Anda di halaman 1dari 19

BAB 1 PENGERTIAN DASAR SINEMATOGRAFI

Tentang Sinematografi Sejarah sinematografi sangat panjang, namun di sini tidak akan dibahas tentang perjalanan sinematografi dari awal. Kemajuan teknologi akan terus berkembang, demikian juga dengan teknologi sinematografi, sehingga kini dikenal dengan sinematografi digital. Kemajuan ini tentu saja akan lebih memudahkan para sineas dalam berkarya. Sebelum lebih lanjut membahas sinematografi, baiknya kita fahami dulu makna dari sinematografi itu sendiri. Sinematografi adalah kata serapan dari bahasa Inggris cinematograhy yang berasal dari bahasa latin kinema gambar. Sinematografi sebagai ilmu serapan merupakan bidang ilmu yang membahas tentang teknik menangkap gambar dan menggabung gabungkan gambar tersebut hingga menjadi rangkaian gambar yang dapat menyampaikan ide. Sinematografi memiliki objek yang sama dengan fotografi yakni menangkap pantulan cahaya yang mengenai benda. Karena objeknya sama maka peralatannya pun mirip. Perbedaannya fotografi menangkap gambar tunggal, sedangkan sinematografi menangkap rangkaian gambar. Penyampaian ide pada fotografi memanfaatkan gambar tunggal, sedangkan pada sinematografi memanfaatkan rangkaian gambar. adi sinematografi adalah gabungan antara fotografi dengan teknik rangkaian gambar atau dalam senematografi disebut montase atau

[Sinematografi Smanpati2009/Ubhara 2014] Page 1

montage.

D.O.P !.".P atau Director of Photography adalah seorang seniman yang melukis dengan cahaya. !ia harus familiar dengan komposisi dan semua aspek teknik pengendalian kamera dan biasanya dipanggil untuk menyelesaikan permasalahan teknis yang muncul selama perekaman film. !.".P sangat jarang mengoperasikan kamera. Kerja !.".P sangat dekat dengan sutradara untuk mengarahkan teknik pencahayaan dan jangkauan kamera untuk setiap pengambilan gambar. Itu adalah salah satu alasan utama kita untuk berusaha mendapatkan uang untuk menjadi entertain. Karena jika bukan untuk bakat dan pengetahuan sinematografer tidak ada jalan untuk membuat dunia kata-kata penulis kedalam gambar yang bisa dilihat oleh semua orang demikian kata Sinematografer #ichael $enson. $anyak orang berpikir bahwa sutradara mengatur seorang aktor apa yang harus dia lakukan dan !.".P mengambil gambar. Ini benar, tetapi ada banyak lagi proses selain hal tersebut. Perubahan dari script ke dalam layar lebar adalah melalui lensa seorang !.".P. Pembuatan film adalah bekerja bersama dengan apa yang ada disana, dan memfilter apa yang ada disini melalui suatu alat yang disebut kamera. Sampai frame pertama digunakan, ini hanyalah sebuah kontrak, ide, konsep, script dan harapan. Sinematografi tidaklah hanya melihat melalui kamera dan mengambil gambar. %amun tentu saja memerlukan mata yang tajam dan imaginasi yang kreatif. Ini juga memerlukan pengetahuan tentang kimia dan fisika, persepsi sensor yang tepat dan tetap fokus kepada detail. &ampir dari semua itu memerlukan kemampuan untuk memimpin dan juga mendengar, untuk menjadi bagian dari tim kreatif dan proses, dapat dengan memberikan saran yang membangun dan kritis. Sinematografer memerlukan waktu yang panjang dalam pekerjaannya dan memerlukan pengamat, waktu yang pendek untuk masuk ke dunia yang baru

Bekerja dengan Sutradara 'anggung jawab utama dari !.".P adalah untuk menciptakan jiwa dan perasaan dalam gambar dengan pencahayaan mereka. 'ergantung kepada gaya sutradara, anda dapat memutuskan untuk memilih penampilan film anda sendiri, atau, biasanya setelah meeting dengan sutradara dan biasanya dilakukan bagian artistik yang anda pilih untuk mengatur teknik pencahayaan yang sesuai. (tau sutradara memiliki ide sendiri seperti apa bentuk film ini dan ini akan menjadi tugas !.".P untuk memenuhi keinginan ini. Semua jalan kerja yang berbeda)beda

[Sinematografi Smanpati2009/Ubhara 2014] Page 2

ini hanyalah panduan yang menyenangkan dalam usaha untuk memenuhi harapan sutradara dan memberikan apa yang dia inginkan dan semoga memberikan kebanggaan dan kesetiaan seorang sutradara.

