Anda di halaman 1dari 13

MOTIVASI BELAJAR Skor Nilai :

Disusun Oleh: Kelompok 2

1. Lira Helsa Mury Pulungan (5191111007)


2. Fransisikus Manulang (5192411001)
3. Roberto Carlos Panjaitan (5193111017)
4. Nicolaus Igansius Marbun (5193111023)
5. Apriani Theresia Hutagalung (5193311001)
6. Satrio Zaidan Faiz (3193311007)

Kelas : Reguler A
Mata Kuliah : Psikologi Pendidikan

Dosen Pengampu:

1. Kamtini, S.Pd., M.Pd.

2. Sri Mustika Aulia, S.Pd., M.Pd.

PROGRAM STUDI S-1 PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan nikmat,
berkat, dan rahmat-Nya sehingga saya adapat menyusun makalah tentang “Motivasi Belajar” ini.

Pada kesempatan kali ini tak lupa pula kami mengucapkan terima kasih kepada ibu
Kamtini, S.Pd., M.Pd. dan ibu Sri Mustika Aulia, S.Pd., M.Pd. selaku dosen pengampu mata
kuliah Psikologi Pendidikan yang telah membimbing kami terkait pembuatan makalah ini secara
langsung maupun tidak langsung.

Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini, masih terdapat banyak kekurangan
sehingga hasil yang diperoleh masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik
yang membangun sangat kami harapkan.

Akhir kata kami ucapkan terima kasih. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan
menambah pengetahuan kepada penulis maupun pembaca.

Medan, April 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ..................................................................................................... 1


1.2. Rumusan Masalah ................................................................................................ 1
1.3. Tujuan dan manfaat Penulisan .............................................................................. 1

BAB II KAJIAN TEORI

2.1. Pengertian Motivasi Belajar Menurut Para Ahli .................................................... 2

2.2. Pengertian Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) ................................ 2

2.3. Jenis-jenis Motivasi menurut para Ahli ................................................................. 2

BAB III PEMBAHASAN

3.1. Motivasi dan Pentingnya Motivasi ........................................................................ 4

3.2. Jenis-Jenis Motivasi .............................................................................................. 5

3.3. Sifat-Sifat Motivasi............................................................................................... 6

3.4. Unsur-unsur yang Memengaruhi Motivasi Belajar ................................................ 6

3.5. Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar ................................................................. 7

BAB IV PENUTUP

4.1. Kesimpulan .......................................................................................................... 9


4.2. Saran ................................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 10


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Belajar merupakan kegiatan sehari-hari bagi siswa sekolah. Kegiatan belajar tersebut ada
yang dilakukan di sekolah, di rumah, dan di tempat lain seperti di museum, perpustakaan, kebun
binatang, sawah sungai atau huatan. Ditinjau dari segi guru, kegiatan belajar siswa tersebut ada
yang tergolong dirancang dalam desain intruksional. Kegiatan belajar yang termasuk rencana
guru, bila siswa belajar di tempat-tempat tersebut untuk mengerjakan tugas-tugas belajar
sekolah. Di samping itu ada juga kegiatan belajar yang tidak termasuk rancangan guru. Artinya,
siswa belajar karena keinginannya sendiri. Pengetahuan tentan “belajar, karena ditugasi” dan
“belajar karena motivasi diri” penting bagi guru dan calon guru.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana pengertian dan peran penting motivasi belajar bagi siswa?
2. Bagaimana jenis-jenis motivasi belajar bagi siswa?
3. Bagaimana sifat-sifat motivasi belajar bagi siswa?
4. Apa saja unsur-unsur yang mempengaruhi motivasi belajar?
5. Bagaimana upaya untuk meningkatkan motivasi belajar?

