net/publication/342880769
CITATIONS READS
0 5,041
1 author:
Bayu Ardiansah
University of Indonesia
46 PUBLICATIONS 102 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Bayu Ardiansah on 12 July 2020.
Kutipan Pasal 72 :
Sanksi pelanggaran Undang-undang Hak Cipta (UU No. 10 Tahun 2012)
1. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal (49) ayat (1) dan ayat (2) dipidana dengan
pidana penjara masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling
sedikit Rp. 1. 000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh)
tahun dan atau denda paling banyak Rp. 5. 000.000.000,00 (lima miliar rupiah)
2. Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual
kepada umum suatu Ciptaan atau hasil barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak
Terkait sebagaimana dimaksud ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5
(lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah)
Perpustakaan Nasional RI:
Katalog Dalam Terbitan (KDT)
BUKU LATIHAN
MERAIH MEDALI EMAS OLIMPIADE KIMIA
Penulis:
Bayu Ardiansah, S.Si, M.Si.
Penerbit
AURA
CV. Anugrah Utama Raharja
Anggota IKAPI
No.003/LPU/2013
ISBN:
Alamat
Jl. Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro, Komplek Unila
Gedongmeneng Bandar Lampung
HP. 081281430268
E-mail : redaksiaura@gmail.com
Website : www.aura-publishing.com
April 2017
Penulis
Penyelesaian : B
Percobaan JJ Thomson yang menggunakan tabung katoda
bertujuan untuk menentukan rasio muatan listrik terhadap
8
massa dari sebuah elektron, yang nilainya sebesar – 1,76 x 10
C/g, dimana C adalah Coulomb. Millikan dengan percobaan
tetes minyak miliknya sukses mengukur muatan elektron
dengan presisi yang tinggi. Millikan menemukan bahwa muatan
-19
elektron adalah – 1,6022 x 10 C. percobaan Rutherford
berkenaan dengan instrument berupa lapisan tipis logam emas
yang ditembaki dengan partikel alfa dari sumber radiasi.
Sebagian besar partikel alfa yang ditembakkan ke lapisan logam
Penyelesaian : D
Prinsip ketidakpastian Heisenberg dirumuskan sebagai berikut.
Dari rumus tersebut, terlihat bahwa posisi (x) dan momentum
(p) dari suatu partikel tidak dapat diukur dengan pasti (tepat)
dalam waktu yang bersamaan.
ΔxΔp ≥ h/4π
Penyelesaian : B
Model atom Bohr secara spesifik mampu menjelaskan dengan
baik spektrum emisi atom hidrogen yaitu dijabarkan menjadi
beberapa deret yaitu Deret Lyman, Balmer, Pfund dan lain-lain.
Deret tersebut membahas tentang transisi elektron antar kulit,
yang lebih tinggi dan yang lebih rendah. Akan tetapi gagal
mendefinisikan fenomena yang terdapat pada atom berelektron
banyak.
B.
C.
D.
E.
Penyelesaian : C
Larangan Pauli berbicara tentang identitas elektron dalam
orbital, yaitu tidak akan ada dua buah elektron yang mempunyai
keempat bilangan kuatntum yang sama. Dalam hal ini, pada
pilihan jawaban C terdapat dua elektron pada orbital 2s yang
sama-sama memiliki spin + ½. Hal ini dilarang dan jawaban yang
Penyelesaian : B
Energi ionisasi (IE) merupakan energi yang dibutuhkan untuk
melepaskan satu elektron dari suatu spesi yang terikat paling
lemah pada keadaan dasarnya. Nilainya secara umum akan
meningkat dari kiri ke kanan dalam satu periode dan menurun
dari atas ke bawah dalam satu golongan. Persamaan reaksi
prosesnya dapat digambarkan sebagai berikut, dan energi ionisasi
pertama selalu lebih rendah daripada energi ionisasi kedua dan
seterusnya.
+ -
X (g) + energi X (g) + e
4
Atom S normal memiliki konfigurasi di orbital terakhir yaitu 2p ,
5
sedangkan Cl normal berkonfigurasi 2p . Ketika membandingkan
energi ionisasi pertama dari dua unsur tersebut, kita akan
mendapatkan bahwa atom Cl yang lebih elektronegatif akan
mempunyai EI pertama yang lebih besar. Konfigurasi ionnya
sekarang menjadi S+ dan Cl+ dengan konfigurasi orbital terakhir
3 + 4 +
masing-masing adalah 2p dan (untuk S ) dan 2p (untuk Cl ).
Untuk IE kedua, S+ membutuhkan energi yang lebih besar
dikarenakan kestabilan dari konfigurasi elektron setengah penuh
pada orbital 2p. Dengan demikian, jawaban yang benar adalah
pilihan B.
Penyelesaian : B
Setiap molekul urea mengandung dua atom nitrogen, dengan
24
demikian karena ada 2,6 x 10 molekul urea maka terdapat 2 x
24 24
2,6 x 10 molekul = 5,2 x 10 atom nitrogen.
Penyelesaian: C
Jumlah mol amoniak = 5,1 g / (17 g/mol) = 0,30 mol.
Mol uap air = 6/2 x 0,30 mol = 0,90 mol.
Volume uap air = 0,90 mol x 22,40 L/mol = 20,16 L (Jawaban C)
Penyelesaian : B
Jumlah mol besi = 2,90 g / (55,85 g/mol) = 0,052 mol besi.
23
Jumlah atom besi = 0,052 mol x 6,022 x 10 atom/mol = 3,13 x
22
10 atom besi.
Dalam setiap sel darah merah mengandung besi sebanyak = 3,13
22 13 9
x 10 atom besi / 2,60 x 10 sel darah merah = 1,20 x 10 atom
besi per sel.
Penyelesaian : C
Persen massa unsur B dalam senyawa I adalah (0,90/2,25) x
100% = 40%, sehingga persen A adalah 100-40 = 60%. Pada
senyawa II, komposisi unsur-unsurnya juga terdiri dari B (40%)
dan A (60%). Hal ini ingin menunjukkan adanya hukum
perbandingan tetap, yaitu bahwa komposisi massa atom-atom
penyusun adalah sama pada senyawa dengan rumus molekul
Penyelesaian : D
Nilai yield mengindikasikan efisiensi dari reaksi tersebut, nilai
yield 100% mengindikasikan bahwa jumlah mol produk yang
didapat adalah sama persis dengan ketika dihitung secara
teoritis. Sedangkan pada nilai yield 70%, apabila secara teoritis
akan didapatkan b mol produk, maka produk tidak akan
diisolasi/didapatkan sebanyak b mol, akan tetapi hanya 85%
dari b.
Penyelesaian :
a. Karena pada P,T yang sama, maka jumlah mol N2 juga akan
sama dengan jumlah mol contoh gas, yaitu 0,588 g / (28
g/mol) = 0,021 mol gas BxHy.
Penyelesaian : C
Berdasarkan rumus untuk gas ideal, PV = nRT, apabila T
dinaikkan sedangkan yang lain tetap, maka V akan meningkat.
Apabila n ditambah, V juga akan naik. Akan tetapi, penambahan
tekanan akan menurunkan V karena P sebanding dengan 1/V.
Penyelesaian : D
Pada kondisi tersebut, tekanan udara luar mempunyai nilai
0,985 atm atau 748,6 mmHg. Apabila cairan dalam manometer
sejajar/rata, maka Pluar = Pgas. Akan tetapi, pada gambar terlihat
bahwa ada perbedaan ketinggian senilai 8,6 mmHg yang
disebabkan dorongan dari suatu sampel gas terhadap cairan
untuk menuju ke udara luar. Dari hal ini kita dapat mengambil
kesimpulan bahwa terdapat perbedaan tekanan udara luar
dengan tekanan gas sebesar 8,6 mmHg dimana tekanan sampel
gas lebih besar dari pada tekanan udara luar (karena dapat
mendesak). Dengan demikian, Pgas = Pluar + 8,6 mmHg = 748,6 +
8,6 mmHg = 757,2 mmHg.
Penyelesaian : E
Reaksi kimiawi : HgO (s) Hg (l) + ½ O2 (g)
-1 -
Jumlah mol O2 = PV/RT = (2,75 atm x 2 L) / (0,082 L.atm K mol
1
x 294 K) = 0,228 mol
Jumlah mol HgO = 2 x mol O2 = 2 x 0,228 mol = 0,456 mol.
Massa HgO = 0,456 mol x 216,6 g/mol = 98,77 g.