Sutradara dan sinematografer seharusnya secara konstan berdiskusi tentang angle kamera, warna, pencahayaan, blocking dan pergerakan kamera. Sutradara tahu apa yang dia inginkan. $agaimana dia mengerjakan ini biasanya tergantung kepada sinematografer. Sinematografer menawarkan ide dan menerima penolakan. Sutradara adalah kapten dari kapal. Seberapa banyak atau sebatas mana kolaborasi yang dia inginkan adalah keputusannya Sinematografer !arius Khondji mengatakan aya melihat pekerjaan saya adalah untuk membantu director dalam mem!isualisasikan film. Ini akan menjadi proses yang terus-menerus, ada banyak hubungan dengan sutradarara tidak hanya sebatas profesional, sering kali menjadi teman dekat dalam kolaborasi kami. ebagai seorang manager, saya mempelajari banyak hal tentang bagaimana mengatur orang. aya belajar bagaimana merencanakan dan apa peran penting sebuah tim. aya belajar cara menangani lokasi, bekerja sebagai "D, mengendarai mobil, dan sebagian pertunjukan, bahkan sebagai pemegang kunci. emua posisi adalah pelajaran yang tidak ternilai, kata %eil *oach. Salah satu pelajaran terpenting yang telah dipelajari %eil *oach sepanjang karirnya tentang pembuatan film adalah mengenai kolaborasi. aat anda bekerja dengan sutradara yang tepat, anda dapat menghasilkan kerja yang menakjubkan !ia berkata, #idak menjadi masalah dengan sutradara, yang harus anda lakukan adalah anda bekerja yang terbaik. Karena tugas alami seorang kameramen adalah selalu berkata tidak$. #idak, anda menginginkan terlalu banyak cahaya. "tau tidak$ anda tidak dapat melakukan ini dan itu. Dalam hati, saya selalu menggambarkan ini untuk menyenangkan diri saya sendiri, dan memperoleh apa yang saya inginkan pada waktu yang sama, memberikan pegawai apapun yang mereka inginkan. Sebagai seorang kepala departemen senior, !.".P diharapkan dapat menjadi contoh keseluruhan unit. Sering kali hanya indi+idu dari sinematografer yang bekerja sebatas kualitas fotografi saja. Ketepatan waktu, perilaku kru, pakaian, kesopanan semua menjadi satu, setidaknya bagian dari !.".P sehingga mereka menetapkan standar profesional untuk setiap kru. !.".P bertangung jawab untuk semua hal yang berkaitan dengan fotografi pencahayaan film , e%posure, komposisi, kebersihan, dll, yang semua itu adalah tanggung jawab mereka &perator kamera memainkan peran yang terpenting dalam membuat film dengan

[Sinematografi Smanpati2009/Ubhara 2014] Page 3

sutradara. eorang operator pemula akan tidak percaya diri dengan sutradara. "da segitiga sutradara, kamera 'dan operator( , serta aktor #ichael $enson menjelaskan ) aat segitiga tersebut rusak, jalur komunikasi juga akan rusak. Ini dapat menjadi berbagai bentuk, tetapi segitiga tersebut adalah hal terpenting dari film dan pencerita dapat berafiliasi dengan ini. &perator adalah orang yang tahu jika suatu pengambilan sudah fokus. aat ini ada suatu kesalahan bahwa teknologi dapat membetulkannya. #etapi jika pengambilan tidak fokus, tidak ada teknologi yang dapat merubah supaya fokus* Gri ,rip bertanggung jawab pada dolly track dan semua gerakan yang dilakukannya. !ia juga bertanggung jawab untuk memindahkan tripod untuk setup selanjutnya- focus puller biasanya bersama dengan kamera. Salah satu hal terpenting adalah kamera tidak boleh dipindahkan saat dia masih berada di tripod. ,rip juga bertanggung jawab terhadap gedung, atau mengatur gedung, mengawasi gedung, setiap konstruksi yang diperlukan untuk mendukung jalur atau pergerakan kereta supaya bisa berjalan. 'ingkat dan kerataan kerja dorongan track adalah kunci sukses pengambilan gambar. Perawatan jalur dolly dan peralatannya adalah tugas grip. #ereka akan sering membangun atau membuat beberapa hal kecil untuk memperbaiki kamera di hampir setiap objek Gaffer ,affer adalah seorang kepada elektrik dan akan bekerja langsung dengan !.".P. $eberapa !.".P akan menentukan bentuknya dan pintu gudang dan yang tidak dia inginkan) ini tergantung kepada bagaimana mereka ingin bekerja bersama, Sering !.".P akan dekat dengan gaffer daripada anggota kru lain. #ereka sangat +ital untuk kesuksesannya Sejak pertama kali sinematografer .ard *ussell naik menjadi !irector Photography, dia memberikan nasihat kepada gaffernya aya selalu memberitahukan kamu bahwa kamu dapat belajar dari bayangan daripada dengan melihat cahaya "nda dapat mengatakan arah, kelembutan, intensitas, dan perbandingan kepada bayangan. +ayangan memberikan kamu kontras dan kontras yang memberikan kamu bentuk dan drama. ,%posure saya selalu sesuai, tidak lebih, seberapa detail saya ingin melihat dalam bayangan sama dengan seberapa terang saya ingin dari cahaya. -ntuk saya, sekali anda memiliki titik yang tepat untuk cahaya, proses kreatifnya adalah seberapa banyak cahaya yang dapat anda ambil !amera Fi"m #anusia telah dibohongi oleh film selama berabad)abad. Salah satu alasannya adalah oleh satu peralatan kecil sederhana /yang juga merupakan peralatan dasar sinematografer0, kamera

