SENYAWA KOMPLEKS
ANO3
PBM berdasarkan RPS –ANO3
• Senyawa kompleks inert dan labil (100 menit)
menurut Henry Taube senyawa kompleks disebut labil bila WAKTU PARUH penggantian
ligan adalah ≤ 1 menit.
Terdapat hubungan langsung antara K dengan energi bebas (ΔG0 dalam kJ mol−1) :
STABILITAS DAN LABILITAS DITINJAU DARI ENERGI
muatan
ukuran
Logam pusat Keasaman
Lewis
CFSE
Muatan
Ukuran
ligan
Kebasaan
Lewis
kelat
FAKTOR LOGAM PUSAT
Ketika muatan ion logam sama tetapi ukuran ion makin besar, maka densitas muatan
permukaan menurun sehingga gaya tarik efektif terhadap ligan menurun sehingga log K
menurun
Secara umum kompleks stabil disusun oleh ion-ion logam ber-ukuran kecil dan bermuatan
besar.
Tetapan Stabilitas Kompleks hidroksida [MOH](n-1)+
Mn+ + OH- MOH(n-1)+
Logam kurang elektropositif (lebih besar dan/atau muatan lebih kecil misalnya
Ag+ dan Pt2+ termasuk kelas B) menyukai donor p lebih besar (misalnya : P, S
dan I).
4. Faktor CFSE
Contoh :
Kompleks dari ligan F- dengan Fe3+ lebih stabil dari I- dengan Fe3+.
Kompleks [FeF]2+ harga K = 1 x 106
[FeI]2+ harga K = 20
• B. Sifat Basa Lewis ligan
• Ligan basa lunak membentuk kompleks stabil dg logam kelas B (asam lunak)
Contoh :
• kompleks Ag-X dengan nilai log K makin meningkat dari F ke I :
• F- (0,3) < Cl- (3,3) < Br- (4,5) < I- (8,0)
• ligan basa keras membentuk kompleks stabil dg logam kelas A (asam keras) :
F- > Cl- >Br- > I- > NH3 > H2O > HF
C. Pengaruh ligan kelat
Ligan-ligan multidentat cenderung membentuk kompleks lebih kuat sehingga lebih
stabil dibandingkan ligan monodentat
Contoh :
Harga log K untuk poliamin dan log untuk monoamin (NH3)
F. Efek makrosiklik
Ligan makrosiklik lebih menstabilkan daripada rantai panjang
Agar adanya ion-ion kompleks seperti [Fe(NCS)2]+ dapat dicegah, maka dipakai
konsentrasi Fe3+ yang berlebih
Kendala pada penentuan K
1. Pembentukan kompleks lain mungkin terjadi
2. Faktor pengendapan dapat mengganggu
Contoh :
[Co(H2O)6]2+ + Cl- [Co(H2O)5Cl]+ + H2O
Bila [Cl] ditentukan dengan metode pengendapan memakai AgNO3,
maka Cl yang ada dalam kompleks juga akan mengendap.
Kecepatan reaksi bergantung pada mekanisme reaksi, yaitu cara bagaimana reaksi
tersebut berjalan dari pereaksi menjadi hasil reaksi.
Kecepatan reaksi didefinisikan sebagai perubahan konsentrasi dari tiap pereaksi atau hasil
reaksi per satuan waktu.
Untuk reaksi :
A A’ (Isomerisasi)
A’ B + C (Disosiasi)
• Menurut teori tumbukan, sebelum terjadi reaksi molekul-molekul pereaksi harus
saling bertumbukan.
• Pada tumbukan ini sebagian molekul membentuk molekul kompleks teraktifkan,
kemudian berubah lagi menjadi hasil reaksi.
• agar pereaksi dapat membentuk kompleks teraktifkan, molekul-molekul ini harus
mempunyai energi aktivasi.
1. Semua senyawa kompleks yang atom pusatnya berisi elektron d pada orbital eg :
[Ca(C2O4)3]3+ d10 (t2g6 eg4)
[Co(NH3)6]2+ d7 (t2g5 eg2)
[Cu(H2O)6]2+ d9 (t2g6 eg3)
[Ni(H2O)6]2+ d8 (t2g6 eg2)
[Fe(H2O)6]3+ d5 (t2g3 eg2)
2. Semua senyawa kompleks yang berisi kurang dari tiga elektron d misalnya :
[Ti(H2O)6]3+ d1
[V(phen)3]3+ d2
[CaEDTA]2- d0
Cara lain menentukan apakah reaksi senyawa kompleks cepat atau lambat
1. Membandingkan CFSE senyawa kompleks dengan CFSE komplek teraktifkan:
• Bila perbedaannya besar, maka bereaksi lambat
• Bila perbedaannya kecil, maka reaksinya berjalan cepat
Untuk reaksi :
[M(H2O)6]n+ + 6H2O* [M(H2O*)6]n+ + 6H2O
M M M
3. Diramalkan dari besar ion pusat
Senyawa Kompleks dengan ion pusat kecil bereaksi lebih lambat daripada senyawa
kompleks dengan ion pusat yang besar.
Contoh:
[Sr(OH2)6]3+ > [Ca(OH2)6]3+ > [Mg(OH2)6]3+
Secara umum kompleks oktahedral dengan ligan sama, ion pusat yang
perbandingan muatan dan jari-jarinya terbesar, senyawa kompleksnya bereaksi
paling lambat.
4. Diramalkan dari bilangan koordinasi kompleks
kompleks tetrahedral dan square planar bereaksi lebih cepat daripada kompleks
oktahedral (karena cukup ruang untuk substitusi)
Catatan :
Untuk perbandingan muatan dan jari-jari tidak dapat diterapkan terhadap kompleks
square planar.
Contoh :
Dalam deret Ni2+, Pd2+ dan Pt2+ ion pusat semakin besar dengan bertambahnya berat
atom, tetapi reaksinya makin lambat menurut urutan :
Ni2+ > Pd2+ > Pt2+
Perbedaan diatas disebabkan karena adanya perbedaan mekanisme reaksi dengan
kompleks oktahedral.
DISKUSIKAN