Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH FIQIH

BAB MENCURI

MAN 2 REMBANG
TAHUN AJARAN 2022/2023
BAB I
PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang
Pada zaman akhir saat saat ini banyak manusia yang telah melupakan kewajiban dan
larangan dalam agama Islam khusunya. Dikota besar ataupun di pedesaan sering kali terjadi
tindakan kriminalitas,umunya mereka mencuri ataupun menyamun(merampok). Demi
memenuhi kebutuhan hidup sehingga mereka berani untuk melakukan tindakan haram
tersebut.
Mencuri ataupun merampok dalam islam dapat diartikan sebagai tindakan mengambil
hak harta orang lain tanpa sepengetahuan atau tidak dari pemiliknya. Dalam islam mencuri
dan menyamun adalah perbuatan yang dilarang. Kebanyakan orang hanya mengerti dasar
hukum mencuri dan menyamun secara mendasar. Dan tanpa ada pemikiran untuk dapat
memahami lebih mendalam mengenai hukum tindakan tersebut dalam kajian islam yang
sesunguhnya.
Untuk dapat memahami pengertian mencuri dan menyamun yang dalam artian
sesunguhnya. Maka dalam makalah ini akan dijelaskan tentang tindakan mencuri dan
menyamun dalam kajian islam. Hal tersebut berupa pengertian,Dasar
hokum,hukuman,syarat dan hikmah nya.
B.       Rumusan Masalah
1.        Apa pengertian dari Mencuri ?
2.        Apa dasar hukum Mencuri dalam islam ?
3.        Hikmah hukuman (uqubah) bagi Pencuri ?
4.        Apa pengrtian Penyamum/Perampok/Perompak ?
5.        Apa dasar hukum Penyamun/Perampok/Perompak ?
6.        Hukum Penyamun/Perampok/Perompak yang bertaubat ?
7.        Apa yang dimaksud Shiyal dan Upaya membela diri ?
C.      Tujuan
1.        Menjelaskan pengertian dari Mencuri.
2.        Menjelaskan dasar hukum Mencuri dalam islam.
3.        Mengetahui Hikmah hukuman (uqubah) bagi Pencuri.
4.        Menjelaskan pengertian Penyamun/Perampok/Perompak.
5.        Menjelaskan dasar hukum Penyamun/Perampok/Perompak.
6.        Mengetahui hukum Penyamun/Perampok/Perompak.
7.        Menjelaskan apa yang di maksud dengan Shiyal dan Upaya membela diri.
BAB II
PEMBAHASAN
A.      KETENTUAN HUKUM ISLAM TENTANG MENCURI, MENYAMUN ,
MERAMPOK DAN PEROMPAK.
1.    Pengertian dari Mencuri.
Mencuri adalah mengambil harta milik orang lain dengan tidak hak untuk dimilikinya
tanpa sepengetahuan pemilikinya. Mencuri hukumnya adalah haram. Di dalam hadist
dikatakan bahwa mencuri merupakan tanda hilangnya iman seseorang.

“Tidaklah beriman seorang pezina ketika ia sedang berzina. Tidaklah beriman seorang
peminum khamar ketika ia sedang meminum khamar. Tidaklah beriman seorang pencuri
ketika ia sedang mencuri”. (H.R al-Bukhari dari Abu Hurairah : 2295)

Suatu perkara dapat ditetapkan sebagai pencurian apabila memenuhi syarat sebagai
berikut :
1.      Orang yang mencuri adalah mukalaf, yaitu sudah baligh dan berakal.
2.      Pencurian itu dilakukan dengan cara sembunyi-sembunyi.
3.      Orang yang mencuri sama sekali tidak mempunyai andil memiliki terhadap barang
yang dicuri.
4.      Barang yang dicuri adalah benar-benar milik orang lain.
5.      Barang yang dicuri mencapai jumlah nisab.
6.      Barang yang dicuri berada di tempat penyimpanan atau di tempat yang layak.

