahan yang biasa terjadi pada titrasi


kompleksometri? Jawaban:
Winarsih (B1A119140): Kesalahan yang biasa terjadi pada titrasi kompleksometri
tergantung pada cara yang dipakai untuk mengetahui titik akhir. Pada prinsipnya ada dua
cara, yaitu kelebihan titran yang pertama ditunjukkam atau berkurangnya konsentrasi
komponen tertentu sampai batas yang ditentukan, dideteksi. Pertama, kesalahan titrasi
dihitung dengan cara yang sama pada titrasi pengendapan. Kedua, digunakan senyawa
yang membentuk senyawa kompleks yang berwarna tajam dengan logam yang
ditetapkan. Warna ini hilang atau berubah sewaktu logam telah diikat menjadi kompleks
yang lebih stabil. Misalnya EDTA. Kesalahan absolut sama dengan jumlah logam yang
tidak terikat menjadi kompleks pada titik ekivalen. Jumlah logam yang diubah menjadi
kompleks, sangat tergantung pada kepekaan indikator yang dipakai. Kepekaan ini
tergantung pada tetapan satabilitas atau tetapan pembentukan kompleks. Dan tergantung
pada konsentrasi indikator, sebab indikator bertindak sebagai pembentuk kompleks,
bersaing dengan titran. pH juga mempengaruhi kesalahan titrasi kompleksometri.

4. Andi Nur Azizah Ulul Ilmy (173145201126): Aturan pH dalam titrasi kompleksometri
Jawaban:
Nunur Fitriani (B1A119145): pH titrasi kompleksometri yaitu pH 10, kenapa harus pH 10
karena penambahan larutan pH 10 untuk menjaga pH supaya tetap dalam suasana basa,
hal ini bertujuan untuk karena jika dalam suasana asam maka senyawa kompleks yang
terbentuk tidak akan stabil, maka suasana titrasi harus dalam suasana basa.

Penetapan Kadar Air dan Penerapannya

1. Nur Awaliya Hamzah (B1A119176): Jelaskan Proses analisis kadar air dengan metode
pengeringan?
Jawaban:
Andi Nur Azizah Ulul Ilmy (173145201126): Penentuan kadar air dengan pengeringan
adalah penguapan air yang ada dalam bahan dengan jalan pemanasan. Kemudian
dilakukan penimbangan terhadap bahan hingga berat konstan yang mengindikasikan
bahwa semua air yang terkandung dalam bahan sudah teruapkan semua.

2. Nurcahaya (B1A119157): Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi dalam penentuan


kadar air?
Jawaban:
Agripa Toban Pare Bua' (B1A119154): Pada metode penentuan kadar air ini terdapat
beberapa faktor yang mempengaruhi akurasi penentuan kadar air bahan, yaitu: Suhu dan
kelembaban ( RH ) ruang kerja / laboratorium, Suhu dan tekanan udara pada ruang oven,
Ukuran dan struktur partikel sampel, Ukuran wadah/botol timbang.

3. Muh. Noufal (B1A119163): Apa keunggulan dan kelemahan metode kadar air langsung?
Jawaban:
Indriani Samsi (183145201099): Keunggulan metode ini mempunyai ketelitian tinggi,
sedangkan kelemahannya memerlukan pengerjaan relatif lama dan kebanyakan bersifat
manual.

4. Husna Baharuddin (B1A119174): Berikan contoh analisis kadar air secara langsung
mengunakan metode gravimetri?
Jawaban:
Andi Nur Azizah Ulul Ilmy (173145201126): Contohnya yaitu yang pertama adalah
menyiapkan semua alat dan bahanyang akan digunakan. Setelah disiapkan, cawan harus
dikeringkan di oven selama 15 menit dan didinginkan pada deksikator selama 2-5 menit.
Segera setelah cawan dideksikator cawan ditimbang menggunakan timbangan analitik.
Selama proses memindah-mindah cawan harus menghindari kontak langsung
menggunakan tangan, makadari itu gunakanlah penjepit. Sosis yang sudah disiapkan
dihaluskan menggunakan mortar dan pestle secukupnya. Sebanyak 2 gram sosis halus
dimasukan pada masing-masing cawan, lalu cawan yang berisi sosis tersebut dimasukkan
pada oven dengan suhu 105°C selama 4 jam. Setelah itu cawan didinginkan pada
deksikator selama 30 menit dan ditimbang pada timbangan analitik untuk mengetahui
selisih dari berat sebelumnya. Cawan berisi sosis kemudian di oven kembali selama
30menit, didinginkan pada deksikator selama 15 menit, dan ditimbang kembali pada
timbangan analitik.

