BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. KARBOHIDRAT
1. Definisi Karbohidrat
yang terdapat dalam tumbuhan dan daging hewan. Selain itu, karbohidrat
juga menjadi komponen struktur penting pada makhluk hidup dalam bentuk
atom C, H, O, dan karbohidrat yang paling sederhana terdiri dari satu molekul
dari molekul gula yang terangkai menjadi rantai yang panjang serta
karakteristik bahan makanan, misalnya rasa, warna, tekstur dll. Dalam tubuh
manusia, karbohidrat dapat dibentuk dari beberapa asam amino dan sebagian
dari gliserol lemak. Sebagian besar karbohidrat diperoleh dari bahan makanan
reaksi CO2 dan H2O dengan bantuan sinar matahari melalui proses
5
6
Reaksi Fotosintesis:
sinar
CO2 + H2O C6H12O6 + O2
matahari
2. Klasifikasi Karbohidrat
Monosakarida dibagi lebih lanjut dalam osa sesuai dengan jumlah atom-C
1) Pentosa
hidrolisis pentosan.
7
2) Heksosa
jumlah besar.
a) Glukosa
b) Fruktosa
gula yang paling manis kurang lebih dua kali manisnya glukosa
b. Disakarida
sehingga satu sama lain adalah isomer struktur. Yang berbeda hanya
8
yang biasa dijumpai di alam ialah Maltosa, Sukrosa dan Laktosa, yang
hidrolisis
C12H22O11 + H2O C6H12O6 + C6H12O6
1) Sukrosa
Sukrosa dikenal sebagai gula beet, gula tebu dan sangat mudah larut
dalam air. Sukrosa diperoleh dari tebu atau beet, dan kebanyakan
2) Maltosa
Maltosa disebut juga dengan gula malt. Gula ini tidak ditemui bebas
3) Laktosa
c. Polisakarida
namun antara oligosakarida dan polisakarida tidak ada batas yang tegas.
amorph dan sebagian besar tidak larut dalam air dan tidak berasa
(Sastrohamidjojo, H, 2005).
tidak dapat dicerna oleh tubuh, tetapi merupakan serat-serat yang dapat
berakhiran “in”, misalnya kitin, dekstrin dan pektin (Winarno, FG, 2004).
10
2004).
B. PATI
singkong cukup beragam mulai dari makanan tradisional seperti getuk, timus,
keripik, gemblong, dan berbagai jenis makanan lain yang memerlukan proses
singkong yang dikeringkan (gaplek) dan tepung singkong atau tepung tapioka
dikelompokkan menjadi tiga yaitu tradisional, semi modern dan full otomate.
11
dan yang ketiga full otomate yaitu industri pengolahan tapioka yang
menggunakan mesin dari proses awal sampai produk jadi. Industri tapioka
karena proses produksi memerlukan tenaga kerja yang sedikit, waktu lebih
Indonesia, 2007).
2. Sifat Pati
polimer senyawa glukosa yang terdiri dari dua komponen utama, yaitu
susunan paralel melalui ikatan hidrogen. Pati perlu dilakukan modifikasi agar
dalam air sulit membentuk gel, meski konsentrasinya tinggi. Karena itu,
molekul pati tidak mudah larut dalam air. Berbeda dengan amilopektin yang
12
larutan encer. Dalam tubuh pati diuraikan berturut-turut oleh beberapa enzim
dan Maltosa tidak memberi warna. Karena itu reaksi hidrolisis, pati dapat
T, 1983).
+ I2 + I2 + I2
3. Manfaat Pati
perlu mendapatkan cukup lauk-pauk untuk menambah protein. Zat gizi yang
terkandung dalam 100 gr singkong adalah 154 kalori, 36,8 gr KH, 1 gr protein
proses pengolahan tepung tapioka, limbah yang dihasilkan dari tapioka berupa
limbah padat dan limbah cair. Limbah dari produksi tapioka mempunyai
beberapa kegunaan bila diolah kembali. Kulit singkong dapat dimanfaatkan untuk
pakan ternak, sedangkan onggok (ampas) dapat digunakan sebagai bahan baku
industri, asam sitrat, campuran kerupuk, obat nyamuk bakar dan pakan ternak
(Anonim, 2006).
dikatagorikan sebagai hasil samping yang bernilai ekonomi sangat rendah. Serat
terdiri dari hemiselulosa, pektin dan selulosa. Oleh karena itu, serat sangat
mempunyai nilai kesehatan bagi tubuh. Penelitian ini merupakan studi awal
hidrolisa pati dari Onggok dan kurang lebih 80% Onggok mampu terhidrolisa
sedangkan kandungan zat gizinya adalah 3,6% protein kasar, 2,19% serat kasar,
0,033% lemak kasar, 0,01% Ca dan 0,033% phospor dan sisanya karbohidrat
(Y, 2007). Dari hasil analisis kimia, onggok yang difermentasi memiliki
kandungan nilai gizi yang lebih baik, seperti kandungan abu, Ca dan P pada
serat kasar dan lemak untuk kedua ransum tidak berbeda nyata. Namun bila
dilihat dari nilai energinya ternyata perlakuan onggok terfermentasi dan tanpa
fermentasi tidaklah berbeda jauh, yakni 3926 dan 3945 kkal/kg (Y, 2007).
