Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH HASIL LAPORAN

TENTANG

SIFAT KEASAMAN DAN KEBASAAN LARUTAN

GURU PEMBIMBING: ZULKIFLI S.pd

Disusun oleh:
Kelompo I : Fitrah
: Nirmala komalasari
: Dion ardiansyah
: Asri fardiani
: Sulastri
: Mursida
: Khairul amar

SEKOLAH MENENGAH ATAS SWASTA KAE WOHA


(SMAS KAE WOHA)
JURUSAN MIPA

TAHUN AJARAN 2021-2022


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah atas segala bimbingan, petunjuk,nikmat,


rahmat dan hidayah-Nya yang tiada ternilai. Semoga keselamatan senantiasa
tercurah kepada nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam yang diutus
Allah Subhanahu Wata’ala untuk membawadinul islam bagi seluruh ummat
manusia disetiap penjuru dunia. Untukmengeluarkan mereka dari kesesatan,
kepada petunjuk dan menuntunmereka dari kegelapan menuju cahaya. Allah
Subhanahu Wata’ala memilih ummat islam untuk menjadi ummat terbaik yang
diperuntukkanbagi seluruh ummat manusia dengan ajaran yang diwahyukan
kepadaNabi-Nya, berupa kitab suci, yang tiada keraguan padanya, menjadi
petunjuk dan pedoman bagi manusia.Kemudian kepada bapak Zulkifli kami
ucapkan terima kasih banyak atas bimbingan pengetahuan yang telah kalian
berikan kepada kami. Kami dalam hal ini, kelompok !, telah menyelesaikan
"praktikum penelitian larutan Asam-basa, dan menyusun laporan ini sebagai
data hasil pengamatan kami.Kami berharap laporan ini dapat berguna bagi
teman-teman sekalian.

Kami menyadari bahwa laporan ini masih belum sempurna. Oleh karena itu
kami meminta maaf bila ada kesalahan dalam kata-katamaupun penulisan.Kami
menyadari bahwa makalah yang kami susun ini masih belum sempurna dan
untuk lebih sempurnanya kami mengharapkan kepada bapak dan teman-teman
untuk memberikan berbagai saran, kritik, dan masukan demi perbaikan dan
kesempurnaan makalah ini.
 DAFTAR ISI

Kata Pengantar………………………………………………………..i
Daftar Isi………….………………………………………………………ii

BAB I Pendahuluan........................................................................
Latar Belakang…………………………………………………………
Rumusan Masalah………………………………………………………..
Tujuan ………………………………..………………………………………
Manfaat………………………………………………………………………..

BAB II
Indikator asam dan basa....................................................................................
Metodologi penelitian.......................................................................................
Pembahasan dan Hasil Penelitian……………………………………………

BAB III
Kesimpulan…………………………………………………………………….
Saran......................................................................................................................
Daftar Pustaka…………………………………………………………………
BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Asam dan basa sudah dikenal sejak dulu. Istilah asam berasal dari bahasa Latin
acetum yang berarti cuka. Istilah basa berasal dari bahasa Arab yang berarti abu.
Basa digunakan dalam pembuatan sabun. Juga sudah lama diketahui bahwa
asam dan basa saling menetralkan. Di alam, asam ditemukan dalam buah-
buahan, misalnya asam nitrat dalam buah jeruk berfungsi untuk member rasa
limun yang tajam. Cuka mengandung asam asetat, dan asam tanak dari kulit
pohon digunakan untuk menyamak kulit. Asam mineral yang lebuh kuat telah
dibuat sejak abad pertengahan. Salah satunya adalah aqua forti (asam nitrat)
yang digunakan oleh para peneliiti untuk memisahkan emas dan perak. Suatu
larutan dapat diketahui sifat asam atau basanya dengan menggunakan indikator
asam-basa, yaitu zat yang mempunyai warna berbeda dalam larutan asam dan
larutan basa. Salah satu contohnya adalah kertas lakmus. Sedangkan untuk
menentukan besarnya derajat keasaman/pH larutan asam basa dapat digunakan
pH meter atau dapat juga dengan indikator asam-basa yang lain seperti larutan
indikator contohnya metil jingga, metil merah, bromtimol biru, dan fenolptalein
serta dapat juga menggunakan indikator universal. Perubahan warna indikator
pada pH tertentu disebut trayek pH atau jarak pH. Namun indikator tersebut
hanya dapat dipergunakan di laboratorium saja bahkan seperti pH meter sangat
jarang digunakan karena harganya yang tidak terjangkau, oleh karena itu dapat
digunakan indikator alami yang dibuat dari bahan-bahan alami untuk
menentukan apakah sifat suatu larutan asam ataupun basa.