[Sinematografi Smanpati2009/Ubhara 2014] Page 4

film, untuk merekam langsung dari imaginasi kita. &al pokok dari kamera film adalah beberapa kotak, salah satunya dengan lensa di depan dan mekanisme yang dapat ditarik sesuai dengan lama film setidaknya enam belas kali setiap detik

&al lainnya memiliki panjang yang sesuai untuk mekanisme film, dengan ruang yang tersisa untuk mengambil gambar setelah e1posure. Saat gambar)gambar dari alat ini diproyeksikan oleh mekanisme yang sesuai, mereka memberikan representasi dari scene asli dengan semua pergerakannya yang ada didalamnya untuk ditampilkan dengan benar. $agian mesin yang sangat tepat ini memiliki sejumlah fungsi, yang masing)masing memerlukan pemahaman dan perawatan, dari kamera untuk tetap menghasilkan yang terbaik dan konsisten. Seorang kameramen pemula harus mencoba untuk familiar dengan itu semua dan nyaman dengan pengoperasian kamera, sehingga dia dapat berkonsentrasi untuk aspek kreatif dari cinematography. Pergerakan mekanisme film adalah berbeda dengan kamera saat hanya sebagai sebuah kamera. Ilusi dari pergerakan gambar diciptakan oleh pergantian fotografi yang cepat #enghasilkan gambar yang bergerak cepat dengan panjang tertentu dari gambar yang ada adalah yang menjadi perhatian dari pandangan manusia. ika gambar dipancarkan ke retina, mata manusia akan melihat gambar, singkatnya, secara keseluruhan dan seterusnya, untuk periode yang singkat, gambar akan tetap berada di dalam manusia saat menjadi redup atau menghilang. ika gambar kedua ditembakkan ke retina manusia akan dapat melihat dua gambar yang berkelanjutan tanpa ada sorotan yang pertama.. Proses flashing gambar yang berkelanjutan ini akan membuat otak menganggap tidak ada jarak antara dua gambar tersebut dan pergerakannya lembut. 2aju flashing gambar ke mata adalah sepuluh flash setiap detiknya, dalam laju ini efek kedip akan tidak terasa. &anya di sekitar enam belas atau delapan belas gambar baru per detik yang menyebabkan pergerakan dianggap sebagai suatu pergerakan yang dapat diterima dan efek kedip dapat dikurangi sampai ke titik yang dapat diabaikan. Seiring pergantian abad, laju frame menjadi 34 frame per detik /fps0 menjadi sesuatu yang umum. Saat ini baik kamera dan proyektor masih dengan tuas tangan dan memiliki kecepatan 5 putaran per detik yang akan menghasilkan laju frame, yang sangat nyaman. #ati$an O"a$ Ra%a &O"a$ Sukma' Pemain harus menyadari jika latihan olah rasa tidak dilakukan dengan sepenuh hati hasilnya akan sia sia. !alam latihan ini tidak boleh sambil bercanda. 6ntuk itu harus memilih dan mengambil metode yang paling tepat mengenai latihan olah rasa. 2atihan olah rasa dapat [Sinematografi Smanpati2009/Ubhara 2014] Page 5

