Anda di halaman 1dari 6

K-13

kimia
TABEL PERIODIK

Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut.
1. Memahami perkembangan sistem periodik unsur dan kelemahannya.
2. Menentukan letak unsur dalam tabel periodik dan meramalkan sifat-sifatnya.
3. Memahami sifat periodik unsur.
4. Menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan sistem periodik dan sifat-sifatnya.

Pada tahun 1789, Antoine Lavoisier mengelompokkan 33 unsur berdasarkan sifat kimianya,
yaitu gas, tanah, logam, dan nonlogam. Kelompok unsur gas terdiri atas oksigen, nitrogen,
dan hidrogen. Kelompok unsur tanah terdiri atas magnesium oksida, kapur, berilium oksida,
dan silikon oksida. Kelompok unsur logam terdiri atas perak, arsenik, antimon, bismut,
kobalt, tembaga, timah, raksa, besi, dan sebagainya. Kelompok unsur nonlogam terdiri atas
karbon, asam klorida, asam fluorida, sulfur, fosfor, dan asam boraks.

Untuk mempelajari unsur-unsur yang sangat banyak tersebut, maka disusunlah sistem
periodik unsur. Sistem periodik unsur dapat mempermudah kita dalam mempelajari
kecenderungan sifat unsur, serta dapat meramalkan sifat unsur yang akan ditemukan
nantinya.

1
A. PERKEMBANGAN TABEL PERIODIK
a. Pengelompokan Unsur Triade Dobereiner
Pada tahun 1817, Johann Wolfgang Dobereiner mengelompokkan unsur-unsur
berdasarkan kenaikan massa dan kesamaan sifatnya. Satu kelompok terdiri atas tiga
unsur yang disebut dengan triade. Dalam satu triade, massa unsur yang di tengah
merupakan rata-rata dari massa unsur di sebelah kiri dan kanannya.

Contoh Soal 1

Unsur A, B, dan C merupakan sekelompok unsur triade. Jika massa unsur A adalah 40,
massa unsur C adalah 50, maka tentukan massa unsur B!
Pembahasan:
Berdasarkan hukum Dobereiner, massa unsur yang di tengah merupakan rata-rata dari
massa unsur di sebelah kiri dan kanannya. Dengan demikian, diperoleh:

massa A + massa C
Massa B = 2
40 + 50
= 2
90
= 2
= 45
Jadi, massa unsur B adalah 45.

Contoh Soal 2

Unsur X, Y, dan Z merupakan sekelompok unsur triade. Jika massa unsur Y adalah 55
dan massa unsur Z adalah 75, maka tentukan massa unsur X.
Pembahasan:
Berdasarkan hukum Dobereiner, massa unsur yang di tengah merupakan rata-rata dari
massa unsur di sebelah kiri dan kanannya. Dengan demikian, diperoleh:
massa X + massa Z
Massa Y = 2
massa X + 75
55 = 2
110 = massa X + 75
massa X = 35
Jadi, massa unsur X adalah 35.
Pengelompokan unsur triade Dobereiner ini masih memiliki kelemahan. Dobereiner
hanya fokus pada hubungan masing-masing unsur dalam satu triade, tetapi tidak
menjelaskan hubungan antara triade yang satu dengan lainnya. Selain itu, Dobereiner
juga tidak dapat mengklasifikasikan unsur-unsur yang jumlahnya banyak dan mirip.

Super "Solusi Quipper"


TRI ARTINYA 3, PENGELOMPOKAN SETIAP 3 UNSUR

b. Pengelompokan Unsur Oktaf Newlands


Pada tahun 1864, John Newlands menyusun unsur-unsur berdasarkan kenaikan massa
atom relatif. Ia mendapati bahwa unsur ke delapan memiliki sifat yang mirip dengan
unsur pertama, unsur kesembilan memiliki sifat yang mirip dengan unsur kedua, dan
seterusnya. Sifat-sifat unsur yang ditemukan ini berkala atau periodik tiap unsur ke
delapan. Oleh karena itu, disebut dengan hukum oktaf. Ilustrasi dari susunan unsur-
unsur berdasarkan hukum oktaf adalah sebagai berikut.
1 2 3 4 5 6 7
A B C D E F G

1 2
H I

Super "Solusi Quipper"


Oktaf dimulai dari do, re, mi, fa, sol, la, si, lalu kembali ke do dengan nada yang lebih tinggi.

