Anda di halaman 1dari 9

KONSEP REDOKS

Perkembangan Konsep Reduksi dan Oksidasi


a. Oksidasi-Reduksi sebagai Pengikatan dan Pelepasan Oksigen
- Oksidasi adalah pengikatan oksigen.
- Reduksi adalah pelepasan oksigen.
- Sumber oksigen pada reaksi oksidasi disebut oksidator.
- Zat yang menarik oksigen pada reaksi reduksi disebut
reduktor.

Gas metana bereaksi dengan oksigen menghasilkan panas yang dapat digunakan
untuk memasak.
b. Oksidasi-Reduksi sebagai Pelepasan dan
Penerimaan Elektron
- Oksidasi adalah pelepasan elektron.
- Reduksi adalah penyerapan elektron.
- Oksidator = menangkap elektron; mengalami reduksi.
- Reduktor = melepas elektron; mengalami oksidasi.
b. Oksidasi-Reduksi sebagai Penambahan dan
Penurunan Bilangan Oksidasi
- Oksidasi adalah kenaikan bilangan oksidasi.
- Reduksi adalah penurunan bilangan oksidasi.
- Oksidator = mengalami penurunan bilangan oksidasi.
- Reduktor = mengalami kenaikan bilangan oksidasi.
Bilangan Oksidasi
Besarnya muatan yang diemban oleh suatu atom dalam suatu
senyawa, jika semua elektron ikatan didistribusikan kepada
unsur yang lebih elektronegatif.
Contoh:
Bilangan oksidasi H dan O dalam H2O
Rumus Lewis H2O

Oleh karena O lebih elektronegatif daripada H, maka elektron ikatan


didistribusikan pada atom O. Jadi, bilangan oksidasi O = -2, sedangkan H
masing-masing = +1.
Contoh:
Bilangan oksidasi O dan F dalam OF2.
Rumus Lewis OF2 adalah:

Oleh karena F lebih elektronegatif daripada O, maka


elektron ikatan didistribusikan pada atom F. Jadi, bilangan
oksidasi F = -1 dan O = +2.
Aturan Menentukan Bilangan Oksidasi
1. Unsur bebas mempunyai bilangan oksidasi = 0

2. Flourin, unsur yang paling elektronegatif dan membutuhkan 1 tambahan


elektron, mempunyai bilangan oksidasi -1 pada semua senyawanya

3. Bilangan oksidasi unsur logam selalu bertanda positif.

4. Bilangan oksidasi suatu unsur dalam suatu ion tunggal sama dengan
muatannya
5. Bilangan oksidasi H umumnya = +1, kecuali dalam senyawanya dengan
logam, bilangan oksidasi H = -1

6. Bilangan oksidasi O umumnya = -2

7. Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur dalam suatu senyawa = 0

8. Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur dalam suatu ion poliatom =


muatannya
Contoh Menentukan Bilangan Oksidasi
a. CH4 : Bilangan oksidasi (b.o) H = +1 -4 +1 bilangan oksidasi b.o C + (4 x
b.o H) = 0 C H4
b.o C + (4 x (+1)) = 0 -4 +4 jumlah bilangan
Maka, b.o C = -4 oksidasi

b. H2S2O7 : Bilangan oksidasi H = +1


Bilangan oksidasi O = -2 +1 +6 -2
(2 x (+1)) + (2 x b.o S) + (7 x (-2)) = 0 H2 S2 O7
2 x b.o S = +12 +2 +12 -14
Maka, b.o S = + 12 = +6
2
2-
c. CrO7 : Bilangan oksidasi O = -2 +6 -2
2-
(2 x b.o Cr) + (7 x (-2)) = -2 Cr2 O7
2 x b.o Cr = +12 +12 -14
Maka b.o Cr = +6
Reaksi Disproporsionasi dan Reaksi Konproporsionasi
Reaksi disproporsionasi adalah reaksi redoks yang oksidator dan reduktornya
merupakan zat yang sama. Jadi, sebagian dari zat itu mengalami oksidasi, dan
sebagian lagi mengalami reduksi.
Contoh:
Reaksi antara klorin dengan larutan NaOH:
0 -1 +1
Cl2(g) + 2NaOH(aq) NaCl(aq) + NaClO(aq) + H2O(l)

Reaksi disproporsionasi adalah reaksi redoks yang oksidator dan reduktornya


merupakan zat yang sama. Jadi, sebagian dari zat itu mengalami oksidasi, dan
sebagian lagi mengalami reduksi.
Contoh:
Reaksi antara klorin dengan larutan NaOH:
-2 +4 0
2H2S + SO2 3S + 2H2O

Anda mungkin juga menyukai