Anda di halaman 1dari 82

AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35

1
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35

2
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35

Compressors

Ada dua jenis air kompressor terbaru yang


diperkenalkan pada truck FM/FH vehicles terbaru.

2-cylinder compressor 1080/2COMP900:


Umumnya terpasang pada truck yang membutuhkan
angin yang banyak,sebagi contoh truck yang
dilengkapi dengan air suspension atau Primemover

1-cylinder compressor 530:


jenis banyak dipasang pada truck yang hanya
membutuhkan angin sedikit

3
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35

Compressors 2COMP900
Berikut adalah tampilan compressor dengan dua
cylinder, ini banyak dipakai pada truck volvo FH 16

Tugas compressor adalah untuk menyediakan


tekanan angin pada truck dan trailer. Tekanan angin
ini digunakan utamanya pada service brake sistem,
tetapi ia juga bisa dipakai untuk fungsi lainnya
seperti contoh untuk air suspension, penyetelan
tinggi ridenya,perpindahan gear system clucth dan
difflock. Konsumsi pemakaian angin tergantung dari
spesifikasi kendaraannya.
idling speed of the electrically controlled cooling
fan (FAN-VISE) lebih rendah bila dibandingkan
dengan fan yang lama yang bisa mengurangi
kapasitas pendiginan pada low speed. Agar
meningkatkan kapasitas pendinginan pada truck
dengan type fan seperti ini , diperkenalkanlah
intelegent fan control dengan maksud fan aktif
kurang dari 50% saat kompressor melakukan
pengisian.fan control hanya bekerja saat temperatur
luar lebih dari +10°C, dan engine speed lebih dari
700 rpm dan speed vehicle kurang dari 45 km/h.
Ada dua jalur yang berbeda untuk fan bisa
mengetahui kapan kompressor mengisi, tergantung
dari trucknya, dilengkapi dengan air suspension atau
leaf spring ,pada truck yang dilengkapi dengan
signal datang dari bagian system pressure sensor
( berkurang atau bertambahnya pressure ) saat
compressor mengisi. Pada truck dengan leaf
suspension, signal datang dari pressure switch yang
terpasang pada kontrol line antara air compressor
dan air drier.

4
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35

Compressor, design
Compressor 2COMP900 banyak digunakan untuk FH16. kapasitas udaranya sebesar 710
dm³/min pada backpressure 800 kPa (8 bar) dan engine speed pada 1500 rpm. Maximum
working pressure adalah 1300 kPa (13 bar).
Kompressor ini digerakan oleh gear melalui engine's transmission (timing gear). Cylinder
head, cylinders dengan crankshaft terpisah dan tersendiri.crankcase dan cylinder block
didinginkan oleh udara, sedangkan cylinder head didinginkan oleh liquid dari sistem
pendingin dari engine. Setiap piston mempunyai tiga ring piston, dua compression rings dan
satunya oil scraper ring. Compressor sendiri menerima pelumasan pressure lubricating
system pada engine ,main dan large end bearings juga mendapatkan pelumasan bertekanan.
Sementara untuk small end bearing dan pistonya mendapat pelumasan dengan sistem
splash.
Pada cylinder head bagian bawah terpasang inlet dan outlet valves. Setiap outlet valve
dipasang sebuah holder pada valve plate bagian atasnya antara cylinder block cylinder head.
Sedangkan inlet valvenya tergabung didalam cylinder head gasket.
Pada bagian bawah cylinder head lower part terpasang The Power Reduction (PR) Function's
reed valves. Ia akan membuka secara otomatis dan tertutup oleh sebuah spring . PR function
dikontrol oleh dua piston. Masing masing piston ,melalui sebuah pin, terhubung ke movable
reed valve. Pada engine D16, PR terhubung ke kompressor melalui quick coupling yang
terikat pada cylinder block ( pada tanda panah A). pistons yang mengatur tenaga yang
disimpan oleh kerja valve akan bergerak sehingga ia bisa menerima pendinginan lebih baik
dan lebih menjaga posisinya dari timbunan kerak, tepatnya bagian belakang plug B.
Kompressor digerakan oleh sebuah gear wheel yang terpasang fix pada shaftnya yang
berbentuk tapper, tanpa menggunakan Woodruff key. Flange compressor dan rear end
platenya pada crankshaft nya dilengkapi dengan bushing. Gudgeon pin terpasang langsung
didalam connecting rod tanpa bushings.
O-ring nya sebagai perapat pada transmission casing dan telah mengalami perubahan. O-
ringnya terpasang secara radial, sementara kompressor yang lama O ringnya terpasang
secara axial.
5
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35

Compressor, function
Kevakuman akan terjadi didalam cylinder saat piston bergerak ke titik mati
bawah dan menyebabkan inlet valve membuka .Inlet ducts membuka dan
sejumlah udara yang telah disaring oleh filter pada engine masuk kedalam
cylinder. Saat piston bergerak keatas ,inlet valve akan menutup (oleh tekanan
didalam compressor) saat piston mendekati posisi top dan tekanan didalam
cylinder melebihi tekanan dari spring dan angin diatas exhaust valve, exhaust
valve akan membuka dan angin yang bertekanan akan bersirkulasi ke sistem.
Ukuran dari air compressor disesuaikan dengan kebutuhan angin pada kendaraan
sistem pengisian angin pada kendaraan tersebut.fungsion ini bisa dibagi menjadi
dua fase, yang pertama fase charging dan yang kedua fase discharging (Power
Reduction Function).
Udara yang bersirkulasi didalam copressor telah dibersihkan , dimana kotoran
atau debu telah difilter oleh filter udara dari engine.sebelum angin bersirkulasi ke
pneumatik sistem angin akan dibersihkan dan dikeringkan oleh sebuah air drier
untuk mencegah air masuk kesistem.
Angin yang disirkulasikan oleh compressor, yang mempunyai panas lebih dari
150°C langsung diterima oleh sebuah pipa cooling yang panjangnya antara 3 dan
5 meter, untuk mendinginkan angin hingga 60°C, sebelum masuk ke air drier. Ini
dilakukan untuk mendapatkan efisiensi iar drier dan menjaga komponen yang
terbuat dari karet.

6
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35

Power Reduction Function

Design and function


PR-function berfungsi merelief kerja dari air compressor. Saat system dibaca
sudah penuh ,signal akan dikirmkan dari air dryer ke reed valve yang ada pada
bagian dalam cylinder head air compressor.
Proses pengisian air system akan berhenti. Akan tetapi ,ada sedikit angin
bersirkulasi ke vent atau cilincer pada air dryer.
Saat tekanan regualtor pada air dryer drop sekitar 100 Kpa .signal line antara
air dryer dan kompressor ngedrain/membuang. Reed valve untuk air
compressor tertutup dan memulai mengisi angin lagi.

7
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35

Jalur angin ke sistem.


Dari air compressor ,angin bertekanan di arahkan ke air drier.
Selama langkah pengisian compressor ,regeneration tank juga diisi penuh.
Saat tekanan angin telah dicapai , angin akan keluar ke regeneration tank dan
masuk ke air dryer.
Aliran angin ini juga menghasilkan kelembaban keluar pada airdryer

8
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35

TYPE AIR DRYER


Fungsi dari airdryer adalah untuk membersihkan dan
mengeringkan udara sebelum masuk kesepanjang
sistem angin.

