Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN
Dimensi kehidupan masyarakat sangatlah kompleks. Berbagai macam bentuk
interaksidan komunikasi, hidup didalamnya. Bidang sosial, ekonomi, politik, dan budaya
menjadi ruang lingkup yang paling banyak dibahas dan diberitakan. Tak jarang antara
berbagai bidang tersebut saling sikut-menyikutperihal prioritas dan bahkan masing-masing
dalam bidang tersebut sendiri terjadi kesenjangan dan dapat berakibat pada timbulnya
konfik horizontal.
Secara khusus, permasalahan di bidang sosial dalam kehidupan bermasyarakat
sangatlah banyak. Masalah tersebut diakibatkan oleh beberapa faktor dan gejala sosial,
yaitu semua tingkah laku yang bertentangan dengan norma kebaikan, stabilitas lokal, pola
kesederhanaan, moral, hak milik, solidariatas kekeluargaan, hidup rukun bertetangga,
disiplin, kebaikan dan hukum formal. Faktor dan gejala tersebut disebut dengan Patologi
Sosial.1 Dengan kata lain, Patologi Sosial adalah Kriminalitas.
Patologi sosial berisi tentang berbagai macam bentuk kejahatan atau penyimpangan
sosial, dari waktu ke waktu berkembang secara dinamis dan membentuk pola baru, baik
dari segi cara betindaknya maupun akibat yang ditimbulkanya. Secara umum tindakan
penyimpangan tersebut dapat menggangu stabilitas sebuah kelompok masyarakat, bahkan

http://id.wikipedia.org/wiki/Patologi_sosial diakses tanggal 31/03/201 jam 12:33 WIB

lebih luas lagi dapat menimbulkan gangguan dan ancaman bagi stabilitas dan keamanan
nasional.
Penyimpangan sosial dapat terjadi dalam hubungan antara individu yang satu
dengan individu yang lain, individu dengan masyarakat, maupun masyarakat dengan
masyarakat yang lain. Salah satu contohnya adalah permasalahan mengenai tingkah laku
yang bertentangan dengan hak kepemilikan seseorang. Ada berbagai macam motif yang
melatarbelakangi terjadinya penyimpangan ini. Salah satunya, motif ekonomi.
Ketika seseorang cenderung merasakan kekurangan dan keterbatasan dalam
pemenuhan kebutuhan sehari-hari sementara segala hal positif telah diusahakan namun
tidak berbuah hasil, beberapa orang cenderung melakukan tindakan menyimpang. Tindakan
tersebut dilakukan sebagai wujud pemenuhan kebutuhan secara instant tanpa memikirkan
akibat yang di timbulkan. Tindakan dapat berupa pengambilan atau perampasan hak
kepemilikan seseorang secara illegal. Bentuk, jenis dan cara yang digunakan pun relatif
beraneka ragam sesuai dengan perkembangan dan mobilitas di dalam masyarakat. Secara
umum, tindakan tersebut sering kita asumsikan sebagai tindakan Pencurian dan atau
Perampokan.
Tindakan semacam ini secara generalis dapat terjadi dan ditemukan melalui
pemberitaan dari berbagai media massa. Mengingat perilaku menyimpang ini tidak dibatasi
oleh ruang dan waktu, dapat terjadi kapan saja, diamana saja dan tanpa mengenal siapa
korbanya.

Berkaitan dengan permasalahan tersebut, penulis melakukan pembahasan dan


analisis yang disuguhkan dalam sebuah studi kasus yang berjudul Perampokan
Minimarket Yang Terorganisir. Judul dipilh sesuai dengan dinamika dan permasalahan
yang akhir-akhir ini berkembang di masyarakat. Motif apa yang mendasari, mekanisme
yang lakukan, dampak yang ditimbulkan bagi korbanya, dan langkah apa yang harus di
ambil oleh aparat keamanan,

serta cara atau kiat menanggulangi bahkan mencegah

kejadian tersebut agar tidak terjadi. Rumusan masalah tersebut akan dibahas secara intensif
dalam makalah ini.