1.3 TUJUAN PENULISAN


Tujuan penulisan dalam makalah ditujukan untuk mencari tujuan dari dibahasnya
pembahasan atas rumusan masalah dalam makalah . Ada pun tujuan penulisan makalah , sebagai
berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian dan peran penting motivasi belajar bagi siswa.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis motivasi belajar bagi siswa.
3. Untuk mengetahui sifat-sifat motivasi belajar bagi siswa.
4. Untuk mengetahui unsur-unsur yang mempengaruhi motivasi belajar.
5. Untuk mengetahui upaya untuk meningkatkan motivasi belajar.
BAB II
KAJIAN TEORI

2.1 Pengertian Motivasi Belajar Menurut Para Ahli


Motivasi belajar menurut Frederick J.Mc.Donald dalam dalam buku H Nashar, tahun
2004 halaman 39 adalah suatu perubahan tenaga di dalam diri seseorang (pribadi) yang ditandai
dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan.
Motivasi belajar adalah suatu dorongan internal dan eksternal yang menyebabkan
seseorang atau individu untuk bertindak atau mencapai tujuan, sehingga perubahan tingkah laku
pada diri siswa diharapkan terjadi (Abraham Maslow dalam H.Nashar, 2004:42)
Menurut soeharto dan kawan-kawan dalam bukunya tahun 2003 halaman 110,
mengatakan bahwa motivasi belajar adalah keadaan dalam diri seseorang yang mendorongnya
untuk melakukan kegiatan agar mencapai tujuan.
Drs. M. Dalyono memaparkan bahwa”motivasi adalah daya penggerak atau pendorong
untuk melakukan suatu pekerjaan, yang bisa berasal dari dalam diri dan juga dari luar” (Dalyono,
2005:55)

2.2. Pengertian Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)


Motivasi menurut KBBI adalah dorongan yang tim bul pada diri seseorang secara sadar
atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Usaha yang dapat
menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu tergerak melakukan sesuatu karena ingin
mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya.
Sedangkan belajar sendiri artinya adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu.

2.3. Jenis-jenis Motivasi menurut para Ahli


Motivasi belajar menurut sardiman mengatakan bahwa motivasi itu sangat bervariasi
yaitu:
1. Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya:
a. motif-motif bawaan adalah motif yang dibawa sejak lahir.
b. motif-motif yang dipelajari, artinya motif yang timbuk karena dipelajari.
2. Motivasi menurut pembagian dari woodworth dan marquis dalam sardiman:
a. motif atau kebutuhan organisasi, misalnya kebutuhan makan, minum, seksual, dan lain-lain.
b. motif-motif darurat misalnya, menyelamatkan diri, dorongan untuk membalas, dan
sebagainya.
c. motif-motif objektif.
3. motivasi jasmani dan rohani
a. motivasi jasmani seperti: rileks, insting, otomatis, nafas, dan sebagainya.
b. motivasi rohani seperti: kemauan, atau minat.
4. motivasi instrinsik dan ekstrinsik.
a. motivasi instrinsik adalah motif-motif yang terjadi aktif atau berfungsi tidak perlu
dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan
sesuatu.
b. motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya perangsang
dari luar.(sardiman, 1996: 90)
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Motivasi dan Pentingnya Motivasi


