Anda di halaman 1dari 9

TUGAS PRESENTASI FIKIH

Pembahasan Tindak Kejahatan Mencuri

Oleh: Kelompok 9
 Annisa Warohmah

 Yurika Dewi Safitri Liza

Kelas : XI MIA 1
Guru Pembimbing :
Nurhijah Agustini,M.Pd.I

Madrasah Aliyah Negeri 3


Palembang
2016
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada zaman akhir saat ini banyak manusia yang telah melupakan kewajiban dan larangan

dalam agama Islam khususnya. Dikota besar ataupun di pedesaan sering kali terjadi tindakan

kriminalitas, umumnya mereka mencuri ataupun menyamun (merampok). Demi memenuhi

kebutuhan hidup sehingga mereka berani untuk melakukan tindakan haram tersebut.

Mencuri atau merampok dalam Islam dapat diartikan sebagai tindakan mengambil hak harta

orang lain tanpa sepengetahuan atau tidak dari pemiliknya. Dalam Islam mencuri, merampok dan

menyamun adalah perbuatan yang dilarang. Kebanyakan orang hanya mengerti dasar hukum

mencuri, merampok dan menyamun secara mendasar. Dan tanpa ada pemikiran untuk dapat

memahami lebih mendalam mengenai hukum tindakan tersebut dalam kajian Islam yang

sesungguhnya.

Untuk dapat memahami pengertian mencuri dan menyamun yang dalam artian

sesungguhnya. Maka dalam makalah ini akan dijelaskan tentang tindakan mencuri, merampok

dan menyamun dalam kajian Islam. Hal tersebut berupa pengertian, dasar hukum, hukuman,

syarat dan hikmahnya.


1.2 Tujuan

Tujuan penulisan makalah ini adalah

1. Menjelaskan pengertian dari Mencuri.

2. Menjelaskan dasar hukum Mencuri dalam islam.

3. Mengetahui Hikmah hukuman (uqubah) bagi Pencuri.

4. Menjelaskan pengertian Penyamun/Perampok/Perompak.

5. Menjelaskan dasar hukum Penyamun/Perampok/Perompak.

6. Mengetahui hukum Penyamun/Perampok/Perompak.

7. Menjelaskan apa yang di maksud dengan Shiyal dan Upaya membela diri.

1.3 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari Mencuri ?

2. Apa dasar hukum Mencuri dalam islam ?

3. Hikmah hukuman (uqubah) bagi Pencuri ?

4. Apa pengrtian Penyamum/Perampok/Perompak ?

5. Apa dasar hukum Penyamun/Perampok/Perompak ?

6. Hukum Penyamun/Perampok/Perompak yang bertaubat ?

7. Apa yang dimaksud Shiyal dan Upaya membela diri ?


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Mencuri

1. Pengertian Mencuri.

Mencuri adalah mengambil harta milik orang lain dengan tidak hak untuk dimilikinya tanpa

sepengetahuan pemilikinya. Mencuri hukumnya adalah haram. Di dalam hadist dikatakan bahwa

mencuri merupakan tanda hilangnya iman seseorang.

“Tidaklah beriman seorang pezina ketika ia sedang berzina. Tidaklah beriman seorang

peminum khamar ketika ia sedang meminum khamar. Tidaklah beriman seorang pencuri ketika

ia sedang mencuri”. (H.R al-Bukhari dari Abu Hurairah : 2295)

Suatu perkara dapat ditetapkan sebagai pencurian apabila memenuhi syarat sebagai berikut :

1. Orang yang mencuri adalah mukalaf, yaitu sudah baligh dan berakal.

2. Pencurian itu dilakukan dengan cara sembunyi-sembunyi.

3. Orang yang mencuri sama sekali tidak mempunyai andil memiliki terhadap barang yang

dicuri

4. Barang yang dicuri adalah benar-benar milik orang lain.

5. Barang yang dicuri mencapai jumlah nisab.

6. Barang yang dicuri berada di tempat penyimpanan atau di tempat yang layak.
2. Dasar hukum Mencuri dalam islam.

Mencuri hukumnya haram secara qhot’iy, karena mengambil harta orang lain secara bathil

Firman Allah

“Dan janganlah sebagian kamu memakan harta sebagian yang lain diantara kamu dengan jalan

bathil” (Q.S. Al-Baqarah [2] ; 188)

“... dan tidaklah seorang pencuri ketika akan mencuri dia dalam keadaan beriman…” (H.R.

Muttafaqun ‘alaih).

