Anda di halaman 1dari 13

PROJEK

PEMBUATAN INDIKATOR ALAMI

OLEH :

Kelompok IV:

WIDYA KARTIKA SARI

DEVRIANTO H. TUMANGGOR

TALITHA SAHDA

AGNES ADELA

ODILIA ZA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2019
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan yang maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas projek ini. Laporan
ini disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah umum Konsep pembuatan indikator alami.
Penulis menyadari bahwa berkat bantuan dari berbagai pihak laporan ini dapat diselesaikan
dengan baik, untuk itu penulis sampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga.
Dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa laporan ini jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu penulis sangat berterima kasih bila ada saran dan kritik yang
membangun demi sempurnanya penyusunan laporan ini. Semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

Medan, 28 Oktober
2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... 1

DAFTAR ISI ....................................................................................................... 2

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 3

1. Latar Belakang.................................................................................................. 3

2. Rumusan Masalah ............................................................................................ 3

3. Tujuan ............................................................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................... 4

BAB III PENUTUP ...............................................................................................

1. Kesimpulan .........................................................................................................

2. Saran ...................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB 1

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Indikator alami adalah tanaman yang bagiannya menghasilkan warna tertentu jika
diekstrak, indikator ini dapat diambil dari ekstrak buah atau bungan pada tanaman yang
menghasilkan warna yang berbeda jika dicampurkan dengan larutan asam atau basa.
Indikator alami sangat mudah ditemukan di lingkungan sekitar.
Pada umumnya, senyawa yang mengandung asam mempunyai rasa yang asam,
sedangkan senyawa yang mengandung basa mempunyai rasa yang pahit. Namun, sangat
tidak dianjurkan untuk mencicipinya, karena banyak diantaranya yang mengandung
zatkorosif yang dapat merusak kulit maupun zat yang beracun. Senyawa yang mempunyai
asam dan basa dapat dapat dikenali dengan menggunakan indikator, yaitu zat yang
memberi warna berbeda di dalam senyawa asam maupun disenyawa basa.
Indikator adalah senyawa yang dapat memberikan warna berbeda, misalnya
lakmus yang dalam senyawa asam akan berwarna merah, sedangkan jika senyawa
mengandung baa akan bewarna biru.
Disekitar kita dapat kita jumpai beberapa zat warna alami yang dapat digunakan
sebagai indikator, seperti ekstrak kunyit, ekstrak daun bunga yang berwarna, dengan syarat
dapat mengalami perubahan warna dalam suasana yang berbeda.
Dengan menggunakan indikator, kita dapat menentukan suatu larutan bersifat
asam atau bersifat basa maupun netral. Dengan indikator kita dapat menentukan pH suatu
larutan. Indikator universal adalah campuran dari beberapa macam indikator yang telah
distandarisasi warnanya pada pH 0-14. Oleh karena itu, dengan mencocokkan warna
indikator universal dalam suatu larutan dengan warna standart, kita dapat memperkirakan
pH larutan tersebut.
Senyawa asama mempunyai rasa yang masam, sedangkan senyawa basa
mempunyai rasa yang pahit. Akan tetapi kita tidak boleh mencicipi rasa dari suatu zat kimia.
Karena ada beberapa zat yang mengandung racun jika dikonsumsi. Oleh karena itu, kita
dapat menguji sifat asam ataupun sifat basa pada larutan dengan menggunakan indikator
alami seperti ekstrak bunga dan buah-buahan yang mempunyai warna pekat.
2. Tujuan

Mahasiswa dapat membuat larutan indikator alami yang terbuat dari tumbuhan dan
mengamati perubahan warna indikator dalam larutan asam basa.

3. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan maka dapat dirumuskan
permasalahan yaitu:
a. Bahan apa saja yang dapat digunakan sebagai indikator alami ?
b. Bagaimana proses pembuatan indikator alami untuk menguji senyawa yang
engandung asam-basa ?
c. Bagaimana perubahan warna pada indikator bahan alami setelah ditetesin dengan
larutan yang mengandung asam-basa ?