2. Rumusan Masalah
Bagaimana menentukan sifat suatu larutan dengan indikator alami?

Bagaimana menentukan sifat suatu larutan dengan indikator buatan?

Bagaimana menentukan pH suatu larutan dengan indikator buatan?


3. TUJUAN

Untuk memperjelas arah penelitian ini, dirumuskan tujuan penelitian sebagai


berikut.

Untuk mengetahui sifat suatu larutan dengan indikator alami

Untuk mengetahui sifat suatu larutan dengan indikator buatan

Untuk mengetahui pH suatu larutan dengan indikator buatan

4. MANFAAT

Hasil praktikum ini diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada siswa


kelas XI.Ibnu Sina dalam menambah ilmu pengetahuan khususnya mengetahui
membedakan suatu sifat larutan maupun pH suatu larutan baik dengan
menggunakan indikator alami maupun indikator buatan. Hasil praktikum ini
juga diharapkan agar siswa dapat mengimplementasikan dalam kehidupan
sehari-hari khususnya siswa yang mengikuti organisasi kepramukaan dan
SISPALA, hal ini perlu mengingat kegiatan yang dilakukan selalu berada di
hutan.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Indikator Asam dan Basa

Dalam laboratorium kimia, indikator asam-basa yang biasa digunakan adalah


indikator buatan dan indikator alami.

<Indikator buatan

Indikator buatan adalah indikator siap pakai yang sudah dibuat di laboratorium
atau pabrik alat-alat kimia. Contoh indikator buatan adalah kertas lakmus yang
terdiri dari lakmus erah dan lakmus biru, kertas lakmus kertas yang diberi
senyawa kimia sehingga akan menunjukkan warna yang berbeda setelah
dimasukkan pada larutan asan maupun basa. Warna kertas lakmus akan berubah
sesuai dengan larutannya. Perubahan warna yang mampu dihasilkan oleh kertas
lakmus sebenarnya disebabkan karena adanya orchein (ekstrak lichenes) yang
berwarna biru di dalam kertas lakmus.Lakmus biru dibuat dengan
menambahkan ekstrak lamus yang berwarna biru ke dalam kertas putih. Kertas
akan menyerap ekstrak lakmus yang selanjutnya dikeringkan dalam udara
terbuka, sehingga dihasilkan kertas lakmus biru. Kertas lakmus biru pada
larutan yang bersifat basa akan tetap biru, karena orchein merupakan anion,
sehingga tidak akan bereaksi dengan anion (OH-).Kertas lakmus merah dibuat
dengan proses yang sama dengan pembuatan kertas lakmus biru, tetapi
ditambahkan sedikit asam sulfat atau asam klorida agar warnanya menjadi
merah.Sehingga mekanisme reaksi orchein pada suasana asam akan kembali
terjadi. Apabila kertas lakmus merah dimasukkan kedalam larutan yang bersifat
asam, warnanya akan tetap merah karena lakmus merah memang merupakan
orchein dalam suasana asam. Sedangkan, apabila kertas lakmus merah
ditambahkan larutan yang bersifat basa, maka orchein yang berwarna biru akan
kembali terbentuk.
<Indikator alami

Indikator alam merupakan bahan-bahan alam yang dapat berubah warnanya


dalam larutan asam, basa, dan netral. Indikator alam yang biasanya dilakukan
dalam pengujian asam basa adalah tumbuhan yang berwarna mencolok, berupa
bunga-bungaan, umbi-umbian, kulit buah, dan dedaunan.Perubahan warna
indikator bergantung pada warna jenis tanamannya, misalnya kembang sepatu
merah di dalam larutan asam akan berwarna merah dan di dalam larutan basa
akan berwarna hijau, kol ungu di dalam larutan asam akan berwarna merah
keunguan dan di dalam larutan basa akan berwarna hijau.

