1
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35
2
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35
Compressors
3
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35
Compressors 2COMP900
Berikut adalah tampilan compressor dengan dua
cylinder, ini banyak dipakai pada truck volvo FH 16
4
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35
Compressor, design
Compressor 2COMP900 banyak digunakan untuk FH16. kapasitas udaranya sebesar 710
dm³/min pada backpressure 800 kPa (8 bar) dan engine speed pada 1500 rpm. Maximum
working pressure adalah 1300 kPa (13 bar).
Kompressor ini digerakan oleh gear melalui engine's transmission (timing gear). Cylinder
head, cylinders dengan crankshaft terpisah dan tersendiri.crankcase dan cylinder block
didinginkan oleh udara, sedangkan cylinder head didinginkan oleh liquid dari sistem
pendingin dari engine. Setiap piston mempunyai tiga ring piston, dua compression rings dan
satunya oil scraper ring. Compressor sendiri menerima pelumasan pressure lubricating
system pada engine ,main dan large end bearings juga mendapatkan pelumasan bertekanan.
Sementara untuk small end bearing dan pistonya mendapat pelumasan dengan sistem
splash.
Pada cylinder head bagian bawah terpasang inlet dan outlet valves. Setiap outlet valve
dipasang sebuah holder pada valve plate bagian atasnya antara cylinder block cylinder head.
Sedangkan inlet valvenya tergabung didalam cylinder head gasket.
Pada bagian bawah cylinder head lower part terpasang The Power Reduction (PR) Function's
reed valves. Ia akan membuka secara otomatis dan tertutup oleh sebuah spring . PR function
dikontrol oleh dua piston. Masing masing piston ,melalui sebuah pin, terhubung ke movable
reed valve. Pada engine D16, PR terhubung ke kompressor melalui quick coupling yang
terikat pada cylinder block ( pada tanda panah A). pistons yang mengatur tenaga yang
disimpan oleh kerja valve akan bergerak sehingga ia bisa menerima pendinginan lebih baik
dan lebih menjaga posisinya dari timbunan kerak, tepatnya bagian belakang plug B.
Kompressor digerakan oleh sebuah gear wheel yang terpasang fix pada shaftnya yang
berbentuk tapper, tanpa menggunakan Woodruff key. Flange compressor dan rear end
platenya pada crankshaft nya dilengkapi dengan bushing. Gudgeon pin terpasang langsung
didalam connecting rod tanpa bushings.
O-ring nya sebagai perapat pada transmission casing dan telah mengalami perubahan. O-
ringnya terpasang secara radial, sementara kompressor yang lama O ringnya terpasang
secara axial.
5
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35
Compressor, function
Kevakuman akan terjadi didalam cylinder saat piston bergerak ke titik mati
bawah dan menyebabkan inlet valve membuka .Inlet ducts membuka dan
sejumlah udara yang telah disaring oleh filter pada engine masuk kedalam
cylinder. Saat piston bergerak keatas ,inlet valve akan menutup (oleh tekanan
didalam compressor) saat piston mendekati posisi top dan tekanan didalam
cylinder melebihi tekanan dari spring dan angin diatas exhaust valve, exhaust
valve akan membuka dan angin yang bertekanan akan bersirkulasi ke sistem.
Ukuran dari air compressor disesuaikan dengan kebutuhan angin pada kendaraan
sistem pengisian angin pada kendaraan tersebut.fungsion ini bisa dibagi menjadi
dua fase, yang pertama fase charging dan yang kedua fase discharging (Power
Reduction Function).
Udara yang bersirkulasi didalam copressor telah dibersihkan , dimana kotoran
atau debu telah difilter oleh filter udara dari engine.sebelum angin bersirkulasi ke
pneumatik sistem angin akan dibersihkan dan dikeringkan oleh sebuah air drier
untuk mencegah air masuk kesistem.
Angin yang disirkulasikan oleh compressor, yang mempunyai panas lebih dari
150°C langsung diterima oleh sebuah pipa cooling yang panjangnya antara 3 dan
5 meter, untuk mendinginkan angin hingga 60°C, sebelum masuk ke air drier. Ini
dilakukan untuk mendapatkan efisiensi iar drier dan menjaga komponen yang
terbuat dari karet.