4) Bila temperatur (dalam satuan Kelvin) suatu gas ideal dinaikkan
menjadi 3 kali dan tekanannya dinaikkan 2 kali lipat, maka
volume 2,0 L gas tersebut akan menjadi...
A. 6,0 L
B. 4,5 L
C. 3 L
D. 1,5 L
E. 1,2 L
Penyelesaian : C
Oleh karena terdapat variasi 3 variabel (P, V dan T) maka
digunakan gabungan dua hukum gas, yaitu P1V1/T1 = P2V2/T2.
Kita asumsikan dengan menuliskan bahwa :
P1 = 1x; P2 = 2x; T1 = 1y; T2 = 3y; V1 = 1z; dan V2 adalah yang
ditanyakan. Dengan menggunakan rumus di atas kita dapat
langsung memasukkan dan mendapatkan nilai V2.
V2 = (P1V1T2) / (P2T1) = 1x3y1z / 2x1y = 1,5 z.
5) Densitas suatu gas ideal adalah 1,25 g/L pada 273 K dan 101,3
kPa. Berapakah massa molar gas ini? (konstanta gas ideal, R =
8,314 kPa L / K mol).
A. 44,0 g/mol
B. 28,0 g/mol
C. 16,0 g/mol
D. 32,0 g/mol
E. 42,1 g/mol
Penyelesaian : B
Kita dapat menggunakan persamaan yang diturunkan dari
persamaan gas ideal.
PV = nRT, karena n = m/Mr maka PV = mRT/Mr. dan oleh
karena m/V = d (densitas), maka persamaan diubah menjadi P =
dRT/Mr. dengan demikian, Mr = dRT/P.
-1
Kita masukkan ke penghitungan, Mr = (1,25 g/L x 8,314 kPa L K
-1
mol x 273 K) / 101,3 kPa = 28 g/mol
Penyelesaian : E
Kenaikan suhu akan memperbesar energi kinetik rata-rata
molekul gas, tetapi tidak menyebabkan perubahan densitas gas
karena hanya dipengaruhi oleh massa dan volume. Karena
dengan kenaikan temperatur akan membuat nilai keacakan/
ketidakteraturan (entropi) meningkat maka arah tumbuhan juga
dimungkinkan berubah, semakin tidak teratur.
0
7) Berdasarkan data pada suhu 25 C di bawah ini :
o
2 NOCl (g) 2 NO (g) + Cl2 (g) ΔH = + 75,56 kJ
o
2 NO (g) + O2 (g) 2 NO2 (g) ΔH = - 113,05 kJ
o
2 NO2 (g) N2O4 (g) ΔH = - 58,03 kJ
o 0
Hitung nilai ΔH pada 25 C untuk reaksi :
N2O4 (g) + Cl2 (g) 2 NOCl (g) + O2 (g)
A. + 95,52 kJ
B. - 85,52 kJ
C. + 299 kJ
D. – 246,65 kJ
E. – 186,8 kJ
Penyelesaian : A
Berpedoman pada reaksi akhir, N2O4 berada di ruas kiri,
0
sehingga reaksi (3) perlu dibalik dan konsekuensinya nilai ΔH3
menjadi +58,03 kJ. Ada 1 mol Cl2 di ruas kiri, sehingga reaksi (1)
0
harus dibalik dan konsekuensinya nilai ΔH1 menjadi – 75,56 kJ.
Terdapat 1 mol O2 di ruas kanan maka reaksi (2) dibalik dan
0
menghasilkan nilai ΔH2 menjadi + 113,05 kJ. Dengan demikian,
0
nilai ΔH total adalah 58,03 + (-75,56) + 113,05 kJ = + 95,52 kJ.
Penyelesaian : D
Menghitung entalpi reaksi dari energi disosiasi ikatan (EDI)
adalah dengan cara menjumlahkan semua energi ikatan di ruas
kiri, kemudian mengurangkan dengan semua energi ikatan di
ruas kanan (produk). Sehingga rumus yang sesuai dengan reaksi
di atas adalah sebagai berikut :
ΔH reaksi = (4.EDIC-H + 1.EDICl-Cl) – (3.EDIC-H + 1 x EDIC-Cl + 1.EDIH-
Cl)
Oleh karena di ruas kiri terdapat 4 ikatan C-H dan di ruas kanan
ada 3 ikatan C-H maka dapat dieliminasi, dan menyisakan 1
ikatan C-H di ruas kiri (reaktan).
ΔH reaksi = (1.EDIC-H + 1.EDICl-Cl) – (1.EDIC-Cl + 1.EDIH-Cl)
ΔH reaksi = (413 + 242) – (328 + 431) kJ.
Penyelesaian : C
Hpenguapantinggi zat sukar menguap titik didih tinggi
tekanan uap rendah kecepatan penguapan lambat
Penyelesaian :
Penyelesaian :
a. Hubungan antara densitas (d) dengan massa molekul gas
(Mr)
Dari rumus PV = nRT, kita tahu bahwa jumlah mol (n) =
m/Mr. sehingga:
PV = mRT/Mr. berikutnya, kita mengetahui bahwa m/V = d,
maka:
P = dRT/Mr. kita memindahruaskan antara P dan Mr
sehingga didapatkan persamaan berikit Mr = dRT/P.
sehingga dapat diketahui bahwa antara Mr dan d adalah
berbandinng lurus (proporsional).
b. Nilai d = m/V = 0,52 g / 0,26 L = 2 g/L
Sehingga Mr = (2 g/L x 0,082 L.atm/K.mol x 273,15 K) / (772
mmHg /760 mmHg/atm)
Mr = 44,10 g/mol.
c. Setelah menghitung Mr masing-masing gas, maka gas yang
cocok dengan identitas tersebut adalah propana (C3H8)
karena memiliki Mr 44,10 g/mol.
d. Dari hukum Graham, kecepatan (v) efusi gas dirumuskan
dengan v1/v2 senilai dengan akar dari Mr2 dibagi Mr1. (laju
efusi berkebalikan dengan besarnya massa molekul).
Sehingga v C2H6 : C4H10 = 1,39 : 1
Penyelesaian : C
Pernyataan A salah karena setiap elektron penyusun atom
adalah tidak identik, yaitu memiliki keempat bilangan
kuantum (n, l, ms, dan ml) yang berbeda dengan elektron
lain (Asas Pauli).
Pernyataan B salah karena posisi elektron hanya dapat
diprediksi melalui suatu teori probabilitas (Schrodinger)
tetapi tidak bisa dinyatakan dengan eksak.
Penyelesaian : C
Syarat-syarat yang diperbolehkan adalah :
Nilai l maksimum adalah n-1
Nilai l = 0 untuk orbital s, 1 untuk p, 2 untuk d dan seterusnya
Nilai ml adalah dari –l hingga +l
Nilai ms adalah +1/2 atau -1/2
Sehingga jawaban soal di atas adalah C
Penyelesaian : E
Elektron yang terikat paling lemah adalah elektron yang terletak
pada kulit terluar (paling jauh) dari inti atom. Hal ini disebabkan
Penyelesaian : D
Senyawa yang momen dipolnya sama dengan 0, atau dikatakan
sebagai senyawa nonpolar memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
(1) apabila senyawa tersebut diatomic, misalnya N2, H2 jelas
merupakan nonpolar (momen dipole 0)
(2) apabila senyawa tersusun atas beberapa atom dengan
keelektronegatifan yang berbeda, senyawa tersebut dapat
polar atau nonpolar. Senyawa digolongkan nonpolar jika
geometri atau tarikan terhadap atom pusatnya sama besar,
misalnya BCl3 (planar trigonal), CCl4 (tetrahedral), CH4
+
(tetrahedral) dan NH4 (tetrahedral).
Dengan demikian jawaban yang tepat adalah pilihan D.
