Anda di halaman 1dari 72

BASIC KNOWLEDGE - Engine Diesel

Penjelasan Modul
Judul Modul
Basic Knowledge Engine Diesel
Uraian Modul ini memberikan pengetahuan dasar - dasar sistem pada engine. Penjelasan dari modul ini
memudahkan partisipant untuk mampu mengerti, memahami struktur, fungsi dan cara kerja beberapa component
pada engine diesel, juga pengetahuan untuk melakukan cara-cara penanganan, pemeriksaan, dan perawatan pada
beberapa system dan component pada engine diesel.

Pembelajaran & Pengembangan


Untuk memudahkan penyampaian modul ini, siswa perlu dilengkapi dengan Handbook Basic Knowledge
Engine, Shop Manual, komponen praktek, tempat kerja yang relevan atau simulasi lingkungan kerja dan peralatan
untuk pengembangan / mempraktekkan ketrampilan tersebut.

Referensi yang di perlukan


• Tidak ada recomendasi yang di haruskan.

Sumber Referensi
• Komatsu Engine shop Manual
• Hitachi Engine Shop Manual
• Training Aid Komatsu
• Cummin Engine Shop Manual
• Caterpillar Engine Shop manual

Metode Penilaian Kelas dan Workshop Untuk memberikan hasil kerja yang memuaskan dari modul ini,
setiap hasil pekerjaan dan penilaian akan menjadi ukuran dari penilaian modul tersebut. Dalam prakteknya, anda
diharuskan untuk berpartisipasi di dalam kelas dan tempat kerja dengan mengikuti proses pembelajaran dengan
baik.

Deskripsi Materi Pembelajaran


Materi pembelajaran Engine Diesel membahas mengenai prinsip dasar engine yang meliputi :
• Klasifikasi engine.
• Prinsip kerja diesel engine dan gasoline engine.
• Prinsip kerja engine 4 langkah dan engine 2 langkah.
• Keuntungan dan kerugian engine 4 langkah dan engine 2 langkah.
• Tipe ruang bakar.
• Tipe ruang bakar langsung dan tipe ruang tidak langsung.
• Sistem bahan bakar.
• Intake dan exhaust system.
• Sistem pelumasan.
• Sistem pendingin.

BLC_BMC_M02/00/2013

PT. BUKIT MAKMUR MANDIRI UTAMA 1


BASIC KNOWLEDGE - Engine Diesel

DESKRIPSI PROGRAM PENDIDIKAN


DAN PELATIHAN
Training duration
⋆ 32 Hours - 4 Days
⋆ 50 % Inclass - Discussion
⋆ 50 % Practice

Jumlah Siswa
⋆ Maksimal 12 orang

Training passed
⋆ Peserta dinyatakan lulus jika :
1. Nilai post test – Min. 75
2. Nilai praktek – Min. C

Pemberian Sertifikat
• Sertifikat akan diberikan kepada siswa yang memenuhi kriteria kelulusan.
• Surat keterangan akan diberikan kepada siswa yang memenuhi syarat kehadiran minimal tetapi tidak memenuhi
syarat minimal nilai kelulusan.

Sasaran Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran ini secara tuntas, siswa mampu menjelaskan prinsip dasar hydraulic system serta
menyebutkan nama dan lokasi, juga menjelaskan fungsi komponen komponen hydraulic system.

BLC_BMC_M02/00/2013

2 PT. BUKIT MAKMUR MANDIRI UTAMA


BASIC KNOWLEDGE - Engine Diesel

DAFTAR ISI
ENGINE DIESEL
Penjelasan Modul ------------------------------------------------- 1
Deskripsi Pelatihan ------------------------------------------------- 2
Daftar isi ------------------------------------------------- 3

Chapter 1. Engine Clasifikasi ------------------------------------------------- 5


Diesel engine and Gasoline engine ------------------------------------------------- 5
Perbedaan engine diesel dan gasoline ------------------------------------------------- 6
Prinsip kerja engine 2 langkah ------------------------------------------------- 7
Prinsip kerja engine 4 langkah ------------------------------------------------- 8
Kesimpulan ------------------------------------------------- 9

Chapter 2. Combustion Chamber Structure ------------------------------------------------- 10


Type Ruang bakar langsung (Direct Combustion Chamber). ------------------------------------------------- 10
Type Ruang bakar tambahan (Auxiliary combustion Chamber) ------------------------------------------------- 10
Type Mechanisme Valve Intake dan Exhaust ------------------------------------------------- 12
Firing Order ------------------------------------------------- 13
Table Sequence ------------------------------------------------- 15
Valve Timing ------------------------------------------------- 16

Chapter 3. Engine Main part ------------------------------------------------- 21


Upper structure ------------------------------------------------- 23
Lower Structure ------------------------------------------------- 28

Chapter 4. Air Intake and Exhaust System ------------------------------------------------- 41


Natural Aspirated and Aspirated Plus ------------------------------------------------- 41
Component Intake Air System ------------------------------------------------- 43
Component Exhaust System ------------------------------------------------- 47

Chapter 5. Lubricating System ------------------------------------------------- 49


Componenet lubricating system ------------------------------------------------- 51

Chapter 6. Cooling system ------------------------------------------------- 55


Componen Cooling system ------------------------------------------------- 56

Chapter 7. Fuel System ------------------------------------------------- 61


Component Fuel System ------------------------------------------------- 62
Fuel system chart whit electric governor ------------------------------------------------- 67
Fuel system chart CRI ------------------------------------------------- 68
Fuel system chart HPI ------------------------------------------------- 70

BLC_BMC_M02/00/2013

PT. BUKIT MAKMUR MANDIRI UTAMA 3


BASIC KNOWLEDGE - Engine Diesel

BLC_BMC_M02/00/2013

4 PT. BUKIT MAKMUR MANDIRI UTAMA


BASIC KNOWLEDGE - Engine Diesel

Chapter 1.
Engine Klasifikasi

ENGINE
Adalah suatu alat yang terbentuk dari kumpulan beberapa komponent yang dirangkai menjadi satu dengan
prinsip mengubah tenaga thermal menjadi gerak mechanical dengan mengubah gaya reciprocating (naik turun)
menjadi rotating (memutar).
Berdasarkan sumber energinya / bahan bakarnya, engine dapat digolongkan menjadi :

Sedangkan berdasarkan type pembakarannya, engine dapat digolongkan menjadi :

Dalam hand book ini kita akan lebih cenderung untuk membahas type engine internal combustion recipro-
cating motion dengan bahan bakar liquid diesel dan gasoline dengan prinsip 2 langkah dan 4 langkah.

DIESEL ENGINE
Diesel engine merupakan salah satu type dari internal combustion engine, yang menggunakan bahan bakar
diesel fuel dengan titik refining proses antara 240 - 350 oC, bahan bakar yang digunakannyapun terbagi
menjadi fuel light diesel oil dan fuel heavy diesel oil, Pada diesel engine udara yang terhisap ke dalam
ruang bakar akan dikompresi sehingga mencapai tekanan dan temperatur yang tinggi. dan Bahan bakar
(fuel) akan diinjeksikan dan dikabutkan ke dalam ruang bakar melalui nozzle sebelum piston sampai pada
titik mati atas sehingga terjadi pembakaran.

GASOLINE ENGINE
Gasoline engine merupakan salah satu type dari internal combustion engine, yang menggunakan bahan bakar
gasoline dengan titik refining proses antara 30 - 180 oC, bahan bakar yang digunakannyapun terbagi menjadi
BLC_BMC_M02/00/2013

PT. BUKIT MAKMUR MANDIRI UTAMA 5


BASIC KNOWLEDGE - Engine Diesel

fuel light gasoline dan fuel heavy gasoline, Pada gasoline engine, udara dan bahan bakar yang terhisap
ke dalam ruang bakar oleh efek ventury pada karburator akan dikompresi sehingga mencapai tekanan dan
temperatur yang tinggi dan pembakaran akan terjadi setelah electrick spark memercikkan api sesaat sebelum
titik mati atas sehingga terjadi pembakaran.

DIFFERENT OF DIESEL AND GASOLINE ENGINE


No. KRITERIA DIESEL ENGINE GASOLINE ENGINE
1 Fuel Light diesel oil, Heavy oil Light gasoline, Heavy gasoline
2 Fuel Consumption Ratio g/PS-Hr 170 ~ 210 230 ~ 270
3 Flash Point Lebih tinggi dari 50ºC Lebih tinggi dari 25ºC
4 Temperature compression 300 - 900 C o
150 - 500 oC
5 Kandungan Sulfur besar kecil
14 – 22 Kg/cm2 5 – 10 Kg/cm2
6 Compression Ratio
(hanya udara) (udara + fuel)
Dengan Busi
7 Ignition (penyalaan) Tidak diperlukan
(electric spark)
Fuel dari pump injeksikan Karburator diperlukan sebagai
8 Metode pengabutan melalui nozzle ke dalam ruang tempat pencampuran fuel dan
bakar udara
Berat (Kg/Ps) output per stroke 3 ~ 9 0.5 ~ 3.5
9
volume piston (PS/It) ~ 20 30 ~ 50
10 Getaran besar kecil
11 Construction of engine block lebih kuat kuat
12 Torque of engine besar kecil
13 Top Speed lambat cepat
14 Start of engine Berat Ringan
15 Dampak lingkungan Besar Kecil
16 Trouble Mayoritas Kebocoran fuel line Electrick system

Tugas 1.
Setelah mengetahui perbedaan diatas, coba berikanlah perbedaan keuntungan dan kerugiannya menggunakan
gasoline dan diesel engine.

BLC_BMC_M02/00/2013

6 PT. BUKIT MAKMUR MANDIRI UTAMA


BASIC KNOWLEDGE - Engine Diesel

ENGINE 2 LANGKAH DAN 4 LANGKAH


Engine ini sudah merupakan bagian dari kehidupan manusia dalam malakukan aktifitas kesehariannya, karena
selain bahan bakarnya mudah didapat, dan juga untuk maintenancenya cenderung mudah.
PRINSIP KERJA ENGINE 2 LANGKAH

Intake stroke
Pada saat ini piston sedang bergerak kebawah, dimana valve intake yang
berada disisi bawah akan tertutup, udara dan bahan bakar yang telah ter-
kumpul dicrank case akan dipaksa masuk melalui intake line yang berada
disebelahnya.

Compression stroke
Pada saat ini piston akan bergerak keatas, udara dan bahan bakar yang
telah masuk keruang bakar akan dicompressikan setelah saluran intake dan
exhaust tertutup, disinilah proses untuk menaikkan tekanan yang berband-
ing lurus dengan kenaikan temperatur, pada saat piston akan mendekati TMA
(TDC), electrick spark akan menyala untuk melakukan pembakaran, pada lang-
kah compression juga, valve intake akan terbuka untuk memasukkan udara
dan bahan bakar keruang penampungan sementara yang berada di crank case
engine akibat dari adanya kevacuman pada saat piston bergerak naik.