AIRDRY1
Dipakai pada truck volvo old version

AIRDRY

Dipakai pada truck volvo Version 98

AIRDRY E

Dipakai pada truck volvo version 2

Perbedaan yang terbesar pada air dryer saat ini adalah pengontrolnya telah
menggunakan electronically,yang mengoptimalkan control air dryer dan Air
compressor.
Adapun kelebihannya :
Pemakaian fuel yang hemat
Meningkatkan kekuatan /ketahanan komponen
Optimalisasi control air dryer dan Air compressor
Mengurangi berat dan mempersedikit component. Dimana regeneration tank
ditiadakan. 9
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35

Air Drier Charging


1= Inlet,
2= Desiccant,
3= Outlet relief/draining,
4= Option ( exhaust signal to relief
valve compressor ),
5= Non-return valve,
6= Filter,
7= Filter,
8= Relief valve,
9= Option ( exhaust pressure
regulator )
10= Pressure regulator,
11= Silencer,
21= Exhaust to primary tank,
22= Exhaust to regeneration tank,

Cara kerja saat charging


Supplai angin dari compressor bersirkulasi melalui inlet ( 1 ) seterusnya keatas
dalam gap antara reservoir dan cassette. Pada sisi luar cassette, ada sejumlah tulang
mengarahkan angin sehingga menghasilkan gerakan putar. Melalui centrifugal force
dan mendinginkan permukaan casing pada reservoir, sejumlah uap lembab disadap
bersamaan dengan kotoran atau partikel dan juga oli jika ada. Sebelum angin masuk
ke dalam desiccant ( 2 ) angin akan melewati sebuah filter ( 7 ) pada bagian atas
cassette.cassette dibagi menjadi tiga bagian dimana saat angin bergerak
kebawah,angin bergerak ke atas dan angin turun kembali ke desiccant ( 2 ) hasilnya
angin akan dipisahkan dengan air . Sebelum angin meninggalkan cassette angin ini
akan melewati filter ( 6 )lain dan kemudian bersirkulasi ke primary reservoir melalui
outlet ( 21 ) dan kemudian ke regeneration reservoir melalui outlet ( 22 ). Untuk
mencegah angin balik lagi keair dryer dipasang sebuah non-return- valve ( 5 ) pada
sisi outlet ( 21 ).

10
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35

Air dryer Regeneration

1= Inlet,
2= Desiccant,
3= Outlet relief/draining,
4= Option ( exhaust signal to relief valve
compressor ),
5= Non-return valve,
6= Filter,
7= Filter,
8= Relief valve,
9= Option ( exhaust pressure
regulator )
10= Pressure regulator,
11= Silencer,
21= Exhaust to primary tank,
22= Exhaust to regeneration tank,

Air dryer Regenerasi


Saat pressure regulator ( 10 ) pada bagian dalam valve unit memberikan tekanan
angin ke compressor dan diberikan signal untuk unloading pada relief valve ( 8 )
sebesar 830-870 kPa, proses regenerasi airdry akan dimulai. Angin yang kering dari
regeneration reservoir ( 22 ) selanjutnya bersirkulasi berlawanan arah air dryer dan
mengangkat sejumlah embun yang tertimbun pada desiccant tepatnya bagian luar
dari air dryer melalui relief valve ( 8 ) selanjutnya ke exhaust ( 3 ). Saat tekanan
disistem telah berkurang hingga ke nilai ( 730-810 kPa ) pressure regulator ( 10 )
akan menutup dan relief valve ( 8 ) juga akan menutup dan compressor mulai
mengisi sistem lagi. Saat regenerasi aliran angin akan dibuang ke exhaust ( 3 ).

11
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35

Air Dryer E Version 2

A: Compressor.
B: Cooling coil.
C: Air drier
D: Vehicle control unit.
E: Air system.
F: Solenoid valve,
regeneration.
G: Solenoid valve, relief.
H :Electrical control signal,
compressor.
I: Electrical control signal,
regeneration.
J: Check valve.
K: Data links: 1587/1939.

Kerja dari electronic air drier sama dengan prisip angin yang dikontrol oleh air-
controlled predecessor. Bedanya air dryer yang terbaru ini dikontrol secara
electronically. Jika airdryer harus tidak bekerja untuk bebrapa alasan, air dryer
tersebut akan berhenti bekerja dan desisccant terus kering ,meskipun compressor
terus melakukan pengisian, relief function disediakan melalui safety valve.
Dengan menggunakan informasi dari vehicle electronic system, pengontrolan air
drier dan compressor bisa lebih optimised, sehingga menjamin angin lebih kering
and pemakaian bahan bakar lebih hemat. Air dryer ini dibuat bekerja untuk
mencegah kebekuan atau kebuntuan. Kerjanya memberikan relief temporary ( air
drier blow clean) pada saat engine mati. Function ini menghilangkan masalah
kebekuan saat kendaraan diam.

12
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35

Wiring diagram

1 = From compressor
2 = To air system (air tanks)
3 = Evacuation
4 = Control signal to compressor
5 = Air filter
6 = Drier filter
Y51A = Solenoid valve, regeneration
Y51B = Solenoid valve, relief (compressor control)

13
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35

Charging phase

A = Damp masuk angin dari compressor


B = Angin yang kering

Relief phase (without regeneration)

A = Angin masuk dari compressor disi langsung ke


outlet port dan keluar langsung ke silencer (C).
B = Check valve menahan pressure yang ada dalam system.
D = Control signal (angincontrol) ke kompressor.

14
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35

Regeneration phase

A = Angin masuk dari compressor langsung ke outlet port dan keluar langsung ke
silencer (C).
B = Check valve mempertahankan pressure didalam system.
D = Control signal (angin control) ke compressor.
E = Air yang kering dari tangki masuk memutar kembali langsung ke desiccant
cartridge melalui solenoid valve (Y51A)
.F = Air, kotoran dan oil dari regeneration keluar terus ke silencer (C).

15
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35

VECU - Air dryer-E

VECU menerima informasi melalu data links J1587 dan J1939

Dari vehicles control units diperoleh nilai


Sebagai berikut:
- Tekanan angin didalam system
- Putaran engine
- lama/Waktu operasi Engine
- Ambient temperature
- Kecepatan kenderaan

VECU menggunakan nilai ini sebagai panduan untuk mengontrol unloading dari
compressor,
regeneration dari air dryer dan pressure didalam air system.
Untuk memudahkan engine start (pada temperature rendah) VECU membolehkan
compressor untuk unloaded sampai dengan engine sudah hidup.
VECU juga menjaga kerja dari air suspension selama loading dan release. Saat kendaraan
berjalan Pada kecepatan kurang dari 30 km/h untuk beberapa saat , VECU memberikan
permintaan kepada Compressor untuk menaikan tekanan didalam air suspension system.
vehicle electronic control unit juga menangani beberapa fault codes.

16
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35

CALIBRASI PADA AIR DRYER

-Saat mengganti air dryer, filter atau compressor, poroses calibration harus dilakukan.

- saat mengganti kompressor dengan ukuran yang berbeda, parameter datanya harus dirubah.
regeneration frequency bisa dirubah, tergantung dari type drivingnya.
Semua program calibration dan perubahan parameter data harus dilakukan
Dengan menggunakan VCADS Pro.

17
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35

Dari air drier, angin akan bergerak ke ...


primary tank...
...dan ke four-circuit valve.

