Anda di halaman 1dari 10

LKS 04: Reaksi Redoks

LKS 04
PENYETARAAN REAKSI REDOKS

Reaksi redoks adalah reaksi kimia yang mengalami biloks unsur yang mengalami perubahan biloks tepat di
oksidasi dan reduksi secara simultan (bersamaan). Istilah kata atas atau di bawah atomnya masing-masing.
“Reduksi” berasal dari bahasa Yunani yang berarti 2. Setarakan unsur yang mengalami perubahan biloks dengan
mengembalikan, sementara istilah kata “Oksidasi” berasal dari memberikan koefisien yang sesuai (biasanya unsur selain
kata “oxus = asam dan gennan = pembentuk” (oksigen) yang oksigen dan hidrogen).
diperkenalkan oleh A.L. Lavoiser yang berarti zat pembentuk 3. Tentukan jumlah penurunan biloks dari oksidator dan
asam. Menurut hasil eksperimen Lavoiser, bahwa senyawa- jumlah peningkatan biloks dari reduktor.
senyawa asam mengandung atom oksigen. Dalam hal ini, yang dimaksud dengan ”jumlah penurunan
Penyetaraan redoks dapat dilakukan dengan dua biloks” atau ” jumlah peningkatan biloks” adalah hasil kali
metode, yaitu: 1) metode biloks; dan 2) metode setangah antara jumlah atom yang terlibat dengan perubahan
reaksi (ion-elektron). biloksnya.
Contoh:
1. Metode Biloks Untuk reaksi redoks:
Metode ini didasarkan pada pengertian bahwa jumlah 4Fe (s) + 3O2 (g) → 2Fe2O3 (s)
peningkatan biloks dari reduktor sama dengan jumlah  Setiap atom besi mengalami peningkatan biloks dari
penurunan biloks pada oksidator. Penyetaraan reaksi redoks 0 menjadi +3.
dengan metode biloks terdiri dari dua cara, yaitu reaksi ion Terdapat 4 atom besi yang terlibat dalam reaksi,
dan reaksi rumus. maka jumlah peningkatan biloks besi adalah 4 x 3 =
12.
1.1 Reaksi Ion  Setiap atom oksigen mengalami penurunan biloks
Reaksi ion berlangsung dalam larutan elektrolit (materi dari 0 menjadi -2. Terdapat 6 atom oksigen yang
kelas XI). Pada penulisan reaksi ion, hanya elektrolit kuat yang terlibat dalam reaksi, maka jumlah penurunan biloks
dituliskan sebagai ion-ionnya yang terpisah, sedangkan oksigen adalah 6 x 2 = 12.
elektrolit lemah, zat padat, zat gas, dan zat nonelektrolit 4. Samakan jumlah perubahan biloks tersebut dengan
ditulis sebagai molekul tak terionkan. memberikan koefisien yang sesuai.
+
Langkah-langkah penyetaraan reaksi redoksnya sebagai 5. Setarakan muatan dengan menambahkan ion H (dalam
-
berikut: suasana asam) atau ion OH (dalam suasana basa).
1. Tuliskan kerangka dasar reaksi, yaitu reduktor dan hasil 6. Setarakan atom H dengan menambahkan H2O.
oksidasinya serta oksidator dan hasil reduksinya. Tuliskan 7. Periksa kembali kesetaraan persamaan reaksi kimia

Contoh:
Setarakan reaksi redoks berikut dengan metode biloks.
Cr2O72- (aq) + C2O42- (aq) + H+ (aq) → Cr3+(aq) + CO2 (g) + H2O(l)

Jawab:
Reaksi redoks di atas berlangsung pada suasana asam,
+ +6 +3 +3 +4
ditandai dengan adanya ion H .
Cr2O72- (aq) + C2O42- (aq) → 2Cr3+(aq) + 2CO2 (g)
Langkah 1. Menuliskan kerangka dasar reaksi.
Kerangka dasar reaksi ditulis dengan cara menghilangkan +12 turun 6 (x1) +6
+
(sementara) H2O dan ion H . Kemudian menentukan +6 naik 2 (x3) +8
perubahan biloks tiap unsur yang mengalami perubahan.
+6 +3 +3 +4 Hasilnya menjadi:
Cr2O72- (aq) + C2O42- (aq) → Cr3+(aq) + CO2 (g) Cr2O72- (aq) + 3C2O42- (aq) → 2Cr3+(aq) + 6CO2 (g)

Langkah 2: Menyetarakan unsur yang mengalami perubahan Langkah 5. Menyamakan muatan dengan menambahkan ion
biloks dengan memberikan koefisien yang sesuai. +
H (dalam suasana asam)
+6 +3 +3 +4 Cr2O72- (aq) + 3C2O42- (aq) → 2Cr3+(aq) + 6CO2 (g)
Cr2O72- (aq) + C2O42- (aq) → 2Cr3+(aq) + 2CO2 (g) Perhatikan tabel penyetaraan muatan berikut:
Ruas Kiri Ruas Kanan
Langkah 3: Menentukan jumlah penurunan biloks dari Senyawa/ (koef.) Jumlah Senyawa/ (koef.) x Jumlah
oksidator dan jumlah peningkatan biloks dari reduktor. ion x (ion) muatan ion (ion) Muatan
2- 3+
+6 +3 +3 +4 Cr2O7 1 x (-2) -2 2Cr 2 x (+3) +6
2-
2- 2- 3C2O4 3 x (-2) -6 6CO2 6 x (0) 0
Cr2O7 (aq) + C2O4 (aq) → 2Cr3+(aq) + 2CO2 (g)
Jumlah Muatan -8 Jumlah Muatan Ruas +6
Ruas Kiri Kanan
+12 turun 6 +6 Jumlah muatan pada ruas kiri = -8, sementara ruas kanan = +6.
+6 naik 2 +8 +
Agar muatan setara, maka tambahkan ion H pada ruas kiri
Langkah 4. Menyamakan jumlah perubahan biloks tersebut sedemikian rupa sehingga jumlah muatannya menjadi sama
dengan memberikan koefisien yang sesuai. +
dengan ruas kanan, yaitu 14H .

Tugas: Buatlah ringkasan tentang aturan penentuan


Bilangan Oksidasi (Biloks)
© LaFayn_Print0815
LKS 04: Reaksi Redoks
Persamaan reaksi menjadi:
Cr2O72- (aq) + 3C2O42- (aq) + 14H+ → 2Cr3+(aq) + 6CO2 (g)

Perhatikan tabel penyetaraan muatan berikut:


Ruas Kiri Ruas Kanan
Senyawa/ ion (koofisien) x (ion) Jumlah muatan Senyawa/ ion (koefisien) x (ion) Jumlah Muatan
2- 3+
Cr2O7 1 x (-2) -2 2Cr 2 x (+3) +6
2-
3C2O4 3 x (-2) -6 6CO2 6 x (0) 0
+
14H 14 x (+1) +14 +6
Jumlah Muatan Ruas Kiri +6 Jumlah Muatan Ruas Kanan +6

Langkah 6. Menyetarakan atom H dengan menambahkan H 2O.