NO INDIKATOR WARNA PADA ASAM WARNA PADA BASA

1. Bunga Kembang Merah Hijau

Sepatu

2. Kunyit Kuning Jingga

B. METODOLOGI PENELITIAN

Dalam praktikum ini penulis menggunakan metode eksperimental.


Tujuannya untuk memperoleh gambaran atas sesuatu gejala setelah
mendapatkan perlakuan khususnya penentuan sifat dan pH larutan dengan
mengamati perubahan warna pada larutan setelah diberikan indikator baik
indikator buatan maupun indikator alami. Praktikum ini menggunakan
pendekatan kuantitatif dan kualitatif karena ingin menyajikan tingkat kekuatan
asam basa suatu larutan dengan pH serta menyajikan data berupa hasil
visualisasi berupa perubahan warna. Metode eksperimen ini menggunakan
petunjuk atau cara kerja agar hasil dari praktikum sesuai dengan yang
diharapkan. Adapun petunjuk kegiatan yaitu:
<Alat dan Bahan yang digunakan

Alat

1. Plat tetes
2. Pipet tetes
3. Lumpang dan along
4. Tabung reaksi
5. Pisau
6. Gelas kimia
7. Gelas plastic
8. Pengaduk
9. Buku
10.Pulpen
11.Tisu

Bahan

1. Kunyit
2. Bunga kembang sepatu
3. Soda kue
4. Detergen
5. Jeruk nipis
6. Cuka
7. Minuman bersoda
8. Kapur
9. Gula
10.Garam
11.Tomat
12.Kopi
13.Pemutih Pakaian
14.Aquades
15.Air
16.Kertas lakmus (Merah dan Biru)
17.Indikator universal
Cara Kerja

Kegiatan 1

1. Siapkan alat dan bahan.

2. Larutkanlah gula, garam, kapur, soda kue, detergen, dan kopi dengan
menggunakan air ke dalam gelas kimia ataupun gelas plastik.

3. Peraslah jeruk nipis hingga air jeruknya keluar.

4. Ambillah larutan gula, garam, kapur, soda kue, kopi, minuman bersoda, air
jeruk nipis, cuka, aquades, pemutih pakaian, detergen, dan tomat dengan
menggunakan pipet tetes ke dalam plat tetes yang telah kering dan bersih.

5. Taruhlah kertas lakmus ke setiap larutan di plat tetes.

6. Kemudian, amatilah perubahan warna pada kertas lakmus yang terjadi


kemudian catatlah hasilnya.

Kegiatan 2

1. Siapkan alat dan bahan.

2. Geruslah beberapa helai mahkota bunga kembang sepatu, tomat dan kunyit
hingga halus dengan menggunakan lumping dan alung, kemudian tambahkan air
secukupnya.

3. Larutkanlah gula, garam, kapur, soda kue, detergen, dan kopi dengan
menggunakan air ke dalam gelas kimia ataupun gelas plastik.

4. Peraslah jeruk nipis hingga air jeruknya keluar.

5. Ambillah larutan gula, garam, kapur, soda kue, kopi, minuman bersoda, air
jeruk nipis, cuka, aquades, pemutih pakaian, detergen, dan tomat dengan
menggunakan pipet tetes ke dalam plat tetes yang telah kering dan bersih.

6. Tambahkan larutan kunyit pada setiap larutan di plat tetes.

7. Ulangilah langkah kerja di atas dengan menggunakan bunga kembang sepatu.


Kegiatan 3

1. Siapkanlah alat dan bahan.

2. Siapkanlah salah satu larutan yang mewakili larutan asam dan basa yang diuji
nilai pHnya dengan menggunakan indikator universal.