18
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35

FOUR WAY VALVE

Fungsinya :
1.Membagi pressure angin pada masing masing system ( front, rear, parking dan
extra outlet)
2.Sebagai sefty jika terjadi kebocoran pada satu system maka sistem yang lain akan
tetap berjalan atau tetap mempertahankan pressure angin
3.Sebagai draining valve, jika terjadi kebocoran pada sirkuit belakang maka
draining akan membuka sehingga angin yang ada pada tangki parking akan habis
terbuang, dan selanjutnya terjadi parking pada truck.

19
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35

Four – way protection valve FM / FH ( with drain valve )

P 1 = Inlet
P 3 = Draining
P 11 = Port front circuit
P 12 = Port rear circuit
P 21 = Port front circuit
P 22 = Port rear circuit
P 23 = Port to parking brake
P 24 = Port to extra outlet
A = Overflow valve, opening
pressure 6.0-6.3 bar
B = Overflow valve, opening
pressure 5.5-5.8 bar
C = Drain valve

Desain dan kerja dari drain valve pada four circuit safety valve:
pada kendaraan dengan versi lama four circuit safety valve (tidak dilengkapi drain valve) ini bisa
memungkinkan tetap jalan meskipun ketersediaan tekanan didalam tangki circuit depan dan belakang
tidak cukup untuk mengaktifkan kerja dari main brake.kendaraan bisa dijalankan jika tekanan pada tangki
perking brake circuit cukup untuk melepaskan parking brake.
function terbaru telah diperkenalkan pada four circuit safety valve yang baru. Dimana saat tekanan
didalam circuit tank P22 kurang dari 3.1 +O,3-0,2bar, drain valve yang ada pada four way valve akan
membuka valve C. hasilnya didalam parking brake P23 anginnya akan kosong. Draining ini terjadi
melalui choke function yang meningkatkan kelembaban. Setelah beberapa saat angin yang ada di parking
tank dibuang dan parking brake tidak bisa release atau posisi truck parking.

Important: Draining lewat four circuit safety valve bukan berarti sebagai kebocoran , perlu diketahui ini
adalah normal. Karena uraian function sudah sangat lengkap tergantung pada connection pada circuits
yang berbeda untuk masing masing port pada four circuit safety valve. Raer circuit harus selalu terhubung
ke P22 dan parking circuit ke P23.

20
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35

Diagram
Dari Air compressor ke air drier dan regeneration tank, primary
tank, dan ke four way valve.

SKEMATIK DIAGRAM FH 16 6X4

21
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35

LETAK AIR KOMPRESSOR PADA TRUCK

LETAK AIRDRY PADA TRUCK

LETAK FOUR WAY VALVE PADA TRUCK

22
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35

Front and Rear Circuit

Dari the 4-circuit valve...


...angin bergerak ke tangki front circuit dan tangki rear circuit
Pressure reduction valves dipasangkan ke tangki front dan tangki rear circuit.
Ini hanya terpasang jika kendaraanya dilengkapi dengan air suspension.
Yang maksudnya untuk mengurangi tekanan angin didalam tangki dari 12 bar menjadi 8.5 bar.
Brake system bekerja pada tekanan antara 7.5 dan 8.5 bar, sebaliknya pada air suspension pressure
yang bekerja antara 10 dan 11.5 bar.
Dari pressure reduction valves, angin bergerak ke foot brake valve. Load-sensing valve juga disupply
dengan angin yang berasal dari tangki rear circuit.

23
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35

Foot brake valve

11. INPUT DARI TANGKI REAR/BELAKANG


21. KELUAR KE LOAD SENSING VALVE NO 4 & TRAILER
BRAKE VALVE NO 41
12. INPUT DARI TANGKI FRONT/ DEPAN
22. KELUAR KE QUICK RELEASE VALVE NO 1

1.Kerja Footbrake valve,


Brake pedal tidak diinjak, posisi jalan

Tekanan angin dari tangki masuk ke inlets (11) and (12). Selam
brake pedal tidak diinjak, angin tetap dijaga agar tidak
berpindah ke outlets (21) and (22) karena valves (6) dan (14)
tertutup.

Gang antara relay plunger (9) dan valves (6) dan (14) terbuka
sehingga outlets (21) dan (22) bisa terhubung ke outlet (3).

24
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35

2.Brake pedal tertekan sebagian, soft braking

Saat pedal brake diinjak , lifter menekan keatas reaction plunger (4) menyebabkan
valve (6) menutup lubang angin outlet (21).
Pada saat yang sama valve (6) membuka jalur angin antara inlet (11)dan outlet
(21).
reaction plunger (4) bergerak keatas , the rod (17)juga bergerak bersamanya dan
melawan tegangan spring dari bagian atas pada relay plunger (9).
Angin dari outlet (21) bersirkulasi malalui channel (18) ke relay plunger (9) yang
mengangkat keatas valve (14). Ini menutup lubang antara outlet (22) outlet (3).
Saat tekanan pada relay plunger (9) bertambah , valve (14) membuka jalur angin
antara inlet (12) dan outlet (22).

4.Brake pedal diinjak penuh, full braking position

saat pedal brake diinjak penuh , reaction plunger (4) terangkat dan menekan
relay plunger (9).
Jalur ke outlet (3) tertutup oleh valves (6) dan (14) yang menekan berlawanan
pada relay plunger (9).
Pada saat yang sama , valves (6) dan (14) membuka jalur antara inlets (11) dan
(21) dan juga outlets (12) dan (22).
Selama brake pedal diinjak penuh tekanan angin dari outlets (21) dan (22)
tidak sanggup menekan balik relay plunger (9) dan reaction plunger (4).
Pada situasi braking seperti ini, tekanan angin pada outlet (21) dan (22) sama
dengan tekanan didalam tangki depan dan tangki belakang.

5.Pressure loss pada rear atau front brake circuit

Bila brake pressure bocor pada rear circuit inlet (11), reaction plunger (4) menekan
balik relay plunger (9).
Valve (14) menekan balik relay plunger (9) yang menutup lubang/jalur ke outlet (3).
Bersamaan dengan itu , valve (14) membuka jalur untuk angin antara inlet (12) dan
outlet (22).
Jika brake pedal ditekan setengah, tekanan didalam outlet (22) menekan balik relay
plunger (9).
Jalur antara inlet (12) dan outlet (22) tertutup pada situasi ini terbentuk keseimbangan
.
Bila brake pressure pada front brake circuit bocor, aplikasi pengereman berpindah ke
rear brake circuit melalui reaction plunger (4) sebagaimana telah diuraikan
sebelumnya.

25
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35

Load sensing valve


PORTS
1 = inlet from Rear tank
2 = Deliver to chamber brake
4 = Signal from foot break no 21
3. = Evacuation

Load sensing valve


Load -sensing valve disebut juga relay function.
Valve ini akan menentukan seberapa besar angin yang akan dikirim kesisi
service dari chamber brake,melalui sensing berat beban yang diterima oleh
kendaraan

Diagram ini memperlihatkan jalur dari four way valve ,ke front dan rear tank, ke
pressure reduction valve, foot brake valve, dan load sensing valve.

26
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35

Posisi foot brake valve…

Posisi dari pressure reduction valve

Posisi dari load sensing valve…

27
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35

Parking circuit

Dari 4-circuit valve...