2.    Dasar hukum Mencuri dalam islam.


Mencuri hukumnya haram secara qhot’iy, karena mengambil harta orang lain secara
bathil
Firman Allah

“Dan janganlah sebagian kamu memakan harta sebagian yang lain diantara kamu dengan
jalan bathil” (Q.S. Al-Baqarah [2] ; 188)

“... dan tidaklah seorang pencuri ketika akan mencuri dia dalam keadaan
beriman…” (H.R. Muttafaqun ‘alaih).
3.    Hikmah hukuman (uqubah) bagi Pencuri.
a)      Membuat orang yang mau berbuat pencurian mempertimbangkan seribu
kali  pertimbangan, sebab hukumannya sangat menyakitkaan memalukan dan memberatkan
kehidupannya di masa depan (yaitu hokum potong tangan ataupun kaki)
b)      Orang jera untuk melakukan pencurian kembali. Khususnya bagi yang sudah terlanjur
pernah mencuri lalu dikenahi hukuman had, ia tidak berani lagi mengulanginya.
c)      Terpeliharanya harta masyarakat dari gangguan orang lain.
d)     Terciptanya kehidupan kondusif, aman, tentram, bahagia.
e)      Mengurangi atau bahkan menghapus beban siksaan di akhirat bagi pelaku pencurian.
Sebab jika seseorang melakukan pencurian tidak dikenahi hukuman had (hukum allah) di
dunia, maka nanti di akhirat siksaanya jauh kan lebih berat di bandingkan siksaan had yang
di lakukan di dunia.
4.      Pengertian Penyamun, Perampok, Perompak.
a. penyamun adalah mengambil barang orang lain secara terang-terangan ( si pemilik barang
tahu), membawa senjata (kayu, batu, pisau, senjata api yang dapat di gunkan berkelahi)
biasanyamenyamun dilakukan di tempat yang sunyi ,tidak ada banyak orang.

b. Perampok adalah mengambil barang orang lain secara terang-terangan ( si pemilik barang
tahu), membawa senjata (kayu, batu, pisau, senjata api yang dapat di gunkan berkelahi)
biasanya dilakukan di tempat yang ramai misalnya di pasar ,di mall, dll

c. Perompak adalah mengambil barang orang lain secara terang-terangan ( si pemilik


barang tahu), membawa senjata (kayu, batu, pisau, senjata api yang dapat di gunkan
berkelahi) kalau membajak sasarannya adalah kendaraan besar misalnya di kapal terbang
kapal laut dan lain sebagainya.

5.      Dasar hukum Penyamun, Perampok, dan Perompak.


Hukum penyamun/ perampok/ perompak adalah dosa besar. Allah menganggap
perbuatan tersebut termasuk memerangi Allah dan rosul-Nya. Penyamun, Perampok dan
Perompak merupakan bentuk kriminal yang biasanya memiliki jaringan terorganisir
(mavia) dengan rapi, kompak dan kuat, daerah oprasinya cukup luas, korbannya cukup
banyak, baik korban materi ataupun jiwa. Oleh karena itu cukup rasional jika sanksi hukum
yang di terima cukup barat, baik sanksi hukum duniawi ataupun akhirat.

                 “Dan akhirat mereka (para penyamun) beroleh siksaan yang besar”(Al-Maidah:33)

Hukuman perampok/ penyamun/ pembajak antara lain sebagai berikut:


a)      Jika si pelaku merampas dan membunuh si korabn, hadnya di hukum mati.
b)      Jika hanya merampas harta korban, hadnya di potong tangan dan kaki secara silang.
Tangan kanan dengan kaki kiri, atau tangan kiri dengan kaki kanan, jika kedua tangan dan
kedua kakinya utuh tidak cacat. Apabila kakinya buntung, maka yang di potong tangan
kanannya saja, tidak yang lain. Tidak boleh memotong kedua tangan dan kedua kaki
sekaligus.
c)      Jika hanya membunuh korban tanpa mengambil hartanya, hadnya di hukum mati seperti
hukum qishas.
d)     Jika belum sempat merampas harta atau membunuh korban, hadnya dihukum penjara atau
di buang di suatu tempat asing (diasingkan), sampi ia insaf.
Hukuman wanita dalam harabah sama dengan hukuman orang laki-laki. Hadnya hamba
sahaya dan budak wanita dalam hirabah sama saja dengan had orang merdeka. Dan barang
siapa menghalalkan harabah menurut ijtima’ ulama’ di hukumi kafir, dan tidak ada khilaf
dalm penetapan hukum ini.

