Anda di halaman 1dari 5

KELOMPOK 1

Anggota :

1. Thutu Ameliyah Haryoto (4301419019)


2. Uhti Aolia Uzati (4301419022)
3. Restyanti Ramadanty (4301419062)
4. Isro' Fajriyatun A'yun (4301419051)
5. Yuni Ritanti (4301419091)
6. Salza Billa Listiyan (4301419098)
Rombel : Pendidikan Kimia 19-C

Notulensi Praktikum Bilangan Oksidasi Nitrogen

1. Pertanyaan :
Pada percobaan ke 4 larutan yang ditambahkan dengan KMnO4. Mengapa KMnO4
dapat bertindak sebagai oksidator yang sama kuat dengan HNO3?
Jawaban :
HNO3 merupakan oksidator kuat yg dapat bereaksi dengan hebat dengan sebagian
besar senyawa organik dan reaksi nya dapat bersifat eksposif (mudah meledak) lalu
mengapa KMnO4 dapat menjadi oksidator yg sama kuat dengan HNO3? karena
KMnO₄ merupakan senyawa oksidator yang kuat, dimana bila direaksikan dengan
senyawa lain maka permanganat akan mengalami reduksi atau terjadi penurunan
bilangan oksidasi. Pada beberapa senyawa organik, maupun senyawa asam dan
basa KMnO₄ dapat mengoksidasi senyawa tersebut. KMnO4 memiliki kesamaan dg
HNO3 yaitu dapat bereaksi dengan sebagian besar senyawa organik tertentu dan
sama sama bersifat oksidator kuat.

2. Pertanyaan :
Bagaimana perubahan biloks pada eksperimen ke 4 (sebelum dibagi menjadi 3
bagian) ?
Jawaban :
Perubahan biloks pada eksperimen ke 4 pada saat H2SO4 direaksikan dengan
NaNO3 yaitu nitrogen mengalami reduksi (penurunan bilangan oksidasi) yaitu dari +5
menjadi +3, reduksi 2 elektron.

3. Pertanyaan :
Pada eksperimen pemanasan garam nitrat gas NO2 dan gas O2 adalah hasil
dekomposisi. pertanyaan saya apa yang menyebabkan gas NO2 dan gas O2 adalah
hasil dekomposisi?
Jawaban :
Dekomposisi termal adalah suatu dekomposisi kimiawi yang disebabkan oleh panas,
dekomposisi kimiawi merupakan pemisahan suatu senyawa kimia menjadi dua atau
beberapa bagian atau menjadi senyawa-senyawa yang lebih sederhana. Jadi ketika
garam nitart dipanaskan akan menghasilkan senyawa yang lebih sederhana yaitu
gas NO2 dan gas O2.

4. Pertanyaan :
Pada reaksi asam nitrat dengan tembaga, nitrogen dalam asam nitrat mengalami
reduksi yang berarti berperan sebagai oksidator. mengapa asam nitrat yang lebih
pekat memiliki sifat oksidator yang lebih kuat?
Jawaban :
HNO3 pekat memiliki konsentrasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan HNO3
encer. semakin tinggi konsentrasi HNO3 maka kemampuan untuk mengoksidasi
semakin kuat, sehingga HNO3 memiliki sifat oksidator yang lebih kuat. HNO3 7M
(pekat) dapat mengurangi kereaktifan dari logam tembaga sehingga semakin besar
kecenderungan untuk terbentuk gas NO2.

5. Pertanyaan :  
Pada eksperimen 3 : reduksi nitrat dalam larutan basa disebutkan bahwa HNO3
yang ditambah NaOH encer dan logam Al dipanaskan apakah tujuan dari
pemanasan tersebut?
Jawaban :
Tujuannya untuk menguapkan gas NH3 dan saat diuuji dengan kertas lakmus
berubah menjadi biru yang artinya reaksi berlangsung dalam suasana basa.

6. Pertanyaan :
Apa yang menyebabkan logam Al tidak larut pada eksperimen 3 reduksi nitrat dalam
larutan basa ?
Jawaban :
Al tersebut dapat larut mungkin dalam waktu pemanasan dapat dilakukan lebih lama
hingga alumuniumnya larut, karena alumunium ini bersifat kurang reaktif sehingga
memerlukan pemanasan. mohon koreksinya jika ada kesalahan

7. Koreksi Kesalahan :
Terjadi kesalahan pada penulisan eksperimen 4 reaksi asam nitrat+KMnO4 untuk
biloks Mn, harusnya reduksi dari +7 menjadi +2.