dilaksanakan melalui dua tahap yaitu7

'ahap pertama adalah latihan konsentrasi. !alam latihan konsentrasi, pemain

harus memusatkan perhatiannya kepada sesuatu hal yang kongkrit umpamanya memperhatikan bunga diatas meja. Seluruh panca indranya terarah ke bunga selama beberapa menit dan berusaha melenyapkan dan mematikan rangsangan rangsangan lain. Selanjutnya menutup mata dan dan melakukan pemusatan perhatian tanpa melihat benda tadi sampai dapat membayangkannya kembali dengan jelas pada persepsinya. 2atihan pendahuluan seperti tersebut diatas, harus dilakukan berulang ulang dengan berbagai macam +ariasi objek pemusatan pada setiap kali latihan. #embayangkan lakon secara keseluruhan atau adegan demi adegan, serta membayangkan dirinya sendiri sebagai pemeran merupakan bagian program latihan konsentrasi. Perkembangan lebih jauh adalah pada saat persiapan praktik penyajian pementasan atau shooting film, pemain seyogyanya konsentrasi dahulu terhadap segala sesuatu yang menyangkut permainan dan pengadegan teaterikal yang akan dilaksanakan. O"a$ Ra%a &O"a$ Sukma' Pemain professional /(ktor atau (ktris0 yang betul betul seniman biasanya selalu mengasah keahlian actingnya dengan latihan latihan olah sukma, olah +ocal dan olah tubuh. (palagi ketika menjelang kontrak main film atau teater. Kadang kadang mereka memulai mengasah rasa dengan 8uma mendengarkan suara seruling, petikan kecapi, harpa chamber music, musik klasik, dengan penuh konsentrasi perasaan. Istilah rasa perasaan, atau emosi sebenarnya adalah kata yang berkaitan dengan psikologi dan ekspresi seni. !emikian juga dengan istilah penikmatan, penghayatan dan apresiasi. Kadar rasa seseorang terhadap sesuatu mungkin saja berlainan dengan orang lain. Seorang petani, buruh pabrik, pegawai kantor, kuli dan wanita yang pergi kesalon akan berbeda kesan perasaannya dalam memandang karangan bunga anggrek diatas meja tamu. Penghayatan atau merasakan sesuatu secara mendalam merupakan fenomena psikologis yang harus selalu diasah dan dipertajam agar sampai kepada kepekaan rasa. !alam berteater dan film kepekaan rasa itu sangat penting, terutama untuk berakting. 'ingkah laku ciptaan termasuk segala gerak gerik serta pengucapan harus penuh penghayatan, memiliki bobot rasa yang sepadan dengan situasi peng) adegan)nya. ,erak dan dialog tanpa rasa akan hambar dan tidak mampu mempermainkan dan menghanyutkan perasaan penontonnya. "leh karena itu latihan olah rasa sangat diperlukan bagi mereka yang melibatkan diri dalam kegiatan teater dan film.

[Sinematografi Smanpati2009/Ubhara 2014] Page 6

!ategori Pemain Fi"m


!ategori Pemain Fi"m !itinjau dari kualifikasi dan beban tugasnya pemain film terbagi kepada beberapa bagian yaitu3. Aktor &a(tor' dan aktris /actress0 adalah seniman seniwati /artist0 profesional yang benar benar memiliki pengetahuan dan menguasai seni akting. !an biasanya kegiatan kerjanya adalah main film atau teater, artinya mata pencahariannya mengandalkan keahlian dan kemampuan seni aktingnya. 5. Pemain non aktor adalah pemain yang belum tentu mampu atau menguasai seluk beluk seni akting. Pemain demikian dipergunakan oleh sutradara yang hanya mengandalkan filling saja dengan mempertimbangkan tela9ah dan hal hal tertentu. #isalnya bila dalam skenario film memerlukan peran supir, sutradara bisa saja langsung memakai supir taksi yang sebenarnya untuk peran tersebut dsb. :. Bintang adalah pemain yang sudah mempunyai nama tersohor /terkenal0 dalam masyarakat. #ungkin saja seorang bintang sudah berkualifikasi aktor atau artis, namun tidak mustahil pula tidak tergolong sebagai aktor atau aktris, hanya karena namanya sudah terkenal atau menjadi idola khalayak ramai. Sebagai contoh penyanyi atau pemain bulu tangkis yang sudah terkenal, ditarik main film oleh produser dan dijadikan bintang hanya untuk kiat komersil semata. ;. Pemain )it adalah pemain yang hanya memerankan permainan kecil sebagai kelengkapan suatu adegan dan biasanya muncul sekilas lintas saja dalam adegan, sebagai misalnya peran pelayan atau petugas penerima tamu hotel dsb. <. Pemain ek%tra adalah pemain yang tidak melakukan peranan penting tetap diperlukan dalam adegan. Kehadirannya dalam adegan seolah olah sebagai unsur set hidup disekitar pemain inti /utama0 untuk menghidupkan suasana adegan. Sebagai misal dalam adegan pesta, pasar dan sebagainya banyak memerlukan pemain ekstra. Para pemain demikian oleh kalangan umum biasanya disebut =iguran sebutan ini pada dasarnya tidak terlalu salah karena mereka adalah figur figur tak bernama yang melintas atau lalu lalang dalam adegan.

[Sinematografi Smanpati2009/Ubhara 2014] Page 7

>.

Stand*in adalah pelaku yang aktingnya tidak dipertunjukkan kepada penonton, ia 8uma hadir atau muncul dalam medan shooting dengan tugas menggantikan pemain)berperanan 8uma sementara saja ketika penyesuaian teknis kamera dan tata cahaya terhadap akting dan bloking yang tidak dilakukan langsung oleh pemain peran. Pemain peran 8uma menyaksikan dan memperhatikan semua gerakan dan lintasnya agar ia dapat meniru atau mengikuti bloking dan lintas gerak akting secara shooting operasional dilaksanakan.