Pengelompokan unsur oktaf Newlands ini masih memiliki kelemahan, yaitu hukum
oktaf hanya sesuai untuk unsur dengan massa atom kecil, sedangkan untuk unsur
dengan massa atom besar, tidak terjadi pengulangan sifat sesuai hukum oktaf.

c. Tabel Periodik Unsur Mendeleev dan Lothar Meyer


Pada tahun 1869, dua ahli kimia, yaitu Lothar Meyer dari Jerman dan Dimitri Mendeleev
dari Rusia melakukan penelitian berdasarkan hukum oktaf Newlands. Mendeleev meneliti
hubungan massa atom dengan sifat-sifat kimia, sedangkan Lothar Meyer meneliti
hubungan massa atom dengan sifat-sifat fisika.
Menurut Mendeleev, bila unsur-unsur disusun berdasarkan kenaikan massa atomnya,
maka sifat unsur tersebut akan berulang secara periodik. Pernyataan inilah yang
dikenal dengan hukum periodik unsur. Susunan unsur-unsur oleh Mendeleev
selanjutnya disebut dengan tabel periodik bentuk pendek. Tabel periodik ini
diterbitkan pertama kali pada tahun 1871 dengan lajur tegak disebut golongan dan
lajur mendatar disebut periode.

Beberapa hal penting yang berkaitan dengan tabel periodik Mendeleev adalah sebagai
berikut.
1. Atom-atom disusun berdasarkan kenaikan massa atom dengan mengutamakan
sifat-sifatnya. Setelah unsur-unsur tersebut mencapai jumlah tertentu, sifatnya
akan berulang kembali.
2. Pada tabel periodik Mendeleev, disediakan beberapa tempat kosong untuk
unsur- unsur yang diyakini akan ditemukan. Ternyata benar, pada tahun 1879
ditemukan scandium, pada tahun 1875 ditemukan galium, dan pada tahun 1886
ditemukan germanium.
3. Ditemukan unsur-unsur yang sekarang disebut unsur transisi dan diletakkan pada
lajur khusus.
4. Tabel periodik Mendeleev dapat mengoreksi massa atom Cr yang semula 43,3
menjadi 52.
5. Tabel periodik Mendeleev membagi unsur-unsur dalam 8 deret vertikal yang
disebut golongan. Unsur dalam satu golongan memiliki sifat sama.
Tabel periodik Mendeleev ini masih memiliki kelemahan, yaitu adanya unsur dengan
massa atom relatif yang lebih besar terletak di depan unsur dengan massa atom relatif
yang lebih kecil (Te = 128 dan I = 127).

d. Tabel Periodik Modern (Tabel Periodik Bentuk Panjang)


Pada tahun 1914, Henry Moseley melakukan percobaan dan menyimpulkan bahwa
sifat dasar atom adalah nomor atom, bukan nomor massa. Henry Moseley juga
memperbarui hukum periodik Mendeleev menjadi hukum periodik modern dengan
sifat-sifat unsur merupakan fungsi periodik dari nomor atomnya. Artinya, bila unsur-
unsur disusun berdasarkan kenaikan nomor atom, maka sifat unsur-unsur tersebut
akan berulang secara periodik. Tabel periodik modern inilah yang digunakan hingga
saat ini. Lajur mendatar pada tabel periodik modern disebut periode, sedangkan lajur
tegaknya disebut golongan.
1. Periode
Periode menunjukkan banyaknya kulit yang terisi elektron. Nomor periode sama
dengan jumlah kulitnya.
Tabel periodik modern memiliki 7 periode, yaitu sebagai berikut.
 Periode 1 disebut periode sangat pendek, karena berisi 2 unsur.
 Periode 2 dan 3 disebut periode pendek, karena berisi 8 unsur.
 Periode 4 dan 5 disebut periode panjang, karena berisi 18 unsur.
 Periode 6 disebut periode sangat panjang, karena berisi 32 unsur. Pada periode
ini terdapat deret lantanida, yaitu unsur dengan nomor atom 58 sampai 71
yang terletak pada lajur khusus di bawah tabel.
 Periode 7 disebut periode yang belum lengkap, karena belum semua unsur
ditemukan. Sampai saat ini, periode 7 berisi 24 unsur termasuk deret aktinida,
yaitu unsur dengan nomor atom 90 sampai 103.

2. Golongan
Golongan menunjukkan unsur-unsur yang memiliki sifat mirip. Tabel periodik
terdiri atas 8 golongan yang ditandai dengan angka romawi. Golongan ini terbagi
menjadi 2, yaitu golongan A (golongan utama) dan golongan B (golongan
transisi).

Latihan
1. Apakah tujuan para ahli kimia mengelompokkan unsur-unsur?
2. Jelaskan pengelompokan unsur menurut:
a. Dobereiner
b. Newlands
c. Mendeleev
d. Moseley
3. Apakah kelemahan pengelompokan unsur menurut:
a. Dobereiner
b. Newlands
c. Mendeleev
4. Berdasarkan apakah Moseley menyempurnakan sistem periodik Mendeleev?
5. Apakah perbedaan pengelompokan unsur menurut Mendeleev dengan Moseley berdasarkan
golongan dan periode?

Anda mungkin juga menyukai