Anda di halaman 1dari 3

Pendidikan Karakter Anak Usia Dini

PEMBUKAAN

Berbicara tentang zaman tiada habisnya, perkembangan terjadi terus


menerus dan melahirkan generasi baru. Begitu pula dengan pergaulan yang semakin
maju dalam kehidupan sosial di masyarakat. Hal inilah yang mendasari kelompok
kami mengambil tema mengenai pembangunan karakter di masyarakat. Berbicara
tentang karakter yang mendasari pergaulan, karakter adalah ciri, sifat,, dan
kebiasaan yang sudah tertanam dan digunakan dalam berinteraksi antar sesama
dalam kehidupan bersosial. Jika karakter sudah menjadi dasar yang harus
digunakan, sudah seharusnya karakter itu dibentuk dengan baik dan sedini
mungkin. Target kami dalam motivation project kali ini adalah anak usia dini yang
menjadi pilar generasi bangsa selanjutnya. Mengapa kita memilih anak usia dini?
Karena pembentukan karakter mereka yang masih berkembang dan masih bisa
diarahkan menuju ke arah yang lebih baik. Sebagai generasi muda (anak usia dini)
yang akan melanjutkan perjuangan bangsa di kehidupan yang selanjutnya, sudah
sedini mungkin harus ditanamkan jiwa-jiwa nasionalis dalam bentuk kerjasama dan
rasa saling menghargai antar sesama. Hal ini bertujuan agar jika sudah dewasa nanti
mereka tumbuh menjadi generasi muda yang bertanggung jawab dan dapat berkeja
sama dengan yang lainnya.

Kita dapat melihat pada saat ini dimana generasi muda yang lebih
individualis dan mementingkan diri sendiri. Kita ambil contoh dimana anak zaman
sekarang lebih senang bermain dengan gadget dan lupa waktu sehingga melupakan
kehidupan sosial yang harus mereka jalani. Terkadang hal seperti ini membuat
mereka menjadi kurang peduli dengan keadaan sekitar. Maka dari itu, kami memilih
mereka sebagai objek pada motivation project kelompok kami. Di zaman sekarang
ini, anak-anak usia dini sudah sangat jarang berkumpul bersama teman-teman
sebayanya untuk bermain maupun belajar. Mereka hanya fokus pada dunia nya
sendiri, dengan apa yang mereka senangi dan dengan apa yang mereka inginkan
tanpa mau bergaul untuk sekedar bermain permainan tradisional. Kemajuan
teknologi memengaruhi mereka yang masih dini dan lebih banyak efek negatif yang
ditimbulkan daripada efek positifnya. Teknologi membuat anak-anak usia dini tidak
lagi menyukai atau menyenangi apa yang seharusnya ia sukai di usia mereka.
Contohnya adalah kebanyakan anak-anak usia dini tidak lagi menonton kartun yang
seharusnya kartun adalah acara hiburan untuk anak-anak usia dini. Anak-anak usia
dini zaman sekarang lebih sering menggunakan gadget untuk menonton youtube.
Contoh lainnya adalah persoalan permainan tradisional yang jarang lagi dimainkan
oleh anak-anak usia dini zaman sekarang, mereka lebih memanfaatkan waktu luang
mereka untuk bermain permainan online. Karena kemajuan teknologi itulah,
banyak anak usia dini yang tidak fokus untuk mengejar cita-cita mereka dari kecil
dan beberapa diantaranya masih banyak yang belum memikirkan nantinya ia ingin
menjadi apa. Walaupun nantinya kita menjadi apa itu adalah takdir Tuhan, tetapi
seharusnya kita sudah mulai memikirkan setidaknya ingin menjadi apa nantinya.
Dan alasan kami memilih anak usia dini sebagai objek pembuatan video motivation
project ini adalah karena anak-anak zaman sekarang juga lebih hafal lagu-lagu pop
yang sebenarnya tidak memberikan pelajaran ataupun makna untuk anak seusia
dini. Mereka sudah jarang menyanyikan atau -menghafalkan lagu anak-anak yang
banyak memberikan pelajaran untuk anak-anak usia dini.

ISI

Dalam video motivation project kami, kami mengikuti kegiatan manasik


haji anak-anak usia dini. Dalam kegiatan itu anak anak dilatih untuk lebih mengenal
dengan agamanya dengan mempelajari kegiatan pengenalan ibadah haji. Agama
adalah dasar yang menjadi pilar utama dalam kehidupan. Setelah manasik haji,
kami mewawancarai beberapa anak menanyakan tentang cita-cita mereka, kegiatan
mereka disekolah, masih suka main ga sama temen dan biasanya ngapain aja
disekolah. Kami juga memasuki ruang kelas untuk memberikan motivasi kepada
mereka untuk meraih cita-cita mereka dan untuk tetap terus belajar sampai cita-cita
mereka tercapai. Kami mengajak mereka untuk mengikuti dan meneriakkan jargon
kebanggan kelompok kami yaitu Bergerak atau Tergantikan untuk memberikan
mereka semangat. Selain itu, kami juga mengajak mereka bermain games agar
mereka juga tidak terlalu jenuh. Game yang kami lakukan tidak lain dan tidak bukan
untuk melatih kerja sama dan kekompakan mereka satu sama lain. Sebagai kenang-
kenangan kami juga memberikan sedikit bingkisan kepada anak-anak yang
sebenarnya nilainya tidak seberapa dengan motivasi yang kami berikan.

PENUTUP

Melalui kegiatan yang kami lakukan tidak lain ialah dikarenakan mengenai
permasalahn pembangunan karakter di masyarakat. Memalui kegiatan ini kami
berusaha melatih dan menanamkan karakter jiwa yang bersifat gotong royong yang
bekerja sama, rasa sosialis yang tidak individual antar sesama dan saling
menghargai. Anak anak adalah bibit yang menjadi penerus di masa depan sehingga
mereka harus dibentuk sedini mungkin. Kami berharap jika kegiatan yang kami
lakukan dapat memberika pelajaran untuk mereka dan dapat memberikan manfaat
yang dapat berguna dikemudian hari.

No. Kelompok : 27

Nama Anggota :

1. Adhitami Kurnia Wulan Dewi


2. Andri Prasetyo
3. AR Naufal Asyam Likur
4. Faizal Muhammad Zubair
5. Fitri Ana Hanifah
6. Hilda Irawati
7. Hoiriyah Putri Septiani
8. Marshellino
9. Moses Galuh Wilianto
10. Natasha Debora Tho
11. Niki Ageng Riadi
12. Ni Luh Eka Savitri
13. Raudina Amalia Santoso
14. Risalatul Mafaza
15. Sanaya Milla Nodia
16. Syifa Ananda
17. Yuni Kurriiyatul Janah

Anda mungkin juga menyukai