6
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35
7
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35
8
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35
AIRDRY1
Dipakai pada truck volvo old version
AIRDRY
AIRDRY E
Perbedaan yang terbesar pada air dryer saat ini adalah pengontrolnya telah
menggunakan electronically,yang mengoptimalkan control air dryer dan Air
compressor.
Adapun kelebihannya :
Pemakaian fuel yang hemat
Meningkatkan kekuatan /ketahanan komponen
Optimalisasi control air dryer dan Air compressor
Mengurangi berat dan mempersedikit component. Dimana regeneration tank
ditiadakan. 9
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35
10
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35
1= Inlet,
2= Desiccant,
3= Outlet relief/draining,
4= Option ( exhaust signal to relief valve
compressor ),
5= Non-return valve,
6= Filter,
7= Filter,
8= Relief valve,
9= Option ( exhaust pressure
regulator )
10= Pressure regulator,
11= Silencer,
21= Exhaust to primary tank,
22= Exhaust to regeneration tank,
11
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35
A: Compressor.
B: Cooling coil.
C: Air drier
D: Vehicle control unit.
E: Air system.
F: Solenoid valve,
regeneration.
G: Solenoid valve, relief.
H :Electrical control signal,
compressor.
I: Electrical control signal,
regeneration.
J: Check valve.
K: Data links: 1587/1939.
Kerja dari electronic air drier sama dengan prisip angin yang dikontrol oleh air-
controlled predecessor. Bedanya air dryer yang terbaru ini dikontrol secara
electronically. Jika airdryer harus tidak bekerja untuk bebrapa alasan, air dryer
tersebut akan berhenti bekerja dan desisccant terus kering ,meskipun compressor
terus melakukan pengisian, relief function disediakan melalui safety valve.
Dengan menggunakan informasi dari vehicle electronic system, pengontrolan air
drier dan compressor bisa lebih optimised, sehingga menjamin angin lebih kering
and pemakaian bahan bakar lebih hemat. Air dryer ini dibuat bekerja untuk
mencegah kebekuan atau kebuntuan. Kerjanya memberikan relief temporary ( air
drier blow clean) pada saat engine mati. Function ini menghilangkan masalah
kebekuan saat kendaraan diam.
12
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35
Wiring diagram
1 = From compressor
2 = To air system (air tanks)
3 = Evacuation
4 = Control signal to compressor
5 = Air filter
6 = Drier filter
Y51A = Solenoid valve, regeneration
Y51B = Solenoid valve, relief (compressor control)
13
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35
Charging phase
14
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35
Regeneration phase
A = Angin masuk dari compressor langsung ke outlet port dan keluar langsung ke
silencer (C).
B = Check valve mempertahankan pressure didalam system.
D = Control signal (angin control) ke compressor.
E = Air yang kering dari tangki masuk memutar kembali langsung ke desiccant
cartridge melalui solenoid valve (Y51A)
.F = Air, kotoran dan oil dari regeneration keluar terus ke silencer (C).
15
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35
VECU menggunakan nilai ini sebagai panduan untuk mengontrol unloading dari
compressor,
regeneration dari air dryer dan pressure didalam air system.
Untuk memudahkan engine start (pada temperature rendah) VECU membolehkan
compressor untuk unloaded sampai dengan engine sudah hidup.
VECU juga menjaga kerja dari air suspension selama loading dan release. Saat kendaraan
berjalan Pada kecepatan kurang dari 30 km/h untuk beberapa saat , VECU memberikan
permintaan kepada Compressor untuk menaikan tekanan didalam air suspension system.
vehicle electronic control unit juga menangani beberapa fault codes.
16
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35
-Saat mengganti air dryer, filter atau compressor, poroses calibration harus dilakukan.
- saat mengganti kompressor dengan ukuran yang berbeda, parameter datanya harus dirubah.
regeneration frequency bisa dirubah, tergantung dari type drivingnya.
Semua program calibration dan perubahan parameter data harus dilakukan
Dengan menggunakan VCADS Pro.