BAB II
TINJAUAN TEORITIS

Sebelum kita melakukan pembahasan atau analisis terkait permasalahan yang


dipaparkan dalam makalah ini, ada baiknya kita mengetahui atau melakukan tinjauan
terhadap pengertian baik secara etimologi (asal kata), maupun berdasarkan terminologi
kejadian kata. Tinjauan ini didasarkan atas berbagai sumber dan referensi yang dirangkum
secara konseptual dan selekta.
Pada tataran tinjauannya, dilakukan pembagian atas dua pembahasan. Yang
pertama membahas secara garis besar mengenai tema dari patologi sosial yang kita bahas,
dan yang kedua mengenai judul makalah yang bersesuaian (agreement) dengan tema.
2.1 Tema
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pencurian adalah proses atau cara,
perbuatan mencuri. Sedangkan Menurut Wikipedia Indonesia, bahwasanya yang dimaksud
dengan pencurian,adalah pengambilan properti milik orang lain secara tidak sah tanpa
seizin pemilik.2 Kata ini jugasecara umum digunakan untuk menyebutkan tindakan kriminal
sejenisnya terhadap sejumlah kejahatan seperti perampokan, penggelapan, penjarahan, dan
penipuan dan lain-lain.
Sedangkan yang dimaksud dengan Perampokan adalah suatu tindak kriminal di
mana sang pelaku perampokan
2

mengambil kepemilikan seseorang/sesuatu melalui

http://id.wikipedia.org/wiki/Pencurian diakses tanggal 22/11/2015 jam 14:33 WIB

tindakan kasar dan intimidasi. Karena sering melibatkan kekasaran, perampokan dapat
menyebabkan jatuhnya korban3.
Seseorang yang melakukan tindakan pencurian disebut dengan pencuri atau dalam
bahasa lumrahnya yaitu maling, seperti maling ayam, maling motor, maling perhiasan dan
lain-lain. Sedangkan pelaku perampokan disebut dengan perampok. Perbedaan yang
mendasar dari kedua tindakan kejahatan ini adalah bahwa perampokan adalah tindakan
pencurian yang berlangsung saat diketahui sang korban, sedangkan pencurian biasanya
dianggap dilakukan saat tidak diketahui korban.Selain itu, pencurian biasanya hanya
menyebabkan kehilangan harta benda bagi sang korban, sedangkan kejahatan perampokan
selain menyebabkan kehilangan harta benda, si korban juga dapat mengalami gangguan
fisik melalui kekerasan yang ditimbulkan oleh si pelaku.
Berikut beberapa macam bentuk tindak pidana pencurian, yang sering meresahkan
masyarakat :
1. Pemalsuan
2. Penipuan kartu kredit
3. Pencucian uang
4. Pencopetan
5. Pencurian data
6. Pencurian laptop
7. Pencurian logam
3

http://id.wikipedia.org/wiki/Perampokan diadaptasi tanggal 22/11/2015 jam 14:53 WIB

8. Pencurian pulsa
9. Pencurian kendaraan bermotor
10. Plagiarisme
11. Pencurian jasa
12. Pencurian papan jalan
13. Pelanggaran hak cipta
Dalam Islam, di jelaskan pula macam- macam tindakan pidana pencurian.
Sebagaimana yang terdapat pada al-Quran surat Al-Maidah, macam-macam tindak pidana
pencurian dapat dibagi berdasarkan dari segi hukumannya, yaitu:
a. Pencurian yang diancam dengan hukuman hadd
Pencurian yang diancam dengan hukuman hadd ini adalahpencurian yang hukumannya
telah dinashkan dalam al-Quran, yaknidengan hukuman potong tangan. Ada dua macam
dalam pencurian ini,yakni:
1)

Sariqah Sughra (pencurian kecil atau biasa), adalah pengambilanharta orang lain
secara diam-diam, dan wajib dikenakan hukumanpotong tangan.