6) Tabel berikut ini adalah lambang unsur hipotetis yang ada di alam
semesta beserta nilai keelektronegatifan nya:
Unsur elektronegatifitas
Z 1,9
M 3,5
Q 0,9
X 2,3
Berikut ini ikatan yang paling kurang polar (paling non-polar)
adalah:
A. Z-M D. Q-X
B. M-Q E. M-X
C. Z-X
Penyelesaian : C
Kepolaran suatu ikatan kimia diantara atom-atom dipengaruhi
oleh besar kecilnya keelektronegatifan. Apabila atom-atom
penyusun memiliki perbedaan keelektronegatifan yang besar,
maka dikatan suatu ikatan tersebut semakin polar, dan berlaku
sebaliknya. Dengan demikian, ikatan yang paling kurang polar
adalah Z-X dengan perbedaan keelektronegatifan 2,3 – 1,9 = 0,4
Penyelesaian : B
Ikatan dalam benzena terdiri dari ikatan tunggal dan ikatan
rangkap dua yang terkonjugasi, selang-seling dengan ikatan
tunggal. Akibat dari letak ikatan rangkap 2 yang terkonjugasi,
maka elektron-elektron phi nya dapat terdelokalisasi terus
menerus sehingga 6 buah ikatan C-C dalam benzena memiliki
panjang yang sama dan merupakan perpaduan antara ikatan
tunggal dan ikatan rangkap dua, dan panjang ikatannya juga
menyesuaikan dengan hal tersebut. Dapat diprediksi bahwa
panjang ikatan C-C dalam benzena adalah lebih pendek dari C-C
alkana dan lebih panjang dari C=C di etena. Jawaban B.
Penyelesaian : A
Air merupakan senyawa yang polar, apabila senyawa pada opsi B,
C, D dilarutkan dalah air maka akan berinteraksi dengan
membentuk ikatan hidrogen sehingga dengan besarnya interaksi
tersebut berarti senyawa B-D mudah larut. Sedangkan senyawa E
merupakan formaldehida yang juga cukup mudah larut dalam air
dalam bentuk senyawa terhidrat (formalin). Namun senyawa A
adalah nonpolar, termasuk golongan eter, sehingga sukar larut.
Penyelesaian : C
HF memiliki titik didih tertinggi karena dapat mengadakan ikatan
hidrogen. Sedangkan HX lain kenaikan titik didihnya tergantung
besaran Mr (gaya van der Waals).
Penyelesaian :
a) Ikatan ion didasarkan pada serah terima elektron dari dua
buah atom yang saling berkombinasi. Atom yang
cenderung elektropositif akan memberikan elektron pada
atom yang lebih elektronegatif untuk membentuk senyawa
ionik. Umumnya, yang dapat membentuk ikatan ionik
adalah unsur logam dengan nonlogam, misalnya NaBr,
CaCl2, dan lain-lain.
-
b) Berikut merupakan struktur Lewis dari NCO yang paling
mungkin :
Penyelesaian :
a. 2, yaitu pada gugus C metoksi
b. 14, atom C pada cincin aromatik dan gugus olefin
c. 0, tidak ada
3
d. Keduanya sama, yaitu sp .
e. 6 PEB, yaitu di atom oksigen
o o o o o
f. Sudut ikatan a) 104,5 ; b) 120 ; c) 120 ; d) 104,5 ; dan e) 109,5
π = M R T 10 mmHg x = x x 0,082
L.atm/K.mol x 298K
4
Mr = 6,51 x 10 g/mol (Jawaban E)
Penyelesaian: B
Kenaikan titik didih (ΔTb) dirumuskan dengan ΔTb = m Kb i,
dimana m adalah molalitas, Kb adalah konstanta kenaikan titik
didih untuk pelarut tertentu, dan i adalah faktor van Hoff untuk
larutan elektrolit, yaitu i = 1 + (n-1)α. Dimana α adalah derajat
ionisasi yang bernilai 0-1.
Opsi A ΔTb = 0,1 Kb {1 + (2-1)1} = 0,2 Kb
Opsi B ΔTb = 0,2 Kb {1 + (3-1)1} = 0,6 Kb
Opsi C ΔTb = 0,1 Kb {1 + (3-1)1} = 0,3 Kb
Opsi D ΔTb = 0,2 Kb
Opsi E ΔTb = 0,2 Kb {1 + (2-1) 0,2} = 0,24 Kb
3) Pembakaran potongan ranting kering lebih cepat dengan gas
oksigen murni dibandingkan dengan menggunakan udara
karena :
A. Nitrogen adalah reaktan pembakaran dan konsentrasinya
yang rendah dalam oksigen murni akan mengkatalisis
pembakaran
B. Oksigen adalah katalis pembakaran yang akan mempercepat
dan menyempurnakan reaksi pembakaran kayu
C. Oksigen dan nitrogen bekerja sinergis dalam suatu skema
katalisis pembakaran
D. Oksigen adalah produk pembakaran
E. Oksigen merupakan reaktan dalam pembakaran dan
konsentrasi oksigen lebih tinggi dalam oksigen murni
dibandingkan dengan udara
Penyelesaian : C
Katalis merupakan zat yang ditambahkan untuk mempercepat
laju reaksi. Katalis mempercepat laju reaksi dengan mengubah
mekanisme reaksi melalui penurunan energi aktivasi. Dengan
nilai energi aktivasi yang lebih kecil, maka pada suhu yang sama
akan terdapat lebih banyak jumlah molekul yang memiliki energi
yang cukup untuk berhasil bereaksi membentuk produk.
Sebagai tambahan, suatu spesi akan bersifat lebih stabil apabila
memiliki energi yang lebih rendah (kecil). Pada diagram di atas,
produk bersifat lebih stabil daripada reaktan. Dengan demikian,
pernyataan yang kurang tepat adalah C.
Penyelesaian : B
Waktu paruh (t ½) reaksi orde 2 didapat dengan mengganti [A]t
menjadi ½ [A]0.
Penyelesaian : C
Untuk menentukan orde reaksi terhadap reaktan A, maka kita
harus melakukan plot sumbu x vs sumbu y masing-masing orde.
Kriteria untuk suatu reaksi berorde 1 adalah apabila plot ln [A]
vs t memberikan garus lurus. Suatu reaksi berorde 2 jika plot
1/[A] vs t memberikan garis lurus. Sedangkan untuk orde nol,
garis lurus didapat dengan memplot [A] vs t.
Waktu (t) [A] ln [A] 1 / [A]
0 1,00 0 1
1 0,50 -0,693 2
3 0,25 -1,386 4
4 0,20 -1,609 5
2 0,85 0,96 1,00
R (linearitas)
{[A] vs t} {[ln [A] vs t} {1/[A] vs t}
0
7) Reaksi ini berlangsung pada 25 C
(CH3)3COH (l) + HCl (aq) (CH3)3CCl (l) + H2O (l)
Dalam eksperimen penentuan laju reaksi menunjukkan bahwa
reaksi tersebut berorde pertama terhadap (CH 3)3COH dan
reaksi keseluruhan juga adalah orde 1. Berikut ini manakah yang
akan meningkatkan laju reaksi :
A. Mengurangi konsentrasi HCl
B. Menaikkan konsentrasi HCl
C. Menaikkan konsentrasi (CH3)3COH
D. Segera mengambil produk (CH3)3CCl
E. Mengambil produk (CH3)3CCl dan menaikkan konsentrasi
HCl
Penyelesaian : C
Reaksi tersebut berorde nol (0) terhadap HCl, jadi opsi A dan B
salah. Pengambilan produk (CH3)3CCl tidak mempercepat laju
reaksi akan tetapi hanya menggeser posisi kesetimbangan (opsi
D dan E salah). Dengan demikian, jawaban yang benar adalah C,
karena kenaikan konsentrasi tersier butil alkohol akan
menaikkan jumlah tumbukan molekul-molekul dan laju reaksi
akan semakin cepat.
Penyelesaian : D
Apabila dinyatakan bahwa reaksi P + Q R + S dan berorde nol
terhadap P, maka yang dapat dikatakan dari pernyataan ini
adalah laju reaksi tersebut tidak dipengaruhi oleh konsentrasi P
(Jawaban D).
Penyelesaian : D
1 ½ ¼
Penyelesaian : C
Katalis meningkatkan laju reaksi dengan meningkatkan nilai
konstanta laju reaksi, baik untuk reaksi maju maupun reaksi
balik. Katalis tidak memberikan efek apapun terhadap konstanta
kesetimbangan (hanya T yang dapat mempengaruhi nilai K).
Penyelesaian :
Tekanan osmosis suatu larutan elektrolit dirumuskan melalui
persamaan
π = MRTi,
Untuk NaCl maka akan terionisasi menjadi Na+ dan Cl- sehingga
jumlah n = 2.
o
2) Aseton, CH3COCH3, terdekomposisi pada 650 C untuk
membentuk beberapa senyawa.
