Anda di halaman 1dari 2

5.

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Animasi merupakan media penuh imajinasi. Amat disayangkan apabila
hal ini dibatasi oleh teknik. Penggabungan teknik animasi berpotensi untuk
menimbulkan “rasa khas” tersendiri yang kadangkala justru absurd, namun ini
bukan merupakan sebuah kelemahan.
Animasi 3-D menghasilkan gerakan yang relatif mulus. Sedangkan
animasi cut-out tradisional akan menghasilkan gerakan yang umumnya patah-
patah. Apabila pada animasi 3-D, gerakan yang patah merupakan sesuatu yang
harus dihindari, namun justru sebaliknya dalam teknik cut-out tradisional hal ini
yang menjadi ciri khasnya. Apabila keduanya digabungkan akan menimbulkan
sedikit kesan janggal, seakan-akan dari dua dunia yang berbeda, namun
gabungan keduanya dapat menambah kesan fantasi.
Setelah merancang karya animasi, film animasi seharusnya diperlakukan
seperti layaknya film, bukan hanya diperlakukan sebagai animasi. Oleh karena
itu dalam membuat film animasi, bukan hanya dibutuhkan seorang animator,
tetapi juga diperlukan seorang sutradara, script writer, dan DOP. Dengan kata
lain memerlukan sebuah tim.

5.2. Saran
Bagi mereka yang ingin memproduksi sebuah film animasi, disarankan
untuk memiliki sebuah tim.
Melihat dari kesalahan penulis, pada pembuatan model untuk animasi cut
out diperlukan sebuah perencanaan dalam pembuatan engsel persendian dan
penempatan rig. Perencanaan yang dimaksud tidak perlu terlalu rumit, namun
harus diperhitungkan kearah mana dan bagaimana model akan digerakkan. Ini
akan mempengaruhi penumpukan kertas, misalnya apakah tangan harus diatas
bahu atau sebaliknya. Apabila penumpukan bagian bahu diatas bagian tangan,
maka tangan tak dapat berputar ke depan dan gerakan yang mampu dihasilkan

71
Universitas Kristen Petra
72

amat terbatas. Tangan yang berputar ke kearah belakang tidak normal untuk
pergerakan manusia.
Hal lain yang dapat dijadikan acuan bagi animator stop motion lain
adalah mengenai ukuran model. Model yang terlalu kecil seperti yang digunakan
dalam pembuatan karya ini (10 cm) akan mengalami kesulitan untuk digerakkan
secara halus. Menurut Peter Lord dan Brian Sibley dalam bukunya Cracking
Animation (94), model dalam sebuah stop motion seharusnya berukuran 8 hingga
10 inci atau kurang lebih 20-25 cm. Namun demikian, model yang besar
membutuhkan set yang semakin besar pula, sedangkan meja set yang dimiliki
penulis terbatas, oleh sebab itu ukuran model pun mengalami pembatasan.
Pembuatan animasi cut out menggunakan peralatan amatir kadangkala
menghasilkan satu-dua foto dengan warna berbeda. Namun tidak perlu khawatir
dengan hal ini karena hal ini dapat dibetulkan melalui fasilitas match color pada
Adobe Photoshop CS2.
Saran terkait dengan teknik animasi 3 dimensi adalah diharapkan berhati-
hati selama tahap modeling, sebab model yang terlalu detail nantinya akan
memberatkan pada proses animasi.

Universitas Kristen Petra

Anda mungkin juga menyukai