?.

Stunt*in+ %tunter adalah pemain pengganti yang bermake)up dan berkostum persis seperti pemain peran bertugas melakukan akting yang berbahaya yang tidak mungkin dilakukan oleh pemain peran karena dapat mencelakakan, disebabkan tidak memiliki keahlian khusus untuk perbuatan atau tindakan itu, misalnya akting terjatuh dari kuda yang sedang berlari kencang, meloncat dari tebing dsb.

Ditinjau dari a"ur "akon , (eritera+ emain dik"a%ifika%ikan %))3. Pemain utama /leading man@leading lady0 yaitu pemain yang memainkan atau manjalankan peran pokok yang menjadi pusat perlakonan. 5. Pemain endukung /supporting player0 adalah pemain yang memainkan peran bukan

pokok yang erat kaitannya dengan peran pokok. :. Pemain figuran /figurant, pemain pelengkap0 yaitu pemain yang memainkan peran tambahan yang longgar kaitannya dengan peran pokok lainnya hanya melengkapi bumbu adegan saja.

I%ti"a$ I%ti"a$ Da"am Akting Fi"m


(da beberapa i%ti"a$ yang berkaitan dengan seni eran fi"mi% /akting fi"mi%0 antara lain adalah sebagai berikut7

Pe"aku adalah orang yang melakukan atau menjalankan perbuatan, perilaku, tidak tanduk peran lengkap dengan segala perwatakannya. Pelaku pada dasarnya mengandung kesamaan arti dengan Pemain.

Pemain adalah orang yang memainkan atau melakukan acting baik untuk seni film atau seni teater.

7 7

Peran adalah sosok atau tokoh imajiner dalam lakon atau cerita. Pemeran adalah orang yang memainkan atau menjalan kan kehidupan sosok tokoh dalam cerita film atau teater.

[Sinematografi Smanpati2009/Ubhara 2014] Page 8

7 7 7

Pemeranan adalah perilaku dan perbuatan mengaktingkan tokoh cerita film. .a/at artinya hidup atau rasa sadar. Peng$a/atan artinya upaya menghidupkan keadaan dan suasana dengan merasakan sedalam dalamnya.

Pegertian eng$a/atan Penghayatan peran filmis adalah upaya menghidupkan peran /karakter0 filmis dengan jalan mengekspresikan perilaku, perbuatan akting sepenuh hati /sungguh sungguh0 selaras dengan tuntutan adegan yang tersurat pada skenario sehingga mampu menimbulkan kesan pada penonton bahwa pemeranan tersebut benar benar nyata adanya. Tujuan eng$a/atan 'ujuan upaya penghayatan peran adalah agar pemain sebagai pelaku akting memiliki rasa percaya diri dan rasa sanggup serta siap menjalankan permainan akting pemeranan dalam kegiatan shooting pembuatan film.

BAB 0 PROSES PROD1!SI 2IDEO


Saat ini kita asumsikan kalau kita telah memiliki sebuah judul cerita, misalnya Pernikahan .ishnu dan Ama, Profil Perusahaan amu 8ap Kapak #aut, atau Petualangan $esar #at#it#ut - 'entang %eraka ahanam, atau kita membuat sebuah 3ideo pendek untuk konsumsi 4e), kepentingan industri atau presentasi pelatihan, iklan tele+isi, feature film, atau hanya sebuah proyek pribadi, maka semua proses yang dilakukan diatas sebenarnya memiliki kesamaan. ,ambar dibawah ini menggambarkan tahapan)tahapan dalam proses pekerjaan 3ideo editing dalam proses alir proses roduk%i digital 3ideo secara umum, dengan adanya gambaran tersebut maka akan menjadi jelas letak dan fungsi roduk%i digital 3ideo. (pabila kita melihat bagan roduk%i digital 3ideo tersebut, maka suatu waktu terlihat bahwa ada tahapan yang

o+erlap, proses roduk%i digital 3ideo sebenarnya tidak harus sama seperti bagan alir tersebut, tetapi kita dapat mengadaptasikan rangkaian kerja tersebut sesuai dengan kebiasaan, ataupun gaya kerja kita, karena setiap orang pasti memiliki gaya kerja yang berbeda)beda.