Eksperimen [CH3COCH3] (M) Laju Awal (M/s)
-2 -6
1 2 x 10 3.67 x 10
-2 -6
2 3 x 10 5.50 x 10
Penyelesaian : A
Suatu sistim kesetimbangan tidak akan dipengaruhi oleh
perubahan tekanan atau volume jika ruas kiri dan kanan
memiliki jumlah koefisien reaksi berbentuk gas yang sama, atau
dalam kata lain, Δngas = 0. Pada reaksi di atas, yang memenuhi
syarat tersebut hanya opsi A.
o
4) Untuk reaksi: PCl5 (g) ↔ PCl3 (g) + Cl2 (g) nilai Kc pada 261 C
adalah 0,0454. Bila dalam suatu wadah diisi dengan setiap gas
dalam reaksi sehingga: [PCl5] = 0,25M, [PCl3] = 0,20 M, dan[Cl2 ]
= 2,25 M, kemana arah reaksi yang terjadi dan mengapa?
A. Ke arah produk karena Q= 0,56
B. Ke arah reaktan karena Q= 1,8
C. Ke arah produk karena Q = 1,8
D. Ke arah reaktan karena Q = 0,56
E. Berada dalam kesetimbangan karena Q = 0,0454
Penyelesaian : B
Untuk melihat apakah sistem tersebut berada dalam
kesetimbangan atau belum setimbang maka dilihat dari nilai Q,
yang rumusnya sama dengan Kc akan tetapi menggunakan
konsentrasi awal tiap zat. Apabila :
Q< Kc, maka reaksi akan bergeser ke kanan sampai keadaan
setimbang.
Q> Kc, maka reaksi akan bergeser ke kiri sampai keadaan
setimbang.
Q= Kc, sistem dalam keadaan setimbang.
Sehingga untuk menyelesaikan soal ini kita harus
menghitung Q :
Q= [PCl3] [Cl2] / [PCl5] Q = (0,20 x 2,25) / 0,25 Q = 1,8
Oleh karena Q > Kc maka kesetimbangan akan bergeser ke arah
reaktan.
Penyelesaian : A
Asalm klorat (HClO3) termasuk deretan asam kuat, sedangkan
asam fosfat dan asam borat merupakan asam lemah. Akan
tetapi, asam fosfat masih lebih kuat dari asam borat. Sehingga
urutan yang benar adalah A.
6) Campuran berikut :
(I) HCl 0,10 M dan NH3 0,20 M
(II) H2CO3 0,30 M dan KHCO3 0,10 M
(III) HNO3 0,20 M dan NaNO3 0,10 M
Larutan buffer dapat dibuat dari campuran :
A. Hanya II
B. Hanya I dan II
C. Hanya III
D. Hanya I dan III
E. I, II, dan III
Penyelesaian : B
Suatu larutan buffer dapat dibuat dengan mencampurkan
sejumlah tertentu asam kuat ke dalam basa lemah dimana mol
basa lemahnya berlebih, atau dengan mencampurkan asam
lemah ke dalam basa kuat dimana mol asam lemahnya berlebih.
Buffer dapat juga dibuat juga dengan langsung mencampurkan
asam lemah dengan basa konjugasinya (garamnya) atau
mencampurkan langsung basa lemah dengan asam konjugasinya
(garamnya). Sedangkan campuran antara asam kuat dan
Penyelesaian : B
Dapat diselesaikan menggunakan persamaan Henderson-
Hasselbach yaitu
pH = pKa + log [basa konjugasi/asam konjugasi]
dalam hal ini, 3,50 = 3,74 + log [HCOONa/HCOOH]
log [HCOONa/HCOOH] = - 0,24 [HCOONa/HCOOH] = 0,58.
Hal ini memberikan pengertian bahwa [HCOOH] > [HCOONa]
+ -
8) Kesetimbangan dari reaksi : HF (aq) H (aq) + F (aq)
Akan bergeser ke kanan apabila :
A. Ditambahkan katalis heterogen
B. Ditambahkan katalis homogen
C. Ditambahkan air
D. Dilakukan penguapan pelarut
E. pH larutan diturunkan
Penyelesaian : C
Penambahan katalis tidak merubah posisi kesetimbangan,
sehingga jawaban A dan B salah. Penambahan air berarti akan
memperkecil konsentrasi asam HF. Apabila konsentrasi dari
suatu asam lemah diturunkan, maka persen ionisasi akan
Penyelesaian : B
Hidrolisis yang akan menghasilkan pH tertinggi (basa) adalah
jenis hidrolisis anionic, karena akan memproduksi ion
hidroksida (OH-) sebagai parameter kebasaan (basicity). Dari
jawaban A hingga E, anion yang dapat terhidrolisis adalah opsi A
3+
dan B. Namun pada opsi A, kation Al juga terhidrolisis
+
menghasilkan ion H sehingga aka nada efek saling meniadakan.
Dengan demikian, jawaban B adalah yang paling tepat karena
- -
ion asetat, C2H3O2 (atau ditulis CH3COO ) akan terhidrolisis
seperti persamaan berikut :
- -
CH3COO (aq) + H2O (l) CH3COOH (aq) + OH (aq)
[OH-] = √
-6 -5
7,94 x 10 = √ Ka = 1,6 x 10 (jawaban C)
BAGIAN II : ESSAY
Penyelesaian :
a. Jumlah mol reaktan
Mol C = 8,40 g C x (1 mol/12,01 g) = 0,70 mol
Mol CO2 n CO2 = PV/RT
Mol CO2 = (2,10 atm x 2,5 L) / 0,0821 x 298 K) = 0,429 mol
b. Jawaban b :
i. Pada V dan n tetap, apabila T dinaikkan maka P juga
akan naik. Sesuai persamaan berikut ini P1/T1 =
P2/T2
Dengan demikian, P2 = P1T2/T1
P2 = (2,10 atm x 1100 K) / 298 K = 7,75 atm
ii. PT = 1,3 x 7,75 atm = 10,08 atm
Jumlah mol total pada saat setimbang, n = PV/RT =
10,08 x 5 / (1100 x 0,0821) = 0,558 mol
Berdasarkan reaksi : C (s) + CO2 (g) 2 CO (g)
Awal 0,429 mol 0
Reaksi -x mol 2x mol
Setimbang 0,429-x mol 2x mol
Mol total saat setimbang adalah 0,558 = 0,429-x + 2x
x = 0,129 mol; sehingga mol CO2 = 0,429 – 0,129 = 0,3
mol; CO = 0,258 mol
PCO2 = nCO2RT/V = (0,3 x 0,0821 x 1100) / 5 = 5,42 atm
Penyelesaian: C
+ +
Penambahan HNO3 sebagai sumber H akan menyebabkan H
bereaksi dengan ion karbonat menghasilkan H2CO3, hal ini
membuat ion karbonat makin sedikit dan kesetimbangan
kelarutan bergeser ke kanan, sehingga menambah kelarutan
garam perak karbonat. Kelarutan sebagai fungsi temperatur,
semakin tinggi T maka kelarutan akan semakin bertambah.
3+ + 2+ 2+
2) Suatu larutan mengandung ion-ion Al , Ag , Mg , Ca , dengan
konsentrasi masing-masing 0,10 M. ion yang akan mengendap
dengan konsentrasi ion fosfat terendah, apabila ditambahkan
larutan Na3PO4 adalah....
-16
A. Ag3PO4 (Ksp = 1 x 10 )
-33
B. Ca3(PO4)2 (Ksp = 1 x 10 )
-24
C. Mg3(PO4)2 (Ksp = 1 x 10 )
-20
D. AlPO4 (Ksp = 1 x 10 )
E. Semua akan mengendap bersamaan
Penyelesaian : B
Kita harus mencari konsentrasi ion fosfat yang dibutuhkan
untuk mengendapkan setiap ion logam tersebut.
+ 3 3- -16 3 3-
Ksp Ag3PO4 = [Ag ] [PO4 ] 1 x 10 = (0,10) [PO4 ]
3- -13
[PO4 ] = 1 x 10 M
2+ 3 3- 2 -33 3 3- 2
Ksp Ca3(PO4)2 = [Ca ] [PO4 ] 1 x 10 = (0,10) [PO4 ]
3- -17
[PO4 ] = 3,16 x 10 M
2+ 3 3- 2 -24 3 3- 2
Ksp Mg3(PO4)2 = [Mg ] [PO4 ] 1 x 10 = (0,10) [PO4 ]
3- -14
[PO4 ] = 3,16 x 10 M
3+ 3- -20 3-
Ksp AlPO4 = [Al ] [PO4 ] 1 x 10 = (0,10) [PO4 ]
3- -11
[PO4 ] = 3,16 x 10 M
Oleh karena untuk mengendapkan Ca3(PO4)2 membutuhkan ion
fosfat yang paling kecil, maka garam tersebut akan mengendap
paling cepat.