2) Sariqah Kubra (pencurian besar atau pembegalan), adalahpengambilan harta orang


lain secara terang-terangan atau dengankekerasan atau biasa disebut dengan hirabah.
b.

Pencurian yang diancam dengan hukuman tazir (sanksi)

Pencurian yang harus dikenai sanksi adalah pencurian yangapabila syarat-syarat penjatuhan
haddnya tidak lengkap. Pencuriandengan model ini pun ada dua macam, yaitu:

1) Pencurian yang diancam dengan hadd namun tidak memenuhi syaratuntuk dapat
dilaksanakan hadd karena terdapat syubhat di dalamnya.Misalnya mengambil harta
milik anak sendiri atau harta bersama.
2)

Mengambil harta dengan sepengetahuan pemiliknya, namun tidakatas dasar


kerelaan pemiliknya dan juga tidak menggunakankekerasan. Misalnya mengambil
jam tangan yang berada di tangan pemiliknya dengan sepengetahuan pemiliknya
dan membawanya lari atau me nggelapkan uang titipan.4

Beikut beberapa macam tindakan perampokan :


1) Perampokan bank
2) Perampokan mobil
3) Perampokan di laut (dilakukan oleh bajak laut)
4) Kejahatan toko terorganisir
5) Kejahatan terorganisir
2.2 Judul
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, bahwasanya yang dimaksud dengan
Minimarket adalah salah satu bentuk waralaba yang menjual kebutuhan sehari-hari dengan
menawarkan sistem penjualan yang telah terkomputerisasi, efisien, dan efektif.Contoh dari
beberapa minimarket yang ada disekitar kita seperti, Indomaret, Alfa mart, Circle K,
Pamella, dan lain-lain.

http://id.shvoong.com/law-and-politics/criminal-law/2171059-macam-macam-tindak-pidana-pencurian/ di
akses tanggal 22/11/2015 Jam 09.00 WIB

Menurut Wikipedia Indonesia, bahwasanya yang dimaksud dengan Kejahatan


Terorganisir (organized crime:Inggris) Adalah istilah yang berarti dimana kejahatan
tersebut dipimpin oleh seseorang / kelompok mempunyai rancangan terlebih dahulu
berbeda dari kejahatan spontan.Dan mempunyai tujuan-tujuan tertentu dimana kejahatan
terorganisir mempunyai spesialisasi sendiri dalam melaksanakan tugasnya.Biasanya
kejahatan teroganisir seperti :
1. Kejahatan terorganisir akan narkotika dan obat-obatan terlarang (drug crime)
2. Kejahatan terorganisir akan suatu organisasi rahasia yang mempunyai tujuan untuk
membunuh/merampok/memperkosa/menciptakan suatu situasi chaos(kekacauan
masal)ataupun bisa dikatakan organisasi rahasia ini mempunyai ciri khas tersendiri
dibandingkan dengan kejahatan yang tidak diorganisir
3. Kejahatan terorganisir akan suatu organisasi jalanan (gangster) dimana dalam
tujuannya hanya untuk ugal-ugalan menciptakan kekacauan sesaat dan meganggu
ketentraman umum dalam waktu yang lama hal ini akan menjadi situasi yang tidak
meng-enakkan jika tidak ditindak secepatnya.5

http://id.wikipedia.org/wiki/kejahatan_terorganisir di akses tanggal 22/11/2015 jam 12.08 WIB