[Sinematografi Smanpati2009/Ubhara 2014] Page 9

Pre rodu(tion,Pra roduk%i Preproduction atau Pra Produk%i merupakan tahapan perencanaan. Secara umum

merupakan tahapan persiapan sebelum memulai proses

roduk%i /shooting film atau 3ideo0. roduk%i

!engan lahirnya teknologi digital 3ideo dan metode nonlinear editing maka proses

3ideo menjadi lebih mudah. Ketika kita akan memulai sebuah proyek, terkadang kita telah memiliki stock)shoot@footage 3ideo yang kita butuhkan, untuk itu kita harus melakukan peninjauan ulang segala kebutuhan sesuai dengan cerita yang akan kita buat. (rtinya, kita harus mempersiapkan footage 3ideo yang telah ada, fotografi, diagram dan grafik, gambar ilustrasi, atau animasinya. 'etapi banyak pula para 3ideographer yang memulai dari awal atau dari nol. Pada intinya tujuan pra roduk%i adalah mempersiapkan segala sesuatunya agar proses roduk%i dapat berjalan sesuai konsep dan menghasilkan suatu karya digital 3ideo sesuai dengan harapan

[Sinematografi Smanpati2009/Ubhara 2014] Page 10

Out"ine 6ntuk mempermudah membuat proyek 3ideo, maka kita harus membuat sebuah rencana

kasar sebagai pekerjaan

dasar

pelaksanaan.

"utline

dijabarkan

dengan

membuat

point)point

yang berfungsi membantu kita mengidentifikasi material apa saja yang harus

dibuat, didapatkan, atau disusun supaya pekerjaan kita dapat berjalan. "utline dapat disusun dengan rekan kerja atau dengan klien kita, supaya kita dapat menghasilkan sebuah +isi dan persepsi yang sama tentang langkah pelaksanaan proyek yang akan dibuat.

S(ri t,Skenario !engan menggunakan outline saja sebenarnya sudah cukup untuk memulai tahapan

pelaksanaan

roduk%i, tetapi dalam berbagai model proyek 3ideo, seperti iklan tele+isi,

company profile, sinetron, drama tele+isi, film cerita dan film animasi tetap membutuhkan skenario formal yang berisi dialog, narasi, catatan tentang setting lokasi, action, lighting, sudut dan pergerakan kamera, sound atmosfir, dan lain sebagainya.

Stor/)oard (pabila kurang cukup dengan outline dan scenario, maka kita dapat pula menyertakan

storyboard dalam rangkaian perencanaan proses roduk%i kita. Storyboard merupakan coretan gambar@sketsa seperti gambar komik yang menggambarkan kejadian dalam film. !i dalam gambar tersebut juga berisi catatan mengenai adegan, sound, sudut dan pergerakan kamera, dan lain sebagainya. Penggunaan storyboard jelas akan mempermudah pelaksanaan dalam proses roduk%i nantinya

[Sinematografi Smanpati2009/Ubhara 2014] Page 10

Ren(ana Anggaran Bia/a Ketika kita sedang mengerjakan proyek professional ataupun pribadi, maka sangat

dianjurkan untuk merencanakan anggaran biaya

roduk%i. !alam proyek professional,

rencana anggaran biaya berguna untuk mengamankan keuangan perusahaan. 'anpa anggaran biaya yang terencana, dan hanya mengandalkan spekulasi, maka prosentase kerugian akan menjadi besar. *encana anggaran biaya meliputi gaji untuk kita, rekan kerja, actor dan talent lainnya /effect specialist, graphics designer, musisi, narrator, dan animal trainers0, begitu pula dengan pembelian kaset !B, biaya sewa lokasi, kostum, properties, sewa peralatan, catering dan yang lainnya.

Produ(tion,Produk%i Cuiet on the setD (ctionD and *oll 9emD, kata)kata tersebut seringkali terdengar saat

shooting berlangsung, pada intinya merekam kejadian langsung, adegan animasi dan suara pada film, 3ideotape atau !B untuk menghasilkan footage@clip disebut dengan production atau proses roduk%i. Selama proses roduk%i berlangsung, perhatian kita akan tertuju pada lighting@pencahayaan, blocking /dimana dan bagaimana aktor atau subyek kita bergerak0, dan shooting /bagaimana pergerakan kamera dan dari sudut mana scene kita dilihat0. (da banyak referensi yang bagus untuk mempelajari lebih dalam mengenai proses roduk%i. Pembuatan animasi@motion graphics dapat pula dikategorikan dalam proses roduk%i, karena bertujuan menghasilkan footage yang nantinya akan disusun dan diedit dalam proses pasca roduk%i.

Po%t Produ(tion,Pa%ka Produk%i roduk%i maka akan dihasilkan footage atau koleksi klip 3ideo. 6ntuk

Setelah proses

membangun dan menyampaikan cerita, maka harus mengedit dan menyusun klip)klip tersebut dan tentu saja menambahkan +isual effects, gambar, title dan soundtrack. Proses diatas disebut dengan postproduction atau pasca roduk%i. $erikut ini merupakan aplikasi dari (dobe yang khusus dirancang untuk proses pasca roduk%i Ado)e Premiere Pro, aplikasi editing yang realtime untuk para professional dalam bidang digital 3ideo production. Ado)e After Effe(t, sebuah aplikasi khusus untuk #otion ,raphics dan Bisual Affect. Ado)e Audition, aplikasi professional untuk pengolahan audio digital. Ado)e En(ore D2D, aplikasi professional untuk !B! authoring. [Sinematografi Smanpati2009/Ubhara 2014] Page 11