Penyelesaian : E
Penambahan katalis tidak mengubah nilai entalpi, entropi
maupun energi bebas Gibbs reaksi kimiawi. Namun, katalis
hanya mempercepat reaksi menuju kesetimbangan. Konstanta
laju reaksi dipengaruhi oleh suhu reaksi.
Penyelesaian : B
Pada temperatur yang sama, besar kecilnya nilai entropi
0
tergantung pada fasa zat. Urutan naiknya nilai entropi adalah S
0 0
padat (s) < S cairan (l) < S gas (g). apabila pada T sama memiliki
0
fasa yang sama, maka yang memiliki nilai S lebih besar adalah
A. –ΔG
B. –ΔH
C. –ΔG/R
D. –ΔH/R
E. –ΔH x R
Penyelesaian : D
Plot antara ln K vs 1/T digunakan untuk mencari nilai entalpi
reaksi (ΔH). Persamaan yang digunakan untuk menentukan nilai
ini disebut sebagai persamaan Van’t Hoff :
o 2
d ln Keq / dT = ΔH / RT
Integrasi persamaan di atas akan menghasilkan :
ln Keq = + intersept
Penyelesaian : E
Sel terdiri dari dua jenis, yaitu sel elektrokimia dan sel
elektrolisis. Sel elektrokimia mengubah energi kimia menjadi
energi listrik dan reaksinya bersifat spontan. Kriteria reaksi
spontan untuk sel elektrokimia adalah mempunyai ΔG bernilai
0
negatif dan E sel bernilai positif. Sesuai dengan hubungan ΔG =
0
- nFE sel
7) Bila larutan tembaga(II) sulfat dielektrolisis selama 1200 sekon
dengan arus 2,0 A, maka berat maksimum tembaga yang
dihasilkan adalah...
A. 0,29 g
B. 0,49 g
C. 0,59 g
D. 0,79 g
E. 0,99 g
Penyelesaian : D
Dalam elektrolisis, hubungan antara besar arus listrik, waktu
dan massa zat yang diendapkan dirumuskan dengan :
m= m = 0,79 gram Cu
Penyelesaian : B
Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut juga digunakan
rumus
m=
= = = 2 : 1 (Jawaban B)
Penyelesaian : B
Pada elektrolisis larutan XSO4 menggunakan elektroda Pt (inert)
2+
maka di katoda akan terjadi reduksi X menjadi X dan di anoda
+
terjadi oksidasi H2O menjadi H dan O2.
2+
Katoda : X (aq) + 2e X (s)
+
Anoda : 2H2O (l) 4H (aq) + O2 (g) + 4e
+
Untuk menetralkan H (aq) yang terbentuk dibutuhkan 50 mL
KOH 0,20 M.
Mmol OH- = 50 mL x 0,20 M = 10 mmol
Penyelesaian : D
Reaksi redoks untuk di katoda akan terjadi reduksi H 2O menjadi
-
H2 dan OH sedangkan di anoda terjadi oksidasi Cl- menjadi Cl2.
-
Katoda : 2H2O (l) + 2e H2 (g) + 2OH (aq)
-
Anoda : 2 Cl (aq) Cl2 (g) + 2e
Jumlah mol elektron dapat dicari menggunakan rumus :
-1
a. Hitung perubahan entalpi standar (kJ mol ) untuk reaksi
sintesis methanol dari gas karbonmonoksida dan hidrogen!
-1 -1
b. Hitung perubahan entropi standar (JK mol ) untuk reaksi
sintesis methanol dari gas karbonmonoksida dan hidrogen!
0
c. Hitunglah ∆G dan ramalkanlah apakah dalam keadaan
standar reaksi berlangsung spontan?
0
d. Pada suhu berapakah (dalam C) reaksi di atas mulai
berlangsung spontan?
Penyelesaian :
o o o o
a. ∆H r = ∆H f CH3OH (g) - ∆H f CO (g) - 2 ∆H f H2 (g)
o -1
∆H r = - 201 – (-110) = -91 kJ mol
o o o o
b. ∆S r = S CH3OH (g) - S CO (g) - 2 S H2 (g
o -1 -1
∆S r = 127 – 2(131) – 198 = -333 JK mol
o o o
c. ∆G r = ∆H r - T∆S r = -91000 – {298.(-333)} = 8234 J/mol =
8,234 kJ/mol
d. Reaksi mulai berlangsung spontan adalah ketiga nilai
energi bebas Gibbs mulai bernilai negative. Kita mencari
terlebih dahulu temperatur dimana menghasilkan nilai
energi bebas Gibbs sama dengn nol. Yaitu dengan rumus
o o o
∆G r = ∆H r - T∆S r
-1 -1
0 = - 91000 J/mol – T (-333 JK mol ) T = 273 K
Dari hasil tersebut, secara teoritis reaksi akan berlangsung
o
spontan di bawah 273 K (0 C)
e. Reaksi produksi methanol memiliki nilai perubahan entalpi
yang negatif dan perubahan entropi yang negatif pula.
Dengan kata lain, tidak semua range temperatur dapat
digunakan atau cocok untuk kondisi sintesis ini. Pada
temperatur yang lebih tinggi maka perubahan energi Gibbs
makin bernilai positif (reaksi tidak spontan) dan
kesetimbangan akan bergeser (menyukai) pembentukan
reaktan.
f. Katalis berfungsi untuk mempercepat kinetika reaksi
dengan cara menurunkan energi aktivasi, yaitu dengan
membantu melemahkan ikatan antar atom pada reaktan
sehingga mempermudah rekombinasi atom atom dalam
membentuk produk reaksi.
g. Bias dicapai dengan: (i) secara periodic mengambil hasil
reaksi sehingga kesetimbangan terus bergeser ke kanan (ii)
Penyelesaian :
a. Yang memiliki potensial reduksi lebih positif akan
2+
cenderung mengalami reaksi reduksi, sehingga Pb akan
tereduksi dan Zn akan teroksidasi.
2+
Katoda : Pb (aq) + 2e Pb (s)
2+
Anoda : Zn (s) Zn (aq) + 2e
2+ 2+
Total : Pb (aq) + Zn (s) Pb (s) + Zn (aq)
Penyelesaian : A
Perunggu merupakan paduan logam tembaga (Cu) dan timah (Sn).
Penyelesaian : E
ON Cu = 2 sedangkan CN Cu adalah 4 (ingat! “en” adalah ligan
bidentat, jadi pada penghitungan bilangan koordinasi juga
dianggap 2)
dan
Kedua gambar di atas adalah
A. Isomer rantai
B. Isomer optik
C. Isomer koordinasi
D. Isomer geometri
E. Sama saja
Penyelesaian : E
Komponen “atas” akan merubah nomor massa sedangkan
komponen “bawah” akan merubah nomor atom. Jawaban A, B
dan C memiliki nilai pada komponen “bawah” sehingga
semuanya akan merubah nomor atom.
Penyelesaian : B
Distilasi pemisahan berdasarkan perbedaan titik didih
Efusi pemisahan berdasarkan massa komponen
Kristalisasi pemisahan berdasarkan kelarutan komponen
BAGIAN II : ESSAY
Penyelesaian :
a. + + 2
b. Massa X = (239 + 1) – (137 + 3) = 100
Nomor atom X = 94 – 57 = 37
Berdasarkan nomor atom, nama unsur X adalah rubidium,
c. Jawaban :
i) + +
ii) Yang energinya paling tinggi adalah sinar gamma dan
yang terendah adalah alfa.
Penyelesaian: B
Kekuatan gaya antarmolekul suatu senyawa tergantung kepada
besarnya polaritas (momen dipol), sedangkan besarnya momen
dipol tergantung pada elektronegativitas dan ketidaksimetrisan
bentuk molekul. Pada senyawa tersebut, CH 3OH tersusun atas
atom O yang lebih elektronegatif dari atom N dan lebih
elektronegatif dari atom C. Dengan demikian, urutan yang benar
dalah seperti ditunjukkan pada pilihan B.