Karena jumlah atom H pada ruas kiri = 14, maka tambahkan H 2O sejumlah 7 atau 14/2.

Persamaan reaksi menjadi:


Cr2O72- (aq) + 3C2O42- (aq) + 14H+ → 2Cr3+(aq) + 6CO2 (g) + 7H2O

Langkah 7. Memeriksa kembali kesetaraan persamaan reaksi kimia


Jumlah Ruas Kiri Jumlah Ruas Kanan
Atom Keterangan
(koefisien) x (jumlah atom) (koefisien) x (jumlah atom)
Cr (1 x 2) = 2 (2 x 1) = 2 Setara = 2
O (1 x 7) + (3 x 4) = 19 (6 x 2) + (7 x 1) = 19 Setara = 19
C (3 x 2) = 6 (6 x 1) = 6 Setara = 6
H (14 x 1) = 14 (7 x 2) = 14 Setara = 14
Dengan demikian, reaksi redoks tersebut sudah setara.

1.2 Reaksi Rumus


Reaksi redoks dalam bentuk reaksi rumus dapat disetarakan dengan langkah-langkah berikut:
1. Tuliskan unsur yang mengalami perubahan biloks. Tuliskan biloks unsur tersebut tepat di atas atau di bawah atomnya masing-
masing.
2. Setarakan unsur yang mengalami perubahan biloks dengan memberikan koefisien yang sesuai.
3. Tentukanlah jumlah penurunan biloks dari oksidator (yang mengalami reduksi) dan jumlah peningkatan biloks dari reduktor
(yang mengalami oksidasi).
4. Samakan jumlah perubahan biloks reduktor dan oksidator dengan memberikan koefisien yang sesuai.
5. Setarakan unsur-unsur yang lainnya dengan urutan:
Kation (logam), anion (nonlogam), hidrogen, dan terakhir oksigen.

Contoh:
Setarakan reaksi redoks berikut dengan metode biloks.
KI (aq) + H2SO4 (aq) → K2SO4 (aq) + H2S (g) + I2 (g) + H2O (l)

Jawab:
Langkah 1. Menuliskan unsur yang mengalami perubahan biloks.
-1 +6 -2 0
KI (aq) + H2SO4 (aq) → K2SO4 (aq) + H2S (g) + I2 (g) + H2O (l)

2. Menyetarakan unsur yang mengalami perubahan biloks dengan memberikan koefisien yang sesuai.
-1 +6 -2 0
2KI (aq) + H2SO4 (aq) → K2SO4 (aq) + H2S (g) + I2 (g) + H2O (l)

Langkah 3. Menentukan jumlah penurunan biloks dari oksidator (yang mengalami reduksi) dan jumlah peningkatan biloks
dari reduktor (yang mengalami oksidasi).

Oksidasi: -1 0
2I → I2, jumlah peningkatan biloks I = -2 → 0 = 2
Reduksi: +6 -2
S → S, jumlah penurunan biloks S = +6 → -2 = 8

-1 +6 -2 0
2KI (aq) + H2SO4 (aq) → K2SO4 (aq) + H2S (g) + I2 (g) + H2O (l)

-2 naik 2 0
+6 turun 8 -2

© LaFayn_Print0815
LKS 04: Reaksi Redoks
Langkah 4. Menyamakan jumlah perubahan biloks reduktor dan oksidator dengan memberikan koefisien yang sesuai.
-1 +6 -2 0
2KI (aq) + H2SO4 (aq) → K2SO4 (aq) + H2S (g) + I2 (g) + H2O (l)

-2 naik 2 (x4) 0
+6 turun 8 (x1) -2

Persamaan reaksi menjadi:


8KI (aq) + H2SO4 (aq) → K2SO4 (aq) + H2S (g) + 4I2 (g) + H2O (l)

Langkah 5. Setarakan unsur-unsur yang lainnya dengan urutan: Kation (logam), anion (nonlogam), hidrogen, dan terakhir
oksigen.
8KI (aq) + H2SO4 (aq) → K2SO4 (aq) + H2S (g) + 4I2 (g) + H2O (l)

Kation yang tidak berubah biloksnya, yaitu K.


Ruas kiri = 8, ruas kanan = 2. Dengan demikian, tambahkan koefisien 4 pada senyawa K2SO4.

Persamaan reaksi menjadi:


8KI (aq) + H2SO4 (aq) → 4K2SO4 (aq) + H2S (g) + 4I2 (g) + H2O (l)
2-
Karena koefisien K2SO4 diruas kanan bertambah menjadi 4, maka jumlah anion SO4 diruas kanan berubah menjadi 4. Akibatnya,
jumlah atom S diruas kanan menjadi 5. Sementara itu, jumlah atom S diruas kiri = 1. Dengan demikian, untuk menyetarakan
atom S, tambahkan koefisien H2SO4 menjadi 5.

Persamaan reaksi menjadi:


8KI (aq) + 5H2SO4 (aq) → 4K2SO4 (aq) + H2S (g) + 4I2 (g) + H2O (l)

Selanjutnya, untuk menyetarakan atom H, tuliskan koefisien H2O = 4.


8KI (aq) + 5H2SO4 (aq) → 4K2SO4 (aq) + H2S (g) + 4I2 (g) + 4H2O (l)

Atom O, secara otomatis akan setara: ruas kiri = 5 x 4 = 20


ruas kanan = (4 x 4) + (4 x 1) = 20.

Dengan demikian, persamaan reaksi redoks setaranya adalah:


8KI (aq) + 5H2SO4 (aq) → 4K2SO4 (aq) + H2S (g) + 4I2 (g) + 4H2O (l)

2. Metode Setengah Reaksi (Ion-Elektron)


Metode ini didasarkan pada pengertian bahwa jumlah elektron yang dilepaskan pada setangah reaksi oksidasi sama dengan
jumlah elektron yang diserap pada setengah reaksi reduksi.
Penyetaraan persamaan reaksi redoks dengan cara ini dilakukan dengan membagi reaksi menjadi 2 bagian, yaitu:
a. sistem yang teroksidasi;
b. sistem yang tereduksi
Penyelesaian dilakuakn untuk setiap bagian. Setelah masing-masing bagian telah selesai dikerjakan kemudian dilanjutkan
dengan penyetaraan jumlah elektron yang terlihat pada bagian a dan b. Setelah itu, kedua reaksi dijumlahkan.