Power stroke
Langkah ini dimulai saat electrick spark memercikkan api dan terjadi pem-
bakatan diruang bakar sampai exhaust line terbuka, piston yang tadinya
bergerak keatas akan dipaksa untuk bergerak kebawah oleh karena adanya
ledakan diruang bakar.

Exhaust stroke
Langkah ini merupaka sisa dari langkah power dimana piston saat ini sedang
bergerak kebawah untuk membuang sisa hasil dari pembakaran dan sekaligus
akan memasukkan udara dan bahan bakar kembali setelah intake line terbuka
untuk melalukan pembersihan ruang bakar.

BLC_BMC_M02/00/2013

PT. BUKIT MAKMUR MANDIRI UTAMA 7


BASIC KNOWLEDGE - Engine Diesel

Gasoline engine

Diesel engine
PRINSIP KERJA ENGINE 4 LANGKAH

Intake stroke
Pada langkah ini piston sedang bergerak ke bawah (TDC to BDC), dimana pada
saat yang bersamaan, valve intake terbuka untuk memasukkan udara keruang bakar
baik yang menggunakan naturali aspirated ataupun yang menggunakan bantuan
turbocharger, yang membedakan pada langkah ini untuk engine diesel dan gasolin,
dimana engine diesel hanya udara murni saja yang dimasukkan ke ruang bakar (
21% Oxygen, 78% Nitrogen dan 1% Other ), sedangkan untuk engine gasoline,
udara murni + fuel gasoline yang akan masuk ke ruang bakar.

Compression stroke
Piston akan bergerak lagi dari bawah keatas (BDC to TDC), dimana udara yang
telah masuk akan dipaksa untuk dimampatkan diruang bakar dikarenakan valve
intake dan exhaust tertutup sampai tekanan dan suhunya tercapai untuk melakukan
pembakaran, tekanan berkisar 30-40 Kg/cm 2 dan temperature antara 400 - 500 oC.
kemudian bahan bakar akan diinjeksikan beberapa derajat sesaat sebelum piston
mencapai titik mati atas (TDC) agar tercapai percampuran yang menyeluruh dan
homogen, semakin merata percampurannya, maka akan semakin sempurna pemba-
karan yang terjadi, power yang didapatkan akan lebih besar, ruang bakar akan
bersih dan tidak menimbulkan dampak lingkungan yang besar.

BLC_BMC_M02/00/2013

8 PT. BUKIT MAKMUR MANDIRI UTAMA


BASIC KNOWLEDGE - Engine Diesel
Power stroke
Pada langkah ini, piston setelah mencapai TDC saat langkah compression, akan
bergerak kembali ke BDC sampai exhaust valve terbuka (TDC to BDC), dimana
tekanan dan panas yang didapat pada langkah compression akan diledakkan
beberapa derajat sesaat setelah TMA untuk menghindari adanya gaya twist pada
connecting rod akibat dari dorongan piston saat power berlangsung, yang membeda-
kan untuk engine diesel dan gasoline, engine diesel tidak memerlukan electric spark
untuk meledakkan udara dan bahan bakar, tetapi dengan memanfaatkan tekanan
dan panas yang telah tercapai untuk membuat fuel terbakar, tekanan dalam ruang
bakar berkisar 80 - 110 Kg/cm 2 dan temperature berkisar antara 600 - 900 oC.
sedangkan untuk gasoline engine, jika electric spark tidak memercikkan apinya,
maka power tidak akan terjadi diruang bakar.

Exhaust stroke
pada langkah ini akan diawali dengan terbukanya valve exhaust beberapa derajat
sesaat sebelum langkah piston mencapai titik mati bawah (BDC) untuk membuang
sisa hasil pembakaran pada ruang bakar yang nantinya akan dibantu dengan pem-
bilasan saat valve intake terbuka (overlaping), dimana udara yang bersih akan
sengaja dibuang yang bertujuan untuk lebih membarsihkan ruang bakar dari asap
sisa pembakaran dan juga sebagai media pendingin walau hanya kurang dari 5%
effeknya, sampai exhaust valve tertutup kembali (BDC to TDC).

Untuk mendapatkan hasil pembakaran sempurna menurut teorical diperlukan 14,5


gram udara (12ℓ at sea level) dan 1 garam fuel, tetapi ini belum cukup untuk
penggunaan engine dengan load tinggi, karena akan menimbulkan effek panas yang
berlebihan.

KESIMPULAN
Intake stroke diawali dengan terbukanya intake valve saat piston bergerak kebawah (TDC to BDC) sampai
tertutupnya valve intake.
Compression stroke diawali dengan tertutupnya valve intake saat piston bergerak keatas (BDC to TDC) sam
pai posisi piston berada di titik mati atas (TDC)
Power stroke diawali dengan terdorongnya piston dari TDC samapi terbukanya valve exhaust (TDC to BDC)
Exhaust stroke diawali dengan terbukanya valve exhaust sampai tertutupnya valve exhaust.
Overlaping stroke terjadi saat valve exhaust belum tertutup sedangkan valve intake sudah terbuka untuk
melakukan pembilasan.
Engine 2 langkah adalah 2X langkah piston (TDC to BDC dan BDC to TDC) akan melakukan 1X power,
(1X putaran 360 o = 1X power)
Engine 4 Langkah adalah 4X langkah piston 2(TDC to BDC dan BDC to TDC) akan melakukan 1X power,
(2X putaran 360 o = 1X power).

Jika tadi anda sudah mengetahui pergerakan dari langkah piston sesuai dengan strokenya yang berdampak
pada perputaran crankshaft, bagaimana dengan langkah mechanisme valvenya untuk membuka dan menutup
yang berdampak pada perputaran campshaft, apakah sama denga piston?, coba anda pikirkan dan diskusikan
dengan teman anda.

BLC_BMC_M02/00/2013

PT. BUKIT MAKMUR MANDIRI UTAMA 9


BASIC KNOWLEDGE - Engine Diesel

Chapter 2.
Chombustion chamber structure
Combustion Chamber
Adalah suatu ruangan tempat pembakaran dalam engine yang dilingkupi oleh bagian bawah dari cylinder
head dan head valve, sisi dalam cylinder liner dan bagian atas dari piston.

Type Combustion Chamber


Untuk engine yang memakai system internal combustion type, ada dua type combustion chamber yang biasa
dipakai untuk engine otomotive, industri, transportasi, pertanian dan lainnya.

1. Type ruang bakar langsung (Direct combustion Chamber).


Type ruang bakar ini sangatlah efisien untuk engine berkecepatan tinggi dan berkekuatan tinggi yang cocok
dipergunakan untuk industri, otomotive, transportasi dan lainnya, karena type ruang bakar seperti ini akan
lebih menjadikan campuran yang homogen, dimana fuel akan langsung diinjeksikan kedalam ruang bakar
langsung tanpa harus melalui ruangan perantara

(a). (b). (c). (d). (e). (f).

Type Direct Combustion Chamber


Dari berbagai type ruang bakar langsung, yang paling membedakan adalah bentuk crown dari piston dan
lokasi penempatan injektor nozzle, dimana penempatan nozzle akan sangat berperan penting untuk tercip-
tanya percampuran yang homogen antara fuel dan udara.

2. Type ruang bakar tambahan (Auxiliary Combustion Chamber).


Type ruang bakar ini cocok dipergunakan untuk big engine seperti kapal laut dan generator, dimana untuk
dampak penggunaan fuel lebih boros, start awal yang berat, harus dilengkapi dengan pemanas (Glow plug)
diruang bakarnya, serta kemudahannya dapat menggunakan berbagai jenis diesel fuel karena kurang berpen-
garuh terhadap injector nozzle dengan single hole atau type pin dan tekanan fuel yang rendah.
jika dibandingkan dengan direct conbustion type, untuk pencampuran bahan bakar dan fuel akan lebih sem-
purna karena ruang pencampurannya yang kecil.
a. Pre-Combustion Chamber Type

Bahan bakar diinjeksikan kedalam ruang bakar muka (ruang bakar


perantara) oleh injection nozzle. Sebagian bahan bakar yang
tidak terbakar dalam ruang bakar muka didorong melalui saluran
kecil antara ruang bakar muka dan ruang bakar utama kemudian
terbakar seluruhnya di ruang bakar utama, itulah sebabnya per-
campuran udara dan bahan bakar akan lebih baik.

BLC_BMC_M02/00/2013

10 PT. BUKIT MAKMUR MANDIRI UTAMA


BASIC KNOWLEDGE - Engine Diesel

Pre-Combustion Chamber Type


b. Swirl Combustion Chamber Type

Swirl Combustion Chamber Type.


c. Air Chamber Type
BLC_BMC_M02/00/2013

PT. BUKIT MAKMUR MANDIRI UTAMA 11


BASIC KNOWLEDGE - Engine Diesel

Pada tipe ini terdapat dua chamber yaitu main chamber dan
air chamber. Selain itu, air chamber diklasifikasikan menjadi dua
macam. Pada tipe yang pertama, fuel diinjeksikan ke main cham-
ber dan udara diinjeksikan juga sehingga tekanan pada chamber
meningkat sampai terjadi pembakaran. Pada tipe kedua, udara
tidak diinjeksikan ke chamber melainkan di luar chamber
mensuplai oxygen dan menghasilkan pusaran sampai terjadi
pembakaran.

TYPE MECHANISME VALVE INTAKE & EXHAUST


Ada beberapa type construction dari valve mechanisme engine tergantung dari penempatan mechanisme valve
pada cylinder head dibawah ini.

a. Overhead Valve Type


Intake valve dan exhaust valve berada diatas permukaan bagian piston crown. Dapat disebut juga tipe OHV
atau tipe I - head. Ruang bakar tipe ini dibentuk agar berbentuk bulat ( bola ) sehingga dapat meng-
hasilkan pusaran saat udara di kompresi dan penyalaan dapat merata ke segala arah. Tipe ruang bakar ini
paling banyak digunakan dalam diesel engine.
b. Side Valve Type
Intake valve dan exhaust valve berada sejajar dengan pergerakan piston disatu sisi silinder block. Tipe ini
juga disebut tipe L - head. Bentuk ruang bakar rata (flat) sehingga struktur silinder head lebih seder-
hana dan biaya manufacturing lebih murah dibandingkan dengan tipe over head. Efisiensi pembakaran ruang
bakar side valve type rendah, tetapi strukturnya lebih sederhana sehingga memudahkan perawatan dan
Assembly / Dissasembly cylinder head.
c. F-Head Type
Intake valve dan exhaust valve berada pada cylinder head dan pada sisi cylinder block. biasanya mecha-
nisme valve intake berada disamping dan valve exhaust diatasnya, Tipe ini adalah gabungan (perpaduan)
dari tipe over head valve dan tipe side valve. Bentuk ruang bakar ini mirip dengan tipe side valve.
Mekanisme gerakan valve ruang bakar F-head type lebih komplek sehingga tipe ini jarang digunakan.
d. T-Head Type
Intake valve dan exhaust valve masing-masing diletakkan secara terpisah disisi kanan dan kiri dari cylinder
block. Tipe ini dapat dikatakan type ruang bakar cervic yang memudahkan udara masuk dan keluar tetapi
efisiensi panas (thermal efficiency) kurang baik karena memerlukan waktu lama untuk meratakan pemba-
karan, karena itu ruang bakar tipe ini sangat jarang digunakan.
BLC_BMC_M02/00/2013