17
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35
18
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35
Fungsinya :
1.Membagi pressure angin pada masing masing system ( front, rear, parking dan
extra outlet)
2.Sebagai sefty jika terjadi kebocoran pada satu system maka sistem yang lain akan
tetap berjalan atau tetap mempertahankan pressure angin
3.Sebagai draining valve, jika terjadi kebocoran pada sirkuit belakang maka
draining akan membuka sehingga angin yang ada pada tangki parking akan habis
terbuang, dan selanjutnya terjadi parking pada truck.
19
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35
P 1 = Inlet
P 3 = Draining
P 11 = Port front circuit
P 12 = Port rear circuit
P 21 = Port front circuit
P 22 = Port rear circuit
P 23 = Port to parking brake
P 24 = Port to extra outlet
A = Overflow valve, opening
pressure 6.0-6.3 bar
B = Overflow valve, opening
pressure 5.5-5.8 bar
C = Drain valve
Desain dan kerja dari drain valve pada four circuit safety valve:
pada kendaraan dengan versi lama four circuit safety valve (tidak dilengkapi drain valve) ini bisa
memungkinkan tetap jalan meskipun ketersediaan tekanan didalam tangki circuit depan dan belakang
tidak cukup untuk mengaktifkan kerja dari main brake.kendaraan bisa dijalankan jika tekanan pada tangki
perking brake circuit cukup untuk melepaskan parking brake.
function terbaru telah diperkenalkan pada four circuit safety valve yang baru. Dimana saat tekanan
didalam circuit tank P22 kurang dari 3.1 +O,3-0,2bar, drain valve yang ada pada four way valve akan
membuka valve C. hasilnya didalam parking brake P23 anginnya akan kosong. Draining ini terjadi
melalui choke function yang meningkatkan kelembaban. Setelah beberapa saat angin yang ada di parking
tank dibuang dan parking brake tidak bisa release atau posisi truck parking.
Important: Draining lewat four circuit safety valve bukan berarti sebagai kebocoran , perlu diketahui ini
adalah normal. Karena uraian function sudah sangat lengkap tergantung pada connection pada circuits
yang berbeda untuk masing masing port pada four circuit safety valve. Raer circuit harus selalu terhubung
ke P22 dan parking circuit ke P23.
20
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35
Diagram
Dari Air compressor ke air drier dan regeneration tank, primary
tank, dan ke four way valve.
21
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35
22
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35
23
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35
Tekanan angin dari tangki masuk ke inlets (11) and (12). Selam
brake pedal tidak diinjak, angin tetap dijaga agar tidak
berpindah ke outlets (21) and (22) karena valves (6) dan (14)
tertutup.
Gang antara relay plunger (9) dan valves (6) dan (14) terbuka
sehingga outlets (21) dan (22) bisa terhubung ke outlet (3).
24
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35
Saat pedal brake diinjak , lifter menekan keatas reaction plunger (4) menyebabkan
valve (6) menutup lubang angin outlet (21).
Pada saat yang sama valve (6) membuka jalur angin antara inlet (11)dan outlet
(21).
reaction plunger (4) bergerak keatas , the rod (17)juga bergerak bersamanya dan
melawan tegangan spring dari bagian atas pada relay plunger (9).
Angin dari outlet (21) bersirkulasi malalui channel (18) ke relay plunger (9) yang
mengangkat keatas valve (14). Ini menutup lubang antara outlet (22) outlet (3).
Saat tekanan pada relay plunger (9) bertambah , valve (14) membuka jalur angin
antara inlet (12) dan outlet (22).
saat pedal brake diinjak penuh , reaction plunger (4) terangkat dan menekan
relay plunger (9).
Jalur ke outlet (3) tertutup oleh valves (6) dan (14) yang menekan berlawanan
pada relay plunger (9).
Pada saat yang sama , valves (6) dan (14) membuka jalur antara inlets (11) dan
(21) dan juga outlets (12) dan (22).
Selama brake pedal diinjak penuh tekanan angin dari outlets (21) dan (22)
tidak sanggup menekan balik relay plunger (9) dan reaction plunger (4).
Pada situasi braking seperti ini, tekanan angin pada outlet (21) dan (22) sama
dengan tekanan didalam tangki depan dan tangki belakang.
Bila brake pressure bocor pada rear circuit inlet (11), reaction plunger (4) menekan
balik relay plunger (9).
Valve (14) menekan balik relay plunger (9) yang menutup lubang/jalur ke outlet (3).