Selain aplikasi)aplikasi diatas, dikenal pula dua aplikasi grafis professional yang juga memainkan peranan penting dalam menghasilkan elemen grafis berkualitas tinggi, aplikasi tersebut adalah (dobe Photoshop dan (dobe Illustrator

Editing 2ideo

Pada dasarnya, editing film dengan 3ideo tidak ada bedanya. &al yang membedakannya, yakni pada aspek teknologinya. Karena dalam perkembangannya muncul teknologi digital, untuk lebih jelasnya dibedakan antara analog dan digital.

#inear dan Non"inear Editing

ika

kita

cermati,

sebetulnya

editing

film yang kita

saksikan

pada

umumnya

menggunakan nonlinear editing karena di dalamnya memungkinkan terjadinya penambahan atau pengurangan di sembarang tempat terhadap shot dan scene)scene yang ada. Secara umum untuk membedakan antara linear editing /analog dan digital0 dan nonlinear editing terlihat pada aspek teknologinya. *amang Syah menjelaskan, pada proses pengalihan editing 3ideo tape yang sangat mendasar adalah proses pengalihan@dubbing dari sumber material /original tape0 ke edit master /master tape0. 6ntuk melakukan editing, hal)hal yang perlu dipikirkan dan dilakukan secara bertahap, yakni-

3.

memilih gambar dan suara dari sumber materi dan tentukan bagian)bagian mana

yang ditransfer ke master tape, 5. kemudian temukan bagian)bagian itu harus ditempatkan pada master tape,

[Sinematografi Smanpati2009/Ubhara 2014] Page 12

:. untuk mendapatkan seEuence yang tepat sesuai dengan naskah, bagian)bagian tadi harus ditempatkan pada ruang kolom yang sesuai, ;. sesudah itu informasi tadi dialih@dub dari sumbernya ke master tape, scene by scene.

Sampai saat ini, belum ada keseragaman dalam proses rekaman gambar sehingga setiap produser mendesain dan membuat 3ideo tape recorder /B'*0 menurut +ersinya masing) masing. &al ini dapat kita jumpai pada format)format B'* yang banyak dipasarkan antara lain =ormat $, 8, 6matic, $etacam, dan lain)lain. Saat ini yang dianggap paling tinggi kualitas gambar

[Sinematografi Smanpati2009/Ubhara 2014] Page 13

dan suaranya adalah digital B'* yang dirintis oleh #atsushita Panasonic dengan type (! :<F /kamera dan B'* digital pertama kali digunakan di "limpiade $arcelona 3GG50.

B'* merupakan suatu mesin yang terdiri atas sistem elektronik dan mekanik yang digunakan saat rekaman, editing, dan penyiaran. (lat ini berfungsi merekam signal 3ideo dan audio kemudian memutar kembali kedua signal tersebut /play back0 secara bersamaan /syncron0. Selain kedua signal tadi, juga turut terekam signal pengontrol /8'2 H control track line0 dan signal identifikasi@addres /'8 I time code0 /Syah, 5FFF - 3)50.

#inear Editing

Pada sistem linear editing, prosesnya dilakukan dengan cara langsung dan apabila terdapat kekurangan dan kesalahan, akan dilakukan pengulangan. Pada akhirnya, editing sistem ini menuntut peralatan yang besar dan bermutu untuk menjaga kualitas hasil yang sedang dikerjakan. Pada umumnya, peralatan semacam ini hanya dimiliki oleh kalangan t+ penyiaran /broadcasting house0 dan production house /P&0 skala besar. 6ntuk kalangan pembuat film indie, sistem ini jarang dipakai. ika hasilnya belum sempurna, akan dilakukan pengulangan editing yang memakan cukup banyak biaya.

!alam sistem ini, seorang editor harus teliti dan cermat dalam mengedit. apa yang membedakan antara analog dan digitalJ

ika terjadi

kesalahan sedikit saja, pekerjaan yang hampir selesai bisa jadi harus diulang dari awal. 2antas

Pengertian umum analog dari teknologi media audio +isual adalah cara merekam yang dilakukan, baik ketika shooting 3ideo maupun saat mentransfer dari pita satu ke pita yang lain dengan perangkat kerjanya, merupakan proses perekaman gelombang cahaya secara berkesinambungan /kontinyu0 menjadi satu bentuk kur+a garis melengkung, seperti garis grafik yang lengkungannya bergantung pada tinggi rendahnya cahaya itu

[Sinematografi Smanpati2009/Ubhara 2014] Page 14

sendiri.

