Anda di halaman 1dari 26

Kimia Analisis Kualitatif

Kelompok 5

“Pemisahan Kation Anion Berdasarkan


Prinsip Reduksi Oksidasi”

Dosen Pengampu : Dewi Muniarti, M.Si


Nama Anggota :
 Sofia Fitri Chubalillah (77)
 Silmi Qorinallah (79)
 Fitriani Shabrina (82)
 Shahwatul Islam (88)
 Ahmad Nur Fuadi (95)
 Dahiyatun Nufus (101)
SUB MATERI

01 03
Analisis Anion
02 Reaksi Redoks Kation dan
Analisis Kation Anion

04
Zat Pengoksidasi dan 05 06
Pereduksi Potensial Elektroda Integrasi
Keislaman
 Analisis Anion

Anion merupakan ion bermuatan negatif. Dalam


identifikasi/analisa anion dikenal dengan adanya analisa
pendahuluan yang meliputi analisa kering dan analisa basah. Analisa
kering meliputi pemeriksaan organoleptis (warna, bau, rasa) dan
pemanasan. Analisa basah meliputi pemeriksaan kelarutan dalam air,
reaksi pengendapan, filtrasi, dan pencucian endapan. Dalam analisa
anion juga ada uji anion saling mengganggu.
Kelompok Anion analisis kualitatif

Halida

Nitrat
Contoh uji spesifik beberapa anion
 Asam sulfat :
Ambil 1 ml sampel, tambahkan asam dan BaCl2. Jika terbentuk endapan putih maka anion sulfat ada
 kromat :
Perhatikan filltrat pada uji 1, jika berwarna kuning maka anion kromat ada. Tambahkan pada filtrat
Pbnitrat, jika terbentuk endapan kuning maka kromat ada
 nitrat :
Ambil 1 ml sampel, tambahkan 2 ml asam sulfat pekat. Miringkan tabung uji sehingga membentuk
sudut 30°C, kemudian tambahkan beberapa tetes ferosulfat melalui dinding tabung perlahan-lahan.
Jika terbentuk cincin coklat maka nitrat ada
 asetat :
Ambil beberapa tetes sampel, tambahkan etanol, perhatikan bau yang terbentuk, jika tercium bau
buah maka asetat ada
 Cl
Setelah dilakukan uji golongan, maka penambahan NH4OH akan melarutkan anion C dan Br,
sedangkan tidak larut. Penambahan asam lebih lanjut dapat membentuk endapan putih jika Cl ada.
Uji Pendahuluan Anion
A. Deteksi adanya ion pengoksidasi
Terjadinya warna merah – coklat sampai hitam bila beberapa tetes larutan sampel atau analit ditambahkan ke
dalam larutan Mangan (II) klorida, MnCl2 dalam larutan HCl pekat, menunjukkan adanya anion pengoksidasi.
 
B. Deteksi adanya ion pereduksi
Timbulnya suspense atau endapan biru gelap bila larutan sampel ditambahkan ke dalam larutan yang
mengandung FeCl3, K3[Fe(CN)6] dan HCl encer menunjukkan adanya anion-anion pereduksi, seperti S 2-,SO32-,
I­-, , atau NO2-. Endapan biru timbul, karena terbentuknya KFe[Fe(CN)6] merupakan senyawa kompleks yang di
dalamnya terdapat besi (II) dan besi (III).
 
C. Deteksi dari kelompok anion
Karakteristik asam basa dan reaksi kesetimbangan dalam larutan dari anion yang mengikuti klasifikasi dalam
empat kelompok didasarkan pada sifat-sifatnya terhadap asam perklorat dan ion perak. Klasifikasi anion ke
dalam 4 golongan dirancang hanya untuk memberikan informasi awal tentang ada tidaknya ion-ion itu sendiri.
Klasifikasi ini tidak di rancang untuk proses pemisahan.
Analisis Kation

Analisis kation ini dilakukan dengan dua cara yaitu pemisahan dan identifikasi.
Pemisahan dilakukan dengan cara mengendapkan suatu kelompok kation dari
larutannya. Kelompok kation yang mengendap dipisahkan dari larutan dengan cara
sentrifus dan menuangkan filtratnya ke tabung uji yang lain. Larutan yang masih
berisi sebagian besar kation kemudian diendapkan kembali membentuk kelompok
kation baru. Jika dalam kelompok kation yang terendapkan masih berisi beberapa
kation maka kation-kation tersebut dipisahkan lagi menjadi kelompok kation yang
lebih kecil, demikian seterusnya sehingga pada akhirnya dapat dilakukan uji
spesifik untuk satu kation. Jenis dan konsentrasi pereaksi serta pengaturan pH
larutan dilakukan untuk memisahkan kation menjadi beberapa kelompok.
Kelompok kation analisis kualitatif
Pereaksi
pengendap/kondisi
HCl 6 M