Penyelesaian: D
3
Atom C dalam senyawa alkana memiliki hibridisasi sp , dengan
panjang ikatan C-C 154 pm dan sudut ikatan C-C-H adalah
o
109,5 dengan geometri tetrahedral. Pada senyawa alkena dan
alkuna, terdapat ikatan rangkap hasil overlap orbital p sehingga
menyebabkan panjang ikatan C-C menjadi lebih pendek dari
Penyelesaian: B
Keasaman alkana < alkena < alkuna disebabkan karena kenaikan
persen karakter orbital s sehingga pada alkuna terminal (etuna),
atom H nya relatif paling mudah diabstraksi oleh basa kuat.
4) Ikatan hidrogen intramolekul dapat terjadi pada senyawa
a. Asam benzoat
b. Asam asetat
Penyelesaian: C
Asam salisilat (asam o-hidroksi benzoat) akan terjadi ikatan /
interaksi hidrogen intramolekul sebagaimana ditunjukkan pada
skema di bawah ini.
Penyelesaian: B
Monoklorinasi neopentana hanya akan menghasilkan satu jenis
produk, yaitu:
Penyelesaian: D
Syarat suatu senyawa alkena mempunyai isomerisme geometri
adalah atom-atom C pada double bond masing-masing
mengikat dua atom atau gugus atom yang berlainan. Sehingga
pilihan A-C tidak mungkin. Untuk pilihan D, produk
monoklorinasi nya seperti digambarkan pada skema di bawah
ini, dimana hanya produk (2) yang akan memiliki isomer
geometrid an isomer optik karena mengandung atom karbon
khiral.
trans-1,2-dikloroetilena cis-1,2-dikloroetilena
Berikut merupakan pernyataan yang benar mengenai kedua
isomer tersebut.
a. Isomer trans memiliki titik didih yang sedikit lebih tinggi
dibandingkan dengan isomer cis.
b. Efek desakan ruang yang dimiliki oleh isomer cis lebih kecil
daripada efek desakan ruang pada isomer trans.
c. Isomer geometri trans dapat dirubah menjadi isomer cis
(isomerisasi) bila ditambahkan energi panas/termal atau
cahaya/foton.
d. Momen dipol isomer cis lebih kecil dari momen dipol isomer
trans.
e. Alkena yang berisomer trans dapat bereaksi dengan ozon
(ozonolisis), sedangkan isomer cis tidak bereaksi.
Penyelesaian: C
Isomer cis memiliki titik didih yang lebih tinggi daripada isomer
trans karena gaya antar molekul yang lebih kuat. Efek desakan
ruang cis lebih besar pada sisi yang atom karbonnya
9) Dari kedua isomer berikut ini manakah yang memiliki sifat fisik
yang sama?
a. Pentana dan neopentana
b. 3-pentanol dan 1-pentanol
c. Trans-2-butena dan Cis-2-butena
d. (R)-2-butanol dan (S)-2-butanol
e. Propanal dan aseton
Penyelesaian: D
Pentana dan nepentana berbeda struktur ranainya sehingga
berbeda gaya antar molekul yang menyebabkan perbedaan
karakter fisik, seperti titik didih dan kelarutan. Begitu juga
dengan 3-pentanol dan 1-pentanol, serta isomer cis- dan trans-
2-butena. Propanal dan aseton merupakan isomer gugus fungsi
yang berbeda dalam hal sifat fisika dan kimia sekaligus. Yang
mempunyai sifat fisik yang sama adalah opsi D, karena
merupakan isomer optic, memiliki sifat kimia berbeda namun
sifat fisikanya mirip/sama.
Penyelesaian: D
Penyelesaian: D
Campuran rasemat adalah campuran ekuimolar antara dua
enantiomer, yaitu 50% enantiomer satu dan 50% enantiomer
lainnya dimana campuran rasemat bersifat optic inaktif, dan
pada beberapa kasus ditemukan bahwa campuran rasemat
memiliki aktivitas biologi yang lebih rendah dibandingkan
keadaan/ enantiomer murninya.
12) Sifat-sifat fisis alkil halida berikut ini yang kurang tepat adalah..
A. Titik didih alkil halida bertambah dengan bertambahnya
berat molekul
B. Adanya rantai cabang dalam seri homolog alkil halida akan
menurunkan titik didihnya
C. Alkil halida cenderung kurang polar sehingga tidak larut
dalam air, dan mudah larut dalam pelarut organik
D. Alkil halida bila dibandingkan dengan alkana dengan jumlah
atom karbon yang bersesuaian, maka alkil halida memiliki
gaya antarmolekul yang lebih kuat.
E. Bila dibandingkan dengan alkana, senyawa alkil halida
dengan jumlah C yang bersesuaian akan mempunyai
tekanan uap yang lebih tinggi.
Penyelesaian: E
Titik didih alkil halida bertambah seiring dengan bertambahnya
berat molekul karena adanya gaya van der Waals. Juga benar
bahwa dengan adanya rantai cabang, maka apabila
dibandingkan dengan alkil halida rantai lurus; alkil halida
dengan rantai cabang akan memiliki gaya antar molekul yang
lebih lemah akibat efek kurang terpolarisasinya ikatan ikatan
yang ada. Sehingga titik didih relatif lebih rendah. Jika
dibandingkan dengan alkana, tentu alkil halida memiliki titik
penyelesaian: A
sesuai dengan penambahan berat molekul. Akan meningkatkan
gaya van der Waals berupa dipol dipol permanen. Titik didih
CH3Cl, CH2Cl2, CHCl3 dan CCl4 berturut-turut adalah sebagai
o
berikut: -24,2; 39,6; 61,2 dan 76,7 C.
14) Dari spesi berikut ini yang tidak dapat bertindak sebagai
nukleofil adalah :
- -
A. H2O, Br , CN
-
B. H2O, CH3OH, EtO
- - -
C. I , CH3 , HS
2-
D. S , CH4, NH3
- - -
E. Cl , OH , CH3COO
Penyelesaian: D
Nukleofil adalah spesi kimia yang menyukai inti. Dimana spesi
ini syaratnya harus memiliki minimal satu pasang elektron
Penyelesaian: B
Reaksi tersebut dapat dijalankan dengan 2 tahap dan
perhatikanlah bahwa ada retensi konfigurasi. Gugus yang
diganti dan gugus yang mengganti keduanya membelakangi
pembaca. Apabila kita menggunakan opsi A, hasil reaksi tahap 1
akan mempertahankan konfigurasi (sebagai ciri khas pereaksi
TsCl), akan tetapi NaCN akan menyerang dari depan sehingga
menyebabkan gugus CN pada produk akan ke arah pembaca.
Dan hal ini salah. Jawaban yang benar adalah opsi B karena
keduanya akan bereaksi secara SN2 pada masing-masing tahap.
Kita tahu bahwa SN2 akan menyebabkan inversi konfigurasi.
Karena ada dua kali proses inversi, maka produk yang didapat
justru sesuai dengan yang diinginkan, yaitu konfigurasi retensi
terhadap substrat awal.
Penyelesaian: C
Reaksi tersebut merupakan reaksi dehidrasi. Produk yang paling
banyak terbentuk dari karbokation yang paling stabil, yaitu hasil
penataan ulang 1,2-hidrida shift sebagai berikut:
Penyelesaian: B
-
Serangan nukleofil CN akan memilih atom karbon yang tidak
sterik. Oleh karena cincin epoksida menuju ke arah pembaca,
-
maka CN akan menyerang dari arah belakang. Tahap kedua
adalah protonasi yang akan menetralkan atom O yang negative
sehingga hasil akhirnya sebagai berikut ini.
18) Produk organik utama apa yang akan terbentuk jika stirena
direaksikan dengan Br2, H2O kemudian dilanjutkan dengan
pemberian NaH?
A. 1-bromo-2-vinilbenzena
B. 1-bromo-4-vinilbenzena
C. (1-bromovinil)benzena
Penyelesaian: D
Penyelesaian: A
Reaksi hidrogenasi yang dikatalisis oleh katalis padat Pd/BaSO 4
maka interaksinya adalah antarmuka, dan produk yang
dihasilkan hanya sampai kepada alkena, sehingga jawaban yang
tepat adalah cis-2-butena. Katalis tersebut disebut juga katalis
palladium yang telah teracuni sisi aktifnya, sehingga hanya bisa
mengkatalisis sampai pembentukan cis-alkena.
2+
20) Reaksi antara 2-butuna dengan H2O, Hg , H2SO4 akan
menghasilkan produk utama yaitu:
A. 2-butanon
Penyelesaian: A
Adisi air terhadap alkuna akan menghasilkan suatu enol, yang
akan segera terkonversi menjadi bentuk keto nya.