Bersamaan dengan itu , valve (14) membuka jalur untuk angin antara inlet (12) dan
outlet (22).
Jika brake pedal ditekan setengah, tekanan didalam outlet (22) menekan balik relay
plunger (9).
Jalur antara inlet (12) dan outlet (22) tertutup pada situasi ini terbentuk keseimbangan
.
Bila brake pressure pada front brake circuit bocor, aplikasi pengereman berpindah ke
rear brake circuit melalui reaction plunger (4) sebagaimana telah diuraikan
sebelumnya.
25
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35
Diagram ini memperlihatkan jalur dari four way valve ,ke front dan rear tank, ke
pressure reduction valve, foot brake valve, dan load sensing valve.
26
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35
27
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35
Parking circuit
28
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35
Blocking valve
A. Saat tekanana angin disistem tidak ada (dibawah 400 kpa),maka spring 3 dan
piston 4 menekan valve 5 kebelakang untuk menutup blocking valve. Dan control
rodnya terdorong keluar .(seperti tanda panah diatas )
29
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35
B. Angin dari tangki parking brake The air from the parking-brake tank (atau dari
fourcircuit safety valve) masuk ke inlet 1 pada blocking valve. Saat tekanan
mencapai 400 kPa, angin akan menekan piston 4 kebelakang. Valve 5 tetap
tertutuoleh tekanan angin didalam inletnya dan oleh bantuan pergesekan pada
rubber rings 7. ini mencegah parking brake hand control release meskipun posisinya
membuka/release.
C. Saat pressure yang ke inlet 1 mencapai sekitar 400 kPa,blocking valve control rod 8
bisa ditekan kedalam selanjutnya angin bisa bersirkulasi dari sisi inlet diteruskan ke
parking brake hand control , yang artinya bisa release.selama tekanan didalam parking
brake diatas 400 kPa, piston tetap terbuka oleh tahan spring 6.
30
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35
2-way valve memungkinkan angin untuk masuk dari dua sisi yang berbeda,
tetapi hanya satu signal yang diizinkan untuk masuk ke centralnya.satu signal
datang dari parking brake hand control dan satunya lagi datang dari foot
brake .jika foot brake diinjak saat parking brake diaktifkan/truck posisi
parking maka ,2-way valve mengontrol signal dari foot brake. Ini bertujuan
mencegah percampuran pada brake atau mencegah tekanan yang berlebihan
pada brake drum.
31
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35
Tujuan dipasangnya two-way valve adalah untuk membedakan diantara dua operating
impuls yang dibaca oleh valve saat operating impuls ini diberikan oleh dua kontrol
yang berbeda.
Two-way valve mempunyai tiga sambungan ; dua untuk masuk dan satu untuk jalur
keluar, sebuah plungernya akan bergerak didalam cylindernya.tujuannya adalah untuk
menutup inlet yang tidak diberikan tekanan.
Two-way valve dipakai untuk dua bagian yang berbeda pada braking system:
Jika driver menginjak brake pada posisi parking maka angin dari foot brake akan
masuk ke two way valve selanjutnya memberikan signal ke Relay parking , pada
relay parking ini ada angin yang stanby, dengan diberikan signal ke relay parking
berarti membuka jalur angin stanby (yang dari tangki) masuk ke sisi spring
brake/parking sehingga merelease parking, bersamaan dengan itu angin dari foot
brake juga akan masuk ke service brake pada chamber. Sehingga tidak ada tekanan
berlebihan pada Chamber brake
32
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35
33
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35
Ports function :
1. Supply from parking tank
2. Supply to brake chamber (parking
section)
3. Evacuation
4. Supply from two way valve
Fungsi dari relay valve adalah untuk menyupali dengan cepat angin ke brake
cylinder belakang ,dan untuk membuang angin dengan cepat saat brake direlease.
Relay valve terus menerus disuplai angin dari tangki belakang (feed line). relay
valve is juga disuplai angin dari foot brake valve melalui operating line.
Saat driver menekan brake pedal,angin bersirkulasi dengan sangat cepat ke relay
valve. Saat angin dibaca oleh relay valve,duct membuka angin dari tangki circuit
belakang ke relay valve,brake cylinder belakang disupplai angin bersama sama
dengan break cylinder depan,saat pedal brake direlease angin akan dibuang ke ruang
evakuasi relay valve diteruskan ke udara luar.