4. Tinjauan Teoritis

Dalam kehidupan sehari-hari kita mengenal suati zat yang bersifat asam karena rasanya asam,
sedangkan kita tahu suatu zat yang mengandung basa rasanya pahit dan licin. Senyawa asam
ditemukan dalam buah-buahan, sedangkan senyawa basa ditemukan pada pembersih lantai yang
mengadung amonia, sabun mandi dan detergan yang mengandung NaOH/KOH, obat maag, dan
deodorant. Oleh karena bahan kimia aman dicicipi, maka diperlukan alat untuk menentukan
senyawa tersebut. Alat ini biasanya disebut indikator asam basa. Indikator artinya “penunjuk”.
Biasanya indikator asam basa berupa zat kimia yang mempunyai warna yang berbeda apabila
ditambahkan kedalam larutan asam dan basa. (Indira,c. 2015)
Indikator alami dapat dibuat dengan memanfaatkan zat warna pada tumbuhan yang
merupakan senyawa organik yang bewarna seperti yang dimiliki ole indikator sintesis. Indikator ini
selain smudah diolah juga mudah didapat. Tumbuhan yang digunakan untuk membuat indikator
harus memiliki karakteristik warna ekstrak dari tumbuhan tersebut dapat memberikan perubahan
arna yang berbeda-beda pada seriap pH. (Yulfriansyah,A, 2016 )

Air putih tidak mempunyai rasa, bau dan warna. Bila mengandung zar tertentu, air dapat terasa
asa, pahit, asin, dan sebagainya. Air yang mengadung zat laindapat pula menjadi bewarna. Kita
ketahuai bahwa zat yang ,mengandung asam disebut karutan asam, yang terasa asin disebut larutan
garam, sedangkan yang terasa licin dan pahit disebut larutan basa. Diingatkan, jangan mencicipi
larutan untuk mengetahui rasanya, sebab berbahaya. Cara yang baik adalah dengan mencelupkan
kertas lakmus, karena dalam larutan asam bewarna merah dan larutan yang mengandung basa
bewarna biru. (Chang,Reymon,2009)

BAB II

PEMBAHASAN

No Percobaan Hasil Percobaan

1. 1 ml ekstrak kembang sepatu + 5 ml HCl Tidak mengalami perubahan warna

2. 1 ml ekstrak kunyit + 5ml HCl Tidak mengalami perubahan warna

3. 1 ml ekstrak bit + 5 ml HCl Tidak mengalami perubahan warna

4. 1 ml ekstrak buah naga + 5ml HCl Tidak mengalami perubahan warna

5. 1 ml ekstark ubi ungu + 5 ml HCl Mengalami perubahan warna dari ungu


menjadi merah

6. 1ml ekstark kol ungu + 5ml HCl Mengalami perubahan warna dari ungu
menjadi merah

7. 1 ml ekstrak bunga terompet +5ml HCl Tidak mengalami perubahan warna

8. 1 ml ekstrak terong belanda + 5ml HCl Tidak mengalami perubahan warna

9. 1 ml ekstrak bayam merah + 5 ml HCl Tidak mengalami perubahan warna

10 1 ml ekstrak kembang sepatu + 5 ml Tidak mengalami perubahan warna


ch3cooh

11 1 ml ekstrak kunyit + 5 ml ch3cooh Tidak mengalami peruahan warna

12 1 ml ekstrak bit + 5 ml ch3cooh Tidak mengalami perubahan warna

13 1ml ekstrak buah naga+ 5ml ch3cooh Tidak mengalami perubahan warna
14 1 ml ekstrak ubi ungu + 5 ml ch3cooh Mebgalami perubahan warna dari ungu
menjadi ungu kecerahan

15 1 ml ekstrak kol ungu + 5 ml ch3cooh Tidak mengalami perubahan warna

16 1 ml ekstrak bunga terompet + 5 ml Tidak mengalami perubahan warna


ch3cooh

17 1 ml larutan terong belanda + 5 ml ch3cooh Tidak mengalami perubahan warna

18 1 ml ekstrak bayam merah + 5 ml ch3cooh Tidak mengalami perubahan warna

19 1 ml ekstrak kembang sepatu + 5 ml NaOH Mengalami perubahan warna dari putih


pekar menjadi hijau

20 1 ml ekstrak kunyit + 5 ml NaOH Mengalami perubahan warna yang terjadi


2 fase,fase 1 berwarna ungu coklat dan
terdapat endapan kunyit dan fase 2
setelah diaduk berubah warna menjadi
merah pekat dan terdapat endapan