8. Koreksi Kesalahan:
Pada reaksi tertulis 5NO2 dengan biloks +3 dan 5NO3 dengan biloks +5. Terjadi
kesalahan seharusnya 5NO2- dan 5NO3-.

9. Pertanyaan :
Mengapa garam nitrat dari kalium yang dipanaskan hanya menghasilkan gas
oksigen sedangkan pada garam nitrat dari tembaga menghasilkan gas oksigen dan
gas nitrogen dioksida?
Jawaban :
hal ini terjadi karena perbedaan logam yang ada pada garam dimana pada kalium
nitrat ion kationnya yaitu kalium dan pada tembaga (II) nitrat ion kationnya yaitu
tembaga. sehingga menyebabkan terjadinya perbedaan hasil reaksi.

10. Pertanyaan :
Apa dan bagaimana yang disebut dekomposisi termal?
Jawaban :
Dekomposisi termal, atau termolisis, adalah suatu dekomposisi kimiawi yang
disebabkan oleh panas. Suhu dekomposisi suatu zat adalah suhu ketika zat tersebut
terdekomposisi secara kimiawi. Reaksi dalam dekomposisi termal biasanya bersifat
endotermik karena panas diperlukan untuk memecah ikatan kimia dalam senyawa
yang mengalami dekomposisi. Jika dekomposisi cukup eksotermik, lingkaran balikan
positif tercipta menghasilkan pelarian termal dan mungkin menyebabkan terjadinya
ledakan.contohnya, kalsium karbonat (batu kapur atau kapur) terurai menjadi kalsium
oksida dan karbon dioksida ketika dipanaskan.
Reaksi kimianya adalah:
CaCO3 → CaO + CO2
Reaksi ini digunakan untuk membuat kapur tohor, yang merupakan produk penting
dalam industry.

11. Pertanyaan :
HNO3 merupakan oksidator kuat, apa yang membuat HNO3 adalah oksidator kuat?
Jawaban :
karena unsur-unsur HN03 menjadi lebih elektronegatif yang dapat mengoksidasi
atom lainnya yang menyebabkan bertambah bilangan oksidasinya. HNO3
merupakan oksidator kuat karena memiliki bilangan oksidasi tinggi
dan dalama bentuk molekul maupun ion mudah mengikat electron.

Tambahan dari Bu F. Widhi Mahatmanti


Bilangan oksidasi N pada HNO3 paling tinggi. Semakin tinggi biloks nya semakin
kuat sifat oksidatornya.

12. Pertanyaan :
Dalam pembahasan mengenai reaksi asam nitrat dan tembaga dijelaskan bahwa gas
yang dihasilan HNO3 2M dan 7M berbeda dikarenakan adanya Perbedaan kosentrasi
yang digunakan. Mengapa kosentrasi pada HNO3 sangat berpengaruh dalam hasil
reaksi yang terjadi?
Jawaban :
karena semakin pekat konsentrasi dari HNO3 maka laju reaksi yang terjadi berbeda
sehingga hasil reaksi yang terjadi pun dapat berbeda. pada HNO3 2M dihasilkan
gelembung gas tidak berwarna dan larutan berwarna kebiruan sedangkan pada
HNO3 7M menghasilkan gelembung gas yang berwarna coklat dan larutan berwarna
biru-kehijauan.

13. Pertanyaan :
Pada eksperimen ke 4, terjadi reaksi disproporsionasi. Apakah ada faktor-faktor yang
menyebabkan terjadinya reaksi tersebut? Apa saja faktor-faktornya?
Jawaban :
Autoredoks/disproposionasi merupakan reaksi redoks yang oksidator dan
reduktornya merupakan zat yang sama. Jadi, sebagian dari zat itu mengalami
oksidasi dan sebagian lagi mengalami reduksi. Artinya penyebab terjadinya reaksi
disproposionasi karena ada zat dalam reaksi tersebut yang mengalami reduksi
sekaligus oksidasi. Pada reaksi tersebut asam nitrit mengalami kedua reaksi tersebut
yaitu oksidasi dan reduksi dengan dapat menerima elektron dan melepaskan
elektron selama reaksi berlangsung.

