Anda di halaman 1dari 3

Sistem Periodik Unsur – Pengertian,

Perkembangan dan Sifat – Sifatnya


Sistem Periodik Unsur – Pengertian, Perkembangan, Sifat – Sifat dan Sistem
Penyusunannya – Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia
tidak terlepas dari berbagai bentuk masalah dalam kehidupan ,olehnya para ilmuan selalu
mengkaji persoalan yang terjadi baik dalam lingkungan maupun alam secara keseluruhan.
Dengan hal tersebut sejarah perkembangan yang diangkat lewat latar belakang ini adalah
sejarah perkembangan system periodik unsur mulai dari pengelompokkan unsur – unsur yang
sederhana hingga pengelompokkan yang secara modern. Sistem priodik merupakan suatu
cara untuk mengelompokkan unsur-unsur berdasarkan sifatnya. Pengelompokkan unsur
mengalami sejarah perkembangan, sifat logam, non logam, hukum-hukum, golongan, peride,
dan sifat-sifat unsur dalam system periodik modern.

Tabel periodik adalah tampilan unsur-unsur kimia dalam bentuk tabel. Unsur-unsur tersebut
disusun berdasarkan nomor atom (jumlah proton dalam inti atom), konfigurasi elektron, dan
keberulangan sifat kimia. Tabel juga terbagi menjadi empat blok: blok -s, -p, -d, dan -f.
Secara umum, dalam satu periode (baris), di sebelah kiri bersifat logam, dan di sebelah kanan
bersifat non-logam.

Simak Juga : Soal Sistem Periodik Unsur (SPU) Pilihan Ganda


A. Pengertian Sistem Periodik Unsur

Sistem periodik unsur merupakan susunan unsur-unsur berdasarkan urutan nomor atom dan
kemiripan sifat unsur-unsur tersebut. Disebut “periodik”, sebagaimana terdapat pola
kemiripan sifat unsur dalam susunan tersebut.

Sistem periodik mengandung banyak informasi tentang sifat-sifat unsur. Selain nomor atom
dan nomor massa, banyak tabel periodik yang mencantumkan data titik cair dan titik didih,
wujud pada suhu kamar, serta sifat logam dan non logam. Kita akan membahas beberapa sifat
tersebut.

Logam dan Nonlogam

Unsur dapat digolongkan ke dalam logam dan nonlogam. Perbandingan sifat antara logam
dan nonlogam secara ringkas diberikan pada tabel dibawah ini. Besi, aluminium, emas, dan
raksa tergolong logam. Sedangkan hydrogen, oksigen, dan belerang tergolong nonlogam.

Logam Nonlogam

1. Kecuali raksa, berwujud padat pada


1. Ada berwujud padat, cair atau gas.
suhu kamar

2. Dapat ditempa dan dapat diregang 2. Bersifat rapuh, tidak dapat ditempa

3. Kecuali intan (karbon), tidak mengkilap


3. Mengkilap jika digosok
jika digosok

4. Konduktor listrik dan panas 4. Nonkonduktor, kecuali grafit (karbon)

Dalam tabel periodik, logam terdapat pada bagian kiri bawah, sedangkan nonlogam pada
bagian kanan atas. Artinya sifat logam dalam sistem periodik, makin ke bawah makin besar
dan makin ke kanan makin berkurang.

Logam dan nonlogam dibatasi oleh suatu garis tangga di bagian tengah sistem periodik.
Unsur-unsur disekitar garis batas tersebut mempunyai dua sifat baik sifat logam maupun sifat
nonlogam. Unsur-unsur itu digolongkan sebagai Metaloid.

Titik Leleh dan Titik didih

Bagi unsur logam segolongan, titik leleh dan titik didih makin ke bawah makin rendah.
Sedangkan unsur nonlogam segolongan titik leleh dan titik didih makin ke bawah makin
tinggi.

Wujud

Wujud zat bergantung pada titik leleh dan titik didihnya. Pada suhu kamar hanya dua unsur
yang berwujud cair, 11 unsur berwujud gas dan sisanya berwujud padat.
Kereaktifan

Reaktif artinya mudah bereaksi. Unsur logam pada sistem periodik makin ke bawah makin
reaktif, karena makin mudah melepaskan elektron. Sedangkan unsur nonlogam pada sistem
periodik makin ke bawah makin kurang reaktif, karena makin sukar menangkap elektron.

Unsur segolongan bukannya mempunyai sifat yang identik, melainkan hanya mirip. Unsur-
unsur tersebut mungkin mempunyai sifat yang sama, tetapi kadarnya berbeda. Salah satu sifat
unsur logam alkali (golongan IA), yaitu bereaksi dengan air. Akan tetapi, kecepatan
reaksinya berbeda, dari atas ke bawah makin dasyat. Satu hal yang harus disadari bahwa
setiap unsur mempunyai sifat khas yang membedakannya dari unsur lainnya.

Anda mungkin juga menyukai