34
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35
kita tahu bahwa fungsi utama dari relay valve untuk menyuplai dengan cepat angin ke
spring brake cylinder se hingga proses release pada brake cylinder bisa lebih cepat.
Cepatnya proses release pada relay valve juga memungkinkan untuk mengaktifkan
parking brake dengan cepat.
Karena relay valve untuk parking brake terpasang didekat cylinder brake belakang, angin
tidak perlu bergerak balik ke arah hand kontrol parking brake.
Catatan : Jika kita mengaktifkan parking pada truck berarti kita memutuskan angin dari
hand control parking ke two way valve, sehingga tidak ada angin supply dari tangki
belakang ke sisi spring brake cylinder .namun jika kita merelease parking brake ini
berarti kita memberikan tekanan angin ke two way valve, selanjutnya ke relay parking
brake valve selanjutnay karena relay mendapat siglan (4),maka angin yang standby pada
inlet(1) relay akan bersirkulasi ke spring cylinder (merelease brake cylinder )
35
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35
A.
saat footbrake tidak diinjak , inlet 4 dari footbrake valve tidak diberi tekanan, spring 8
menahan valve 6 agar tetap tertutup. Jalur antara inlet 1 dab outlet 2 tetutup. Inlet 1
selalu mendapatkan tekanan angin dari circuit tank.
B.
Saat pedal rem ditekan, angin kontrol bersirkulasi dari foot brake valve ke inlet no 4
pada relay valve untuk menekan ke bawah relay valve 5 dan menutup vent 3. saat
yang bersamaan pula relay valve 5 menekan valve 6 untuk membuka jalur antara
inlet 1 dan outlet 2. angin dari inlet bersirkulasi melalui outlet ke brake cylinder
unutk mengaktifkan pengereman pada roda. .
36
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35
C saat tekanan ke luar pada outlet 2, yang menekan sisi bawah relay piston,
bersamaan dengan signal pressure pada bagian atas dari relay piston maka akan
terjadi keseimbangan . elay piston menekan balik spring-loaded valve 6 , menutup
jalur antara inlet 1 dan outlet 2. untuk memberikan valve 6 tertutup dengan cepat,
angin juga akan bersirkulasi dari outlet 2 menuju ke sebuah channel 7. relay valve
akan dengan sendirinya berada pada posisi balance/seimbang jika tekanan pada outlet
2 sama dengan posisi yang diberikan oleh footbrake pedal. Keseimbangan pada relay
valve ini akan terus berlangsung selama tekanan pada inlet 4 tidak mengalami
perubahan.
D
Saat footbrake pedal direleas, angin yang masuk kelubang 4 keluar kembali ke footbrake
valve/ anginnya dihentikan. Tekanan pada bagian atas dari relay piston berkurang dan
piston tertekan keatas oleh tekanan angin yang ada di outlet 2 untuk membuka jalur pada
lubang 3 dan angin dari brake cylinder akan dievakuasi/dibuang . Pada saat yang sama
valve 6 menjaga inlet 1 dan outlet 2 tetap tertutup.
37
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35
Trailer valve pada FM atau FH terpasang pada bagian depan battery box. Switch
lampu remnya juga terpasang pada valve ini.
Functions:
1. Supply the trailer with air pressure via the red line.
2. Supply the trailer with air pressure via the yellow line which is either connected:
a. Front brake circuit via port 42.
b. Rear brake circuit via port 41.
c. Parking brake circuit via port 43 (inverted signal).
38
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35
39
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35
saat tekanan pada outlet (22) telah terbaca mencapai level sesuai dengan
spesifikasinya tekanan ini bereaksi pada permukaan bawah pada plunger (3)
akibatnya control plunger (1) akan tertekan ke atas
Jalur antara valve (5) dan plunger (9) tertutup dan sirkulasi angin antara inlet (11)
dan outlet (22) terhenti.
Control valve sekarang pada posisi balanced dan terulang selama disana tidak ada
perubahan tekanan angin pada inlet (41), (42) dan (43).
Tekanan angin pada outlet (22) bisa berfariasi dan realtif sedikit tekanan yang ke
inlet t (41) tergantung adjusting screw (4).