6.      Hukum Penyamun , Perampok , Perompak yang bertaubat.


Telah menjadi ijma’ ulama atas gugurnya had harabah jika perampok
penyamun/penyamun/pembajak tersebut bertaubat sebelum mereka tertangkap, sebab jika
taubatnya setelah tertangkap maka tidak dapat merubah sedikitpun ketentuan sangsi hukum
terhadapnya. Hukum-hukum yang menjadi hak Allah menjadi gugur, yaitu potong tangan
dan kaki sebab taubat. Akan tetapi yang berkaitan dengan hak adami berupa jiwa, harta
tidak bias gugur begitu saja.
Firman Allah dalam Q.S. Al-Maidah [5]:34

“kecuali orang-orang yang bertaubat sebelum kamu dapat menguasai mereka, maka
ketahuilah bahwa Allah maha pengampun, maha penyayang” (Q.S Al-Maidah [5]:34)

Adapun had-had dan hukuman lain yang merupakan hak hamba, tidak dapat gugur dengan
taubat sebelum tertangkap, oleh sebab itu terhadap penyamun/perampok/pembajak sesuai
dengan berat ringanya perbuatan mereka, antara lain:
a.  Qishash, jika ia/mereka membunuh atau melukai korbanya
b.  Mengembalikan harta yang diambilnya, jika harta itu masih ada.
c.  Menangung kewajiban pengambilan harta yang dirusak atau habis dipergunakanya.
Hukum-hukum tersebut adalah hukuman yang berupa hak hamba, yaitu hak pihak yang
menjadi korban. Oleh sebab itu mereka mempunyai hak untuk memaafkan atau
membebaskan tanggungan harta, seperti oada tindak kejahatan selain menyamun. Jika ini
dilakukan maka gugurlah hukuman tersebut dari diri pelaku kejahatan menyamun yang
taubat sebelum tertangkap.
7.      Shiyal dan Upaya membela diri.
Secara bahasa shiyal artinya “serangan”, atau “serbuan”. Menurut istilah syara’ ialah
serangan atau serbuan yang dilancarkan oleh seseorang terhadap jiwa, harta, keluarga dan
kehormatan orang lain.
Sikap membela diri dari shiyal agar jiwa, harta keluarga, dan kehormatan sesorang atau
masyarakat terselamatkan hkumnya wajib, baik disaat peristiwa terjadi maupun setelah
peristiwa terjadi. Diingat kan oleh Allah dalam Q.S. Al-Baqarah [2] : 195

“dan janganlah kamu jatuhkan diri sendiri kedalam kebinasaan dengan tangan
sendiri,”  (Q.S. Al-Baqarah [2]: 195)

Barang siapa membunuh seseorang atau hewan demi membela diri atau orang lain , harta,
keluarga, kehormatan maka tidak berdosa baginya serta tidak terkena sanksi hukum
apapun.
Bentuk pembelaaan diri dapat diidentifikasikan sebagai berikut:
a)      Lari atau bersembunyi, lalu mencari pertolongan orang lain (bagi yang lemah).
b)      Menegur dengan kata-kata, berteriak minta tolong (bagi yang mempunyai sedikit
keberaniaan).
c)      Melawan secara fisik, melukai penyerang (bagi yang kemampuannya seimbang).
d)     Membunuh pelaku penyerangan, jika di pandang jalan yang terbaik, tiada jalan lain kecuali
jalan itu (bagi yang mempunyai kelebihan kekuatan di banding musuh).
BAB III
PENUTUP
A.     kesimpulan.
Memberikan Penjelasan mengenai pengertian dan hukum mencuri, menyamun,
merampok dan perompak dalam Islam, sehingga kaum muslim dapat memahami dan dapat
menghindari perbuatan mencuri, menyamun, merampok dan perompak.
B.       Saran.
1. Menghindari tindakan mencuri dan menyamun
2. Memahami pengertian Mencuri dan menyamun dalam hukum islam
3. Dapat melaksanakan hukum islam yang sebenarnya pada tindakan mencuri dan menyamun.
DAFTAR PUSTAKA.

Departemen agama Jatim. Fiqih untuk Madrasah Aliyah kelas 2, 2005.


Team musyawarah guru bina PAI Maadrasah Aliyah, Fiqih.
Malida, Andri nur.2012. http://ndriistoryelf.blogspot.com fiqih-bab-mencuri-dan
menyamun.html.05 maret.

Anda mungkin juga menyukai