5. Ayu Prihandari (B1A119162): Coba jelaskan 2 kutub yg terjadi pada penyerapan


gelombang mikro ?
Jawaban:
Indriani Samsi (183145201099): Penyerapan gelombang mikro tergantung berdasarkan
molekul air dalam bahan pangan. Molekul air memiliki dua kutub yang akanmenyerap
beberapa ribu kali lebih banyak energi gelombang mikro dibandingkanbahan kering
dalam volume yang sama. Gelombang mikro merupakan gelombangelektromagnetik
dengan frekuensi 300 MHz- 300 GHz. Gelombang mikro bekerja dengan melewatkan
radiasi gelombang mikro pada air, lemak,maupun gula yang sering terdapat pada bahan
pangan. Molekul-molekul ini akan menyerap energi elektromagnetik tersebut. proses
penyerapan energi ini disebut sebagai pemanasan dielektrik. Molekul-molekul pada
bahan pangan bersifat dipole elektrik, artinya molekul tersebut memiliki muatan negative
pada satu sisidan muatan positif pada sisi lainnya. akibatnya, dengan kehadiran muatan
elektrikyang berubah-ubah yang diinduksikan melalui gelombang mikro, masing-
masingsisi akna berputar untuk saling mensejajarkan diri satu sama lain. Pergerakan
molekul ini akan menciptakan panas seiring dengan timbulnya gesekan antarmolekul.

Analisis Senyawa Vitamin

1. Andi Nur Azizah Ulul Ilmy (173145201126): Mengapa vitamin larut air itu tidak
tersimpan di dalam tubuh manusia, sendangkan vitamin larut lemak tersimpan di dalam
tubuh manusia?. Dan bagaimana cara kita mengetahui bahwa kita membutuhkan vitamn
yang larut dalam air ini? Karena sependek pengetahuan ku, vitamin larut air ketika tidak
dibutuhkan dibuang bersama urin, sedangkan untuk kapan dibutuhkan saya sendiri belum
tau. Dan tadi saya liat ada metode analisis dengan mikrobiologi, itu seperti apa dan
contoh nya! Jawaban:
Edwin (B1A119153): Perbedaan antara vitamin yang larut dalam air dan larut dalam
lemak terletak pada bagaimana tubuh menyimpannya. Vitamin larut dalam air tidak
tersimpan dalam tubuh dikarenakan tidak mampunya tubuh untuk menyimpan
cadangannya.

2. Nunur Fitriani (B1A119145): Apa saja tanda-tanda seseorang kekurangan vitamin B12
dan vitamin B?
Jawaban:
Madinatul Jannah (B1A119158): Kekurangan asupan vitamin B12 dapat menyebabkan
anemia megaloblastik atau gangguan darah yang terjadi ketika jumlah sel darah merah
yang berkualitas baik lebih sedikit dari biasanya, dan ketika seseorang kekurangan vit
b12 jugaa akan Depresi dan sambelit sedangkan Jika seseorang kekurangan vitamin B
akan menimbulkan berbagai masalah kesehatan, seperti beri-beri, kesemutan, hingga
anemia.

3. Nur Agusmawati Putri (B1A119150): Jelaskan apakah lebih baik asupan vitamin D dari
matahari atau asupan vitamin dari makanan?
Jawaban
Gisela Hardjono (B1A119168): Asupan vitamin D lebih baik dari matahari dari pada
asupan vitamin D dari makanan karena paparan sinar matahari sejauh ini merupakan cara
baik untuk meningkatkan kadar vitamin D karena sangat sedikit makanan yg
mengandung vitamin D dengan jumlah yang banyak.