BAB III
TINJAUAN KASUS

Dalam bab ini, akan siguhkan salah satu kasus yang beberapa minggu lalu terjadi.
Kasus yang dipilih, adalah kasus yang sesuai dengan judul dari makalah ini sehingga ruang
lingkup cakupan pembahasanya, sesuai dengan tema dari makalah ini. Kasus yang
suguhkan, di dapatkan dari salah satu media berita online yang ada di Indonesia yaitu
media Pikiran Rakyat. Kasus atau berita ini terjadi di Soreang, Jawa Barat yang diberi
judul Perampok Indomaret Sindikat Terorganisir. Berikut Kutipan beritanya :
SOREANG, (PRLM).- Kepolisian Sektor Rancaekek menduga perampok mini market
Indomaret Cipasir 2 di Jln. Raya Bandung-Garut, Kampung Cipasir, Desa Jelegong,
Kecamatan Rancaekek, pada Selasa (27/3/12) lalu merupakan sindikat terorganisir. Hal
tersebut diketahui dari hasil rekaman CCTV yang menunjukkan ketenangan dan kecepatan
mereka saat beraksi.
Kepala Polres Bandung Ajun Komisaris Besar Sandi Nugroho melalui Kapolsek
Rancaekek Ajun Komisaris Hartomo mengatakan sindikat tersebut nampaknya sudah
terbiasa dalam membobol mini market. Karena, sebelum menggelar aksinya mereka telah
memata-matai sasarannya.

"Mereka sudah tahu di mana minimarket tersebut terbiasa menyimpan brankas dan
uangnya. Selain itu, jaringan tersebut sudah hafal betul kapan uang akan dikeluarkan dari
toko," ucap Hartomo saat ditemui di Mapolsek, Rabu (4/4/12).
Berdasarkan hasil penyelidikan, kata dia, jumlah tersangka dalam aksi perampokan
tersebut pun bertambah. "Awalnya kita tetapkan tiga tersangka yang saat itu terekam
CCTV. Namun, ternyata ada tiga orang lagi sedang menunggu di dalam mobil," ucapnya.
Ia menuturkan, pelaku tersebut memang sudah menyiapkan diri apabila terjadi sesuatu
saat ketiga temannya sedang menguras brangkas. Selain itu, mereka juga sudah mengincar
kendaraan milik kedua pegawai toko tersebut.
Ia pun menyarankan agar minimarket tersebut merubah jadwal saat akan mengeluarkan
uang dari brankas. Selain itu, diharapkan juga mengubah lokasi penyimpanan brankas.(A194/A-88)***6.

http://www.pikiran-rakyat.com/node/183263 di akses 22/11/2015 Jam 14.02 WIB

10

BAB IV
PEMBAHASAN

Perampokan dan pencurian merupakan penyimpangan sosial yang berkaitan dengan


kejahatan yang merugikan orang banyak atau khalayak banyak. Penyimpangan sosial dapat
terjadi dimanapun dan dilakukan oleh siapapun. Sejauh mana penyimpangan itu terjadi,
besar atau kecil, dalam skala luas atau sempit tentu akan berakibat terganggunya
keseimbangan kehidupan dalam masyarakat. Suatu perilaku dianggap menyimpang apabila
tidak sesuai dengan nilai-nilai dan norma-norma sosial yang berlaku dalam masyarakat atau
dengan kata lain penyimpangan adalah segala macam pola perilaku yang tidak berhasil
menyesuaikan diri terhadap kehendak masyarakat.
Minimarket merupakan sebuah bentuk usaha dagang secara swadaya menjual
berbagai kebutuhan sehari-hari. Dengan menawarkan cara berjualan yang efisien, efektif
dan teorganisir, serta tempatnya yang strategis, membuat bentuk usaha ini banyak di
kunjungi oleh para konsumen yang ingin membeli berbagai kebutuhan. Dengan sistem buka
24 Jam pengunjung atau para konsumen dapat dengan leluasa melakukan transaksi
pembelian.
Dengan efisiensi dan segala kemudahan yang di tawarkanya, tak ayal menimbulkan
sisi positif dan negatifnya.