2 pada pH 0,5

3 pada pH 9

Tidak ada pereaksi pengendapan


4
golongan
Kation Golongan IV

 Pemisahan dan Identifikasi Ba


Barium sulfat merupakan garam sulfat yang sangat tidak larut dengan
air, sedangkan kalsium agak larut, dan kation logam lainnya larut
dalam air. Pemisahan barium dengan kation lainnya berdasarkan hal
tersebut. Penambahan amonium sulfat akan memberikan endapan putih
jika terdapat barium. Uji selanjutnya dapat dilakukan dengan uji nyala
memberikan warna hijau kekuningan.
REAKSI REDUKSI OKSIDASI

Reaksi Redoks adalah reaksi yang terjadi perubahan bilangan


oksidasi. Reaksi redoks mencakup reaksi reduksi dan oksidasi.
Reaksi reduksi adalah reaksi yang terjadi penurunan bilangan
oksidasi melalui penangkapan elektron, contohnya:

Sedangkan reaksi oksidasi adalah reaksi yang terjadi


peningkatan bilangan oksidasi melalui pelepasan electron
contohnya:
DETEKSI ANION REAKSI REDOKS
Berikut merupakan Anion yang digolongkan berdasarkan reaksi redoks, yaitu:
Anion Pengoksidasi
a. Anion dalam kelompok ini adalah ClO4-, ClO3-, NO3, SO42-, Cr2O72-, IO3, dan lain-lain.

b. Prinsip kerjanya adalah mula-mula sampel ditambahkan Na2Co3 (jenuh), lalu dipanaskan selama 10

menit kemudian filtrat ditambahkan dengan HCl pekat dan MnCl 2. Apabila warna sampel berubah menjadi
hitam .
Anion Preduksi
a. atau coklat berarti sampel tersebut mengandung anion pengoksidasi. 2Anion dalam kelompok ini adalah
S2-, S2O32-, SO3-, Cl-, CNS-, CN, [Fe(CN)6)4]

b. Prinsip kerjanya adalah mula-mula sampel ditambahkan Na2Co3 (jenuh), lalu dipanaskan selama 10
menit kemudian filtrat ditambahkan dengan HCl pekat dan MnCl2. Apabila warna sampel berubah menjadi
hitam atau coklat berarti sampel tersebut mengandung anion pengoksidasi.
DETEKSI KATION REAKSI REDOKS
Berikut merupakan reaksi kation berdasarkan reaksi redoks, yaitu:
Banyak reaksi reduksi oksidasi yang digunakan untuk analisa kualitatif karena dapat bertindak sebagai
pengoksidasi maupun sebagai pereduksi. Beberapa reaksi redoks menghasilkan perubahan fisik seperti
perubahan warna, hal ini dapat digunakan dalam identifikasi ion-ion yang ada dalam senyawa. Beberapa
zat yang digunakaan dalam analisa kualitatif diantaranya Kalium permanganate (KMNO4) suatu padatan
berwarna coklat tua, jika dilarutkan dengan air akan berubah warna menjadi merah muda (suasana asam),
menjadi warna hijau (dalam suasasan basa) dan terbentuk endapancoklat jika dalam larutan netral. Reaksi
yang terjadi pada kalium permanganate sebagai berikut
Suasana asam, akan terjadi reaksi MNO + 8+ 5e 4H2O + Mn²+
Suasana basa, akan terjadi reaksi: MnO + e → MnO
Pada larutan netral akan terjadi reaksi: MNO + 4 + 3e → 2H2O + MnO2
PENYETARAAN REAKSI REDOKS
2. Suasana Basa
1. Suasana Asam
Zat Pengoksidasi
Zat pengoksidasi atau oksidator adalah senyawa kimia yang mengoksidasi zat lain dalam reaksi
elektrokimia atau reduksi-oksidasi. Dalam reaksi ini, senyawa pengoksidasi mengalami
reduksi.Dalam kimia, zat pengoksidasi, dalam bahasa Indonesia lebih dikenal sebagai oksidator,
memiliki dua makna. Pengertian pertama, oksidator adalah spesies kimia yang menghilangkan
elektron dari spesies lainnya. Ini adalah salah satu komponen dalam reaksi oksidasi-reduksi (redoks).
Pengertian lainnya, oksidator adalah spesies kimia yang memindahkan atom elektronegatif, biasanya
oksigen, ke dalam substrat. Pembakaran, ledakan pada umumnya, dan reaksi redoks organik
melibatkan reaksi perpindahan atom.Dalam penggunaan yang umum, oksidator memindahkan atom
oksigen kepada substrat. Dalam konteks ini, oksidator dapat disebut sebagai pereaksi oksigenasi atau
agen pemindah atom oksigen (oxygen-atom transfer (OAT) agent).

