Anda di halaman 1dari 9

Kelas 7B

Pengertian
“UNSUR”
Kelompok 2
01
Unsur
Unsur itu apa sih?
Unsur
Unsur adalah zat tunggal yang tak bisa
diuraikan menjadi zat lain yang lebih
sederhana lagi, walaupun menggunakan
reaksi kimia. Contoh unsur adalah
hidrogen (H), besi atau ferum (Fe),
oksigen (O), kalsium (Ca), dan lain
sebagainya.
Berdasarkan jenisnya, unsur dibagi
menjadi tiga, yaitu:

Unsur Logam Unsur Non-Logam Unsur Semi-Logam


yaitu bentuknya padat dalam yaitu bentuknya bisa saja padat, gas, yaitu unsur yang memiliki nama lain
suhu normal dan bisa cair jika maupun cair dengan ciri-ciri yang metaloid. Sifatnya ada di antara logam
dipanaskan dengan suhu yang berbeda dari unsur logam. Unsur ini dan nonlogam, sehingga terkadang
tinggi. Biasanya unsur ini terlihat tidak kilap dan biasanya tidak bisa membawa sifat logam, kadang juga tidak,
kilap, misalnya adalah besi, emas, dibentuk atau ditempa seperti logam. misalnya boron, silikon, germanium, dan
tembaga, dan lain sebagainya Titik lelehnya juga lebih rendah arsenik.
dibanding titik leleh logam, misalnya
adalah oksigen, hidrogen, nitrogen,
kalsium, dan lain sebagainya.
Istilah “unsur” (atau “elemen”) digunakan untuk atom-atom dengan jumlah proton
tertentu (tanpa menghiraukan terionisasi atau berikatan kimia, misalnya hidrogen dalam air)
maupun sebagai zat kimia murni yang mengandung unsur tunggal (misalnya gas hidrogen).

Untuk makna yang kedua, telah diusulkan juga istilah “zat elementer” dan “zat
sederhana”, tetapi tidak mendapat penerimaan yang luas dalam literatur kimia Inggris, sementara
dalam beberapa bahasa lainnya kesetaraannya banyak digunakan (misalnya bahasa Prancis: corps
simple, bahasa Rusia: простое вещество). Sebuah unsur tunggal dapat membentuk banyak zat
yang berbeda strukturnya; mereka disebut dengan alotrop unsur.

Ketika unsur yang berbeda bergabung secara kimia, dengan atom-atom yang terikat
melalui ikatan kimia, mereka membentuk senyawa kimia. Hanya sedikit unsur yang ditemukan tak
berikatan sebagai mineral murni. Unsur alami semacam ini di antaranya adalah tembaga, perak,
emas, karbon (sebagai batu bara, grafit, atau intan), dan belerang.
Semua unsur, kecuali yang sangat inert seperti gas mulia dan logam mulia,
biasanya ditemukan di bumi dalam bentuk gabungan kimianya, sebagai senyawa
kimia. Sementara itu, sekitar 32 unsur kimia yang ada di bumi dalam bentuk alami tak
tergabung, sebagian besar berada sebagai campuran, misalnya udara atmosfer
campuran utamanya adalah nitrogen, oksigen, dan argon, sementara unsur padat
alami terjadi dalam logam paduan, seperti besi dan nikel.

Sejarah penemuan dan penggunaan unsur dimulai sejak masyarakat


manusia primitif yang menemukan unsur-unsur alami seperti karbon, belerang,
tembaga, dan emas. Peradaban selanjutnya mengekstraksi unsur tembaga, timah,
timbal, dan besi dari bijihnya melalui peleburan menggunakan batu bara. Alkimiawan
dan kimiawan secara berurutan mengidentifikasi lebih banyak lagi; seluruh unsur
yang terbentuk secara alami telah diketahui pada 1950.
Sifat unsur kimia dirangkum dalam tabel periodik, yang menyusun
unsur-unsur menurut kenaikan nomor atom dalam baris (“periode”)
yang merupakan pengulangan (“secara periodik”) sifat-sifat kimia dan
fisika kolom-kolomnya (“golongan”). Selain unsur radioaktif tak stabil
dengan waktu paruh singkat, seluruh unsur tersedia secara industri,
sebagian besar berketakmurnian (bahasa Inggris: impurity) rendah.
Kelompok
Ariffa Saskia

Feliza

Rini Vina
Terimakasih!
Apakah ada pertanyaan?

Kelompok 2
Kelas 7B

Guru : Bu Mely Yani

Anda mungkin juga menyukai