-
Proses penyetaraan berlangsung menurut langkah- - jika suasana basa: tambahkan ion OH sebanyak yang
langkah berikut: diperlukan di ruas yang kekurangan atom Oksigen.
Langkah 1. Tuliskan kerangka dasar setengah reaksi redoks c. setarakan atom hidrogen dengan cara:
secara terpisah dalam bentuk reaksi ion. - jika suasana asam: tambahkan ion H+ sebanyak yang
a. Setengah reaksi reduksi terdiri atas oksidator di ruas kiri diperlukan di ruas yang kekurangan atom hidrogen.
dan hasil reduksi di ruas kanan. - jika suasana basa: tambahkan molekul air (H2O) sebanyak
b. setengah reaksi oksidasi terdiri atas reduktor di ruas kiri yang diperlukan di ruas yang kekurangan atom
dan hasil oksidasi di ruas kanan hidrogen.
Langkah 2. Masing-masing setengah reaksi disetarakan d. setarakan muatan dengan menambahkan elektron
dengan urutan sebagai berikut: sejumlah yang diperlukan di ruas yang kelebihan muatan
a. Setarakan atom unsur yang mengalami perubahan biloks positif.
(biasanya unsur selain oksigen dan hidrogen). Setelah itu Langkah 3. Samakan jumlah elektron yang diserap pada
baru menyetarakan atom unsur lainnya jika ada. setengah reaksi reduksi dengan jumlah elektron
b. Setarakan oksigen dengan cara: yang dilepas pada setengah reaksi oksidasi
- jika suasana asam: tambahkan molekul air (H2O) dengan cara memberikan koefisien yang sesuai
sebanyak yang diperlukan di ruas yang kekurangan (mengalikan dengan bilangan yang sesuai)
atom oksigen. Langkah 4. Menjumlahkanlah kedua setengah reaksi.

© LaFayn_Print0815
LKS 04: Reaksi Redoks
Catatan:
 Penyetaraan dalam larutan bersuasana asam berbeda dengan suasana basa.
 Jika reaksi berlangsung dalam suasana basa, maka dalam reaksi tidak boleh terdapat ion H + dan sebaliknya, jika reaksi
-
berlangsung dalam suasana asam tidak boleh terdapat ion OH .
 Jika soal persamaan reaksi dalam bentuk reaksi molekul, maka persamaan reaksi ion yang telah selesai dikembalikan ke
persamaan dalam bentuk reaksi molekul dengan menambahkan kation atau anion yang diperlukan.

Contoh penyetaraan reaksi redoks dengan metode setengah reaksi dalam suasana asam
1. MnO(s) + PbO2 (s) + HNO3 (aq) → HMnO4 (aq) + Pb(NO3)2 (aq) + H2O(l)
2. KMnO4 (aq) + H2C2O4 (aq) + H2SO4 (aq) → K2SO4 (aq) + MnSO4 (aq) + CO2 (g) + H2O (l)

Jawab:
1. Untuk reaksi redoks: MnO(s) + PbO2 (s) + HNO3 (aq) → HMnO4 (aq) + Pb(NO3)2 (aq) + H2O(l)

Langkah 1. Tuliskan kerangka dasar setengah reaksi redoks secara terpisah dalam bentuk reaksi ion.
Untuk reaksi redoks: MnO(s) + PbO2 (s) + HNO3 (aq) → HMnO4 (aq) + Pb(NO3)2 (aq) + H2O(l)
Ruas Kiri Ruas Kanan
Perubahan
Senyawa; fasa; Senyawa; fasa; Ket.
Biloks Ionisasi Biloks Ionisasi biloks
jenis elektrolit jenis elektrolit
+ -
MnO; padat Mn = +2 Tetap = HMnO4; larutan = Mn = +7 H + MnO4 Mn = +2 → +7 oksidasi
MnO elektrolit kuat
2+ -
PbO2; padat Pb = +4 Tetap = Pb(NO3)2; larutan = Pb = +2 Pb + 2NO3 Pb = +4 → +2 reduksi
PbO2 elektrolit kuat

a. setengah reaksi oksidasi terdiri atas reduktor di ruas kiri Pb mengalami penurunan biloks dari +4 menjadi +2, artinya
dan hasil oksidasi di ruas kanan Pb mengalami reduksi. Dimana, PbO2 (ruas kiri) = oksidator
Mn mengalami peningkatan biloks dari +2 menjadi +7, artinya dan Pb(NO3)2 (ruas kanan) = hasil reduksi
Mn mengalami oksidasi. Dimana, MnO (ruas kiri) = reduktor Karena PbO2 dalam fasa padat, maka tidak ditulis dalam
dan HMnO4 (ruas kanan) = hasil oksidasi bentuk ionisasi tetapi tetap sebagai PbO2.
Karena MnO dalam fasa padat, maka tidak ditulis dalam Pb(NO3)2 dalam fasa larutan merupakan elektrolit kuat,
bentuk ionisasi tetapi tetap sebagai MnO. sehingga terionisasi menjadi:
HMnO4 dalam fasa larutan merupakan elektrolit kuat,
sehingga terionisasi menjadi: Pb(NO3)2 (aq) → Pb2+ (aq) + 2NO3- (aq)

HMnO4 (aq) → H+(aq) + MnO4- (aq) Penulisan kerangka dasar reaksi setengah ion menjadi:
Oksidasi: MnO (s) → MnO4- (aq)
b. Setengah reaksi reduksi terdiri atas oksidator di ruas kiri Reduksi: PbO2 (s) → Pb2+(aq)
dan hasil reduksi di ruas kanan.

Langkah 2. Masing-masing setengah reaksi disetarakan dengan urutan sebagai berikut:


a. Setarakan atom unsur yang mengalami perubahan biloks (biasanya unsur selain oksigen dan hidrogen).
Oksidasi: MnO (s) → MnO4- (aq) Reduksi: PbO2 (s) → Pb2+(aq)
Berdasarkan reaksi tersebut, jumlah Mn di ruas kiri = Mn di Berdasarkan reaksi tersebut, jumlah Pb di ruas kiri = Pb di
ruas kanan, yaitu 1 (setara) ruas kanan, yaitu 1 (setara)

b. Setarakan oksigen dengan cara:


- jika suasana asam: tambahkan molekul air (H 2O) sebanyak yang diperlukan di ruas yang kekurangan atom oksigen.
Oksidasi: MnO (s) → MnO4- (aq)
Berdasarkan reaksi tersebut, jumlah atom oksigen pada ruas menyetarakan atom oksigen, maka tambahkan 2 molekul H 2O
kiri = 1, sementara di ruas kanan = 4. Untuk menyetarakan pada ruas kanan (kekurangan oksigen), menjadi:
atom oksigen, maka tambahkan 3 molekul H2O pada ruas kiri
(kekurangan oksigen), menjadi: Reduksi: PbO2 (s) → Pb2+(aq) + 2H2O (l)
(jumlah O ruas kiri = 2; ruas kanan = 2)
Oksidasi: MnO (s) + 3H2O (l) → MnO4- (aq)
(jumlah O ruas kiri = 1 + 3 = 4; ruas kanan = 4)
Reaksi Redoks menjadi:
Oksidasi: MnO (s) + 3H2O (l) → MnO4- (aq)
Reduksi: PbO2 (s) → Pb2+(aq)
Reduksi: PbO2 (s) → Pb2+(aq) + 2H2O (l)
Berdasarkan reaksi tersebut, jumlah atom oksigen pada ruas
kiri = 2, sementara di ruas kanan = 0 (tidak ada). Untuk

© LaFayn_Print0815
LKS 04: Reaksi Redoks
c. Setarakan atom hidrogen dengan cara:
+
- jika suasana asam: tambahkan ion H sebanyak yang diperlukan di ruas yang kekurangan atom hidrogen.
Oksidasi: MnO (s) + 3H2O (l) → MnO4- (aq)
Berdasarkan reaksi tersebut, jumlah H pada ruas kiri = 3 x 2 =
+
6. Sehingga pada ruas kanan ditambahkan dengan ion H Reduksi: PbO2 (s) + 4H+ (aq) → Pb2+(aq) + 2H2O (l)
sebanyak 6, menjadi:

Reaksi Redoks menjadi:


Oksidasi: MnO (s) + 3H2O (l) → MnO4- (aq) + 6H+(aq)
Oksidasi: MnO (s) + 3H2O (l) → MnO4- (aq) + 6H+(aq)
Reduksi: PbO2 (s) + 4H+(aq) → Pb2+(aq) + 2H2O (l)
Reduksi: PbO2 (s) → Pb2+(aq) + 2H2O (l)
Berdasarkan reaksi tersebut, jumlah H pada ruas kanan = 2 x 2
+
= 4. Sehingga pada ruas kiri ditambahkan dengan ion H
sebanyak 4, menjadi:

d. Setarakan muatan dengan menambahkan elektron sejumlah yang diperlukan di ruas yang kelebihan muatan positif.
Tabel penyetaraan muatan reaksi oksidasi: MnO (s) + 3H2O (l) → MnO4- (aq) + 6H+ (aq)
Ruas Kiri Ruas Kanan
Senyawa/ ion (koofisien) x (ion) Jumlah muatan Senyawa/ ion (koefisien) x (ion) Jumlah Muatan
-
MnO 1 x (0) 0 MnO4 1 x (-1) -1
+
3H2O 3 x (0) 0 6H 6 x (+1) +6
Jumlah Muatan Ruas Kiri 0 Jumlah Muatan Ruas Kanan +5
Karena jumlah muatan ruas kiri = 0 dan ruas kanan = +5, sehingga untuk menyetarakan muatan maka tambahkan 5 elektron

pada ruas kanan (kelebihan muatan positif), menjadi: MnO (s) + 3H2O (l) → MnO4- (aq) + 6H+ (aq) + 5e

Tabel penyetaraan muatan reaksi reduksi: PbO2 (s) + 4H+ → Pb2+(aq) + 2H2O (l)
Ruas Kiri Ruas Kanan
Senyawa/ ion (koofisien) x (ion) Jumlah muatan Senyawa/ ion (koefisien) x (ion) Jumlah Muatan
2+
PbO2 1 x (0) 0 Pb 1 x (+2) +2
+
4H 4 x (+1) +4 2H2O 2 x (0) 0
Jumlah Muatan Ruas Kiri +4 Jumlah Muatan Ruas Kanan +2
Karena jumlah muatan ruas kiri = +4 dan ruas kanan = +2, sehingga untuk menyetarakan muatan maka tambahkan 2 elektron
pada ruas kiri (kelebihan muatan positif), menjadi:
PbO2 (s) + 4H+(aq) + 2e → Pb2+(aq) + 2H2O (l)
Catatan:
Reaksi Redoks menjadi: Penambahan elektron akan selalu di ruas kiri
Oksidasi: MnO (s) + 3H2O (l) → MnO4- (aq) + 6H+ (aq) + 5e untuk setengah reaksi reduksi dan di ruas kanan
untuk setengah reaksi oksidasi.
Reduksi: PbO2 (s) + 4H+ (aq) + 2e → Pb2+(aq) + 2H2O (l)

Langkah 3. Samakan jumlah elektron yang diserap pada setengah reaksi reduksi dengan jumlah elektron yang dilepas pada
setengah reaksi oksidasi dengan cara memberikan koefisien yang sesuai (mengalikan dengan bilangan yang sesuai).

Oksidasi: MnO (s) + 3H2O (l) → MnO4- (aq) + 6H+ (aq) + 5e


Reduksi: PbO2 (s) + 4H+ (aq) + 2e → Pb2+(aq) + 2H2O (l)
Agar jumlah elektron kedua reaksi tersebut sama, maka koefisien reaksi untuk reaksi oksidasi dikalikan 2, sementara koefisien
reaksi reduksi dikalikan 5, menjadi:

Oksidasi: MnO (s) + 3H2O (l) → MnO4- (aq) + 6H+ (aq) + 5e }x2
Reduksi: PbO2 (s) + 4H+(aq) + 2e → Pb2+(aq) + 2H2O (l) }x5

Reaksi Redoks menjadi:


Oksidasi: 2MnO (s) + 6H2O (l) → 2MnO4- (aq) + 12H+ (aq) + 10e
Reduksi: 5PbO2 (s) + 20H+(aq) + 10e → 5Pb2+(aq) + 10H2O (l)

Langkah 4. Menjumlahkanlah kedua setengah reaksi.