Dengan memutar screw (4) ke dalam atau ke luar, ketegangan spring antara control
plunger (1) dan plunger (3) bisa bertambah atau berkurang.
Saat ketegangan spring turun, tekanan angin pada outlet (22) dapat dengan mudah
mengangkat plunger (3) dan valve (5) oleh karena tertutup lebih awal akan
memberikan tekanan yang rendah pada outlet (22).
Jika ketegangan spring bertambah ,tekanan pada outlet (22) juga akan bertambah
dalam hal ini valve (5) tetutup lebih lambat. Ada dua versi dari kontrol valve , satu
dengan pre-set pre-braking, dan satunya tanpa pre-braking
40
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35
41
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35
42
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35
Saat trailer brake diaktifkan dengan menginjak foot brake,dan terjadi penurunan
tekanan pada kontrol line ke trailer brakes,tekanan pada outlet (22) drop.
Oleh karenanya Tekanan angin diatas restriction plunger lebih tinggi dari pada bagian
bawah plunger dan restriction plunger menutup aliran angin dari inlet (11). Angin
yang ada pada feed line yang ke trailer sekarang kembali ke outlet (21) melewati
valve (5) and keluar ke outlet (22) dan pada kebocoran di control line.
Terjadi penurunan tekanan yang sangat cepat pada feed line yang ke trailer yang
mengakibatkan control valve trailer menghaktifkan sendiri pengebrikan (failsafe).
Untuk mencegah pembatasan plunger dari kemungkinan lengket dan tidak bisa dipakai
untuk waktu yang lama, maka dump valve(2) akan bergerak menutup jalur inlet saat
parking atau service brake diaktifkan
43
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35
Diagram
Dari blocking valve, ke parking brake control, dari parking brake control ke two way
valve, dan dari two way valve bergerak ke parking brake relay valve
44
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35
45
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35
Prosedur pengereman .
Angin bersirkulasi dari air bellows.
Dan saat foot brake pedal diinjak... ...pipa untuk load-sensing valve, the trailer
control valve dan pilot valve terisi angin .
Setelah ini ,angin bersirkulasi keluar ke masing masing brake cylinder, dua dari
deliver load sensing valve, dan dari pilot valve, dan push rods akan menekan.
Saat foot brake valve posisi released/bebas , angin akan dievakuasi dari masing
masing komponennya...
...dan push rods kembali pada posisi semula.
46
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35
47
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35
48
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35
49
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35
Parking control.
parking control mempunyai 3 posisi:
released.
Position 1. truck dan trailer bisa direm secara bersamaan
Tergantung dari seberapa jauh ditarik berlawanan dari posisi 1, kekuatan kedua brake
baik parking brakes dan trailer brakes semakain besar/kuat.
Saat lever nya ditarik berlawanan ,tekana angin didalam sisi parking brake turun dan
spring memberikan tekan pada rem.(posisi parking )
pada posisi 2, hanya trailer brake yang release .
Saat lever berada pada posisi 2 trailer brake berlaku lagi.
Saat lever release kembali ke posisi 1, semua terjadi pengereman .
50
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35
Saat parking brake hand control berada pada posisi release maka
Angin akan disuplai dari tangki parking ke hand control parking
Diteruskan ke two way valve, selanjutnya dari two way valve masuk
Ke parking relay valve sebagai signal,dan membuka angin yang
Standby pada relay diteruskan ke cylinder/chamber brake
Mendorong tekanan spring pada ruang parking sehingga
Menarik rod dari cylinder brake…terjadilah proses release pada
Brake.
Sebaliknya saat parking maka semua angin yang ada di ruang
Cylinder sisi parking terbuag di relay parking pada sisi evakuasinya,akibatnya rood
pada cylider brake akan kelaur akibat tekanan dari spring yang ada disisi ruang parking
Saat yang sama signal yang ada di relay akan kembali ke parking hand
Kontrol dan keluar melalui sisi evakuasi pada parking hand kontrolnya
51
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35
52
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35
Pada bagian depan spring brake cylinder dengan menggunakan tekanan angin saat foot
brake diaktifkan,tekanan angin dari relay valve bersirkulasi masuk ke entry port
(3).kerjanya sama dengan single diaphragm cylinder.sisi belakang pada spring brake
cylinder (2) mengaktifkan parking brake dengan mengosongkan angin disystem . Saat
hand control parking brake diaktifkan.
