Anda di halaman 1dari 14

Mencuri, Merampok, dan

Menyamun
Persembahan
Kelompok 7

Anggota Kelompok

Indikator

Pengertian Pencurian
(Saraqah)

Dasar Hukum Mencuri


Mencuri hukumnya haram secara qhotiy, karena
mengambil harta orang lain secara bathil. Firman Allah :

Artinya : Dan janganlah sebagian kamu memakan harta


sebagian yang lain diantara kamu dengan jalan bathil (Q.S
Al-Baqarah :188)

Penetapan Adanya Perbuatan Mencuri


Seseorang dianggap telah melakukan pencurian jika memenuhi
syarat syarat sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Mukallaf, yaitu baligh dan berakal


Adanya pengakuan dari pelaku pencurian
Dilakukan secara sembunyi-sembunyi
Pelaku pencurian tidak memiliki saham terhadap barang yang
dicurinya
Barang yang dicuri adalah benar milik orang lain
Barang yang dicuri mencapai jumlah nishab
Tindak pidana pencurian baru dikenakan hukuman bagi pelakunya
apabila barang yang dicuri mencapai nishab pencurian.
Barang yang dicuri berada ditempat penyimpanan yang layak
Sesuatu yang dicuri berupa harta yang memiliki nilai
(mutaqawwim).

Macam-macam Pencurian

Pencurian dalam syariat Islam ada dua


macam, yaitu sebagai berikut.

Pencurian yang
hukumannya had ( potong
tangan ).

Pencurian yang hukumannya


tazir (memberi pelajaran bagi
orang yang berdosa yang tidak
ada hukuman dan tidak ada
kafarah tentang dosa yang
dilakukan-nya ).

Hukuman Untuk Tindak Pidana Pencurian

Penggantian
Kerugian
(Dhaman)

Menurut Imam Abu


Hanifah dan muridmuridnya

Menurut Imam Syafii


dan Imam Ahmad
Menurut Imam Malik
dan murid-muridnya

Hukuman Potong Tangan


Hukuman potong tangan
merupakan hukuman pokok
untuk tindak pidana
pencurian. Ketentuan ini
didasarkan kepad firman Allah
dalam Surah Al-Maidah ayat
38

Hukum Potong
Tangan

Artinya : Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri,


potonglah tangan keduanya (sebagai) pembalasan bagi apa yang
mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah. Dan Allah Maha
Perkasa lagi Maha Bijaksana . (QS. Al-Maidah: 38)

Hukuman potong tangan merupakan hak Allah yang tidak bisa


digugurkan, baik oleh korban maupun oleh ulil amri, kecuali
menurut Syiah Zaidiyah. Menurut mereka, hukuman potong
tangan bisa gugur apabila dimaafkan oleh korban (pemilik
barang).

Hukuman potong tangan dikenakan terhadap pencurian :


Imam Abu Hanifah
1.
2.
3.

Yang pertama, dengan cara memotong tangan kanan pencuri dari


pergelangan tangannya.
Apabila ia mencuri untuk kedua kalinya maka ia dikenai hukuman
potong kaki kirinya
Apabila ia mencuri untuk ketiga kalinya, pencuri tersebut dikenai
hukuman tazir dan dipenjarakan.

Imam Malik, Imam Syafii, dan


Imam Ahmad
1.
2.
3.
4.
5.

Yang pertama, dengan cara memotong tangan kanan pencuri


dari pergelangan tangannya.
Apabila ia mencuri untuk kedua kalinya maka ia dikenai
hukuman potong kaki kirinya.
Hukuman potong tangan kirinya.
Mencuri untuk keempat kalinya maka dipotong kaki
kanannya.
Mencuri untuk kelima kalinya maka ia dikenai hukuman tazir
dan dipenjara seumur hidup (sampai ia meninggal).

Pembuktian Untuk Tindak Pidana Pencurian


Dengan Saksi

Baligh dan mumayiz


Berakal
Kuat ingatannya
Dapat berbicara dan melihat
Adil
Islam

Dengan Pengakuan
Menurut Zahiriyah, imam Malik, imam Syafii, dan imam Abu Hanifa,
pengakuan cukup dinyatakan satu kali dan tidak perlu diulang-ulang.
Menurut imam Abu Yusuf, imam Ahmad, dan Syiah Zaidiyah
berpendapat bahwa pengakuan harus dinyatakan sebanyak dua kali.

Dengan Sumpah

Pengertian Menyamun Dan


Merampok
Menyamunadalah
mengambil harta milik
orang lain secara paksa
dengan menggunakan
kekerasan, ancaman
senjata dan terkadang
disertai penganiayaan
dan pembunuhan yang
dilakukan di tempattempat sunyi.

Merampokadalah
mengambil harta milik
orang lain secara paksa
dengan menggunakan
kekerasan, ancaman
senjata dan terkadang
disertai penganiayaan dan
pembunuhan yang
dilakukan di tempat-tempat
yang ramai, contohnya
pasar atau mal

Dasar hukum Penyamun dan


Perampok

Hukum penyamun dan perampok adalah dosa besar atau haram. Allah
swt. menganggap perbuatan tersebut termasuk memerangi Allah dan
rasul-Nya. Penyamun dan perampok merupakan bentuk kriminal yang
biasanya memiliki jaringan terorganisir (mavia) dengan rapi, kompak
dan kuat, daerah operasinya cukup luas, korbannya cukup banyak, baik
korban materi ataupun jiwa. Oleh karena itu cukup rasional jika sanksi
hukum yang di terima cukup berat, baik sanksi hukum duniawi ataupun
akhirat, kecuali pelakunya bertobat.
Sesungguhnya pembalasan terhadap orang-orang yang memerangi
Allah dan Rosul-Nya dan membuat kerusakan di muka bumi hanyalah
dibunuh atau disalib atau dipotong tangan dan kaki mereka dengan
bersilang (tangan kanan dan tangan kiri), atau dibuang dari negeri
(tempat kediamannya). Yang demikian itu (sebagai) suatu penghinaan
untuk mereka di dunia, sedangkan di Akhirat (kelak) mereka boleh
siksaan yang besar. ( Q.S. Al-Maidah [5] : 33)
Kecuali orang-orang yang bertaubat (diantara mereka)
sebelumkamu dapat menguasai (menangkap) mereka; maka
ketahuilah bahwasanya Allah Maha Pengampun lagi Maha penyayang.
( Q.S. Al-Maidah [5] : 34)

Anda mungkin juga menyukai