(dapun pengertian digital merupakan proses perekaman gelombang cahaya dengan pola terputus)putus on)off lalu on)off begitu seterusnya, sesuai dengan karakternya dari teknologi komputer, yang pada akhirnya menjadi satu bentuk kur+a garis kotak)kotak yang juga membentuk 5FFF-30. grafik yang terdiri atas banyak kotak kecil /Sahid,

Non"inear Editing

Sistem inilah yang kini banyak diminati kalangan indie karena di samping mudah juga murah dan bisa dilakukan di setiap P8. Adit sistem ini sering disebut juga dengan istilah digital 3ideo editing. Sistem ini juga bisa disebut dengan *andom (ccess dari 3ideo dan audio ke dalam suatu media rekam berupa disk /disk storage0 atau hard disk.

[Sinematografi Smanpati2009/Ubhara 2014] Page 15

Penyimpanan data di hard disk sangat memudahkan pengolahan. Selama data masih tersimpan di dalamnya, seorang editor bisa berulang)ulang mengedit bagian yang kurang sempurna tanpa harus mengulang dari awal lagi. Selain itu jika hasilnya sudah final, bisa dikopi berulang)ulang dengan kualitas yang tetap. ika menggunakan teknologi analog, hasil berupa kaset tidak akan tahan sampai lima generasi pengkopian.

#angka$*"angka$ non "inear editing ada"a$ %e)agai )erikut-

3. 2ogging (rtinya pada sistem nonlinear editing yang dicatat adalah time code in /angka perhitungan jalannya pita kaset0 dan time code out dari sebuah shot secara utuh, dari klip awal hingga sutradara memutuskan cut pada sebuah shot. Pada umumnya, mesin nonlinear editing jenis apa pun memiliki keterbatasan dari hard disk yang sangat berhubungan erat dengan banyaknya gambar yang bisa disimpan dalam memorinya. !engan keterbatasan ini, seorang editor harus betul)betul memilih shot yang baik. Selection of action sudah dilakukan pada tahap logging ini. (pabila ada kesempatan, alangkah baiknya editor melihat lebih dahulu materi shot yang akan di logging. Pada tahap ini dilakukan pengadministrasian yang efektif sebab ada hal) hal prinsip yang harus dilakukan dalam menuliskan deskripsi dari shot)shot itu. Pertama editor harus menulis terlebih dahulu nomor scene pada awal kalimat, kemudian disusul masing)masing dengan nomor shot, dan nomor take, baru disusul dengan nama tokoh /karakter0 yang akan muncul pada gambar itu, setelah itu keterangan peristiwa apa yang dialami atau terjadi dengan tokoh itu. 5. !igitiKing Laitu proses memasukkan gambar dan suara yang sudah di) logging ke hard

disk komputer. Sebelum pekerjaan ini dilakukan, editor harus memutuskan dahulu akan menggunakan audio 3ideo resolution /(B*0 berapa, yaitu tingkat kualitas gambar

[Sinematografi Smanpati2009/Ubhara 2014] Page 16

seperti apa yang dibutuhkan dalam pekerjaan awal ini. :. Editing =ilm Pada tahap ini, editor biasanya melakukan off line edit dahulu untuk

mendapatkan gambaran keseluruhan dari program yang diedit. %amun dalam kegiatan nonlinear editing jika mesin yang digunakan kualitasnya baik seperti (+id, on line d a n off line dapat dilakukan sekaligus. ;. *edigitiKe Proses ini dilakukan dengan cara menggunakan edit decition list /A!20. ika

anda menggunakan mesin untuk off line berbeda dengan menggunakan mesin pada saat on line, kita harus menggunakan A!2 dari time line yang sudah ada ketika membuat off line editing. &al ini penting agar tidak terjadi perbedaan (B* di dalam satu time line, yang menyebabkan komputer tidak bisa berfungsi sebagaimana mestinya /Sahid, 5FFF- <0.

Pedoman Pemotongan &5uting'

[Sinematografi Smanpati2009/Ubhara 2014] Page 17

Pemotongan adalah langkah lanjutan setelah proses capturing dilakukan. Pemotongan dilakukan terhadap gambar redundan yang berupa-

3. bidikan)bidikan yang terlampau pendek yang disebabkan suatu kesulitan atau hal)hal lain pada saat pengambilan gambar. 6mpamanya ketika juru kamera mengadakan pengambilan gambar lantas pandangannya terhalang oleh orang ramai, 5. hasil pengambilan panning yang kurang stabil serta pencahayaan yang terlampau terang

atau terlalu gelap, :. bidikan yang terlampau panjang harus dibuang sebagian karena ini dapat membuat

penonton jemu, ;. gambar)gambar yang kurang tajam /out of focus0 jika hal ini tidak disengaja, <. hal)hal yang dirasakan mengganggu kelancaran isi cerita.

Sinematografi SMANPATI2009/ Ubhara2014

Page 18

Anda mungkin juga menyukai