4. Krisdayanti (B1A119165): Jelaskan masing-masing kelebihan serta kekurangan dari


metode analisis vitamin?
Jawaban:
Shefia: Adapun keuntungan dari metode analisis vitamin yaitu langsung, kuantitatif,
otomatis dan sensitif. Sedangkan Kerugiannya yaitu Membutuhkan perhatian untuk
memilih fase gerak dan sampel laju pemompaan.
5. Nurazizah Asmani (B1A119170): Apa yang terjadi apabila seseorang kekurangan vitamin
C?
Jawaban:
Mega Surya Tarente (B1A119144): Kekurangan vitamin C berpotensi menimbulkan
beragam masalah kesehatan, mulai dari gusi sering berdarah hingga penyakit jantung.
Mengingat vitamin C (asam askorbat) memiliki banyak fungsi penting bagi kesehatan,
setiap orang dianjurkan untuk memenuhi kebutuhan vitamin C-nya setiap hari.

Karbohidrat dan Metode Analisis Karbohidrat

1. Nur Awaliyah Hamzah (B1A119176): Jelaskan bagaimana proses metabolisme


karbohidrat sehingga dapat menghasilkan energi?
Jawaban:
Marisa A. Rahman (183145201075: Jadi karbohidrat itu masuk ke dalam tubuh biasanya
sebagai sumber energi. Pada metabolisme karbohidrat, oleh saluran cerna karbohidrat
akan diubah menjadi monosakarida yang selanjutnya akan diserap dan disebarkan ke
seluruh tubuh. Di dalam sel akan terjadi katabolisme di mana glukosa akan diuraikan
menjadi CO2, H2O, dan energi (ATP) yang oleh tubuh digunakan sebagai sumber energi.

2. Mega Surya Tarente (B1A119144): Berikan penjelasan analisis kualitatif penentuan gula
reduksi, gula total dan sukrosa?
Jawaban:
Krisdayanti (B1A119165): Analisis kuantitatif penentuan gula reduksi dan gula total
dilakukan dengan menggunakan metode Nelson-Somogy, Pada penentuan gula total
dilakukan hidrolisis terlebih dahulu, tetapi dapat langsung dilakukan perhitungan,
sedangkan gula untuk gula nonperduksi, gula diubah terlebih dahulu ke dalam bentuk
gula pereduksi. Dan pada penentuan gula reduksi cuprioksida akan bereaksi menjadi
cuprooksida karena adanya gula reduksi. Jumlah endapan cuprooksida sebanding dengan
jumlah gula reduksi.
Sedangkan pada penentuan kadar sukrosa dapat ditentukan dengan mengurangkan gula
total dalam bahan pangan dengan gula reduksi sebelum dihidrolisis.

3. Ayu Prihandari (B1A119162): Pada slide definisi karbohidrat pemateri mengatakan


bahwa karbohidrat banyak terdapat dalam tumbuhan dan binatang. Sedangkan di kalimat
selanjutnya mengatakan binatang tidak dapat menghasilkan karbohidrat sehingga
tergantung pada tumbuhan. Jadi bagaimana karbohidrat bisa terdapat dalam binatang
sedangkan binatang tidak dapat menghasilkan karbohidrat? Bisa dijelaskan maksud dari
kedua pernyataan tersebut?
Jawaban:
Nurcahaya (B1A119157): Jadi pernyataan pertama yaitu karbohidrat banyak terdapat
dalam tumbuhan dan binatang. Di dalam tumbuhan, karbohidrat diubah menjadi protein,
lemak, vitamin. Selanjutnya dimanfaatkan oleh tumbuhan sendiri dan juga manusia dan
hewan herbivora sebagai bahan makanan. Glukosa dan karbohidrat lainnya merupakan
bagian dari berbagai jalur metabolisme lintas spesies: tumbuhan menyintesis karbohidrat
dari karbon dioksida dan air melalui fotosintesis dan menyimpan energi tersebut secara
internal, sering kali dalam bentuk pati atau lipid. Komponen tumbuhan dikonsumsi oleh
hewan dan fungi, dan digunakan sebagai bahan bakar untuk respirasi sel.
Jadi bagaimana karbohidrat bisa terdapat dalam binatang sedangkan binatang tidak dapat
menghasilkan karbohidrat?
Hampir semua makhluk hidup bergantung pada energi yang dihasilkan dalam fotosintesis.
Akibatnya fotosintesis menjadi sangat penting bagi kehidupan di bumi.