...sisi parking juga disuplai angin .
parking section berisikan ;
Blocking valve, parking hand control, trailer hand brake valve, two way valve,
relay parking valve dan trailer brake valve

28
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35

Blocking valve

Blocking valve, mempunyai dua port :


Port 1 : supply from the tank.
Port 2 : deliver ke parking brake valve.
Blocking valve tidak akan menyuplai angin ke parking brake hand control valve
bila tekanan disistemnya dibawah 5 bar. Valve ini adalah safety tambahan pada
truck volvo.

Blocking valve adalah sebuah valve safety. Ia berfungsi mencegah kesalahan


kontrol dari releasenya/ bebasnya parking brake hand control.
Jika tidak ada tekanan didalam brake sistem dan truck dihidupakan,blocking
valve mencegah angin bersirkulasi ke spring brake cylinder selama fase
charging/pengisian( jika parking brake hand control posisi release). Yang
pertama harus terpenuhi adalah tekanan sudah mencapai 400 Kpa/4bar baru
memungkinkan kita bisa menekan blocking valve dengan demikian terjadilah
release pada parking hand control valve

A. Saat tekanana angin disistem tidak ada (dibawah 400 kpa),maka spring 3 dan
piston 4 menekan valve 5 kebelakang untuk menutup blocking valve. Dan control
rodnya terdorong keluar .(seperti tanda panah diatas )

29
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35

B. Angin dari tangki parking brake The air from the parking-brake tank (atau dari
four­circuit safety valve) masuk ke inlet 1 pada blocking valve. Saat tekanan
mencapai 400 kPa, angin akan menekan piston 4 kebelakang. Valve 5 tetap
tertutuoleh tekanan angin didalam inletnya dan oleh bantuan pergesekan pada
rubber rings 7. ini mencegah parking brake hand control release meskipun posisinya
membuka/release.

C. Saat pressure yang ke inlet 1 mencapai sekitar 400 kPa,blocking valve control rod 8
bisa ditekan kedalam selanjutnya angin bisa bersirkulasi dari sisi inlet diteruskan ke
parking brake hand control , yang artinya bisa release.selama tekanan didalam parking
brake diatas 400 kPa, piston tetap terbuka oleh tahan spring 6.

30
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35

The Hand control parking brake

Parking brake han control valve mempunyai port :


1 : inlet dari parking tank
21 : delever /keluar ke two way valve
22 : deliver / keluar ke trailer hand control brake
valve
3 : Air evacuation

Two way valve


Parking brake circuit juga berisikan two way valve...

2-way valve memungkinkan angin untuk masuk dari dua sisi yang berbeda,
tetapi hanya satu signal yang diizinkan untuk masuk ke centralnya.satu signal
datang dari parking brake hand control dan satunya lagi datang dari foot
brake .jika foot brake diinjak saat parking brake diaktifkan/truck posisi
parking maka ,2-way valve mengontrol signal dari foot brake. Ini bertujuan
mencegah percampuran pada brake atau mencegah tekanan yang berlebihan
pada brake drum.

31
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35

Two Way valve (Pos. 30 and F)

Tujuan dipasangnya two-way valve adalah untuk membedakan diantara dua operating
impuls yang dibaca oleh valve saat operating impuls ini diberikan oleh dua kontrol
yang berbeda.
Two-way valve mempunyai tiga sambungan ; dua untuk masuk dan satu untuk jalur
keluar, sebuah plungernya akan bergerak didalam cylindernya.tujuannya adalah untuk
menutup inlet yang tidak diberikan tekanan.
Two-way valve dipakai untuk dua bagian yang berbeda pada braking system:
Jika driver menginjak brake pada posisi parking maka angin dari foot brake akan
masuk ke two way valve selanjutnya memberikan signal ke Relay parking , pada
relay parking ini ada angin yang stanby, dengan diberikan signal ke relay parking
berarti membuka jalur angin stanby (yang dari tangki) masuk ke sisi spring
brake/parking sehingga merelease parking, bersamaan dengan itu angin dari foot
brake juga akan masuk ke service brake pada chamber. Sehingga tidak ada tekanan
berlebihan pada Chamber brake

32
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35

1.Two-way valve, function

Angin operasi ke inlet (1), Inlet (2) tidak ada tekanan


Saat angin masuk inlet (1) plunger tertekan ke depan dan menutup inlet (2).
Pada saat yang sama, jalur akan terbuka antara inlet (1) dan outlet (3).
Kejadian ini pada kondisi inlet (2) tidak diberi tekanan atau tekanannya dibawah
tekanan pada inlet (1).

2.Angin Operating ke inlet (2), inlet (1) tidak ada tekanan


Jika angin operating masuk pada inlet (2), plunger tetekan kedepan dan menutup inlet
(1) dan juga akan membuka jalur antara inlet (2) dan outlet (3).
Kejadian ini pada kondisi inlet (1) tidak ada tekanan atau tekanannya berada dibawah
tekanan inlet (2).

33
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35

Parking relay valve


Jalur Tekanan angin sangat panjang/jauh dari dari sisi roda depan ke roda
belakang .
Untuk alasan inilah ,diapsang relay valve pada roda belakang untuk
memastikan roda belakang dan depan bisa ngerem dan release secara
bersamaan. Untuk sisi belakang /rear section diganti dengan sebuah load
sensing valve.

Ports function :
1. Supply from parking tank
2. Supply to brake chamber (parking
section)
3. Evacuation
4. Supply from two way valve

Fungsi dari relay valve adalah untuk menyupali dengan cepat angin ke brake
cylinder belakang ,dan untuk membuang angin dengan cepat saat brake direlease.
Relay valve terus menerus disuplai angin dari tangki belakang (feed line). relay
valve is juga disuplai angin dari foot brake valve melalui operating line.
Saat driver menekan brake pedal,angin bersirkulasi dengan sangat cepat ke relay
valve. Saat angin dibaca oleh relay valve,duct membuka angin dari tangki circuit
belakang ke relay valve,brake cylinder belakang disupplai angin bersama sama
dengan break cylinder depan,saat pedal brake direlease angin akan dibuang ke ruang
evakuasi relay valve diteruskan ke udara luar.

34
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35

Aplikasi Relay valve pada parking brake

kita tahu bahwa fungsi utama dari relay valve untuk menyuplai dengan cepat angin ke
spring brake cylinder se hingga proses release pada brake cylinder bisa lebih cepat.
Cepatnya proses release pada relay valve juga memungkinkan untuk mengaktifkan
parking brake dengan cepat.
Karena relay valve untuk parking brake terpasang didekat cylinder brake belakang, angin
tidak perlu bergerak balik ke arah hand kontrol parking brake.

Catatan : Jika kita mengaktifkan parking pada truck berarti kita memutuskan angin dari
hand control parking ke two way valve, sehingga tidak ada angin supply dari tangki
belakang ke sisi spring brake cylinder .namun jika kita merelease parking brake ini
berarti kita memberikan tekanan angin ke two way valve, selanjutnya ke relay parking
brake valve selanjutnay karena relay mendapat siglan (4),maka angin yang standby pada
inlet(1) relay akan bersirkulasi ke spring cylinder (merelease brake cylinder )

35
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35

CARA KERJA RELAY VALVE

A.
saat footbrake tidak diinjak , inlet 4 dari footbrake valve tidak diberi tekanan, spring 8
menahan valve 6 agar tetap tertutup. Jalur antara inlet 1 dab outlet 2 tetutup. Inlet 1
selalu mendapatkan tekanan angin dari circuit tank.