Oksidasi: 2MnO (s) + 6H2O (l) → 2MnO4- (aq) + 12H+ (aq) + 10e
Reduksi: 5PbO2 (s) + 20H+(aq) + 10e → 5Pb2+(aq) + 10H2O (l) +
Redoks: 2MnO (s) + 5PbO2 (s) + 8H+(aq) → 2MnO4- (aq) + 5Pb2+(aq)+ 4H2O (l)

Kembalikan menjadi reaksi rumus:


2MnO (s) + 5PbO2 (s) + 8H+(aq) → 2MnO4- (aq) + 5Pb2+(aq) + 4H2O (l)

© LaFayn_Print0815
LKS 04: Reaksi Redoks
 2MnO (s) + 5PbO2 (s) + 8H+(aq) + NO3- (aq) → 2MnO4- (aq) + H+(aq) + 5Pb2+(aq) + NO3-(aq) + 4H2O (l)
 2MnO (s) + 5PbO2 (s) + 8HNO3 (aq) → 2HMnO4 (aq) + 5Pb(NO3)2 (aq) + 4H2O (l)

 2MnO (s) + 5PbO2 (s) + 10HNO3 (aq) → 2HMnO4 (aq) + 5Pb(NO3)2 (aq) + 4H2O (l)

Jawab:
2. Untuk reaksi redoks: KMnO4 (aq) + H2C2O4(aq) + H2SO4(aq) → K2SO4(aq) + MnSO4(aq) + CO2 (g) + H2O (l)

Langkah 1. Tuliskan kerangka dasar setengah reaksi redoks secara terpisah dalam bentuk reaksi ion.
Untuk reaksi redoks: KMnO4 (aq) + H2C2O4 (aq) + H2SO4 (aq) → K2SO4 (aq) + MnSO4 (aq) + CO2 (g) + H2O (l)
Ruas Kiri Ruas Kanan
Perubahan
Senyawa; fasa; jenis Senyawa; fasa; Ket.
Biloks Ionisasi Biloks Ionisasi biloks
elektrolit jenis elektrolit
+ - 2+ 2-
KMnO4; larutan; Mn = +7 K + MnO4 MnSO4; larutan; Mn = +2 Mn + SO4 Mn = +7 → +2 reduksi
elektrolit kuat elektrolit kuat
+ 2-
H2C2O4; larutan; C = +3 2H + C2O4 CO2; gas C = +4 CO2 = tetap C = +2 → +4 oksidasi
elektrolit kuat

a. setengah reaksi oksidasi terdiri atas reduktor di ruas kiri Karena KMnO4 dalam fasa larutan merupakan elektrolit kuat,
dan hasil oksidasi di ruas kanan sehingga terionisasi menjadi:
Atom C mengalami peningkatan biloks dari +2 menjadi +4,
artinya C mengalami oksidasi. Dimana, H2C2O4 (ruas kiri) = KMnO4 (aq) → K+ (aq) + MnO4- (aq)
reduktor dan CO2 (ruas kanan) = hasil oksidasi.
Karena H2C2O4 adalah elektrolit kuat dalam fasa larutan, Karena MnSO4 dalam fasa larutan merupakan elektrolit kuat,
maka ditulis dalam bentuk ionisasi menjadi: sehingga terionisasi menjadi:
H2C2O4 (aq) → 2H+(aq) + C2O42-(aq)
MnSO4 (aq) → Mn2+ (aq) + SO42- (aq)
CO2 dalam fasa gas tidak terionisasi, tetap ditulis sebagai:
Penulisan kerangka dasar reaksi setengah ion menjadi:
CO2 (g)
Oksidasi: C2O42- (aq) → CO2 (g)
b. Setengah reaksi reduksi terdiri atas oksidator di ruas kiri dan Reduksi: MnO4- (aq) → Mn2+(aq)
hasil reduksi di ruas kanan.
KMnO4 mengalami penurunan biloks dari +7 menjadi +2,
artinya Mn mengalami reduksi. Dimana, KMnO4 (ruas kiri) =
oksidator dan MnSO4 (ruas kanan) = hasil reduksi.

Langkah 2. Masing-masing setengah reaksi disetarakan dengan urutan:


a. Setarakan atom unsur yang mengalami perubahan biloks
(biasanya unsur selain oksigen dan hidrogen). Reduksi: MnO -
→ Mn2+(aq)
4 (aq)
Oksidasi: C2O42- (aq) → CO2 (g) Berdasarkan reaksi tersebut, jumlah Mn di ruas kiri = Mn di
Berdasarkan reaksi tersebut, jumlah C di ruas kiri = 2, ruas kanan, yaitu 1 (setara)
sementara di ruas kanan = 1, sehingga untuk
menyetarakannya tambahkan koefisien CO 2 menjadi 2. Reaksi redoks menjadi:
Oksidasi: C2O42- (aq) → 2CO2 (g)
Reaksi oksidasi menjadi:
Reduksi: MnO4- (aq) → Mn2+(aq)
Oksidasi: C2O42- (aq) → 2CO2 (g)
b. Setarakan oksigen dengan cara:
- jika suasana asam: tambahkan molekul air (H 2O) sebanyak yang diperlukan di ruas yang kekurangan atom oksigen.
Oksidasi: C2O42- (aq) → 2CO2 (g)
Berdasarkan reaksi tersebut, jumlah atom oksigen pada ruas Reduksi: MnO4- (aq) → Mn2+(aq) + 4H2O (l)
kiri = ruas kanan, yaitu 2 (setara) (jumlah O ruas kiri = 4; ruas kanan = 4)

Reduksi: MnO4- (aq) → Mn2+(aq) Reaksi Redoks menjadi:


Berdasarkan reaksi tersebut, jumlah atom oksigen pada ruas Oksidasi: C2O42- (aq) → 2CO2 (g)
kiri = 4, sementara di ruas kanan = 0 (tidak ada). Untuk
menyetarakan atom oksigen, maka tambahkan 4 molekul H2O
Reduksi: MnO4- (aq) → Mn2+(aq) + 4H2O (l)
pada ruas kanan (kekurangan oksigen), menjadi:

c. setarakan atom hidrogen dengan cara:


+
- jika suasana asam: tambahkan ion H sebanyak yang diperlukan di ruas yang kekurangan atom hidrogen.
Oksidasi: C2O42- (aq) → 2CO2 (g)

© LaFayn_Print0815
LKS 04: Reaksi Redoks
Berdasarkan reaksi tersebut, kedua ruas tidak melibatkan
atom H, sehingga tidak perlu disetarakan atau tidak perlu Reduksi: MnO4- (aq) + 8H+ (aq) → Mn2+(aq) + 4H2O (l)
+
ditambahkan ion H .

Reaksi Redoks menjadi:


Reduksi: MnO4- (aq) → Mn2+(aq) + 4H2O (l)
Berdasarkan reaksi tersebut, jumlah H pada ruas kanan = 4 x
Oksidasi: C2O42- (aq) → 2CO2 (g)
2 = 8. Sehingga pada ruas kiri ditambahkan dengan ion H
+ Reduksi: MnO4- (aq) + 8H+ (aq) → Mn2+(aq) + 4H2O (l)
sebanyak 8, menjadi:

d. setarakan muatan dengan menambahkan elektron sejumlah yang diperlukan di ruas yang kelebihan muatan positif.
Tabel penyetaraan muatan reaksi oksidasi: C2O42- (aq) → 2CO2 (g)
Ruas Kiri Ruas Kanan
Senyawa/ ion (koofisien) x (ion) Jumlah muatan Senyawa/ ion (koefisien) x (ion) Jumlah Muatan
2-
C2O4 1 x (-2) -2 2CO2 2 x (0) 0
Jumlah Muatan Ruas Kiri -2 Jumlah Muatan Ruas Kanan 0
Karena jumlah muatan ruas kiri = -2 dan ruas kanan = 0, sehingga untuk menyetarakan muatan maka tambahkan 2 elektron pada
ruas kanan (kelebihan muatan positif), menjadi:

C2O42- (aq) → 2CO2 (g) + 2e

Tabel penyetaraan muatan reaksi reduksi: MnO4- (aq) + 8H+ (aq) → Mn2+(aq) + 4H2O (l)
Ruas Kiri Ruas Kanan
Senyawa/ ion (koofisien) x (ion) Jumlah muatan Senyawa/ ion (koefisien) x (ion) Jumlah Muatan
- 2+
MnO4 1 x (-1) -1 Mn 1 x (+2) +2
+
8H 8 x (+1) +8 4H2O 4 x (0) 0
Jumlah Muatan Ruas Kiri +7 Jumlah Muatan Ruas Kanan +2
Karena jumlah muatan ruas kiri = +7 dan ruas kanan =
+2, sehingga untuk menyetarakan muatan maka Reaksi Redoks menjadi:
tambahkan 5 elektron pada ruas kiri (kelebihan
muatan positif), menjadi:
Oksidasi: C2O42- (aq) → 2CO2 (g) + 2e
+
Reduksi: MnO4 (aq) + 8H (aq) + 5e → Mn2+(aq) + 4H2O (l)
-

MnO4- (aq) + 8H+ (aq) + 5e → Mn2+(aq) + 4H2O (l)

Langkah 3. Samakan jumlah elektron yang diserap pada setengah reaksi reduksi dengan jumlah elektron yang dilepas pada
setengah reaksi oksidasi dengan cara memberikan koefisien yang sesuai (mengalikan dengan bilangan yang sesuai).
Oksidasi: C2O42- (aq) → 2CO2 (g) + 2e
Reduksi: MnO4- (aq) + 8H+ (aq) + 5e → Mn2+(aq) + 4H2O (l)

Agar jumlah elektron kedua reaksi tersebut sama, maka koefisien reaksi untuk reaksi oksidasi dikalikan 2, sementara koefisien
reaksi reduksi dikalikan 5, menjadi:

Oksidasi: C2O42- (aq) → 2CO2 (g) + 2e }x5


Reduksi: MnO4- (aq) + 8H+ (aq) + 5e → Mn2+(aq) + 4H2O (l) }x2

Reaksi Redoks menjadi:


Oksidasi: 5C2O42- (aq) → 10CO2 (g) + 10e
Reduksi: 2MnO4- (aq) + 16H+ (aq) + 10e → 2Mn2+(aq) + 8H2O (l)
Langkah 4. Menjumlahkanlah kedua setengah reaksi.
Oksidasi: 5C2O42- (aq) → 10CO2 (g) + 10e
+
Reduksi: 2MnO4 (aq) + 16H (aq) + 10e → 2Mn2+(aq) + 8H2O (l)
-
+
Redoks: 2MnO4- (aq) + 5C2O42- (aq) + 16H+ (aq) → 2Mn2+(aq) + 10CO2 (g) + 8H2O (l)

Kembalikan menjadi reaksi rumus:


Reaksi rumus: KMnO4 (aq) + H2C2O4 (aq) + H2SO4 (aq) → K2SO4 (aq) + MnSO4 (aq) + CO2 (g) + H2O (l)
Reaksi ion: 2MnO4- (aq) + 5C2O42- (aq) + 16H+ (aq) → 2Mn2+(aq) + 10CO2 (g) + 8H2O (l)
 K + 2MnO4- (aq) + 5C2O42- (aq) + 16H+ + SO42- (aq) → K2SO4 (aq) + 2Mn2+(aq) + SO42- (aq) + 10CO2 (g) + 8H2O (l)
+

 2K+ + 2MnO4- (aq) + 5C2O42- (aq) + 16H+ + 3SO42- (aq) → K2SO4 (aq) + 2Mn2+(aq) + 2SO42- (aq) + 10CO2 (g) + 8H2O (l)
 2K+ + 2MnO4- (aq) + 10H+ + 5C2O42- (aq) + 6H+ + 3SO42- (aq) → K2SO4 (aq) + 2Mn2+(aq) + 2SO42- (aq)
+ 10CO2 (g) + 8H2O (l)

 2KMnO4 (aq) + 5H2C2O4 (aq) + H2SO4 (aq) → K2SO4 (aq) + 2MnSO4 (aq) + 10CO2 (g) + 8H2O (l)
© LaFayn_Print0815
LKS 04: Reaksi Redoks

Contoh penyetaraan reaksi redoks dengan metode setengah reaksi dalam suasana basa
1. CrI3 (aq) + KOH (aq) + Cl2 (g) → K2CrO4 (aq) + KIO4 (aq) + KCl (aq) + H2O (l)
2. CrO42- (aq) + Fe(OH)2 (S) → Cr2O3 (s) + Fe(OH)3 (s)

Jawab:
1. Untuk reaksi redoks: CrI3 (aq) + KOH (aq) + Cl2 (g) → K2CrO4 (aq) + KIO4 (aq) + KCl (aq) + H2O (l)