11

1. Motif Perampokan Minimarket


Pada intinya, tingkat kejahatan di suatu negara berbanding lurus dengan kondisi
ekonomi, sosial, politik, budaya, dan hukumnya. Khusus untuk kejahatan seperti
perampokan dan pencurian. Menurut sosiolog Budi Radjab, faktor ekonomi memegang
peranan dominan sebagai motivasinya. Motif yang perlu digaris bawahi yaitu adanya
peluang yang bisa mendukung atau menghambat motif calon perampok. Peluang tersebut
tercipta lantaran kondisi masyarakat berupa ketimpangan sosial dan ekonomi.
Ada 2 kenyataan yang berkembang, mengapa minimarket sangat rentan terhadap
tindakan perampokan.
1) Tidak adanya aparat keamanan atau satpam yang dilibatkan.
Seperti yang telah diketahui bahwasanya sebuah minimarket mempunyai jam kerja
24 jam, dengan tidak adanya aparat keamanan yang dilibatkan maka para pelaku tindakan
perampokan dapat dengan leluasa menggondol hasil rampokanya, mengingat karyawan
atau kasir penjaga minimarket tidak dibekali dengan kemampuan bela diri.
2) Hanya ada CCTV
Sebagai sarana untuk memonitoring aktivitas transaksi jual beli, tentunya CCTV
tidak bisa terlalu diandalkan. Sudah barang tentu penggunaan CCTV mempunyai
kelemahan.

12

2. Mekanisme Perampokan Minimarket dan Dampak yang Di timbulkan


Seperti yang dilansir dalam tinjauan kasus bahwasanya perampokan minimarket
dilakukan oleh sindikat terorganisir, artinya sindikat tersebut telah melakukan perencanaan
secara matang. Dalam aksinya, pertama mereka memata-matai minimarket yang menjadi
sasarannya. Modus yang digunakan bisa saja mereka berpura-pura mengunjungi
minimarket tersebut sebagai pembeli. Mencatat aktivitas, misalnya keluar masuknya uang
dari brangkas penyimpanan, tempat penyimpanan brangkas, karyawan yang menjaga atau
bekerja di minimarket tersebut dan melihat suasana lingkungan sekitar. Apakah cukup aman
untuk melakukan aksinya. Kedua, menentukkan kapan mereka akan melakukan aksi
perampokanya. Sehingga pada akhirnya para pelaku perampokan akan kelihatan tenang
dalam melakukan aksinya.
Dalam aksinya, biasanya mereka menyembunyikan identitas menggunakan penutup
seperti masker, atau helm. Ini dilakukan agar tindakan mereka susah dilacak oleh pihak
keamanan.
Tindakan Perampokan merupakan kejahatan merampas hak milik seseorang yang
biasanya di sertai dengan tindakan kekerasan bagi korbanya. Selain menjarah isi
minimarket seperti barang-barang kebutuhan sehari-hari bahkan membobol brangkas uang
minimarket, para pelaku tindakan perampokan biasanya tidak segan-segan melukai
korbanya apabila melawan. Setelah korbannya ditundukkan dan disekap, maka para pelaku

13

tindakan perampokan leluasa menjarah isi minimarket. Tentunya hal ini menimbulkan
kerugian dari pihak pemilik minimarket.
Seperti yang dilansir beberapa media massa, bahwasanya tindakan perampokan
minimarket menimbulkan kerugian skala besar, mengingat adanya brangkas penyimpanan
uang yang terbilang jumlahnya banyak.
3. Langkah Pencegahan Perampokan Minimarket
Dengan maraknya tindakan perampokan minimarket akhir-akhir ini, tentunya
dibutuhkan langkah penegakkan hukum sebagai bentuk meminimalisir terulangnya
kejadian yang sama. Perlu adanya kerja sama antara polisi, masyarakat dan pihak
minimarket. Sehingga dengan adanya sinergitas yang dibangun, diharapkan jika suatu
ketika tindakan perampokan dapat dengan sigap dapat digagalkan.
Pihak Kepolisian bertindak sebagai satuan keamanan. Tindakan nyata yang
dilakukan pihak kepolisian adalah dengan melakukan patroli selama 24 jam di berbagai
tempat. Masyarakat sebagai katalisator harus dapat menjaga stabilitas lingkunganya.
Langkah nyata yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan jaga malam.
Adapun tips-tips yang dapat dilakukan oleh pihak minimarket sebagai bentuk
antisipasi terhadap tindakan perampokan :
1. Adanya Aparat Keamanan Satpam
Hal pertama yang membuat sebagian minimarket rentan menjadi korban
perampokan adalah karena tidak adanya aparat keamanan yang dipersiapkan. Jadi