B.
Saat pedal rem ditekan, angin kontrol bersirkulasi dari foot brake valve ke inlet no 4
pada relay valve untuk menekan ke bawah relay valve 5 dan menutup vent 3. saat
yang bersamaan pula relay valve 5 menekan valve 6 untuk membuka jalur antara
inlet 1 dan outlet 2. angin dari inlet bersirkulasi melalui outlet ke brake cylinder
unutk mengaktifkan pengereman pada roda. .

36
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35

C saat tekanan ke luar pada outlet 2, yang menekan sisi bawah relay piston,
bersamaan dengan signal pressure pada bagian atas dari relay piston maka akan
terjadi keseimbangan . elay piston menekan balik spring-loaded valve 6 , menutup
jalur antara inlet 1 dan outlet 2. untuk memberikan valve 6 tertutup dengan cepat,
angin juga akan bersirkulasi dari outlet 2 menuju ke sebuah channel 7. relay valve
akan dengan sendirinya berada pada posisi balance/seimbang jika tekanan pada outlet
2 sama dengan posisi yang diberikan oleh footbrake pedal. Keseimbangan pada relay
valve ini akan terus berlangsung selama tekanan pada inlet 4 tidak mengalami
perubahan.

D
Saat footbrake pedal direleas, angin yang masuk kelubang 4 keluar kembali ke footbrake
valve/ anginnya dihentikan. Tekanan pada bagian atas dari relay piston berkurang dan
piston tertekan keatas oleh tekanan angin yang ada di outlet 2 untuk membuka jalur pada
lubang 3 dan angin dari brake cylinder akan dievakuasi/dibuang . Pada saat yang sama
valve 6 menjaga inlet 1 dan outlet 2 tetap tertutup.
37
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35

Trailer control valve.

Trailer valve pada FM atau FH terpasang pada bagian depan battery box. Switch
lampu remnya juga terpasang pada valve ini.

Deskripsi dari portnya sebagai berikut :


Port 1 Supply dari tagki parking.
Port 21 Trailer supply, red line (parking tank pada trailer ).
Port 22 Trailer supply, yellow line (service tank pada trailer )
Port 41 Signal dari rear brakes dari port 21 pada foot brake valve.
Port 42 Signal dari front brake circuit melalui T-piece pada quick release valve.
Port 43 signal kembali dari parking brake valve port 22.

Functions:
1. Supply the trailer with air pressure via the red line.
2. Supply the trailer with air pressure via the yellow line which is either connected:
a. Front brake circuit via port 42.
b. Rear brake circuit via port 41.
c. Parking brake circuit via port 43 (inverted signal).

38
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35

1.Brakes tidak bekerja

Pada situasi seperti ini ,sistem penegereman pada


kendaraan terisi penuh dan parking brake tidak
diaktifkan.
Tekanan angin dari tangki parking brake masuk ke
inlet (11) dan langsung menuju valve untuk outlet
(21).
Dari parking brake hand control , angin operating juga diberikan ke inlet (43) saat hand
control tidak diaktifkan /release. Tekanan angin pada inlet (43) menekan kebawah
operating plunger (10) dan plunger (9) yang mana terhubung ke yang lainnya oleh
plunger tube (8). Jalur antara valve (5) dan plunger (9) tertutup sehingga angin tidak
bisa bersirkulasi diantara inlet (11) dan outlet (22).
Inlets (41) dan (42) adalah lubang yang berasal dari footbrake valve dan outlet (22)
lubangnya berhubungan dengan evacuation outlet (15).

2.Service brakes diaktifkan , soft braking


Saat break pedal diinjak ,angin kontrol dari rear brake circuit pada footbrake valve
melalui two-way valve (F)diteruskan ke inlet control valve (41). Saat yang sama angin
bersirkulasi dari dari front brake circuit pada footbrake valve keluar ke inlet pada
control valve (42).
Saat pressures yang diberikan pada inlets (41)dan (42) sama, control valve selalu
darahkan oleh tekanan dari inlet (41).
Angin dari inlet (41) menekan ke bawah sisi atas control plunger (1) dan plunger (3).
Jalur antara plunger (3) dan valve (5) tertutup dan terjadi proses evakuasi angin dari
outlet (22)diteruskan ke outlet (15)
Saat yang sama juga ,plunger (3) menekan kebawah valve (5) hingga membuka jalur
antara inlet (11) dan outlet (22).
Tekanan angin dari inlet (41)dan outlet (22) bereaksi pada permukaan atas dan
permukaan bawah dump valve plunger (2)menahannya pada posisi balance dan menjaga
jalur angin bertekanan terbuka.

39
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35

3.Service brakes aktif ,Valve pada posisi balance

saat tekanan pada outlet (22) telah terbaca mencapai level sesuai dengan
spesifikasinya tekanan ini bereaksi pada permukaan bawah pada plunger (3)
akibatnya control plunger (1) akan tertekan ke atas
Jalur antara valve (5) dan plunger (9) tertutup dan sirkulasi angin antara inlet (11)
dan outlet (22) terhenti.
Control valve sekarang pada posisi balanced dan terulang selama disana tidak ada
perubahan tekanan angin pada inlet (41), (42) dan (43).
Tekanan angin pada outlet (22) bisa berfariasi dan realtif sedikit tekanan yang ke
inlet t (41) tergantung adjusting screw (4).
Dengan memutar screw (4) ke dalam atau ke luar, ketegangan spring antara control
plunger (1) dan plunger (3) bisa bertambah atau berkurang.
Saat ketegangan spring turun, tekanan angin pada outlet (22) dapat dengan mudah
mengangkat plunger (3) dan valve (5) oleh karena tertutup lebih awal akan
memberikan tekanan yang rendah pada outlet (22).
Jika ketegangan spring bertambah ,tekanan pada outlet (22) juga akan bertambah
dalam hal ini valve (5) tetutup lebih lambat. Ada dua versi dari kontrol valve , satu
dengan pre-set pre-braking, dan satunya tanpa pre-braking

40
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35

4.Service brakes diaktifkan , ada kebocoran pada sirkuit belakang


Jika service brake diinjak saat ada kebocoran pada sirkuit belakang, rangkaian
pengereman diarahkan oleh circuit depan. Angin kontrol dari front wheel circuit
bersirkulasi ke inlet (42),menekan keatas control plunger (10) dan plunger (9).
Valve (5) tertekan berlawanan plunger (3) dengan demikian menutup jalur ke
outlet (15). Pada saat yang sama jalur antara plunger (9)dan valve (5) terbuka
mengalirkan angin dari inlet (11) bersirkulasi ke outlet (22).

5.Service brakes diaktifkan, ada kebocoran di sirkuit belakang (posisi balance )


Tekanan dioutlet (22) bertambah , plunger (9) ditekan balik dan menutup jalur antara
plunger (9) dan valve (5). Terhenntilah angin yang bersirkulasi antara inlet (1) dan
outlet (22).
Pada posisi balance ini tercapai antara tekanan dibawah plunger (10) dan tekanan diatas
plunger (9).
Karena active permukaan pada plunger (9) daripada plunger (10) tekanan pada outlet
(22) lebih kecil dari tekanan pada inlet (42).
Untuk memperoleh tekanan pengereman yang sama dengan brake trailer, saat
melakukan pengereman pada cirkuit belakang maka pada cirkuit depan harus diberi
tekanan yang lebih tinggi.