21 1 ml ekstrak bit + 5 ml NaOH Tidak mengalami perubahan warna

22 1 ml ekstrak buah naga + 5ml NaOH Mengalami perubahan warna yang terjadi
2 fase fase 1 berwarna ungu pekat dan
ungu cerah yang tidak bergabung fase 2
setelah diaduk berubah warna menjadi
ungu cerah

23 1 ml ekstrak ubi ungu + 5 ml NaOH Mengalami perubahan warna yang terjadi


2 fase fase 1 berwarna hijau tua fase 2
berwarna hijau kehitaman

24 1 ml elstrak kol ungu + 5 ml NaOH Mengalami perubahan warna yang terjadi


2 fase fase 1 berwarna hijau tua dan
unguyang tidak menyatu fase 2 berwarna
bitu kehijauan

25 1 ml ekstrak bunga terompet + 5 ml NaOH Mengalami perubahan warna menjadi


kuning pucat

26 1 ml ekstrak terong belanda + 5 ml NaOH Tidak mengalami perubahan warna

27 1 ml ekstrak bayam merah + 5 ml NaOH Tidak mengalami perubahan warna

28 1 ml ekstrak kembang sepatu + 5 ml NH3 Mengalami perubahan warna dari putih


pekat menjadi hijau muda
29 1 ml ekstrak buah naga + 5 ml NH3 Mengalami perubahan warna dari merah
menjadi ungu

30 1 ml bayam merah +5 ml NH3 Tidak mengalami perubahan warna

31 1 ml ekstrak terong belanda + 5 ml NH3 Tidak mengalami perubahan warna

32 1 ml ekstrak buah bit + 5 ml NH3 Tidak mengalami perubahan warna

33 1 ml ekstrak kol ungu + 5 ml NH3 Mengalami perubahan warna dari ungu


menjadi hijau tua

34 1 ml ekstrak ubi ungu + 5 ml NH3 Mengalami dua fase fase 1 berwarna


hijau dan ungu yang tidak menyatu fase 2
berubah menjadi ugu kehitaman

35 1 ml ekstrak kunyit + 5 ml NH3 Mengalami dua fase fase 1 berwarna


ungu pekat ,kuning kunyit dan terbentuk
endapan fase 2 berwarna ungu pekat dan
endapat ttap

36 1 ml ekstrak bunga terompet + 5 ml NH3 berubah menjadi warna hijau lebih


pekat

Dari warna seelumnya

Pembahasan

Pada percobaan dengan menggunakan ekstrak kembang sepatu,buah bit,kunyit,buah naga,kol


ungu,ubi ungu,terong belanda,bayam merah,bunga terompet ketika ditetesi dengan larutan
NaOH,HCl,CH3COOH,NH3 banyak ekstrak yang mengalami perubahan warna hanya kembang
sepatu,kunyit,buah bit,buah naga,bunga terompet,terong belanda,dan bayam merah yang tidak
berubah warna ketika ditetesi HCl. Kembang sepatu ,kunyit,buah bit,buah nagakol ungu,bunga
terompet,terong belanda dan bayam merah tidak mengalami perubahan warna ketika ditetesi
CH3COOH. Buah bit,terong belanda,bayam merah tidak mengalami perubahan warna ketika ditetesi
NaOH. Bayam merah,terong belanda,buah bit, tidak mengalami perubahan warna ketika ditetesi NH3.
Asam adalah zat yang dalam air menghsilkan ion H positif sedangkan basa adalah zat yang dalam air
terionisasimenghasilkan ion OH negative. Asam terbagi menjadi dua yaituasam kuat dan asam lemah
basa juga terbagi menjadi dua yaitu basa kuat dan basa lemah. Lemah atau kuatnya sifat dari larutan
tergantung dari bagaimana suatu senyawa diuraikan dalam senyawa membentuk ion ion.
Basa adalah zat zat yang dapat menetralkan asam secara kimia asam dan basa saling berlawananbasa
yang larut dalam air disebut dengan alkali jika zat asam menghasilkan ion hydrogen yang bermuatan
positif maka dalam hal ini basa mempunyai arti bahwa ketika suatu senyawa basadilarutkan maka
akan terbentuk ion hidroksida dan ion positif.
Reaksi reaksi