4. Agripa Toban Pare Bua’ (B1A119154): Coba jelaskan salah satu uji pada analisis
kualitatif? Jawaban:
Muhammad Nur Alif (B1A119160): Jadi salah satu uji analisis kualitatif yaitu uji
molisch. Uji molisch bertujuan untuk membuktikan adanya karbohidrat dalam sampel.
Prinsipnya; reaksi karbohidrat dengan H₂SO₄ pekat akan membentuk senyawa hidroksil
metil furfural (HMF) yang bereaksi dengan a-naftol dalam alkohol sehingga membentuk
cincin senyawa kompleks berwarna ungu.

5. Nadia Muhtar (B1A119155): Coba sebutkan beberapa unit dari monosakarida?


Jawaban”
Krisdayanti (B1A119165): Adapun 10 unit monosakarida diantaranya Triosa, Tetraosa,
Pentosa, Glukosa, Galaktosa, Manosa dan Fruktosa.

Vitamin C

1. MadinaTul Jannah (B1A119158): Coba jelaskan berapa banyak vitamin C yang


dibutuhkan oleh tubuh manusia dalam 1 hari?
Jawaban:
Sapriyani Beisila (B1A119141): Vitamin C atau biasa di sebut asam askorbat itu rata-rata
dalam kondisi sehat orang hanya membutuhkan sekitar 90 mg vitamin C per harinya
(setara dengan 2 buah jeruk). Meskipun kebutuhan vitamin C setiap orang berbeda
(tergantung dari jenis kelamin dan usia), karena Fungsinya mulai dari meningkatkan daya
tahan tubuh, membantu tubuh dalam memproduksi kolagen dan proses penyembuhan
luka, serta melindungi sel-sel tubuh dari serangan radikal bebas.

2. Aprilyana Dwi Ariesta (B1A119175): Apa yang terjadi apabila seseorang kelebihan
vitamin C?
Jawaban:
Linda (B1A119142): Jika seseorang kelebihan vitamin C menyebabkan hiperoksaluria,
yaitu gangguan kesehatan serius saat asam oksalat yang diekskresikan di dalam urine
terlalu banyak sehingga meningkatkan risiko terjadinya batu ginjal.

3. Bau Irna (183145201119): Apa yang menyebabkan vitamin C dapat meningkatkan resiko
terjadinya batu ginjal?
Jawaban:
Nurul Azmi (B1A119171): Konsumsi vitamin C secara berlebihan dapat meningkatkan
risiko batu ginjal karena dapat meningkatkan kadar oksalat dalam urine dan
menghasilkan batu ginjal kalsium oksalat.

4. Agripa Toban Pare Bua’ (B1A119154): Mengapa Kadar vitamin C dalam plasma pada
orang sehat dan orang perokok berbeda. Coba jelaskan secara singkat?
Jawaban:
Nur Awaliyah Hamzah (B1A119176): Kadar vitamin C dalam plasma pada orang yang
sehat, memiliki gizi yang cukup dan bukan perokok rata-rata adalah sebesar 50-60
µmol/L. Kadar ini akan meningkat menjadi sekitar 100 µmol/L pada orang-orang yang
menjalankan diet vegetarian jangka panjang atau yang mengonsumsi suplementasi
Vitamin C oral tambahan.

5. Krisdayanti (B1A119165): Coba jelaskan apa yang terjadi bila seseorang terlalu
berlebihan mengonsumsi vitamin C?
Jawaban:
Linda (B1A119142): Jika seseorang kelebihan vitamin C menyebabkan hiperoksaluria,
yaitu gangguan kesehatan serius saat asam oksalat yang diekskresikan di dalam urine
terlalu banyak sehingga meningkatkan risiko terjadinya batu ginjal.

Anda mungkin juga menyukai