41
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35

6.Trailer brakes diaktifkan melalui parking


brake hand control

Saat parking brake hand control diaktifkan,


penurunan tekanan akan terjadi pada inlet (43) dan
juga diatas control plunger (10).
Tekanan dari inlet(11)selanjutnya mengangkat
plunger (9) dengan demikian membuka jalur melalui
valve (5) dan membiarkan angin bersirkulasi ke
outlet (22).
7.Trailer brakes applied melalui parking
brake hand control (posisi balance )

Saat tekanan pada outlet (22) telah mencapai level


spesifikasinya ,plunger (9)tetekan kembali dan
menutup jalur leawat valve valve (5).
Posisi balance akan terjadi antara inlet (11) dan
outlet (22).

8.Brakes released (posisi bebes setelah direm)

Saat footbrake valve dilepaskan proses evakuasi pada


angin kontrol di inlet(41) dan (42) diteruskan ke
footbrake valve.
Tekanan pada outlet (22) mengangkat plungers (1) dan
(3). Pada saat yang sama plunger (3)terangkat,jalur
yang melewati valve (5) terbuka sehingga angin pada
outlet (22) bisa terevakuasi/terbuang lewat outlet (15).
Jika hanya trailer brake yang diaktifkan angin akan masuk ke in­let (42). Ia akan
dibebaskan oleh tekanan pada outlet (22) menurunkan plunger (9).
Angin dari outlet (22)kemudian bisa bersirkulasi melewati valve (5) dan selanjutya
evakuasi/keluar ke outlet (15).
Saat trailer diaktifkan, dengan bantuan parking brake hand control, ia akan terbebas
oleh tekanan yang bertambah pada inlet (43) menurunkan control plunger (10) dan
plunger (9).
Angin dari outlet (22) kemudian bisa melewati valve (5) dan selanjutnya diteruskan
ke evakuasi outlet (15).

42
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35

9.Service brakes diaktifkan,tekanan bocor pada control line pada trailer


brake

Saat trailer brake diaktifkan dengan menginjak foot brake,dan terjadi penurunan
tekanan pada kontrol line ke trailer brakes,tekanan pada outlet (22) drop.
Oleh karenanya Tekanan angin diatas restriction plunger lebih tinggi dari pada bagian
bawah plunger dan restriction plunger menutup aliran angin dari inlet (11). Angin
yang ada pada feed line yang ke trailer sekarang kembali ke outlet (21) melewati
valve (5) and keluar ke outlet (22) dan pada kebocoran di control line.
Terjadi penurunan tekanan yang sangat cepat pada feed line yang ke trailer yang
mengakibatkan control valve trailer menghaktifkan sendiri pengebrikan (failsafe).
Untuk mencegah pembatasan plunger dari kemungkinan lengket dan tidak bisa dipakai
untuk waktu yang lama, maka dump valve(2) akan bergerak menutup jalur inlet saat
parking atau service brake diaktifkan

43
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35

Diagram
Dari blocking valve, ke parking brake control, dari parking brake control ke two way
valve, dan dari two way valve bergerak ke parking brake relay valve

44
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35

Posisi parking brake control

Posisi parking brake relay valve

Posisi pada trailer control valve

45
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35

Prosedur pengereman .
Angin bersirkulasi dari air bellows.
Dan saat foot brake pedal diinjak... ...pipa untuk load-sensing valve, the trailer
control valve dan pilot valve terisi angin .
Setelah ini ,angin bersirkulasi keluar ke masing masing brake cylinder, dua dari
deliver load sensing valve, dan dari pilot valve, dan push rods akan menekan.
Saat foot brake valve posisi released/bebas , angin akan dievakuasi dari masing
masing komponennya...
...dan push rods kembali pada posisi semula.

46
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35

Pada ilustarsi ini,


kita melihat quick release valve…Dan pilot valve.
Pilot valve hanya dipasang pada beberapa model trucks.
Kedua valve ini yaitu pilot valve dan quick release valve ini dipasang untuk
memberikan penegereman pada front axle dengan angin langsung dari foot brake
valve. Saat pedal posisi released,angin akan terevakuasi/terbuang secara cepat
karena angin keluar dari valve basenya. Ini dibuat untuk mempercepat proses
release pada service brake.
Pilot valve mempunyai load-sensing function untuk front circuit, ini sebagai
tambahan untuk quick release function.
Pilot valve mendapat signal angin dari port 2 pada load-sensing valve. Ini
dimaksudkan pilot valve menyensing sejumlah beban yang diterima kendaraan
dan memastikan front circuit mendapatkan tekanan pengereman yang sesuai.

47
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35

Quick release valve, SVENT (Pos. 5)


Angin dengan tekanan tinggi dari footbrake valve bersirkulasi masuk ke
quick release valve diteruskan ke brake cylinder sebelah kiri dan sebelah
kanan.
Saat brake pedal dilepaskan /released, angin evakuasi dari brake cylinder
langsung menuju bagian bawah dari quick re­lease valve.

48
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35

Aplikasi Brake , front wheels


Saat service brakes diinjak , angin bersirkulasi dari
outlet (21) pada footbrake valve ke inlet (1) pada quick
release valve.
Tekanan angin pada inlet menekan kebawan
diaphragm (4) dengan demikian menutup jalur ke
evacuation outlet (3). Saat yang sama , angin
bersirkulasi dari inlet melewati diaphragm (4) dan
keluar melalui outlets (2) diteruskan ke brake
cylinders.
Parking brake released/bebas
Saat parking brake hand control pada driving position, angin bersirkulasi ke inlet (1)
pada quick release valve. Tekanan angin masuk mendorong ke bawah diaphragm (4)
hingg menutup jalur evacuation outlet (3).
Saat yang sama pula,angin dari jalur inlet masuk ke diaphragm (4)melalui outlets (2)
diteruskan ke sisi spring brake section pada brake cylinders.

Releasing pada wheel brakes depan


Saat brake pedal dibebaskan /released, angin di inlet
(1)dikembalikan footbrake valve.
Tekanan angin pada outlets (2) menekan keatas
diaphragm (4)sehingga angin dari dari brake cylinder
bisa terevakuasi langsung ke outlet (3).

Mengaktifkan parking brake


Saat parking brake hand control diaktifkan , angin evakuasi dari inlet (1) keluar ke
hand control. Tekanan angin di outlets (2) mengangkat diaphragm (4) sehingga angin
dari sisi spring brake pada brake cylinders dikeluarkan melalui outlet (3).

49
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35

Parking control.
parking control mempunyai 3 posisi:
released.
Position 1. truck dan trailer bisa direm secara bersamaan

Tergantung dari seberapa jauh ditarik berlawanan dari posisi 1, kekuatan kedua brake
baik parking brakes dan trailer brakes semakain besar/kuat.
Saat lever nya ditarik berlawanan ,tekana angin didalam sisi parking brake turun dan
spring memberikan tekan pada rem.(posisi parking )
pada posisi 2, hanya trailer brake yang release .
Saat lever berada pada posisi 2 trailer brake berlaku lagi.
Saat lever release kembali ke posisi 1, semua terjadi pengereman .

