Anda di halaman 1dari 20

ANALISIS KESESUAIAN WISATA

PANTAI SELONG BELANAK


Latar Belakang

INDONESIA

WISATA DI INDONESIA

WISATA DI LOMBOK

PANTAI SELONG
BELANAK
Rumusan Masalah
Bagaimana kesesuaian Pantai Selong Belanak
sebagai objek pariwisata pantai ditinjau
berdasarkan aspek biogeofisik?
Tujuan Penelitian
mengetahui tingkat kesesuaian Pantai Selong
Belanak sebagai objek pariwisata pantai
(mandi dan renang serta dipadukan
pengenalan ekosistem pantai) ditinjau
berdasarkan aspek biogeofisik.
Manfaat Penelitian
• Sebagai sumber data/informasi dan acuan
untuk pengembangan Pantai Selong Belanak
sebagai objek pariwisata pantai yang
berorientasi pendidikan dan berbasis
lingkungan yang berkelanjutan.
• Sebagai pengembangan ilmu pengetahuan.
Desain Penelitian
Bersifat deskriptif

sesuai dengan keadaan di lapangan dan


menyajikan data berdasarkan keadaan
lapangan
Waktu dan Tempat Penelitian
• Pada bulan April 2020 – Juli 2020.
• Di pantai Selong Belanak, Desa Selong
Belanak, kecamatan praya barat, kab. Lombok
Tengah.
• Lokasi penelitian meliputi kawasan Pantai
Selong Belanak yang telah ditentukan menjadi
3 stasiun.
PANTAI SELONG BELANAK
Alat dan Bahan
• Global positioning system (GPS)
• Roll meter
• Kamera digital
• Buku identifikasi
• Kantong sampel
• Layang-layang arus
• Tiang skala
• Stopwatch
• Secchi disk
• Tali skala
• Serta tiang pancang (1m) dan busur derajat
Rancangan Penelitian
• Penelitian ini dilakukan terhadap paramater
kesesuain pantai untuk wisata pantai pada
pukul 07.00–16.00 setiap hari sampai data
yang dibutuhkan lengkap didapatkan.
• Teknik pengumpulan data adalah metode
jelajah ,transek kuadran, dan metode ayakan
kering. Untuk penentuan 3 stasiun penelitian
adalah metode purposive sampling.
PARAMETER
• Keragaman dan dominansi jenis tumbuhan pantai
(mangrove dan non mangrove)
• Tipe pantai
• Lebar pantai
• Kemiringan pantai
• Pasang surut
• Kedalaman
• Kecepatan arus
• Kecerahan
• Biota berbahaya
• Dan ketersediaan air tawar
PROSEDUR
1. Tahap Persiapan dan Observasi Awal
Tahap persiapan dilakukan dengan observasi lapangan
dan studi literatur
2. Pengambilan Data Lapangan
• Identifikasi Keragaman dan Dominansi Jenis
Tumbuhan Pantai (Mangrove Dan Non Mangrove)
Dengan metode transek kuadran, Pada garis
tersebut ditempatkan plot ukuran 10 X 10 m
menggunakan roll meter. Diidentifikasi setiap jenis
tumbuhan yang terdapat dalam plot dengan mencatat
nama ilmiah, nama Indonesia, dan nama lokal
tumbuhan tersebut
• Tipe pantai
dilakukan didasarkan pada hasil pengamatan
jenis substrat atau sedimen dengan melihat
dominasi tiapukuran butir sedimennya. Untuk
mengetahui jenis subtrat dengan cara analisis
sampel sedimen mengggunakan metode
ayakan kering.
• Lebar Pantai
Pengukuran lebar pantai dilakukan dengan menggunakan
roll meter, yaitu diukur jarak antara vegetasi terakhir yang
ada di pantai dengan batas pasang tertinggi.
• Kemiringan Pantai
Pengukuran kemiringan dengan menggunakan busur
derajat (dilengkapi dengan bandul) dan roll meter.
• Kedalaman
Pengukuran kedalaman perairan dilakukan menggunakan
tali skalay ang dilengkapi dengan pemberat untuk
mengurangi sudut air vertikal yangakan dikoreksi dengan
data pasang surut
• Kecepatan Arus
Kecepatan arus diukur menggunakan layang-layang
arus, yakni denganmenetapkan jarak tempuh layang-
layang arus (5 meter) kemudian diukurwaktu tempuh
layang-layang arus tersebut.
• Kecerahan
Pengukuran kecerahan dilakukan dengan menggunakan
secchi disk yangdiikat dengan tali kemudian diturunkan
perlahan-lahan ke dalam perairan hingga tidak terlihat.
• Pengamatan biota berbahaya
dilakukan berdasarkan snorkeling di sekitar stasiun
penelitian (Masita dkk, 2013).
• Pengamatan ketersediaan air tawar
dilakukan dengan cara mengukur jarak antara
stasiun penelitian dengan lokasi dimana
sumber air tawar tersedia (Masita dkk, 2013).
Analisis Data
• Analisis Kesesuaian Untuk Wisata Pantai
Analisis kesesuaian (suitability analysis) lahan
dimaksudkan untukmengetahui kesesuaian
lahan wisata pantai secara spasial
denganmenggunakan konsep evaluasi lahan.
Beberapa parameter fisika dihubungkan
dengan kondisi biologi dan geomorfologi
untuk menjadi parameter
acuanuntukkesesuaian lahan wisata pantai.
Bobot Kategori Skor Kategori Skor Skor
Parameter Kategori N
S1 S2
Keragaman Flora 0.250 Mangrove, pescaprae, Non vegetasi
(Tumbuhan barringtonia /rumputrumputan
Pescaprae,
Pantai) 3 2 1
barringtonia

Tipe Pantai 0.214 Berpasir, sedikit


Berdasarkan karang
Berpasir 3 2 Berlumpur 1
Substrat

0.179
Kedalaman (m) 0-3 3 3-6 2 >6 1

0.143 Datar /
Kelandaian Pantai Landai 3 Curam 2 Terjal 1

Kecepatan Arus 0.107


(m/detik) 0-0,17 3 0,17-0,51 2 >0,51 1

0.071
Kecerahan (%) 80-100 3 50-<80 2 <50 1

0.036
Lebar Pantai (m) >10 3 3 - <10 2 <3 1

0,020
Bulu babi, ikan pari,
Biota Berbahaya Tidak ada 3 Bulu babi, ikan pari 2 1
lepu, hiu

0,014
Ketersediaan Air Tawar (KM) <0,5 km 3 >1-2 km 2 >2 km 1
Analisis Data
• Rumus

Keterangan :
IKW = Indeks Kesesuaian Wisata
Ni = Nilai parameter ke-i (Bobot x Skor)
Nmaks = Nilai maksimum dari suatu kategori
wisata
• Tabel

No Kategori Nilai interval kesesuaian

1 S1 (Sesuai) 77,78 – 100 %

2 S2 (Cukup sesuai) 55,56 - < 77,78 %

3 N (Tidak sesuai) < 55,56 %

Anda mungkin juga menyukai