OLEH:
KELOMPOK 1
KELAS XI MIA
1) Willy Pasaribu
2) Fatma Sari
3) Jani Javani
4) Darwin Pardede
5) Diky Kurniawan
6) Diana Munthe
7) Dina yuliana
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa ,yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga laporan hasil percobaan “Asam Basa dengan
indikator alami” ini dapat diselesaikan dengan baik. Kami juga mengucapkan terima
kasih kepada teman-teman dan Bapak Indah Mulatsih,S.Pd selaku guru pendamping
yang telah memberikan arahan serta bimbingannya selama kegiatan praktikum
sampai penyusunan laporan ini sehingga dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami
menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan ini sehingga kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan
laporan ini.
Kami mohon maaf jika di dalam laporan ini terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan. Semoga laporan hasil percobaan ini dapat bermanfaat bagi kita
semuanya.
Penyusun
Judul : Percobaan pembuatan indikator alami
Tujuan
• Mengetahui cara membuat indikator asam basa dari bahan alami.
• Mengetahui sifat asam basa suatu zat dengan menggunakan indikator alami.
Dasar Teori
A. Pengertian Asam dan Basa
Asam secara umum merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan
menghasilkan larutan denga pH lebih kecil dari 7. Asam adalah suatu zat yang dapat
memberi proton (ion H+¿¿) kepada zat lain (yang disebut basa), atau dapat menerima
pasangan elektron bebas dari suatu basa. Suatu asam bereaksi dengan suatu basa dalam
reaksi penetralan untuk membentuk garam. Contoh asam adalah asam asetat
(CH3COOH).
Secara umum, asam memiliki sifat sebagai berikut:
1) Kaustik (sifat bahan kimia yang merusak kulit dan menimbulkan iritasi)
2) Rasanya pahit
3) Licin seperti sabun
4) Nilai pH lebih dari air suling
5) Mengubah warna lakmus merah menjadi biru
6) Dapat menghantarkan arus listrik
Basa adalah zat-zat yang dapat menetralkan asam. Secara kimia, asam dan basa
saling berlawanan. Basa yang larut dalam air disebut alkali. Jika zat asam
menghasilkan ion hidrogen (H+¿¿) yang bermuata positif, maka basa menghasilkan ion
(OH−¿¿) yang bermuatan negatif.
Secara umum senyawa basa memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1) Mempunyai rasa pahit
2) Terasa licin jika terkena air, misalnya sabun
3) Dapat menghantarkan arus listrik (konduktor)
4) Jika dilarutkan ke dalam air menghasilkan ion hidroksida (OH−¿¿)
5) Bersifat kaustik artinya dapat merusak kulit
6) Dapat merubah warna indikator kertas lakmus merah menjadi biru
7) Memiliki pH lebih dari 7. Semakin besar nilah pH suatu zat maka semakin
kuat derajat kebasaanya.
B. Indikator Asam Basa
Senyawa asam dapat dibedakan dari senyawa basa, salah satunya dengan mencicipi
rasanya. Namun, tidak semua zat dapat di identifikasi dengan cara itu.
Senyawasenyawa asam-basa dapat diidentifikasi secara aman dengan menggunakan
indikator. Indikator merupakan zat warna yang warnanya berbeda jika berada dalam
kondisi asam dan basa. Indikator yang dapat digunakan adalah kertas lakmus, indikator
asam-basa dan indikator alami.
Indikator asam basa adalah suatu senyawa organik yang dapat berubah warna
dengan berubahnya pH, biasa digunakan untuk membedakan suatu larutan bersifat
asam atau basa dengan cara memberikan perubahan warna yang berbeda pada larutan
asam dan basa (Fessenden & Fessenden, 1999).
Indikator alami dapat dibuat dari berbagai tumbuhan berwarna yang ada di sekitar
kita. Akan tetapi, tidak semua tumbuhan berwarna dapat memberikan perubahan warna
yang jelas pada kondisi asam maupun basa, oleh karena itu hanya beberapa saja yang
dapat dipakai, misalnya; bunga sepatu yang memberikan perubahan warna merah pada
suasana asam dan hijau pada suasana basa (Nuryanti, dkk., 2010).
C. Macam-Macam Indikator
Indikator itu dibagi menjadi 2 macam, yaitu indikator alami dan indikator buatan.
1) Indikator Alami
Indikator alami yaitu indikator yang berasal dari bahan-bahan alami, dimana
cara memperolehnya yaitu dengan cara mengekstrak. Prinsip indikator adalah
bahan yang memberikan warna berbeda pada zat yang bersifat asam dan basa.
Indikator alami yang biasa dipakai dalam pengujian asam basa adalah tumbuhan
yang berwarna mencolok, berupa bunga-bungaan,umbi-umbian, kulit buah dan
dedaunan.