50
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35

Proses parking pada cylinder brake / chamber brake

Saat parking brake hand control berada pada posisi release maka
Angin akan disuplai dari tangki parking ke hand control parking
Diteruskan ke two way valve, selanjutnya dari two way valve masuk
Ke parking relay valve sebagai signal,dan membuka angin yang
Standby pada relay diteruskan ke cylinder/chamber brake
Mendorong tekanan spring pada ruang parking sehingga
Menarik rod dari cylinder brake…terjadilah proses release pada
Brake.
Sebaliknya saat parking maka semua angin yang ada di ruang
Cylinder sisi parking terbuag di relay parking pada sisi evakuasinya,akibatnya rood
pada cylider brake akan kelaur akibat tekanan dari spring yang ada disisi ruang parking
Saat yang sama signal yang ada di relay akan kembali ke parking hand
Kontrol dan keluar melalui sisi evakuasi pada parking hand kontrolnya

51
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35

Brake cylinder, single diaphragm


Single diaphragm brake cylinders dipakai untuk front-wheel circuit, trailing axle
dan steered axle.tekanan angin didalam brake cylinder dipindahkan secara
mekanikal ke brake shoes pada wheel brake.
Brake cylinder berisikan sebuah holder yang mana dibagi didalam dua chamber
oleh rubber diaphragm. Satu chambers terhubung ke compressed-air system. Dan
camber yang lain ada sebuah push rod dan sebuah spring yang memposisikan
push rod selalu menahan diaphragm.ukuran diaphragm dan piston menentukan
besarnya tekanan yang diberikan oleh push rod. Saat brake pedal ditekan,angin
bersirkulasi ke dalam cylinder pada inlet 1 dan menekan diaphrag dilanjutkan ke
piston (7) dan push rod (8). push rod bergerak keluar dari cylinder dan
memberikan reaksi pada mekanikal wheel brake mechanism dan ini memberikan
tekanan dari brake shoes diteruskan ke drum. saat brake pedal release,tekanan
angin keluar dari cylinder oleh return spring (7) menekan kembali piston dan
diaphragm.Push rod tertarik kembali ke dalam cylinder dan proses pengereman
berakhir.

52
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35

Spring brake cylinder

Pada bagian depan spring brake cylinder dengan menggunakan tekanan angin saat foot
brake diaktifkan,tekanan angin dari relay valve bersirkulasi masuk ke entry port
(3).kerjanya sama dengan single diaphragm cylinder.sisi belakang pada spring brake
cylinder (2) mengaktifkan parking brake dengan mengosongkan angin disystem . Saat
hand control parking brake diaktifkan.

53
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35

A.
Saat hand control parking brake digerakan kearah posisi parking ,menutup inletnya.saat
service brake direlease. Angin evakuasi dari space pada piston 9 dan spring 10 menekan
penuh piston 9 ke posisi bawah .
Piston rod 8 menekan kedalam service brakes cylinder selanjutnya diteruskan ke push
rod 4 keluar dari cylinder untuk untuk mengaktifkan brake.spring brake cylinder kerjanya
sama saj dengan tidak diberi tekanan angin pada systemnya .spring brake cylinder diberi
sebuah pipa ventilasi7 antara sisi tekanan atmospheric pada service brakes dan the
parking brake. Hisapan angin dari sisi atmospheric pada bagian service brakes dan di
berikan ke sisi atmospheric pada bagian parking brake untuk mengurangi resiko ada
ketidakmurnian angin yang masuk pada sisi parking brake. Ini akan memperpanjang
umur dari cylinder tersebut.

B
Saat hand control parking brake diposisikan pada posisi"released”, angin akan
diberikan ke lubang inlet a. untuk memberikan tekanan angin
Angin dari inlet a kemudian masuk ke ruangan pada bagian depan dari piston 9 untuk
menekan spring10.saat yang sama Piston rod 8 melepaskan penekanan pada return
spring 5 dan menarik kedalam push rod 4 untuk membebaskan rem pada roda.
54
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35

C
Saat brake pedal diinjak ,tekanan angin bersirkulasi ke b. dari sana tekanan angin ini
mendesak diaphragm 6 untuk mendorong push rod 4 keluar dari cylinder untuk
melakukan pengereman pada roda.
Sehingga service brakes bisa diaktifkan begitu juga/bersamaan dengan parking brake,
tekanan ke inlet a, melalui two-way valve, untuk mengurangi tekanan spring dari sisi
parking brake.ini untuk menghindari resiko over load pada wheel brakes.

D
Parking brake bisa direlease juga bila tidak ada tekanan didalam brake brake system
dengan mengendorkan baut brake release 11.
WARNING!
Jika tidak ada tekanan pada brake system dan pengereman di ditiadakan dari spring
brake cylinders menurut cara diatas, maka truck akan berjalan tanpa rem!!
Sebelum melanjutkan bekerja dengan membuka parking brake,ganjal semua roda
dengan ganjal yang cocok untuk mencegah truck bergerak kedepan atau ke belakang.
Pada truck dengan automatic transmission,cukup menekan P­position.

55
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35

Daya Pengereman Braking versus Berat.


Ini sangat penting saat mendesign kendaraan ,untuk meyakinkan kendaraan bisa
berhenti dengan jarak yang pendek dan lebih aman .desain ini juga untuk
membuat pengereman untuk memberikan daya penegereman yang proporsional
pada axel dengan kendaraan memikul/membawa beban .jika daya pengereman
terlalu banyak diberikan, ban akan terkunci .
Ada dua basically designs untuk pertimbangan, yaitu unit Tractor dan Rigid
truck.

image diatas ditujukan pada unit tractor.


Berat pada ujung depan relatif konstan.untuk alasan inilah daya pengereman tidak
dibutuhkan perubahan.berat pada ujung belakang berfariasi tergantung beban
pada fifth wheel.dengan alasan inilah dipasang sebuah load-sensing valve untuk
mengimbanginya.

56
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35

The Rigid truck


Pada type chassis, 8x4, (6x4 atau 6x2),beratnya tidak hanya berfariasi pada axel
belakang tetapi juga pada axel depan.
Pada type chassis ini ,bukan hanya dilengkapi dengan sebuah load-sensing valve
tetapi juga dilengkapi dengan sebuah pilot valve pada front axlenya.
Daya pengereman yang diberikan oleh pilot valve ke front axel diberikan secara
proporsional tergantung beban dari rear axle.
Maka penting beban truck harus benar posisinya. Jika bebanya terlalu jauh
kedepan,load- sensing valve pada bagian belakang tidak akan memberikan signal
besarnya bebannya dan daya pengereman untuk fron dan rear axel berkurang .

57
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35

58
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35

Anti-lock brake system (ABS)


Location of components, ABS

1.BRAKE LIGHT RELAY


BRAKE LIGHT RELAY TRAILER
2. ABS CONTROL UNIT
3.SOLENOID
4.INFORMATION RELAY
5.FUSES ABS
6.WHEEL SPEED SENSOR

59
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35

60
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35

61
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35

62
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35

63
AIR BRAKE SYSTEM ADMO 35

64
AIR BRAKE SYSTEM

Z cam Brake

65
Z CAM BRAKE ADMO 35

Drum Brakes

FM FH

Volvo
Z-cam

•Brake shoes floating (melempar kesegala arah), dan senter terhadap brake
drum sehingga memperlama proses keausannya
• kekuatan pengereman didistribusikan merata, pengereman lebih efisien
• Temperaturenya lebih rendah dan keausan lining brake bisa dikurangi
• Service life brake lebih panjang
• Hanya membutuhkan angin yang sedikit untuk mengaktifkan brake
• Chamber anginnya dikurangi ukurannya dan untuk mengaktifkan brake
lebih cepat
• Memberikan filling yang tepat pada driver untuk mengontrol pengereman

66
Z CAM BRAKE ADMO 35

Z-CAM BRAKE

Z-cam
nama dari Z-cam diambil dari brake anchorage pressure rods,

Yang membentuk formasi kalau kita lihat seperti huruf Z.