14

pihak minimarket harus dapat merekrut aparat keamanan seperti satpam atau
penjaga malam.
2. Melakukan pemasangan CCTV disetiap sudut minimarket.
3. Memasang Alarm
Dengan memasang alarm, setidaknya dapat membuat para perampok
kelabakkan. Suara Alarm yang keras diharapkan dapat memancing masyarakat
sekitar lingkungan minimarket tersebut tahu bahwa terjadi tindakan perampokan.
4. Menghubungi pihak keamanan terdekat.
Kejahatan tindakan perampokan bermula karena sistem buka 24 jam minimarket.
Maka hal yang harus dilakukan adalah mengurangi jam buka dari sebuah minimarket.
Misalnya di kota Depok.
Pada pasal 5 Perda Kota Depok Nomor 3 Tahun 2011 tentang Waktu Operasional
Pusat Belanja dan Toko Moderen, melarang minimarket di Depok buka 24 jam per April
2012, lantaran maraknya aksi perampokan.

15

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Setelah

dilakukan

pembahasan

mengenai

Perampokan

Minimarket

Sindikat

Terorganisir maka dapat disimpulakan :


1. Tindakan Perampokan muncul karena adanya berbagai faktor dan latar belakang dan
biasanya didasari oleh motif ekonomi.
2.

Tindakan Perampokan minimarket dilakukan secara terorganisir, artinya dilakukan


dengan perencanaan yang matang.

3. Seperti yang telah diketahui bahwasanya tindakan perampokan selain menimbulkan


kerugian secara material, maupun dapat menyebabkan korban jiwa karena disertai
dengan aksi kekerasan.
4. Perampokan Minimarket dapat di cegah apabila antara pihak polisi, masyarakat dan
pihak minimarket terjalin sinergitas yang bagus sehingga dapat menjaga keamanan dan
stabilitas lingkungan.

B. Saran
Perampokan minimarket adalah satu dari sekian banyak tindakan penyimpangan
yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat. Tingkat pendidikan, ekonomi dan spiritualitas

16

yang rendah kerap melatarbelakangi tindakan-tindakan menyimpang tersebut. Sebagai


Insan Kamil (manusia yang sempurna dalam prespektif Islam) hendaknya kita memiliki
modal akhlak dan pengetahuan yang baik, sehingga kita tidak mudah terjerembab dalam
lubang keniscayaan dan kebodohan yang berakibat pada hancurnya moral kita. Dan selalu
senantiasa mendekatkan diri kepada tuhan Yang Maha Esa.

17

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku
Indonesia [Undang - Undang, P. d. (2007). KUHP dan KUHAP. Bandung: Citra Umbara.
Sutedjo, D. (2001). Kamus Bahasa Indonesia. JAKARTA: PT ANGKASA PROSEMENU.
Yasyin, D. S. (1998). KAMUS LENGKAP BAHASA INDONESIA. AMANAH SURABAYA.
Sumber Internet
http://id.wikipedia.org/wiki/Patologi_sosial
http://id.wikipedia.org/wiki/Pencurian
http://id.wikipedia.org/wiki/Perampokan
http://id.shvoong.com/law-and-politics/criminal-law/2171059-macam-macam-tindakpidana-pencurian/
http://id.wikipedia.org/wiki/kejahatan_terorganisir
http://www.pikiran-rakyat.com/node/183263

18

Anda mungkin juga menyukai