Kembang sepatu + HCl : tidak mengalami perubahan warna


Kembang sepatu + CH3COOH :tidak mengalaminperubahan warna
Kembang sepatu + NaOH :berubah warna menjadi hiau
Kembang sepatu + NH3 :berubah warna menjadi hijau muda

Kunyit + HCl : tidak mengalami perubahan warna


Kunyit + CH3COOH :tidak mengalami perubahan warna
Kunyit + NaOH :berubah warna menjadi merah pekat dan terdapat endapan
Kunyit + NH3 : berubah warna warna menjadi ungu pekat dan terdapat endapan

Buah bit + HCl :tidak mengalami perubahan warna


Buah bit + CH3COOH :tidak mengalami perubahan warna
Buh bit + NaOH :tidak mengalami perubahan warna
Buah bit + NH3 :tidak mengalami perubahan warna

Buah naga + HCl : tidak mengalami perubahan warna


Buah naga + CH3COOH : tidak mengalami perubahan warna
Buah naga + NaOH :berubah warna menjadi ungu cerah
Buah naga + NH3 :berubah warna menjadi merah

Kol ungu + HCl :berubah warna menjadi merah


Kol ungu + CH3COOHtidak mengalami perubahan warna
Kol ungu + NaOH :berubah warna menjadi biru kehijauan
Kol ungu + NH3 berubah warna menjadi hijau tua

Ubi ungu + HCl : berubah warna menjadi merah


Ubi ungu + CH3COOH :dari ungu menjadi ungu kecerahan
Ubi ungu + NaOH :berwarna menjadi hijau kehitaman
Ubi ungu + NH3 : berwarna hijau kehitaman

Terong belanda _ HCl :tidak mengalami perubahan warna


Terong belanda + CH3COOH :tidak mengalami perubahan warna
Terong belanda + NaOH : tidak mengalami perubahan warna
Terong belanda + NH3 :tidak mengalami perubahan warna

Bunga terompet + HCl : tidak mengalami perubahan warna


Bunga terompet + CH3COOH :tidak mengalami perubahan warna
Bunga terompet + NaOH :berubah warna menjadi kuning pucat
Bungan terompet + Nh3 : berwarna ungu pekat lebih dari warna awalnya

Bayam merah + HCl :tidak mengalami perubahan warma


Bayam merah + CH3COOH :tidak mengalami perubahan warna
Bayam merah + NaOH : tidak mengalami perubahan warna
Bayam merah + NH3 : tidak mengalami perubahan warna

No Percobaan Hasil Percobaan

1. 1 ml ekstrak kembang sepatu + 5 ml HCl Tidak mengalami perubahan warna

2. 1 ml ekstrak kunyit + 5ml HCl Tidak mengalami perubahan warna

3. 1 ml ekstrak bit + 5 ml HCl Tidak mengalami perubahan warna

4. 1 ml ekstrak buah naga + 5ml HCl Tidak mengalami perubahan warna

5. 1 ml ekstark ubi ungu + 5 ml HCl Mengalami perubahan warna dari ungu


menjadi merah

6. 1ml ekstark kol ungu + 5ml HCl Mengalami perubahan warna dari ungu
menjadi merah