12 PT. BUKIT MAKMUR MANDIRI UTAMA


BASIC KNOWLEDGE - Engine Diesel
MECHANISME VALVE REGULATION
1. Firing Order
Urutan pembakaran yang terjadi pada engine yang mempunyai jumlah cylinder lebih dari satu.
Contoh: Suatu engine mempunyai FO: 1-5-3-6-2-4
Berarti engine tersebut mempunyai 6 Cylinder dengan urutan pembakarannya dimulai dari cylinder
no.1 kemudian disusul cylinder no.5, kemudian cylinder no.3,—6—2 dan yang terakhir adalah cylinder
no.4 dalam cycle engine dengan hitungan 1X power.
( 1-5-3-6-2-4 dalam 2X putaran crankshaft untuk 4 Cycle).
Jika yang pertama kali pembakaran dimulai bukan dari cylinder no.1, dengan FO: 1-5-3-6-2-4 maka tetap
akan mengikuti urutan yang tertera pada firing order enginenya.
Contoh: Engine dengan FO:1-5-3-6-2-4,
Pada saat start yang melakukan pembakaran pertama kali adalah cylinder no.3, maka akan disusul
cylinder no.6, kemudian no.2—4—1 dan yang terakhir adalah cylinder no.5.
Tujuannya adalah untuk meratakan hasil power yang terjadi pada engine, agar gaya yang ditimbulkan oleh
piston seimbang ( balance ). Baik pada saat kompresi, maupun pembakaran, tidak menimbulkan puntiran
dan getaran yang tinggi.
Pada 4 langkah motor diesel dengan 1 silinder, piston bergerak 4 kali, menghasilkan satu kali pembakaran.
Atau dua kali putaran crank shaft, menghasilkan 1 kali pembakaran.
Untuk perhitungan cylinder pertama dari setiap engine dimulai dari sisi front damper dan yang cylinder
terakhir pada sisi fly wheel.
Setiap urutan perhitungan nomor cylinder pada masing-masing factory engine bisa saja berbeda, apalagi den-
gan bentuk type V engine, tetapi untuk engine type In-Line adalah sama, contohnya :
Engine KOMATSU :
Firing Order R1-L1-R5-L5-R3-L3-R6-L6-R2-L2-R4-L4
Sudut V 50 Degree.

Gambar Engine SAA12V140E-3.


BLC_BMC_M02/00/2013

PT. BUKIT MAKMUR MANDIRI UTAMA 13


BASIC KNOWLEDGE - Engine Diesel

Engine HITACHI
Firing order 1-12-5-8-3-10-6-7-2-11-4-9
Direction of rotation Counterclockwise as viewed from flywheel side
Sudut V 60 Degree.

Gambar Engine S12A2-Y1TAA1.

Engine CUMMINS
Firing Order 1R-6L-5R-2L-3R-4L-6R-1L-2R-5L-4R-3L

Gambar Engine KT/A 2300


Engine CATERPILLAR
Firing Order 1-4-9-8-5-2-11-10-3-6-7-12
Sudut V 65 Degree.

Gambar Engine 3412E

BLC_BMC_M02/00/2013

14 PT. BUKIT MAKMUR MANDIRI UTAMA


BASIC KNOWLEDGE - Engine Diesel
2. Table Sequence
Adalah suatu table yang menyatakan formasi urutan stroke masing-masing cylinder yang terjadi pada engine,
baik engine dengan satu cylinder atau lebih.
a. Table Sequence untuk engine 1 cylinder.
Beda langkah tiap cylinder 720 o/1 = 720 o Degree.

b. Table Sequence untuk engine 4 Cylinder.


Engine FO: 1—2—4—3.
Beda langkah tiap cylinder : 720 o/4 Cylinder = 180 o.

Degree TDC - BDC 180 O BDC - TDC 360 O TDC - BDC 540 O BDC - TDC 720 O

Cylinder Piston Stroke Piston Stroke Piston Stroke Piston Stroke


1. POWER EXHAUST INTAKE COMPRESSION
2. COMPRESSION POWER EXHAUST INTAKE
3. EXHAUST INTAKE COMPRESSION POWER
4. INTAKE COMPRESSION POWER EXHAUST

C. Table Sequence untuk engine 6 Cylinder.


Engine FO: 1—5—3—6—2—4.
Beda langkah tiap cylinder : 720 o/6 Cylinder = 120 o.
TDC - BDC BDC - TDC TDC - BDC BDC - TDC

Degree 0 180 360 540

Cylinder Piston Stroke Piston Stroke Piston Stroke Piston Stroke

1. POWER EXHAUST INTAKE COMPRESSION

2. HAUST INTAKE COMPRESSION POWER EX

3. KE COMPRESSION POWER EXHAUST INTA

4. ER EXHAUST INTAKE COMPRESSION POW

5. PRESSION POWER EXHAUST INTAKE COM

6. INTAKE COMPRESSION POWER EXHAUST

Keterangan : Kolom Degree diatas, setiap kolomnya mewakili 20 o.

BLC_BMC_M02/00/2013

PT. BUKIT MAKMUR MANDIRI UTAMA 15


BASIC KNOWLEDGE - Engine Diesel

Tugas 2.
Buatlah table sequence untuk engine V12 Cylinder dengan
FO: 1R—1L—5R—5L—3R—3L—6R—6L—2R—2L—4R—4L.
Beda sudut R dan L side adalah 50 Degree,
TDC - BDC BDC - TDC TDC - BDC BDC - TDC

Degree

Cylinder Piston Stroke Piston Stroke Piston Stroke Piston Stroke

1R.

1L.

2R.

2L.

3R.

3L.

4R.

4L.

5R.

5L.

6R.

6L.

Keterangan : Kolom Degree diatas, setiap kolomnya mewakili 10 o.

3. Valve Timing.
Adalah langkah pergerakan valve intake dan exhaust saat membuka dan menutup sesuai dengan timing yang
ditentukan.
Setiap engine akan mempunyai valve timing yang berbeda sesuia dengan jenis dan klasifikasi enginenya.

Engine SAA6D140E-3
FO: 1—5—3—6—2—4.
Keterangan :
Valve Intake terbuka 20 o before TDC.
Valve Intake tertutup 30 o after BDC.
Valve Exhaust terbuka 55 o before BDC.
Valve Exhaust tertutup 20 o after TDC.

Dari data diatas maka :


Intake stroke : 20 o+180 o+30 o = 230 o
Compression stroke : 180 o―30 o = 150 o
Power Stroke : 180 o―55 o = 125 o
Exhaust Stroke : 55 o+180 o+20 o = 255 o
Total Stroke : 230 o+150 o+125 o+255 o = 760 o
Over lapping Stroke : 760 o―720 o = 40 o
BLC_BMC_M02/00/2013

16 PT. BUKIT MAKMUR MANDIRI UTAMA


BASIC KNOWLEDGE - Engine Diesel
Over laping adalah suatu keadaan dimana exhaust valve belum tertutup sedangkan intake valve sudah ter-
buka yang bertujuan untuk membersihkan / pembilasan gas sisa hasil pembakaran.

Dari data diatas, maka dapat dibuat table Sequence sebagai berikut :
Akhir power = 0 o+125 o = 125 o
Akhir Exhaust = 125 o+255 o = 380 o
Awal intake = 380 o―40 o = 340 o
Akhir Intake = 340 o+230 o = 570 o
Akhir Compression = 570 o+150 o = 720 o

Beda langkah 720 o/6 Cylinder = 120 o


Untuk cylinder selanjutnya dapat dihitung dengan cara yang sama.
TDC - BDC BDC - TDC TDC - BDC BDC - TDC

Degree

Cylinder Piston Stroke Piston Stroke Piston Stroke Piston Stroke

1. POWER EXHAUST Ж INTAKE COMPRESSION

2. AUST Ж INTAKE COMPRESSION POWER EXH

3. AKE COMPRESSION POWER EXHAUST Ж INT

4. EXHAUST Ж INTAKE COMPRESSION POWER

5. OMPRESSION POWER EKHAUST Ж INTAKE C

6. INTAKE COMPRESSION POWER EXHAUST


Keterangan : Kolom Degree diatas, setiap kolomnya mewakili 10 o
dan (Ж) Overlapping.

Kesimpulan :
Dilihat dari putaran crank shaft, maka terjadi over lapping power, yaitu power silinder 1 belum berakhir
sudah disusul dengan power silinder 5 dan seterusnya.

Table squence dapt digunakan untuk embuat table adjusment valve dengan 2x putaran crank shaft.
Nomor Cylinder 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Posis Valve IN EX IN EX IN EX IN EX IN EX IN EX
TOP Cylinder 1. √ √ √ Ọ Ọ √ √ Ọ Ọ √ Ọ Ọ
TOP Cylinder 6. Ọ Ọ Ọ √ √ Ọ Ọ √ √ Ọ √ √

Ọ Valve yang Tidak boleh di-adjust


√ Valve yang Boleh di-adjust

Tugas 3.
Dalam melakukan adjustment valve clearanch engine gunakanlah shop manual engine yang sesuai, sebagai
panduannya dalam melakukan pekerjaan tersebut.
Diskusikan dengan teman anda, Seandainya jika didapatkan hasil peng-adjusan valve clearance intake terlalu
longgar, exhaust terlalu longgar, intake terlalu rapat dan exhaust terlalu rapat, maka akan berakibat ?.

BLC_BMC_M02/00/2013

PT. BUKIT MAKMUR MANDIRI UTAMA 17


BASIC KNOWLEDGE - Engine Diesel

Valve adjusting.

FO : 1-4-9-8-5-2-11-10-3-6-7-12
Untuk beda sudut antara L dan R side adalah 65 Degree.
Dari FO diatas dapat disamakan FO : 1L-2R-5L-4R-3L-1R-6L-5R-2L-3R-4L-6R

HITACHI
ENGINE S16R-Y1TAA1 Hytachi Unit EX3600-5
FO: 1-9-6-14-2-10-4-12-8-16-3-11-7-15-5-13
Beda sudut V antara R dan L side adalah 50 Db

BLC_BMC_M02/00/2013

18 PT. BUKIT MAKMUR MANDIRI UTAMA


BASIC KNOWLEDGE - Engine Diesel
Tugas 4.
Buatlah table Sequence dari data dibawah ini dan tentukan valve yang bisa di adjust pada Cylinder.
Engine S6R HITACHI
Firing Order 1-5-3-6-2-4

Inlet Valve Exhaust Valve


MODEL
Open (B.T.D.C) Closed (A.B.D.C) Open (B.B.D.C) Closed (A.T.D.C.)
S6R, S6R2 37 0
44 0
57 0
24 0

Valve Adjusting.
Cylinder 1 2 3 4 5 6
Valve IN EX IN EX IN EX IN EX IN EX IN EX
TOP 1.
TOP 6.