67
Z CAM BRAKE ADMO 35

wheel brakes mempunyai sebuah primary/leading


brake shoe dan sebuah secondary/trailing brake shoe
dan tanda panahnya relatif dipasang searah putaran
roda dengan tetap memperhatikan posisi dari cam
housing.
Ini sangat penting saat pemasang shoes agar
tepasang dengan tepat.

Secondary shoe

Primary shoe

68
Z CAM BRAKE ADMO 35

Fitur Z-cam brake disebut juga dengan floating brake shoes, dengan memberikan
tekanan yang dibagi sama rata antara brake linning dan brake drum.brake shoe tetap
terjaga oleh pin dan sebuah return spring

Dengan type floating, memberikan tekanan merata keseluruh bagian brake shoe saat
dilakuakn pengereman.

69
Z CAM BRAKE ADMO 35

Brake shoes ditahan pins 19 dan return spring 18.


cam housing mempunyai 2 cam screws dan sebuah cross-shaft yang
dipasang parallel terhadap adjustment diantara dua shoes. primary shoe
mempunyai sebuah mekanisme adjustment yang disediakan dengan dua jenis
yaitu automatic atau manual, dan akan menggerakan/memutar cam screw.
Tekanan pengereman berasal dari brake cam dan dipindahkan ke cam screws
melalui thrust pins . Ada perbedaan cam screws unruk sisi primary dan
secondary, sehingga harus dipasang secara benar pada cam housing.

70
Z CAM BRAKE ADMO 35

Cam housing dilengkapi dengan dua


cam screws 12 dan sebuah cross-
shaft 5 yang dipasang paralel
12 adjustment diantara kedua shoesnya.

Cross shaft

primary shoe mempunyai sebuah


meknisme adjustment 13 yang
mungkin disediakan dengan jenis
automatic atau manual, dan bereaksi
pada cam screw.

71
Z CAM BRAKE ADMO 35

Adjustment
Ada dua perbedaan type dari mekanisme dari
automatic adjustment pada truck ,mechanism
adjustment pada kendaraan seperti pada gambar
disebelah secara berturut turut sisi sebelah kiri dan
sisi sebelah kanan .
Spring dan catch pada sisi sebelah kiri diberi
warna merah dan sudut giginya sama dengan gear
pada pinion arah kiri , L.
Sementara spring dan catch pada sisi sebelah
kanan berwarna hijau dan sudut giginya sama
dengan gears pada pinion arah kanan , R.
Agar penanaganannya lebih baik,bebrapa spesial
The automatic mechanism tool dibutuhkan, atau untuk lebih jelasnya lihat
service manual pada sub group Z-cam brake .

Mekanisme adjustment automatic mempunyai sebuah inhibitor yang


menjamin gear pinionnya hanya dapat berputar pada satu arah selama
proses adjustment secara otomatis pada brake shoes. inhibitor akan
terhubung saat adjustment mechanism ditekan untuk melakukan penyetelan
manual .
Mekanisme automatic adjustment selalu mempertahankan jarak yang tepat
antara brake lining dan brake drum.
Saat brake engaged,cam screw bergerak searah searah dengan panah warna
biru . Antara cam screw dan adjustment pinion terdapat sebuah gap yang
sama dengan jarak antara lining dan drum A. saat jarak antara lining dan
brake terlalu berlebihan, Adjustment pinion berputara ke sebuah posisi yang
baru .saat brake pedal released, Cam screws berputar untuk mengurangi gap
antara lining dan drum.
72
Z CAM BRAKE ADMO 35

Pada sisi sebelah dalam wheel brake terdapat 4 lubang untuk inspection, ini dipakai
untuk memeriksa ketebalan linning.
Pada Z-cam brake terdapat 5 pilihan untuk ketebalan lining yang berbeda beda,
yang mana bisa diperiksa melalui dimension A pada backing plate.

73
Z CAM BRAKE ADMO 35

74
Z CAM BRAKE ADMO 35

Jika ketebalan lining sudah mencapai 5 mm, maka harus dilakukan pergantian .
Release brake lining dengan memutar mekanisme adjustment searah dengan putaran
roda . Kembalikan satu putaran pada arah yang berlawanan untuk meyakinkan
adjustment screw tidak terlalu berada pada bagian bawah dari settingannya.
Buka brake drums dan liningnya, bersihkan permukaa tempat meluncur pada pangkal
penghubung brake dan cam screwnya.

75
Z CAM BRAKE ADMO 35

Saat brake drums sudah dilepas , jangan pernah menginjak pedal footbrakel,
meskipun parking brake engaged. engagement mendadak bisa terjadi pada
pergerakan yokenya .
Yakinkan dimensi yang benar saat pemasangan yoke.

76
Z CAM BRAKE ADMO 35

Ukuran C-spring harus 230 mm.spring diakatakan aus jika ukurannya lebih
dari 250 mm, dan berarti harus diganti. Maksimum perbedaan keausan antara
spring sebelah kanan dan sebelah kiri adalah 5 mm.
Dan maximum pembukaan spring adalah 330 mm.
Note! Jangan memutar adjustment screw jika cam housing tidak
dibongkar.

77
Z CAM BRAKE ADMO 35

Saat pemasangan brake shoes, permukaan untuk meluncur harus diperiksa dan diberi
pelumasan dengan grease p/n 116 1035-9 untuk menjamin shoes meluncur smoothly
pada brake retainer dan cam screws.
Saat drum sudah terpasang,putar mekanisme adjustment berlawanan arah putaran
roda, untuk mengangkat brake shoe ke atas.
Untuk jarak tempuh lever pada manual adjustment harus berada pada 25-30 mm.
dengan menggunakan automatic adjustment jaraknya harus melihat table.
Jarak langkah harus tidak lebih dari 51 mm pada tekanan 6 bar.

78
Z CAM BRAKE ADMO 35

Jika cam housing memperlihatkan bentuk bentuk rusak,ini harus di periksa dengan
menggunakan tool 9998221 dengan cara sebagai berikut:
Masukan tool didalam cam housing. tool mempunyai besar 0.8 mm dari diameter
dalam cam housing. Dan ini tidak memungkinkan untuk memutar pada poros
sumbunya.

79
Z CAM BRAKE ADMO 35

Saat bekerja pada wheel brake’s cam housing,basic setting pada rem harus dilakukan ,
dimana brake shoes bisa diudjust parallel.
Gunakan tool 9998197 untuk menjamin permukaan kontaknya bersih n. Use tool 998105
dengan accessoriesnya untuk menyetel posisi dari shoesnya.

80
Z CAM BRAKE ADMO 35

wheel brake’s cam boleh diberi lubrikasi dengan menggunakan chassis grease,tetapi
untuk cam housing harus diberi lubrikasi dengan special grease untuk mampu bertahan
pada tempertur tinggi.
Lihat Service Manual saat bekerja pada Z-cam brakes.

81
Z CAM BRAKE ADMO 35

New special tools

82

Anda mungkin juga menyukai