7. 1 ml ekstrak bunga terompet +5ml HCl Tidak mengalami perubahan warna

8. 1 ml ekstrak terong belanda + 5ml HCl Tidak mengalami perubahan warna

9. 1 ml ekstrak bayam merah + 5 ml HCl Tidak mengalami perubahan warna

10 1 ml ekstrak kembang sepatu + 5 ml Tidak mengalami perubahan warna


ch3cooh

11 1 ml ekstrak kunyit + 5 ml ch3cooh Tidak mengalami peruahan warna

12 1 ml ekstrak bit + 5 ml ch3cooh Tidak mengalami perubahan warna

13 1ml ekstrak buah naga+ 5ml ch3cooh Tidak mengalami perubahan warna

14 1 ml ekstrak ubi ungu + 5 ml ch3cooh Mebgalami perubahan warna dari ungu


menjadi ungu kecerahan

15 1 ml ekstrak kol ungu + 5 ml ch3cooh Tidak mengalami perubahan warna

16 1 ml ekstrak bunga terompet + 5 ml Tidak mengalami perubahan warna


ch3cooh

17 1 ml larutan terong belanda + 5 ml ch3cooh Tidak mengalami perubahan warna

18 1 ml ekstrak bayam merah + 5 ml ch3cooh Tidak mengalami perubahan warna

19 1 ml ekstrak kembang sepatu + 5 ml NaOH Mengalami perubahan warna dari putih


pekar menjadi hijau

20 1 ml ekstrak kunyit + 5 ml NaOH Mengalami perubahan warna yang terjadi


2 fase,fase 1 berwarna ungu coklat dan
terdapat endapan kunyit dan fase 2
setelah diaduk berubah warna menjadi
merah pekat dan terdapat endapan

21 1 ml ekstrak bit + 5 ml NaOH Tidak mengalami perubahan warna

22 1 ml ekstrak buah naga + 5ml NaOH Mengalami perubahan warna yang terjadi
2 fase fase 1 berwarna ungu pekat dan
ungu cerah yang tidak bergabung fase 2
setelah diaduk berubah warna menjadi
ungu cerah

23 1 ml ekstrak ubi ungu + 5 ml NaOH Mengalami perubahan warna yang terjadi


2 fase fase 1 berwarna hijau tua fase 2
berwarna hijau kehitaman

24 1 ml elstrak kol ungu + 5 ml NaOH Mengalami perubahan warna yang terjadi


2 fase fase 1 berwarna hijau tua dan
unguyang tidak menyatu fase 2 berwarna
bitu kehijauan

25 1 ml ekstrak bunga terompet + 5 ml NaOH Mengalami perubahan warna menjadi


kuning pucat

26 1 ml ekstrak terong belanda + 5 ml NaOH Tidak mengalami perubahan warna

27 1 ml ekstrak bayam merah + 5 ml NaOH Tidak mengalami perubahan warna

28 1 ml ekstrak kembang sepatu + 5 ml NH3 Mengalami perubahan warna dari putih


pekat menjadi hijau muda

29 1 ml ekstrak buah naga + 5 ml NH3 Mengalami perubahan warna dari merah


menjadi ungu

30 1 ml bayam merah +5 ml NH3 Tidak mengalami perubahan warna

31 1 ml ekstrak terong belanda + 5 ml NH3 Tidak mengalami perubahan warna

32 1 ml ekstrak buah bit + 5 ml NH3 Tidak mengalami perubahan warna

33 1 ml ekstrak kol ungu + 5 ml NH3 Mengalami perubahan warna dari ungu


menjadi hijau tua

34 1 ml ekstrak ubi ungu + 5 ml NH3 Mengalami dua fase fase 1 berwarna


hijau dan ungu yang tidak menyatu fase 2
berubah menjadi ugu kehitaman

35 1 ml ekstrak kunyit + 5 ml NH3 Mengalami dua fase fase 1 berwarna


ungu pekat ,kuning kunyit dan terbentuk
endapan fase 2 berwarna ungu pekat dan
endapat ttap

36 1 ml ekstrak bunga terompet + 5 ml NH3 berubah menjadi warna hijau lebih


pekat

Dari warna seelumnya

Pembahasan

Pada percobaan dengan menggunakan ekstrak kembang sepatu,buah bit,kunyit,buah naga,kol


ungu,ubi ungu,terong belanda,bayam merah,bunga terompet ketika ditetesi dengan larutan
NaOH,HCl,CH3COOH,NH3 banyak ekstrak yang mengalami perubahan warna hanya kembang
sepatu,kunyit,buah bit,buah naga,bunga terompet,terong belanda,dan bayam merah yang tidak
berubah warna ketika ditetesi HCl. Kembang sepatu ,kunyit,buah bit,buah nagakol ungu,bunga
terompet,terong belanda dan bayam merah tidak mengalami perubahan warna ketika ditetesi
CH3COOH. Buah bit,terong belanda,bayam merah tidak mengalami perubahan warna ketika ditetesi
NaOH. Bayam merah,terong belanda,buah bit, tidak mengalami perubahan warna ketika ditetesi NH3.
Asam adalah zat yang dalam air menghsilkan ion H positif sedangkan basa adalah zat yang dalam air
terionisasimenghasilkan ion OH negative. Asam terbagi menjadi dua yaituasam kuat dan asam lemah
basa juga terbagi menjadi dua yaitu basa kuat dan basa lemah. Lemah atau kuatnya sifat dari larutan
tergantung dari bagaimana suatu senyawa diuraikan dalam senyawa membentuk ion ion.
Basa adalah zat zat yang dapat menetralkan asam secara kimia asam dan basa saling berlawananbasa
yang larut dalam air disebut dengan alkali jika zat asam menghasilkan ion hydrogen yang bermuatan
positif maka dalam hal ini basa mempunyai arti bahwa ketika suatu senyawa basadilarutkan maka
akan terbentuk ion hidroksida dan ion positif.