53
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35
A.
Saat hand control parking brake digerakan kearah posisi parking ,menutup inletnya.saat
service brake direlease. Angin evakuasi dari space pada piston 9 dan spring 10 menekan
penuh piston 9 ke posisi bawah .
Piston rod 8 menekan kedalam service brakes cylinder selanjutnya diteruskan ke push
rod 4 keluar dari cylinder untuk untuk mengaktifkan brake.spring brake cylinder kerjanya
sama saj dengan tidak diberi tekanan angin pada systemnya .spring brake cylinder diberi
sebuah pipa ventilasi7 antara sisi tekanan atmospheric pada service brakes dan the
parking brake. Hisapan angin dari sisi atmospheric pada bagian service brakes dan di
berikan ke sisi atmospheric pada bagian parking brake untuk mengurangi resiko ada
ketidakmurnian angin yang masuk pada sisi parking brake. Ini akan memperpanjang
umur dari cylinder tersebut.
B
Saat hand control parking brake diposisikan pada posisi"released”, angin akan
diberikan ke lubang inlet a. untuk memberikan tekanan angin
Angin dari inlet a kemudian masuk ke ruangan pada bagian depan dari piston 9 untuk
menekan spring10.saat yang sama Piston rod 8 melepaskan penekanan pada return
spring 5 dan menarik kedalam push rod 4 untuk membebaskan rem pada roda.
54
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35
C
Saat brake pedal diinjak ,tekanan angin bersirkulasi ke b. dari sana tekanan angin ini
mendesak diaphragm 6 untuk mendorong push rod 4 keluar dari cylinder untuk
melakukan pengereman pada roda.
Sehingga service brakes bisa diaktifkan begitu juga/bersamaan dengan parking brake,
tekanan ke inlet a, melalui two-way valve, untuk mengurangi tekanan spring dari sisi
parking brake.ini untuk menghindari resiko over load pada wheel brakes.
D
Parking brake bisa direlease juga bila tidak ada tekanan didalam brake brake system
dengan mengendorkan baut brake release 11.
WARNING!
Jika tidak ada tekanan pada brake system dan pengereman di ditiadakan dari spring
brake cylinders menurut cara diatas, maka truck akan berjalan tanpa rem!!
Sebelum melanjutkan bekerja dengan membuka parking brake,ganjal semua roda
dengan ganjal yang cocok untuk mencegah truck bergerak kedepan atau ke belakang.
Pada truck dengan automatic transmission,cukup menekan Pposition.
55
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35
56
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35
57
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35
58
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35
59
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35
60
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35
61
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35
62
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35
63
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35
64
AIR BRAKE SYSTEM
Z cam Brake
65
Z CAM BRAKE ADMO 35
Drum Brakes
FM FH
Volvo
Z-cam
•Brake shoes floating (melempar kesegala arah), dan senter terhadap brake
drum sehingga memperlama proses keausannya
• kekuatan pengereman didistribusikan merata, pengereman lebih efisien
• Temperaturenya lebih rendah dan keausan lining brake bisa dikurangi
• Service life brake lebih panjang
• Hanya membutuhkan angin yang sedikit untuk mengaktifkan brake
• Chamber anginnya dikurangi ukurannya dan untuk mengaktifkan brake
lebih cepat
• Memberikan filling yang tepat pada driver untuk mengontrol pengereman
66
Z CAM BRAKE ADMO 35
Z-CAM BRAKE
Z-cam
nama dari Z-cam diambil dari brake anchorage pressure rods,
67
Z CAM BRAKE ADMO 35
Secondary shoe
Primary shoe
68
Z CAM BRAKE ADMO 35
Fitur Z-cam brake disebut juga dengan floating brake shoes, dengan memberikan
tekanan yang dibagi sama rata antara brake linning dan brake drum.brake shoe tetap
terjaga oleh pin dan sebuah return spring
Dengan type floating, memberikan tekanan merata keseluruh bagian brake shoe saat
dilakuakn pengereman.