3. Celupkanlah indikator universal kedalam setiap larutan.

4. Amatilah perubahan warna yang terletak pada indikator universal.

5. Kemudian cocokkanlah warna yang ada di indikator universal dengan nilai


pH yang terletak di tempak indikator universal tersebut.

6. Catatlah nilai pH larutan tersebut.

C. PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

PEMBAHASAN

Asam secara umum merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air
akan menghasilkan larutan dengan pH lebih kecil dari 7. Selain itu, Asam
merupakan suatu zat yang jika di larutkan dalam air akan mengasilkan ion H+
(Arrhenius: 1884). Asam juga adalah zat yang dapat memberi proton kepada zat
lain dalam hal ini zat yang bersifat basa (Bronsted-Lowry: 1923). Spesi yang
bertindak sebagai penerima pasangan elektron merupakan asam (Lewis: 1983).

Secara umum, asam memiliki sifat sebagai berikut:

< Masam jika dilarutkan dalam air.

< Asam terasa menyengat bia disentuh, dan dapat merusak kulit.

< Asam bereaksi dengan kebanyakan logam, yaitu korosif terhadap logam.

< Walaupun tidak selalu ionik tetapi merupakan cairan elektrolit.

< Mengubah kertas lakmus biru menjadi merah


Basa adalah zat-zat yang dapat menetralkan asam dengan melalui reaksi
penetralan dengan membentuk garam. Secara kimia, asam dan basa saling
berlawanan. Basa yang larut dalam air disebut alkali. Jika zat asam
menghasilkan ion hidrogen (H+), maka dalam hal ini basa mempunyai arti
bahwa senyawa basa dilarutkan ke dalam air akan menghasilkan ion hidroksida
(OH–) (Arrhenius: 1884). Selain itu, basa merupakan zat yang dapat menerima
proton (Bronsted-Lowry:1923). Basa juga merupakan spesi yang bertindak
sebagai pemberi pasangan elektron (Lewis:1938).

Secara umum, basa memiliki sifat sebagai berikut:

< Kaustik

< Rasanya pahit

< Licin seperti sabun

< Nilai pH lebih rendah dari air suling

< Mengubah warna lakmus merah menjadi biru

< Dapat menghantarkan arus listrik


HASIL PENELITIAN

Perhatikan table berikut ini:

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Suatu larutan dapat diketahui sifatnya dengan menggunakan indikator alam
yaitu kunyit dan bunga kembang sepatu. Dimana suatu larutan jika ditetesi
larutan bunga kembang sepatu jika berwarna merah menunjukkan asam dan jika
berwarna hijau berarti basa, sedangkan jika ditetesi larutan kunyit jika berwarna
kuning larutan tersebut bersifat asam, jika berwarna jingga larutan tersebut
bersifat basa.

2. Selain indikator alami kita juga dapat menentukan sifat suatu larutan dengan
menggunakan kertas lakmus (indikator buatan), dimana apabila kertas lakmus
merah berubah warna biru larutan tersebut bersifat basa sedangkan apabila
kertas lakmus biru berubah warna menjadi merah larutan tersebut bersifat asam.

3. Suatu larutan dapat diketahui pH-nya dengan menggunakan indikator


universal.

B. SARAN

1. Sebaiknya para siswa lebih kreatif dalam memanfaatkan fasilitas sekolah


yang ada

2. Siswa dapat mengembangkan pratikum selanjutnya dengan baik

3. Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca Agar penulis tau
kekurangan hasil praktikum ini.supaya bias lebih teliti lagi dalam praktikum
selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA
http://mitamalinda.blogspot.com/2014/03/mempelajari-indikator-asam-
basa-dari.html, diakses pada tanggal 17 Januari 2019.

http://hidayatulmayyani.wordpress.com/2012/03/21/kenapa-ekstrak-
bunga-sepatu-digunakan-untuk-indikator-asam-basa/, diakses pada
tanggal 17 Januari 2019.

http://wanibesak.wordpress.com/2010/10/10/beberapa-alat-dalam-
laboratorium/, diakses pada tanggal 17 Januari 2019.

Anda mungkin juga menyukai