A. Pengertian Motivasi
Motivasi adalah usaha yang didasari untuk mengerahkan dan menjaga tingkah seseorang
agar ia terdorong untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan
tertentu.
Motivasi belajar juga merupakan kebutuhan untuk mengembangkan kemampuan diri
secara optimum, sehingga mampu berbuat yang lebih baik, berprestasi dan kreatif. Jadi motivasi
belajar adalah kondisi psikologis yang mendorong siswa untuk belajar secara sungguh-sungguh,
yang pada gilirannya akan terbentuk cara belajar siswa yang sistematis, penuh konsentrasi dan
dapat menyeleksi kegiatan-kegiatannya.
Ada 3 komponen utama dalam motivasi yaitu kebutuhan, dorongan, dan tujuan.
Kebutuhan terjadi bila individu merasa ada ketidakseimbangan antara apa yang ia miliki dan
yang ia harapkan.
Beberapa ahli membagi kebutuhan menjadi berbagai tingkatan
NO Maslow Mc. Cleland
1 Kebutuhan fisiologis Kebutuhan akan kekuasaan
2 Kebutuhan akan perasaan aman Kebutuhan untuk berafiliasi
3 Kebutuhan social Kebutuhan berprestasi
4 Kebutuhan akan penghargaan diri
5 Kebutuhan untuk aktualisasi diri
Dari segi dorongan, menurut Hull dorongan atau motivasi berkembang untuk memenuhi
kebutuhan organisme. Di samping itu juga merupakan sistem yang memungkinkan organisme
dapat memelihara kelangsungan hidupnya. Dari segi tujuan, maka tujuan merupak pemberi arah
pada perilaku.
B. Pentingnya motivasi dalam belajar
Motivasi belajar penting bagi siswa dan guru. Bagi siswa pentingnya motivasi belajar
adalah sebagai berikut:
1. Menyadarkan kedudukan pada awal, proses, dan hasil akhir belajar.
2. Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar, yang dibandingkan dengan teman sebaya.
3. Mengarahkan kegiatan belajar.
4. Membesarkan semangat belajar.
5. Menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar dan kemudian bekerja(disela-selanya adalah
istirahat dan bermain) yang bersinambungan, individu dilatih untuk menggunakan kekuatannya
sedemikian rupa sehingga dapat berhasil.
Motivasi belajar juga penting diketahui oleh seorang guru. Pengetahuan dan pemahaman tentang
motivasi belajar pada siswa bermanfaat bagi guru, manfaat itu sebagai berikut:
1. Membangkitkan, meningkatkan, dan memelihara semangat siswa untuk belajar sampai
berhasil.
2. Mengetahui dan memahami motivasi belajar siswa di kelas bermacam-macam.
3. Meningkatkan dan menyadarkan guru untuk memilih satu di antara bermacam-macam peran.
4. Memberi peluang guru untuk “unjuk kerja” rekayasa pedagogis.

3.2. Jenis-Jenis Motivasi


Motivasi dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu: motivasi primer dan motivasi skunder.
a. Motivasi primer
Motivasi primer adalah motivasi yang didasarkan pada motif-motif dasar. Motif-motif
dasar tersebut pada umumnya berasal dari segi jasmani manusia.

b. Motivasi skunder
Motivasi skunder adalah motivasi yang dipelajari. Motivasi skunder memegang peranan
penting bagi kehidupan manusia. Para ahli membagi motivasi skunder menurut pandangan yang
berbeda-beda.
NO Thomas and Mc Cleland Maslow Marx
Znaniecki
1 Keinginan Kebutuhan untuk Kebutuhan Motif ingin
memperoleh berprestasi memperoleh rasa tahu,
pengalaman baru aman meperoleh
kecakapan,
berprestasi
2 Keinginan untuk Kebutuhan Memperoleh kasih Kasih sayang,
mendapat respon memperoleh kasih sayang dan kekuasaan
saying kebersamaan dan
kebebasan.
3 Keinginan Kebutuhan Memperoleh
memperoleh memperoleh penghargaan
pengakuan kekuasaan
4 Keinginan Pemenuhan diri
memperoleh rasa atau aktualisasi diri
aman
Perilaku motivasi skunder juga terpengaruh oleh adanya sikap, emosi, pengetahuan yang
dipercaya, kebiasaan dan kemauan.

3.3. Sifat-Sifat Motivasi


a. Motivasi Internal.
Motivasi seseorang dapat bersumber dari dalam diri sendiri, yang dikenal sebagai
motivasi internal, dan dari luar seseorang yang dikenal sebagai motivasi eksternal. Motivasi
internal yaitu motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar.
Karena diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.
Perlu diketahui bahwa siswa yang memiliki tujuan orang yang terididik, yang
berpengetahuan, yang ahli dalam bidang studi tertentu. Satu-satunya jalan untuk menuju yang
ingin dicapai adalah belajar. Tanpa belajar tidak mungkin mendapat pengetahuan. Dorongan
yang menggerakkan itu bersumber pada suatu kebutuhan. Kebutuhan yang berisikan keharusan
untuk menjadi orang yang terdidik dan berpengathuan. Jadi, memang motivasi itu muncul dari
kesadaran diri sendiri dengan tujuan secara esensial, bukan sekedar symbol dan seremonial.

b. Motivasi Eksternal.
Motivasi Eksternal yaitu motif-motif yang aktif berfungsinya karena adanya perangsang
dari luar. Motivasi eksternal dapat juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang di dalamnya
aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak secara mutlak
berkaitan dengan aktivitas belajar. Perlu ditegaskan, bukan berarti bahwa motivasi eksternal ini
tidak baik dan tidak penting. Sebab, kemungkinan besar keadaan siswa itu dinamis, berubah-
ubah, dan juga mungkin komponen-komponen lain dalam proses belajar mengajar ada yang
kurang menarik bagi siswa, sehingga diperlukan motivasi ekstrinsik.