BLC_BMC_M02/00/2013

PT. BUKIT MAKMUR MANDIRI UTAMA 19


BASIC KNOWLEDGE - Engine Diesel

Tugas 5.
Buatlah table Sequence dari data dibawah dan tentukan valve yang bisa di adjust pada Cylinder.
Firing Order 1-12-5-8-3-10-6-7-2-11-4-9 sudut V 60 o

Valve Adjusting.
Cylinder 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Valve I E I E I E I E I E I E I E I E I E I E I E I E
TOP 1.
TOP 6.

Ọ Valve yang Tidak boleh di-adjust


√ Valve yang Boleh di-adjust

BLC_BMC_M02/00/2013

20 PT. BUKIT MAKMUR MANDIRI UTAMA


BASIC KNOWLEDGE - Engine Diesel

Chapter 3.
Engine Main Part.

BLC_BMC_M02/00/2013

PT. BUKIT MAKMUR MANDIRI UTAMA 21


BASIC KNOWLEDGE - Engine Diesel

VOLVO Common rail DIESEL Engine.

Untuk memudahkan kita untuk memahami structure dari part component engine, mari kita bagi saja menjadi
dua bagian, yaitu upper struckture yang terdiri dari mechanisme cylinder head dan part component yang
mendukungnya dan Lower struckture yang terdiri dari mechanisme cylinder block dan patr component yang
mendukungnya.

BLC_BMC_M02/00/2013

22 PT. BUKIT MAKMUR MANDIRI UTAMA


BASIC KNOWLEDGE - Engine Diesel
UPPER STRUCTURE

Upper structure component


1. Cylinder head.
Konstruksi Struktur dari cylinder head tergantung dari metode pembakaran yang digunakan. Fungsi cylinder
head adalah untuk menahan tekanan pembakaran, mengendalikan panas ( dengan system pendinginan ),
tempat duduknya mechanisme valve intake dan exhaust serta mekanisme injeksi fuel system.
Cylinder head terbuat dari cash Iron FC 25 –– ©.
Cylinder head harus memenuhi syarat sebagai berikut:
− Structurenya kokoh untuk menahan pembakaran.
− Mudah melepaskan panas
− Dapat mencegah kebocoran tekanan pembakaran secara keseluruhan.
− Dapat mengalirkan udara intake dan exhaust dengan lancar.
− Dapat mencampur udara dengan bahan bakar secara sempurna.
Type cylinder head antara lain:
􀂃 Direct injection type dan pre combustion type
Pada direct injection type, ruang bakar ditempatkan diantara cylinder head, dimana bahan bakar lang-
sung diinjeksikan ke dalam ruang bakar. Pada sistem ini, untuk mendapatkan campuran yang baik,
bentuk nozzle dan arah injeksi merupakan faktor yang sangat menentukan. Pada pre combustion type,
di dalam cylinder head membutuhkan tempat yang bebas untuk menempatkan pre-combustion chamber
sehingga strukturnya lebih komplit dan membutuhkan perencanaan yang khusus untuk pendinginan cylin-
der head. Pre-combustion chamber diklasifikasikan menjadi dua type:
• Pre-combustion chamber yang langsung disatukan di dalam cylinder head.
• Pre-combustion yang terpisah kemudian dipasangkan ke dalam cylinder head.
BLC_BMC_M02/00/2013

PT. BUKIT MAKMUR MANDIRI UTAMA 23


BASIC KNOWLEDGE - Engine Diesel

􀂃 Two valve type cylinder head dan four valve type cylinder head
Two valve cylinder head, structure ini dalam setiap ruang bakar section cylinder headnya hanya mem-
punyai satu intake valve dan satu exhaust valve. sedangkan Untuk four valve type cylinder head,
mempunyai dua intake valve dan dua exhaust valve yang diletakkan sejajar. Four valve type lebih efek-
tif digunakan jika tempat valvenya yang sempit.

Two, Four and five Valve in cylinder head.


􀂃 Sectional type dan solid type
Solid type cylinder head yaitu bila satu bagian cylinder head yang digunakan untuk menutupi seluruh
bagian atas cylinder block dari masing - masing combustion chamber dan tidak dapat dipisahkan antara
satu dengan yang lainnya pada saat assembly dan disassembly, sedangkan sectional cylinder head jika
satu cylinder head hanya menutupi satu atau lebih bagian atas dari cylinder block ( atau cylinder head
BLC_BMC_M02/00/2013

24 PT. BUKIT MAKMUR MANDIRI UTAMA


BASIC KNOWLEDGE - Engine Diesel
yang terpisah ). Sectional type cylinder head mempunyai efek lebih kecil internal thermal stressnya dan
mudah dalam pemasangannya, oleh karena itu sectional type cylinder head cocok dipasang pada engine
yang bertekanan besar.

Sectional and solid type Cylinder Head.

􀂃 Injector nozzle type dan injector type


Injector nozzle valve menyemprotkan bahan bakar dengan pressure tinggi yang dipompakan oleh injection
pump. sedangkan Injector type memanfaatkan pergerakan vertikal plunger untuk menghasilkan tekanan
fuel yang tinggi yang diatur oleh mechanisme cam shaft dengan dilanjutkan oleh vertical plunger untuk
menyemprotkan fuel langsung ke dalam cylinder. Cylinder head type injector konstruksinya lebih rumit
dibanding dengan cylinder head type injection nozzle.
Dizona abad sekarang ini, ada beberapa system injector nozzle yang dipergunakan dalam engine, yaitu
system mechanical, electrical, hydraulic, mechatronik, hydro-electric, semi mechanical, dan yang lainnya.

Injection type and Nozzle type.


2. Valve
Valve intake dan exhaust terbuat dari special alloy steel (Heat-resistant) yang diatur oleh pergerakan height
of camp (Notch) dari campshaft secara teratur untuk memasukkan udara ke dalam combustion chamber dan
membuang gas bekas pembakaran keluar. Pergerakan valve dari putaran camshaft yang dirubah menjadi ger-
akan vertical melalui push rod ditransfer melalui rocker arm dan diterusakan ke valve. Valve juga sebagai
permukaan ruang bakar yang selalu menerima beban panas yang tinggi oleh karena itu dibuat dari material
yang tahan gesek dan tahan panas.

3. Valve Insert (Valve Seat)


Valve insert terbuat dari special alloy steel (Heat-resistant) adalah suatu ring yang tahan terhadap panas
dan benturan. yang berfungsi sebagai penyekat antara valve face dan cylinder head, Permukaan valve yang

BLC_BMC_M02/00/2013

PT. BUKIT MAKMUR MANDIRI UTAMA 25


BASIC KNOWLEDGE - Engine Diesel
bersentuhan dengan cylinder head selalu menerima benturan dan gas panas yang tinggi sehingga valve seat
harus tahan panas, kuat dan tidak mudah aus terutama pada bagian exhaust valve. Bila terjadi kerusakan
pada valve insert dapat diganti tanpa mengganti cylinder head.

Structure Valve Component.


4. Valve Guide
Valve guide terbuat dari cast iron (FC20-VC) sebagai penuntun pergerakan valve secara vertical antara
permukaan stem dan valve guide. Dengan demikian dibutuhkan celah yang tepat antara stem dan guide,
sehingga tidak terjadi kebocoran udara dan oli ke dalam air intake dan exhaust gas. Valve guide dan
valve dibuat dari bahan yang tahan panas.

5. Valve Spring
Valve spring terbuat dari special alloy steel (Heat-resistant) yang berfungsi untuk menahan valve agar tidak
turun saat tidak ditekan dan juga sekaligus untuk memperkuat gaya untuk menyekat kebocoran pada ruang
bakar. Valve spring juga bekerja mengambalikan rocker arm, push rod dan tappet ke posisi normal dengan
cepat.

6. Rocker Arm and shaft


Terbuat dari cast Iron yang berfungsi untuk meneruskan tekanan dari pergerakan putaran campshaft untuk
membuka dan menutupnya valve sesuai denga timingnya melalui perantara push rod.

BLC_BMC_M02/00/2013

26 PT. BUKIT MAKMUR MANDIRI UTAMA


BASIC KNOWLEDGE - Engine Diesel
7. Crosshead (Bridge).
Terbuat dari cash Iron yang berfungsi untuk meratakan dan meneruskan gaya tekan pada kedua valve
(intake saja atau exhaust saja), yang ditimbulkan dari rocker arm agar kedua valve dapat bergerak dengan
waktu yang bersamaan. Crosshead dipergunakan pada engine yang menggunakan konstruksi valve pada setiap
ruang bakarnya lebih dari dua valve.

Valve Cylinder Head Mechanism.

8. Nozzle Holder
Berfungsi sebagai pengganjal nozzle agar tidak bergerak pada cylinder head, tetapi memudahkan dalam
assembly dan disassembly.

9. Gasket Cylinder
Terbuat dari campuran asbest, sement, allumunium, tembaga, besi, dan campuran bahan yang lainnya, yang
dipadukan dengan rubber gasket, yang berfungsi sebagai penyekat kebocoran antara permukaan datar cylin-
der head dan cylinder block pada ruangbakar engine. Umumnya gasket ini hanya dapat dipakai sekali pakai
saja.

BLC_BMC_M02/00/2013

PT. BUKIT MAKMUR MANDIRI UTAMA 27


BASIC KNOWLEDGE - Engine Diesel

LOWER STRUCTURE

Piston Structure.
1. Piston
Posisi piston ada didalam cylinder liner, Terbuat dari aluminum alloys containing Si, Ni dan Cu, yang cara
pembuatannya dengan metode tempa (Forging) ataupun casting yang berfungsi sebagai penerus tenaga yang
dihasilkan oleh engine pada saat power. Construction piston haruslah kuat dan mempunyai karakteristik seb-
agai berikut:
1. Tahan terhadap temperatur yang sangat panas dengan tanpa merubah structure ketahanannya.
2. Dapat memindahkan panas dengan cepat
3. Component nya ringan dan Mempunyai Coofisien gesek yang kecil
4. Berkekuatan tinggi, vactor pemuaiannya kecil, tahan gesekan.

Piston Material

BLC_BMC_M02/00/2013

28 PT. BUKIT MAKMUR MANDIRI UTAMA


BASIC KNOWLEDGE - Engine Diesel

BLC_BMC_M02/00/2013

PT. BUKIT MAKMUR MANDIRI UTAMA 29


BASIC KNOWLEDGE - Engine Diesel

• Material Piston
Biasanya setiap shop manual engine akan memberikan informasi tentang structure pada engine tersebut
termasuk material bahan yang dipergunakan, sebagai contoh untuk spesifikasi engine 6D170 dan 12V140
KOMATSU, Material piston sebagian besar dibuat dari allumunium alloy terdiri dari silikon (Si), nickel (Ni),
copper (Cu). Pada umumnya material piston terdiri dari nickel allumunium alloy called Lo-ex, dengan spesifik
gravity rendah (diatas 27), tahan panas dan dapat menyalurkan panas dengan cepat. Penyerapan panas dari
allumunium alloy tiga kali lebih tinggi dibanding cast iron.
• Bentuk Luar dari Piston
Bentuk permukaan kepala piston dirancang untuk memperbaiki percampuran udara dengan bahan bakar agar
terjadi percampuran yang sempurna (Homogen). Pemilihan bentuk permukaan piston crown tergantung dari
tipe pembakarannya, jenis nozzle, sudut penyemprotan bahan bakar dan sistem lainnya. Contoh Jenis dan
bentuk kepala piston yang dipakai pada engine Komatsu seperti dibawah ini:

Bentuk piston Crown pada engine komatsu.