14. Pertanyaan :
Yang dimaksud residu dalam percobaan pemanasan garam nitrat itu yang mana ?
apakah residu itu endapan? tapi mengapa pada hasil reaksi tidak ada endapan ya?
Jawaban :
Pada percobaan pemanasan garam nitrat yang terdapat residu itu adalah garam
nitrat dari tembaga yang menghasilkan residu berupa oksida logamnya, yaitu CuO
dengan reaksi :
2Cu(NO3)2(s)  → 2CuO(s) + 4NO2(g) + O2(g)
15. Pertanyaan :
Pada eksperimen 3 : reduksi nitrat dalam larutan basa disebutkan bahwa HNO 3 yang
ditambah NaoH encer dan logam Al dipanaskan apakah tujuan dari pemasan
tersebut?
Jawaban :
Pemanasan adalah bertujuan untuk mempercepat reaksi. Menambahkan energi dari
luar (pemanasan) salah satu cara untuk mempercepat reaksi. Selain itu tujuannya
untuk menguapkan gas NH3 dan saat diuuji dengan kertas lakmus berubah menjadi
biru yang artinya reaksi berlangsung dalam suasana basa.

16. Pertanyaan :
Pada eksperimen pemanasan garam nitrat gas NO2 dan gas O2 adalah hasil
dekomposisi. pertanyaan saya apa yang menyebabkan gas NO2 dan gas O2 adalah
hasil dekomposisi?
Jawaban :
Yang menyebabkan gas NO2 dan gas O2 adalah hasil dekomposisi ialah karena
adanya proses pemanasan yang dimana akan mengakibatkan perubahan suhu
sehingga dapat menghasilkan dekomposisi.

17. Pertanyaan :
Pada reaksi asam nitrat dengan tembaga, nitrogen dalam asam nitrat mengalami
reduksi yang berarti berperan sebagai oksidator. mengapa asam nitrat yang lebih
pekat memiliki sifat oksidator yang lebih kuat?
Jawaban :
Karena HNO3 pekat memiliki konsentrasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan
HNO3 encer. Sehingga semakin tinggi konsentrasi HNO3 maka kemampuan untuk
mengoksidasi semakin kuat, sehingga HNO3 memiliki sifat oksidator yang lebih kuat,
HNO3 juga merupakan oksidator kuat karena memiliki bilangan oksidasi tinggi.

18. Pertanyaan :
Pada eksperimen 4 nitrogen mengalami reaksi disproporsionasi dimana nitrogen
berperan sebagai oksidator dan reduktor. apakah reaksi disproporsionasi hanya
terjadi pada nitrogen atau bisa terjadi pada senyawa lain? jika bisa terjadi pada
senyawa lain apa saja contoh senyawa tersebut?
Jawaban:
Reaksi disproporsionasi adalah reaksi redoks yang memiliki zat oksidator dan zat
reduktornya sama, artinya zat pereaksi (reaktan) mengalami oksidasi dan reduksi.
bukan hanya pada nitrogen saja, bisa juga terjadi pada senyawa lain sepertu contoh
berikut ini :

IO3- + I- → I2
Cl2 → Cl– + ClO3-
NaClO → NaCl + NaClO3

2H2O2 → 2H2 + O2
Cl2 + 2NaOH -> NaCl + NaClO + H2O
2N 2S 2O3+4HCl →2S +2SO2+2H2O+4NaCl

19. Pertanyaan :
Apa yang menyebabkan logam Al tidak larut pada eksperimen 3 reduksi nitrat dalam
larutan basa ?
Jawaban :
Al tersebut dapat larut mungkin dalam waktu pemanasan dapat dilakukan lebih lama
hingga alumuniumnya larut, karena alumunium ini bersifat kurang reaktif sehingga
memerlukan pemanasan.

20. Pertanyaan :
Bagaimana perubahan biloks pada eksperimen ke 4 (sebelum dibagi menjadi 3
bagian) ?
Jawaban :
Perubahan biloks pada eksperimen ke 4 pada saat H 2SO4 direaksikan dengan
NaNO3 yaitu nitrogen mengalami reduksi (penurunan bilangan oksidasi) yaitu dari +5
menjadi +3.

21. Pertanyaan :
Adakah senyawa lain yang bisa digunakan pada percobaan 4 (pembentukan dan
reaksi redoks asam nitrit) selain KMnO4 dan KI ?
Jawaban :
Asam nitrit dapat mengoksidasi hampir semua logam kecuali Au, Pt, Rh dan Ir.
Jadi ada senyawa lain yang dapat digunakan untuk percobaan 4

Anda mungkin juga menyukai