3.4. Unsur-unsur yang Memengaruhi Motivasi Belajar


a. Cita-cita atau aspirasi.
Motivasi belajar tampak pada keinginan anak sejak kecil. Keberhasilan mencapai
keinginan tersebut menumbuhkan kemauan bergiat, bahkan dikemudian hari cita-cita dalam
kehidupan. Dari segi emansipasi kemandirian, keinginan yang terpuaskan dapat memperbesar
kemauan dan semangat belajar. Dari segi pembelajaran, penguatan dengan hadiah atau juga
hukuman akan dapat mengubah keinginan menjadi kemauan, dan kemudian kemauan menjadi
cita-cita.
b. Kemampuan siswa.
Keinginan seorang anak perlu dibarengi dengan kemampuan atau kecakapan
mencapainya. Kemampuan akan memperkuat motivasi anak untuk melaksanakan tugas-tugas
perkembangan.
c. Kondisi siswa.
Kondisi siswa yang meliputi kondisi jasmani dan rohani sangat mempengaruhi motivasi
belajar.
d. Kondisi lingkungan siswa.
Lingkungan siswa berupa keadaan alam, lingkungan tempat tinggal, pergaulan sebaya,
kehidupan kemasyarakatan. Dengan kondisi lingkungan tersebut yang aman, tentram, tertib dan
indah maka semangat dan motivasi belajar mudah diperkuat.
e. Unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran.
Siswa memiliki perasaan, perhatian, kemauan, ingatan, pikiran yang mengalami
perubahan berkat pengalaman hidup. Pengalaman dengan teman sebayanya berpengaruh pada
motivasi dan perilaku belajar.
f. Upaya guru dalam membelajarkan siswa.
Guru adalah seorang pendidik profesional. Ia bergaul setiap hari dengan puluhan atau
ratusan siswa. Sebagai pendidik, guru dapat memilil dan memilah yang baik. Partisipasi dan
teladan memilih perilaku yang baik tersebut sudah merupakan upaya membelajarkan dan
memotivasi siswa.

3.5. Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar


a. Optimalisasi penerapan prinsip belajar.
Dalam upaya pembelajaran, guru berhadapan dengan siswa dan bahan belajar, oleh karena
itu untuk dapat membelajarkan den mengajarkan bahan pelajaran dipersyaratkan guru telah
mempelajari bahan pelajaran, memahami bagian-bagian yang mudah, sedang dan sulit.
Menguasai cara-cara mempelajari bahan dan memahami sifat bahan pelajaran tersebut.
Upaya pembelajaran terkait dengan beberapa prinsip belajar yaitu belajar menjadi
bermakna bila siswa memahami tujuan belajar, belajar menjadi bermakna bila siswa dihadapkan
pada pemecahan masalah yang menantangnya, belajar menjadi bermakna bila guru mampu
memusatkan segala kemampuan mental siswa dalam program kegiatan tertentu, belajar menjadi
menantang siswa memahami prinsip penilaian dan faedah belajarnya bagi kehidupan dikemudian
hari.

b. Optimalisasi unsur dinamis belajar dan pembelajaran.


Upaya optimalisasi tersebut sebagai berikut:
1. Pemberian kesempatan pada siswa untuk mengungkap hambatan belajar yang dialaminya.
2. Memelihara minat, kemauan dan semangat belajarnya sehingga terwujud tindak belajar.
3. Meminta kesempatan pada orang tua siswa atau wali, agar memberi kesempatan kepada
siswa untuk beraktualisasi diri dalam belajar.
4. Memanfaatkan unsur-unsur lingkungan yang mendorong belajar.
5. Menggunakan waktu secara tertib, penguat dan suasana gembira terpusat pada perilaku
belajar.

c. Optimalisasi pemanfaatan pengalaman dan kemampuan siswa.