Piston dihubungkan dengan connecting rod melalui pin piston untuk mentransfer tenaga. Ketebalan sisi dalam
piston ditambah untuk menambah kekuatan pada sisi samping sebagai tempat kedudukan pin piston. Cross
section dari piston dibuat dalam bentuk elliptical. Arah pin piston diameternya lebih kecil dibanding dengan
diameter yang tegak lurus dengan pin piston dengan tujuan pada saat kenaikan temperatur piston ( 300º
- 350 ºC pada top piston dan lebih kurang 150 ºC pada bagian tengah piston ), cross section yang ber-
bentuk elliptical akan tercapai menjadi bulat (berdiameter sama ). Kepala piston yang kepalanya lebih kecil
akan menjadi sama besar akibat pemuaian dan perbedaan temperatur antara atas dan bawah piston. Oleh
sebab itu bila mengukur diameter piston, arah dan posisinya disesuaikan dengan spesifikasi pada mainte-
nance standard.

2. Piston ring
Fungsi dari piston ring adalah sebagai perapat antara permukaan luar piston dengan sisi dalam cylinder
liner yang bertujuan untuk meminimalisir terjadinya kebocoran compression pada ruang bakar yang akan
menyebabkan terjadinya abnormal Blow by,
Pada umumnya piston ring untuk setiap piston mempunyai 2 bagian (bagian atas dan bawah di head pis-
ton) dengan jumlah ring 2pcs, 3pcs dan 4pcs tergantung dari jenis enginenya, bagian atas disebut juga
Top ring, 2nd ring dan 3rd ring yang berfungsi untuk menahan tekanan compression pada ruangbakar,
sedangkan untuk bagian bawah disebut oil ring yang berfungsi untuk memberikan pelumasan, selain ber-
fungsi untuk meminimalisir terjadinya kebocoran compression, piston ring juga harus mampu untuk membuat
BLC_BMC_M02/00/2013

30 PT. BUKIT MAKMUR MANDIRI UTAMA


BASIC KNOWLEDGE - Engine Diesel

lapisan film yang berfungsi untuk melumasi dinding liner dan piston serta dapat mentransfer panas dengan
mudah.
piston ring dibuat dari special cast iron yang cara pembuatannya setelah dicetak lalu dipanaskan dengan
suhu minimal 3000 oC agar didapat ketahanan yang kuat oleh karena saling merapatnya structure carbon
pada material tersebut. yang tentunya akan memiliki ketahanan terhadap panas dan tahan gesek, serta
dilapisi dengan chrome platina pada lingkaran luarnya.

Piston Ring structure


3. Cylinder Liner
Cylinder liner merupakan komponen utama pendukung combustion chamber pada engine yang berhubun-
gan langsung dengan tekanan tinggi dan beban gesek yang besar sebagai akibat gerak naik turun
(Reciprocating) piston. Karakteristik dari Cylinder liner diantaranga harus tahan terhadap temperatur tinggi,
tahan gesekan, dapat dengan mudah menyerap panas serta memindahkannya dan mampu menerima gaya
yang besar saat power, bahkan untuk type pendinginan engine yang menggunakan water system, cylinder
liner bagian luarnya harus tehan terhadap corrosion akibat pengikisan water.
Cylinder liner terbuat dari material special cast iron containing Ni, Cr, Cu dan Mo.

• Cylinder Liner Seal Ring


Untuk engine yang menggunakan water cooling type, kebocoran air ke oil sangatlah tidak diperbolehkan,
karena posisi air (Water jacket) berada diatas dari pada oil pan dari structure cylinder block, maka untuk
cylinder liner ini harus dilengkapi dengan seal yang disebut ring seal.
Ring seal liner harus mampu berperan baik untuk menyekat dengan sempurna, harus tahan terhadap oil, air
serta tahan terhadap perubahan temperatur dan tekanan.

BLC_BMC_M02/00/2013

PT. BUKIT MAKMUR MANDIRI UTAMA 31


BASIC KNOWLEDGE - Engine Diesel

Type of Cylinder Liner.

Structure bagian cylinder Liner

BLC_BMC_M02/00/2013

32 PT. BUKIT MAKMUR MANDIRI UTAMA


BASIC KNOWLEDGE - Engine Diesel

Contoh structure liner seal


Type Properties Location
⌂ Durable
Crevice seal (Wide rubber ring) Top ring
⌂ Resistance to heat, water and vibration is excellence
⌂ Durable
Nytrile-rubber (O-ring) Middle ring
⌂ Resistance to heat and water is excellence
Silicone rubber (O-ring) ⌂ Resistance to oil, high pressure and heat is excellence Bottom ring

4. Cylinder Block

Engine cylinder block V-type and In-Line type


Cylinder block merupakan pondasi komponent tunggal (Rangka utama) dari sebuah engine, dimana pada
cylinder block diletakkan berbagai mechanisme dan system pendukung berfungsinya engine, cylinder block ter-
buat dari material cast Iron yang pembuatannya di lakukan dengan proses casting (pengecoran/dicetak).
Ada beberapa bentuk construction dari cylinder block yang umum dipergunakan, tapi yang paling domi-
nantdipakai untuk engine berkecepatan menengah dan tinggi yaitu bertype In-Line (Satu garis) dan V-type
(berbentuk huruf V). Contohnya engine SAA6D140E-3 yang menggunakan engine block type In-Line dan
SAA12V140E-3 yang menggunakan engine block V-type.
Gambar engine block bisa dilihat di halaman sebelumnya.

BLC_BMC_M02/00/2013

PT. BUKIT MAKMUR MANDIRI UTAMA 33


BASIC KNOWLEDGE - Engine Diesel

5. Connecting Rod
Connecting rod berfungsi untuk meneruskan gaya yang dibuat oleh piston sekaligus untuk merubah gerak
naik-turun piston (Recyprocating) menjadi memutar (Rotating) yang selanjutnya akan diteruskan pada compo-
nen Crank shaft. dikarenakan beban yang diterima oleh connecting rod sangatlah besar dan complex (Beban
axial, beban radial, beban twisting, beban gesek, beban tekan dan tarik) maka componen ini harus mempu-
nyai karacteristik yang kuat, tahan terhadap panas, menyalurkan pelumasan dengan baik dan tahan terhadap
external force.
Connecting rod terbuat dari material special Iron yang cara pembuatannya dengan metode Forging (Ditempa)

Structure Connecting Rod

6. Crank Shaft
Crank shaft berfungsi sebagai penerus dan perubah gerak putar pada engine, dimana component ini akan
lebih sering menerima beban axial dan radial dari pergerakan connecting rod akibat dari load engine yang
diterima. Dikarenakan Akibat dari gaya yang diterima oleh crank shaft sangatlah besar, maka harus mem-
punyai sifat yang sangatlah kuat untuk menahan gaya yang besar dengan structure yang kokoh dan tahan
terhadap gesekan.
Material crank shaft terbuat dari High carbon steel yang dibuat dengan cara di tempa (Forging) dan diker-
askan, pengerasan dilakukan untuk mendapatkan kekuatan yang keras dengan suhu minimal 3000 oC terutama
dibagian permukaan journalnya, untuk mengurangi beban gesek yang terjadi.

BLC_BMC_M02/00/2013

34 PT. BUKIT MAKMUR MANDIRI UTAMA


BASIC KNOWLEDGE - Engine Diesel

Crankshaft Vibration

FO In Crankshaft.
7. Cam shaft
Camp shaft putarannya digerakkan oleh crank shaft melalui mechanisme gear yang berada pada timing gear
engine, dimana fungsi dari camp shaft adalah sebagai pengatur membuka dan menutupnya valve intake
dan exhaust sesuai dengan timing yang ditentukan, melalui mechanisme push rod dan cam follower, bahkan
BLC_BMC_M02/00/2013

PT. BUKIT MAKMUR MANDIRI UTAMA 35


BASIC KNOWLEDGE - Engine Diesel

untuk yang menggunakan system mechanical injector (Cummin system) pada fuel systemnya, camp shaft ini
juga dipergunakan untuk menekan fuel yang diinjeksikan ke combustion chamber.
Composisi Structure material camp shaft sama dengan crank shaft.

8. Piston cooling zet (Piston cooling nozzle).


Piston cooling zet (Piston cooling Nozzle) berfungsi untuk menyemprotkan oil ke permukaan bawah piston
agar dapat mendinginkan piston dengan media oil engine, componen ini sangatlah penting, jika sampai com-
ponen ini bermasalah, maka dapat mengakibatkan piston stack (Engine jammed).

Piston Cooling Jet.

9. Bearing
Bearing pada komponen yang bergerak sangatlah penting dipergunakan, bering yang digunakan untuk kompo-
nent engine sebagian banyak menggunakan plain bearing (Metal bearing) yang mempunyai gaya dan traction
yang lebih besar dan kuat bila dibandingkan dengan anti friction bearing (Ball bearing, roller bearing dan
needle bearing).
Plain bearing pada engine haruslah mempunyai kemampuan untuk menyalurkan pelumas dengan baik untuk
mengurangi beban gesek secara langsung.

BLC_BMC_M02/00/2013

36 PT. BUKIT MAKMUR MANDIRI UTAMA


BASIC KNOWLEDGE - Engine Diesel

Structure Plain Bearing.

Position of Bearing.

10. Push rod


Push rod adalah komponen penghubung pergerakan camp shaft yang berfungsi untuk mengubah gerakan
BLC_BMC_M02/00/2013

PT. BUKIT MAKMUR MANDIRI UTAMA 37


BASIC KNOWLEDGE - Engine Diesel

camp shaft (Gerak putar) menjadi gerak naik turun untuk menekan mekanisme valve intake dan exhaust.
Material push rod haruslah kuat, tahan terhadap extreme pressure dan tahan terhadap keausan, maka dari
itu material tersebut haruslah terbuat dari special iron yang dikeraskan.

11. Cam follower


Component ini selalu berpasangan dengan push rod untuk merubah pergerakan putar pada camp lub
menjadi gerakan naik turun, camp follower yang biasa dipergunakan untuk engine ada dua type, yaitu ber-
bentuk tappet dan berbentuk roller pada permukaan yang bersinggungan langsung dengan cam lobnya.

Valve Cylinder head Mechanism.


12. Gear (Timing Gear).
Gear (Timing Gear) engine terbuat dari bahan special steel carbon yang dikeraskan sesuai dengan peng-
gunaannya, gear pada timing gear engine material proses pengerasannya akan berbeda dengan gear pada
transmission dan differential gear.
Gear pada engine berfungsi untuk meneruskan gerak putaran yang bersumber dari crank shaft gear yang
nantinya akan disalurkan ke camp shaft gear, drive fuel pump gear, drive alternator gear, drive water
pump gear, serta gear aksesoris yang lain (Gear compressor) untuk dapat berputar sesuai dengan timing
yang telah ditentukan.