69
Z CAM BRAKE ADMO 35
70
Z CAM BRAKE ADMO 35
Cross shaft
71
Z CAM BRAKE ADMO 35
Adjustment
Ada dua perbedaan type dari mekanisme dari
automatic adjustment pada truck ,mechanism
adjustment pada kendaraan seperti pada gambar
disebelah secara berturut turut sisi sebelah kiri dan
sisi sebelah kanan .
Spring dan catch pada sisi sebelah kiri diberi
warna merah dan sudut giginya sama dengan gear
pada pinion arah kiri , L.
Sementara spring dan catch pada sisi sebelah
kanan berwarna hijau dan sudut giginya sama
dengan gears pada pinion arah kanan , R.
Agar penanaganannya lebih baik,bebrapa spesial
The automatic mechanism tool dibutuhkan, atau untuk lebih jelasnya lihat
service manual pada sub group Z-cam brake .
Pada sisi sebelah dalam wheel brake terdapat 4 lubang untuk inspection, ini dipakai
untuk memeriksa ketebalan linning.
Pada Z-cam brake terdapat 5 pilihan untuk ketebalan lining yang berbeda beda,
yang mana bisa diperiksa melalui dimension A pada backing plate.
73
Z CAM BRAKE ADMO 35
74
Z CAM BRAKE ADMO 35
Jika ketebalan lining sudah mencapai 5 mm, maka harus dilakukan pergantian .
Release brake lining dengan memutar mekanisme adjustment searah dengan putaran
roda . Kembalikan satu putaran pada arah yang berlawanan untuk meyakinkan
adjustment screw tidak terlalu berada pada bagian bawah dari settingannya.
Buka brake drums dan liningnya, bersihkan permukaa tempat meluncur pada pangkal
penghubung brake dan cam screwnya.
75
Z CAM BRAKE ADMO 35
Saat brake drums sudah dilepas , jangan pernah menginjak pedal footbrakel,
meskipun parking brake engaged. engagement mendadak bisa terjadi pada
pergerakan yokenya .
Yakinkan dimensi yang benar saat pemasangan yoke.
76
Z CAM BRAKE ADMO 35
Ukuran C-spring harus 230 mm.spring diakatakan aus jika ukurannya lebih
dari 250 mm, dan berarti harus diganti. Maksimum perbedaan keausan antara
spring sebelah kanan dan sebelah kiri adalah 5 mm.
Dan maximum pembukaan spring adalah 330 mm.
Note! Jangan memutar adjustment screw jika cam housing tidak
dibongkar.
77
Z CAM BRAKE ADMO 35
Saat pemasangan brake shoes, permukaan untuk meluncur harus diperiksa dan diberi
pelumasan dengan grease p/n 116 1035-9 untuk menjamin shoes meluncur smoothly
pada brake retainer dan cam screws.
Saat drum sudah terpasang,putar mekanisme adjustment berlawanan arah putaran
roda, untuk mengangkat brake shoe ke atas.
Untuk jarak tempuh lever pada manual adjustment harus berada pada 25-30 mm.
dengan menggunakan automatic adjustment jaraknya harus melihat table.
Jarak langkah harus tidak lebih dari 51 mm pada tekanan 6 bar.
78
Z CAM BRAKE ADMO 35
Jika cam housing memperlihatkan bentuk bentuk rusak,ini harus di periksa dengan
menggunakan tool 9998221 dengan cara sebagai berikut:
Masukan tool didalam cam housing. tool mempunyai besar 0.8 mm dari diameter
dalam cam housing. Dan ini tidak memungkinkan untuk memutar pada poros
sumbunya.
79
Z CAM BRAKE ADMO 35
Saat bekerja pada wheel brake’s cam housing,basic setting pada rem harus dilakukan ,
dimana brake shoes bisa diudjust parallel.
Gunakan tool 9998197 untuk menjamin permukaan kontaknya bersih n. Use tool 998105
dengan accessoriesnya untuk menyetel posisi dari shoesnya.
80
Z CAM BRAKE ADMO 35
wheel brake’s cam boleh diberi lubrikasi dengan menggunakan chassis grease,tetapi
untuk cam housing harus diberi lubrikasi dengan special grease untuk mampu bertahan
pada tempertur tinggi.
Lihat Service Manual saat bekerja pada Z-cam brakes.
81
Z CAM BRAKE ADMO 35
82