Langkah 1. Tuliskan kerangka dasar setengah reaksi redoks secara terpisah dalam bentuk reaksi ion.
Untuk reaksi redoks: CrI3 (aq) + KOH (aq) + Cl2 (g) → K2CrO4 (aq) + KIO4 (aq) + KCl (aq) + H2O (l)
Ruas Kiri Ruas Kanan
Senyawa; Perubahan
Senyawa; fasa; Ket.
fasa; jenis Biloks Ionisasi Biloks Ionisasi biloks
jenis elektrolit
elektrolit
3+ - + 2-
CrI3; larutan; Cr = +3 Cr + I K2CrO4 ; larutan = Cr = +6 2K + CrO4 Cr = +3 → +6 oksidasi
elektrolit kuat elektrolit kuat
+ -
I = -1 KIO4; larutan = I = +7 K + IO4 I = - 1 → +7
elektrolit kuat
+ -
Cl2; gas Cl = 0 Tetap = KCl; larutan = Cl = -1 K + Cl Cl = 0 → -1 reduksi
Cl2 elektrolit kuat
a. setengah reaksi oksidasi terdiri atas reduktor di ruas kiri
dan hasil oksidasi di ruas kanan 3+ -
Karena ion Cr dan ion I berasal dari zat yang sama, yaitu CrI3
Atom Cr mengalami peningkatan biloks dari +3 menjadi +6, dan keduanya mengalami oksidasi, maka penulisan setengah
artinya Cr mengalami oksidasi. Dimana, CrI3 (ruas kiri) = reaksi oksidasinya menjadi:
reduktor dan K2CrO4 (ruas kanan) = hasil oksidasi.
Karena CrI3 dalam fasa larutan adalah elektrolit kuat, sehingga [Cr3+(aq) + 3I-(aq)] → CrO42- (aq) + IO4- (aq)
terionisasi menjadi:
b. Setengah reaksi reduksi terdiri atas oksidator di ruas kiri
CrI3 (aq) → Cr3+(aq) + 3I-(aq) dan hasil reduksi di ruas kanan.
Atom Cl mengalami penurunan biloks dari 0 menjadi -1,
K2CrO4 dalam fasa larutan merupakan elektrolit kuat, artinya Cl mengalami reduksi. Dimana, Cl2 (ruas kiri) =
sehingga terionisasi menjadi: oksidator dan KCl (ruas kanan) = hasil reduksi
Karena Cl2 dalam fasa gas, maka tidak ditulis dalam bentuk
K2CrO4 (aq) → 2K+(aq) + CrO42- (aq) ionisasi tetapi tetap sebagai Cl2.
KCl dalam fasa larutan merupakan elektrolit kuat, sehingga
Sementara itu, atom I mengalami peningkatan biloks dari -1 terionisasi menjadi:
menjadi +7, artinya I juga mengalami oksidasi. Dimana, CrI3
(ruas kiri) = reduktor dan KIO4 (ruas kanan) = hasil oksidasi. KCl (aq) → K+ (aq) + Cl- (aq)
KIO4 dalam fasa larutan merupakan elektrolit kuat, sehingga
terionisasi menjadi: Penulisan kerangka dasar reaksi setengah ion menjadi:
Oksidasi: [Cr3+(aq) + 3I-(aq)] → CrO42- (aq) + IO4- (aq)
KIO4 (aq) → K+(aq) + IO4- (aq) Reduksi: Cl2 (g) → Cl-(aq)

Langkah 2. Masing-masing setengah reaksi disetarakan dengan urutan sebagai berikut:


a. Setarakan atom unsur yang mengalami perubahan biloks
(biasanya unsur selain oksigen dan hidrogen). Berdasarkan reaksi tersebut, jumlah Pb di ruas kiri = 2,
3+ - 2- -
Oksidasi: [Cr (aq) + 3I (aq)] → CrO4 (aq) + IO4 (aq) sementara di ruas kanan = 1. Untuk itu, Cl disetarakan dengan
-
Berdasarkan reaksi tersebut, jumlah Cr di ruas kiri = Cr di ruas cara menambahkan koefisien reaksi pada ion Cl menjadi 2,
kanan, yaitu 1 (setara). Sementara itu, jumlah I di ruas kiri = 3 menjadi:
dan di ruas kanan = 1. Sehingga koefisien IO4- dijadikan 3
Reduksi: Cl2 (g) → 2Cl-(aq)
untuk menyetarakan atom I.

Reaksi oksidasi menjadi: Reaksi Redoks menjadi:


Oksidasi: [Cr3+(aq) + 3I-(aq)] → CrO42- (aq) + 3IO4- (aq) Oksidasi: [Cr3+(aq) + 3I-(aq)] → CrO42- (aq) + 3IO4- (aq)
Reduksi: Cl2 (g) → Cl-(aq) Reduksi: Cl2 (g) → 2Cl-(aq)

b. Setarakan oksigen dengan cara:


-
- jika suasana basa: tambahkan ion OH sebanyak yang diperlukan di ruas yang kekurangan atom Oksigen.
3+ -
Oksidasi: [Cr (aq) + 3I (aq)] → CrO42- (aq) + 3IO4- (aq) jumlah atom H di ruas kiri, dimana jumlah atom O di ruas
Jumlah atom oksigen di ruas kanan = 16, sementara di ruas kanan otomatis bertambah menjadi =16 + (½ x koefisien H2O).
kiri tidak ada atom oksigen (0). Untuk menyetarakannya maka
-
tambahkan ion OH pada ruas kiri (kekurangan oksigen) Reaksi Oksidasi menjadi:
sebanyak 32. Angka 32 dipilih karena penyetaraan atom H di [Cr3+(aq) + 3I-(aq)] + 32OH- (aq) → CrO42- (aq) + 3IO4- (aq)
ruas kanan nantinya melibatkan molekul H 2O sebanyak ½ x
© LaFayn_Print0815
LKS 04: Reaksi Redoks
Reduksi: Cl2 (g) → 2Cl-(aq)
Karena tidak ada atom oksigen yang terlibat dalam reaksi,
-
Reaksi Redoks menjadi:
maka reaksi reduksi tersebut tidak perlu ditambahkan ion OH Oksidasi: Cr3+ (aq) + 32OH- (aq) → CrO42- (aq)
.
Reduksi: Cl2 (g) → 2Cl-(aq)
Reaksi Reduksi tetap:
Reduksi: Cl2 (g) → 2Cl-(aq)

c. setarakan atom hidrogen dengan cara:


- jika suasana basa: tambahkan molekul air (H2O) sebanyak yang diperlukan di ruas yang kekurangan atom hidrogen.
Oksidasi:
[Cr3+(aq) + 3I-(aq)] + 32OH- (aq) → CrO42- (aq) + 3IO4- (aq) Reduksi: Cl2 (g) → 2Cl-(aq)
Berdasarkan reaksi tersebut, jumlah atom H di ruas kiri = 32 Karena tidak ada atom hidrogen yang terlibat dalam reaksi,
dan diruas kanan = 0. maka reaksi reduksi tersebut tidak perlu ditambahkan
Untuk menyetarakan H, tambahkan molekul air (H2O) pada molekul H2O. Reaksi Reduksi tetap.
ruas kanan (kekurangan H) sebanyak 16. Hal tersebut
membuat atom O secara otomatis menjadi setara. Reaksi Redoks menjadi:
Oks.: [Cr3+(aq) + 3I-(aq)] + 32OH- (aq) → CrO42- (aq) + 3IO4- (aq) +
Reaksi Oksidasi menjadi:
16H2O (l)
[Cr3+(aq) + 3I-(aq)] + 32OH- (aq) → CrO42- (aq) + 3IO4- (aq) +
Reduksi: Cl2 (g) → 2Cl-(aq)
16 H2O (l)

d. setarakan muatan dengan menambahkan elektron sejumlah yang diperlukan di ruas yang kelebihan muatan positif.
Tabel penyetaraan muatan reaksi oksidasi: Oksidasi: [Cr3+(aq) + 3I-(aq)] + 32OH- (aq) → CrO42- (aq) + 3IO4- (aq) + 16H2O (l)
Ruas Kiri Ruas Kanan
Senyawa/ ion (koofisien) x (ion) Jumlah muatan Senyawa/ ion (koefisien) x (ion) Jumlah Muatan
3+ 2-
Cr 1 x (+3) +3 CrO4 1 x (-2) -2
- -
3I 3 x (-1) -3 3IO4 3 x (-1) -3
-
32OH 32 x (-1) -32 4H2O 4 x (0) 0
Jumlah Muatan Ruas Kiri -32 Jumlah Muatan Ruas Kanan -5
Karena jumlah muatan ruas kiri = -32 dan ruas kanan = -5, sehingga untuk menyetarakan muatan maka tambahkan 27 elektron
pada ruas kanan (kelebihan muatan positif = kurang negatif).