13. Engine Damper


Engine damper berada di sisi depan engine, yang dipasang dengan crank shaft yang berfungsi untuk
meredam getaran / vibrasi pada engine akibat dari tidak meratanya proses pembakaran pada engine yang
disebabkan oleh perbedaan udara atau fuel yang dikonsumsi masing-masing cylinder.
Engine damper yang umum dipakai ada dua jenis, type rubber dan type viscous yang menggunakan silicon
oil high viscosity. Damper memafaatkan inertia dari pemberatnya dan inertia dari crankshaft untuk mengim-
bangi getaran/vibrasi.

BLC_BMC_M02/00/2013

38 PT. BUKIT MAKMUR MANDIRI UTAMA


BASIC KNOWLEDGE - Engine Diesel

Timing Gear Mark.

Engine Damper Structure.

BLC_BMC_M02/00/2013

PT. BUKIT MAKMUR MANDIRI UTAMA 39


BASIC KNOWLEDGE - Engine Diesel

14. Pulley
Pulley adalah mechanisme penerus gerak putar yang mechanisme penghubungnya menggunakan belt, pulley
ini biasanya dipergunakan untuk memutar fan, alternator dan compressor AC.

15. Fly Wheel


Fly Wheel dalam bahasa local lebih dikenal dengan nama Roda gila, letaknya ada disebelah belakang engine
yang berfungsi untuk membalancing setiap putaran carank shaft pada setiap langkah power pada setiap pis-
ton agar didapat gerak putar yang halus, tidak tersendat-sendat.

Flywheel Structure.
16. Oil pan
Oil pan dipasang pada bagian bawah dari crankshaft dan digunakan untuk menampung engine oil. Di bagian
dalam oil pan, terdapat partition plate (internal bafle) yang dipasang untuk mencegah oli terombang-amb-
ing. Drain plug dipasang untuk membuang oli pada saat mengganti oil. Pada plug juga dipasang magnet
permanen guna mengumpulkan partikel metal yang terakumulasi di bagian dasar dari oil pan. Selain oil pan
menyediakan oli bagi oil pump, juga dapat mendinginkan oli yang menjadi panas akibat proses pembakaran
dengan cara melepaskan panas ke atmosfir.

BLC_BMC_M02/00/2013

40 PT. BUKIT MAKMUR MANDIRI UTAMA


BASIC KNOWLEDGE - Engine Diesel

Chapter 4.
Air Intake & Exhaust system.

Untuk menjadikan pembakaran dalam ruang bakar engine diperlukan percampuran antara udara, bahan bakar
dan panas yang cukup pada ruang bakar, ketiga unsur ini tidak dapat dipisahkan atau dihilangkan salah
satunya, karena jika salah satu dari unsur ini tidak terpenuhi maka pembakaran dalam ruang bakar engine
ini tidak dapat terjadi.
Komposisi udara yang dimasukkan ke ruang bakar terdiri dari 20% Oxygen, 78% Nitrogen dan 2% gas
lainnya seperti gas xenon, argon, helium dan yang lainnya.
Intake air system adalah suatu system yang berfungsi untuk menyediakan udara yang akan dipergunakan
untuk campuran fuel pada ruang bakar.
Intake air system secara umum terbagi menjadi tiga type :
a. Natural Aspirated.
Yaitu suatu system pemasukan udara ke ruang bakar pada engine yang memanfaatkan kevakuman piston
pada saat langkah intake untuk menghisap dan memasukkan udara ke ruang bakar.

b. Aspirated Plus
1. Turbo Charger system.
Yaitu suatu system pemasukan udara ke ruang bakar pada engine yang menggunakan tambahan kom-
ponen turbocharger yang dipasang di exhaust manifold, yang memanfaatkan tenaga gas buang untuk
memutarkan turbin yang dihubungkan dengan satu shaft dengan blower untuk memasukkan udara
sebanyak-banyaknya keruang bakar, dengan tujuan untuk mendapatkan hasil pembakaran yang lebih dari
sempurna.

BLC_BMC_M02/00/2013

PT. BUKIT MAKMUR MANDIRI UTAMA 41


BASIC KNOWLEDGE - Engine Diesel

Turbocharger
2. Super charger system
Yaitu suatu system pemasukan udara keruang bakar yang memanfaatkan putaran dari tenaga engine
untuk memutar ger rotor pada intake manifold yang berguna untuk memasukkan udara sebanyak-ban-
yaknya ke ruang bakar.
Antara system Turbocharger dan super charger yang membedakan dari system ini hanyalah sumber pengger-
aknya, dimana turbocharger untuk memutarkan turbinnya menggunakan tenaga exhaust gas, sedangkan super
charger sumber penggeraknya menggunakan tenaga putaran dari engine itu sendiri yang dihubungkan dengan
gear.

Gambar Super charger.

BLC_BMC_M02/00/2013

42 PT. BUKIT MAKMUR MANDIRI UTAMA


BASIC KNOWLEDGE - Engine Diesel
Componen Intake Air system

Pre-cleaner Cyclone and multi Cyclone


1. Pre-cleaner
Pre-Cleaner biasanya tempatnya diluar dari engine hood, yang berfungsi untuk menyaring kotoran yang
besar sehingga tidak dapat masuk, contohnya serpihan daun, plastik, kertas, kerikil dan yang lainnya
yang dapat membahayakan system engine.
Pre-Cleaner pada unit ada dua type : siklon dan multi siklon.

2. Air Cleaner (Air Filter).


Air cleaner berfungsi untuk menyaring kotoran yang lebih kecil dibandingkan dengan pre-cleaner, kotoran
yang dapat disaring lebih besar dari 5µ. Air cleaner ini berfungsi sebagai penyaring utama dalam engine
untuk mencegah debu masuk ke ruang bakar. Filter ini dapat dikategorikan menjadi tiga type,
Wet Type, Yaitu pada filternya sudah dibasahi oil terlebih dahulu dari pabriknya sehingga filter tersebut
ketika dipasang pada unit ada sedikit basah, filter ini sangat efektif untuk menyaring kotoran dan debu,
hanya saja filter ini mudah sekali untuk tersumbat (Blocked), sehingga kurang cocok untuk alat yang
biasa beroperasi di daerah berdebu.
Semi Dry-type, Yaitu filter dengan type kering, tetapi untuk pemasangannya (Housingnya) ada tempat
penampungan oil untuk menyaring kotoran.
Dry-type, Yaitu filter type kering yang biasa dipakai untuk unit alat berat, biasanya filter terbuat dari ker
tas atau serabut nilon, filter ini terdiri dari dua jenis yaitu inner filter dan outer filter, dimana yang
dapat dibersihkan hanyalah yang outernya saja untuk menghindari kotoran yang lebih besar masuk secara
langsung ke ruang bakar.

Gambar ERB Type dan FRG Type Air filter.

Tugas 6.
Silakan anda simulasikan cara pembersihan air cleaner pada unit anda, setiap berapa jam filter tersebut
diganti dan menggunakan tekanan udara kering berapa yang diperbolehkan untuk membersihkannya.

BLC_BMC_M02/00/2013

PT. BUKIT MAKMUR MANDIRI UTAMA 43


BASIC KNOWLEDGE - Engine Diesel

Cyclone Dry Type Air Cleaner

3. Turbocharger (Sisi Blower)


Turbocharger adalah komponent penunjang air intake system yang lebih efisien dibandingkan denga super
charger, karena selain penggunaannya yang efisien juga untuk perawatannya yang relatif mudah karena
tidak memerlukan adjustment belt atau gear.
Turbocharger memanfaatkan tenaga gas buang dari engine untuk memutar turbin pada sisi exhaust, yang
dihubungkan denga shaft blower pada sisi intake, sehingga dapat menghisap udara pada sisi intake oleh
karena hisapan dari blower, komponent ini terpasang di Exhaust manifold engine.

BLC_BMC_M02/00/2013

44 PT. BUKIT MAKMUR MANDIRI UTAMA


BASIC KNOWLEDGE - Engine Diesel

Turbocharger Air Intake system dan Turbocharger Component.


Excess Air Ratio adalah perbandingan udara yang actual denga udara secara teorical yang diperlukan
untuk pada intake air system, excess air ratio yang kecil akan menyebabkan engine low power dan
exhaust gas berwarna hitam.
Jenis Turbocharger yang sering dipakai oleh berbagai engine ada dua type pendinginan, turbocharger
water cooling system dan turbocharger air cooling system.
Untuk component ini memerlukan penanganan yang khusus untuk mencapai live time yang diinginkan.

Tugas 7.
Silakan anda diskusikan bersama teman anda, faktor apa sajakah yang dapat menyebabkan component
Turbocharger cepat menjadi rusak, berikan alasannya dan proses terjadinya.

4. Dust Indicator
Component ini terpasang antara air cleaner filter dan turbocharger (Air filter dan Intake manifold yg
natural aspirated sytem), Component ini berfungsi untuk memberikan informasi pada user (Operator), jika
terjadi retriction yang besar pada air filter (Filter kotor / tersumbat) dengan memberikan indikator ber-
warna merah atau kuning, cara kerja dari component ini adalah memanfaatkan negative pressure yang
terjadi akibat hisapan dari turbo saat engine running dan retriction yang besar sehingga dapat menarik
membran yang ada pada dust indicator dan menguncinya sesuai dengan pressurenya (Posisi kuning atau
merah) dan tidak akan kembali sebelum reset manual ditekan.
Indikator ini akan berkerja pada tekanan –635mmHg (25 in) untuk yang indikator kecil dan –760mmHg
(27 in) untuk indicator besar. Atau untuk component engine lain, Pressure negative yang berkerja indica-
tor ini berkisar 7.5 kPa (0.076 kgf/cm2, 1.1 PSI).

BLC_BMC_M02/00/2013

PT. BUKIT MAKMUR MANDIRI UTAMA 45


BASIC KNOWLEDGE - Engine Diesel

Dust Indicator
5. Afeter Cooler
Secara harpiah, ini merupakan proses pendinginan udara yang berhasil dihisap oleh charger, dimana
udara yang dihisap akan didinginkan terlebih dahulu oleh komponen cooler yang selanjutnya akan dima-
sukkan ke intake manifold engine, tujuannya untuk mendapatkan kerapatan udara yang cukup untuk
mendapatkan pembakaran yang sempurna pada engine, pada udara yang panas, kerapatan antara molekul
udaranya akan menjauh maka dari itu harus didinginkan.
After cooler jika dilihat dari media pendinginnya maka dapat dibagi menjadi dua, yaitu
After Cooler Air Cooled Type (Air to Air) dimana proses pendinginan udara yang berada dalam cooler
component akan didinginkan menggunakan media hembusan udara, biasanya component ini ditempatkan di
sisi depan dari engine (Depan radiator).
After Cooler Water Cooled Type (Air to Water) dimana proses pendinginannya menggunakan media air
untuk mendinginkan udara yang berada dalam cooler component, biasanya component ini ditempatkan di
Intake manifold.