3. Hukuman Bagi Pencuri

Mencuri adalah dosa besar dan orang yang yang mencuri wajib dihukum, yaitu:

a. Mencuri yang pertama kali, maka dipotong tangan kanannya

b. Mencuri kedua kalinya, dipotong kaki kirinya.

c. Mencuri yang ketiga kalinya, dipotong tangan kirinya.

d. Mencuri yang ke empat kalinya, dipotong kaki kanannya

e. Kalau masih mencuri, maka ia dipenjara sampai tobat

Syarat hukum potong tangan:

1. Pencuri tersebut; sudah baligh, berakal, san melakukan pencurian degan kehendaknya

bukan paksaan

2. Barang yang dicuri sampai nisab (+ 93,6 gram emas), dan barang itu bukan milik si

pencuri
4. Hikmah hukuman (uqubah) bagi Pencuri.

a) Membuat orang yang mau berbuat pencurian mempertimbangkan seribu kali pertimbangan,

sebab hukumannya sangat menyakitkaan memalukan dan memberatkan kehidupannya di

masa depan (yaitu hokum potong tangan ataupun kaki)

b) Orang jera untuk melakukan pencurian kembali. Khususnya bagi yang sudah terlanjur

pernah mencuri lalu dikenahi hukuman had, ia tidak berani lagi mengulanginya.

c) Terpeliharanya harta masyarakat dari gangguan orang lain.

d) Terciptanya kehidupan kondusif, aman, tentram, bahagia.

e) Mengurangi atau bahkan menghapus beban siksaan di akhirat bagi pelaku pencurian. Sebab

jika seseorang melakukan pencurian tidak dikenahi hukuman had (hukum allah) di dunia,

maka nanti di akhirat siksaanya jauh kan lebih berat di bandingkan siksaan had yang di

lakukan di dunia.

5. Dampak Mencuri

Dampak mencuri dapat dibagi menjadi dua yaitu :

1. Bagi Pelakunya

> Mengalami kegelisahan batin, pelaku pencurian akan selaludikejar-kejar rasa bersalah dan

takut jika perbuatanya terbongkar

> Mendapat hukuman, apabila tertangkap, seorang pencuri akan mendapatkan hukuman

sesuai undang-undang yang berlaku

> Mencemarkan nama baik, seseorang yang telah terbukti mencuri nama baiknya akan

tercemar di mata masyarakat


> Merusak keimanan, seseorang yang mencuri berarti telah rusak imanya. Jika ia mati

sebelum bertobat maka ia akan mendapat azab yang pedih.

2. Bagi Korban & Masyarakat

> Menimbulkan kerugian dan kekecewaan, peristiwa pencurian akan sangat merugikan dan

menimbulkan kekecewaan bagi korbanya

> Menimbulkan ketakutan, peristiwa pencurian menimbulkan rasa takut bagi korban dan

masyarakat karena mereka merasa harta bendanya terancam

> Munculnya hukum rimba, perbuatan pencurian merupakan perbuatan yang mengabaikan

nilai-nilai hukum. Apabila terus berlanjut akan memunculkan hukum rimba dimana yang

kuat akan memangsa yang lemah.


BAB III
PENUTUP

1.1 Kesimpulan
Penjelasan mengenai pengertian dan hukum mencuri dalam Islam, sehingga kaum

muslim dapat memahami dan dapat menghindari perbuatan mencuri. Mencuri adalah mengambil

harta milik orang lain yang tidak ada hak untuk memilikinya, yang dilakukan tanpa

sepengetahuan pemiliknya, dan secara sembunyi-sembunyi.. Mencuri itu dilarang dan haram

hukumnya, dan juga sangat mengganggu orang lain, dan sebaiknya dihindari agar kehidupan

bermasyarakat tentram, aman dan damai.

1.2 Saran.

1. Menghindari tindakan mencuri dan menyamun

2. Memahami pengertian Mencuri dan menyamun dalam hukum islam

3. Dapat melaksanakan hukum islam yang sebenarnya pada tindakan mencuri dan menyamun.

DAFTAR PUSTAKA

Departemen agama Jatim. Fiqih untuk Madrasah Aliyah kelas 2, 2005.

Team musyawarah guru bina PAI Maadrasah Aliyah, Fiqih.


Malida, Andri nur.2012. http://ndriistoryelf.blogspot.com fiqih-bab-mencuri-dan

menyamun.html.05 maret.

Feather Friend.2010. http://irvanyintanshambodo.blogspot.com pengertian-dan-hukum-pencuri-

dan.html.06 november

http://ziaulmuhammad.blogspot.com/2013/02/makalah-tentang-mencuri.html

http://finkinajma.blogspot.com/2013/10/makalah-fiqih-kelas-xi-semester-ganjil.html

http://riekhareccha.blogspot.com/2013/09/makalah-tentang-mencuri.html

Anda mungkin juga menyukai