Penyelesaian : D
Yang bukan struktur resonansi dari fenantrena adalah struktur
opsi D karena pada atom C yang dilingkari memiliki lebih dari 4
ikatan
Penyelesaian : B
Gugus -R (ters-butil) pada senyawa diatas merupakan pengaktif
cincin benzena dan sebagai pengarah substitusi para dan orto
(opsi B dan D). Akan tetapi, produk utama yang dibentuk dari
reaksi tersebut adalah B. Produk D bukan merupakan produk
utama ataupun hampir tidak terbentuk karena posisi ortho pada
senyawa tersebut memiliki halangan sterik dari tersier-butil.
Penyelesaian: A
Senyawa tersebut berbasis klorida yang tersubstitusi lanjut
dengan gugus nitro. Gugus NO2 merupakan gugus pendeaktivasi
cincin benzena. Dapat dilihat bahwa dari senyawa (2), (3) dan (4)
berturut turut semakin banyak memiliki gugus NO2. Meskipun
senyawa (1) juga memiliki gugus Cl yang merupakan
pendeaktivasi cincin benzena, namun jika dibandingkan dengan
ketiga senyawa lainnya, maka senyawa (1) dapat dikatakan lebih
(II)
(III)
Penyelesaian: E
I.
III.
Penyelesaian: A
Reaksi substitusi elektrofilik pada senyawa aromatik
(benzena) melibatkan pertukaran atom hidrogen dengan
suatu elektrofil.
+
Pada pembentukan nitrobenzen, elektrofilnya adalah NO2 .
Satu atom H pada benzena disubtitusi dengan gugus nitro.
Mekanismenya:
Penyelesaian: E
Gugus -OCH3 pada benzena merupakan salah satu bentuk dari
gugus -OR, di mana gugus -OR adalah gugus activating group
yang termasuk pengarah ortho-para, sehingga didapatkan dua
produk yang mengarah ke ortho dan para terhadap gugus -OCH3.
Anisol (Ph-OCH3) disubstitusi dengan reaksi Friedel-Crafts
mengunakan RCl/AlCl3. Mekanisme reaksi digambarkan sebagai
berikut :
Pembentukkan Karbokation
AlCl3
AlCl3
Pengarah para
A. I, II, IV
B. I, III, IV
C. II, III, V
D. I, IV, V
E. Semua nama sudah benar
Penyelesaian: D
Nama yang benar (pembenaran):
II : (2-kloroetil)benzena
III : asam para-metilbenzoat
A. Hanya I
B. I dan II
C. Hanya III
D. II dan IV
E. III dan IV
Penyelesaian: E
Terdapat dua cincin aromatik yang menjadi pusat masuknya
elektrofil. Salah satu cincin mengandung substituent nitro yang
merupakan deactivator cincin benzena sehingga elektrofil kan
suah untuk masuk ke cincin tersebut. Dengan demikian,
elektrofil akan masuk ke cincin yang lain, dan yang dianggap
sebagai cabang adalah gugus alkil. Oleh karena gugus alkil
merupakan pengarah orto-para maka produk utama yang
terbentuk adalah III dan IV.
Penyelesaian: B
Reaksi antara pereaksi organologam dengan epoksida akan
membuka cincin epoksida membentuk alkohol. Nukleofil
menyerang cincin epoksida dari belakang, dan terhadap
atom karbon yang relatif kuang terintangi secara ruang, dan
diikuti dengan protonasi. Pada epoksida yang asimetris,
nukleofil menyerang dari atom karbon yang paling sedikit
subtituennya. Mekanismenya:
Penyelesaian: C
NaBH4 merupakan senyawa pereduksi yang kuat, memiliki ikatan
logam-hidrogen polar (B-H) yang berperan sebagai sumber
-
nukleofilik hidrida (H ), namun masih lebih lemah daripada LiAlH4
karena ikatan Al-H lebih polar.
A. I, II, III
B. I dan II
C. I dan III
D. II dan III
E. Hanya III
Penyelesaian: B
Senyawa I
Senyawa II
Penyelesaian: A
Mengacu pada prinsip pembentukan hemi ketal (direaksikan
dengan 1 ekivalen alkohol) dan ketal (apabila karbonil direaksikan
dengan 2 ekivalen alkohol atau alkohol berlebih).
A. N-dimetil asetamida
B. N-dimetil propanamida
C. N,N-dimetil propilamida
D. N,N-dimetil propanamida
E. Dimetilpropanoat amida
Penyelesaian: D
Penamaan amida mengacu pada nama alkana ditambah dengan -
ida. Karena rantai utama terdiri dari tiga karbon, maka menjadi
propanamida. Pada substituent gugus N, ada dua gugus metil
sehingga penyebutannya N,N-dimetil.
19) Dari tiga reaksi berikut, manakah yang dapat berlangsung secara
spontan?
I. CH3COCl + NH3 CH3CONH2 + HCl
II. CH3COOCH3 + CH3COONa Ac2O + NaOCH3
III. CH3CONH2 + NaOCH3 CH3COOCH3 + NaNH2
A. I
B. II
C. III
D. I dan II
E. II dan III
Penyelesaian: A
Oleh karena kereaktifan amida < ester < anhidrida < asil halida,
maka pereaksi yang “serba bisa” adalah asil halida, yaitu dapat
dikonversi menjadi turunan karboksilat yang lain. Sebaliknya,
dalam kondisi natural, senyawa yang kurang reaktif tidak dapat
dikonversi menjadi turunan karboksilat yang lebih reaktif.
Penyelesaian: E
Reaksi yang terjadi pada tahap pertama adalah hidrolisis nitril
menghasilkan asam propanoate, kemudian ditambahkan
metilamina dan DCC akan menghasilkan suatu amida.
2+
1. Berapa banyak ion besi(II), Fe terdapat dalam 2,00 g FeSO4 (Mr
151,85 g/mol)?
22
A. 7,93 x 10 ion
21
B. 7,93 x 20 ion
23
C. 6,02 x 10 ion
23
D. 3,97 x 10 ion
22
E. 3,97 x 10 ion
0
3. Kontainer berupa kaleng aerosol kosong pada 32 C mengandung
gas X dengan tekanan 760 mm Hg. Bila kaleng tersebut dilemparkan
0
kedalam api yang temperaturnya 350 C, berapa tekanan gas dalam
5. Dalam reaksi ini, anggaplah gas adalah ideal. Hitunglah jumlah kerja
yang dilakukan (joule) untuk konversi 1.00 mol Co menjadi Co(CO)4
0
pada 100 C untuk reaksi berikut ini : (R=8.134 J/mol.K)
Co (s) + 4 CO (g) → Co(CO)4 (g)
3
A. -9,30 x 10 J
3
B. 9,30 x 10 J
3
C. -6,20 x 10 J
3
D. 6,20 x 10 J
E. -462 J
6. Tentukan berapa banyaknya dan jenis ikatan saja yang eksis dalam
molekul CH3CN
A. 3 sigma dan 2 П
B. 3 sigma dan 3 П
9. Tentukan spesi dibawah ini yang paling mudah larut dalam butana
cair, CH3CH2CH2CH3 (l)
A. CH3CH2CH3(l)
B. CH3CH2CH2CH2CH2CH2Cl(l)
C. CH3CH2CH2CH2CH2CH2OH(l)
D. CH3CH2CH2CH2COOH(l)
E. NH4OH (l)
11. Zat padat yang tidak diketahui identitas pastinya mempunyai titik
0
lebur 1300 C. Padatan tersebut menghantarkan panas dan listrik.
Sebagai tambahan informasi, zat tersebut larut dalam air tetapi
tetapi tidak larut dalam heksana maupun etil asetat. Berikut ini,
manakah yang tepat untuk menjelaskan ikatan antar atom di dalam
senyawa padat tersebut.
A. Kovalen non polar
B. Kovalen polar
C. Ionik
D. Ikatan logam
E. Kovalen koordinasi
- +
12. Urutkanlah sudut ikatan H-N-H dalam spesi NH2 , NH3, dan NH4
yang disusun berdasarkan semakin besarnya sudut ikatan:
- +
A. NH2 < NH3 < NH4
+ -
B. NH4 < NH3 < NH2
-
C. NH3 < Nh2 < NH4
- +
D. NH2 < NH4 < NH3
+ -
E. NH4 = NH3 = NH2
13. Energi kisi kristal, yaitu energi yang dibutuhkan untuk memecah 1
mol padatan ionic menjadi ion-ionnya dalam bentuk gas, dapat
dihitung melalui siklus Born-Haber, dimana didalamnya reaksi
dikombinasikan sesuai kaidah hukum Hess. Pada prosedur ini,
misalnya untuk energi kisi dari CaF2, dihitung dari reaksi-reaksi
individual berikut ini :
2-
15. Seandainya ion oksida, O ditambahkan ke air murni dengan pH 7,
reaksi seperti apa yang terjadi?