Air Intake system whit After Cooler water cooled type

After Cooler Fin & Fube Type (Lh) and Corrugated Type (Rh).

BLC_BMC_M02/00/2013

46 PT. BUKIT MAKMUR MANDIRI UTAMA


BASIC KNOWLEDGE - Engine Diesel
6. Intake Manifold
Adalah component penunjang dari intake manifold, dimana fungsinya adalah untuk membagi udara pada
masing-masing combustion chamber secara menyeluruh dan merata.

Exshaust manifold and Intake manifold

Exhaust system
Exhaust System adalah suatu system pada engine yang berfungsi untuk mengeluarkan dan membuang gas
sisa hasil pembakaran pada combustion chamber engine agar bersih dan siap untuk melakukan pembakaran
berikutnnya.
Component Exhaust system.
1. Exhaust Manifold
Exhaust manifold berfungsi untuk menyalurkan exhaust gas dari beberapa combustion chamber men-
jadi satu lubang menuju mufler, di component ini juga terpasang turbocharger untuk engine yang
menggunakannya.

2. Turbocharger (Sisi Turbin)


Penjelasan turbo telah dijelaskan pada bahasan sebelumnya.

3. Exhaust pipe dan Mufler


Exhaust pipe dan Mufler berfungsi untuk meredam suara yang terjadi pada engine, component ini
sangatlah penting untuk mengurangi kebisingan pada engine, selain berfungsi untuk meredam suara, com-
ponent ini juga dapat meredam percikan bunga api yang terjadi pada engine dengan pembakaran yang
tidak sempurna.
Ada dua type mufler menurut pemasangannya pada unit yaitu type Horizontal dan type Vertical.

BLC_BMC_M02/00/2013

PT. BUKIT MAKMUR MANDIRI UTAMA 47


BASIC KNOWLEDGE - Engine Diesel

Mufler Horizontal and vertical.

BLC_BMC_M02/00/2013

48 PT. BUKIT MAKMUR MANDIRI UTAMA


BASIC KNOWLEDGE - Engine Diesel

Chapter 5.
Lubricating system.

Lubricating engine adalah suatu bagian dari system engine yang berfungsi untuk melumasi component-com-
ponent yang bergerak pada engine untuk mengurangi gesekan secara langsung antara dua component atau
lebih guna mendapatkan live komponent yang diharapkan.
System lubricating pada engine menggunakan pelumas cair dengan type circulating lubricating system, dimana
pelumas yang sudah dipakai untuk melumasi suatu component dapat dipakai kembali untuk melumasi compo-
nent yang lain sampai batas waktu yang ditentukan untuk melakukan penggantian pelumas.
Standart pelumas engine :
SAE : (Sosiety of Automotive Engineers)
API : (American petroleum Institute)
ASTM : (America Society of Testing and Material)

Fungsi Oil For Engine

BLC_BMC_M02/00/2013

PT. BUKIT MAKMUR MANDIRI UTAMA 49


BASIC KNOWLEDGE - Engine Diesel

ENGINE LUBRICATING SYSTEM

ENGINE LUBRICATING SYSTEM SAA12V140E-3 KOMATSU.

BLC_BMC_M02/00/2013

50 PT. BUKIT MAKMUR MANDIRI UTAMA


BASIC KNOWLEDGE - Engine Diesel
COMPONENT LUBRICATING ENGINE SYSTEM.
1. Oil Pan.
Oil pan dipasang pada bagian bawah dari crankshaft dan digunakan untuk menampung engine oil.
Di bagian dalam oil pan, terdapat partition plate (internal bafle) yang dipasang untuk mencegah oli
terombang-ambing. Drain plug dipasang untuk membuang oli pada saat mengganti oil. Pada plug juga
dipasang magnet permanen guna mengumpulkan partikel metal yang terakumulasi di bagian dasar dari
oil pan. Selain oil pan menyediakan oli bagi oil pump, juga dapat mendinginkan oli yang menjadi panas
akibat proses pembakaran dengan cara melepaskan panas ke atmosfir.

Gambar Oil Strainer and Oil Pump.


2. Oil Strainer (Suction Belt).
Strainer akan menyaring kotoran besar (>100µ) pada engine sebelum masuk ke oil pump untuk disirkula-
sikan agar tidak terjadi kerusakan pada komponent engine oil pump karena adanya kotoran.

3. Oil Pump
Pump ini termasuk kepada golongan positive dissplacement, dimana type dari pump ini mempunyai inter-
nal leakage yang sedikit bila dibandingkan dengan type non-positive dissplacement, konstruksi dari pump
ini adalah type gear (External gear pump) dimana untuk drive gearnya bersumber dari timing gear pada
engine.
Scavenging Pump berfungsi untuk memindahkan oil yang tidak terhisap oleh oil lubricating pump pada
saat unit posisi mendaki, tidak semua scavenging pump ini ada pada engine.

BLC_BMC_M02/00/2013

PT. BUKIT MAKMUR MANDIRI UTAMA 51


BASIC KNOWLEDGE - Engine Diesel

4. Main Reliev Valve (Safety Valve)


Ini berfungsi sebagai pengaman system dari abnormal pressure yang yang dapat terjadi pada engine
lubricating system, biasanya komponent ini terdapat pada engine oil pump dibagian disscharge port,
dimana jika terjadi adanya abnormal pressure, maka main safety valve akan membuang oil perssure kem-
bali ke oil pan lagi, tekanan normal pada masing-masing engine akan berbeda, please read the SHOP
MANUAL ENGINE application book.

Gambar Oil pump whit safety valve


5. Oil cooler By-Pass valve dan Regulator Valve
Component ini berfungsi untuk mengarahkan aliran oil pada saat engine baru saja running dan tempera-
ture kerja belum tercapai.
Komponen ini prinsip kerjanya berdasarkan temperature pada oil cooler by-pass valve dan berdasarkan
differential pressure pada regulator valve.

6. Oil Cooler
Oil cooler adalah media pendingin yang difungsikan untuk mendinginkan oil pada engine lubricating sys-
tem, dimana setiap oil yang mengalir melalui component oil cooler akan didinginkan oleh media water
pada setiap layernya.

7. Oil filter
Filter adalah sebagai penyaring kotoran, kotoran yang dapat tersaring >5µ,

8. Piston Cooling Nozzle (Piston Cooling Zet)


Berfungsi untuk mendinginkan piston pada bagian bawah untuk menghindari adanya pemuaian yang ber-
lebihan akibat panas.

Tugas 8.
Silakan anda diskusikan bersama teman anda, apa maksud dari oil SAE EO15W40DH dan apa bedanya
dengan SAE EO30DH.
BLC_BMC_M02/00/2013

52 PT. BUKIT MAKMUR MANDIRI UTAMA


BASIC KNOWLEDGE - Engine Diesel

Oil Cooler and Oil cooler By-pass valve.

BLC_BMC_M02/00/2013

PT. BUKIT MAKMUR MANDIRI UTAMA 53


BASIC KNOWLEDGE - Engine Diesel

Filter safety Valve

Tugas 9.
Carilah penyebab yang mengakibatkan oil engine pressure lubricating menjadi low dan Hight.

BLC_BMC_M02/00/2013

54 PT. BUKIT MAKMUR MANDIRI UTAMA


BASIC KNOWLEDGE - Engine Diesel

Chapter 6.
Cooling system.

Gambar Cooling system engine SAA12V140E-3 KOMATSU.

BLC_BMC_M02/00/2013

PT. BUKIT MAKMUR MANDIRI UTAMA 55


BASIC KNOWLEDGE - Engine Diesel

Engine Cooling system


Adalah system yang berfungsi untuk mempertahankan temperature kerja engine agar tetap normal dalam
range yang diharapkan, guna menjaga kestabilan structure dan material part engine agar tetap terjaga ses-
uai yang direkomendasikan factory.
Cara kerja Engine Cooling System.
Air pada radiator akan disirkulasikan oleh water pump ke engine melewati oil cooler dan cylinder block, di
cylinder block air akan mendinginkan sisi luar dari cylinder liner (Water jacket) yang kemudian akan dialir-
kan menuju cylinder head untuk mendinginkan ruang bakar bagian atas, dan selanjutnya akan diteruskan
melalui galeri untuk disebarkan ke turbo, air compressor dan sebagian besar akan masuk ke thermostat
housing, jika suhu kerja normal engine belum tercapai maka aliran air akan diarahkan oleh thermostat valve
untuk kemudian menuju water pump kembali, dan jika suhu kerja engine normal telah tercapai, maka ther-
mostat valve akan menutup saluran yang menuju ke water pump dan akan membuka saluran menuju ke
radiator, untuk didinginkan.
Secara umum system cooling yang terdapat pada engine ada dua :
a. Cooling system Air cooled type (Dry type).
Yaitu system pendinginen engine komponent dengan media udara (Air) sebagai bahan perambatannya (Media
Radiasi) yang bersumber dari hembusan fan engine atau oleh hembusan alam saat engine (Unit) bergerak.
Contohnya engine Bomag.
b. Cooling system Water cooled type (Wet type).
Yaitu system pendinginan engine komponent dengan media air (Water) sebagai bahan perambatannya (Media
Radiasi) yang disirkulasikan dalam cooling system component media dengan dibantu oleh hembusan fan pada
radiator untuk mendinginkannya.
Component Engine Cooling System
1. Radiator
Berfungsi untuk mendinginkan air yang teradiasi oleh panas pada engine yang kemudian diradiasikan kembali
ke udara melalui hembusan angin yang di atur oleh putaran fan melalui kisi-kisi pada core nya.
Pada component core terdapat 2 istilah yaitu :
a. Find adalah lempengan plat tipis yang berada diantara dua tube yang berfungsi untuk mengarahkan
alirah hembusan angin pada radiator core dan juga berfungsi sebagai media perambartan panas yang
lebih luas.
b. Tube adalah saluran tempat beradanya air (Water) yang menghubungkan antara upper tank dan lower
tank pada radiator.

Tube
Core Find

Gambar Radiator dan Radiator Core

BLC_BMC_M02/00/2013

56 PT. BUKIT MAKMUR MANDIRI UTAMA


BASIC KNOWLEDGE - Engine Diesel
2. Radiator safety valve
Berfungsi untuk mengamankan cooling system engine dari kekurangan water cooling dan over pressure yang
dapat merusak component system cooling engine yang mungkin terjadi, serta menjaga tekanan dalam cool-
ing system engine diatas ambien temperatur sekitar guna menstabilkan kinerja dari component engine yang
diharapkan.
Radiator safety valve terdiri dari pressure valve dan vacuum valve yang terdapat pada radiator cap.
Pressure valve berfungsi untuk menjaga pressure radiator dan cooling system dari pressure yang berlebi-
han serta dapat menaikkan titik didih air (Water cooled) diatas titik didih ambient temperature sekitar
guna menjaga kestabilan component sesuai dengan tekanan yang ditentukan.
Temperature air mendidih antara diatas permukaan air laut ten-
tunya akan berbeda dengan titik didih diatas permukaan gunung,
suhu yang diatas permukaan gunung lebih cepat mendidih dikarena-
kan tekanan yang rendah, jika ini disamakan dengan engine cooling
system, maka akan terjadi gelembung-gelembung udara pada cooling
system yang dapat mengakibatkan kerusakan komponent pada engine,
dan jika tekanan dalam system terlalu besar juga akan mengakibat-
kan kerusakan juga.