Upaya optimalisasi tersebut sebagai berikut:
1. Siswa ditugasi membaca bahan belajar sebelumnya
2. Guru memelajari hal-hal yang sulir bagi siswa
3. Guru memecahkan hal-hal yang sulit, dengan mencari “cara memecahkan”
4. Guru mengajarkan “cara memecahkan” dan mendidikkan keberanian mengatasi kesukaran.
5. Guru mengajak serta siswa mengalami dan mengatasi kesukaran.
6. Guru memberikan kesempatan kepada siswa yang mampu memecahka masalah untuk
membantu rekan-rekannya yang mengalami kesukaran.
7. Guru memberi penguatan kepada siswa yang berhasil mengatasi kesukaran belajarnya
sendiri
8. Guru menghargai pengalaman dan kemampuan siswa agar belajar secara mandiri.
d. Pengembangan cita-cita dan aspirasi belajar.
Guru adalah pendidik anak bangsa. Mendidikkan cita-cita belajar pada siswa merupakan upaya
“memberantas” kebodohan masyarakat. Upaya mendidikkan dan mengembangkan cita-cita
belajar tersebut dilakukan dengan berbagai cara, yaitu:
1. Guru menciptakan suasana belajar yang menggembirakan
2. Guru mengikutsertakan siswa untuk memelihara fasilitas belajar.
3. Guru mengajak serta siswa untuk membuat perlombaan unjuk belajar.
4. Guru mengajak serta orang tua siswa untuk memperlengkap fasilitas belajar.
BAB VI
PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Motivasi belajar merupakan kebutuhan untuk mengembangkan kemampuan diri secara
optimum, sehingga mampu berbuat yang lebih baik, berprestasi dan kreatif. Ada 3 komponen
utama dalam motivasi yaitu kebutuhan, dorongan, dan tujuan. Bagi siswa pentingnya motivasi
belajar adalah sebagai berikut: menyadarkan kedudukan pada awal, proses, dan hasil akhir
belajar, membesarkan semangat belajar, dan pemahaman tentang motivasi belajar pada siswa
bermanfaat bagi guru, manfaat itu sebagai berikut: membangkitkan, meningkatkan, dan memberi
peluang guru untuk “unjuk kerja” rekayasa pedagogis.
Motivasi dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu: motivasi primer dan motivasi skunder.
Motivasi primer adalah motivasi yang didasarkan pada motif-motif dasar, sedangkan motivasi
skunder adalah motivasi yang dipelajari. Perilaku motivasi skunder juga terpengaruh oleh
adanya sikap, emosi, pengetahuan yang dipercaya, kebiasaan dan kemauan. Sifat-sifat
motivasi bersumber dari dalam dan luar yang disebut sebagai: motivasi internal,
motivasi eksternal. Unsur-unsur yang memengaruhi motivasi belajar antara lain sebagai berikut:
Cita-cita atau aspirasi, kemampuan siswa, kondisi siswa, kondisi lingkungan siswa. Upaya
meningkatkan motivasi belajar: optimalisasi penerapan prinsip belajar, optimalisasi unsur
dinamis belajar dan pembelajaran, optimalisasi pemanfaatan pengalaman dan kemampuan siswa,
pengembangan cita-cita dan aspirasi belajar.

4.2. Saran
alangkah baiknya jika semua siswa dan guru dalam kegiatan belajar dan pembelajaran bisa
melakasanakannya dengan motivasi tinggi dan penuh semangat. semoga dengan disusunnya
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi penulis sendiri khusunya dan bagi pembaca pada
umunya.
DAFTAR PUSTAKA

Dimyati dan Mudjiono,1994.Belajar Dan Pembelajaran.Jakarta:Depdikbud.


Dr. Ny. Roestiyah, 1992. Masalah Pengajaran.Jakarta: PT. Guna Cahaya
Dr. J. Riberu, 1992. Mengajar dengan Sukses. Jakarta: PT. Grasindo
Drs.C . Rhovio, 1990. Menulusuri Jalur Pembangunan dan Inovasi Pendidikan. Surabaya: PT.
Usaha Nasional
Sardiman, 1994. Interaksi Inovasi Belajar Mengajar. Bandung : PT. Raja Grafindo Persada

Anda mungkin juga menyukai