Perubahan warna indikator bergantung pada warna jenis tanamannya, misalnya
kembang sepatu merah di dalam larutan asam akan berwarna merah dan di dalam
larutan basa akan berwarna hijau, kol ungu di dalam larutan asam akan berwarna
merah keunguan dan di dalam larutan basa akan berwarna hijau.
2) Indikator Buatan
Indikator buatan yaitu indikator siap pakai yang sudah dibuat di laboratorium
atau pabrik alat-alat kimia. Contohnya adalah kertas lakmus, indikator universal,
larutan indikator, pH meter.
Lakmus biru dibuat dengan menambahkan ektrak lamus yang berwarna biru ke
dalam kertas putih. Kertas akan menyerap ekstrak lakmus yang selanjutnya
dikeringkandalam udara terbuka, sehingga dihasilkan kertas nlakmus biru.kertas
lakmus biru pada larutan yang bersifat basa akan tetap biru , karena orchein
merupakan anion, sehingga tidak akan bereaksi dengan anion (OH−¿¿).
Kertas lakmus merah dibuat dengan proses yang sama dengan pembuatan
kertas lakmus biru, tetapi ditambahkan sedikit asam sulfat atau asam klorida agar
warnanya menjadi merah.
Sehingga mekanisme reaksi orchein pada suasana asam akan kembali terjadi.
Apabila kertas lakmus merah dimasukkan kedalam larutan yang bersifat asam,
warnanya akan tetap merah karena lakmus merah memang merupakan orchein
dalam suasana asam. Sedangkan, apabila kertas lakmus merah ditambahkan larutan
yang bersifat basa, maka orchein yang berwarna biru akan kembali terbentuk.
7.Catat hasil berubahan warna yang terjadi kedalam tabel yang sudah disiapkan.
Hasil
No Larutan yang diuji Warna setelah diuji dengan indikator Sifat
larutan
Kunyit Bunga Raya Kulit Buah Daun Suji
Manggis Beat
1. Larutan Jeruk Nipis Kuning Merah Merah Merah Hijau asam
Keputihan
2. Larutan Kapur Merah Biru Hijau Kuning Kuning basah
Keputihan
3. Larutan Bikarbonate Kuning Pink Coklat Merah Hijau basah
Pada praktikum kali ini membahas mengenai indikator asam basa dari bahan alami.
Indikator alami yang kami gunakan adalah ekstrak dari bunga raya, kunyit, kulit manggis,
daun suji, dan buah beat. untuk membuktikan bahwa bahan-bahan alami juga mampu
dijadikan indikator asam basa. Ketika kami mencampurkan indikator alami dengan larutan
asam atau basa, terjadi perubahan warna yang berbeda dari warna asli. Ini berarti terjadi
pergeseran kesetimbangan ketika ditembahan atau dikurangi ioin H+.
Asam adalah senyawa yang bila dilarutan dalam air mengalami disosiasi membentuk
ion hidrogen(H+¿¿) dan merupakan donor proton serta sebagai penerima pasangan elektron.
Sedangkan basa adalah senyawa yang bila dilarutan dalam air mengalami disosiasi
membentuk ion hidroksida(OH−¿¿) dan merupakan akseptor proton serta sebagai pemberi
pasangan elektron.
Kesimpulan
Indikator alami dapat digunakan untuk identifikasi senyawa asam dan basa. Indikator
alami yaitu indikator yang berasal dari bahan-bahan alami, dimana cara memperolehnya
yaitu dengan cara mengekstrak. Prinsip indikator adalah bahan yang memberikan warna
berbeda pada zat yang bersifat asam dan basa. Indikator alami yang biasa dipakai dalam
pengujian asam basa adalah tumbuhan yang berwarna mencolok, berupa bunga-
bungaan,umbi-umbian, kulit buah dan dedaunan. Contohnya bunga Raya, kunyit, Daun
suji, dan lain sebagainya.
Asam adalah senyawa yang bila dilarutan dalam air mengalami disosiasi membentuk
ion hidrogen(H+¿¿) dan merupakan donor proton serta sebagai penerima pasangan elektron.
Sedangkan basa adalah senyawa yang bila dilarutan dalam air mengalami disosiasi
membentuk ion hidroksida(OH−¿¿) dan merupakan akseptor proton serta sebagai pemberi
pasangan elektron. Daftar Pustaka
• Willy Febriano Joito Pasaribu. LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA
INDIKATOR ASAM BASA MENGGUNAKAN BAHAN ALAM. 2022.
• https://id.scribd.com/document/554422582/Laporan-Hasil-Percobaan-kimia-
Indikator-asam-dan-basah-alami
Lampiran
Warna ekstrak kunyit ketika dicampurkan berbagai zat