Reaksi reaksi

Kembang sepatu + HCl : tidak mengalami perubahan warna


Kembang sepatu + CH3COOH :tidak mengalaminperubahan warna
Kembang sepatu + NaOH :berubah warna menjadi hiau
Kembang sepatu + NH3 :berubah warna menjadi hijau muda

Kunyit + HCl : tidak mengalami perubahan warna


Kunyit + CH3COOH :tidak mengalami perubahan warna
Kunyit + NaOH :berubah warna menjadi merah pekat dan terdapat endapan
Kunyit + NH3 : berubah warna warna menjadi ungu pekat dan terdapat endapan

Buah bit + HCl :tidak mengalami perubahan warna


Buah bit + CH3COOH :tidak mengalami perubahan warna
Buh bit + NaOH :tidak mengalami perubahan warna
Buah bit + NH3 :tidak mengalami perubahan warna
Buah naga + HCl : tidak mengalami perubahan warna
Buah naga + CH3COOH : tidak mengalami perubahan warna
Buah naga + NaOH :berubah warna menjadi ungu cerah
Buah naga + NH3 :berubah warna menjadi merah

Kol ungu + HCl :berubah warna menjadi merah


Kol ungu + CH3COOHtidak mengalami perubahan warna
Kol ungu + NaOH :berubah warna menjadi biru kehijauan
Kol ungu + NH3 berubah warna menjadi hijau tua

Ubi ungu + HCl : berubah warna menjadi merah


Ubi ungu + CH3COOH :dari ungu menjadi ungu kecerahan
Ubi ungu + NaOH :berwarna menjadi hijau kehitaman
Ubi ungu + NH3 : berwarna hijau kehitaman

Terong belanda _ HCl :tidak mengalami perubahan warna


Terong belanda + CH3COOH :tidak mengalami perubahan warna
Terong belanda + NaOH : tidak mengalami perubahan warna
Terong belanda + NH3 :tidak mengalami perubahan warna

Bunga terompet + HCl : tidak mengalami perubahan warna


Bunga terompet + CH3COOH :tidak mengalami perubahan warna
Bunga terompet + NaOH :berubah warna menjadi kuning pucat
Bungan terompet + Nh3 : berwarna ungu pekat lebih dari warna awalnya

Bayam merah + HCl :tidak mengalami perubahan warma


Bayam merah + CH3COOH :tidak mengalami perubahan warna
Bayam merah + NaOH : tidak mengalami perubahan warna
Bayam merah + NH3 : tidak mengalami perubahan warna

IV. PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dalam kegiatan praktikum pembuatan indikator alami dapat disimpulkan bahwa untuk
menggetahui indikator asam/basa alami yang terdapat pada, bungga sepatu, kunyit, dapat di
tetesi dengan larutan NaoH,Nacl, dan asam asetat (CH3CooH). sehingga dapat menentukan asam
atau basa.

4.1 Saran
Penggunaan indikator alami sangat membantu dalam mengidentifikasi asam basa pada
suatu bahan atau larutan

DAFTAR PUSTAKA

Indira,C,2015,pembuatan indikator asam basa karimunting, volume 10(1), hal 1-10

Yulfriansysh,A,2016,pembuatan indikator bahan alami dari ekstrak kulit buah naga sebagai
indikator alternatif asam basa berdasarkan variasi waktu perendaman, jurnal kesahatan bakti
tunas husada, volume 16(1), hal 153

Anda mungkin juga menyukai