Contohnya antara lain [MnO4]− (permanganat), [CrO4]2− (kromat), OsO4


(osmium tetroksida), dan terutama [ClO4]− (perklorat). Perlu diperhatikan bahwa
spesies ini semuanya adalah oksida.
Zat Pereduksi
Suatu zat pereduksi (disebut juga reduktor) adalah unsur atau senyawa yang
kehilangan (atau "mendonasikan") elektron kepada spesies kimia lainnya dalam
suatu reaksi kimia redoks. Karena zat pereduksi kehilangan elektron, maka dikatana
ia mengalami oksidasi.Jika suatu zat adalah donor elektron (reduktor), pihak lain
haruslah bertindak selaku penerima elektron (oksidator). Suatu reduktor dioksidasi
karena ia kehilangan elektron dalam reaksi redoks. Reduktor biasanya berada pada
salah satu tingkat oksidasi terendahnya dan dikenal sebagai donor elektron.

Contoh yang termasuk reduktor adalah logam tanah, asam format, dan
senyawa-senyawa sulfit
CONTOH ZAT PEREDUKSI

Oksigen (O) mengalami reduksi, sehingga ia adalah oksidator. Glukosa


(C) mengalami oksidasi, sehingga ia adalah reduktor.
• Dalam kimia organik, reduksi secara lebih spesifik
merujuk kepada penambahan hidrogen pada suatu
molekul, meskipun definisi yang disebut sebelumnya
masih berlaku. Misalnya, benzena direduksi menjadi
sikloheksana dengan adanya katalis platina:

Dalam kimia organik, reduktor yang baik adalah pereaksi


yang dapat menghasilkan H.
Potensial Elektroda
Potensial elektroda ini sendiri adalah selisih potensial, yang terbentuk antara
elektroda ( fase padat ) dan elektrolit ( fase cair ). Terjadinya potensial ini paling
mudah ditafsirkan oleh terbentuknya lapisan rangkap pada batas fase.
Uji coba jika sepotong logam dicelupkan dalam suatu larutan yang mengandung
ion-ionnya sendiri ( misalnya Zn dalam larutan ZnSO4).
Terjadi 2 proses yaitu :
1. atom-atom dari lapisan luar logam akan melarut, meninggalkan elektron-
elektron pada logamnya sendiri, dan perlahan-lahan berdifusi ke dalam larutan
sebagai ion logam.
2. Ion logam dari larutan akan mengambil electron dari logam dan tertumpuk
dalam bentuk atom logam.
Dan kedua proses ini mempunyai laju awal yang berlainan.
POTENSIAL
REDUKSI
STANDAR
Contoh Soal Potensial Elektroda
Diketahui potensial elektroda perak dan tembaga sebagai berikut
= +0,80 V
+ = + 0,34 V

a. Tuliskan diagram sel volta yang dapat disusun dengan kedua electrode
tersebut.
b. Tentukan potensial standar sel
c. Tuliskan reaksi selnya

Jawab :

d. I II I
e. sell = reduksi - oksidasi
= 0,80 V – 0,34 V
= 0.46 V
c. + = + 0.80 V
+ = - 0.34 V
+
= + 0.46
INTEGRASI
KEISLAMAN
 Allah menganugrahkan kepada beliau kemudahan sehingga tembaga tersebut
mencair bagaikan mata air. Tembaga murni melebur pada suhu 1.083Co sehingga
logam ini Allah jadikan adzab untuk manusia didalam neraka.
 Besi adalah logam transisi yang paling banyak dipakai karena relatif melimpah
dialam. Besi terdapat sekitar 5% dari kerak bumi dan sekitar 35% dari materi
bumi secara keseluruhan. Besi merupakan logam yang relatif murah dan umum
dipakai. Besi sangat lentur dan mudah dibentuk, ia meleleh pada suhu 1.535 Co.
Besi sangat mudah teroksidasi jika tidak dilindungi. Sebagaimana disebutkan
dalam (QS. Al- Hadid [57]:25) Allah menciptakan besi dengan segala manfaat
bagi kehidupan manusia, seperti dalam alat rumah tangga, sebagai material
kontruksi, alat perkakas, dll.
Cukup sampai disini presentasi kita hari ini, jika
ada kesalahan mohon dimaafkan, dan bila ada
perasaan mohon diungkapkan.

Thank you
Notulensi Pertanyaan

Anda mungkin juga menyukai