2- - 3-
A. O (aq) + OH (aq) HO2 (aq)
2- + 2-
B. O (aq) + H (aq) → H (aq)
2- -
C. O (aq) + H2O(aq) → 2OH (aq)
2- +
D. O (aq) + 2H (aq) → H2O2 (aq)
E. Tidak ada reaksi yang terjadi
-
17. Karbanion etil, CH3 , adalah pasangan basa konjugasi dari CH4.
Seandainya senyawa CH4 menunjukkan gejala asam dalam air.
-
Apakah yang terjadi bila CH3 ditambahkan ke dalam air?
-
A. CH3 tidak lebih reaktif daripada CH4
- 2-
B. CH3 kehilangan satu proton untuk membentuk CH2 bila
ditambahkan ke dalam air.
- -
C. CH3 bereaksi dengan air membentuk CH3O
- -
D. CH3 melepaskan proton dari air membentuk CH4 dan H .
- -
E. CH3 menangkap satu proton dari air membentuk CH4 dan OH
18. Karakter apakah yang harus dimiliki oleh suatu molekul atau ion
agar bias bertindak sebagai basa Lewis?
A. Satu atau lebih atom dengan pasangan elektron tak
berpasangan (radikal)
B. Satu atau lebih atom dengan elektron defisien
C. Harus mempunyai muatan positif
D. Harus mempunyai muatan negatif
E. Atom dengan pasangan elektron bebas (PEB)
-10
20. Senyawa HCN mempunyai Ka = 4,9 x 10 . Dengan konsentrasi
[HCN] = 0,100 M dan [KCN] = 0,100 M, pH larutan buffer yang
terbentuk adalah?
A. 8,50
B. 9,00
C. 9,31
D. 10,00
E. 12,00
21. Apa yang akan terjadi bila sejumlah garam NH4Br (s) ditambahkan ke
dalam larutan NH4OH (aq):
A. pH larutan turun
B. pH larutan naik
C. pH tidak akan berubah.
D. larutan tidak mempunyai pH di bawah 12
E. Semua pernyataan (A, B, C dan D) SALAH
22. Dari perpaduan dua buah larutan berikut ini, semuanya membentuk
buffer. Manakah yang kapasitas buffernya paling kecil?
A. 0,02 M asam asetat / 0,02 M Natrium asetat
B. 0,2 M asam asetat / 0,2 M Natrium asetat
C. 2,0 M asam asetat / 2,0 M Natrium asetat
D. Semua mempunyai kapasitas buffer yang sama
E. Kapasitas buffer tidak ada hubungannya dengan konsentrasi
24. Berikut ini adalah larutan berbagai jenis garam dengan konsentrasi
masing-masing 0,050 M.
i. NH4Cl
ii. KCl
iii. K2HPO4
iv. NaNO2
Dari pernyataan berikut ini manakah yang benar.
A. Semua larutan garam tersebut bersifat netral
B. Larutan i, iii dan iv bersifat basa, sedangkan larutan ii bersifat
netral
C. Larutan i bersifa asam; larutan ii bersifat netral; larutan iii dan
iv bersifat basa.
D. Larutan i dan ii bersifat netral, sedangkan larutan iii dan iv
bersifat basa
E. Larutan i dan ii bersifat netral, sedangkan larutan iii, iv dan v
bersifat asam
26. Berikut ini merupakan beberapa asam, manakah konjugat dari asam
tersebut yang memberikan sifat basa yang paling kuat?
A. H2SO4
B. HCl
C. HCN
D. CH3COOH
E. Basa konjugasi dari asam-asam di atas mempunyai kekuatan
yang sama
2-
28. Suatu larutan yang mengandung ion oksalat, C2O4 , dioksidasi
dalam suasana asam oleh kalium permanganat(VII) menurut
persamaan reaksi:
- 2- + 2+
2MnO4 (aq) + 5 C 2O 4 (aq) + 16 H (aq) → 2Mn (aq) 10CO2(g) + 8H2O (i)
59 0
29. Dalam reaksi : 29Cu → -1e + X
Bila isotop Cu-59 cenderung mengemisikan elektron, apa produk
akhir X nya?
59
A. 29Cu
59
B. 30Zn
57
C. 29Cu
60
D. 29Cu
58
E. 30Zn
99
30. Bila waktu paruh dari radioaktif Rh adalah 16 hari. Maka
berapakah partikel yang tersisa ketika meluruh selama 64 hari?
A. 6,25 %
B. 9,375 %
C. 12,50 %
D. 25 %
E. 27,50 %
31. Bila suatu pohon kuno yang telah mati dan sisa pohon tidak
14
terganggu selama 10230 tahun, berapa persentase 6C yang masih
14
tersisa? (waktu paruh 6C = 5715 tahun)
A. 3,62%
B. 7,23%
C. 14,46%
32. Reaksi gas metana denga nitrogen di bawah ini ditentukan pada
o o
25 C dimana mempunyai nilai ∆S sebesar 18,0 J/K.mol
o
CH4(g) + N2(g) + HCN(g) + NH3(g) ΔH = 164 kJ/mol
Berikut ini, pernyataan manakah yang benar mengenai reaksi
tersebut?
A. Tidak cukup informasi yang tersedia
B. Spontan hanya pada temperatur relatif rendah
C. Spontan hanya pada temperatur relatif tinggi
D. Spontan pada semua temperatur
E. Tidak spontan pada semua temperatur
2+ e- 0
34. Diketahui : Fe + 2 Fe(s) E = -0,44 volt
0
Ag + +e- Ag(s) E = 0,80 volt
Berapa besarnya tetapan kesetimbangan untuk reaksi berikut?
2+ +
Fe (aq) + Ag(s) Fe (s) + Ag (aq)
-43
A. 5,6 x 10
-42
B. 1,12 x 10
43
C. - 5,6 x 10
-42
D. – 1,12 x 10
o
35. Untuk suatu proses yang terjadi pada 32 C, nilai ∆G dan ∆H
masing-masing adalah sebesar +5,7 kJ dan -62,5 kJ. Berapa
perubahan entropi (∆S) proses ini pada temperatur yang sama?
A. + 223,6 J/K
B. – 223,6 J/K
C. + 111,8 J/K
D. – 111,8 J/K
E. – 55,9 J/K
49. Perhatikan skema reaksi berikut. Produk utama apa yang dihasilkan
dari rangkaian sintesis berikut ini?
A. p-sianotoluena
B. p-sianobenzaldehida
C. asam p-sianobenzoat
D. asam p-metilbenzoat
E. p-nitrotoluena
4. Pembuktian fakta.
a. Dengan menggunakan kestabilan resonansi, buktikan bahwa
gugus alkil, R, seperti metil dan etil adalah gugus pengarah
orto- para-, tetapi bukan pengarah meta.
b. Dengan menggunakan kestabilan resonansi, buktikan bahwa
gugus nitro adalah pengarah meta-, tetapi bukan pengarah
orto- maupun para-.
Stuktur Kurkumin
Seorang mahasiswa sedang praktik laboratorium di daerah
pedalaman dimana masyarakatnya memiliki keterkaitan dan mitos
mengenai kunyit. Masyarakat tersebut ingin belajar cara sintesis
kurkumin kunyit berdasarkan ilmu kimia organik yang didapat oleh
sang mahasiswa di perguruan tinggi. Karena mereka sudah sering
menemui kunyit sehingga mereka menemukan kurkumin hanya dari
sumber natural saja.
No. Jwb No. Jwb No. Jwb No. Jwb No. Jwb
1 B 11 C 21 B 31 D 41 B
2 E 12 A 22 C 32 C 42 A
3 C 13 D 23 B 33 E 43 A
4 D 14 E 24 C 34 B 44 B
5 A 15 C 25 A 35 B 45 D
6 D 16 B 26 C 36 E 46 D
7 C 17 E 27 A 37 C 47 E
8 A 18 E 28 C 38 C 48 C
9 A 19 C 29 B 39 B 49 C
10 E 20 C 30 A 40 D 50 A