Vacuum valve berfungsi untuk mengisi kevacuuman air (Water) (Negative pressure) pada cooling system
engine akibat dari differential pressure yang terjadi antara di dalam dan diluar cooling system engine.
Pada saat engine baru saja dimatikan, dan kondisi masih panas,
tekanan pada engine cooling system lama kelamaan menjadi
berkurang, perbedaan antar tekanan didalam dan diluar system
menjadi sangat berbeda, tekanan dalam system cenderung nega-
tive bila dibandingkan dengan tekanan luar system (tekanan dalam
system Kurang dari 1 atm) pada saat sudah dingin, jika ini dibi-
arkan, maka tekanan ini akan merusak component cooling system,
serta pada saat engine kembali dihidupkan, akan terjadi kekosongan
cooling water yang dapat mengakibatkan kerusakan pada component
berupa corrotion dan fitting terutama pada component dinding luar
cylinder liner dan bagian lekukan pada engine block.

Gambar Radiator Cap.


BLC_BMC_M02/00/2013

PT. BUKIT MAKMUR MANDIRI UTAMA 57


BASIC KNOWLEDGE - Engine Diesel

3. Water Pump
Berfungsi untuk mensirkulasikan air pada cooling system agar panas yang dirambatkan dapat menyeluruh
diterima oleh media air secara keseluruhan.
Pump ini digerakan oleh gear pada timing gear engine atau menggunakan perantara belt untuk memutarnya.
Pump ini bertype non-positive Displacement dengan internal leakage besar.

Gambar Water pump cooling engine


4. Oil Cooler
Berfungsi untuk meradiasikan panas dari oil lubricating ke air yang kemudian akan didinginkan di radiator
component.
5. Thermostat (Exspander Valve)
Berfungsi untuk mengarahkan aliran air pada cooling system pada saat suhu kerja engine normal belum ter-
capai (Masih dingin) dan pada saat suhu kerja engine normal telah tercapai dengan cara mendeteksi panas
yang ada pada cooling water melalui media eksvander dengan tujuan untuk mempercepat tercapainya suhu
kerja engine normal yang direkomendasikan.

Gambar Thermostat

BLC_BMC_M02/00/2013

58 PT. BUKIT MAKMUR MANDIRI UTAMA


BASIC KNOWLEDGE - Engine Diesel
6. Corrotion Resistor
Berfungsi untuk menyaring kotoran dan menghambat/Memperlambat terjadinya karat pada component dalam
engine yang dilalui cooling water, agar tidak terjadi korosi yang terlalu cepat akibat zat asam yang terjadi
karena proses kondensasi dan perubahan zat kimia pada cooling water yang digunakan pada cooling system
engine itu sendiri dengan cara menetralizir zat asam yang ada pada air dengan zat inhibitor yang terdapat
pada corrotion catridge filter.

Gambar Corrotion Resistor.


7. Fan Cooling
Berfungsi untuk menghisap dan menghembuskan angin pada cooling system yang dipergunakan untuk media
perambatan dan pelepasan panas yang ditimbulkan pada engine.
Fan cooling pada engine ada yang digerakkan melalui timing gear dan ada juga yang digerakkan oleh belt,
maintenance belt sangatlah penting untuk menjaga agar cooling tetap terjaga, jika beltnya kendor atau
putus maka engine akan over heat.

Gambar Fan radiator.


BLC_BMC_M02/00/2013

PT. BUKIT MAKMUR MANDIRI UTAMA 59


BASIC KNOWLEDGE - Engine Diesel

Tugas 10.
Silakan anda diskusikan dengan teman sekelas anda, kriteria atau spesifikasi air yang bagaimanakah yang
cocok untuk cooling water pada engine dan parameter apakah yang dipergunakan untuk menentukan water
cooling engine tersebut dapat merusak engine ataukah tidak.

Tugas 11.
Silakan cari jawabannya jika thermostat ini tidak terpasang pada engine, dan apa akibatnya jika terjadi
kerusakan pada thermostat jammed terbuka dan tertutup.

BLC_BMC_M02/00/2013

60 PT. BUKIT MAKMUR MANDIRI UTAMA


BASIC KNOWLEDGE - Engine Diesel

Chapter 7.
Fuel system.
Systen fuel pada engine diera sekarang ini sangatlah beraneka ragam systemnya, dengan acuan standart
dampak lingkungan yang ditimbulkan dari engine tersebut, dinegara - negara eropa contohnya telah men-
canangkan standart engine yang diproduksi harus memenuhi standart EURO 3, di Asia dan America dengan
standart TIER 3 dan dijepang dengan standart JASO, standart ini ditentukan berdasarkan tingkat pencemaran
yang dihasilkan pada exhaust gas engine tersebut, semakin tinggi angka standartnya, maka tingkat pencema-
ran lingkungannya akan semakin berkurang.
FUEL SYSTEM SAA6D140E-2.

Keterangan Gambar :

BLC_BMC_M02/00/2013

PT. BUKIT MAKMUR MANDIRI UTAMA 61


BASIC KNOWLEDGE - Engine Diesel
Mana komponen fuel system :
1. Fuel Tank
2. Hand Priming pump (Priming pump for right bank is installed on chassis side).
3. Feed pump
4. Fuel Filter
5. Electronic fuel injection pump (for R bank)
6. Electronic fuel injection pump (for L bank)
7. Fuel injection nozzle
8. Overflow valve
9. Adapter
10. Emergency stop selenoid valve (Fuel cut off selenoid) x2

HAND PRIMING PUMP


Berfungsi untuk memompakan fuel dari fuel tank ke fuel pump dengan manual handling, pump ini sebagai
pengganti feed pump pada saat engine mati, pump ini dipergunakan ketika terjadi trouble yang akan men-
gisi kekosongan fuel line sebelum menuju fuel injection pump.

FEED PUMP
Berfungsi untuk memompakan fuel dengan tekana rendah 0.1-0.2Mpa (1-2Kg/cm 2) dari fuel tank ke fuel
injection pump melalui filter. Feed pump ini digerakkan oleh putaran engine melalui camp shaft pada FIP
BLC_BMC_M02/00/2013

62 PT. BUKIT MAKMUR MANDIRI UTAMA


BASIC KNOWLEDGE - Engine Diesel

Keterangan gambar :
A : Saat fuel ditransfer melalui bawah piston
B : Saat fuel ditransfer melalui atas piston.

FUEL FILTER
Berfungsi untuk menyaring kotoran yang terdapat pada diesel fuel.

BLC_BMC_M02/00/2013

PT. BUKIT MAKMUR MANDIRI UTAMA 63


BASIC KNOWLEDGE - Engine Diesel
FUEL INJECTION PUMP
Berfungsi untuk menyuplai fuel dengan tekanan tinggi {Minimal 24.5Mpa (250 kg/cm 2)} ke masing-masing
injection nozzle dari feed pump ke combustion chamber.

Fuel Injection Pump

Internal part Fuel Injection Pump

BLC_BMC_M02/00/2013

64 PT. BUKIT MAKMUR MANDIRI UTAMA


BASIC KNOWLEDGE - Engine Diesel
FUEL INJECTION NOZZLE
Berfungsi untuk mengkabutkan fuel dengan tekanan tinggi ke masing-masing ruang bakar.

Fuel injection nozzle with adjusting screw

OVERFLOW VALVE
Berfungsi untuk mengalirkan fuel yang berlebih ke fuel tank pada fuel injection pump sebelum dipompakan
ke injection nozzle saat engine Decelerasi.

To Tank

From Fuel
Pump

Overflow Valve.

BLC_BMC_M02/00/2013

PT. BUKIT MAKMUR MANDIRI UTAMA 65


BASIC KNOWLEDGE - Engine Diesel

KETERANGAN TAMBAHAN.

Prinsip kerja priming pump.

Water separator

BLC_BMC_M02/00/2013

66 PT. BUKIT MAKMUR MANDIRI UTAMA


BASIC KNOWLEDGE - Engine Diesel

FUEL SYSTEM CHART

BLC_BMC_M02/00/2013

PT. BUKIT MAKMUR MANDIRI UTAMA 67


BASIC KNOWLEDGE - Engine Diesel

BLC_BMC_M02/00/2013

68 PT. BUKIT MAKMUR MANDIRI UTAMA


BASIC KNOWLEDGE - Engine Diesel

Keterangan Gambar fuel system engine SAA12V140E-3 .


1. NE speed sensor
2. Engine controller
3. Injector
4. Fuel tank
5. Pre-fuel filter
6. Main fuel filter
7. Overflow valve
8. Fuel supply pump assembly
9. PCV
10. High-pressure pump
11. Feed pump
12. Relief valve
13. G speed sensor
14. Common rail
15. Flow damper
16. Pressure limiter
17. High-pressure injection pipe
18. Priming pump (Main)

BLC_BMC_M02/00/2013

PT. BUKIT MAKMUR MANDIRI UTAMA 69


BASIC KNOWLEDGE - Engine Diesel

BLC_BMC_M02/00/2013

70 PT. BUKIT MAKMUR MANDIRI UTAMA


BASIC KNOWLEDGE - Engine Diesel

Keterangan Gambar Fuel System Engine 170-3 series.

1. Fuel tank
2. Fuel filter
3. Fuel pump assembly
3A. Gear pump
3B. Pump regulator
3C. Check valve
3D. Fuel pump actuator
3E. Fuel pump pressure sensor
4. Control valve assembly
4A. Timing rail actuator valve
4B. Fuel leak throttle (220 cc/min)
4C. Timing rail pressure sensor
4D. Shut-off valve
4E. Fuel rail actuator valve
4F. Fuel leak throttle (110 cc/min)
4G. Fuel rail pressure sensor
5. Injector assembly
5A. Timing orifice
5B. Fuel orifice
5C. Gravity check valve
5D. Bypass orifice
5E. Injector
5F. Plunger
5G. Gravity check valve
6. Fuel cooler
7. ECM controller
8. Engine speed sensor
9. Atmospheric pressure sensor
10. Boost pressure sensor
11. Boost temperature sensor

BLC_BMC_M02/00/2013

PT. BUKIT MAKMUR MANDIRI UTAMA 71


BASIC KNOWLEDGE - Engine Diesel

SELALU ADA JALAN TERBAIK JIKA KITA SUNGGUH-SUNGGUH BERUSAHA UNTUK


MENDAPATKANNYA.
TINGGALKAN YANG MEMBENARKAN KEBIASAAN DAN LAKUKANLAH KEBIASAAN YANG
BENAR.

TERIMAKASIH

DEDE ENDI ROSANDI.

BISA, HARUS BISA PASTI BISA !

BLC_BMC_M02/00/2013

72 PT. BUKIT MAKMUR MANDIRI UTAMA

Anda mungkin juga menyukai