Reaksi Oksidasi menjadi:


[Cr3+(aq) + 3I-(aq)] + 32OH- (aq) → CrO42- (aq) + 3IO4- (aq) + 16H2O (l) + 27e

Tabel penyetaraan muatan reaksi reduksi: Reduksi: Cl2 (g) → 2Cl-(aq)


Ruas Kiri Ruas Kanan
Senyawa/ ion (koofisien) x (ion) Jumlah muatan Senyawa/ ion (koefisien) x (ion) Jumlah Muatan
-
Cl2 1 x (0) 0 2Cl 2 x (-1) -2
Jumlah Muatan Ruas Kiri 0 Jumlah Muatan Ruas Kanan -2
Karena jumlah muatan ruas kiri = 0 dan ruas kanan = -2, sehingga untuk menyetarakan muatan maka tambahkan 2 elektron pada
ruas kiri (kelebihan muatan positif), menjadi:

Reaksi Redoks menjadi:


Cl2 (g) + 2e → 2Cl-(aq)
Oksidasi:[Cr3+(aq) + 3I-(aq)] + 32OH- (aq) → CrO42- (aq) + 3IO4- (aq) + 16H2O (l) + 27e
Reduksi: Cl2 (g) + 2e → 2Cl-(aq)

Langkah 3. Samakan jumlah elektron yang diserap pada setengah reaksi reduksi dengan jumlah elektron yang dilepas pada
setengah reaksi oksidasi dengan cara memberikan koefisien yang sesuai (mengalikan dengan bilangan yang sesuai).
Oksidasi: (aq) + 32OH- (aq) → CrO42- (aq) + 3IO4- (aq) + 16H2O (l) + 27e
Reduksi: Cl2 (g) + 2e → 2Cl-(aq)
Agar jumlah elektron kedua reaksi tersebut sama, maka koefisien reaksi untuk reaksi oksidasi dikalikan 2, sementara koefisien
reaksi reduksi dikalikan 27, menjadi:

Oksidasi: [Cr3+(aq) + 3I-] + 32OH- (aq) → CrO42-(aq) + 3IO4-(aq) + 16H2O (l) + 27e } x 2
Reduksi: Cl2 (g) + 2e → 2Cl-(aq) } x 27

Reaksi Redoks menjadi:


Oksidasi: 2[Cr3+(aq) + 3I-] + 64OH- (aq) → 2CrO42-(aq) + 6IO4-(aq) + 32H2O (l) + 54e
Reduksi: 27Cl2 (g) + 54e → 54Cl-(aq)

© LaFayn_Print0815
LKS 04: Reaksi Redoks
Langkah 4. Menjumlahkanlah kedua setengah reaksi.
Oksidasi: 2[Cr3+(aq) + 3I-] + 64OH- (aq) → 2CrO42-(aq) + 6IO4-(aq) + 32H2O (l) + 54e
Reduksi: 27Cl2 (g) + 54e → 54Cl-(aq) +
Redoks: 2[Cr3+(aq) + 3I-] + 27Cl2 (g) + 64OH- (aq) → 2CrO42-(aq) + 6IO4-(aq) + 54Cl- (aq) + 32H2O (l)

Kembalikan menjadi reaksi rumus:


Reaksi Rumus: CrI3 (aq) + KOH (aq) + Cl2 (g) → K2CrO4 (aq) + KIO4 (aq) + KCl (aq) + H2O (l)
Reaksi Ion : 2[Cr3+(aq) + 3I-] + 27Cl2 (g) + 64OH- (aq) → 2CrO42-(aq) + 6IO4-(aq) + 54Cl- (aq) + 32H2O (l)

 2[Cr3+(aq)+3I-(aq)] + 27Cl2(g) + 64OH-(aq) + K+(aq) → K+(aq) + 2CrO42-(aq) + K+(aq) + 6IO4- (aq) + K+ (aq) + 54Cl-(aq) + 32H2O (l)
 2[Cr3+(aq)+3I-(aq)] + 27Cl2(g) + 64OH-(aq) + 64K+(aq) → 2K+(aq) + 2CrO42-(aq) + 6K+(aq) + 6IO4(aq) + 54K+ (aq) + 54Cl-(aq) + 32H2O (l)

 2CrI3 (aq) + 27Cl2 (g) + 64KOH (aq) → 2K2CrO4 (aq) + 6KIO4 (aq) + 54KCl (aq) + 32H2O (l)

Catatan:
Penyetaraan reaksi redoks dalam suasana basa dapat dilakukan dengan cara yang sama seperti dalam suasana asam, tetapi
+ + -
ion H kemudian dihilangkan. Cara menghilangkan ion H tersebut dengan menambahkan ion OH pada kedua ruas, masing-
+
masing sejumlah ion H yang ada.

Latihan Soal
1. Setarakan reaksi redoks berikut dengan metode biloks:
a. Cr2O72- (aq) + C2O42- (aq) → Cr3+ (aq) + CO2 (g) (suasana asam)
b. I-(aq) + SO42- (aq) → H2S (g) + I2 (g) (suasana asam)
c. FeSO4 (aq) + KMnO4 (aq) + H2SO4 (aq) → Fe2(SO4)3 (aq) + MnSO4 (aq) + K2SO4 (aq) + H2O (l) (suasan asam)
d. KMnO4 (aq) + KI (aq) + H2O (l) → MnO2 (s) + I2 (g) + KOH (aq) (suasana basa)

2. Setarakan reaksi redoks berikut dengan metode setengah reaksi:


a. Cl2 (g) IO3-(aq) → Cl-(aq) + IO4-(aq) (suasana basa)
b. MnO4- (aq) + C2O42-(aq) → MnO2 (s) + CO2 (g) (suasana basa)
c. CuS (s) + NO3- (aq) → Cu2+ (aq) + S (s) + NO (g) (suasana asam)
d. Ca3(PO4)2 (s) + SiO2 (s) + C (s) → CaSiO3 (s) + CO (g) + P4 (g)
e. K2Cr2O7 (aq) + H2SO4 (aq) + H2C2O4 (aq) → Cr2(SO4)3 (aq) + CO2 (g) + K2SO4 (aq) + H2O (l)

© LaFayn_Print0815

Anda mungkin juga menyukai