D. FERMENTASI
1. Prinsip Fermentasi
suatu bahan menjadi senyawa sederhana dengan disertai bau yang spesifik
atau khusus, oleh aktivitas mikroba halofilik. Fermentasi dalam sel terjadi
dan menghasilkan air, CO2 dan sejumlah besar energi (ATP) yang digunakan
untuk tumbuh. Ini adalah metabolisme tipe aerobik. Akan tetapi beberapa
sebagai hasilnya bahan baku energi ini hanya sebagian yang dipecah.
Bukannya air, CO2 dan sejumlah besar energi yang dihasilkan, tetapi hanya
sejumlah kecil energi, CO2, H2O dan produk akhir metabolik organik lain
yang dihasilkan. Zat-zat produk akhir ini termasuk sejumlah besar asam
laktat, asam acetat dan etanol serta sejumlah kecil asam organik volatile
lainnya, alkohol dan eter dari alcohol tersebut. Pertumbuhan yang terjadi
1987).
2-3 hari, tetapi dapat juga berlangsung selama 7 hari atau lebih lama. Selama
periode ini, bakteri asam laktat dan khamir yang memfermentasi dan
Glukosa
Fosforgliseraldehid
As. pyruvat
Aerob: Anaerob :
Energi tinggi CO2 + H2O As. Laktat
Etanol
As. Acetat
Asam-asam lainnya
Alkohol
Ester
Keton
2. Reaksi
etanol (2C2H5OH). Reaksi fermentasi ini dilakukan oleh ragi dan digunakan
ragi
C6H12O6 2C2H5OH + 2CO2 + 2ATP (Energi yang dilepaskan
ragi
Gula (Glukosa, Fruktosa ) Alkohol
tidak dapat atau sulit diperoleh melalui proses kimia. Tekhnologi fermentasi
seperti flavor, aroma, tekstur, daya cerna dan daya tahan simpan (Ansori
Rachman, 1989).
dkk, 1980)
Salah satu hal yang berpengaruh dalam proses fermentasi ialah suhu
dan waktu fermentasi. Suhu optimum untuk proses fermentasi alkohol sekitar
(31-33)˚C. Waktu fermentasi berkisar antara 32-48 jam. Hal ini biasanya
E. ALKOHOL
1. Definisi Alkohol
atau Etil Alkohol. Dalam kimia, Alkohol / Alkanol adalah istilah umum untuk
senyawa organik apapun yang memiliki gugus hidroksil (OH-) yang terikat
pada atom karbon, yang ia sendiri terikat pada atom hydrogen dan atau atom
pada suhu 25˚C, titik didih 78,4˚C, tidak berwarna dan mempunyai bau serta
yang lebih rendah akan menghasilkan etanol yang lebih tinggi, karena di
penguapan akibat suhu yang lebih tinggi dapat diperkecil (Daulay, Djunjung,
hal yang harus diperhatikan dalam fermentasi diantaranya ialah jenis bahan
dasar, cara dan lama fermentasi, ada tidaknya perlakuan destilasi, ada
tidaknya aging (pemeraman) dan adanya bahan baku tertentu dalam produk.
Alkohol dapat dibuat dari berbagai macam bahan dasar diantaranya bahan
1992).
2. Struktur Alkohol
adalah gugus hidroksil yang terikat pada karbon hibridasi sp3. Ada 3 jenis
jumlah karbon yang terikat pada karbon C-OH. Etanol dan methanol adalah
Alkohol primer. Ada dua nama untuk Alkohol, yaitu nama umum dan nama
3. Penggunaan Alkohol
pereaksi, pelarut dan sebagai bahan bakar. Ada lagi Alkohol yang digunakan
Indonesia, 2007).
1. Definisi
Kadar Alkohol atau Etanol adalah persen volume atau persen bobot
2. Dasar Penetapan
alkoholnya dengan menggunakan daftar bobot jenis dan kadar alkohol pada
suhu 20ºC.
hidrolisis asam dengan HCl 3% selama 1 jam dan difermentasi dalam jangka
3. Cara Uji
kemudian ditimbang dengan neraca analitik pada suhu 20˚C dan catat
b. Perhitungan
hubungan antara bobot jenis dan kadar alkohol pada suhu 20ºC dimana
G. KERANGKA TEORI
Onggok
Hidrolisis Asam
(HCl 3%)
24 jam
Glukosa 24 jam
32 jam
Ragi 48 jam
56 jam
Alkohol / Etanol
Destilasi
Hipotesis
Ho : Tidak ada perbedaan kadar Alkohol (Etanol) yang signifikan pada onggok
H. KERANGKA KONSEP